Anda di halaman 1dari 1

TRAUMA GENITALIA PADA PRIA

Mencangkup alat kelamin bagian luar

A. Penis
Trauma pada penis jarang ditemukan karena merupakan jaringan lunak dan mobile. Penis terdiri
dari dua buah korpus kavernosum dan satu busa korpus spongiosum yang mengelilingi uretra.
Ketiga korpus ini dibungkus oleh fascia buck dan fascia colles yang lebih superfisial

- Etiologi
Trauma tajam, avulsi, strangulasi, cedera saat coitus, penganiayaan, dan kekerasan fisik.

- Patofisiologi
Kerusakan jaringan akibat trauma dari benda luar, benda tajam, tarikan yang terlalu kuat,
atau peregangan, serangan hewan buas, kecelakaan kerja, dan mendapat gaya yang begitu
besar, sehingga terjadi trauma tumpul yang memicu rupture korpus kavernosum atau
uretra. Fraktur penis saat berhubungan sexual kadang sering terjadi.

- Manifestasi klinik
Didapat riwayat pendukung yang jelas (kecelakaan kerja, hubungan sexual, kekerasan)
Terdapat cedera yang bias diamati pada daerah genitalia externa (penis dan skrotum). Ada
rasa nyeri dan tidak nyaman pada alat kelamin. Adanya tanda-tanda nekrotik pada
strangulasi.
Pemeriksaan yang dapat dianjurkan adalah kavernosumgrafi dan uretrogram retrograde

- Tatalaksana
Jika terdapat perdarahan, maka control perdarahan dan segera lakukan rekonstruksi penis.
Bila penis tidak rusak terlalu parah, bias berikan debrimen, lakukan rekontruksi, pasang
kateter, dan beri antibiotic. Bila tidak mungkin direkontruksi, maka amputasi seminimal
mungkin. Bila terjadi cidera akibat benda tajam sehingga terjadi amputasi total, maka
lakukan replantasi dengan bedah mikro.
Pada kasus rupturkorpus kavernosum maka explorasi dan evakuasi bekuan darah dan
penjahitan defek guna menghindari komplikasi. Pada strangulasi, cukup dengan melepaskan
penyebab segera. Kalau perlu pasien dibius dan segera dilakukan agar tidak nekrosis yang
terlalu lama.

Anda mungkin juga menyukai