Anda di halaman 1dari 2

1.

Lokasi Penelitian Bromo Tengger

Letak
Lokasi Astronomis Geografis Administratif
Pananjakan S : 07o5546,2 Wilayah kaldera Bromo Berbatasan kabupaten
( Bromo Tengger ) E : 112o 58 11,8 Tengger, Probolinggo dengan
KabupatenProbolinggo kabupaten pasuruan,
dan Pasuruan, Propinsi, kabupaten malang dan
Jawa Timur kabupaten Lumajang

a. Geomorfologi
a. Bromo Tengger
Kaldera gunung ijen , secara umum berada pada ketinggian
2.249 mdpl,
Desa Wonokerto
Desa Wonokerte terletak pada ketinggian 1728 mdpl, dengan
topografi berbukit dan memiliki kemiringan lereng 20o

b. Geologi Gunung Bromo


Wilayah Bromo Tenggerdibangun oleh material lava dan
piroklastika teksturnya terdiri dari fragmen-fragmen bukan kristal yang
saling bertautan, fragmen-fragmen eksplosif yang menyemburkan abu
vulkanik dengan kristal-kristal yang terbentuk di luar (bom, lapili,
pasir vulkanik d an debu vulkanik) disebut piroklasik.

c. Hidrografis
a. Bromo Tengger
Kaldera Bromo Tengger merupakan kawasanresapan air yang
sangat penting, porositastanah pasirnya hasil endapan vulkanik
adalahsangat tinggi, curah hujan di kawasan tersebutsangat
tinggi sehingga memenuhi syaratsebagai fungsi perlindungan
lingkungankawasan bawahnya dapat berlangsung denganbaik.
Hal tersebut juga didukung denganwilayah dataran tinggi
sekitar kaldera yang masuk dalam zone rimba, dimana
tutupanlahannya (hutan lindung) sangat baik.
b. Desa Wonokerto
Desa Wonokerto tidak memiliki sumber air tanah yang biasa
digunakan untuk air sumur masyarakat wonokerto karena
wonokerto berada pada daerah perbukitan. Tingkat pH air Desa
Wonokerto berada pada tingkat keasaman 6,5 menandakan
bersifat netral.

d. Klimatologis
Iklim di daerah Bromo dan Desa Wonokerto relatif memiliki kondisi
iklim yang sama yaitu wilayahnya berbeda antara musim penghujan
dengan musim kemarau. Kondisi kelembabannya sendiri berada pada
titik tertinggi sekitar 23,4 inc/Hg yang terasa sangat dingi, dan suhu
udara berubah-ubah tergantung ketinggian anatara 8oC sampai 10oC.

e. Penggunaan Lahan
a. Gunung Bromo
Penggunaan lahan yang berada di kawasan Gunung Bromo
digunakan sebagi lokasi Wisata Pendakian Gunung Bromo dan
Pura sebagai tempat peribadatan umat Hindu Bromo.

b. Desa Wonokerto
Penggunaan lahan desa Wonokerto mayoritas digunakan
sebagai lokasi perkebunan seperti kol, kubis, wortel, cabai dan
lain sebagainya. Selain itu wilayahnya digunakan untuk
pemukiman dengan pola sejajar dengan jalan.

Anda mungkin juga menyukai