Anda di halaman 1dari 29

PEMBAHASAN

RUANG LINGKUP AKUNTANSI PERBANKAN

Karakteristik Usaha Perbankan Bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai
perantara keuangan(antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak-pihak
yang memerlukan dana serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas
pembayaran. Falsafah yang mendasari kegiatanusaha bank adalah kepercayaan masyarakat
(PSAK 31).

Pengertian Akuntansi Perbankan Akuntansi perbankan adalah proses akuntansi bank yang
bertujuan untuk kepentingan pencatatan, penganalisaan danpenafsiran data keuangan guna
memenuhi kebutuhan berbagai pihak. Laporan keuangan bank harus sesuai dengan prinsip-
prinsip akuntansi yang telah diterima secara luas atau teknik pembukuan, posting dan
pencatatan semua transaksi yang dilakukan dalam kegiatan operasional suatu bank.

Perlunya Standar Akuntansi Keuangan Mengenai Akuntansi Perbankan Standar


akuntansi keuangan yang khusus bagi perbankan dibutuhkan untuk memberikan informasi
keuangan bank yang mampu mencerminkan keadaan bank secara wajars ehingga pihak-pihak
yang berkepentingan dapat mengikutiperkembangan usaha bank. Prinsip-prinsip yang diatur
dalam Standar Akuntansi Keuangan juga masih bersifat umum belum mengatur praktek-
praktek akuntansi bagi industri khusus termasuk perbankan. Dalam rangka terciptanya
keseragaman dalam perlakuan akuntansi dan penyajian laporan keuangan bank perlu disusun
Standar Akuntansi Keuangan tentang Akuntansi Perbankan.

Tujuan Akuntansi Perbankan

Tujuan dari penyusunan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia antara lain:

1 Untuk membantu pengguna dalam menyusun laporan keuangan agar sesuai dengan
tujuannya, yaitu untuk:
1) Pengambilan keputusan investasi dan kredit
Laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi yang bermanfaat bagi
pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan yang rasional.
Oleh karena itu, informasinya harus dapat dipahami oleh pelaku bisnis dan
ekonomi serta pihak-pihak lain yang berkepentingan antara lain meliputi:
a. Deposan

1
b. Kreditur
c. pemegang saham
d. otoritas pengawas
e. Bank Indonesia
f. Pemerintah
g. lembaga penjamin simpanan
h. masyarakat
2) Menilai prospek arus kas
Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi yang dapatmendukung
deposan, investor, kreditur dan pihak-pihak lain dalam memperkirakan jumlah,
saat, dan kepastian dalam penerimaan kas di masa depan. Prospek penerimaan kas
sangat tergantung pada kemampuan bank untuk menghasilkan kasguna memenuhi
kewajiban yang telah jatuh tempo, kebutuhan operasional, reinvestasi dalam
operasi, dan pembayaran dividen.
3) Memberikan informasi atas sumber daya ekonomi
Pelaporan keuangan bertujuan memberikan informasi tentang sumber daya
ekonomi bank (economic resources), kewajiban bank untuk mengalihkan sumber
daya tersebut kepada entitas lain atau pemilik saham, serta kemungkinan
terjadinya transaksi dan peristiwa yang dapat mempengaruhi perubahan sumber
daya tersebut.
2 Menciptakan keseragaman dalam penerapan perlakuan akuntansi dan
penyajianlaporan keuangan, sehingga meningkatkan daya banding diantara laporan
keuangan bank.
3 Menjadi acuan minimum yang harus dipenuhi oleh perbankan dalam
menyusunlaporan keuangan. Namun keseragaman penyajian sebagaimana diatur
dalam PAPI (Pedoman Akuntansi Perbankan Iindoensia) tidak menghalangi masing-
masing bank untuk memberikan informasi yang relevan bagi pengguna
laporankeuangan sesuai kondisi masing-masing bank.

Jenis - jenis Bank

Jenis bank dilihat dari segi fungsinya. Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan Nomor
10 Tahun 1998, jenis perbankan menurut fungsinya terdiri dari:

A. Bank Umum

2
Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat memberikan seluruh
jasa perbankan yang ada.Begitu juga dengan wilayah operasinya dapat dilakukan di seluruh
wilayah.

B. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran, artinya disini kegiatan BPR jauh lebih sempit jika
dibandingkan dengan kegiatan bank umum.

Jenis bank dilihat dari segi kepemilikannya. Ditinjau dari segi kepemilikan maksudnya
adalah siapa yang memiliki bank tersebut.Kepemilikan ini dapat dilihat dari akte pendirian
dan penguasaan saham yang dimiliki bank yang bersangkutan. Jenis bank tersebut adalah
sebagai berikut:

A. Bank milik pemerintah

Akte maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah sehingga seluruh keuntungan bank ini
dimiliki oleh pemerintah pula. Contoh bank milik pemerintah yaitu, Bank Negara Indonesia
46 (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara (BTN) Sedangkan bank
milik pemerintah daerah (Pemda) terdapat di daerah tingkat I dan tingkat II masing-masing
Provinsi. Sebagai contoh, BPD DKI Jakarta, BPD Jawa Barat, BPD Jawa Tengah, BPD Jawa
Timur, BPD Sumatera Utara, Dan BPD lainnya

B. Bank milik swasta nasional

Bank jenis ini seluruh atau sebagian besarnya dimiliki oleh swasta nasional serta akte
pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian keuntungannya untuk
keuntungan swasta pula. Contoh bank swasta nasional yaitu, Bank Muamalat, Bank Central
Asia, Bank Bumi Putra, Bank Danamon, Bank Duta

C. Bank Milik Koperasi

Kepemilikan saham-saham bank ini dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi.
Sebagai contoh: Bank Umum Koperasi Indonesia

3
D. Bank Milik Asing

Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta asing
atau pemerintah asing.Jelas kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri. Contoh Bank
Asing antara lain, Deutsche Bank, American Express Bank, Bank of America, Bank of
Tokyo, Bangkok Bank, Hongkong Bank

E. Bank milik campuran

Kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta
nasional.Kepemilikan sahamnya secara mayoritas dipegang oleh warga negara Indonesia.
Contoh bank campuran antara lain, Bank Sakura Swadarma, Bank Finconesia, Mitsubishi
Buana Bank, Interpacific Bank

Jenis bank dilihat dari segi status. Dilihat dari segi kemampuannya dalam melayani
masyarakat, maka bank dapat dibagi ke dalam dua macam.Pembagian jenis ini disebut juga
pembagian berdasarkan kedudukan atau status bank tersebut.Kedudukan atau status bank ini
menunjukan ukuran kemampuan bank dalam melayani masyarakat baik dari segi jumlah
produk, modal maupun kualitas pelayanannya. Status bank yang dimaksud adalah sebagai
berikut:

A. Bank Devisa

Merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang behubungan
dengan mata uang asing secara keseluruhan, misalnya transfer keluar negeri, inkaso keluar
negeri, travellers cheque, pembukaan dan pembayaran Letter of Credit dan transaksi lainnya.
Persyaratan untuk menjadi bank devisa ini ditentukan oleh Bank Indonesia.

B. Bank Non Devisa

Merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank
devisa sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi seperti halnya Bank Devisa.

Jenis Bank dilihat dari cara menentukan harga. Jenis bank jika dilihat dari segi atau cara
dalam menentukan harga baik harga jual maupun harga beli terbagi dalam dua kelompok.

A. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional

4
Mayoritas bank yang berkembang di Indonesia dewasa ini adalah bank yang berorientasi
pada prinsip konvensional. Dalam mencari keuntungan dan menentukan harga kepada para
nasabahnya, bank yang berdasarkan prinsip konvensional menggunakan dua metode, yaitu:

1 Menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produk simpanan seperti giro, tabungan
maupun deposito.Demikian pula dengan harga untuk produk pinjamannya (kredit)
juga ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga tertentu. Penentuan harga ini dikenal
dengan istilah based.
2 Untuk jasa-jasa bank lainnya pihak perbankan barat menggunakan atau menerapkan
berbagai biaya-biaya dalam nominal atau persentase tertentu. Sistem pengenaan biaya
ini dikenal dengan istilah fee based.
B. Bank yang berdasarkan prinsip syariah

Bank yang berdasarkan prinsip syariah dalam penentuan harga produknya sangat berbeda
dengan bank yang berdasarkan prinsip konvensional. Bank berdasarkan hukum islam antara
bank dengan pihak lain untuk menyimpan dana atau pembiayaan usaha atau kegiatan
perbankan lainnya. Dalam menentukan harga atau mencari keuntungan bagi bank yang
berdasarkan prinsip syariah adalah sebagai berikut.

1. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah)


2. Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (misyarakah)
3. Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah)
4. Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah)
5. Pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain
(ijarah wa iqtina)

Ruang Lingkup Penerapan Akuntansi Perbankan Akuntansi perbankan disusun dan


diberlakukan bagi perbankan Indonesia termasuk bank perkreditan rakyat dan lembaga/badan
lain yang menjalankan satu atau lebih kegiatan perbankan. Disamping itu, perlakuan
akuntansi untuk lembaga atau perusahaan lain yang melakukan sebagian kegiatan perbankan
juga harus mengacu pada pernyataan akuntansi perbankan ini

Persamaan Dasar Akuntansi Perbankan

Dalam memahami proses akuntansi, ada baiknya untuk memahami persamaan dasar
akuntansi. Persamaan dasar akuntansi dibangun pemahaman antara hak dan kewajiban. Hak
merupakan kekayaan atau aktiva atau asset. hak ini ada karena telah timbul kewajiban.

5
Konsep akuntansi menghendaki keseimbangan antara hak dan kewajiban. Oleh karena itu
setiap pertambahan kewajiban bank, harus diikuti peningkatan hak atau asset. Secara umum
persamaannya adalah:

Hak = Kewajiban

Aktiva = Pasiva

Kewajiban bank terdiri dari kewajiban terhadap pihak eksternal dan kewajiban terhadap
pihak internal. Kewajiban kepada pihak eksternal adalah kewajiban kepada kreditor atau
pemberi dana atau deposan. Sedangkan kewajiban terhadap internal adalah kewajiban kepada
pemilik modal. Dengan demikian persamaan dapat diperluas menjadi:

Aktiva = Hutang + Modal

Bila bank melakukan aktivitas, akan memperoleh pendapatan dan mengeluarkan biaya.
Selisih Pendapatan dengan biaya merupakan laba bank. Laba bank merupakan komponen
modal bank. Untuk itu persamaannya menjadi:

Aktiva = Hutang + Modal + Pendapatan Biaya

Atau

Aktiva + Biaya = Hutang + Modal + Pendapatan

Keterangan:

Pada sisi kiri terdapat aktiva dan biaya, sedangkan pada sisi kanan terdapat Hutang, Modal
dan Pendapatan. Persamaan ini akan mempermudah bagi pemula dalam membuat jurnal.

Dengan persamaan dan penggambaran rekening buku besar, maka dapat disimpulkan bahwa:

a. Setiap pertambahan aktiva akan didebet, dan pengurangan aktiva akan dikredit.
b. Setiap pertambahan biaya akan didebet, setiap pengurangan biaya akan dikredit.
c. Setiap peningkatan hutang akan dikredit dan setiap pengurangan/pelunasan hutang
akan didebet.

6
d. Setiap pertambahan modal akan dikredit dan penurunan modal akan didebet.
e. Setiap pertambahan pendapatan bank akan dikredit dan setiap penurunan pendapatan
akan didebet.

Aktiva bank misalnya berupa kas, giro BI, penempatan pada bank lain, sekuritas jangka
pendek, kredit yang diberikan, penyertaan dan aktiva tetap. Hutang bank misalnya giro
nasabah, tabungan, deposito, pinjaman diterima, sedangkan modal berupa modal disetor
maupun laba ditahan. Untuk pendapatan bank bisa berupa pendapatan bunga dan pendapatan
lainnya. Sedangkan biaya bank berupa biaya bunga dan biaya lainnya.

Sistematika Rekening Bank

Penggunaan nama, struktur dan hubungan antar rekening perlu ada keseragaman agar laporan
yang dihasilkan mudah dipahami dan mudah diperbandingkan. Untuk itu sistematika
rekening perbankan diperlukan. Sistematika rekening bank disusun dengan menggunakan
digit tertentu. Digit pertama berisi rubric rekening, digit kedua berupa identifikasi jenis
valuta, digit ketiga berisi kelompok rekening group. Digit keempat berisi kelompok rekening
subgroup dan digit ke lima dan seterusnya berisi berupa rincian atau rekening individual.

Pengelompokan rekening selanjutnya didasarkan pada sifat dan fungsi rekening.


Pengelompokan ini dimaksudkan agar dapat menggambarkan posisi aktiva, kewajiban,
modal, pendapatan, beban, komitmen dan kontijensi dalam tabel.

7
LAPORAN KEUANGAN BANK

A. LAPORAN KEUANGAN BULANAN


1. Laporan bulanan bank umum yang disampaikan oleh bank kepada Bank Indonesia
untuk posisi bulan Januari sampai dengan Desember akan diumumkan pada home
page Bank Indonesia.
2. Format yang digunakan untuk laporan keuangan publikasi nbulanan tersebut
sesuai format pada laporan keuangan bulanan dibawah ini.
3. Laporan keuangan bulanan merupakan laporan keuangan bank secara individu
yang merupakan gabungan antara kantor pusat bank dengan seluruh kantor bank.

Tabel 3.1. Format Neraca Bulanan

8
9
Tabel 3.2. Format Laporan Laba/Rugi Bulanan

10
Tabel 3.3. Format Laporan Komitmen dan Kontinjensi Bulanan

11
Tabel 3.4. Format Laporan Kualitas Aktiva Produktif dan Informasi Lainnya Bulanan

B. LAPORAN KEUANGAN TRIWULANAN


Laporan keuangan triwulanan disusun untuk memberikan informasi mengenai posisi
keuangan, kinerja, atau hasil usaha bank serta informasi keuangan lainnya kepada berbagai
pihak yang berkepentingan dengan perkembangan usaha bank.
Laporan keuangan triwulanan yang wajib disajikan adalah laporan keuangan untuk
posisi akhir Maret, Juni, September, dan Desember. Laporan ini selain wajib diumumkan
dalam surat kabar juga akan diumumkan dalam home page Bank Indonesia.
I. Laporan Keuangan Triwulanan Posisi Akhir Maret dan September
1. Pedoman Umum
a. Laporan keuangan triwulanan terdiri dari laporan keuangan bank secara
individu dan laporan keuangan bank secara konsolidasi dengan anak
perusahaan.
b. Laporan keungan publikasi triwulanan wajib disusun dalam bahasa Indonesia
dan angka-angka yang disjakikan dalam jutaan rupiah.
c. Format laporan keuangan triwulanan merupakan standar minimal yang wajib
dipenuhi. Bila terdapat pos yang jumlahnya material dan tidak terdapat dalam
format tersebut, bank dapat menyajikan pos tersebut secra tersendiri, namun
apabila pos dimaksud jumlahnya tidak material dapat digabungkan dengan
pos lain yang sejenis.

12
d. Pos-pos yang memiliki bsaldo nihil dalam format laporan keuangan
publikasi triwulanan yang diumumkan di surat kabar tetap harus
dicantumkan dengan memberi garis pendek (-) pada pos bersangkutan.
e. Penyajian laporan keuangan triwulanan
1) Laporan keuangan publikasi triwulanan wajib disajikan sekurang-
kurangnya dalam bentuk perbandingan dengan laporn pada periode
yang sama tahun sebelumnya.
2) Posisi pembanding hendaknya disajikan sesuai format yang sama
dengan posisi laporan keuangan triwulanan yang diumumkan.
3) Khusus untuk perlakuan akuntansi yang baru berlaku dalam posisi
laporan maka penyajian posisi pembanding hendaknya mengacu pada
PSAK Nomor 25 tentang laba atau rugi bersih untuk periode berjalan,
kesalahan mendasar, dan perubahan kebijakan akuntansi.
f. Bagi bank yang tidak memiliki anak perusahaan, kolom konsolidasi dapat
ditiadakan.
g. Untuk pengisian pemilik bank ndalam format laporan keuangan publikasi
triwulanan, nama pemegang saham yang wajib diucapkan adalah
perorangan atau perushaan yang memiliki saham sebesar 5% (lima
peseratus) atau lebih dari modal bank, baik melalui atau tidak melalui pasar
modal.
2. Laporan yang wajib disajikan dalam laporan keuangan publikasi triwulanan
sekurang-kurangnya terdiri dari :
1) Neraca
2) Perhitungan laba rugi dan saldo laba
3) Daftar komitmen dan kontinjensi
4) Transaksi valuta asing dan derivative
5) Kualitas aktiva produktif dan informasi lainnya
6) Perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum
7) Rasio keuangan

II. Laporan Keuangan Triwulanan Posisi Juni

13
Format dan cakupan laporan keuangan triwulanan untuk posisi Juni adalah sama
dengan format dan cakupan laporan keuangan triwulanan untuk posisi Maret dan September
dengan beberapa tambahan yang ditetapkan sebagai berikut :
1. Bagi bank yang merupakan bagian dari suatu kelompok usaha, selain
menyajikan laporan keuangan bank secara individu dan laporan keuangan
bank konsolidasi dengan anak perusahaan, bank wajib menyajikan neraca,
laporan perusahaan induk di bidang keuangan yang merupakan hasil
konsolidasi dan kontinjensi seluruh perusahaan di dalam kelompok bidang
keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Dalam hal
kelompok usaha tidak memiliki perusahaan laporan perubahan ekuitas, dan
daftar komitmen dan kontinjensi perusahaan induk yang merupakan hasil
konsolidasi dari seluruh perusahaan di dalam kelompok usaha sesuai
dengan standar akuntansi yang berlaku.
2. Neraca dan laporan laba rugi perusahaan induk dibidang keuangan atau
perusahaan induk wajib disajikan dalam bentuk perbandingan dengan posisi
yang sama pada tahun sebelumnya.
III. Laporan Keuangan Triwulanan Posisi Akhir Juni

Format dan cakupan laporan keuangan publikasi triwulanan untuk posisi Desember
adalah sama dengan format dan cakupan laporan keuangan triwulanan untuk posisi Maret,
Juni, dan September dengan beberapa tambahan sebagai berikut:

1. Bagi bank yang merupakan bagian dari suatu kelompok usaha, selain
menyajikan laporan keuangan bank secara individu dan laporan keuangan
bank konsolidasi dengan anak perusahaan, bank wajib menyajikan necara,
laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan daftar komitmen dan
kontinjensi perusahaan induk di bidang keuangan yang merupakan hasil
konsolidasi dari seluruh perusahaan di dalam kelompok bidang keuangan
sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Dalam hal kelompok usaha
tidak memiliki perusahaan induk di bidang keuangan, bank wajib
menyajikan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan daftar
komitmen dan kontinjensi perusahaan induk yang merupakan hasil
konsolidasi dari seluruh perusahaan di dalam kelompok usaha sesuai
dengan standar akuntasi yang berlaku.

14
2. Laporan keuangan sebagaimana dimaksud dalam poin 1 wajib diaudit oleh
akuntan publik. Dalam penyajian laporan keuangan triwulanan wajib
dicantumkan nama Akuntan Publik yang bertanggung jawab (partner in
charge), nama kantor akuntan publik, dan opini yang diberikan.
3. Format neraca dan laporan laba rugi perusahaan induk di bidang keuangan
atau perusahaan induk disesuaikan dengan neraca damn laporan laba rugi
yang disajikan dalam laporan audit (audit report).
4. Neraca dan laporan laba rugi perusahaan induk di bidang keuangan
keuangan atau perusahaan induk wajib disajikan dalam bentuk
perbandingan dengan posisi yang sama pada tahun sebelumnya.

Tabel 3.5. Format Neraca Triwulanan

15
16
Table 3.6 Format Perhitungan Laba Rugi dan Saldo Laba

17
18
19
20
21
PT Bank X
Perhitungan Rasio Keuangan
Per.
I. Permodalan
1. CAR
2. Aktiva tetap terhadap modal
II. Aktiva Produktif
1. aktiva produktif bermasalah
2. NPL
3. PPAP terhdap aktiva produktif
4. pemenuhan PPAP
III. Rentabilitas
1. ROA
2. ROE
3. NIM
4. BOPO
IV. Likuiditas
LDR
V. Kepatuhan
1.a. Persentase pelanggaran BMPK
a.1. pihak terkait
a.2. pihak tidak terkait
b. Persentase Pelampauan BMPK
b.1. pihak terkait
b.2. pihak tidak terkait
2. GWM Rupiah
3. PDN

PT Bank X
Laporan Pengurus Bank
Per.
PEMILIK BANK
tn. X:
publik:
PENGURUS BANK
komisaris direksi
komisaris utama : direktur utama :
komisaris : direktur :
komisaris : direktur :
komisaris : direktur :

22
Pedoman Perhitungan Rasio Keuangan

23
24
C. LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN

Laporan tahunan bank dimaksudkan untuk memberikan informasi berkala mengenai


kondisi bank secara menyeluruh, termasuk perkembangan usaha dan kinerja bank.

Laporan tahunan berisi:

1. Informasi Umum

Informasi umum dalam laporan tahunan bank berisi:

a Kepengurusan
b Rincian kepemilikan saham
c Perkembangan usaha bank dan kelompok usaha bank, yang memuat data mengenai
iktisar data keuangan dan rasio keuangan.
d Sasaran,strategi dan kebijakan manajemen yang digunakan dalam pengembangan
usaha bank.

25
e Laporan manajemenyang menyajikan informasi mengenai pengelolaan bank oleh
pihak manajemen
2. Laporan keuangan Tahunan

Laporan keuangan tahunan mencakup hal-hal berikut ini:

a Laporan keuangan bank, yang terdeiri dari: Neraca, laporan laba rugi,laporan
perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
b Laporan keuangan konsolidasi merupakan konsolidasi laporan keuangan bank dan
perusahaan anak, yang trdiri dari: neraca, laporan laba rugi,laporan perubahan ekuitas
dan catatan atas laporan keuangan.
c Laporan keuangan konsolidasi disertai opini dari Akuntan Publik.
d Laporan keuangan perusahaan induk yang telah di audit oleh Akuntan Publik, yang
terdiri dari:
Laporan keuangan perusahaan induk yang merupakan konsolidasi dari seluruh
perusahaan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku ,terdiri
dari: neraca, laporan laba rugi,laporan perubahan ekuitas dan daftar komitmen dan
kontijensi.
Dalam hal kelompok usaha tidak memiliki perusahaan induk di bidang keuangan
maka laporan keuangan yang disampaikan adalah laporan keuangan perusahaan
induk.
3. Opini dari akuntan Publik

Opini dari Akuntan Publik memuat pendapat Akuntan Publik atas Laporan Keuangan
Konsolidasi.

4. Aspek Transparansi yang Terkait dengan Kelompok Usaha

Untuk transparansi laporan keuangan, bank wajib pula memuat informasi yang terkait dengan
kegiatan didalam kelompok usaha, yang terdiri dari:

a Struktur kelompok usaha bank, yang disajikan sampai dengan pemilik terakhir, serta
struktur keterkaitan kepengurusan dan pemegang sahamyang bertindak atas nama
pemegang saham lain.
b Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dengan
memperhatikan hal-hal berikut:
Informasi transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
26
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah pihak-pihak
sebagaimana diatur dalam PSAK.
Jenis transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa antara
lain meliputi : kepemilikan silang, transaksi dari suatu kelompok usaha yang
bertindak untuk kepentingan kelompok usaha lain, pengelolaan likuiditas jangka
pendek, penyediaan dana yang diberikan atau diterima oleh perusahaan lain,
eksposur kepada pemegang saham dalam bentuk pinjaman, komitmen dan garansi
;pembelian atau penjualan aset
5. Aspek transparansi Sesuai PSAK, Pedoman Akuntansi Perbankan indonesia (PAPI),
dan Laporan Keuangan Publikasi Laporan

Laporan keuangan tahunan wajib memenuhi seluruh aspek pengungkapan sebagaimana


ditetapkan dalam PSAK dan PAPI yang berlaku. Pengungkapan tersebut terdiri dari :

a Laporan keuangan
b Komitmen dan kontigensi
c Jumlah penyediaan dana kepada pihak terkait
d Kualitas aktiva produktif, kredit properti dan kredit yang direstrukturasi
e Penyisihan Penghapusan Aktiva produktif yang telah dibentuk dibandingkan dengan
Penyisihan Penghapusan Aktiva produktif yang wajib dibentuk.
f Persentase pelanggan dan penghapusan batas maksimum pemberian kredit
g Perhitungan kewajiban Penyediaan Modal Minimum
h Transaksi spot dan transaksi derivative
i Rassio posisi devisa netto
j Beberapa rasio keuangan bank
k Aktiva bank yang dijamin
l Kredit Usaha Kecil (KUK)
6. Eksposur dan Manajemen Risiko

Informasi mengenai eksposur dan manajemen risiko mencakup informasi mengenai


identifikasi risiko (risk identification), dan pengukuran terhadap risk eksposure yang
dihadapibank (risk measurement) serta praktek menajemen risiko lainnyayaitu pemantauan
(risk monitoring) dan pengendalian risiko (risk controlling).

7. Informasi Lain

27
Informasi lain terdiri dari :

a Langkah-langkah dan rencana alam mengantisipasi risiko pasar atas transaksi mata
uang asing.
b Transaksi-transaksi penting lainnya dalam jumlah yang signifikan
c Informasi kejadian penting setelah tanggal laporan Akuntan Publik (subsequent event)

28
DAFTAR PUSATAKA

Taswan. (2008). Akuntansi Perbankan. Edisi III. Semarang: UPP Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN

Coursehero.com. Ruang lingkup akuntansi bank

Kajianpustaka.com. 2013. Jenis jenis bank

Novi-greendfield. 2013. Pengertian ruang lingkup jenis jenis

29

Anda mungkin juga menyukai