Anda di halaman 1dari 34

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN
DEPARTEMEN ILMU BEDAH DIVISI BEDAH UROLOGI

TRAUMA
UROGENITALIA
Oleh :

Yolanda Geraldy C014202077


Yustika Swasiyka Yusuf C014202078

Supervisor Pembimbing:
dr. Abdul Aziz, Sp. U, SubSp.Onk
TRAUMA UROGENITALIA
• Trauma Urogenitalia Didefinisikan Sebagai Kerusakan Jaringan Pada
Organ Urinaria dan Genitalia Yang Luas Atau Tidak Luas Baik Akibat
Kekerasan Atau Kecelakaan.
• Mekanisme trauma berupa:
1. Trauma Penetrasi
2. Trauma Tumpul
3. Trauma Akselerasi-deselerasi
ANATOMI SISTEM
UROGENITALIA
01 02
TRAUMA RENAL TRAUMA URETER

03 04
TRAUMA BULI-BULI TRAUMA URETHRA

05
TRAUMA GENITALIA
TRAUMA
RENAL
• Trauma renal merupakan kondisi cedera pada
parenkim atau vaskular renal yang dapat
menyebabkan perdarahan ataupun cedera dengan
adanya kemungkinan kebocoran urine

1
TRAUMA RENAL
MEKANISME TRAUMA RENAL
Blunt Trauma Penetrating Trauma

Disebabkan oleh
Disebabkan oleh luka
kecelakaan, terjatuh,
tembak ataupun luka
Etiologi olahraga, dan
tusuk.
perkelahian.

Adanya gaya high-velocity, medium


Mekanisme
akselerasi deselerasi velocity low velocity
KLASIFIKASI TRAUMA RENAL

American Association for the Surgery of Trauma


DIAGNOSIS TRAUMA RENAL
ANAMNESIS
• Hematuria
• Hematoma
• Riwayat trauma (riwayat KLL, jatuh dari ketinggian, trauma tusuk,
peluru)
• Mekanisme trauma
• PEMERIKSAAN
Nyeri pinggang FISIS
•• Mual-muntah
Syok(<90mmHg)
• Jejas daerah flank, punggung, abdomen bagian atas.
• Inspeksi : Luka penetrasi
• Visible hematuria
• Hematoma upper abdomen
• Ecchymosis
• Kadang disertai 1-2 fraktur costa posterior

PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan laboratorium: darah lengkap, urinalisis, kreatinin.
• Pencitraan/radiografi: USG, IVP, CT scan dengan kontras.
MANAJEMEN TRAUMA RENAL

• Stabilisasi ABC, terapi suportif, bed rest

• Operative management
TRAUMA URETER
• Trauma ureter agak jarang ditemukan karena
ureter merupakan struktur fleksibel yang mudah
bergerak.
• <1% dari kasus trauma urologi

2
ETIOLOGI TRAUMA URETER

Trauma Internal Trauma Eksternal

Trauma tajam (luka Ligasi/terikat (jahitan,klem


tembak/tusuk) penjepit) -> partial/total
Pemeriksaan endourologi Divided/terpotong (operasi
yang dapat menyebabkan gynekologi) -> partial/total
resiko perforasi
KLASIFIKASI TRAUMA URETER
American Association for the Surgery of Trauma
DIAGNOSA TRAUMA URETER

ANAMNESIS
Tidak spesifik
PEMERIKSAAN FISIK
Hematuria
Inspeksi adanya
Nyeri daerah panggul ecchymosis, hematom,
Ecchymosis trauma penetrasi di
Riwayat trauma penetrasi abdomen
abdomen
DIAGNOSA TRAUMA URETER

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
CT-Scan dengan kontras
IVP
Urografi
retrograde/antegrade
TATALAKSANA TRAUMA URETER
TRAUMA VESICA URINARIA
Trauma pada vesica urinaria terjadi hingga 10% dari
trauma abdomen dan terkait dengan morbiditas dan
mortalitas yang signifikan (10% hingga 22%).

3
ETIOLOGI TRAUMA VU
Ekstraperitoneal Intraperitoneal
Fraktur pelvis Sudden force pada buli buli

Ekstravasasi kontras Kontras masuk ke ruang


berbentuk flamed shaped intraperitoneal
ke regio
obturator/prevesicular
space
Tatalaksana : foley kateter Tatalaksana : laparoskopi
MEKANISME TRAUMA VU
• Trauma non iatrogenic
o Trauma langsung :
 Trauma tumpul pada vu terdistensi
 Trauma tajam : luka tusuk, luka tembak
o Trauma tidak langsung
 Fraktur pelvis

• Trauma iatrogenik
o Cedera intraoperasi (histerektomi, hernia repair)
o Prosedur urologi endoskopi
KLASIFIKASI TRAUMA VU
American Association for the Surgery of Trauma
KLASIFIKASI TRAUMA VU
American Association for the Surgery of Trauma
DIAGNOSA TRAUMA VU
Klinis Ekstraperitoneal Intraperitoneal
Keluhan Retensi urin, intermittency Tidak bisa BAK
berkemih Hematuria (+) Hematuria (+)
Pemeriksaan Nyeri suprapubic, Nyeri tekan (+) Nyeri suprapubic dan
Fisis hematom pelvis, (tanda fraktur abdomen bawah,
pelvis) Tanda akut abdomen
(peritonitis, ileus
paralitik)
Pemeriksaan • Laboratorium >> hb turun
Penunjang • Urinalisa >> gross hematuria
• Pencitraan : xray pelvis (fraktur pelvis), cystography
(tampak ekstravasasi ke ekstra/intraperitoneal)
TATALAKSANA TRAUMA VU
TRAUMA URETHRA

4
ETIOLOGI TRAUMA URETHRA
Trauma Iatrogenik → Tindakan kateterisasi, Tindakan op transurethra, Pembedahan prostat

Posterior injury : Anterior injury :


fraktur pelvis pada kecelakaan, jatuh dari Straddle injury, penile fracture sexual
ketinggian,trauma tumpul intercourse , trauma tembus, benda asing
KLASIFIKASI URETHRA
DIAGNOSA TRAUMA URETHRA
ANAMNESIS
Darah dari meatus uretra
Nyeri
Retensi urin
Riwayat trauma

PEMERIKSAAN FISIK
Distensi VU
Trauma uretra anterior -> Butterfly pattern of
bruishing in perineum
Trauma uretra posterior -> floating prostat
DIAGNOSA TRAUMA URETHRA
PEMERIKSAAN PENUNJANG → darah lengkap, Retrograde
urethrography, MRI, CT scan
TATALAKSANA TRAUMA URETHRA
• Tatalaksana umum : Stabilisasi 2. Posterior injury
ABC Trauma Tumpul:
Pada ruptur inkomplit  pemasangan
• Tatalaksana khusus : kateter suprapubik.
1. Anterior Injury : Pada ruptur komplit realignment,
• Trauma tumpul : eksplorasi, rekonstruksi, dan pemasangan
• Sistostomi suprapubic kateter suprapubik.
• Suprapubic catheter
• Uretroplasti Trauma Tajam :
Eksplorasi segera melalui retropubis
• Trauma tajam (tembak): dilanjutkan dengan perbaikan primer atau
• eksplorasi secepatnya realignment endoskopik dilakukan
• Suprapubic catheter setelah pasien dalam kondisi stabil, dan
pada ruptur komplit yang disertai cedera
leher buli atau rektal.
TRAUMA GENITALIA
EKSTERNA
Trauma genitalia merupakan trauma yang mengenai organ
genitalia pada pria diantaranya penis dan testis.

5
ETIOLOGI TRAUMA GENITALIA
EKSTERNA
Trauma penis Trauma skrotum

Biasanya terjadi akibat Biasanya terjadi akibat


trauma oleh karena benda trauma tumpul yang dapat
tajam secara langsung menyebabkan dislokasi
(KDRT, kejahatan seksual) testis, ruptur testis, dan
atau trauma tumpul. hematom scrotum
DIAGNOSA TRAUMA GENITALIA
EKSTERNA
ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIS
● Ada riwayat trauma
● Nyeri pada penis
● Tanda klasik pada fraktur penis adanya suara “popping”
● Udem penis, dan deviasi penis kearah yang berlawanan dari arah
trauma,
● Hematom pada tempat cedera
TATALAKSANA TRAUMA GENITALIA
EKSTERNA

• Tatalaksana umum : Stabilisasi ABC

• Tatalaksana khusus :
• Trauma penis dengan hematom : analgesic, konservatif
• Fraktur penis: surgical intervensi dengan penutupan tunika
albuginea.
• Trauma tajam: debridement dan atau jahit primer.
• Trauma scrotum dengan hematom: manajemen konservatif
• Ruptur testis/dislokasi :explorasi, jahit primer, orchidopexy.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai