Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN

PRAKTIKUM FISIKA DASAR


TEGANGAN PERMUKAAN
Hari : Rabu Tanggal : 28 Agustus 2019 Jam ke-: 7-8

Disusun Oleh :

1. Gartika Citra Nugrahing Widi 081911133004


2. Evi Yunita Sari 081911133005
3. Alexandra Judith Althea 081911133006

Dosen : Dr. Soegianto Soelistiono, S.Si, M.Si


Assisten dosen : Augusta Bintang Prayogi

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2019
A. Tujuan
Menentukan besarnya tegangan permukaan air, alcohol, dan spiritus .

B. Dasar Teori
Banyak Fenomena-fenomena alam yang kurang kita perhatikan akan tetapi
fenomena-fenomena tersebut mempunyai hubungan dengan adanya tegangan permukaan.
Sering terlihat peristiwa-peristiwa alam yang tidak diperhatikan dengan teliti misalnya
tetes-tetes zat cair pada pipa kran yang bukan sebagai suatu aliran, laba-laba air yang
berada di atas perrnukaan air, mainan gelembung-gelembung sabun, pisau silet yang
diletakkan perlahan-lahan diatas permukaan zat cair yang terapung, dan naiknya air pada
pipa kapiler. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya gaya-gaya yang bekerja pada
perrnukaan zat cair atau pada batas antara zat cair dengan bahan lain.
Yang dimaksud tegangan permukaan adalah suatu kemampuan atau kecenderungan
zat cair untuk selalu menuju ke keadaan yang luas pemukaannya lebih kecil yaitu
permukaan datar, atau bulat seperti bola atau ringkasnya didefinisikan sebagai usaha untuk
membentuk luas permukaan baru. Dengan sifat tersebut zat cair mampu untuk menahan
benda-benda kecil di permukaannya. Seperti silet, berat dari silet menyebabkan permukaan
zait cair sedikit melengkung kebawah dimana silet itu berada. Lengkungan itu memperluas
permukaan zat cair namun zat cair dengan tegangan permukaannya berusaha
mempertahankan luas permukaannya sekecil mungkin.
Ada beberapa model peralatan yang sering digunakan untuk mengukur tegangan
permukaan suatu zat cair. Yang pertama adalah dengan metode pipa kapiler yaitu
mengukur tegangan permukaan zat cair dan sudut kelengkungannya dengan memakai pipa
berdiameter. Salah satu ujung pipa tersebut dicelupkan kedalam permukaan zat cair maka
zat cair tersebut permukaannya akan naik sampai ketinggian tertentu. Pada percobaan ini
salah satu aspek yang mudah diamati adalah tentang sifat zat cair yaitu apakah zat cair itu
adhesive atau non-adhesive.
Pada zat cair yang adhesive berlaku bahwa besar gaya kohesinya lebih kecil daripada gaya
adhesinya dan pada zat yang non-adhesive berlaku sebaliknya. Salah satu besaran yang
berlaku pada sebuah pipa kapiler adalah sudut kontak (θ) yaitu sudut yang dibentuk oleh
permukaan zat cair yang dekat dengan dinding. Sudut kontak ini timbul akibat gaya tarik-
menarik antara zat yang sama (gaya kohesi) dan gaya tarik-menarik antara molekul zat
yang berbeda (adhesi). Harga dari sudut kontak ini berubah-ubah dari 0 sampai 180 derajat
dan dibagi menjadi dua bagian yaitu : pada zat cair yang adhesive besarnya sudut kontak
(θ) : 0 < θ < 90 (derajat) dan pada zat cair nonadhesive besarnya (0) : 90 < θ < 180
(derajat).

C. Alat dan Bahan


o Piranti pengukur tegangan permukaan Newton
o Gelas Beaker
o Termometer
o Anak Timbangan
o Air
o Alkohol
o Spiritus

D. Prosedur Percobaan

Menyusun Alat Percobaan Tegangan Permukaan

1. Mengatur beban dengan cara menggeser agar ujung penunjuk skala pada papan
skala diusahakan berada pada skala "0", kalau kesulitan, tepatkan penunjuk tersebut
berhimpit dengan garis skala yang dekat dengan "0" dan catat skala tersebut
sebagai xo.
2. Letakkan anak timbangan 1 g pada wadah timbangan sehingga penunjuk bergeser
pada garis skala lain, kemudian catat skala tersebut sebagai xl.
3. Dari langkah (2) dan (3) dapat disetarakan satu skala pada papan sekala sebanding
dengan gaya pemulih yang diberikan oleh kawat baja. Misalkan x l - xo = 5 skala,
maka 1 skala = (mg)/5 N.
4. Mengambil kembali anak timbangan dari wadah sehingga penunjuk kembali ke
posisi skala sebelum anak timbangan diletakkan di wadah (posisi xo).
5. Menuangkan air pada gelas ukur, ukurlah suhu air menggunakan termometer.
6. Kemudian celupkan secara perlahan bagian bawah keping kaca pada pada air dalam
gelas ukur (jangan sampai masuk ke dalam, hanya sekedar menempel pada
permukaan spiritus saja).
7. Melepaskan bagian bawah keping kaca dari permukaan air dengan cara
menurunkan gelas ukur. Pada saat bagian bawah keping kaca akan terlepas dari
permukaan air penunjuk akan bergeser. Mencatat posisi penunjuk pada papan skala
tersebut, posisi tersebut disebut X2
8. Mengulangi langkah (6) dan (7) sebanyak 5 kali
9. Melakukan lagi langkah (6), (7), (8)dan (9) masing-masing untuk alkohol dan
spiritus.
10. Ukurlah panjang dan tebal kaca menggunakan jangka sorong.

Anda mungkin juga menyukai