Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN TUGAS PENGUKURAN

ELEKTRONIK DAN GPS

NAMA : ILHAM MUHAIMIN

NPM : 2014270011

DOSEN PENGAJAR : SRI REZKY ARTINI ST, .M.Eng


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT. Yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
pengukuran elektronik dan gps.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
DAFTAR ISI

1. Penginformasian jarak (kode)

2. Penginformasi posisi satelit

3. Gelombang pembawa

4. Perjalanan signal GPS

5. Cakupan pancaran signal GPS


1. Penginformasian jarak (kode)
Kode-C/A merupakan rangkaian dari 1023 bilangan biner (chips) yang berulang setiap
milidetik (msec) dan hanya dimodulasikan pada gelombang pembawa L1. Sedangkan kode-P
merupakan rangkaian bilangan biner yang sangat panjang, yaitu 2,3547 x 1014 chips, dan
polanya tidak berulang sampai setelah 267 hari, serta dimodulasikan pada gelombang
pembawa L1 dan L2. Pada saat ini untuk mencegah terjadinya kemungkinan pengelabuan
(spoofing) dari pihak musuh, pihak militer AS yang merupakan pengelola GPS, telah
mentransformasikan kode-P menjadi kode-Y yang strukturnya hanya diketahui oleh pihak
militer AS dan pihak-pihak yang diizinkan saja.

Waktu yang diperlukan untuk mengimpitkan kode yang diterima dari satelit dan kode
replika yang diformulasikan di dalam receiver (dt) adalah waktu yang diperlukan oleh kode
tersebut untuk menempuh jarak dari satelit ke pengamat. Dengan mengalikan data dt dengan
kecepatan cahaya maka jarak antara pengamat dengan satelit dapat ditentukan.

Di samping berisi kode-kode, sinyal GPS juga berisi pesan navigasi (navigation message)
yang berisi informasi tentang koefisien koreksi jam satelit, parameter orbit, almanak satelit,
UTC, parameter koreksi ionosfer, serta informasi spesial lainnya seperti status konstelasi dan
kesehatan satelit. Salah satu informasi yang terkandung dalam pesan navigasi GPS adalah
ephemeris (orbit) satelit yang biasa disebut broadcast ephemeris. Dalam broadcast
ephemeris, informasi tentang posisi satelit tidak diberikan langsung dalam koordinat, tetapi
dalam bentuk elemen-elemen keplerian dari orbit GPS yang dapat digunakan untuk
menghitung posisi satelit dari waktu ke waktu.

Selain broadcast ephemeris, pesan navigasi juga berisi almanak satelit yang memberikan
informasi tentang orbit nominal satelit. Almanak satelit sangat berguna baik bagi receiver
GPS dalam proses akuisasi awal data satelit maupun bagi para pengguna dalam perencanaan
waktu pengamatan yang optimal
2. Pengonfirmasi posisi satelit
Satelit GPS menggunakan energi surya. Mereka dilengkapi cadangan baterai untuk menjaga
mereka tetap beroperasi ketika tidak ada tenaga surya, yaitu pada saat terjadi gerhana
matahari. Pendorong roket kecil di setiap satelit menjaga mereka terbang di jalur yang benar.

Berikut adalah beberapa fakta menarik lainnya tentang satelit GPS (disebut juga NAVSTAR,
nama resmi untuk GPS dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat ):

Satelit GPS pertama diluncurkan pada tahun 1978.


Konstelasi penuh dari 24 satelit dicapai pada tahun 1994.
Setiap satelit dibangun untuk bertahan sekitar 10 tahun. Penggantian satelit secara
kontinu terus dibangun dan diluncurkan ke orbit.
Sebuah satelit GPS memiliki berat sekitar 2.000 kilogram.
Kekuatan pemancar hanya 50 watt atau kurang dari itu.

Sinyal Satelit GPS

Satelit GPS mengirimkan dua sinyal radio berdaya rendah, ditetapkan L1 dan L2. GPS sipil
menggunakan frekuensi L1 yaitu 1575,42 MHz pada pita UHF. Perjalan sinyal secara line of
sight, berarti sinyal tersebut melewati awan, kaca, plastik, tapi sinyal tidak akan melalui
benda-benda padat seperti gedung dan pegunungan.

Sebuah sinyal GPS mengandung tiga bit informasi yang berbeda, yaiut kode pseudorandom,
data ephemeris, dan data almanak. Kode pseudorandom hanya sebuah kode I.D. yang
mengidentifikasi satelit mana yang mengirimkan informasi.

Data ephemeris, yang secara konstan dikirimkan oleh masing-masing satelit, berisi informasi
penting tentang status satelit (sehat atau tidak sehat), tanggal, dan waktu. Ini bagian dari
sinyal yang sangat penting untuk menentukan posisi.

Sedangkan data almanak memberitahu receiver GPS di mana posisi seharusnya dari setiap
satelit GPS sepanjang hari. Setiap satelit mengirimkan data almanak yang menampilkan
informasi orbit untuk satelit tersebut dan satelit lainnya yang ada dalam sistem.

Penyebab Kesalahan Pada Sinyal GPS

Faktor-faktor yang dapat menurunkan kualitas sinyal GPS sehingga mempengaruhi akurasi
adalah sebagai berikut:

Delay pada ionosfer dan troposfer. Sinyal satelit melambat saat melewati atmosfer.
Sistem GPS menggunakan model terintegrasi yang menghitung jumlah rata-rata
keterlambatan untuk mengoreksi secara parsial jenis kesalahan ini.
Sinyal multipath. Ini terjadi ketika sinyal GPS dipantulkan oleh objek seperti gedung-
gedung tinggi atau permukaan batu besar sebelum mencapai penerima. Hal ini
meningkatkan waktu tempuh sinyal, sehingga menyebabkan kesalahan.
Kesalahan jam pada receiver. Jam bawaan pada perangkat receiver tidak seakurat jam
atom yang terdapat pada satelit GPS. Oleh karena itu, mungkin terjadi kesalahan
waktu yang sangat sedikit.
Kesalahan Orbital. Juga dikenal sebagai kesalahan ephemeris, ini adalah
ketidakakuratan dari lokasi yang dilaporkan satelit.
Jumlah satelit terlihat. Semakin banyak satelit yang dapat dilihat penerima GPS,
akurasi akan lebih baik. Bangunan, dataran, interferensi elektronik, atau bahkan
kadang-kadang dedaunan lebat dapat menghalangi penerimaan sinyal, hal tersebut
dapat menyebabkan kesalahan posisi atau mungkin posisi tidak terbaca sama sekali.
Itulah sebabnya perangkat GPS biasanya tidak akan berjalan dengan baik ketika
berada di ruangan, air, atau tanah.
Degradasi sinyal satelit secara sengaja. Selective Availability (SA) adalah degradasi
sinyal secara sengaja yang pernah diberlakukan oleh Departemen Pertahanan Amerika
Serikat. SA bertujuan untuk mencegah musuh militer dari penggunaan sinyal GPS
yang sangat akurat. Pemerintah Amerika menonaktifkan SA pada Mei 2000, yang
secara signifikan meningkatkan akurasi receiver GPS sipil.
3. Gelombang pembawa

o L2. Ada dua gelombang pembawa yang digunakan yaitu L1 dan L2. Dalam
hal ini, gelombang L1 membawa kode-kode P (Y) dan C/A beserta pesan
navigasi, sedangkan gelombang L2 membawa kode P (Y) dan pesan navigasi.
Agar gelombang pembawa dapat membawa data kode dan pesan navigasi,
maka data tersebut harus ditumpangkan ke gelombang pembawa.

o Proses pemodulasian sinyal GPS melalui dua tahap yaitu binary-to binary
modification of codes dan tahap binary biphase modulation. Pada tahap
pertama, navigation message ditumpangkan ke kode-P(Y) dan kode C/A.
Sedangkan pada tahap kedua, masing-masing kode yang telah membawa
navigation message ditumpangkan ke gelombang pembawa L1 dan
4. Perjalanan signal GPS

Dalam perjalanannya dari satelit ke pengamat di permukaan bumi, sinyal GPS harus melalui
medium-medium ionosfer dan troposfer, dimana dalam kedua lapisan tersebut sinyal GPS akan
mengalami refraksi dan sintilasi (scintillation) di dalamnya, serta pelemahan (atmospheric
attenuation) dalam lapisan troposfer. Di samping itu, sinyal GPS juga dapat dipantulkan oleh benda-
benda di sekitar pengamat sehingga dapat menyebabkan terjadinya multipath, yaitu fenomena
dimana sinyal GPS yang diterima oleh antena adalah resultan dari sinyal langsung dan sinyal
pantulan. Kesalahan dan bias tersebut akan menyebabkan kesalahan pada jarak ukuran dengan GPS,
sehingga harus diperhitungkan dalam pemrosesan sinyal GPS untuk keperluan penentuan posisi.

5. Cakupan pancaran signal GPS


Dalam perjalanannya dari satelit ke pengamat di permukaan bumi, sinyal GPS harus melalui
medium-medium ionosfer dan troposfer, dimana dalam kedua lapisan tersebut sinyal GPS akan
mengalami refraksi dan sintilasi (scintillation) di dalamnya, serta pelemahan (atmospheric
attenuation) dalam lapisan troposfer. Di samping itu, sinyal GPS juga dapat dipantulkan oleh benda-
benda di sekitar pengamat sehingga dapat menyebabkan terjadinya multipath, yaitu fenomena
dimana sinyal GPS yang diterima oleh antena adalah resultan dari sinyal langsung dan sinyal
pantulan. Kesalahan dan bias tersebut akan menyebabkan kesalahan pada jarak ukuran dengan GPS,
sehingga harus diperhitungkan dalam pemrosesan sinyal GPS untuk keperluan penentuan posisi.
KESIMPULAN

Global Positioning System adalah alat yang digunakan untuk mengetahui posisi
seseorang pada satu saat. Yang ditransmisikan GPS bukan informasi posisi kita
tetapi posisi satelit dan jarak penerima GPS kita dari satelit. Informasi ini diolah alat
penerima GPS kita dan hasilnya ditampilkan kepada kita.
GPS memiliki banyak fungsi yang bermanfaat bagi kehidupan kita, seperti melihat
lokasi di mana kita berada, menunjukkan arah untuk ke lokasi yang ingin kita tuju,
sebagai kompas, menunjukkan peta lokasi suatu tempat berupa gambar jalan dan
sungai.
GPS bekerja dengan cara tiap satelit mentransmisikan data navigasi dalam sinyal
CDMA (Code Division Multiple Access)-sama seperti jenis sinyal untuk telepon
seluler CDMA. Sinyal CDMA menggunakan kode pada transmisinya sehingga
penerima GPS tetap bisa mengenali sinyal navigasi GPS walaupun ada gangguan
pada frekuensi yang sama. Kode CDMA tiap satelit dipilih dengan saksama agar
tidak mengganggu transmisi satelit lainnya.
Satelit-satelit ini dikontrol dari 5 stasiun Bumi, 4 stasiun Bumi yang bekerja otomatis
dan satu stasiun Bumi pengontrol utama. Empat stasiun Bumi otomatis hanya
berfungsi menerima data dari satelit GPS dan meneruskan informasi itu ke stasiun
pengontrol utama. Stasiun pengontrol utama memberikan koreksi data navigasi ke
satelit-satelit GPS.
Bagian akhir dari sistem GPS ini adalah alat penerima GPS yang akhirnya
menghitung semua data, melakukan korelasi, dan menampilkan data posisi di layar
display.
Kita tidak bisa memakai GPS di tempat tertutup atau terhalang gedung-gedung
tinggi karena alat GPS perlu melihat langsung satelit untuk menerima informasi.
Dengan GPS Garmin bahasa yang tersedia hanya bahasa-bahasa Eropa saja.
Jenis baterai AA dan jika baterai habis, tidak ada cadangan bantuan navigasi.
Kelemahan alat GPS yaitu kesalahan untuk menghitung ketinggian cukup besar dan
kurang cocok untuk membantu sebagai informasi navigasi di daerah pegunungan.
Aplikasi GPS sangat beragam dan tidak terbatas pada hal-hal yang berhubungan
dengan penentuan posisi saja. Dibandingkan dengan peralatan navigasi lain,
penerima GPS paling mudah. GPS juga digunakan untuk radar,membimbing
pesawat tanpa awak dan rudal-rudal jarak jauh, mempelajari kebiasaan migrasi
satwa laut, memantau perjalanan truk-truk kontainer dan kereta api. GPS juga
digunakan membuat peta dan membantu bermain golf, mendapatkan posisi satelit
lainnya.
KATA PENUTUP

Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah
ini, tentu nya masih ba nyak kekurangan dan kelemahan nya, kerena terbatas nya pengetahuan dan
kurang nya rujukan atau referensi yang ada hubungan nya dengan judul makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

http://danangsusetyo.blogspot.co.id/2012/06/p
roses-perjalanan-sinyal-gps.html (1,3,4)

http://budidarma.com/2011/12/sistem-operasi-
gps-global-positioning-system.html (5)

http://www.ekorahayu.com/sistem-satelit-
gps.html (3)

Anda mungkin juga menyukai