Anda di halaman 1dari 5

4 DIMENSI BUDAYA

KELOMPOK 7 :
1741010191 Michael Dante
1741010192 Junico Ardonata B. Situmorang
1741010207 Stallone Liaunardo
1741010216 Imam Abdul Kahfi
1741010217 Kevin Rigel Maylano
1741010223 Nuruddin Firdaus
DIMENSI KEBUDAYAAN

1. POWER DISTANCE
Power Distance atau jarak kekuasaan adalah sejauh mana anggota dari
suatu organisasi atau lembaga yang berada dalam posisi yang kurang kuat
menerima dan berharap kekuasaan didistribusikan secara tidak merata.
Power distance terdiri dari 2 bagian :
a. Low distance
Dimensi budaya yang mendukung jarak kekuasaan rendah (Low
Distance) mengharapkan dan menerima hubungan kekuasaan secara
lebih konsultatif atau demokratis.
Orang berhubungan satu sama lain terlepas dari posisi formalitas
mereka.
Bawahan akan merasa lebih nyaman serta menuntut hak untuk
berkontribusi dalam pengambilan keputusan.

Contoh :
-Negara Indonesia melakukan pemilihan umum, dan berlandaskan
pancasila, bersifat Demokratis dimana masyarakat bebas berpendapat
asalkan positif, dan memiliki slogan Dari Rakyat, oleh rakyat , untuk
rakyat.
b. High distance
Dimensi budaya yang mendukung jarak kekuasaan tinggi (High distance)
cenderung menggunakan hubungan kekuasaan yang lebih otokratis dan
paternalistik.
Bawahan mengakui kekuatan orang lain hanya berdasarkan dimana
mereka berada dalam struktur formal atau posisi hirarki tertentu.

Contoh :
-Negara Korea Utara dimana pemimpin tidak boleh dibantah dan
masyarakat tidak diizinkan berpendapat dan hanya takluk pada satu
pemerintahan.

2. UNCERTAINLY AVOIDENCE
Uncertainty Avoidance adalah bentuk toleransi masyarakat untuk
ketidakpastian dan ambiguitas.
Hal ini menggambarkan sejauh mana anggota organisasi atau lembaga
berusaha untuk mengatasi perasaan cemas dan mengurangi ketidakpastian
yang mereka hadapi.

Contoh :
-Strong Uncertainly Avoidence

Negara Perancis dengan Rusia, Karena mereka memiliki toleransi yang


rendah terhadap ketidak pastian, sehingga meningkatkan konformitas dan
keamanan, menghindari risiko, dan mengandalkan peraturan formal dan
ritual,hanya mempercayai keluarga atau teman terdekat. Sehingga biasanya
negara ini sulit untuk menerima atau diyakinkan , dan menjalin kerja sama
oleh negotiator dari luar

-Weak Uncertainly Avoidence

Negara Hongkong dengan Amerika, karena mereka memiliki toleransi yang


Tinggi terhadap ketidak pastian, sehingga dapat menerima risiko yang ada,
dan memecahkan masalah, serta memiliki struktur organisasi yang flat, bagi
masyarakat luar mudah menjalin kerja sama, menjalin hubungan, dan
menjalin kepercayaan

3. INDIVIDUALISME VS COLLECTIVISM
a. Individualism
Ciri organisasi atau lembaga Individualism dengan Collectivism, adalah
sejauh mana individu diintegrasikan ke dalam organisasi atau lembaga
tersebut.

Contoh :
-Di negara Jepang orang bekerja keras untuk mendapatkan sebuah
jabatan ataupun promosi dengan bersaing ketat tanpa memikirkan satu
dengan yang lain dan hanya berfokus pada diri sendiri tanpa
menganggap sekelilingnya.
-Di negara Amerika mereka menikah dan menganggap pernikahannya
adalah urusan pribadi dan tidak perlu melibatkan orang tua dan sekitar.
b. Collectivism
Masyarakat kolektifis (collectivism), individu bertindak terutama sebagai
anggota kelompok seumur hidup.
Daya kohesifitas yang tinggi tercipta di dalam kelompok mereka
(kelompok di sini tidak mengacu kepada politik atau negara).
Orang-orang memiliki keluarga besar, yang dijadikan sebagai
perlindungan bagi dirinya sehingga loyalitasnya tidak diragukan.
Contoh :
-Di Indonesia pada saat menikah menunggu persetujuan keluarga dan
orangtua antar orang yang ingin di nikahkan
-Di negara China dalam perusahaan mereka sangat menjalin kerjasama
sehingga kesalahpahaman dan masalah dapat di selesaikan satu dengan
yang lain tanpa ada pemecahan

4. MASKULINITAS VS FEMINITY
a. Masculine
Masculinity berkaitan dengan nilai perbedaan gender dalam masyarakat,
atau distribusi peran emosional antara gender yang berbeda.
Nilai-nilai dimensi maskulin (masculinity) terkandung nilai daya saing,
ketegasan, materialistik, ambisi dan kekuasaan.
Dimensi maskulin, perbedaan antara peran gender nampak lebih
dramatis dan kurang fleksibel dibandingkan dengan dimensi feminin
yang melihat pria dan wanita memiliki nilai yang sama, menekankan
kesederhanaan serta kepedulian.

Contoh :
-Di Indonesia sebelum ada Ibu R.A Kartini dan dalam penjajahan belanda
kaum wanita tidak diperbolehkan sekolah tinggi, sedangkan pria
bersekolah tinggi dan berambisius untuk mendapatkan posisi serta
kehormatan yang tinggi, serta lebih mementingkan kekuasaan dan
kehormatan dibandingkan dengan keharmonisan.
-Di Jepang pada saat jaman dulu jabatan pria selalu lebih tinggi dari pada
wanita.
b. Feminity
Dimensi feminin (feminimity) menempatkan nilai yang lebih terhadap
hubungan dan kualitas hidup.

Contoh :
-Di Amerika tidak ada diskriminasi atas gender saat melamar pekerjaan
-Di Indonesia sekarang wanita sudah bisa menjadi pilot, Dokter,
Manager, maupun TNI.

Sumber :

- https://fransiskasusanto.wordpress.com/2009/04/08/collecti
vistic-and-individualistic-culture/
- https://strategika.wordpress.com/2008/08/19/kerangka-
hofstede/
- http://tugaskuliahpo.blogspot.co.id/2014/03/value-
attitudes-and-job-statisfaction.html
- http://altawindiana.blogspot.co.id/2009/04/pembagian-
kebudayaan-berdasarkan.html

Anda mungkin juga menyukai