Anda di halaman 1dari 3

JARINGAN PENYOKONG

Oleh Kelmpok 3:
o Muh.Zulkarnain
o Golditya Septia Adji
o Annisa Eka Wahyuningsih
o Mutmainna Mustafa
o Sahriani
o Resky Amaliah Sapa

2013/2014

SMAN 2 PANGKAJENE
Jaringan Penyokong
Jaringan penyokong merupakan jaringan yang berperan untuk menunjang bentuk
tumbuhan agar dapat berdiri dengan kokoh. Disebut juga jaringan penguat karena memiliki
dinding sel yang tebal dan kuat serta sel-selnya yang telah mengalami spesialisasi.

Fungsi Jaringan Penyokong

1) Menghubungkan satu jaringan dengan jaringan lain.

2) Mengikat, melekatkan/menghubungkan berbagai alat.

3) Mengisi dan menyokong tubuh.

Jaringan penyokong terdiri dari jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.

1) Jaringan Kolenkim
Yaitu jaringan penyokong atau penguat pada organ tubuh muda.Kolenkim tersusun
atas sel-sel hidup dengan protoplasma yang aktif. Sel kolenkim dapat mengandung kloroplas,
makin sederhana deferensiasinya makin banyak kloroplasnya, sehingga menyerupai
parenkim.
Sel kolenkim tersusun sebagai berkas atau silinder dekat permukaan korteks pada
batang dan tangkai daun serta sepanjang tulang daun besar pada helai daun. Kolenkim
jarang ditemukan pada akar. Kolenkim adalah jaringan hidup, erat hubungannya dengan
parenkim, dan terspesialisasi sebagai penyokong dalam organ yang muda. Bentuk sel
berkisar antara bentuk prisma hingga bentuk memanjang.
Sel-sel kolenkim memiliki dinding primer yang lebih tebal dibandingkan sel-sel
parenkim. Dinding tidak menebal secara merata dan itu merupakan ciri khasnya. Sel-sel
parenkim tidak memiliki dinding sekunder dan lignin. Kolenkim terdapat pada tumbuhan yang
lunak.
Fungsinya adalah untuk membantu menyokong bagian tumbuhan yang masih muda dan
tua. Selain itu, fungsi lain yang lebih khusus adalah menyokong jaringan pada tangkai daun.
2) Jaringan Sklerenkim

Sklerenkim berasal dari bahasa Yunani sclera yang berarti keras. Sklerenkim
merupakan jaringan penyokong yang terdapat pada organ tubuh tumbuhan yang telah
dewasa. Jaringan sklerenkim tersusun oleh sel-sel mati yang seluruh bagian dindingnya
mengalami penebalan sehingga kuat, sel-selnya lebih kaku dari pada sel kolenkim, sel
sklerenkim tidak dapat memanjang.

Sel sklerenkim membentuk kumpulan sel yang berkesinambungan atau berupa berkas
yang ramping. Selain itu, sklerenkim juga terdapat tersendiri di antara sel-sel lain.
Sklerenkim dapat berkembang dalam tubuh tumbuhan primer ataupun sekunder. Dindingnya
tebal, sekunder dan sering berlignin, dan pada saat dewasa protoplasnya bisa hilang.
Jaringan sklerenkim juga termasuk tipe jaringan permanen sederhana.

Ada dua tipe sel pada jaringan ini, yaitu, serabut dan sklereida. Serabut adalah sel-
sel sklerenkim yang seratnya panjang dan sering ditemukan berkelompok pada kayu, batang,
dan tulang daun. Serabut memiliki kekuatan dan fleksibilitas yang besar. Karena kekuatan
serta kelenturannya maka sel-sel ini digunakan orang dalam pembuatan lilitan, tali, tikar dan
berbagai tekstil. Sklereida adalah sel-sel sklerenkim yang seratnya pendek, bentuknya
relatif bulat dengan dinding sel yang tebal. Sklerida dapat ditemukan misalnya pada buah
apel, sklereida membangun bagian penting pepagan pohon. Kedua macam sel tersebut
berdinding sangat tebal yang mengandung selulosa dan lignin yang disekresikan oleh
protoplas sel-sel itu. Protoplas mati apabila dinding mencapai tebal maksimumnya.

Anda mungkin juga menyukai