Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS

DALAM KONTEKS KELUARGA Tn K RT 04/RW 03 Dsn


JANI Ds SEGUNUNG KECAMATAN DLANGGU
MOJOKERTO

Oleh :
Riski Dwi Purnama Sari
02.08.314

PRODI DIII KEBIDANAN STIKES DIAN HUSADA


MOJOKERTO
2010
LAPORAN PENDAHULUAN
1.1 Definisi
Hipertensi adalah gangguan kesehatan yang ditandai sebagai tekanan darah persisten
dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg
(Smith Tom,1995)
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik 140 mmHg dan tekanan darah diastolik
90 mmHg (Kapita Selekta Kedokteran,1990)
Menurut WHO, Penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan sistolik lebih
besar 160 mmHg dan tekanan diastolik sama / lebih besar mmHg.
1.2 Etiologi
Hipertensi dapat disebabkan beberapa faktor, yaitu :
a. Keturunan
b. Stress
c. Proses penuan
d. Kelelahan
e. Diet yang tidak seimbang
f. Sosial budaya.
1.3 Patofisiologis

Saraf Simpatis

Ranin Meningkat

Angiatensinagan (hati)

Angiatensinagan I (paru)

Angiatensinagan II

Rangsang Saraf Vasekontriksi Aldostaren Meningkat

ADH Meningkat Tekanan Darah Meningkat Retensi Na

Over Volume Perdarahan Otak Over Volume

Jantung, Ginjal, Mata


1.4 Manifestasi klinis.
Peningkatan tekanan darah kadang-kadang merupakan satu-satunya gejala. Bila
demikian gejala baru muncul setelah terjadi komplikasi pada ginjal, mata,otak / jantung.
Gejala lain yang sering ditemukan adalah sakit kepala, epistaksis, marah,telinga
berdengung,rasa berat ditengkuk,sukar tidur, mata berkunang-kunang dan pusing.
1.5 Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul dari hipertensi yaitu
Stroke
Jantung
1.6 Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium rutin yang dilakukan sebelum memulai terapi bertujuan
menentukan adanya kerusakan organ dan faktor resiko yang lain/mencari penyebab
hipertensi. Biasanya diperiksa urinalisa, darah perifer lengkap, kimia darah ( kalium,
natrium, kreatin,gula darah puasa, kolesterol total,kolesterol HDL dan EKG.
Sebagai tambahan dapat dilakukan pemeriksaan lain seperti klirens kreatinin, protein
urin 24 jam,asam urat,kolesterol LDL, TSH dan ekokardiografi.
1.7 Penatalaksaan
Penaganan pada klien dengan hipertensi yaitu :
1. Penatalaksanan Medis
Pemberian obat anti hipertensi
2. Penatalaksaan modifikasi gaya hidup
Membatasi alkohol
Mengurangi asupan natrium (< 100 mmol Na/ 2,4 g NaCl/ hari)
Berhenti merokok dan mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol dalam
makanan
Menurunkan berat badan bila terdapat kelebihan
Mempertahankan asupan kalsium dan magnesium yang adekuat
1. Konsep dasar keluarga
1.1. Definisi
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dan di bawah satu
atap dalam keadaan yang saling bergantungan ( Dep.Kes,1998 )
Keluarga adalah dua atau lebih dari individu yang bergabung karena ada
hubungan darah, hubungan perkwinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam
satu rumah tangga berinteraksi satu sama lain dan didalam peran masing-masing
menciptakan serta mempertahankan kebudayaan.
1.2. Tahap-tahap Perkembangan Keluarga
Tahap-tahap kehidupan menurut Duvall, dalam buku Nasrul Efendi,sbb :
a. Tahap pembentukan keluarga
Tahap ini dimulai dari pembenyukan yang dilanjutkan dalam bentuk rumah
tangga.
b. Tahap menjelang kelahiran anak
Tugas keluarga yang utama adalah untukmendapatkan keturunan sebagai generasi
penerus, melahirkan anak merupakan kebanggaan bagi keluarga yang merupakan
penerus, melahirkan anak merupakan kebanggaan keluarga yang merupakan saat-
saat yang dinantikan.
c. Tahap menghadapi bayi
Dalam hal ini keluarga mengasuh, mendidik, dan memberikan kasih sayang
kepada anak karena pada tahap ini kehidupannya sangat tergantung kepada orang
tuanya kondisi ini masih lemah.
d. Tahap menghadapi anak sekolah
Dalam hal ini anak sudah mulai mengenal kehidupan, sehingga mulai bergaul
denga teman sebaya, tetapi sangat rawan dalam masalah kesehatan karena tidak
mengetahui mana yang kotor dan mana yang bersih. Dalam fase ini anak sangat
sensitif terdapat pengaruh lingkungan dan tugas keluarga adalah mulai
menanamkan norma-norma keluarga,norma-norma agama, norma-norma sosial
budaya.
e. Tahap menghadapi anak sekolah
Dalam tahap ini tugas keluarga adalah bagaimana mendidik anak, mengajari anak
untuk mempersiapkan masa depannya membiasakan anak belajar secara teratur
mengontrol tugas-tugas di sekolah anak dan meningkatkan pengetahuan umum
anak.
f. Tahap mengahadapi anak remaja
Tahap ini adalah tahapan yang paling rawan, karena dalam tahap ini anak mencari
identitas dalam membentuk kepribadiannya. Oleh karena itu,suri tauladan dari
orang tua sangat diperlukan. Komunikasi dan salng pengertian antara kedua orang
tua dengan anak\ perlu dipelihara dan dikembangkan.
g. Tahap pelepasan anak ke masyarakat
Setelah melalui tahap remaja dan anak telah dapat menyelesaikan pendidikannya
maka, tahap selanjutnya adalah melepaskan anak ke masyarakat. Dalam memulai
kehidupan yang sesungguhnya. Dalam tahap ini anak akan memulaikehidupan
berumah tangga.
h. Tahap berdua kembali
Setelah anak besar dan menempuh kehidupan sendiri-sendiri tinggalah suami istri
berdua saja dalam ini keluarga akan merasa sepi dan bila tidak menerima
kenyatan akan dapat menimbulkan depresi dan stress.
i. Tahap masa tua
Tahap ini masuk ke tahap lanjut usia dan kedua orang tua mempersiapkan diri
untuk meninggalkan dunia yang fana ini.
1.3. Struktur Keluarga
Struktur keluarga ini bermacam-macam diantaranya adalah :
Patrineal adalah keluarga sederhana yang terdiri dari sanak saudara dalam beberapa
generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
Matrineal adalah keluarga sederhana yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi daiman hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah tiri.
Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.
Keluarga kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan warga
dan beberapa saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan
suami / istri.
1.4. Ciri-ciri Struktur Keluarga
Menurut Anderson Caster, ciri-ciri struktur keluarga adalah:
Terorganisasi : saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga.
Ada keterbatasan : setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga
mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.
Ada perbedaan dan kekhususan setiap anggota keluarga mempunyai perasaan dan
fungsinya masing-masing.
1.5. Tipe/Bentuk Keluarga
1. Keluarga inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan
anak-anak.
2. Keluarga besar (Ekstenderd Family) adalah keluarga inti ditambah dengan
sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, bibi dan
sebagainya.
3. Keluarga berantai (Senal Family) adalah keluarga yang terdiri dari satu wanita
dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
4. Keluarga duda janda (Single Family) adalah keluarga yang terjadi karena
perceraian atau kematian.
5. Keluarga berkomposisi (Composite Family) adalah keluarga yang
perkawinannya berpoligami dan tahap secara bersama-sama.
6. Keluarga kabitar (Cahabitarion Family) adalah dua orang menjadi satu tanpa
pernikahan, tapi membentuk satu keluarga.
1.6. Pemegang Kekuasaan Dalam Keluarga
1. Patrikal, yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak
ayah.
2. Matrikal, yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak
ibu.
3. Equtitarian, yang memegang kekuasaan dalam keluarga adalah ayah dan ibu.
1.7. Peran Keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat kegiatan
yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peran individu
dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga kelompok dan
masyarakat.
Berbagai peranan yang terjadi dalam keluarga sebagai berikut.
1. Peran Ayah : ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, sebagai pencari
nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman sebagai kepala keluarga,
sebagai anggota dari kelompok sosial, serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya.
2. Peran Ibu : sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya. Ibu mempunyai peran untuk
mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak. Pelindung dan
sebagai salah satu kelompok dan peran sosialnya serta sebagai pencari nafkah
tambahan dalam keluarganya.
3. Peran Anak : anak melaksanakan peran psikososial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spiritual.
1.8. Fungsi Keluarga
Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga.
1. Fungsi biologis
a) Untuk meneruskan keturunan.
b) Memelihara dan membesarkan anak.
c) Memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
d) Memelihara dan merawat anggota keluarga.
2. Fungsi psikologis
a) Memberikan kasih sayang dan rasa aman.
b) Memberikan perhatian di antara anggota keluarga.
c) Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
d) Memberikan identitas anggota keluarga.
3. Fungsi sosialisasi
a) Membina sosialisasi pada anak.
b) Membentuk norma-norma, perilaku sesuai dengan tingkat perkembangan
anak.
c) Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
4. Fungsi ekonomi
a) Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
b) Fungsi ekonomis, tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari
sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang
lainnya, kepala keluarga bekerja untuk mencari penghasilan itu, sedemikian
rupa sehingga dengan memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga.
c) Fungsi rekreasi, tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus selalu
pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang penting menciptakan suasana yang
menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat dilakukan di rumah dengan
cara menonton televisi bersama, bercerita tentang pengetahuan masing-
masing.
d) Fungsi biologis, tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk
meneruskan keturunan sebagai generasi penerus.
Dari berbagai fungsi di atas ada fungsi protokol keluarga terhadap keluarga lainnya
sebagai berikut :
1. Asih adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan pada
anggota sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai usia
dan kebutuhannya.
2. Asuh adalah menuju kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar
kesehatannya selalu terpelihara, sehingga memungkinkan menjadi anak-anak
fisik, mental, sosial dan spiritual.
3. Asah adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi
manusia dewasa yang mandiri dan mempersiapkan masa depannya
1.9. Tugas-Tugas Keluarga
Pada dasarnya tugas keluarga ada 7 tugas pokok :
1. Pemeliharan fisik keluarga dan para anggotanya.
2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya
masing-masing.
4. Sosialisasi antara anggota keluarga.
5. Pengaturan jumlah anggota keluarga.
6. Pemeliharan anggota keluarga.
7. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.
Fungsi pendidikan
1. Menyekolahkan anak untuk memberi pengetahuan, keterampilan dan
membentuk perilaku anak sesuai bakat dan minat yang dimiliki.
2. Mempersiapkan anak-anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam
memenuhin peranannya sebagai orang dewasa.
3. Mendidik anak sesuai tingkat perkembangannya.
Ahli lain membagi keluarga sebagai berikut :
a) Fungsi pendidikan dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan
menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak
bila kelak dewasa.
b) Fungsi sosialisasi anak, tugas keluarga menjalankan fungsi ini adalah
bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yng
baik.
c) Fungsi perlindungan, tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari
tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota keluarga merasa terlindungi
dan merasa aman.
d) Fungssi perasaan, tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara intensif
merasakan perasan dan suasana, anak dan anggota keluarga yang lainnya dalam
berkomunikasi dan berinteraksi antara anggota keluarga sehingga saling
pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
ASUHAN KEBIDANAN
KOMUNITAS DALAM KONTEKS KELUARGA Bp K
RT 04/RW 03 DUSUN JANI DESA SEGUNUNG

DATA DAN IDENTIFIKASI


A. Struktur dan Sifat Keluarga
1. Struktur keluarga
a. Nama kepala keluarga : Bp K
b. Umur : 60 tahun
c. Jenis kelamin : laki-laki
d. Agama : Islam
e. Pendidikan : SD
f. Pekerjaan : petani
g. Pendapatan : Rp
h. Alamat : RT 04/RW 03 Dusun Jani
i. Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
j. Daftar anggota keluarga :
Hub. Pendi- Pekerja-
No Nama L/P Umur Agama
Keluarga dikan an BCG Polio Hep/B DPT DT
1 Karli KK L 60 th SD Islam Petani
2 Muslikoh Istri P 54 th SD Islam Petani
3 Sri Anak P 28 th SLTA Islam Swasta
Wahyuni
4 Siti Anak P 19 th SLTA Islam Belum
Maslulah Kerja

k. Tipe keluarga : nuclear family


Di keluarga Bp K merupakan nuclear family yang terdiri dari keluarga inti,
yaitu bapak, ibu, dan anak.
l. Genogram

Bp K __________ Ibu M

Anak S Anak St

Ket :
: laki-laki
: perempuan
_____ : garis perkawinan
_______ : garis keturunan
m. Hubungan antara anggota keluarga.

2. Sifat keluarga
3. Sarana hiburan keluarga
4. Pemanfaatan waktu senggang
5. Eliminasi
6. Kebiasaan keluarga yang merugikan tidak ada
B. Faktor Keluarga, Sosial dan Budaya
1. Penghasilan keluarga
2. Kegiatan sosial kemasyarakatan
C. Faktor Rumah dan Lingkungan
a. Keluarga
b. Perabotan rumah
c. Sampah
d. Sumber air
e. Penampungan air minum
f. Jamban rumah
g. Pembuangan air limbah
h. Kandang ternak
i. Halaman
j. Kamar mandi
k. Denah rumah
I II III IV

HALAMAN

V VI VII

Ket :
I : ruang tamu
II : kamar tidur 1
III : dapur
IV : kamar mandi
V : kamar tidur 2
VI : ruang TV
VII : kamar tidur 3
D. Riwayat Kesehatan Material, Psikososial-Spiritual
a. Memenuhi kebutuhan jiwa.
Keluaarga Bp K setiap harinya merasa nyaman tidak ada gangguan, masing-
masing anggota keluarga merasa senang.
b. Pemenihan status sosial
Di dalam keluarga tidak ada yang benci dan membenci, tidak ada perasan
dikucilkan.
c. Riwayat kesehatan material keluarga.
Didalam anggota keluarga, tidak ada yang mengalami gangguan jiwa, tidak ada
yang pernah dirawat di RS jiwa.
d. Gangguan maternal pada keluarga.
Di dalam keluarga tidak ada perasaan merasa bersalah, gagal, kecewa/tertekan
walaupun kadang anaknya sering marah-marah.
e. Penampilan tingkah laku anggota yang menonjol : tidak ada
f. Riwayat spiritual anggota keluarga.
Semua keluarga BpK taat dalam menjalani perintah agama yang dianut
g. Tentang petugas kesehatan tidak ada masalah
h. Dana sehat / JPKM.
Keluarga BpK tau tentang dana sehat/JPKM.
i. Keadaan kesehatan keluarga saat kunjungan dalam keadaan sehat
E. Riwayat Kesehatan Keluarga.
a. Riwayat kesehatan anggota keluarga.
Keluarga BpK ada yang memiliki riwayat penyakit hipertensi yaitu bapak
b. Kebiasaan memeriksakan diri.
Pada saat sakit, bapak datang ke BPS dengan alasan dekat dengan rumah
c. Kesehatan ibu dan anak.
Ibu dan anak dalam keadaan sehat
d. Ibu hamil.
Tidak ada ibu hamil
e. Ibu nifas.
Tidak ada ibu nifas
f. Ibu menyusui.
Tidak ada ibu menyusui
g. Keluarga berencana.
Istri menggunakan KB MOW.
h. Persepsi dan tanggapan keluarga terhadap masalah.
Tanggapan keluarga terhadap masalah yang dihadapi selalu dirundingkan denagn
anggota keluarga secara baik-baik. Bila ada anggota keluarga yang tidak sehat di
bawa ke bidan.

ANALISA DATA
A. Penjajahan Kesehatan Tahap I.
1. Ancaman Kesehatan.
a. Kurangnya pengetahuan tentang aliran udara yang masukj ke dalam rumah.
b. Kurangnya kebersiahn lingkungan.
c. Kurangnya pengetahuan tentang penyakit hipertensi.
2. Kurang / tidak sehat.
- Air limbah yang dibuang didepan rumah.
- Kurangnya ventilasi.
B. Penjajahan Kesehatan Tahap II.

Anda mungkin juga menyukai