Anda di halaman 1dari 6

Nama: Revina Daniella Dwi March

Kelas: XI MIA 6

Kompetensi Dasar: Membandingkan teks ulasan film dengan terks


argumentasi

Review Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar( 2014 )

Bagi yang sudah mengenal sosok Merry Riana, siapa dia dan apa yang
dilakukan sampai bisa jadi seterkenal sekarang, berkat membaca buku yang
katanya begitu menginspirasi banyak orang Indonesia ini, keterbatasan film
dalam mengeksplor karakter utama mungkin tak akan terlalu mengganggu.
Tapi buat saya yang tidak pernah menyentuh buku tentang Merry Riana,
hanya punya sedikit info tentang perempuan yang memperoleh satu juta
dolarnya di usia 26 tahun tersebut, film ini jelas tak memberikan saya cukup
motivasi untuk terhubung dengan apa yang sedang saya tonton. Saya tahu
Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar ini merupakan adaptasi bebas dari
bukunya, tidak terikat dengan embel-embel based on cerita sebenarnya
melainkan terinspirasi dari kisah tersebut. Tapi kata bebas bukan berarti
seenaknya meminggirkan apa yang diperlukan film ini sejak awal, yaitu
memberikan Merry Riana asupan background karakter yang layak.
Mengambil jalan pintas karena terburu-buru untuk melompat ke bagian
romansa dan tetek-bengek konflik cinta segitiga (untuk kesekian kali), film ini
lupa pada kelompok penonton yang datang ke bioskop karena tujuannya
untuk menonton film, bukan menghadiri acara motivasi-motivasian. Lagipula
untuk film yang tujuannya agar penonton membawa pulang kisah yang
inspiratif, kok rasa-rasanya sepanjang film saya tak melihat sesuatu yang
terbilang menginspirasi.
Entah apa yang salah, apa yang jadi masalah aku tak tahu, lirik dari lagu
yang berjudul Aku dan Masalah dan dinyanyikan oleh Sarah Saputri, yang
terdengar menemani salah-satu adegan Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar
tersebut, seperti mewakili isi pikiran saya selesai menonton film yang
disutradarai Hestu Saputra (Cinta Tapi Beda, Pengejar Angin) ini. Apa yang
salah? Setting tahunnya? Hmmm, banyak yang mengira Merry Riana: Mimpi
Sejuta Dolar berlatar 1998, saya tak menyalahkan orang-orang yang
menafsirkan seperti itu, karena saya pun punya pikiran yang sama, karena
dipertontonkan gambar kerusuhan di awal film, yang langsung mengarahkan
pikiran saya ke peristiwa kerusuhan 13 Mei-15 Mei 1998 tersebut. Lagipula
aslinya Merry Riana memang hijrah ke Singapura pada tahun dimana Jakarta
dan kota-kota di Indonesia sedang dilanda kerusuhan besar. Jika film ini ber-
setting 1998, kenapa Singapura sudah punya Marina Bay Sands yang sekarang
jadi salah-satu landmark terkenal disana, bukannya baru rampung dan dibuka
sekitar tahun 2010. Belum lagi gadget yang bertebaran tak sesuai tahun, jika
diteliti lagi gaya pakaian yang dikenakan pun sangat kekinian. Memang tak
ada penjelasan tahun sampai akhirnya ada adegan yang menunjuk bahwa film
ini ternyata berlatar tahun 2012bisa dilihat di adegan ketika Merry Riana
yang diperankan oleh Chelsea Islan sedang searching di google. Saya
kemudian dapat memaklumi, karena sekali lagi ini adaptasi bebas, si penulis
serta pembuat film bisa terserah mereka memindahkan setting ke tahun
2012, termasuk mengada-ada soal kerusuhan yang kembali terjadi di Jakarta.
Dipikir-pikir lagi memang akan menyusahkan jika latar tahun film ini setia
pada kisah nyatanya, menyulap Singapura ke tahun 1998, ribet. Makanya
ketimbang susah-susah, Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar pakai mesin waktu
dan lompat ke 2012, jaman dimana sudah ada smartphone canggih buat main
saham tinggal klik nantinya. Move on, lalu apa yang menjadi masalah?
Karakter utama alias si Merry Riana tidak diberikan porsi perkenalan yang
layak, film ini bisa dibilang menyodorkan Merry Riana yang sudah jadi, tanpa
menyediakan waktu bagi saya, penonton yang tak mengenal Merry melihat
terbentuknya seorang Merry, behind the scene serta proses bagaimana pada
akhirnya Merry bisa jadi seperti yang kita lihat di layar. Apakah dia pintar di
sekolah dulu? Makan apa Merry Riana sampai bisa punya energi yang tak
pernah ada habisnya? Informasi seperti itu tak dapat ditemukan di filmnya,
alih-alih film melompat siap menubrukkan karakter utama dengan konflik
berlapis. Mungkin durasi filmnya tak cukup untuk menguatkan pondasi
karakternya, detil lebih lanjut bisa cari sendiri di internet, terlalu banyak yang
harus diceritakan dan (mungkin) keputusan bijak untuk skip bagian yang
bertele-tele tentang background Merry. Jadi film punya lebih banyak ruang
untuk bercinta-cintaan dan menjejali saya dengan ekspresi mengerikan
Chelsea Islan.
Siapa sangka Chelsea Islan yang begitu mempesona di Street Society
kemudian berubah menakutkan ketika menjelma menjadi Merry Riana. Kalau
tujuannya itu untuk menekankan kegigihan yang melekat pada diri seorang
Merry Riana, saya rasa tak perlu terlalu berlebihan, saya malah melihat
Chelsea seperti orang yang kebanyakan minum red bull, mabuk minuman
berenergi. Makanya dalam kondisi apapun, energi menggebu-gebu Merry
seperti tak ada habis-habisnya, mungkin sebetulnya di film ini Merry adalah
robot, bukankah ini adaptasi bebas, tidak ada salahnya jika sekalian membuat
Merry ditenagai baterai energizer, karena disini Merry memang mirip kelinci
di iklan energizer yang tak berhenti memukul drum. Di film Chelsea tak ada
capeknya memperlihatkan semangat menggebu-gebunya, yang kadang tak
pada tempatnya, sekali lagi justru mengerikan. Serius bukannya simpatik dan
memberi kesan inspiratif, saya justru ketakutan melihat aktingnya yang
sangat berlebihan. Well, tak semua yang diperlihatkan karakter Chelsea di
Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar meninggalkan kesan buruk, saya suka
ketika karakternya diperlihatkan manusiawi, setidaknya Merry masih
dipertontonkan bisa khilaf dan melakukan kesalahan. Untungnya, film ini
masih punya Kimberly Ryder dan Dion Wiyoko yang diluar dugaan lebih
terlihat natural, serta tak lupa hadirnya Ferry Salim dan Cyntia Lamusu
sebagai mama dan papa Merry, mereka mampir sebentar memberi sedikit
kehangatan ke dalam film.

Sulit benar untuk menyukai Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar, walaupun
saya disodorkan gambar-gambar bagus sepanjang film, rasanya sia-sia jika
cerita tak mampu menjembatani chemistry antara penonton dengan filmnya.
Balik lagi ke lagu Sarah Saputri, entah apa yang salah, apa yang jadi
masalah aku tak tahu, tapi sekarang saya tahu salahnya memang pada
filmnya, bagaimana film ini tidak peduli dengan penontonnya. Setting
tahunnya sudah membuat saya tersesat dan karakter utama yang harusnya
memberikan kenyamanan, justru membuat saya tak berani melihat wajahnya
yang mengerikan. Chelsea Islan bisa lebih baik, tapi mungkin karakternya
memang memaksanya untuk bermain berlebihan. Kalau kenyataannya seperti
itu, bakat Chelsea Islan benar-benar disiapkan untuk jadi semacam tumbal,
nantinya dipersembahkan untuk karakter yang sejak awal tak bisa
mengendalikan ekspresi dan emosinya. Saat karakter yang dimainkan oleh
Chelsea punya tugas ganda, untuk memotivasi banyak orang sekaligus
simpatik dengan kisah asmaranya, tak satu pun yang bisa dibilang berhasil.
Bagian yang menyorot kisah cinta-cintaan di Merry Riana: Mimpi Sejuta
Dolar, antara Merry dan Alva sebenarnya dikemas cukup manis, tapi
porsinya tidak seimbang dengan bagian yang menyorot karakter Merry, agar
nantinya pantas untuk dikagumi sekaligus dicintai.

Pengertian Teks Ulasan

Pengertian teks ulasan adalah teks yang berisi tinjauan suatu karya baik berupa
film, buku, benda dan lain sebagainya untuk mengetahui kualitas, kelebihan dan
kekurangan yang dimiliki karya tersebut yang ditujukan untuk pembaca
atau pendengar khalayak ramai. Teks ulasan bertujuan sebagai media untuk
menyampaikan ulasan dengan etika yang sopan, santun, dan tepat waktu.

Struktur Teks Ulasan

Struktur teks ulasan terdiri dari bagian orientasi, tafsiran isi, evaluasi, dan
rangkuman berikut penjelasan selengkapnya.

Orientasi
Merupakan gambaran umum atas bahan atau karya sastra yang akan diulas.
Gambaran umum karya atau benda tersebut bisa berupa paparan tentang nama,
kegunaan, dan sebagainya.
Tafsiran isi
Tafsiran isi memuat pandangan pengulasnya sendiri mengenai karya yang diulas. Pada
bagian ini penulis biasanya membandingkan karya tersebut dengan karya lain yang
dianggap mirip. Selain itu, penulis juga menilai kekurangan dan kelebihan karya yang
diulas

Evaluasi
Bagian evaluasi dilakukan penilaian terhadap karya, penampilan, dan produksi. Bagian
tersebut berisi gambaran terperinci suatu karya atau benda yang diulas. Hal ini bisa
berupa bagian, ciri, dan kualitas karya tersebut.

Teks argumentasi

Pengertian paragraf argumentasi


Paragraf argumentasi adalah paragraf yang tujuan utamanya adalah untuk meyakinkan
atau membujuk pembaca. Dalam penulisannya. paragraf argumentasi dapat berupa
penjelasan, pembuktian, alasan maupun ulasan obyektif yang disertai contoh

Ciri ciri paragraf argumentasi


1. Terdapat penjelasan yang berfungsi untuk isi dari tulisan
2. Terdapat fakta yang terdapat dalam paragraf tersebut baik itu berupa tabel, data,
gambar sebagai pendukung bahwa tulisan atau karya tulis tersebut valid
3. Terdapat kesimpulan di akhir paragraf sebagai pendukung/penguat dari
keterangan dan fakta yang telah dipaparkan
Jenis jenis paragraf argumentasi
Terdapat dua pola pengembangan yang berbeda dari paragraf argumentasi yaitu

1. Paragraf argumentasi yang dikembangkan dengan pola sebab akibat. Jenis


paragraf ini pemaparan selalu ditulis dimulai dari hal hal yang menjadi penyebab dan
kemudian menuju kepada hal hal yang menjadi akibat yang terjadi setelahnya
2. Paragraf argumentasi yang dikembangkan dengan pola akibat sebab. Jenis
paragraf ini adalah kebalikan dari poin pertama yaitu paragraf yang dimulai dari
pemaparan akibat terlebih dahulu dan kemudian berikutnya merupakan penjabaran dari
apa apa yang menjadi penyebabnya

Contoh paragraf argumentasi


1. Contoh paragraf argumentasi pola sebab akibat

Pendidikan di indonesia masih terbilang mahal dan tidak terjangkau untuk golongan
masyarakat menengah Penebangan hutan secara liar dan tingkat kesadaran masyarakat yang
rendah untuk membuang sampah pada tempatnya mengakibatkan beberapa daerah di indonesia
selalu dilanda banjir di setiap musim penghujan. Bahkan jakarta yang merupakan ibu kota dan
pusat pemerintahanpun tidak luput dari bencana banjir
Tidak seimbangnya ketersediaan lahan kerja dengan meningkatnya jumlah penduduk
mengakibatkan banyak rakyat indonesia yang memilih menjadi TKI meskipun banyak terjadi
kasus penyiksaan sampai pembunuhan yang diberitakan di stasiun stasiun televisi
2. Contoh paragraf argumentasi pola akibat sebab

Berdasarkan data pada tahun 2010 terdapat tidak kurang dari 1.08 juta siswa yang putus
sekolah yang disebabkan karena mahalnya pendidikan yang terus meningkat dari tahun ketahun
Hampir setiap tahun di musim penghujan, beberapa daerah di indonesia termasuk jakarta
yang merupakan ibu kota dan sebagai pusat pemerintahan dilanda banjir sebagai akibat dari
penebangan hutan secara liar dan kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah
pada tempatnya
Meskipun di beberapa stasiun televisi swasta sering menayangkan kasus penyiksaan dan
pembunuhan terhadap TKI namun tidak membuat masyarakat kita takut dan tetap memilih
menjadi TKI untuk mendapatkan pekerjaan. Hal ini disebabkan karena kurangnya lahan
pekerjaan yang tersedia dan tidak seimbang dengan meningkatnya jumlah penduduk
kebawah sehingga banyak terjadi putus sekolah karena tidak mampu dengan anggaran
biaya sekolah yang semakin meningkat. Hal ini diperkuat berdasarkan fakta bahwa pada tahun
2010 terdapat 1.08 juta siswa yang putus sekolah

Anda mungkin juga menyukai