Oleh :
Dewi Lestari
NIM : 051711133013
Anggota Kelompok :
1. Elsa Shisyana Hingis (051711133001)
2. Alvira Titis Sari (051711133005)
3. Gede Parisudha T.P (051711133009)
4. Siti Khotijah (051711133020)
5. Anisa Maulidi Syavira (051711133024)
Dosen Pembimbing : Samian, S.Si., M.Si
Asisten Pendamping : Gege Ayu Listya
B. DASAR TEORI
Salah satu sifat yang dimiliki zat cair adalah bahwa permukaan zat
cair seperti membran yang teregang karena adanya tegangan, sifat tersebut
lazim disebut sebagai tegangan permukaan. Ditinjau dari sudut pandang
molekuler, molekul-molekul zat cair memberikan gaya tarik satu sama
lain. Gaya tarik antar molekul zat cair tersebut terjadi ke semua arah
sehingga molekul di dalam zat cair benda dalam kesetimbangan, demikian
pula dengan molekul-molekul zat cair yang berada di permukaan. Karena
zat cair memiliki tegangan permukaan, maka tetesan zat cair yang jatuh
cenderung berbentuk bola serta keberadaan serangga yang dapat terapung
di permukaan air.
Jika sebuah benda diletakkan pada permukaan zat cair, maka
keberadaan benda tersebut akan mengganggu kesetimbangan zat cair
karena ikatan molekuler antara molekul-molekul berdekatan menjadi
merenggang. Sebagai akibatnya ada gaya pemulih yang berusaha menarik
molekul-molekul itu kembali ke permukaan. Demikian sebaliknya ketika
benda ditarik dari permukaan zat cair. Dengan demikian tegangan
permukaan () didefinisikan sebagai gaya (F) per satuan panjang (L) yang
bekerja melintasi semua garis permukaan benda yang bersentuhan dengan
permukaan zat cair. Jika benda yang dimaksud adalah permukaan kaca,
maka besarnya tegangan permukaan zat cair diberikan oleh persamaan (1)
berikut.
=
2(+)
Dengan F adalah besarnya gaya yang bekerja melepaskan kaca dari
permukaan zat cair, sedangkan p dan t masing-masing adalah panjang dan
tebal kaca.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Piranti pengukur tegangan permukaan Newton
2. Gelas beaker
3. Termometer
4. Anak timbangan
5. Air
6. Alkohol
7. Spiritus
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menyusun peralatan percobaan seperti Gambar 1