UNIVERSITAS UDAYANA
2020
i
PEMBAHASAN
Manajemen atau pengelola perusahaan dapat menjalankan perannya secara baik jika
dibantu oleh informasi akuntansi manajemen. Informasi akuntansi manajemen membantu
para manajer menjalankan perannya dalam melakukan aktivitas perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, dan pembuatan keputusan. Manajer dan
1
karyawan memanfaatkan informasi akuntansi manajemen untuk mengidentifikasi masalah,
menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja.
Akuntansi manajemen dikelola dalam suatu sistem yang biasa disebut sistem
informasi akuntansi manajemen. Sistem informasi akuntansi manajemen merupakan suatu
sistem informasi yang memproses input menjadi output yang digunakan oleh manajemen
untuk melakukan atau melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, yaitu perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. Karena begitu banyaknya fungsi-fungsi
manajemen maka tidak ada suatu kriteria formasi dan tunggal yang menjelaskan tentang
output informasi maupun input dan proses sistem informasi akuntansi manajemen. Kriteria
bersifat fleksibel dan bergantung pada tujuan tertentu yang ingin dicapai manajemen.
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yang berkaitan dengan penyusunan
laporan akuntansi manajemen seperti:
a) Laporan akuntansi manajemen tidak terikat pada kaidah yang ditentukan dalam
Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
b) Laporan akuntansi manajemen lebih menekankan pada relevansi informasi yang
dihasilkan sebagai dasar pengambilan keputusan.
c) Laporan akuntansi manajemen tidak hanya didasarkan pada data historis tapi juga
meliputi penafsiran serta prediksi di masa yang akan datang.
d) Laporan akuntansi manajemen tidak semata-mata melaporkan informasi dalam
satuan unit uang, tetapi juga meliputi satuan ukur yang lain.
Adapun yang menjadi tujuan dari pelaporan akuntansi manajemen meliputi hal-hal
sebagai berikut:
a) Mengukur dan menilai kinerja suatu unit, departemen atau organisasi secara
keseluruhan.
b) Memberikan informasi kepada manajemen secara cepat dan akurat dalam rangka
pengambilan keputusan.
c) Membantu manajemen dalam menentukan atau menyusun perencanaan.
14.2 Laporan Internal Manajemen Hotel
Laporan internal manajemen hotel berisi informasi rinci meliputi waktu dan
produk tertentu, pelanggan, departemen atau untuk seluruh hotel atau departemen tertentu.
Laporan dapat berisi hasil operasional kegiatan hari atau minggu sebelumnya atau dapat
berisi informasi yang diperlukan untuk merencanakan hari atau Minggu berikutnya.
Laporan harian dan mingguan digunakan secara internal sebagai alat manajemen untuk
melakukan perencanaan, pengarahan, pengawasan, dan pengendalian, sedangkan laporan
bulanan digunakan sebagai alat manajemen untuk melaporkan hasil keuangan bulanan
yang mencakup 5 laporan keuangan, yaitu laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas,
perubahan modal, dan catatan atas laporan keuangan.
Laporan internal manajemen hotel sangat penting dan berharga bagi para manajer
operasi. Laporan internal manajemen hotel dapat digunakan sebagai panduan atau alat
manajemen dalam mengelola operasi sehari-hari. Jika seorang manajer operasi hotel
memahami laporan tersebut, dia dapat menggunakannya untuk meningkatkan atau
melakukan perubahan operasi hotel. Laporan internal manajemen hotel dari sisi waktu
dapat berupa laporan harian, mingguan, dan triwulan.
1) Daily report
Laporan harian, menyediakan informasi tentang pendapatan dan biaya tenaga kerja.
Nama dan format laporan tersebut bisa berbeda antara hotel satu dengan hotel lainnya,
namun isinya tetap sama. Laporan tersebut berfokus pada penyediaan hasil operasi yang
sebenarnya untuk hari ini dan hari sebelumnya dan membandingkan hasil tersebut dengan
perkiraan, anggaran, informasi bulan sebelumnya, informasi tahun lalu.
Laporan ini dibuat oleh night audit atau income audit dengan mengumpulkan dan
menyajikan semua Informasi operasi hari sebelumnya. Laporan pendapatan harian dapat
disebut juga laporan sales & occupacy report, daily revenue report, atau gross revenue
report tergantung manajemen hotel menyebutnya. laporan pendapatan harian memuat (1)
Hotel
daily revenue department, (2) Hotel daily room statistics, (3) Restaurant and banquaets
summery, dan (4) Hotel market segment information.
Laporan daily labor report berisi Informasi rinci dan menerangkan biaya tenaga kerja
untuk hari-hari sebelumnya. Laporan ini harus dibandingkan dengan angka anggaran atau
perkiraan untuk menentukan apakah pedoman kerja yang ditetapkan telah dipenuhi titik
setiap manajer departemen berfokus padahasil departemennyamasing-masing. Ada 2 bagian
untuk menganalisis tenaga kerja dan biaya upah 2 jam kerja dan persentase biaya upah.
Laporan mingguan adalah laporan utama yang digunakan oleh manajer dari hasil
operasi dan perencanaan pendapatan dengan rentang waktu mingguan. Perencanaan
pendapatan yang diestimasi atau direncanakan mingguan, perencanaan upah mingguan,
pemostingan jadwal karyawan mingguan, dan semuaperencanaan mingguan. Laporan
mingguan harus mencakup realisasi dan perencanaan pendapatan dan upah mingguan.
Perlu diketahui perencanaan atau penganggaran yang dibuat merupakan salah satu tolok
ukur dalam melakukan penilaian dan pengendalian proses pengendalian umumnya terdiri
dari beberapa tahapan sebagai berikut:
Tahap pengendalian diatas relatif sama dengan pengendalian di setiap industry. Hal
yang spesifik terletak pada unit organisasi serta sifat pertanggungjawaban serta tolok ukur
keberhasilan yang sesuai dengan struktur organisasi yang ada di hotel. Laporan yang
disusun berdasarkan responsibility centre dapat dipakai untuk mengevaluasi pencapaian
target bagi
setiap responsibility centre serta mendorong terjadinya peningkatan prestasi. Pihak
manajemen juga memerlukan laporan hasil aktivitas dalam satu periode dimana laporan
ini digunakan sebagai dasar untuk membuat perencanaan strategis dan sebagai tolak ukur
dalam pengambilan keputusan titik adapun laporan yang dihasilkan :
Analisis dan interpretasi laporan keuangan oleh manajemen berarti melihat berbagai
bagian dari laporan keuangan, kaitan bagian satu dengan bagian yang lain, gambaran
keuangan Hotel secara keseluruhan, dan membuat penafsiran yang berarti dan berguna
dari analisis yang dilakukan. analisis pengguna dan manajemen kebanyakan terkait dengan
laporan neraca dan laba rugi. Analisis laporan keuangan secara garis besar dapat
dilakukan dengan berbagai metode antara lain:
1) analisa horizontal
2) analisa vertikal
3) pengukur kesehatan dan kinerja keuangan dari berbagai persepsi
(departemental)
4) analisa ratio
14.3 Analisis Horizontal, Vertikal, dan Ratio Laporan Keuangan Hotel
Laporan keuangan neraca dan laba rugi biasa disajikan untuk periode saat ini dan
periode sebelumnya. Ketika laporan disediakan dua tahun berturut-turut maka akan
terlihat perubahannya. Namun, perubahan ini mungkin tidak sejelas seperti diharapkan. Hal
ini tidak mudah untuk mental membandingkan antara dua set angka, dan itu sangat
berguna dan memiliki informasi tambahan yang tersedia untuk analisis.
Salah satu metode analisis adalah analisis horisontal. Teknik ini memerlukan
setidaknya informasi dua periode berturut-turut. Tujuannya adalah untuk menemukan
dan mengidentifikasi perubahan yang telah terjadi selama dua periode akuntansi.
Perbedaan nilai rupiah dilaporkan antara dua sub-akun atau perkiraan disetiap item baris,
subtotal, atau total, dihitung dan diidentifikasi sebagai perubahan nilai rupiah (positif/naik
atau negative/turun). Perubahan positif atau negatif dibagi dengan jumlah rupiah periode
sebelum untuk menentukan persentase perubahan.
Pada usaha hotel pendapatan dapat diperoleh dari beberapa departemen. Contoh
pendapatan dari penjualan kamar, makanan, minuman, dan pendapatan dari minor
departemen lainnya. Sebagai bentuk pertanggungjawaban dari masing-masing kepala
departemen, maka dibuatkanlah laporan per departemen. Laporan per departemen
difungsikan sebagai bentuk pertanggungjawaban manajer departemen atas operasi
departemennya dan ini merupakan salah salah satu bentuk akuntansi pertanggungjawaban.
Akuntansi pertanggungjawaban didasarkan pada prinsip bahwa kepala departemen atau
manajer harus bertanggung jawab atas kinerja dan kinerja bawahanya atau karyawan di
departemen mereka. Ada dua tujuan untuk mendirikan pusat tanggung jawab:
a. Current Ratio
Rasio likuiditas yang paling umum dipakai adalah current ratio dan acid-test ratio.
Current ratio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimilki. Current
ratio dapat dihitung sebagai berikut:
Current Ratio menunjukan setiap rupiah hutang (liabilities) dijamin dengan se-rupiah
aktiva lancar.
b. Acid-Test ratio
Acid-test ratio digunakan mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar
kewajiban jangka pendeknya ratio digunakan dengan hanya memperhitungkan "quick
assets'. Quick assets adalah aset lancar dikurangi dengan persediaan dan biaya atau sewa
dibayar dimuka. Ini sering merupakan ukuran likuiditas yang lebih pasti (konservatif)
karena banyak hotel atau perusahaan yang memerlukan waktu beberapa bulan untuk
merubah persediaan dan biaya atau sewa dibayar dimuka kedalam bentuk uang tunai.
Acid-test ratio dapat dihitung sebagai berikut:
Acid-test ratio menunjukan setiap rupiah hutang (liabilities) dijamin dengan se-rupiah
quick assets.
c. Cash ratio
Cash ratio digunakan untuk mengukur jumlah kas yang tersedia dibandingkan dengan
hutang lancar. Pengertian cash dapat diperluas dengan cash and equivalent cash meliputi
surat berharga yang mudah diperjualbelikan. Rumus perhitungan cash ratio adalah:
5. Solvency Ratio
Ratio solvency disebut juga ratio leverage. Ratio solvency mengukur tingkat total
hutang dengan assets yang dimiliki oleh hotel. Ratio ini juga menggambarkan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajíban. Pemilik melihat ratio solvency sebagai ukuran
kekuatannya untuk optimalisasi hutang. Pemilik lebih menyukai ratio solvency relatif
rendah karena setiap peningkatan hutang akan meningkatkan investasi yang di tanamkan.
Sebaliknya, kreditor lebih menyukai ratio solvency yang tinggi karena menunjukkan
adanya suatu jaminan pengembalian pinjaman yang diberikan. Manajemen lagi-lagi
terjebak ditengahnya, karena manajemen harus berusaha memuaskan pemiliknya dengan
memaksimalkan pengembalian dari setiap investasi yang dilakukan oleh pemilik. Pada
saat yang sama manajemen harus bisa memuaskan kreditor dengan tidak membahayakan
kemampuanya untuk memenuhi kewajiban yang akan jatuh tempo.
a. Ratio Solvency
Suatu operasi hotel mampu membayar hutangnya jika assetnya lebih besar dari total
hutangnya. Ratio solvency membandingkan total assets terhadap total hutangnya. Ratio
solvency dapat dihitung dengan cara sebagal berikut:
Ratio ini menunjukan berapa bagian dari assets yang digunakan untuk menjamin hutang
perusahaan atau hotel.
b. Debt-Equity Ratio
Ratio solvency yang sering digunakan adalah debt-equity ratio (DER). DER
membandingkan total hutang (debt) terhadap total modal atau equitas pemiliknya.
Perhitungan debt-equity ratio (DER) adalah:
Debt-Equity Ratio = Total Liabilities / Total Owner's Equity
Ratio DER menunjukan bagian dari setiap rupiah modal pemilik atau equitas pemilik
yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang.
Debt Service Coverage Ratio = Adiusted Net Operating Income / Debt Service
(Principal+Interest expenses)
6. Activity Ratios
Ratio aktivitas merupakan ratio untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas
manajemen memanfaatkan sumber daya yang dimiliki hotel. Manajemen hotel dituntut oleh
stakeholder-nya untuk mendapatkan penghasilan dan menyediakan produk dan pelayan
(services) kepada tamu.
a. Inventory Turnover
Inventory Turnover mengukur berapakali perputaran persediaan selama periode
tertentu. Semakin tinggi perputaran persediaan akan semakin bagus bagi hotel karena biava
penggudangan di hotel sangat tinggi. Perputaran persediaan pada usaha hotel dipisahkan
antara persediaan makanan (food) dan minuman (beverage). Perhitungan perputaran
persediaan diawali dengan perhitungan rata-rata persediaan (average inventory). Average
inventory dihitung dengan rumus:
Average total fixed assets = (Fixed Assets at the beginning + Fixed Assets at the closing) /
7. Profitability Ratios
Rasio profitabilitas menunjukkan hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan pembuatan
keputusan manajemen. Ratio ini juga menunjukan keefektifan manajemen untuk
menghasilkan laba bersih (bottom line figure) sesuai harapan pemilik dan kreditor. Pemilik
melakukan investasi di usaha hotel untuk meningkatkan kesejahteraannya melalui deviden
dan returns saham. Deviden dan returns saham bergantung pada laba operasi usaha hotel.
Laba operasi juga diperlukan untuk membayar pinjaman kepada kreditor. Rasio-rasio
yang digunakan untuk menghitung protabilitas diusaha hotel antara lain:
8. Operating Ratios
Definisi:
Grafik diatas menunjukkan laba sama dengan nol pada titik BEP. Perbedaan antara
garis total pendapatan dan total biaya (cost) pada sebelah kanan titik BEP menunjukkan
keuntungan. Perbedaan total pendapatan dan total biaya (cost) sebelah kiri titik BEP
menunjukkan rugi usaha. Formula untuk menentukan BEP adalah
BEP = Fixed Cost
Contribution Margin
Untuk menghitung BEP, pertama tama menentukan fixed cost dan contribution margin.
1. Fixed, Variable, and Mixed Costs
Biaya (cost) pada usaha hotel dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu, f ixed,
variable, dan mixed costs. Fixed cost adalah biaya yang jumlah totalnya tetal
dalam jangka waktu tertentu, meskipun volume penjualan bervariasi. Contoh :
salaries, rent expenses, insurance expenses, property taxes, depreciation
expenses, dan interest expenses.
Variable cost adalah biaya yang jumlah totalnya berubah-ubah sesuai dan
proposional dengan volume penjualan. Contoh, jika penjualan steak dinners
meningkat 10% maka cost untuk makanan yang dijual (steak dinners) akan naik
sebesar 10% juga. Mixed cost adalah cost didalam mengandung unsur fixed dan
vaiable cost. Contoh mixed cost adalah biaya telekomunikasi. Biaya telekomunikasi
pada tagihanya mengandung biaya tetap (bulanan) dan biaya variabelnya biaya
pemakain berdasarkan lamanya waktu telepon.
Untuk penghitungan BEP, biaya mixed harus didistribusikan atau
dikelompokan ke biaya fixed dan variabel cost. Metode pendistribusian yang dapat
digunakan, yaitu metode hight and low two point, diagram scatter, dan analisis
regresion.
2. Contribution Margin
Contribution margin merupakan prosentasependapatan untuk menutupi
biaya tetap (fixed cost). Formula perhitungan prosentase contribution margin
(untuk BEP dalam Rp) adalah:
Contribution Margin Percentage = Total Revenue - Total Variable Costs
Total Revenue