Anda di halaman 1dari 20

TUGAS MATA KULIAH

OPERASI PERPINDAHAN MASSA DAN PANAS (OTK 2)

JUDUL :
HUMIDIFIKASI DAN PERALATANNYA

Oleh :

Akhmad Kautsar 2009430003 (P2K / SMA)


Riva Maulina 20094370333 (P2K / D3)

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2010
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan pencipta alam
semesta karena atas rahmat dan hidayah - Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan
Makalah ini dengan judul Humidifikasi dan Peralatannya .

Penyusunan Makalah ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Operasi
Perpindahan Massa dan Panas ( OTK 2 ) pada program Strata- I Fakultas Teknik Kimia,
Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Dalam penyusunan Makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan dan peran serta dari
berbagai pihak, maka pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan
terimakasih kapada :

1. Kedua Orang tua dan Kakak yang telah memberikan dukungan dan bantuannya selama
penyusunan Laporan Penelitian ini.
2. Ibu DR. Ir. Hj, Ismiyati, MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia, Universitas
Muhammadiyah Jakarta
3. Ibu Alvika Meta Sari, ST. MT, selaku dosen Operasi Perpindahan Massa dan Panas atas
segala bimbingan serta saran yang telah diberikan selama penyusunan Makalah ini.
4. Teman teman yang telah membantu demi kelancaran Persentasi.

Penulis menyadari bahwa Makalah ini dalam penyusunannya masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang
bersifat membangun.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan karunia Nya sehingga Makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak.

Jakarta, 13 Febuari 2011

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

Teknologi kimia adalah teknologi pengolahan bahan baku menjadi bahan hasil yang bermanfaat
dan dapat mendatangkan keuntungan. Bahan-bahan hasil itu akan yang akan dipakai langsung
oleh konsumen dan ada pula yang berupa bahan antara yang baru menjadi bahan konsumsi
setelah dimodifikasi secara kimia atau fisika.

Di Industri para insinyur teknik kimia bertanggung jawab merancang sistem-sistem yang
memproduksi dalam jumlah besar bahan-bahan yang biasanya dibuat dalam jumlah kecil di
laboratorium oleh para kimiawan. Para insinyur kimia memilih proses-proses yang sesuai dan
kemudian merancangnya sedemikian rupa sehingga menghasilkan produk yang diinginkan.

Proses-proses tersebut diantaranya adalah :

1. Proses perpindahan kalor

2. Proses perpindahan massa misal: absorbsi, humidifikasi, dan drying (pengeringan)

3. Proses yang melibatkan kerja mekanik misal: pencampuran, pengecilan ukuran,


penyaringan.

4. Proses yang melibatkan reaksi kimia misal : klorinasi, polimerisasi, oksidasi.

Dalam proses humidifikasi biasanya dicapai dengan membuat kontak udara dengan air dalam
kondisi tertentu yang membuat kelembaban yang diinginkan tercapai. Jika kondisi dalam
humidifier sedemikian rupa hingga udara mencapai titik kejenuhan, maka kelembabannya tetap.
Namun jika peralatan tersebut ( ini berlaku untuk peralatan komersial pada umumnya ) dimana
udara keluar tidak cukup jenuh, menyebabkan kondisi yang tidak menentu muncul. Kelembaban
udara yang keluar bisa ditetapkan dengan memvariasikan suhu air sesuai suhu yang dinginkan,
udara dengan persentase kelembaban dan suhu yang diinginkan dengan demikian dapat
diperoleh.
Dalam pertimbangannya diketahui bahwa peralatan pelembab udara harus memiliki perangkat
utama yang terdiri perangkat untuk pemanasan udara, baik sebelum atau setelah pelembaban,
atau keduanya. dan beberapa metode untuk membuat udara didalam kontak dengan air.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Humidifikasi

2.1.1 Pengertian Humidifikasi

Humidifikasi adalah proses penigkatan jumlah kadar air dalam aliran gas dengan
melewatkan aliran gas di atas cairan yang kemudian akan menguap ke dalam gas. Dalam proses
ini gas dikontakkan dengan air yang berada di dalam labu secara counter current dimana air
mengalir dari atas dan gas / udara mengalir keatas dari bawah, dengan laju alir sirkulasi air
tertentu.

Pada proses humidifikasi yaitu proses penambahan kandungan air dalam udara dilakukan
dalam dua proses yaitu proses pemanasan dan tanpa pemanasan. Dengan bertambahnya jumlah
aliran air yang dikontakkan dengan udara proses maka akan menigkatkan kendungan air dalam
udara sampai mencapai kondisi jenuh. Pada prose humidifikasi dengan pemanasan jumlah
kandungan air yang diserap oleh udara makin besar. Ini disebabkan karena dengan pemanasan
maka temperratur udara akan naik sementara kelembabanr elatifnya menjadi turun sehingga
kemampuan udara di dalam menangkap air lebih besar bila dibandingkan dengan yang tanpa
pemanasan.

Untuk mendapatkan laju humidifikasi yang tinggi, kontak antar permukaan dari udara
dan air dibuat sebesar mungkin. Modifikasi yang dapat dilakukan adalah memakai jenis packing
yang dapat mendukung perluasan kontakantar permukaan dan laju air sirkullasi air diatur
optimum sehingga dapat mendukung terbentuknya laji film pada permukaan packing kolom.

Sedangakn proses dehumidifikasi terjadi penurunan kandungan air di dalam udara proses.
Penurunan kandungan air dalam kolom dehumidifikasi menunjukkan penurunan yang cukup
signifikan dimana penurunan dipengaruhi oleh kemampuan media menangkap air. Pemanasan
yang dilakukan pada proses dehumidifikasi bertujuan agar sejumlah kandungan air yang dibawa
udara dapat teruapkan sehingga akan membantu aktivitas media penangkap air dan sekaligus
dapat mengeluarkan air dari dalam udara.

Temperaatur udara yang keluar dari proses humidifikasi dan dehumidifikasi akan
bergantung pada besarnya kalor yang yang diberikan serta jumlah kandungan air yang ditangkap
atau dikeluarkan dari udara.

Dibawah ini adalah skema proses humidifikasi dan dehumidifikasi.


2.1.2 Istilah istilah dalam proses humidifikasi

1. Kelembaban yaitu massa uap yang dibawa oleh satu satuan massa gas bebas uap,
karena itu humidity hanya bergantung pada tekanan bagian uap di dalam campuran
bila tekanan total tetap.

2. Suhu bola basah yaitu suhu pada keadaan tunak dan tidak berkesetimbangan yang
dicapai bila sutu massa kecil dari zat cair dikontakkan dalam keadaan adiabatik di
dalam arus gas yang kontinu.

3. Kelembaban jenuh yaitu udara dalam proses yang berkesetimbangan denganair pada
suhu dan tekanan tertentu. Dalam campuran ini, tekanan parsial uap air dalam
campuran udara - air adalah sama tekanan uap murni pada temperatur tertentu.

4. Kelembaban relative yaitu ratio antara takanan bagian dan tekanan uap zat cair pada
suhu gas. Besaran ini dinyatakan dalam persen ( % ) sehingga kelembaban 100 %
berarti gas jenuh sedang kelembaban 0 % berarti gas bebas uap.

5. Kalor lembab yaitu energi kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu satu satuan
massa beserta uap yang dikandungnya.

6. Entalpi lembab yaitu entalpi satu satuan massa gas ditambah uap yang terkandung di
dalamnya.

7. Volume lembab yaitu volume total satu satuan massa bebas uap beserta uap yang
dikandungnya pada tekanan 1 atm.

8. Titik embun campuran udarra uap air yaitu temperature pada saat gas telah jenuh
oleh uap air.

2.2 Peralatan dengan Prinsip Proses Humidifikasi

Peralatan dengan prinsip humidifikasi di bagi menjadi 3 bagian yaitu :

1. Humidifier ( Peningkat kelembaban )


2. Dehumidifier ( Pengering Udara )
3. Cooling Tower ( Menara Pendingin )
2.2.1 Humidifier ( Peningkat Kelembaban )

Peralatan pelembab udara harus memiliki perangkat utama yang terdiri perangkat untuk
pemanasan udara, baik sebelum atau sesudah pelembaban atau keduanya, dan beberapa metode
untuk membuat udara di dalam kontak dengan air. Perangkat pemanas biasanya berupa elemen
atau susunan dari tabung bersirip. Udara dapat dibuat kontak dengan air dalam berbagai
perangkat.

2.2.1.1 Jenis jenis Pelembab Udara

Jenis jenis pelembab udara meliputi :

1. Vaporizer( Uap Humidifier )

Air mendidih membentuk uap yang menambah kelembaban udara.

2. Impeller humidifier

Sebuah cakram/ lempengan berputar pada diffuser, yang memecah air menjadi butiran halus
(aerosol) yang melayang ke udara.

3. Ultrasonic humidifier

Sebuah difragma logam bergetar pada frekuensi ultrasonic menciptakan butiran-butiran air
yang secara perlahan keluar dari humidifier dalam bentuk kabut dingin.

2.2.1.2 Kekurangan dan Resiko Humidifier

Jika kelembaban relative lebih besar dari 60 %, maka penggunaan humidifier bisa
memnungkinkan reproduksi tengu debu atau pertumbuhan jamur. Kelembaban relative harus
dijaga antara 40 % dan 60 %. Beberapa pelembab udara sekarang menggunakan anti microba
untuk mengurangi pertumbuhan bakteri dalam humidifier tersebut.

2.2.2 Dehumidifier ( Pengering Udara )

Alat dipakai untuk menguranagi tingkat kelembaban di udara dalam bangunan


perumahan atau perkantoran. Biasanya karena alasan kesehatan. Karena tingkat kelembaban
yang tinggi menigkatkan pertumbuhan jamur juga tidak menyenangkan bagi manusia. Dapat juga
menyebabkan kondensasi dan dapat membuat sulit tidur.

Sedangkan dalam dunia industri ( contohnya : Percetakan ) dipakai untuk menjaga tingkat
kelembaban yang diinginkan karena berpengaruh pada kualitas hasil cetak.

2.2.2.1 Proses Dehumidifier

Proses dehumidifier dibagi menjadi 4 yaitu :

1. Teknik / Refrigerative
Biasanya bekerja dengan menarik udara lembab melewati kumparan pendingin dengan kipas
kecil. Karena tekanan uap jenuh air menurun dengan penurunan suhu, air di udara
mengembun, dan menetes ke dalam penampung. Udara lalu dipanaskan oleh sisi hangat dari
kumparan pendinginan. Proses ini paling efektif dengan suhu sekitar yang lebih tinggi
dengan suhu titik embun udara. Dalam cuaca dingin proses ini kurang efektif.
2. Elektronik
Elektronik dehumidifiers menggunakan pompa pemanas pelher untuk menghasilkan
permukaan yang dingin untuk kondensasi uap air dan udara. Jenis dehumidifiers ini
memiliki keuntungan karena yang sangat tenang (tidak bising) ketika digunakan karena
tidak ada kompresor mekanis.
3. Air Conditoner
Secara otomatis bertindak sebagai penurun kelembaban, ketika udara dingin sehingga perlu
menangani akumulasi air juga. Proses ini biasanya dengan melewatkan udara kedalam
kontak dengan semprotan air dimana suhunya lebih rendah dari titik embun udara yang
masuk. Seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini :
4. Dehumidifiers Darurat
Proses penghilangan kelembaban udara dapat dilakukan dengan melewati cairan dingin
melalui bagian dalam tabung yang disusun ( kondensoor ) kemudian udara lembab ditiupkan
melaluinya. Suhu permukaan luar tabung logam harus di bawah titik embun udara sehingga
air akan mengembun dari udara. Seperti ditunjukkan pada gambar dibawah ini :

2.2.3 Cooling Tower ( Menara Pendingin )


2.2.3.1 Pengertian Menara Pendingin
Menara pendingin merupakan suatu peralatan yang didigunakan untuk menurunkan suhu
aliran air dengan cara mengekstraksi panas dari air dan mengemisikannnya ke atmosfir. Menara
pendingin menggunakan penguapan dimana sebagian air diuapkan ke aliran udara yang bergerak
dan kemudian dibuang keatmosfir. Sebagai akibatnya air yang tersisa didinginkan secara
signifikan. Menara pendingin mampu menurunkan suhu air lebih dari peralatan peralatan yang
hanya menggunakan udara untuk membuang panas, sperti radiator dalam mobil, dan olej karena
itu biayanya lebih efektif dan efisien energinya. Seperti ditunjukkan pada gambar dibawah ini :
2.2.3.2 Cooling Tower system
Air dipompa dari cekungan menara pendingin, kemudian air disalurkan melalui proses
kondensasi dengan kondensor. Air dingin menyerap panas dari proses aliran panas yang perlu
didinginkan, dan panas yang diserap menghangatkan air yang beredar ( C ), kemudian air hangat
kembali ke puncak menara pendingin dan menetes ke bawah melalui material pengisi di dalam
menara. Setiap air yang menetes ke bawah akan terjadi kontak udara melalui menara baik oleh
draft alami atau dengan forced draft menggunakan kipas besar di menara. Selain itu sejumlah air
akan hilang sebagai windage ( W ) dan beberapa air ( E ) akan menguap. Panas yang diperlukan
untuk menguapkan air berasal dari air itu sendiri, yang mendinginkan air baskom ali dan air ini
kemudian siap untuk recirculate. Air yang meguap melarutkan garam yang tertinggal dalam
sebagian besar air yang belum diuapkan, sehingga menigkatkan konsentrasi garam dalam air
pendingin beredar. Untuk mencegah konsentrasi garam air menjadi terlalu tinggi, sebagian dari
air digambar off ( D ) untuk pembuangan. Air tawar makeup ( M ) diberikan untuk cekungan
menara untuk mengkompensasi hilangnya air disekitar diseluruh system. Seperti yang
ditunjukkan pada gambar di bawah :
2.2.3.3 Komponen Menara Pendingin
Komponen menara pendingin meliputu :
1. Rangka dan wadah
Hampir semua menara pendingin memiliki rangka berstruktur yang menunjang tuutp luar,
motor, fan dan komponen lainya.
2. Bahan pengisi
Hampir semua menara pendingin menggunakan bahan pengisi ( terbuat dari plastic atau
kayu ) untuk memfasilitasi perpindahan panas dengan memaksimalkan kontak udara dan air.
3. Kolam air pendingin

Kolam air pendingin terletak atau dekat bagian bawah menara, dan menerima air dingin
yang mengalir turun melalui menara dan bahan pengisi.

4. Drift eliminators
Alat ini menagkap tetes tetes air yang terjebak dalam aliran udara supaya tidak hilang ke
atmosfir.
5. Saluran udara masuk
Ini merupakan titik bagi udara menuju menara. Saluran masuk bias berada pada seluruh
menara ( design aliran melintang ) atau berada dibagian bawah menara ( design aliran
berlawanan arah.
6. Louvers
Pada umumnya, menara dengan aliran silang memilki saluran masuk louvers. Kegunaan
louvers adalah untuk menyamakan aliran udara ke bahan pengisi dan menahan air dalam
menara.
7. Nosel
Alat ini menyemprotkan air untuk membasahi bahan pengisi. Distribusi air yang seragam
pada puncak bahan pengisi adalah penting untuk mendapatkan pembasahan yang benar dair
seluruh permukaan bahan pengisi.
8. Fan
Fan aksial ( jenis baling baling ) dan sentrifugal keduanya digunakan dalam menara.
Umumnya fan dengan baling baling digunakan pada menara induced draft dan fan
sentrifugal ditemukan dalam menara dorced draft.
2.2.3.4 Jenis Jenis Menara Pendingin

Menurut jenisnya menara pendingin dibagi menjadi :

1. Menara pendingin jenis natural draft


Menara pendingin natural draft menggunakan perbedaan suhu antara udara ambient dan
udara yang lebih panas dibagian dalam menara. Begitu udara panas mengalir ke atas melalui
menara, udara segar yang dingin disalurkan ke menara melalui saluran udara masuk di
bagian bawah. Kebanyakan hanya digunakan untuk jumlah panas yang besar sebab struktur
beton yang besar cukup mahal.

Menara natural draft terdapat dua jenis yaitu :


1. Menara aliran melintang
Udara melintasi air yang jatuh dan bahan pengisi berada diluar menara.
2. Menara dengan aliran yang berlawanan arah
Udara dihisap melalui air yang jatuh dan oleh karena itu bahan pengisi dibagian dalam
menara, walaupun desain tergantung pada kondisi trmpat yang spesifik.
2. Menara pendingin draft mekanik
Menara draft mekanik memilki fanyanag besar untuk mendorong atau mengalirkan udara
melalui air yang disirkulaaasi. Air jatuh turun diatas permukaan bahan pengisi, yang
membantu untuk menigkatkan waktu kontak antara sir dan udara. Hal ini membantu dalam
memaksimalkan perpindahan panas diantara keduanya. Laju pendinginannya tergantung
pada banyak parameter seperti diameter fan dan kecepatan operasi, bahan pengisi untuk
tahanan sitim dll.
Menara pendinmgin draft mekanik terbagi menjadi 3, seperti dijelaskan dalam tabel :

Tabel Ciri ciri berbagai jenis menara pendingin draft mekanik

Jenis Menara Pendingin Keuntungan Kerugian

1. Menara pendingin forced draft : Cocok untuk resistensi Resirkulasi karena


Udara dihembuskan ke menara oleh udara yang tinggi kecepatan udara
sebuah fan yang terletak pada karena adanya fan masuk yang tinggi
saluran udara masuk. dengan blower dan udara keluar
sentrifugal. yang rendah, yang
Fan relative tidak dapat diselesaikan
berisik. dengan
menempatkan di
ruangan pabrik
digabung dengan
saluran pembuangan.

2. Menara pendingin aliran melintang Lebih sedikit resirkulasi Fan dan mekanisme
( induced draft ) : daripada menara forced penggerak motor
Air masuk pada puncak dan draft sebab kecepatan dibutuhkan yang
melewati bahan pengisi. keluarnya 3 hingga 4 tahan cuaca terhadap
Udara masuk dari salah satu sisi kali lebih tinggi embun dan korosi
( menara alran tunggal ) natau pada daripada udara masuk. sebabmereka berada
sisi yang berlawanan ( menara aliran pada jalur udara
ganda ). keluar yang lembab.
Fan induced draft mengalirkan udara
melintasi bahan pengisi menuju
saluran keluar pada puncak menara.
3. Menara pendingin aliran berlawanan
( induced draft ) :
Air panas masuk pada puncak.
Udara masuk dari bawah dan keluar
pada puncak.
Menggunakan fan forced dan
induced draft

Berikut adalah gambar jenis jenis menara pendingin :

Gambar Menara Pendingin Forced Draft


2.2.3.5 Pemilihan Menara Pendingin yang Benar
1. Kapistas
Pemborosan panas (dalam kkcal/ jam) dan laju alir tersirkulasi (m3/jam) merupakan indikasi
kapasitas menara pendingin.
2. Range
Range ditentukan bukan oleh menara pendingin, namun proses yang melayaninya. Range
pada penukar panas ditentukan seluruhnya oleh beban panas dan laju sirkulasi air yang
melalui penukar panas dan menuju ke air pendingin. Range merupakan fungsi dari beban
panas dan aliran yang disirkulasikan melalui sistim :

Range OC = Beban panas ( dalam kkal/jam ) / Laju sirkulasi air ( l/jam )

Menara pendingin biasanya dikhususkan untuk mendinginkan laju aliran tertentu dari satu
suhu ke suhu lainnya pada wet bulb tertentu.
3. Approach
Semakin dekat approach terhadap wet bulb, akan semaki mahal menara pendinginya karena
meningkatnya ukuran. Biasanya approach 2,8 OC terhadap wet bulb merupakan suhu air
terdingin yang digaransi pembuat menara pendingin.

Approach ( 5,5OC ) = Suhu air dingin 32,2 OC Suhu wet bulb ( 26,7 OC )
4. Beban Panas
Beban panas yang diberikan pada menara pendingin ditentukan oleh proses yang
dilayaninya. Tingkat pendinginan yang diperlukan dikontrol oleh operasi proses yang
dikehendaki. Ukuran dan harga menara pendingin meningkat dengan menigkatnya beban
panas. Pembelian peralatan dengan ukuran terlalu kecil ( jika beban panas yang dihitung
terlalu rendah ) dan peralatan dengan ukuran berlebih / terlalu besar ( jika beban panas yamg
dihitung terlalu tinggi ) adalah sesuatu yang harus diperhatikan.
Beban panas proses dapat bervariasi tergantung pada proses yang terlibat didalamnya dan
oleh karena itu untuk sukar menentukan secara tepat. Dengan kata lain, beban panas
penyejuk udara dan refrigerasi dapat ditentukan dengan ketepatan yang lebih tinggi.
5. Suhu wet bulb
Suhu wet bulb merupakan factor penting dalam kinerja peralatan pendingin air yang
teruapkan, sebab merupakan suhu terendah dimana air akan didinginkan. Oleh karena itu,
suhu wet bulb udarayang masuk ke menara pendingin menentukan tingkat suhu operasi
minimum seluruh pabrik, proses, atau sistim.
6. Hubungan antara range, aliran dan beban panas
Range meningkat bial jumlah air yang disirkulasi dan beban panas meningkat. Hal ini berarti
bahwa kenaikan range hasil dari beban panas yang ditambahkan memerlukan menara yang
lebih besar.
7. Hubungan antara approach dan suhu wet bulb
Design suhu wet bulb ditentukan oleh lokasi geografis. Untuk niali approach tertentu ( pada
range konstan dan range aliran), semakin tinggi suhu wet bulb, makin kecil menara yang
diperlukan. Alasannya adalah bahwa udara pada suhu wet bulb yang lebih tinggi mampu
mengambil lebih banyak panas.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa :

1. Humidifikasi adalah proses penambahan kandungan air dalam udara.

2. Proses humidifikasi dibantu dengan pemanasan akan menghasilkan udara dengan kandungan
air yang lebih besar daripada tanpa pemanasan.

3. Dehumidifikasi adalah proses pengurangan kandungan air dalam udara. Pemanasan dalam
dehumidifikasi bertujuan untuk menguapkan sejumlah air dalam udara proses.

4. Temperatur udara yang keluar dair proses humidifikasi dan dehumidifikasi akan bergantung
pada besarnya kalor yang diberikan seta jumlah kandungan air yang ditangkap atau
dikeluarkan dari udara.

5. Pada prinsipnya peralatan humidifikasi dibagi menjadi 3 yaitu :

a. Humidifier ( Peningkat kelembaban )

b. Dehumidifier ( Pengering udara )

c. Cooling Tower ( Menara Pendingin )


DAFTAR PUSTAKA

www.google.com

www.wikipedia.com

Materi Kuliah Operasi Perpindahan Massa dan Panas (OTK 2)

Anda mungkin juga menyukai