Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Globalisasi memberikan peluang sekaligus masalah kepada semua orang,
tergantung dari antisipasi yang disiapkan dan dilaksanakan. Dalam dunia
usaha dapat dikatakan memberi peluang atau positif dalam arti;
a). Peluang untuk meningkatkan penempatan jasa tenaga kerja lintas negara,
b). Memberi peluang kesempatan kerja bagi SDM maupun peluang bisnis bila
SDM maupun dunia usaha bisnis tersebut benar-benar mampu
memanfaatkan sekecil apapun peluang yang terbuka.
Dengan demikian arus barang atau jasa bebas tanpa hambatan antar
negara, bahkan sumber daya ekonomi seperti modal, tenaga kerja dan
teknologi akan mengalir pesat di berbagai wilayah ekonomi.
Globalisasi memberikan masalah atau berdampak negatif pada dunia
usaha dalam arti persaingan yang sangat ketat dan tajam serta suasana yang
sangat mudah meledak, apabila SDM dan dunia usaha bisnis tidak siap atau
tidak memiliki nilai jual untuk menghadapi tantangan yang akan terjadi.
Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan
peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di
seluruh dunia dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya
populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu
negara menjadi semakin sempit.
Dengan munculnya globalisasi tenaga kerja, perusahaan global akan
mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya,
seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah
memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari
negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement akan
semakin mudah dan bebas.
Dampak global yang sudah terjadi misalnya pada tahun 2009 Cina
mampu menggeser Amerika Serikat sebagai negara pengekspor ke posisi ke-

Manajemen Global 1
2. Hal tersebut tentunya tak semata-mata Cina raih karena keajaiban, namun
dengan menerapkan pola manajemen yang disiplin dan kerja keras. Negara
yang memiliki sumber daya manusia terbanyak di dunia ini juga mulai
menduduki peringkat pertama di Asia sebagai negara produsen dengan
menggeser kedudukan Jepang.
Seiring semakin nyata adanya globalisasi, praktek-praktek manajemen
pun tentunya harus semakin menjurus ke arah yang dapat menanggulangi
tantangan-tantangan global. Manejemen global tak semata bagaimana
mengetahui isu-isu manajemen internasional tetapi bagaimana
mengaplikasinkan manajemen yang bermutu global di dalam sebuah
organisasi atau perusahaan hingga mampu bersaing secara global.
Pola pikir global manajerial harus mewadahi setiap level yang ada di
perusahaan, kompleksitas dan ketidakpastian selayaknya menjadi tantangan
manajerial untuk terus berkembang. Fenomena global yang berslogan dunia
tanpa batas ini memicu organisasi atau perusahaan untuk mengembangkan
pola-pola yang inovatif dalam setiap aktivitasnya. Manajemen global yang
akan dibahas dalam bab selanjutnya memberikan gambaran mengenai
dinamika yang terjadi dalam era gobalisasi.

1.2. Rumusan Masalah


Manajemen penting untuk semua gerakan berhasilnya dari suatu
organisasi dalam mencapai tujuannya. Konsep dan teori manajemen terus
berkembang dari waktu ke waktu dan mengalami penyesuaian dari era
tradisioanal ke era modern saat ini. Faktor teknologi dan komunikasi tak
cukup menjamin suksesnya praktek manajemen, haaruslah ada faktor
tambahan seperti keahlian dan kemampuan yang mumpuni.
Manajemen global lahir seiring muncul pesatnya globalisasi, pola pikir
global harus menjadi dasar dalam praktek-praktek manajemen global.
Manajer-manajer bermutu global selayaknya menentukan pencapaian tujuan
yang sukses, fungsi-fungsi manajemen yang ada sekarang ini tentunya tak
cukup untuk menghadapi tantangan dan persaingan era globalisasi.

Manajemen Global 2
Dari uarain di atas ada beberapa masalah yang dirumuskan dalam
makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan manajemen di era globalisasi.
2. Bagaimana pola pikir global manajer terhadap perusahaan.
3. Apakah ada hubungan antara pelaksanaan manajemen di era globalisasi
dan pola pikir global manajer terhadap perusahaan.

1.3. Tujuan
Setelah mempelajari makalah ini diharapkan mahasiswa mampu :
1. Memberkan gambaran bagaimana pelaksanaan manajemen di era
globalisasi.
2. Mengetahui bagaimana pola pikir global manajer terhadap perusahaan
khususnya perusahaan-perusahaan internasional.
3. Memberikan gambaran apakah ada hubungan antara pelaksanaan
manajemen di era globalisasi dan pola pikir global manajer terhadap
perusahaan.

Manajemen Global 3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Konsep Dasar Manajemen


Secara sistematik manajemen mempunyai beberapa arti, tergantung dari
konteks dan makudnya. Tidak ada definisi yang standar dari manajemen yang
bisa diterima secara universal. Akan tetapi, meskipun kata manajemen
mempunyai arti kegunaan yang beraneka ragam, tidaklah menghilangkan
kebutuhan akan arti kata yang tepat dan benar. Kata manajemen yang kita
pakai sehari-hari dan hidup berorganisasi adalah merupakan terjemahan baku
dari management dalam bahasa Inggris. Management berasal dari kata kerja
to manage yang dalam bahasa Indonesia dapat berarti mengurus, mengatur,
mengemudikan, mengendalikan, menangani, mengelola, menyelenggarakan,
menjalankan, melaksanakan dan memimpin. Para ahli dibidang ilmu
manajemen telah menemukan akar katanya berasal dari bahasa latin yaitu
mano berarti tangan, menjadi manus artinya bekerja berkali-kali
dengan mempergunakan tangan, ditambah imbuhan agere yang artinya
melakukan sesuatu sehingga menjadi managiare yang berarti melakukan
ssuatu berkali-kali dengan menggunakan tangan-tangan. Dengan kata lain
untuk mendapatkan sesuatu, dikerjakan dengan dan melalui kegiatan orang
lain. Maksudnya dalam mengerjakan sesuatu, pimpinan dari suatu organisasi
tidak hanya bekerja sendirian, akan tetapi dibantu melalui kegiatan orang
lain/bawahan yang merupakan perpanjangan tangan dalam menyelesaikan
pekerjaan sampai berhasil mencapai tujuan yang diinginkan.
Manajemen bukan saja digunakan dalam bidang organisasi pemerintah,
swasta, lembaga-lembaga kemasyarakatan, bahkan dalam organisasi
keagamaan sekalipun, manajemen sangat diperlukan untuk mencapai
keberhasilan dalam melaksanakan misinya.

Manajemen Global 4
2.5.4. Pengertian Manajemen Global
Pengertian dari Manajemen global adalah Manajer yang memiliki
karakteristik fleksibel dalam arti dapat mengikuti perkembangan dan
juga efisien dalam pemanfaatan sumber daya. Global artinya
berpandangan luas yaitu skala internasional. Untuk arus globalisasi
yang deras saat ini, dituntut peran manajer yang berwawasan global
agar tidak tertinggal dalam perkembangan kegiatan.

BAGAIMANA PEMERINTAH MEMPENGARUHI DAYA SAING


Interpretasi yang berbeda dari daya saing ini di gunakan oleh pejabat
pemerintah di seluruh dunia yang secara agresif berjuang menyesuaikan diri dengan
bisnis global. Kasus ini mengenai kepedulian pemerintah tentang daya saing
terungkap di amerika.
PERUBAHAN SKENARIO INTERNASIOANAL
Perubahan politik, pergeseran dalam kebijakan pemerintah, dan persetujuan
baru di antara berbagai bangsa mempunyai dampak pada pasar global.
-MASYARAKAT EROPA YANG AKAN DATANG
Masyarakat Eropa (ME) DIDIRIKAN PADA TAHUN 1992,ME adalah evolusi
dari pasar bersama, yang diciptaan pada tahun 1957oleh perjanjian ROMA. Anggota
semula adalah Belgia,Perancis, Italy, Luxemburg, Belanda, dan Jerman Barat telah di
tambah dengan Denmark, Inggris dan Irlandia, Yunani, serta spanyol dan Portugal.
Secara teori Pasar Bersama adalah untuk mengkoordinasi kebijakan ekonomi dan
menghilangkan hambatan perdagangan di antara negara anggotanya ,Pasar bersama
mempunyai wewenang yang amat terbatas dan hambatan perdagangan semakin
banyak
-EKSPERIMEN EKONOMI DI REPUBLIK RAKYAT CINA
Pada tahun 1989, RRC meluncurkan satu seri percobaan ekonomi yang unik-
uniik , artinya untuk bangsa itu yang telah tergantung pada ekonomi yang
direncanakan selama 40 tahun . Dibawah Mao Zedong, pemerintah telah
menentukan sasaran ekonomi bangsa dan memiliki hampir semua sarana produksi
dan ditribusi
PRAKTEK BISNIS GLOBAL
Pertama, manajer tidak dapat begitu saja menyulap organisasi mereka
menjadi peserta global dalam semalam. Diperlukan waktu dan usaha hati hati
untuk mendapatkan posisi global. Kedua, globalisasi bisnis menyebabkan terjadinya
hubungan diantara manajer yang bukan hanya tradisi budayanya berbeda, tetapi
telah berkembang perlahan perlahan mengikuti jalur berbeda selama beberapa
ratus, bila bukan beberapa ribu tahun.
- Bagaimana perusahaan memasuki perusahaan internasional?
Menggunakan informasi peluang untuk rnenyusup ke pasar yang
menguntungkan.
Mengakses sumber daya yang produktif.
Mengakses pasar.
Mengatasi rintangan masuk pasar
-Globalisasi melanda berbagai budaya

Manajemen Global 5
Hal ini terutama penting untuk manajer yang harus memotivasi dan
memimpin karyawan dari budaya lain dengan berbagai konsep formalitas dan
kesopanan.
-Manajer dan praduga
Howard Perlmutter dan David D. Heenan telah mengidentifikasi 3 sikap
primer diantara para manajer perusahaan internasional etnosentrik, polisentrik,
geosentrik.

Manajemen Global 6
Manajemen Global 7
2.1. Konsep Dasar Organisasi

Secara konseptual ada dua bahasan yang perlu dikemukakan disini,yakni


istilah oganizationn sebagai kata benda dan organizing
(pengorganisaasian) sebagai kata kerja,menunjukkan rangkaian aktivitas yang
harus dilakukan secara sistematis.

Organisasi adalah suatu system, mempunyai struktur dan perencanaan


yang dilakukan dengan penuh kesadaran, didalamnya oaring-orang bekerja
dan berhubungan satu sama lain dengan suatu cara yang terkoordinasi,
kooperatif, dan dorongan-dorongan guna mencapai tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan. Istilah organisasi dapat pula diartikan sebagai suatu perkumpulan
atau perhimpunan yang terdiri dari 2 orang atau lebih punya komitmen
bersama dan ikatan formal mencapai tujuan organisasi, dan didalam
perhimpunannya terdapat hubungan antar anggota dan kelompok dan antara
pemimpin dan anggota yang dipimpim atau bawahan.

Dari kedua definisi diatas, dapat dinyatakan betapa pentingnya organisasi


sebagai alat administrasi san manajemen dalam melaksanakan segala
kebijakan/keputusan yang dibuat dalam tingkatan administrative maupun
manajerial. Dalam hubungan ini, hakiki organisasi dapat ditinjau dari 2 sudut
pandang. Pertama, organisaasi dipandang sebagai wadah, tempat dimana
kegiatan administrasi dan manajemen dilaksanakan. Kedua, sebagai proses
yang berusaha menyorotti interaksi antara orang-orang yang terlibat didalam
organisasi.

Dalam proses terciptanya organisasi bari atau lebih spesifiknya, bisnis


kecil, diperlukan jiwa kewirausahaan. Dalam bagian berikutnya kita akan
membahas tentang kewirausahaan.

Manajemen Global 8
2.2. Arti Kewirausahaan

Kewirausaan adalah kemampuan mengambil factor-faktor produksi


lahan, tenaga kerja, dan modal dan menggunakannya untuk
memproduksi barang atau jasa baru. Pada dasarnya, wirausahawan
melihat kebutuhan dan kemudian membawa tenaga kerja, material, dan
modal yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan. Kewirausahaan
berbeda dengan manajemen. Kewirausahaan mencakup upaya
mengawali perubahan dalam produksi, sedangkan manajemen mencakup
koordinasi proses produksi yang suudah berjalan. Lebih penting dari
semuanya, kewirausahaan berkaitan dengan perubahan.

Sifat- sifat seorang wirausaha adalah :

Memiliki sifat keyakinan, kemandiriran, individualitas,


optimism.
Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba,
memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat,
suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif.
Memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka pada
tantangan.
Bertingkah laku sebgai pemimpin, dapat bergaul dengan orang
lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
Memiliki inovasi dan kreatifitas yang tinggi, fleksibel, serba bias
dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
Memiliki presepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa
depan.
Memiliki keyakinan bahwa hidup itusama dengan kerja keras.

Manajemen Global 9
2.3. Perlunya Kewirausahaan

Kewirausahaan sekarang menjadi topik yang amat populer diantara


mahasiswwa manajemn dan ekonomi. Sebelum tahun 1960, kebanyakan ahli
ekonomi telah memahami pentingnya kewirausahaan, tetapi mereka
cenderung mengabaikannya. Fungs wirausahawan, mengorganisasikan
sumberdaya produktif baru untuk memperluas pasokan.

Manfaat Kewirausahaan

Kewirausahaan mempunyai paling sedikit empat manfaat social.


Kewirausahaan memperkuat pertumbuhan ekonomi; meningkatkan
produktivitas; menciptakan teknologi, produk, dan jasa baru; serta mengubah
dan meremajakan persaingan pasar.

a) Pertumbuhan Ekonomi,, Dengan semakin banyaknya wirausahawan mka


banyak perusahaan baru dan kecil yang menyediakan pekerjaan
barusehingga dapat mengurangi pengangguran. Menurunnya angka
penggangguran menyebabkan daya beli masayarakat akan meningkat
sehingga permintaan akan barang-barang produksi akan bertambah.
Kegiatan tersebut akan merangsang investor (pengusaha) untuk
melakukan perluasan atau pendirian industry baru. Dengan demikian
tingkat investasi menigkat sehingga pertumbuhan ekonomipun akan
terpacu.
b) Produktivitas, Kemampuan untuk menghasilkan lebih banyak barang dan
jasa dengan tenaga kerja dan input lain yang lebih sedikit. Salah satu
alasan perhatian yang lebih besar dalam kewirausahaan adalah
tumbuhnya pengakuan dari perannya dalam meningkatkan produktivitas.
Produktivitas yang lebih tinggi terutama menyangkut perbaikan teknik
produksidan tugas ini, menurut John Kendrick adalah fungsi
kewirausahaan untuk keunggulan. Dua kunci untuk produktivitas yang
lebih tinggi adalah penelitian dan pengembangan dan investasi dalam
pabrik dan mesin baru.

Manajemen Global 10
c) Teknologi, Produk, dan Jasa Baru, Konsekuensi lain dari asosiasi
antara kewirausahaan dan perubahan adalah peran yang dimainkan
wirausahawan dalam memajukan teknologi,produk dan jasa inovatif.
Banyak orang yang telah mengembangkan teknologi, produk, atau
jasa baru adalah karyawan dari perusahaan besar yang menolak
menggunakan penemuan baru, memaksa penemu menjadi
wirausahawan.

2.4. Rekayasa Ulang Perusahaan


Pendekatan muktahir yang palin banyak dipublikasikan untuk
memperbaiki organisasi adalah kebiasaan rekayasa ulang perusahaan
(reengineering the corporation), seperti yang dipakai oleh Michael Hammer dan
James Champy untuk judul buku mereka. Rekayasa ulang termasuk penilaian
ulang yang signifikan mengenai apa arti mengenai apa arti sebenarnya dari
organisasi tertentu.

Organisasi dapat cenderung mengalami stagnasi kalau anggota organisasi,


termasuk manajernya memfokuskan pada tetangga langsung mereka, seperti
pekerjaan dan departemen mereka bukanya pada pola hubungan yang luas tempat
mereka bekerja dan mempengaruhi hidup orang lain. Jadi rekayasa ulang meliputi
mendefinisikan ulang proses sebagai pola hubungan yang menghubungkan
anggota organisasi dengan orang diluar organisasi. Rekayasa ulang menjadi perlu
kalau pekerjaan individual sudah ditentukan dengan baik dan dilaksanakan dengan
baik pula. Pengaruh gabungan pada orang lain dari usaha tersebut tidak efisien
untuk organisasi dan tidak memuaskan pelanggan dan orang lain.

Rekayasa ulang berarti memikirkan ulang secara radikal dan mendesai


ulang proses yang kita gunakan untuk menciptakan nilai (bagi pelanggan) dan
melaksanakan pekerjaan. Kecepatan, mutu jasa, serta biaya umum dan

Manajemen Global 11
administrasi sebagai isu persaingan penting yang dewasa ini dapat digarap dengan
rekayasa ulang. Hammer mengatakan ciri khas perusahaan yang benar-benar
sukses adalah kemampuanya untuk menghentikan apa yang dulu pernah sukses.
Di dunia ini tidak ada rumus yang selalu berhasil.

Rekayasa ulang merupakan organisasi beralih pola hubungan, bukan


wujud yang tertentu seperti mesin dan bangunan. Tom Petter, pengarang buku In
Search of Excellence , telah mempelajari puluhan kasus yang organisasinya di
beri wewenang untuk menciptakan ide, produk, serta hubungan baru. Pemberian
wewenang itu disebut sebagai manajemen pembebasan, berasal dari organisasi
fleksibel dan lebih penting sikap manajemen yang bias terhadap usaha kreatif
manusia.

BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
3.1. Simpulan
Globalisasi manajemen merupakan fakta kehidupan. Manajemen global
adalah kinerja dari aktivitas-aktivitas manajemen yang melewati batas-batas
nasional. Manajemen global membantu mengatasi masalah-masalah yang
tidak dapat dipecahkan sendiri dalam kerjasama internasional. Tumbuh dan
berkembangnya perusahaan multi nasional memerlukan manajemen yang
bermutu global. Kompleksitas dalam penanganan perusahaan lintas negara
memacu sumber daya yang ada didalamnya untuk terus kreatif dan inovatif.
Empat dasar manajemen tradisioanal memerlukan penyesuaian-
penyesuaian dalam pelaksanaannya di manajemen global. Para manajer yang
bermutu haruslah memiliki kepribadian kelas dunia. Pola pikir global menjadi
dasar bertindak serta seorang manajer kelas dunia harus memiliki
management global skill.

Manajemen Global 12
3.2. Saran
Manajemen menyentuh dan mempengaruhi hampir semua kehidupan
manusia dalam bermasyarakat dan bernegara (Peter F. Drucker). Oleh karena
itu penyusun merekomendasikan pentingnya untuk menguasai konsep
manajemen terutama manajemen global. Manfaat yang didapat antara lain
memberikan pengetahuan pola pikir global dalam pelaksanaan manajemen,
mengetahui pemanfaatan alat-alat pemecahan masalah manajerial yang lebih
canggih, tepat guna, terpadu dan komprehensif, kesiapan menghadapi
tantangan dunia usaha, memberi gambaran aliansi multi korporat perusahaan
antara negara dengan networking perusahaannya di seluruh dunia, serta
panduan menjadi seorang manajer global.

Manajemen Global 13
Manajemen Global 1

Anda mungkin juga menyukai