Anda di halaman 1dari 12

Bahan Ajar Fisika XII 2014

Handout 5 : GELOMBANG CAHAYA (BAGIAN 1)


Standar : 1. Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang dalam
Kompetensi menyelesaikan masalah.
Kompetensi : 1.2. Mendeskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang bunyi dan
Dasar cahaya.

Ringkasan : Spektrum dan Energi Gelombang Elektromagnetik


Materi James Clark Maxwell (1831-1879) membuat hipotesa yang
merupakan gejala keempat dari kelistrikan dan kemagnetan,
yaitu:
Perubahan medan listrik menghasilkan medan magnet.
Hipotesa Maxwell, menghasilkan teori bahwa ada gelombang

elektromagnetik, yang terdiri dari gelombang medan listrik E dan

gelombang medan magnet B yang saling tegak lurus.

E

arah

B rambat

Cepat rambat gelombang elektromagnetik di ruang hampa


adalah:
c= 1 dan E=cB
o o
dengan:
o = permitivitas listrik ruang hampa
o = permeabilitas magnet ruang hampa
E = medan listrik
B = medan magnet
Harga c 3 108 m/s, sama dengan kecepatan cahaya, dan
memang ternyata cahaya adalah gelombang elektromagnetik
dengan spektrum panjang gelombang sekitar 400 nm - 700 nm.

No Gelombang EM Keterangan
1 Sinar gamma Dihasilkan oleh inti-inti atom yang tidak
(1019 - 1025 Hz) atau stabil (inti radioaktif) atau pada saat reaksi
(10-10 - 10-14 m) inti. Mempunyai daya tembus yang sangat
besar, sehingga berbahaya bagi makhluk
hidup.
2 Sinar X Dihasilkan dengan menembakkan elektron
45
(1016 - 1020 Hz) atau pada kepingan logam. Disebut juga sinar
(10-10 - 10-4 nm) Rntgen. Digunakan di dunia kedokteran
untuk mendiagnosa dan mengobati kanker.
Juga digunakan untuk meneliti struktur

Created By Rizki Donhery | SMAN 1 Sumatera Barat


Bahan Ajar Fisika XII 2014

kristal karena ukuran panjang gelombangnya


sesuai dengan jarak antar atom dalam zat
padat, yaitu 0,1 nm.
3 Sinar UltraViolet Merupakan frekuensi karakter dari pancaran
(ultraungu) atom-atom. Matahari merupakan sumber
(1015 - 1018 Hz) atau ultraviolet yang paling penting. Dengan sinar
(60 nm - 380 nm) UV kita dapat mengenal unsur-unsur melalui
metode spektroskopi.
4 Cahaya Tampak Merupakan gelombang elektromagnet yang
(cahaya) dapat dilihat mata manusia. Dihasilkan oleh
(1015 Hz) atau perpindahan elektron dalam atom /molekul.
(400 - 700 nm). Spektrumnya: merah, jingga, kuning, hijau, biru,
ungu. Cahaya tampak merupakan dasar dari
ilmu pengetahuan optik dan alat-alat optik.
5 Sinar InfraRed Dihasilkan oleh getaran atom-atom dalam
(infra merah) bahan. Biasa disebut gelombang pemanas.
(1011 - 1014 Hz) atau Spektroskop IR adalah alat yang penting
(700 nm - 1 mm) untuk mempelajari struktur molekul.
6 Gelombang Mikro Dihasilkan oleh alat-alat elektronik. Panjang
(microwaves) gelombangnya antara 1 mm sampai 30 cm.
(1 mm - 30 cm) Biasa digunakan untuk sistem RADAR (Radio
Detection And Ranging) pada navigasi
pesawat, untuk mempelajari sifat
atom/molekul, dan oven.
7 Gelombang radio Dihasilkan oleh alat-alat elektronik.
Dipergunakan sebagai alat komunikasi.
Informasi berupa suara dibawa gelombang
radio dalam bentuk FM (Frequency
Modulation) atau AM (Amplitudo
Modulation). Gelombang TV (109 Hz) tidak
dapat dipantulkan atmosfer bumi, sehingga
dibutuhkan satelit untuk memantulkannya.
Gelombang radio dengan panjang gelombang
yang lebih besar yang digunakan oleh stasiun
radio mudah dipantulkan oleh lapisan
ionosfer bumi.

Gelombang elektromagnet membawa energi dari satu tempat ke


tempat lain. Energi ini berhubungan dengan medan listrik dan
medan magnet yang bergetar. Didapatkan ternyata bahwa, laju
energi rata-rata yang dipindahkan melalui gelombang
elektromagnetik tiap m2 luas permukaan :
E B
S maks maks
2 o
karena E = c B, maka persamaan di atas dapat ditulis dalam 46
bentuk lain:

Created By Rizki Donhery | SMAN 1 Sumatera Barat


Bahan Ajar Fisika XII 2014

c B2 E2
S maks maks
2 o 2c o
dengan:
S = laju energi rata-rata per m2 yang dipindahkan melalui
gelombang elektromagnetik (J/s m2 = W/m2)
dimana: S P P
A 2
4r
P = daya (W : watt)
A = luas (m2)
r = jarak (m)
c = kecepatan cahaya = 3 108 m/s
o = permeabilitas magnet ruang hampa.= 4 10-7 Wb/A m
Emaks = amplitudo maksimum kuat medan listrik (N/C)
Bmaks = amplitudo maksimum induksi magnetik (Wb/m2 = T)

Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik dengan


spektrum panjang gelombang ( ) antara 4000 A 7000 A ( ungu
merah ), kecepatan rambat c = 3 x 108 m/s. Hubungan antara
frekuensi ( f ), panjang gelombang ( ) dan cepat rambat, c adalah
sebagai berikut :
c=f
Cahaya monokromatis terdiri dari satu panjang gelombang
tertentu.
Cahaya polikromatis terdiri dari berbagai panjang gelombang.

Dispersi Cahaya
Warna cahaya terdiri dari:
merah jingga kuning hijau biru ungu

Dispersi Cahaya oleh Prisma


Dispersi cahaya adalah peristiwa penguraian cahaya polikromatis
menjadi komponen-komponennya (cahaya monokromatis).
Dispersi disebabkan oleh ketergantungan indeks bias zat pada
panjang gelombang, sehingga tiap warna cahaya mengalami
pembiasan yang berbeda.
Setiap warna mengalami pembiasan yang berbeda. Setiap warna
mengalami deviasi dari arah semula. Sudut yang dibentuk oleh
sinar yang keluar dengan sinar datang dinamakan sudut deviasi
(). 47

Created By Rizki Donhery | SMAN 1 Sumatera Barat


Bahan Ajar Fisika XII 2014


m
u
merah
putih
kuning
n
ungu

Selisih sudut deviasi ungu dengan sudut deviasi merah


dinamakan sudut dispersi. Untuk kondisi dimana terjadi deviasi
minimum (min) dan sudut pembias kecil, maka berlaku
hubungan berikut :
Deviasi minimum ungu : u = (nu 1)
Deviasi minimum merah : m = (nm 1)
Sudut dispersi untuk kondisi ini adalah : (nu nm)
dengan :
= sudut dispersi
u = sudut deviasi minimum warna ungu
m = sudut deviasi minimum warna merah
nu = indeks bias untuk warna ungu
nm = indeks bias untuk warna merah
= sudut pembias prisma

Susunan Prisma Akromatik


Susunan prisma akromatik adalah susunan prisma tanpa dispersi,
tetapi masih menghasilkan deviasi : - ' = 0, atau
(nu nm) (nu' nm') '

Susunan Prisma pandang lurus


Susunan prisma pandang lurus adalah susunan prisma yang
menghilangkan deviasi warna tertentu.
Misalnya untuk sinar kuning : k - k` = 0
(nk 1) (nk' 1) '

Polarisasi Cahaya
Polarisasi cahaya adalah peristiwa terserapnya arah getar
gelombang cahaya sehingga hanya tinggal memiliki satu arah
getar saja. Polarisasi dapat juga didefinisikan sebagai
pengurangan intensitas karena berkurangnya komponen-
komponen gelombangnya. Cahaya termasuk gelombang 48
transversal yang memiliki komponen-komponen yang saling
tegak lurus. Komponen-komponen inilah yang dapat hilang saat
terjadi polarisasi.

Created By Rizki Donhery | SMAN 1 Sumatera Barat


Bahan Ajar Fisika XII 2014

Beberapa peristiwa yang menyebabkan polarisasi:


a. Polarisasi karena Pemantulan dan Pembiasan
Cahaya datang dan mengenai batas medium akan mengalami
pemantulan dan pembiasan seperti Gambar.
Sinar datang Sinar pantul

ip ip
n1

n2 r
Sinar bias
Perubahan sudut datang akan merubah sudut pantul ip dan
sudut bias r. Pada suatu saat sinar pantul dan sinar bias akan
saling tegak lurus. Saat keadaan seperti inilah akan terjadi
pembagian intensitas pada kedua sinar itu, I untuk sinar
bias dan I untuk sinar pantul sehingga sinarnya mengalami
polarisasi.
Pada polarisasi linier ini akan berlaku hubungan:

Persamaan ini dikenal sebagai hukum Brewster sesuai nama


ilmuwan yang pertama kali mempelajarinya, Daved Brewster
(1781-1868).
b. Polarisasi karena Absorpsi Selektif
Absorbsi selektif adalah penyerapan intensitas cahaya karena
penyerapan yang terseleksi yaitu penyerapan komponen-
komponen cahaya tertentu. Bahan yang dapat menyerap
secara selektif ini dinamakan polarisator.
Polarisasi karena absorpsi selektif dapat diselidiki dengan
menggunakan Polaroid yang berfungsi meneruskan
gelombang yang arah getarnya sejajar sumbu transmisi dan
menyerap gelombang pada arah getar lainnya.
Ada 2 polaroid, yaitu polarisator dan analisator.
Polarisator berfungsi untuk menghasilkan cahaya terpolarisasi
dari cahaya yang tak terpolarisasi. Analisator berfungsi untuk
mengurangi intensitas cahaya terpolarisasi.
Polarisator Analisator

49

I0 I1 = I0 I2

Created By Rizki Donhery | SMAN 1 Sumatera Barat


Bahan Ajar Fisika XII 2014

Menurut hukum Mallus:


I 2 I 1 cos 2
1
I1 I 0
2
1
sehingga I 2 I 0 cos2
2
dimana:
I0 = intensitas cahaya awal (tak terpolarisasi)
I1 = intensitas cahaya setelah melewati polarisator
I2 = intensitas cahaya setelah melewati analisator
= sudut antara sumbu transmisi polarisator dan analisator

c. Polarisasi karena hamburan


Hamburan merupakan peristiwa penyerapan dan pemancaran
kembali cahaya oleh partikel-partikel. Jika cahaya tak terpolarisasi
mengenai partikel-partikel gas, maka cahaya yang terhambur
tegak lurus dengan arah semula akan terpolarisasi sebagian atau
seluruhnya. Fenomena menarik dari peristiwa hamburan adalah
langit yang tampak berwarna biru.

Contoh Soal : 1. Sebuah sinar jatuh pada sisi AB dari sebuah prisma segitiga
ABC masuk ke dalam prisma dan kemudian menumbuk AC.
Jika sudut pembias prisma 40o dan indeks bias prisma 3/2,
tentukan sudut deviasi minimum prisma.
Diket: = 400
n2 = 3/2 ; n1 = 1 (udara)
Dit: min ?
Jawab:
Hukum snellius tentang pembiasan :
n1 sin i1 = n2 sin r1
n1 = n2 sin
1 = 3/2 sin 200
= 1,5 . 0,34
= arc sin 0,51
= 600

2. Dalam sebuah bejana diisi air yang indeks biasnya 1,33. Jika 50
cahaya monokromatik dari air diarahkan ke udara maka
berapakah sudut yang harus diberikan pada cahaya agar
terjadi polarisasi?

Created By Rizki Donhery | SMAN 1 Sumatera Barat


Bahan Ajar Fisika XII 2014

Diket: nu = 1
na = 1,33
Dit : ip . ?
Jawab :
Sudut yang harus diberikan pada cahaya adalah ip dan
besarnya memenuhi hukum Brewster.
tan ip = na/nu
= 1,33
ip = arc tan 1,33
= 370

Tugas : Tugas dikerjakan di kertas double folio dan dikumpulkan paling lambat
Terstruktur 1 minggu Terhitung Mulai Tanggal tugas diberikan.

1. Jika kuat medan magnetik gelombang elektromagnetik adalah


6 10-8 T, maka kuat medan listriknya .
A. 21 N/C
B. 18 N/C
C. 9 N/C
D. 3 N/C
E. 0,5 N/C

2. Sebuah sumber gelombang elektromagnetik memancarkan


daya rata-rata 12 x 103 watt. Besarnya amplitudo medan
magnet pada jarak 1 km dari sumber tersebut adalah .
A. 8,00 x 10-9 tesla
B. 7,29 x 10-9 tesla
C. 5,23 x 10-9 tesla
D. 3,15 x 10-9 tesla
E. 2,82 x 10-9 tesla

3. Intensitas rata-rata radiasi gelombang elektromagnetik yang


memiliki rapat energi rata-rata 1,6 10-8 J/m3 adalah .
A. 1,6 Wm-1
B. 2,4 Wm-1
C. 3,6 Wm-1
D. 4,8 Wm-1
E. 5,6 Wm-1

4. Gelombang elektromagnet bergerak ke arah Selatan dengan 51


kelajuan 3108 m/s. Pada saat harga induksi magnet
maksimum dari gelombang 2 10-11 T dan arahnya ke Atas,
maka besar dan arah medan listrik pada saat itu adalah ....

Created By Rizki Donhery | SMAN 1 Sumatera Barat


Bahan Ajar Fisika XII 2014

A. 1,5 x 1019 N/C, ke Timur


B. 1,5 x 1019 N/C, ke Barat
C. 6 x 10-3 N/C, ke Timur
D. 6 x 10-3 N/C, ke Barat
E. 18 x 10-20 N/C, ke Timur

5. Sebuah sumber cahaya monokromatik memancarkan daya


elektromagnetik 1500 W merata ke segala arah. Jika konstanta
o = 4 10-7 Tm/A dan kecepatan cahaya c = 3 108 m/s, maka
amplitudo maksimum medan listrik pada jarak 1 m dari
sumber tersebut adalah ....
A. 9 104 V/m
B. 6 104 V/m
C. 3 104 V/m
D. 3 102 V/m
E. 3 V/m

6. Sebuah prisma dengan sudut pembias 600 terbuat dari kaca


yang tidak diketahui indeks biasnya. Sinar datang pada salah
satu sisi prisma. Dengan memutar posisi prisma, diperoleh
deviasi minimum sebesar 400. Indeks bias prisma adalah .
A. 1,35
B. 1,42
C. 1,53
D. 1,67
E. 1,74

7. Hubungan antara sudut deviasi () dengan sudut datang i1


adalah seperti grafik.
Besar sudut pembias prisma adalah .
A. 140
B. 37 0

C. 450 140

D. 510
E. 600 i1
370

8. Sebuah prisma sama sisi yang terbuat dari kuarsa dengan


indeks bias 1,46 terletak pada bidang horizontal. Berkas
cahaya mengenai permukaan bidang pembias prisma dalam
52
arah yang paralel terhadap sisi dasarnya. Besar sudut deviasi
prisma yang terbentuk adalah .

Created By Rizki Donhery | SMAN 1 Sumatera Barat


Bahan Ajar Fisika XII 2014

A. 500
B. 400
C. 300
D. 200
E. 100

9. Seberkas cahaya datang pada kaca planparalel yang terbuat


dari kerona dengan indeks bias 1,52 dan ketebalan 4 cm. Jika
sudut datang 300, maka besar pergeseran sinar yang masuk ke
sinar yang keluar dari kaca planparalel adalah .
A. 0,35 cm
B. 0,46 cm
C. 0,57 cm
D. 0,68 cm
E. 0,79 cm

10. Seberkas cahaya datang dengan sudut 400 pada sebuah kaca
planparalel yang indeks biasnya 1,5. Jika pergeseran cahaya
2,24 cm, maka ketebalan kaca adalah .
A. 8 cm
B. 7 cm
C. 6 cm
D. 5 cm
E. 4 cm

11. Pada peristiwa polarisasi cahaya karena pemantulan, arah


sinar datang dan sinar bias saling tegak lurus
SEBAB
Pada polarisasi cahaya karena pemantulan jumlah sudut
datang dan sudut bias adalah 90o

12. Dua buah kristal dipasang membutuhkan sudut 45O satu


sama lain. Cahaya tak terpolarisasi dengan intensitas
16 watt/m2 dilewatkan pada kedua kristal tersebut. Intensitas
yang keluar dari kedua kristal adalah ....
A. 1 watt/m2
B. 2 watt/m2
C. 3 watt/m2
D. 4 watt/m2
53
E. 5 watt/m2

Created By Rizki Donhery | SMAN 1 Sumatera Barat


Bahan Ajar Fisika XII 2014

13. Suatu cahaya tak terpolarisasi mengenai polaroid I dengan


intensitas 8 W/m2 kemudian diteruskan mengenai polaroid II.
Jika sudut antara kedua sumbu polarisasi dari kedua polaroid
adalah 300, maka intensitas cahaya yang keluar dari polaroid
II adalah ....
A. 4 W/m2
B. 3 W/m2
C. 2 W/m2
D. 1 W/m2
E. nol

14. Besarnya sudut pada gambar berikut ini, agar sinar pantul
mengalami polarisasi adalah ....
A. 30o N terpolarisasi
B. 37 o
udara
C. 45o
D. 53o kaca(n = 3)
E. 60 o

15. Sudut kritis cahaya dalam suatu medium adalah 530. Jika
cahaya datang dari udara menuju zat tertentu, maka tangen
sudut polarisasi cahaya tersebut adalah .
A. 0,75
B. 1,00
C. 1,25
D. 1,50
E. 1,75

16. Sinar matahari mengenai permukaan danau yang tenang


membentuk sudut terhadap permukaan danau (lihat
gambar). Seorang pengamat di tepi danau mengamati sinar
yang terpantul terpolarisasi. Besar sudut adalah .
A. 30o N
B. 37o
C. 45o udara
air (n = 4/3)
D. 53o
E. 60o

17. Seberkas cahaya tak terpolarisasi jatuh pada permukaan


54
kristal guanin sisik Silver Fish. Ternyata pada sudut bias 36,50
berkas yang dipantulkan terpolarisasi sempurna. Indeks bias
kristal tersebut adalah .

Created By Rizki Donhery | SMAN 1 Sumatera Barat


Bahan Ajar Fisika XII 2014

A. 1,2
B. 1,3
C. 1,5
D. 1,6
E. 1,8

18. Cahaya tak terpolarisasi datang pada dua buah polarisator.


Intensitas yang diterima oleh polarisator kedua adalah I0
(I0 adalah intensitas yang ditangkap polarisator pertama).
Besar sudut polarisasinya adalah .
A. 280
B. 300
C. 320
D. 340
E. 360

19.

Cahaya

tak terpolarisasi

Cahaya tak terpolarisasi dengan Intensitas Io merambat pada


arah sumbu +z melewati tiga polarisator sempurna. Polarisator
pertama hanya membuat cahaya yang melewatinya
terpolarisasi pada sumbu x, polarisator yang di tengah
membuat cahaya terpolarisasi pada arah sudut relatif
terhadap sumbu x, dan polarisator terakhir membuat cahaya
yang lewat terpolarisasi pada sumbu y.
Besar Intensitas cahaya yang keluar dari polarisator ketiga
adalah .
A. 0
B.

C.

D. 55
E.

Created By Rizki Donhery | SMAN 1 Sumatera Barat


Bahan Ajar Fisika XII 2014

20. Tiga polarisator disusun sedemikian rupa sehingga intensitas


gelombang yang keluar 32 1 intensitas gelombang yang datang.

Jika sinar datang tak terpolarisasi dan sumbu transmisi


polarisator pertama sejajar dengan sumbu transmisi
polarisator ketiga, maka sudut antara sumbu transmisi
polarisator pertama dan kedua adalah .
A. 30o
B. 40o
C. 50o
D. 60o
E. 70o

56

Created By Rizki Donhery | SMAN 1 Sumatera Barat

Anda mungkin juga menyukai