Anda di halaman 1dari 15

TRAUMA GENETALIA

FELA WAHDANIA
NUANSA RAMADHANTY 022
AMALIA NUR UTAMI 024
AULIA KHILDA K 056
DAMAR DARMAWAN 061
ORGAN REPRODUKSI
PRIA
Internal Genetalia
1. Testis
2. Epididimis
3. Ductus deferens
4. Ejaculatory ducts
5. Prostate
6. Bulbourethral glands
Eksternal Genetalia
1. Scrotum
2. Penis
TRAUMA GENITAL
Trauma genital adalah cedera pada area kelamin pria atau wanita.
Kebanyakan di antaranya adalah memar (disertai pembengkakan) atau luka kecil
yang dapat sembuh dalam 3 sampai 4 hari.
TANDA GEJALA
Jika trauma genital terjadi karena benturan benda pada skrotum, gejala
biasanya berupa pembengkakan dan rasa sakit pada skrotum. Tanda-tandanya
mungkin termasuk skrotum berubah warna dan menjadi nyeri serta kaku.
Trauma berupa penis patah biasanya menghasilkan suara retak, munculnya
rasa sakit, dan ditandai dengan pembengkakan dan memar, bahkan biasanya
terlihat perubahan bentuk.
PRINSIP-PRINSIP UMUM MANAJEMEN TRAUMA

Pasien trauma yang datang ke IGD mungkin mengalami :


(a) tanda-tanda vital yang tidak stabil yang membutuhkan intervensi operasi,
(b) trauma tusuk dengan tanda vital yang stabil, atau
(c) trauma tumpul dengan tanda vital yang stabil
PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan selama evaluasi trauma secara menyeluruh. Gangguan
hemodinamik membutuhkan resusitasi yang agresif dan eksplorasi bedah emergensi
pada banyak kasus. Temuan fisik adanya nyeri, ekimosis, atau trauma tusuk di daerah
panggul, regio suprapubis, pelvis, atau genitalia eksterna dengan kuat menunjukkan
adanya cedera urologis yang mendasarinya.
Instabilitas tulang pelvis mengindikasikan adanya fraktur pelvis dan harus
diwaspadai kemungkinan adanya cedera kandung kemih atau uretra. Sama halnya
seperti di atas, darah yang banyak pada meatus uretra dan pergeseran prostate
superior pada pemeriksaan rectum juga menandakan adanya trauma uretra.
TES DIAGNOSTIK
Dimulai dengan urinalisa rutin untuk melihat adanya hematuria dan harus
dilakukan pada seluruh klien. Uretra harus dikateter meskipun adanya cedera masih
belum pasti. Jika darah terlihat pada meatus uretra atau dijumpai fraktur pelvis yang
signifikan, kemungkinan adanya cedera uretra harus disingkirkan dengan melakukan
ureterografi retrogard.
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
Foto polos abdomen
Uretrogram Retrograd
Sistografi
CT dengan zat kontras intravena
Intravenous urogram (IVU)
Renal arteriography
Ultrasonografi
Studi Radionukleotida
TRAUMA GENITALIA PRIA
Trauma Pada Penis
Dapat terjadi akibat luka tembak, luka tusuk, kecelakaan mesin, serangan
hewan, dan mutilasi. Luka yang dalam pada penis ditangani secara debridement,
hemostasis, dan perbaikan jaringan yang rusak bersamaan dengan terapi antibiotik.
Fraktur Penis Spontan
Dapat terjadi selama hubungan seksual dan berakibat rupturnya korpora tunika
albuginea. Fraktur penis umumnya terjadi pada pria muda (sekitar usia 30 tahun).
Tanda dan gejala klinis fraktur penis terdiri dari nyeri yang tajam secara mendadak,
pembengkakan, ekimosis, keluar darah dari uretra, deviasi penis kearah yang
berlawanan dari cedera, dan hilangnya ereksi spontan selama hubungan seksual.
Fraktur penis dapat terjadi dimana saja di batang penis atau di dasar penis.
Trauma Vaskular Penis
Trauma seksual pada vena dorsalis penis superficial dapat mengakibatkan trombosis vena
dan adanya nyeri saat ereksi, ekimosis, dan terabanya trombosis vena pada permukaan
dorsal penis. Ruptur vena dorsalis dalam penis dapat menyerupai fraktur penis. Traumatik
limfangitis sehabis hubungan seksual dapat berupa sulkus koronal yang nodular, tegang, dan
bengkak sirkumferensial.
Trauma Skrotum
Trauma pada skrotum relatif jarang terjadi. Insidensi puncak terjadi pada usia antara
10-30 tahun. Rasa malu yang berhubungan dengan trauma atau mekanismenya sering
menimbulkan gambaran klinis yang terlambat. Pemeriksaan fisik harus menilai
integritas corporal dan mencari adanya darah pada meatus yang mungkin
mengindikasikan trauma uretra.
Trauma Testis
Cedera pada testis umumnya terjadi pada pria berusia muda, biasanya 15-40 tahun.
Trauma tumpul terhitung sekitar 85% kasus. Penyebab trauma tumpul yang paling
sering adalah cedera olahraga, diikuti dengan tendangan pada daerah lipat paha.
Etiologi yang jarang terjadi pada trauma tumpul testis adalah kecelakaan kendaraan
bermotor, jatuh dari ketinggian, dan cedera straddle.

Anda mungkin juga menyukai