Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.A DENFAN GANGGUAN


PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI
PADA PASIEN DIAGNOSA MEDIS DYPSNEU DI RUANG KENANGA
RUMAH SAKIT Dr.ADHYATMA MPH

DISUSUN OLEH :

SHINTA NURAINI

NIM : P1337420916028

PROGAM STUDI PROFESI NERS

JURUSAN KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

2017
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.A DENGAN DYPSNEU
GANGGUAN KEBUTUHAN OKSIGENASI
DI RUANG KENANGA
RUMAH SAKIT Dr. ADHYATMA MPH

PENGKAJIAN
Hari/tanggal :Senin, 15 Mei 2017
Waktu : 11.00 WIB
Ruang/RS : Kenanga/ RSUD Tugurejo

A. BIODATA
1. Biodata Klien
a. Nama : Ny.A
b. Umur : 74tahun
c. Alamat :Semarang
d. Pendidikan : SD
e. Pekerjaan : Tidak bekerja
f. Tanggal masuk : 14 Mei 2017
g. Diagnosa medis : Dypsneu, NSTEMI
h. Nomor register : 536715
2. Biodata Penanggung jawab
a. Nama : Ny.F
b. Umur : 55 tahun
c. Alamat : Semarang
d. Pendidikan : SLTP
e. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
f. Hubungan dengan klien : Anak klien

B. KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan sesak nafas
C. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat keperawatan sekarang
Sebelum masuk rumah sakit, keluarga mengatakan klien hanya masuk angin
biasa kemudian diberikan antangin. Setelah minum antangin keluarga klien
mengatakan klien tiba-tiba sesak dan nafasnya tersengal-sengal dan segera
dibawa ke klinik 24 jam. Di klinik 24 jam diberikan oksigen selama setengah
jam kemudian kondisi klien membaik dan dibawa pulang oleh keluarga.
Dalam perjalanan pulang klien mengalami sesak nafas dan dianjurkan oleh
keluarga untuk meminum obat dari klinik tersebut. Akan tetapi setelah
minum obat tidak ada perubahan dan klien masih sesak, akhirnya klien
dibawa ke UGD RSUD Tugurejo tanggal 14 Mei pukul 00.00 WIB,
kemudian masuk ruang HND B Kenanga dengan keluhan sesak nafas, tidak
bisa tidur, nafasnya tersengal-sengal, dan lemas dengan tanda-tanda vital TD
129/69 mmHg, HR 110x/menit, RR 30x/menit, suhu 36,70C.
2. Riwayat keperawatan dahulu
Keluarga klien mengatakan klien mempunyai riwayat penyakit jantung sejak
10 tahun yang lalu, tetapi sebelumnya klien tidak pernah dirawat dirumah
sakit. Hanya berobat jalan untuk menangani penyakit jantungnya.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga ada yang menderita penyakit jantung seperti klien yaitu anak ketiga
klien. Untuk anak dan anggota keluarga lainnya tidak ada yang mempunyai
penyakit yang menular dan menurun seperti: DM, Asma, Hipertensi.
D. GENOGRAM

Keterangan :

: Perempuan meninggal : Menikah

: Laki-laki meninggal : Tinggal serumah

: Perempuan : Klien

: Laki-laki

E. PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL


1. Pola manajemen dan persepsi kesehatan
Keluarga klien mengatakan kesehatan merupakan sebuah kebutuhan yang
penting dan harus selalu dijaga. Supaya tetap sehat terus makan makanan
bergizi dan olahraga. Apabila ada keluarga yang sakit, diberikan obat warung
dan jika tidak sembuh dibawa ke puskesmas atau dokter.
2. Pola nutrisi dan cairan
Sebelum sakit, klien memiliki pola makan yang teratur dengan frekuensi
makan 3x/hari, porsi makan sesuai kebutuhan berupa nasi beserta lauk, sayur,
dan buah. Klien juga tidak mengalami pantangan makan atau alergi
makanan.Sebelum sakit klien mengkonsumsi air putih sebanyak 1500cc
perhari.
Selama sakit, klien tidak mengalami penurunan nafsu makan dan
menghabiskan menu makan yang disediakan rumah sakit. Sedangkan diet
yang dianjurkan dari rumah sakit adalahbubur lunak.Klien tidak memiliki
pantangan menu makan yang disediakan rumah sakit dan konsumsi air putih
selama sakit kurang lebih 200-300 cc per hari . Observasi klien selama sakit
diperoleh hasil :
A : Berat badan 34kg, tinggi 160 cm, lingkar lengan atas 16 cm.
B : Kadar Hb 14,6 g/dl
C : Turgor kulit <2 detik, keadaan rambut bersih dan tidak rontok, tidak di
jumpai tanda konjungtiva anemis.
D :Bubur lunak
3. Pola Eliminasi
Sebelum sakit,klienBAB sehari 1x, warna kuning, konsistensi lembek dengan
bau khas, tidak terdapat lendir dan darah.BAK 4x dalam sehari , warna
kuning dengan bau khas, tidak terdapat darah.
Pada waktu sakit, BAB klien menjadi tidak teratur.Pola eliminasi urin atau
BAK klien selama sakit terpasang DC hari ketiga dengan warna urin kuning
pekat, tidak ada darah, dengan bau khas.
4. Pola aktivitas dan latihan
Sebelum sakit, aktivitas klien hanya menonton tv, jalan-jalan disekitar rumah
saja karena jika berjalan jauh klien akan merasa sesak nafas dan cepat lelah.
Dalam pemenuhan ADL dapat dilakukan secara mandiri. Setelah sakit, klien
masih tidak bisa melakukan ADL secara mandiri karena jika terlalu banyak
gerak klien akan merasa sesak nafas. Dalam pemenuhan ADL seperti mandi,
eliminasi, makan dibantu oleh perawat maupun keluarga. Saat klien banyak
gerak klien mengatakan sesak nafas.
5. Pola kognitif, motorik, dan sensori
Keluarga mengatakan klien mengalami penurunan dalam fungsi pendengaran
dan harus keras jika berbicara, dari segi bahasa klien masih bisa bicara
dengan jelas dan klien masih bisa mengingat nama, tanggal lahir dan usianya
saat ini, dimana dia dirawat. Dalam pengambilan keputusan semua dilakukan
oleh keluarga klien. Klien mengatakan merasakan nyeri di perut tengah
bagian bawah dan terlihat cemas.
P : Nyeri muncul bila ada perasaan ingin kencing
Q : Rasanya panas
R : Perut tengah bagian bawah
S : Skala 3
T` : Hilang timbul, waktu 3 menit, durasi 1 jam
6. Pola tidur dan istirahat
Sebelum sakit klien tidak ada keluhan dengan kebiasaan tidurnya yaitu 6- 8
jam/ hari.Ketika sakit tidak ada perubahan pada pola tidur klien.
7. Pola persepsi diri dan konsep diri
Body image :Klien tetap percaya diri dengan kondisinya saat ini dan ingin
cepat sembuh.
Identitas diri :Klien mengetahui siapa dan apa yang terjadi dengannya.
Harga diri : Klien mampu berinteraksi dengan keluarga.
Peran diri : Klien adalah seorang nenek.
Ideal diri : Klien percaya bahwa kondisinya akan membaik dan sehat seperti
semula.
8. Pola hubungan sosial
Hubungan klien dengan keluarga baik dan kerabat keluarga yang lainpun
baik, bahkan dengan perawat ia sangat komunikatif akan tetapi klien
mengalami penurunan fungsi pendengaran sehingga jika berbicara harus agak
keras.
9. Pola seksualitas dan reproduksi
Klien merupakan seorang wanita yang sudah menikah dan memiliki enam
orang anak dan saat ini klien sudah mengalami menopause.
10. Pola mengatasi permasalahan hidup
Keluarga klien selalu memusyawarahkan dengan anggota keluarga lainnya
bila ada masalah, termasuk dengan penyakit yang dialami klien saat ini.
11. Pola nilai dan kepercayaan/ agama
Sebelum sakit klien masih menjalankan ibadah rutin sebagai seorang muslim
namun selama sakit klien kesulitan ibadah.

F. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Compos Mentis
3. GCS :
4. Tanda-tanda vital :
a. Tekanan darah : 115/58 mmHg
b. Nadi : 110 x/ menit
c. Suhu tubuh : 36,2 0 C
d. Respiratori : 26x/menit
e. SPO2 : 96%
5. Kepala : Bentuk kepala mesosepal, kulit kepala tidak adalesi, jika di tekan
kepala tidak terasa nyeri, rambut tidak rontok dan berwarna putih beruban.
6. Mata : Bola mata simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik,
ketajaman penglihatan berkurang, gerakan bola mata normal, refleks pupil
terhadap cahaya baik.
7. Hidung : Bentuk simetris, bersih, tidak ada polip,terpasang nasal canul 3
lt/menit, terdapat nafas cuping hidung.
8. Telinga : Bentuk simetris, tidak ada penumpukan serumen, bersih.
9. Mulut : Gigi ompong, tidak ada stomatitis, mukosa bibir kering.
10. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada benjolan ketika
menelan.
11. Dada/abdomen :
a. Jantung
I : Bentuk simetris
Pa : Tidak tampak iktus kordis
Pe : Terdengar pekak
A : S1 dan S2, tidak terdengar suara jantung tambahan
b. Paru
I : Bentuk simetris, terlihat retraksi dinding dada
Pa : Vokal fremitus merata di seluruh lapang dada
Pe : Sonor
A : Ronkhii
c. Abdomen
A : Peristaltik usus 10x/mnt
I : Bentuk perut datar
Pa : Tidak ada masa, ada nyeri tekan diperut tengah bagian bawah
Pe : Timpani
12. Genetalia : bersih, tidak ada perdarahan, tidak ada udem di peritoneum.
Terpasang cateter hari ke tiga.
13. Ekstermitas atas dan bawah : Kemampuan mobilitas baik tangan dan kaki
dapat bergerak seperti biasa dan tidak kaku, tidak ada oedema. Tangan kiri
terpasangan infus RL 10 tpm menggunakan infus pump dan terpasangan
syringe pump obat cedocard 1cc/jam.Tangan kanan terpasang manset
bedside monitor.
G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan laboratorium
a. Hematologi
Tanggal terima : 14 Mei 2017

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal

Hemoglobin 14,60 g/dl 11,7 15,5

Hematokrit 47,80 % 35-47

Leukosit 15,78 10^3/ul 3,6 11

Trombosit 700 10^3/ul 150-440

Eritrosit 5.26 10^6/ul 3,8-5,2


MCV 90.90 fL 80-100
MCH 27,80 Pg 26-34
MCHC 30,50 g/dL 32-36
RDW 14-40 % 11,5-14,0
PLRC 20,6 % -
Diff Count
Eosinofil 0,40 % 2,00-4,00
Basofil 0,40 % 0-1
Netrofil 8,50 % 50-70
Lomfosit 7,10 % 25-40
Monosit 3,60 % 2-8
b. Kimia Klinik
Tanggal terima : 14 Mei 2017

Pemeriksaan Kimia Klinik Hasil Satuan Nilai normal


Kalium 4,85 mmol/L 3,5-5,0
Natrium 135,4 mmol/L 135-145
Chlorida 96,2 mmol/L 95,0-105
GDS 129 mg/dL <125
CKMB 46.0 u/L 7-25

c. Kimia klinik
Tanggal terima : 14 Mei 2017
Pemeriksaan Kimia Klinik Hasil Satuan Nilai normal
K-MB 29,0 u/L 7-25
Ureum 25,4 mg/dL 10-50
Creatinin 0,36 mg/dL 0,60-0,90

2. Pemeriksaan radiologi
Klinis : Dypsneu, CHF
Tampak pneumotoraks kiri yang mendesak dan mengakibatkan kolaps
sebagian paru kiri.
Cor : tampak membesar, apeks bergeser ke laterocaudal, tampak
klasifikasi aorta
Pulmo : corakan bronchovaskular kasar paru kiri dan paru kanan yang
tervisualisasi tampak fibrotik.
Konsolidasi lapangan atas kiri
Diafragma dan sinus costophrenicus baik
Tulang dan jaringan lunak baik
Kesan : Cardiomegali (LV) , klasifikasi aorta
TB paru lama aktif dengan pneumothoraks kiri
3. Pemeriksaan EKG
Vant rate 114 bpm
QRS situation 80 ms
QT/QTC 320/441 MS
PR interval 164 MS
P duration 90 ms
RR interval 526 ms
P-R-T axes 92 89 80
Sinus tachycardia
Anterolateral infarct, age undertermined
Abnormal EKG

H. PROGRAM TERAPI
1. Injeksi
d. Ceftriaxone 2x1gr
e. Ranitidin 2x1 gr
f. Pantoprazole 2x1gr
g. Arixtrsa (SC)1x1 selama 3 hari dari tanggal 15-17 Mei 2017
h. Cedocard syringe pump 1cc/jam
i. Infus RL 10 tpm
2. Oral
a. Furosemid tablet 1x1
b. ISDN 3x5mg
DAFTAR MASALAH
No Tgl/jam Data Fokus Masalah Keperawatan Ttd
1. 15-05- DS : Klien mengatakan sesak nafas Pola nafas tidak efektif
2017 DO :Lemas, tampak lesu, terdapat
11.00 nafas cuping hidung, terlihat retraksi
dinding dada
TD : 115/58
Suhu : 36,20C
RR : 26x/menit
Nadi : 110x/menit
SPO2 : 96%
Rontgen thoraks
Pulmo : corakan bronchovaskular
kasar paru kiri dan paru kanan yang
tervisualisasi tampak fibrotik
2. 15-05- DS: Klien mengatakan nyeri dan Gangguan rasa nyaman
2017 panas diperutnya
11.00 P: Nyeri muncul bila ada perasaan
ingin kencing
Q: Rasanya panas
R: Perut tengah bagian bawah
S: Skala 3
T`:Hilang timbul, waktu 3 menit,
durasi 1 jam
DO : Terlihat cemas, terpasang DC
hari ke tiga, urin kuning keruh, tidak
ada darah dengan bau khas
3. 15-05- DS: Klien mengatakan sesak saat Intoleransi aktifitas
2017 beraktifitas dan banyak gerak
11.00 DO : tampak sesak ketika berpindah
WIB posisi dari posisi tiduran ke posisi
duduk, dalam pemenuhan ADL
dibantu oleh perawat dan keluarga
Hasil EKG
Sinus tachycardia
Anterolateral infarct, age
undertermined
Abnormal EKG

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi
2. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan agen injury fisik
3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan dypsneu

RENCANA KEPERAWATAN
No Tgl/jam DP Tujuan Intervensi Ttd
1. 15-05-17 Pola nafas Setelah dilakukan 1. Monitor tanda-tanda
tidak
11.00 tindakan keperawatan vital
efektif
berhubung selama 3 x 24 jam 2. Monitor RR dan
an dengan
diharapkan sesak nafas SPO2
hiperventil
asi teratasi dengan kriteria 3. Observasi pola nafas
hasil : klien
- Klien mengatakan 4. Auskultasi suara
sesak nafas nafas tambahan
berkurang (ronchii, wheezing)
- Pola nafas teratur 5. Atur posisi untuk
- Tanda-tanda vital memaksimalkan
dalam rentang ventilasi
normal(TD 120/80 (fowler/semifowler)
mmHg, Frekuensi 6. Ajarkan teknik
RR 12-24x/menit, relaksasi nafas dalam
nadi 80-100x/menit, 7. Kolaborasi pemberian
suhu 36,5-37,50 C) O2
- Tidak terpasang alat 8. Kolaborasi pemberian
bantu pernafas terapi dengan dokter
2. 15-05-17 Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Mengkaji nyeri
berhubung
11.05 tindakan keperawatan secara komprehensif
an dengan
agen selama 2 x 24 jam 2. Observasi reaksi
injury fisik
diharapkan nyeri nonverbal dari
berkurang dengan ketidaknyamanan
kriteria hasil : 3. Bantu klien dan
- Klien melaporkan keluarga untuk
nyeri berkurang mencari dan
- Mampu mengenali menemukan
nyeri (skala, dukungan
intensitas, frekuensi 4. Kontrol lingkungan
dan tanda nyeri) yang dapat
- Mampu mengontrol mempengaruhi nyeri
nyeri seperti suhu ruangan,
- Skala nyeri dari 3 pencahayaan dan
menjadi 1 kebisingan
- Tidak tampak 5. Ajarkan tentang
meringis kesakitan teknik non
- Tidak tampak farmakologi: napas
cemas dalam, relaksasi,
distraksi, kompres
hangat/ dingin
6. Kolaborasikan
dengan dokter untuk
pemberian obat
analgetik
7. Tingkatkan istirahat
dan tidur
3. 15-05-17 Intoleransi Setelah dilakukan 1. Kaji faktor yang
11.10 aktifitas tindakan keperawatan mengakibatkan
berhubung selama 3 x 24 jam keletihan dan sesak
an dengan diharapkan aktifitas nafas
dypsneu dapat di toleransi 2. Pantau respon
dengan kriteria hasil : kardiorespiratori
- Klien melaporkan sebelum dan sesudah
tidak sesak nafas melakukan aktifitas
saat beraktifitas 3. Tingkatkan
- Berpartisipasi kemandirian dalam
dalam aktivitas aktifitas perawatan
perawatan mandiri yang dapat
yang dipilih ditoleransi
- Dapat beraktifitas 4. Anjurkan untuk
sesuai dengan peningkatan nutrisi
kemampuan 5. Ajarkan kepada
keluarga dan klien
tentang pengaturan
aktifitas dan teknik
manajemen waktu
yang baik untuk
mencegah kelelahan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tgl/jam DP Tindakan Respon Ttd
15-05-17 I,II,III Melakukan monitoring DS : Klien mengatakan masih
11.30 tanda-tanda vital sesak
(tekanan darah, nadi, DO : terdengar suara ronkhii
suhu, pernafasan, saturasi TD : 117/57 mmHg
oksigen) dan melakukan MAP : 84
auskultasi suara nafas Nadi : 77x/menit
tambahan (ronchii atau SPO2 : 95 %
wheezing) RR : 26x/menit
Suhu : 37,10C
11.35 III Mengkaji faktor yang DS : Klien mengatakan sesak
mengakibatkan keletihan saat beraktifitas dan banyak
dan sesak nafas gerak
DO : tampak sesak ketika
berpindah posisi dari posisi
tiduran ke posisi duduk
12.00 I Melakukan monitoring DS: Klien mengatakan nyaman
pemberian oksigen dan sesak sedikit berkurang
melalui nasal cannul saat memakai oksigen
DO : terpasang nasal canul 2
lt/menit, klien tampak nyaman
12.45 I Melakukan pengkajian DS : Klien mengatakan
nyeri secara perutnya panas sakit pipis
komprehensif dan DO : terlihat tidak nyaman,
melakukan observasi cemas, gelisah
reaksi non verbal dari P:Nyeri muncul bila ada
ketidaknyamanan perasaan ingin kencing
Q: Rasanya panas
R: Perut tengah bagian bawah
S: Skala 3
T`: Hilang timbul, waktu 3
menit, durasi 1 jam
12.50 II Melakukan kontrol DS: Keluarga mengatakan jika
lingkungan yang dapat cateternya lebih baik dilepas
mempengaruhi nyeri agar klien tidak kesakitan
DO : setelah konsultasi dengan
dokter, cateter dilepas, saat
dilpeas terlihat urin keluar
berwarna kemerahan
13.00 II Mengajarkan teknik DS : Klien mengatakan lebih
relaksasi nafas dalam santai setelah tarik nafas dalam
DO : terlihat mempraktekkan
tarik nafas panjang dan tahan 3
hitungan kemudian
dikeluarkan melewati mulut
secara perlahan
16-05-17 I,II,III Melakukan monitoring DS : Klien mengatakan hari ini
07.30 tanda-tanda vital klien sesaknya sudah berkurang
DO :
TD : 134/72 mmHg
MAP : 95
Nadi : 110x/menit
SPO2 : 93 %
RR : 24x/menit
Suhu : 36,70C
07.45 I,III Melakukan pengaturan DS : Klien mengatakan enak
posisi semifowler untuk jika tempat tidur bagian kepala
memaksimalkan ventilasi ditinggikan
dan memantau respon DO : tampak posisi tempak
kardiorespiratori sebelum tidur semifowler, terlihat
dan sesudah melakukan nyaman
aktifitas RR sebelum melakukan
aktifitas 24x/menit dan
sesudah melakukan aktifitas
37x/menit
08.00 I,II Melakukan kolaborasi DS : Klien mengatakan saat
obat dan pemberian disuntik tidak sakit
analgetik dengan dokter DO : obat masuk intraselang
Ceftriaxone 1gr dan Ranitidin
Tidak ada reaksi alergi, tidak
tampak kesakitan
10.00 II Melakukan reaksi non DS : Klien mengatakan
verbal dari perutnya sudah tidak sakit
ketidaknyamanan dan DO : tidak Nampak kesakitan,
mengkaji nyeri secara DC sudah dilepas, tidak
komfrehensif nampak gelisah
P: Sudah tidak nyeri karena
cateter sudah dilepas
Q: Rasanya masih panas, perih
R: Perut tengah bagian bawah
S: Skala 1
T`: Hilang timbul, setiap ingin
berkemih
12.00 I Melakukan observasi DS : Klien mengatakan agak
pola nafas klien dan sedikit sesak
melakukan kolaborasi DO : terpasang nasal canul 3
pemberian obat oral lt/menit, RR 20x/menit , SPO2
ISDN 3x5mg 98%, obat oral ISDN 5mg per
oral tidak ada reaksi alergi,
mual ataupun muntah
17-05-17 I Melakukan monitoring DS : Klien mengatakan sesak
14.00 tanda-tanda vital klien sedikit berkurang
DO :
TD : 129/63 mmHg
MAP : 81
Nadi : 93x/menit
SPO2 : 99%
RR : 22x/menit
Suhu : 36,10C
15.00 1 Melakukan evaluasi DS : Klien mengatakan sedikit
teknik relaksasi nafas ingat mengenai relaksasi nafas
dalam seperti yang telah dalam
diajarkan DO : Mempraktekkan tarik
nafas panjang dan
mengeluarkannya melalui
mulut
17.00 III Melakukan edukasi dan DS : Keluarga mengatakan jika
mengajarkan kepada dirumah klien hanya duduk
keluarga dan klien menonton tv dan jalan-jalan
tentang pengaturan disekitar rumah
aktifitas dan teknik DO : Keluarga tampak paham
manajemen waktu yang mengenai aktifitas mandiri
baik untuk mencegah yang telah di jelaskan dan
kelelahan mampu menjawab pertanyaan
yang telah diberikan
20.00 I Melakukan kolaborasi DS : Klien mengatakan sedikit
dengan dokter dalam pegal saat disuntik
pemberian obat
DO : terlihat tampak kesakitan,
ceftriaxone, ranitidin,
Injeksi ceftriaxone 1 gr dan
pantoprazole dan arixstra ranitidine masuk intraselang,
arixstra masuk secara subcutan
di perut sebelah kiri, tidak ada
reaksi alergi, mual ataupun
muntah
20.10 I Melakukan observasi DS : Klien mengatakan sesak
mengenai pola nafas sudah berkurang
klien, respiratory rate dan DO : tidak ada pernafasan
SPO2 cuping hidung, RR 21x/menit
dan SPO2 98%

CATATAN PERKEMBANGAN

Tgl/jam DP Catatan Perkembangan Ttd


15-05-17 I S: Klien mengatakan masih sesak
14.00 O:
TD : 129/69 mmHg
MAP : 85
Nadi : 86x/menit
SPO2 : 97%
RR : 25x/menit
Suhu : 36,10C
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi keperawatan
- Monitor tanda-tanda vital
- Obsevasi pola nafas
15-05-17 II S: Klien mengatakan perutnya sudah tidak nyeri
14.05 O: nyaman, tidak nampak cemas
P: Nyeri bila ada perasaan ingin kencing
Q: Rasanya perih
R: Perut tengah bagian bawah
S: Skala 1
T`: Hilang timbul
A: Masalah teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik
15-05-17 III S :Klien mengatakan masih sesak
14.10 O: RR sebelum beraktifitas 25x/menit dan sesudah aktifitas
27x/menit
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Ajarkan dan ingatkan keluarga mengenai aktifitas
mandiri yang sesuai dengan kemampuan klien dalam
pemenuhan ADL
16-05-17 I S: Klien mengatakan masih sesak
14.10 O:
TD : 131/72 mmHg
MAP : 95
Nadi : 109x/menit
SPO2 : 99%
RR : 22x/menit
Suhu : 36,70C
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi keperawatan
- Monitor tanda-tanda vital
- Obsevasi pola nafas
- Atur posisi semifowler untuk memaksimalkan
ventilasi
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
oksigen
16-05-17 II S: Klien mengatakan perutnya sudah tidak nyeri
14.15 O: nyaman, tidak nampak cemas
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi
16-05-17 III S :Klien mengatakan masih sesak
14.20 O: sesak saat duduk, kemudian pindah ke posisi tidur
RR sebelum beraktifitas 23x/menit dan sesudah
aktifitas 24x/menit
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Ajarkan dan ingatkan keluarga mengenai aktifitas
mandiri yang sesuai dengan kemampuan klien dalam
pemenuhan ADL
- Buatkan jadwal ADL sesuai dengan kemampuan
17-05-17 I S: Klien mengatakan sesak nafas sudah berkurang
20.25 O: tidak terlihat nafs cuping hidung
TD : 111/58 mmHg
MAP : 75
Nadi : 86x/menit
SPO2 : 99%
RR : 21x/menit
Suhu : 36,80C
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi
17-05-17 III S: Klien mengatakan sudah tidak sesak nafas saat
20.35 melakukan aktifitas
O: Tidak nampak sesak nafas saat posisi duduk kemudian
berubah posisi menjadi posisi tidur
RR sebelum beraktifitas 21x/menit dan sesudah
aktifitas 21x/menit
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai