Anda di halaman 1dari 11

LANGKAH LANGKAH PENCEGAHAN

RISIKO PASIEN JATUH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


299/4/II/2016 1/2
RSUD
KABUPATEN BUOL
Tanggal Terbit Ditetapkan
STANDAR Direktur RSUD Kabupaten Buol
5 Februari 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. MARYATI ISMAIL
Nip.19690325 200502 2 001
PENGERTIAN Pelayanan dirumah sakit harus berorientasi pada mutu
dan keselamatan pasien serta menerapkan langkah
pencegahan pasien jatuh bagi mereka yang dianggap
berisiko.
TUJUAN Salah satu usaha rumah sakit mengembangkan
pendekatan untuk mengurangi risiko pasien cedera
karena jatuh melalui standar pelayanan medis
KEBIJAKAN SK Direktur Tentang Sasaran Keselamatan Pasien
Nomor 800/426.104/RSUD
PROSEDUR Identifikasi pasien risiko jatuh berdasarkan morse fall
scale score untuk pasien dewasa dan humpty dumpty
scale score untuk pasien pediatrik sejak awal
mendapatkan pelayanan dirumah sakit dan hasil
asesmennya :
1. Risiko rendah
a) Pastikan bel mudah dijangkau
b) Roda tempat tidur pada posisi terkunci
c) Posisikan tempat tidur pada posisi
terendah
d) Pagar pengaman TT dinaikkan
2. Risiko sedang
a) Lakukan SEMUA pedoman pencegahan
untuk risiko rendah
b) Pasangkan gelang khusus warna kuning
tanda risiko jatuh
c) Tempatkan tanda risiko jatuh pada daftar
nama pasien ( warna kuning )
d) Beri tanda resiko jatuh pada kamar /
tempat tidur pasien
3. Risiko tinggi
a) Lakukan SEMUA pedoman pencegahan
LANGKAH LANGKAH PENCEGAHAN
RISIKO PASIEN JATUH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


299/4/II/2016 1/2
RSUD
KABUPATEN BUOL
resiko rendah dan sedang
b) Kunjungi dan monitor pasien / 2 jam
c) Tempatkan pasien dikamar yang paling
dekat nurse station ( jika memungkinkan )
dan pasang tanda risiko jatuh tinggi
didepan kamar pasien ( merah )

UNIT TERKAIT Rawat Inap


LANGKAH LANGKAH PENCEGAHAN
RISIKO PASIEN JATUH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


299/4/II/2016 1/2
RSUD
KABUPATEN BUOL
ASESMENT ULANG

RSUD No.dokumen No.revisi Halaman


KABUPATEN BUOL

Tanggal terbit : Ditetapkan


Direktur RSUD Kab.Buol
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr.MARYATI ISMAIL
Nip 19690325 200502 2 001

PENGERTIAN Melakukan pengkajian ulang pada pasien dirawat yang


sakit untuk mengetahui perkembangan kondisi terakhir
pasien
TUJUAN Melanjutkan informasi dan data terbaru perkembangan
kondisi pasien
KEBIJAKAN SK Direktur tentang sasaran keselamatan pasien
No............/.........../RSUD
PROSEDUR 1. Ucapkan salam
2. Pastikan identitas pasien
3. Menciptakan suasana yang nyaman dan hindari
tampak lelah
4. Perkenalkan diri dan jelaskan tugas dan peran
anda
5. Tanyakan /kaji keluhan pasien sekarang
6. Lakukan pemeriksaan fisik head to too
7. Dokumentasikan kedalam catatan perkembangan
dalam bentuk soap
8. Asesment awal untuk medis dilakukan setiap hari
9. Asesment awal keperawatan dilakukan setiap hari
10. Tawarkan bantuan kembali apakah masih ada yang
dapat saya bantu
11. Ucapkan terima kasih dan semoga cepat sembuh
12. Berpamitan

UNIT TERKAIT Rawat Inap


ASESMENT PASIEN RESIKO JATUH

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

1 dari 2
RSUD
KABUPATEN BUOL
[

Tanggal Terbit : Ditetapkan


STANDAR Direktur RSUD Kab. Buol
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. MARYATI ISMAIL
Nip.19690325 200502 2 001
PENGERTIAN Sebuah metode pengukuran resiko jatuh melalui proses
identifikasi,implementasi,dan pengelolaan hal yang
berhubungan dengan resiko jatuh,untuk meminimalkan
timbulnya resiko cedera.

TUJUAN 1. Memberikan perhatian khusus pada pasien yang


beresiko jatuh dibandingkan yang tidak memiliki
resiko jatuh.
2. Meminimalisasikan jumlah kejadian pasen jatuh dan
cedera

KEBIJAKAN SK Direktur tentang sasaran keselamatan pasien No


......../.........../RSUD

PROSEDUR 1. Standar pelayananan keperawatan untuk mencegah


jatuh adalah ukuran atau patokan yang dijadikan
acuan pada semua pasien yang menjalani perawatan
dirs , untuk meminimalkan resiko pasien untuk jatuh
a. Untuk semua pasien : intervensi ini dilakukan
untuk semua pasien yang menjalani rawat inap
yang terdiri :
1. Nilai dan dokumentasi resiko jatuh pasien saat
masuk,merubah status ataupun sewaktu
pindah dari unit yang lain
2. Tempatkan pasien pada tempat tidur ,yang
memungkinkan pasien dapat keluar pada sisi
terkuatnya apabila memungkinkan
3. Nilai kordinasi dan berkeseimbangan pasien
sebelum membantu saat transfer atau kegiatan
yang memerlukan mobilitas
4. Implementasikan program perkemihan dan
buang air besar untuk mrngurangi urgensi(rasa
ingin buang air) dan incontinensia (ngompol)
5. Menggunakan kaos kaki yang bertelapak dan
sepatu anti slip
6. Mendekati pasien pada sisi yang tidak
bermasalah untuk memaksimalkan peran serta
dalam perawatan
7. Pindahkan pasien pada sisi terkuat
8. Libatkan secara aktif pasien dan keluarga
dalam setiap aspek program pencegahan jatuh
9. Intruksikan pasien sebelum melakukan
kegiatan apapun
10. Ajarkan pasien untuk menggunakan palang
yang telah disediakan
11. Instruksikan pasien untuk dosis dan waktu
pemberian obat,efek samping dan intraksi
makanan dan pengobatan
12. Instruksikan pasien untuk meminta
pertolongan sebelum keluar dari tempat
tidur.demontrasikan sistem pemanggilan
perawat
13. Orientasikan pasien dengan lingkungan
,terutama lokasi kamar mandi
14. Kunci semua perlengkapan yang dapat
bergerak sebelum memindahkan pasien
15. Sesuaikan perlengkapan sesuai dengan
kebutuhan pasien
16. Berikan indikator beresikopada status atau
papan pasien,baik luar maupun dalam tempat
tidur
17. Letakkan artikel perawatan pasien yang
mudah dijangkau
18. Sediakan lingkungan fisik yang aman
(singkirkan bahan yang tertumpah,kusut,kabel
elektronik,atau perlengkapan yang tidak perlu)
a. Sediakan pencahayaan yang sesuai
b. Pasien yang menggunakan perangkat
bantuan jalan yaitu ketika pasien
melakukan mobilisasi yang menggunakan
perangkat bantuan jalan maka harus
dilakukan adalah:
1. Bantu pasien saat berjalan dengan alat
bantu
2. Cek pelindung anti slip pada setiap
tongkat,kruk,dan alat bantu berjalan
3. Intruksikan pasien untuk meminta
bantuan saat berjalan
c. Pasien dengan gangguan langkah dan
kesulitan trasfer
1. Pasien harus berjalan dengan alat
bantu (jika dapat diterapkan )
2. Waktu rehabilitasi medik (fisioterapi
ataupun terapi okupasi)
harusmembuatkan rekomendasi untuk
tipe yang terbaik transfer
misalnyamenggunakan sisi
terkuat,menggunakan ikat pnggang
transfer dll
d. Pasien dengan perubahan status mental
1. Instruksikan pasien untuk tidak bangun
tanpa pertolongan,tekankan pada setiap
pertukaran jaga perawat dan setiap kali
pemindahan atau trasfer
2. Meminimalisasi distraksi
3. Pantau aktivitas setiap jam atau lebih
jika diperlukan
4. Gunakan alarm tempat tidur atau kursi
roda saat diperlukan
5. Tekankan berkali-kali adanya
pembatasan aktivitas dan kepentingan
keamanan pada pasien dan keluarga
pasien
e. Pasien dengan riwayat jatuh saat dirawat
saat ini
1. Nilai penyebab jatuh
2. Tekankan frekuensi,pengawasan setiap
jam
3. Awali tindakan korektif/perbaikan
4. Pertimbangan untuk merujuk kelompok
kerja (pokja)jatuh atau klinik jatuh

2. Pendekatan diagnostik pasien jatuh

Pendekatan diagnostik setiap pasien yang terjatuh


selama menjalani masa perawatan dirumah sakit
dilakukan asesment seperti dibaawah ini :

a. Riwayat jatuh
Anamnesis dilakukan baik terdapat penderita
ataupin saksi mata atau keluarganya anamnesis
meliputi :
1. Seputar jatuh:
a. Menanyakan kepasien atau keluarga
apakah pasien pernah jatuh lebih dari dua
kali dalam tiga bulan terakhir ,pernah jatuh
satu kali dalam tiga bulan terakhir,tidak
pernah jatuh dalam tiga bulan terakhir
b. Mencari penyebab jatuh misalnya
terpeleset,tersandung ,berjalan ,perubahan
posisi badan pada waktu mau berdiri dari
jongkok, sedang makan ,sedang buang air
kecil atau besar,sadang batuk atau
bersin,sedang menoleh tiba-tiba atau
aktivitas lain
2. Gejala yang menyertai : nyeri dada,berdebar-
debar,nyerikepala tiba-
tiba,vertigo,pingsan,lemas,konfusio,incontinen
s,dan sesak napas

b. Kondisi komorbid yang relevan yaitu


stroke,parkinson,osteoporosis,singkop,transient
ischemic attracks, tumor fossa posterior dan
vertikel,konfulsi,vertigo

c. Penilaian status mental (kognitif) contoh,dementia


meningkatkan resiko jatuh.

d. Status penglihatan seperti


katarak,glaukoma,pelepasan retina atau
penurunan tajam penglihatan

e.Review obat-obatan yang diminum (anti


hipertensi,diuretik,autonomik
bloker,antidepresen,hipnotik,anxsiolitik,analgetik,d
an psikotropik) memeliki faktor resiko seseorang
untuk jatuh

f. muskuloskeletal yaitu penurunan range of motion


(ROM) sendi penurunan kekuatan otot,terutama
menyebabkan kelemahan ektremitas
bawah,perpanjangan waktu reaksi,kerusakan
persepsi dalam peningkatan postural
sway(goyangan badan)

3. penatalaksanaan pasien jatuh

Mengatasi dan meminimalisasi faktor resiko jatuh dan


menangani komplikasinya

1. Bila banyak pasien jatuh karena kondisi jatuh


karena kondisi kronik,multifaktoral,diperlukan
terapi gabungan antara obat,rehabilitasi,perbaikan
lingkungan dan perbaikan kebiasan pasien
tersebut.pada kasus lain intervensi untuk
mencegah terjadinya jatuh berulang,misalnya
pembatasan berpergian atua aktifitas
fisik,penggunaan alat bantu gerak
2. Untuk penderita dengan kelemahan otot
ektermitas bawah dan penurunan fungsional
terapi difokuskan untuk meningkatkan kekuatan
dan ketahanan otot sehingga menperbaiki
fungsionalnya
3. Terapi untuk penderita stroke,fraktur,kolum
femoris,arthritis,parkinsonisme dengan penurunan
gait dan keseimbangan d fokuskan untuk
mengatasi atau meminimalisasi penyebabnya
atau faktor yang mendasarinya.penderita d
masukan dalam program gait training,latihan
strengthening dan pemberian alat bantu jatuh.

4.intervensi lingkungan pasien jatuh

Intervensi lingkungan jatuh yaitu menciptakan lingkungan


yang aman bagi pasien terdiri dari :

1. Kamar pasien
Konfigurasi kamar pasien harus disesuaikan
dengan kebiasaan pasien tersebut :
a. Kamar pasien : konfigurasi kamar pasien harus
disesuiakn dengan kebiasaan pasien
b. Kamar mandi pasien
c. Lorong : dipastikan bahwa pasien dan staf
dapat bergerak dengan aman dan bebas dari
dalam lorong
d. Kamar umum : haruas dapat mengakomendasi
pergerakan pasien untuk mengurangi resiko
jatuh dan terpeleset

UNIT TERKAIT Semua pelayanan medis baik ruangan polik maupun


rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai