Anda di halaman 1dari 4

KEBIJAKAN TENTANG MINUMAN KERAS

Miras (minuman keras) adalah minuman yang mengandung alkohol dan dapat menimbulkan
ketagihan, bisa berbahaya bagi pemakainya karena dapat mempengaruhi pikiran, suasana hati
dan perilaku, serta menyebabkan kerusakan fungsi-fungsi organ tubuh. Efek yang ditimbulkan
adalah memberikan rangsangan, menenangkan, menghilangkan rasa sakit, membius, serta
membuat gembira.

PERKEMBANGAN TERKINI

Minuman beralkohol telah mendjadi bagian budaya dan kehidupan dari masyarakat Indonesia.
Hal ini terlihat dari keberadaan beberapa minuman beralkohol lokal, baik untuk kepentingan
rekreasional maupun ritual, seperti tuak Batak, arak Bali, sopi dari Maluku, moke dari NTT, dan
lain sebagainya. Tentu fenomena ini tidak boleh kita ingkari, belum lagi mengingat bahwa cara
membuat dan penggunaan minuman beralkohol lokal tersebut telah diwariskan dari generasi ke
generasi.

Pada tahun 2015 Kementerian Perdagangan Republik Indonesia menerbitkan Peraturan Menteri
Perdagangan Nomor 06/M-DAG/PER/1/2015 yang mengubah sejumlah pasal di dalam Peraturan
Menteri Perdagangan Nomor 20/M-Dag/PER/4/2014. Salah satu perubahan di dalam Peraturan
Menteri Perdagangan tersebut mengatur bahwa minuman beralkohol tidak dapat lagi dijual di
mini market. Peraturan ini terbentuk dengan semangat untuk melindungi moral dan budaya
masyarakat serta meningkatkan efektivitas pengendalian dan pengawasan terhadap pengadaan,
peredaran dan penjualan minuman beralkohol. Peraturan ini dibangun dengan asumsi bahwa
dengan tidak dijualnya minuman beralkohol di mini market yang mempersulit akses anak-anak
terhadap alkohol dapat melindungi moral dan budaya masyarakat serta menjauhkan anak-anak
dari dampak negatif alkohol. Kemudian muncul dorongan dari masyarakat untuk meloloskan
Rancangan Undang-Undang Minuman Beralkohol (RUU Minol) yang memiliki semangat untuk
memberikan perlindungan dan jaminan kesehatan kepada setiap orang dengan asumsi bahwa
tindakan pelarangan minuman beralkohol merupakan bentuk perlindungan agar masyarakat
terhindar dari bahaya minuman beralkohol seperti kesehatan dan terganggunya ketertiban di
dalam masyarakat.

Peraturan Menteri Perdagangan 06/M-DAG/PER/1/2015 telah melarang penjualan minuman


keras di mini market. Kini, beberapa kalangan masyarakat mendorong untuk adanya ketentuan
yang mengkriminalkan kegiatan memproduksi, menjual dan membeli, mengedarkan, meminum
serta menyimpan minuman beralkohol. LBH Masyarakat berpandangan bahwa pelarangan
penjualan minuman beralkohol di mini market, dan kriminalisasi jual-beli, peredaran dan
konsumsi minuman beralkohol, memiliki dimensi pelanggaran hak asasi manusia dan justru
meningkatkan risiko kesehatan kepada masyarakat.

Namun terdapat persoalan dengan PERMENDAG NO.06/M-DAG/PER/1/2015 Peraturan ini


justru menimbulkan permasalahan pengkonsumsian alkohol oplosan. Karena dengan sulitnya
alkohol untuk dijangkau di mini market, anak-anak muda bahkan masyarakat pada umumnya
akan beralih ke alkohol oplosan. Hal ini akan meningkatkan risiko keracunan atau bahkan
kematian.

RUU L A R A N G A N M I N U M A N B E R A L K O H O L

Di dalam RUU ini disebutkan bahwa memproduksi, mengedarkan dan mengonsumsi minuman
beralkohol dipidana dengan pidana penjara dan/atau pidana denda. Cara perumusan di dalam
pasal tersebut sangatlah serupa dengan Undang-Undang Narkotika, yaitu dipidananya setiap
orang yang secara melawan hukum menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai,
atau menyediakan Narkotika.Dengan dirumuskannya RUU Larangan Minuman Beralkohol yang
memiliki karakteristik yang sama dengan Undang-Undang Narkotika, tentu berpotensi
menghasilkan permasalahan hukum, sosial, dan hak asasi manusia yang serupa dengan
penerapan Undang-Undang Narkotika, antara lain menyebabkan Rumah Tahanan (Rutan) dan
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Indonesia overcrowded.

AYAT DAN HADIST- HADIST TENTANG LARANGAN MEMINUM MINUMAN


KERAS KARENA MERUGIKAN MASA DEPAN

AYAT YANG MELARANG MEMINUM MINUMAN KERAS

Q.S. Al-Maidah Ayat 90

Artinya :Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk)
berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-
perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan

Q.S. Al-Maidah Ayat 91

Artinya : (Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian
di antara kamu lantaran meminum khamar dan berjudi itu) bila kamu melakukan keduanya
mengingat dalam keduanya itu terkandung kejelekan dan fitnah (dan menghalangi kamu) karena
sibuk melakukannya itu (dari mengingat Allah dan salat) Allah menyebutkan salat secara khusus
sebagai pengagungan terhadap-Nya (maka berhentilah kamu) dari melakukan kedua pekerjaan
ini.
Q.S. Al-Maidah Ayat 92

Artinya :Dan taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu kepada Rasul (Nya) dan berhati-
hatilah. Jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kewajiban Rasul Kami,
hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang

HADIST YANG MELARANG MEMINUM MINUMAN KERAS

Membiasakan diri (minum) khamer seperti menyembah berhala. [HR Ibnu Majah]

Jauhilah khamer, karena sesungguhnya khamer itu adalah pembuka bagi setiap
kejahatan. [HR. al-Hakim, lihat dalam Al Mustadrak, jld. III, hal. 145]

Ibnu Abbas meriwayatkan hadits yang artinya:


Barang siapa yang meminumnya (khamer), (sangat mungkin) ia menzinai ibunya.

Setiap yang memabukkan itu adalah khamer, dan setiap khamer itu haram.[HR.
Muslim dan Daruquthni]

Sesungguhnya Allah mengharamkan khamer. [HR. Muslim]

penjelasan Nabi Saw. yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas bahwa beliau bersabda:
Diharamkannya khamer karena bendanya, banyak maupun sedikit. Juga (diharamkan) yang
memabukkan dari setiap minuman. [HR. An-Nasa'i dengan sanad hasan,Sunan An Nasai VIII
hal 320 dan 321]

Ibnu Umar meriwayatkan, ketika suratan-Nisaa [4]: 43 (larangan mabuk pada waktu shalat)
diturunkan, dikatakan oleh Rasulullah Saw.:
Diharamkan khamer karena zatnya. [HR. Abu Daud]

Sesungguhnya khamer itu bukan obat, malah sebenarnya ia adalah penyakit. [HR.
Ahmad, Muslim, dan Abu Dawud]

Imam An Nawawiy mengatakan bahwa, Mengenai bangkai, khamer, dan babi, seluruh kaum
muslimin sepakat mengharamkan jual-belinya. (Shahih Muslim Syarh Nawawiy, jld. XI,
hal.8).

KESIMPULAN
sudahkah kita beriman kepada kepada Rasul Allah dan menaati ajaran-ajarannya ?

Menurut saya belum karena pada saat sekarang ini masih banyak orang yang belum beriman
kepada rasul Allah dan menaati ajarannya. Masih banyak orang yang melanggar aturan-aturan
dan larangan-larangan yang Allah turunkan, bahkan mereka mencampakkan aturan-aturan yang
Allah buat. Mereka hanya menggunakan aturan yang mereka buat sendiri. Contohnhya adalah
miras atau minuman keras. Miras adalah minuman yang haram karena Allah melarang orang
beriman menkonsumsi khamar, narkoba dan obat-obatan adiktif lainnya, berjudi, menyembeli
korban untuk berhala-berhala serta mengundi nasib dengan menggunakan anak panah dan
lainnya, serta menegaskan bahwa perbutan tersebut adalah keji, dan termasuk perbuatan setan
yang harus dijauhi oleh orang beriman agar mareka memperoleh keberuntungan dunia dan
akhirat. Tetapi masih banyak di antara mereka yang meminumnya. Makanan dan minuman yang
haram sudah jelas haramnya tidak dapat di ubah menjadi halal. Dalam sebuah hadist Ibnu Abbas
meriwayatkan yang artinya:
Barang siapa yang meminumnya (khamer), (sangat mungkin) ia menzinai ibunya.
Mereka berfikir bahwa meminum minuman keras dapat memberikan rangsangan, menenangkan,
menghilangkan rasa sakit, membius, serta membuat gembira.Tetapi semua itu salah, miras hanya
merusak kesehatan bahkan dapat menimbulkan kematian.Sesungguhnya khamer itu bukan obat,
malah sebenarnya ia adalah penyakit..

Seharusnya pemerintah bertindak tegas dan memberikan sanksi yang berat agar mereka sadar
bahwa miras adalah minuman yang haram dan tidak baik untuk kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai