Anda di halaman 1dari 7

Mata Kuliah Materi PAI

PENDAHULUAN
Asal kata tarekat dalam bahsa arab ialah thariqah yang berarti jalan, kedaan, aliran atau
garis pada sesuatu. Tarekat adalah jalan-jalan yang ditempuh para sufi. Dapat pula
digambrkan sebagai jalanyang berpangkal dari syariat sebab jalan utama disebut syar,
sedangkan anak jalan tersebut thariq. Kata turun ini menunjukkan bahwa menurut anggapan
para sufi, pendidikan mistik merupakan cabang dari jalan utama yang terdiri dari hukum
ilahi, tempat berpijak bagi setiap muslim. Tidak mungkin jika ada anak jalan bila tidak ada
jalan utama tempat berpangkal; pengalaman mistik tidak mungkin didapat bila perintah
syariat yang mengikat itu tidak ditaati.
Munurut Harun Nasution, tarekat berasal dari kata thariqah, yang artinya jalan yang
harus ditempuh oleh seseorang calon sufi agar ia berada sedekat mungkin dengan Allah.
Tariqoh kemudian mengandung arti organisasi (tarikat). Tiap tarikat mempunyai syaikh,
upacara ritual, dan bentuk ziir sendiri. Sejalan dengan ini, Martin Van Bruinessen menyatakan
istilah tarekat paling tidak dipakai untuk mengacu pada organisasi yang menyatukan
pengikut-pengikut jalan tertentu. Di timur tengah, istilah taifdah terkadang sering di
sukai oleh organisasi. Sehingga lebih mudah untuk membedakan antara satu dengan yang
lain. Akan tetapu di Indonesia kata tarekat mengacu pada keduanya.

PEMBAHASAN
<!--[if !supportLists]-->A. <!--[endif]-->Hubungan Tarekat dengan Tasawuf
Di dalam ilmu tasawuf, istilah tarekat itu tidak saja ditunjukkan pada aturan dan cara-
cara tertentu yang digunakan oleh seseorang syaikh tarikat dan bukan pula terhadap
kelompok yang menjadi pengikut salah seorang syaikh tarekat, tetapi meliputi segala aspek
ajaran yang ada di dalam agama islama seperti salat zakat dan lain-lain yang semuanya itu
merupakan jalan atau cara mendekatkan diri kepada Allah.
Dalam tarekat yang sudah melembga itu sudah tercakup semua aspek ajaran islam
seperti salat zakat dan lain-lain, ditambah lagi pengamalan serta seorang syaikh. Akan tetapi,
semua itu merupakan tuntunan dan bimbingan seorang syaikh melalui baiat.
Sebagaimana telah diketahui bahwa tasawuf itu secara umum adalah usaha mendekatkan
diri kepada Allah dengan sedekat mungkin, melalui penyesuaian rohani dan memperbanyak
ibadah usaha dan mendekatkan diri ini biasanya dilakukan dibawah bimbingan seorang guru
atau syaikh. Ajaran-ajaran tasawuf yang harus di tempuh untuk mendekatkan diri itu kepada
Allah merupakan hakikat tarekat yang sebenarnya.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tasawuf adalah usaha mendekatkan diri
kepada Allah, sedangkan tarekat itu adalah cara dan jalan yang ditempuh seseorang dalam
usahanya mendekatkan diri kepada Allah. Gambaran ini menunjukkan bahwa tarekat adalah
tasawuf yang telah berkembang dengan beberapa variasi tertentu. Sesuai dengan spesifikasi
yang diberikan seorang guru pada muridnya.

<!--[if !supportLists]-->B. <!--[endif]-->Sejarah Timbulnya Tarekat


Peralihan tasawuf yang bersifat personal pada tarekat yang besifat lembaga tidakterlepas
dari perkembangan dan perluasan tasawuf itu sendiri. Semakin luas pengaruh tasawuf,
semakin banyak pula orang yang berhasrat ingin mempelajarinya. Maka menemui orang yang
memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas dalam mengalaman tasawuf yang dapat
menuntun mereka. Belajar dari seorang guru dengan metode mengajar yang disusun
berdasarkan pengalaman dalam suatu ilmu yang bersifat praktik adalah suatu keharusan bagi
mereka.
Ditinjau dari segi historisnya, kapan dan tarekat nama yang mula-mula timbul sebagai
suatu lembaga, sulit diketahui dengan pasti. Namun Harun Nasution menyatakan bahwa
setalah Al Ghozali menghalalkan tasawuf yang sebelumnya dikataka sesat, tasawuf
berkembang dari dunia islam, tetapi perkembangannya melalui tarekat. Tarekat adalah
organisasi dari pengikut sufi-sufi besar yang bertujuan untuk melestarikan ajaran-ajaran
tasawuf gurunya. Tarekat ini memakai suatu tempat pusat kegiatan yang disebut ribat
organisasi serupa mulai timbul pada abad XII M, tetapi belum baru Nampak
perkembangannya pada abad-abad berikutnya.
Tarekat diartikan sebagai jalan yang khusus di peruntukkan bagi mereka yang mencari
Allah disini dan kini. Merupakan perpaduan antara iman dan islam dalam bentuk ihsan.
Secara amaliyah (praksis) tarekat timbul dan berkembang semenjak abad-abad pertama
hijriah dalam bentuk pelaku zuhud dengan berdasarkan pada Al Quran dan Al Sunnah.
Zuhud bertujuan agar manusia dapat mengendalikan kecenderungan-kecenderungan terhadap
kenikmatan duniawiyah secara berlebihan.
Sejak abad VI dan VII hijriyah (XII dan XIII M) tarekat-tarekat telah memulai
jaringannya di seluruh dunia islam, taraf organisasinya beranekaragam. Perbedaannya yang
pertama dari semua itu terletak pada upacara dan dzikir, keanggotaannya sangat heterogen.
Kemudian sejak abad VIII H (XIV M) menyebar dari sinegal ke cina. Semenjak hulak
tarekat-tarekat telah beraneka ragam dengan ciri-ciri khusus dan berbeda satu dengan yang
lainnya.

<!--[if !supportLists]-->C. <!--[endif]-->Nama-nama tarekat dalam tasawuf


Dari sekian banyak tarekat hanya beberapa saja yang dinilai besar dan memiliki ciri-ciri
khusus. Ajaran Arbery, yang menganggap tarekat baru berdiri di abad V Hijriyan (XI M)
menunjuk tarekat-tarekat di maksud adalah : Al-Qodiriyah, Al-Suhrowardiyah, Al-
Syadzaliyah dan Mawlawyah (Al-Rumiyah). Sementara orientalis gibbs menganggap tarekat
Al Qodiriyah, Al Rifaiyah, Al Badawiyah, Mawlawiyah, Al Syadzaliyah, Al-naqsabandiyah
dan Al Khalwatiyah sebagai tarekat yang memiliki ciri-ciri khas.
<!--[if !supportLists]-->1. <!--[endif]-->Tarekat Qodariyah
Tarekat ini didirikan oleh muhyi al-Din abu muhamad Adb al qodir bin musa bin
abdullah bin musa (470-561 H 1077/1166 M) pengikutnya menyebar ke berbagai pelosok
dunia islam sampai ke asia barat dan mesir. Pada abad XIX M bercabang sampai ke maroko
dan Indonesia. Tarekat ini dinilai sebagai tarekat paling progresif tapi tidak jauh dari faham
salf. Tarekat ini lebih berkonsentrasi kepada pemurnian tawhidullah dan zduhur dalam
ibadah. Ia memiliki keunggulan dalam ihwal kedermawanan, kealehan dan kerendahan hati
serta ketidaksetujuan terhadap fanatisme agama dan politik.
Diantara ajaran pokoknya ialah : bercita-cita tinggi (aluw al Himmah) menghindari
segala yang haram, memelihara hikmah, merealisasikan maksud dan mengagungkan nikmat
Allah, beberapa sebab keberhasilan tarekat ini dalam rekkrutmen murid dan calon murid
adalah ketaatan yang teguh dalam syariat dan realisasi ajaran salaf, kencamannya yang
gencar terhadap paham yang menyandarkan keimanan semata sebagai alat untuk mencapai
keselamatan dan kebahagiaan dalam kecamannya terhadap paham reinkarnasi /(tanasukh al
ruh). Ajaran-ajarannya dilandaskn secara kuat kepada AL Quran dan AL Sunnah.

<!--[if !supportLists]-->2. <!--[endif]-->Tarekat Rifaiyah


Tarekat Rifaiyah didirikan oleh ahmad al Rifai (570 H / 1173 M) didorong oleh
kondisi mengendornya hubungan antara cabang-cabang qodiriyah dan lahirnya rantingranting
baru yang independen. Tarekat ini dinilai lebih fanatik, memiliki tradisi yang sangat ketat
dalam mematikan hawa nafsu dan pelantikan-pelantikan yang luar biasa. Pengikutnya yang
melakukan dzikir secara baik akan dapat terbawa ke alam fana dalam keadaan fana itu bisa
melakukan hal-hal yang menakjubkan seperti sihiq

<!--[if !supportLists]-->3. <!--[endif]-->Tarekat Suhrowardiyah


Didirikan oleh Syihab al Din al Suhbowardi inspirasi seorang ahli dari maghrib, nur al
din ahmad bin abdullah al syadzali. Pengikutnya tersebar di Tunis- karena pemerintah
mencemaskannya sang imam cenderung menyingkir ke alexanria di mesir keberhasilannya
sangat cepat juga di afrika

<!--[if !supportLists]-->4. <!--[endif]-->Tarekat Ahmadiyah / Badawiyah


Tarekat ini disebut juga tarekat badawiyah karena pendirinya bernama Ahmad bi Aly
al Husainy al Badawy
Tarekat ini sangat konsisten dengan Al Quran dan As Sunnah, ia sangat diminati
karena antara lain : mendorong para pengikut / muridnya untuk pandai, kaya dan dermawan,
saling mengasihi dan juga karena doktrin\-doktrin sifistiknya yang menarik.

<!--[if !supportLists]-->5. <!--[endif]-->Tarekat Mawlawiyah / al Rumiyah


Mawlana jalaludin rumi muhammad bin hasain al khattabi al kbakri (Jalaludin Rumi)
atau sering juga disebut Rumi adalah seorang penyair sufi yang lahir di balk (sekarang
Afganistan).
Kesufian Rumidi mulai ketika ia sudah berumur cukup tua 48 tahun.
Rumi memang bukan sekedar penyair, tapi ia juga tokoh sufi ayng berpenaruh pada
zamannya. Rumi adalah guru nomor satu pada tarekat maulawiyah. Sebuah tarekat yang
berpusat di turki dan berkembang disekitarnya. Sebagai tokoh sufi, Rumi sangat menentang
pendewaan-pendewaan akal dan indera dalam menentukan kebenaran.
Dalam sistem pengajarannya, Rumi mempergunakan penjelasan dan latihan mental,
pemikiran dan meditasi, kerja dan bermain. Tindakan dan diam. Gerakan-gerakan tubuh
pikiran dari pra darwis berputar dibarengi dengan musik toup untuk mengiringi gerakan-
gerakan tersebut merupakan hasil dri metode khusus yang dirancang untuk membawa
seseorang salik mencapai afinitas dengan arus mistis untuk ditransformasikan melalui cara
ini.

<!--[if !supportLists]-->6. <!--[endif]-->Tarekat Syadzaliyah


Abu Hasan al Syadzali mendirikan tarekat ini setalah ia mendaptkana khirqoh / ijazah
dari gurunya abu abdullah bin ali bin hazam dari abdullah abd. Al salam bin majisy.
Kelebihan dari tarekat ini terletak pada lima (5) ajaran pokoknya yaitu : takwa kepada Allah
dalam segala keadaan. Konsisten dalam mengikuti al sunnah, ridho dalam ketentuan dan
pemberian Allah SWT, menghormati sesama manusia, dan kembali kepada Allah (taubat)
dalam susah/senang.
Sedangkan tiga hal pokok yang menjadi landasan/ azas tarekat ini adalah : mencari ilmu
(belajar), memperbanyak Dzikrulah dan hduhur ilaallah. Ketiga hal pokok ini selalu menjadi
penekanan kepada murid-murid al syadzali dia tidak menganjurkan mujahadah seperti
tarekat-tarekat lain. Kebenaran baginya, didalam diri manusia itu ada nur ashli/ nur potensial
yang akan menjadi kuat, berkembang dan subur bila diperkuat dengan nur ilmu yang lahir
akibat dzikrullah.
Tarekat ini tidak mempredikan hal hal yang belum ataupun bakal terjadi dalam arti
mengartikan segala kemungkinan dan akibat yang mungkin terjadi pada masa yang akan
datang. Doktrin ini diperdalam oleh ibn athoillah dan menjadi doktrin utamanya.
Syadzaliyah terutama mereka di kalangan kelas menengah, pengusaha, pejabat dan pegawai
pemerintah. Oleh karenanya, ciri khas yang kemudian menonjol daro anggota tarekat ini
adalah kerapihan mereka dalam berpakaian, ketenangan yang terpancar dari tulisan-tulisan
para tokohnya.
Tarekat syadzaliyah ini tidak mentukan syarat-syarat yang erat kepada syaikh tariqoh,
kecuali mereka harus meninggalkan segala perbuatan maksiat, memelihara segala ibadah-
ibadah sunnah semampunya, zikir kepada Allah sebanyak mungkin, sekurang-kurangnya
seribu kali sehari semalam dan beberapa zikir yang lain.

<!--[if !supportLists]-->7. <!--[endif]-->Tarekat Tijaniyah


Didirikan oleh abul abbas ahmad bin Muhammad bin al mukhtar at tijani (1733-1815
M) salah seorang tokoh dari gerakan neosufisme. Ciri dari garakan ini ialah penolakannya
terhadap sisi eksatik dan meta fisis sufisme dan lebih menyukai pengalaman secara ketat
ketentuan-ketentuan syariat dan berupaya sekuat tenaga untuk menyatu dengan ruh nabi
Muhammad sebagai ganti untuk menyatu dengan Allah.

<!--[if !supportLists]-->8. <!--[endif]-->Tarekat Syattariyah


Tarekat syattariyah adalah tarekat yang pertama kali muncul di india abad XV M
tarekat ini dinisbahkan pada tokoh yang berjasa dan mempopolerkannya, Abdullah asy
syattar.
Sebagaimana hal tarekat-tarekat lain, syattariyah menonjolkan aspek dzikir di dalam
ajarannya. Didalam tarekat inii, dikenal 7 macam dzikir muqodimah sebagai peralatan/tangga
untuk masuk kedalam tarekat syattariyah, yang disesuaikan dengan 7 nafsu pada manusia.
Satu hal yang harus diingat bahwa dzikir hanya dapat dikuasai melalui bimbingan seorang
pembimbing spiritual, guru/syaikh.

<!--[if !supportLists]-->9. <!--[endif]-->Tarekat Naqsabandiyah


Pendirinya adalah Muhammad baha al din al naqsabandi al bukhori (717-791 H / 1317-
1388 M). naqsabandiyah merupakan salah satu tarekat sufi yang paling luas penyebarannya.
Danterdapat banyak di wilayah asia muslim.
Diri yang menonjol dari tarekat ini ialah diikutinya syareat secara ketat, keseriusan
dalam beribadah, melakukan penolakan terhadap music dan tari, serta lebih ngutamakan
berdzikir dalam hati, dan kecenderungannya semakin kuat kearah keterlibatan dalam politik.

<!--[if !supportLists]-->10. <!--[endif]-->Tarekat Kholwatiyah


Tarekat khalwatiyah, tidak sebagaimana lazimnya tarekat pada umumnya yang diambil
dari nama pendirinya. Penamaan ini justru didasarkan kepada kebiasaan sang guru pendiri
tarekat ini syekh Muhammad al khalwati (w 717 H), yang seringkali melakukan kholwat di
tempat-tempat sepi. Tarekat khawaltiyah merupakan cabang dari tarekat As Sahidiyah,
cabang dari al abhariyah dan cabang dari al shrowardiyah yang didirikan oleh syekh syihab al
din abu hafsh umar al suhrowardi al Baghdadi.
Ajaran dan dzikir tarekat khalwatiyah
Tarekat khalwatiyah menetapkan adanya sebuah amalan yang disebut al asma al sabah
(tujuh nama) yakni tujuh macam dzikir /tujuh tingkatan jiwa yang harus dikembangkan oleh
setiap salik
Dzikir pertama :
Dzikir kedua :
Dzikir ketiga : ( dia)
Dzikir keempat : ( maha benar)
Dzikir kelima : ( maha hidup)
Dzikir keenam : ( maha jaga)
Dzikir ketujuh : ( maha perkasa)
Ketujuh tingkatan dzikir ini intina didasarkan pada ayat AL Quran

<!--[if !supportLists]-->11. <!--[endif]-->Tarekat sammaniyah


Tarekat ini didirikan oleh sekh Muhammad bin abd al karim al samman al madani al
qodiri al qubaisi dan lebih dikenal dengan panggilan samman. Semula ia belajar toriqoh
kholwatiyah dari damaskus, lama kelamaan ia mulai membuka pengajian yang berisi teknik
berdzikir, wirid dan ajaran teosofi lainnya. Ia menyusun cara pendekatan diri dengan Allah
yang akhirnya disebut sebagai toriqoh sammaniyah, sehingga ada yang mengatakan bahwa
toriqoh sammaniyah adalah cabang dari khalwatiyah.
Diindonesia tarekat ini berkembang di sumatera Kalimantan dan jawa. sammaniyah masuk ke
Indonesia pada penghujung abad 18 yang banyak mendapat pengikut karena popularitas
imam samman.
Ajarannya yang khas ialah memperbanyak dzikrullah dan shalat, lemah lembut kepada
fakir miskin, tidak mencintai dunia, menukar akal masyariyah dangan akan robbaniyah dan
mentawhidkan Allah dalam dzat, sifat dan afainnya. Pengaruh sammaniyah di Indonesia
aiabadikan di dalam tariah ruda.

<!--[if !supportLists]-->D. <!--[endif]-->Pengaruh Tarekat dalam dunia islam


Ada dua persepsi yang lazim berkembang tentang jamiyah tarekat di Indonesia.
Pertama, tarekat di anggap sebagai fanatisme guru yang dapat berubah menjadi fanatisme
politik. Kedua, tarekat dinilai sebagai gajala depolitisasi, pelarian dari tanggung jawab sosial
dan politik. Tarekat yang dikehendaki ? adalah sebuah gerakan kaum sufi dalam kegiatan
social keagamaan.
Dilihat dari aktivitas dan tujuannya. Tarekat dapat dikategorikan menjadi dua kategori
besar. Pertama, tarekat sebagai gerakan purifikasi dengan penekanan pad astetisme yang
sifatnya individualistic. Dalam hal ini ditekankan adanya kegiatan dan kengkajian yang lebih
berusaha kearah pemurnian, keselamatan dan kedamaian. Kedua, tarekat dijadikan sarana
mengartikulasikan sisi terhadap lingkungan, atau sebagai sarana berdialog dengan lingkungan
social politik, membentuk tingkah laku bersama dalam mencoba mengintepretasikan
lingkungan untuk di jawab dan diatasi.
Bila diakitkan dengan misi awal tarekat yang mengajak manusia menuju pensucian
jiwa, dan latar belakang kelahirannya. Akibat dari keprihatinan moral, maka bisa jadi tarekat
tidak memiliki kaitan dengan politik sama sekali. Pemahaman logisnya, sebagai penganut dan
pencintanya, tarekat dianggap jalan paling efektif dalam menghadapi kemerosotan aspek-
aspek spiritual, moralitas dan kecenderungan-kecenderungan dehumanisasi.
Disisi lain, sebagai gerakan popular, tarekat merupakan gerakan pertama yang secara
konstruktif merasakan kejenuhan terhadap akidah ahli kalam yang kaku. Dan ia merupakan
terobosan baru untuk seseorang mudah memasuki islm. Tarekat telah mengendorkan syarat
keislaman yang ketat, hal ini memberikan bahaya yang serius. Tetapi, disisi lain dinilai telah
mampu menampilkan kelembutan wajah islam yang luar biasa, bahkan mau berkompromi
dengan kepercayaan-kepercayaan lama.

KESIMPULAN
Peralihan tasawuf yang bersifat personal pada tarekat yang bersifat lembaga tidak
terlepas dari perkembangan dan perluasan tasawuf itu sendiri. Dalam perkembangannya
tarekat-tarekat itu bukan hanya memusatkan perhatian pada tasawuf ajaran-ajaran gurunya.,
tetapi juga mengikuti kegiatan politik, misal tarekat tijaniyah yang dikenal dengan gerakan
politik yang menentang penjajahan perancis di afrika urata, ahmadiyah menentang orang-
orang salib yang datang ke mesir. Jadi sungguhpun mereka memusatkan perhatian kepada
akhirat, mereka pun ikut bergerak menyelamatkan umat islam dari bahaya yang
mengancanya.
Disamping itu, tarekat umumnya hanya berorientasi akhirat, tidak mementingkan dunia.
Tarekat menganjurkan banyak beribadah dan jangan mengikuti dunia ini karena dunia ini
adalah bangkai dan yang mengejar dunia adalah anjing. Ajaran ini tampaknya
menyelewengkan umat manusia (islam) dari jalan yang harus ditempuhnya. Para pembaharu
dalam dunia islam melihat bahwa tarekat bukan hanya mecemarkan paham tauhid, tetapi juga
membawa kemunduran dagi umat islam.

PUSTAKA
Anwar Rosikin, Solihin Mukhtar, 2005, Ilmu Tasawuf, Bandung, Pustaka setia.
Suteja,2008, Pengantar Tasawuf Islam Teori dan Praktek, Cirebon, Panggar Press.
Solikhun muhamad, 2004, Tasawuf Aktual, Semarang, Pustaka Nova.
Label: AGAMA

Anda mungkin juga menyukai