Anda di halaman 1dari 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Satuan pendidikan : SMP NEGERI 1 GEGER
Mata pelajaran : IPS
Kelas/semester : VII/ I
Materi Pokok : Interaksi Sosial dan Lembaga Sosial
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit

A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian proses disosiatif dalam bentuk interaksi sosial.
2. Siswa dapat mengidentifikasi macam-macam proses disosiatif dalam bentuk
interaksi sosial.

B. Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis interaksi sosial dalam ruang dan pengaruhnya terhadap kehidupan
sosial, ekonomi dan budaya dalam nilai dan norma serta kelembagaan sosial budaya.

C. Indikator Pencapaian
1. Menjelaskan definisi interaksi sosial proses disosiatif.
2. Menjelaskan macam-macam interaksi sosial proses disosiatif.

D. Materi Pembelajaran
1. Materi Reguler:
a. Pengertian interaksi sosial proses disosiatif.
b. Macam-macam interaksi sosial proses disosiatif.
1) Persaingan ( Kompetensi )
2) Kontravensi
3) Pertikaian /Konflik
2. Materi remedial
c. Bentuk interaksi sosial proses disosiatif
3. Materi Pengayaan
b. Macam-macam bentuk interaksi sosial proses disosiatif

E. Metode Pembelajaran
Pedekatan : Saintifik
Model : Project Based Learning
Metode : diskusi dan tutor sebaya (berbasis audio visual)
F. Media
1. Gambar tentang contoh proses interaksi sosial disosiatif
2. Video tentang proses interaksi sosial
3. Power point

G. SumberBelajar
Buku IPS kelas VII edisi revisi 2016, Kemendikbud RI.
Bahan ajar BUKU IPS terpadu Intan Pariwara SMP/MTS kelas VII sesuai kurikulum
2013 yang disempurnakan, oleh Gita Arfiani, Ringo Rahata hal 74-79.
Internet :
browsing sumber terkait pengembangan materi
browsing gambar-gambar terkait materi
browsing video terkait materi dari youtube

H. Langkah-langkahPembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi / Kegiatan
Waktu

Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa 10 menit


2. Guru menanyakan kehadiran siswa.
3. Guru menayakan kembali materi pertemuan sebelumnya
(proses asosiatif)
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada
siswa.
5. Peserta didik diminta membentuk kelompok dengan
anggota 6-7 anak.

Kegiatan Inti Mengamati : 60 menit


a. Peserta didik diminta membuat bahan presentasi dengan
media power point terkait materi proses asosiatif dan
disosiatif. PPT mencakup materi, gambar-gambar
pendukung materi search via google, dan video
pendukung search via youtube.
b. Setelah membuat presentasi dan mengamati materi,
peserta didik diminta untuk mendiskusikan dengan
kelompok tentang hal-hal yang ingin diketahui.
c. Jika hal-hal yang ingin diketahui belum semuanya
mencakup tujuan pembelajaran, maka guru dapat
menambahkan hal-hal yang terkait dengan tujuan
pembelajaran.
Menanya :
Peserta didik yang tergabung dalam kelompok yang tidak
presentasi bebas bertanya apapun terkait materi kepada
kelompok yang maju presentasi berdasarkan hal-hal yang
ingin diketahui dari hasil pengamatan presentasi. Contoh:
Apa yang dimaksud dengan kompetisi beserta contohnya?
Apa yang dimaksud dengan kontravensi beserta contohnya?

Mengumpulkan informasi:

Peserta didik yang telah mengumpulkan informasi/data


untuk menjawab pertanyaan dari teman-temannya dari
berbagai sumber, seperti: membaca Buku Siswa, LKS serta
referensi lain yang relevan termasuk internet.

Mengasosiasi :
a. Peserta didik diminta mengolah dan menganalisis
jawaban atau informasi yang telah disampaikan oleh
siswa yang presentasi dari berbagai sumber dari
pertanyaan yang telah disampaikan.
b. Peserta didik diminta untuk mendiskusikan di dalam
kelompok untuk mengambil kesimpulan dari jawaban
atas pertanyaan yang telah dirumuskan dari teman-
temannya.

Mengkomunikasikan :
a. Peserta didik dalam kelompok diminta
mempresentasikan hasil karya power point-nya
b. Kelompok lain diminta memperhatikan, memberi
tanggapan atau pertanyaan-pertanyaan atas materi
kelompok yang dipresentasikan.
c. Peserta didik yang maju presentasi jika mengalami
kesulitan, dibantu guru memberikan jawaban dari
pertanyaan.
Penutup a. Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan 10 menit
hal-hal yang belum dipahami.
b. Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang
disampaikan oleh peserta didik kepada kelompok
yang maju presentasi.
c. Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap
proses pembelajaran terkait dengan penguasaan
materi, pendekatan dan model pembelajaran yang
digunakan.
d. Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral.
e. Peserta didik diingatkan untuk menyempurnakan
presentasinya dan laporan hasil diskusi kelompok
tentang jawaban atas pertanyaan dari temannya
yang telah dirumuskan untuk dikumpulkan kepada
guru.
f. Peserta didik diingatkan untuk membaca materi pada
sub bab berikutnya yaitu mengenai Pengaruh
Interaksi Sosial Terhadap Pembentukan Lembaga
Sosial, dan mengerjakan Soal dari guru lewat sosial
media yang soalnya di share di Grup WhatsApp.

I. Penilaian Proses Pembelajaran dan Hasil Pembelajaran


1. Penilaian Pengetahuan (Via Online : WhatsApp dan Email)
a. Kisi-Kisi Soal Penilaian Pengetahuan (online)
Nama Sekolah : SMPN 1 Geger Mata Pelajaran : IPS Jumlah Soal : 5
Semester : Gasal Kelas : VII Waktu : 60 Menit

Nomor
No. Standar Kompetensi Materi Pokok Indikator Soal Skor
Soal
1 2 3 4 5 6
1. 4.2 Menyajikan hasil Pengertian proses Menjelaskan definisi 1 10
analisis tentang disosiatif dalam proses disosiatif
interaksi sosial dalam bentuk interaksi
ruang dan sosial.
pengaruhnya terhadap
kehidupan sosial, Macam-macam Menyebutkan
ekonomi dan budaya proses disosiatif 2 10
macam-macam
dalam nilai dan dalam bentuk proses disosiatif
norma, serta interaksi sosial.
kelembagaan sosial
budaya Menjelaskan apa
penyebab terjadinya
3 10
suatu konflik
Memberikan contoh 4 10
kompetisi yang ada
dilingkungan sekitar

Menjelaskan
pengertian 5 10
kontravensi dan
menyebutkan
macam-macam nya

a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis (online)


No Pertanyaan
1 Jelaskan definisi proses disosiatif !
2 Sebutkan macam-macam proses disosiatif !
3 Jelaskan apa penyebab terjadinya suatu konflik !
4 Berikan contoh kompetisi yang ada di lingkungan masyarakat !
5 Jelaskan apa pengertian kontravensi dan sebutkan macam-macam nya !

Rumus penilaian pengetahuan :



Nilai :
X 100

NO Jawaban Skor
1. Proses disosiatif adalah interaksi sosial yang mengarah pada perpecahan. 10
2. Macam-macam proses disosiatif ada 3 yaitu kompetisi/persaingan, 20
kontravensi dan konflik/pertentangan
3. Faktor penyebab konflik/pertentangan yaitu: 20
a. Perbedaan antar individu, dapat terlihat pada prinsip hidup, pendirian,
atau perwatakan.
b. Perbedaan kebudayaan, mengarah pada proses etnosentris yang
memiu konflik sosial.
c. Perbedaan kepentingan antarindividu/kelompok yang berkaitan
dengan ideologi dan tujuan.
d. Situasi yang saling bertolak belakang atau kesenjangan. Kesenjangan
sosial muncul akibat ketidakmerataan sektor ekonomi dan pembedaan
golongan masyarakat.
4. Pemilihan ketua osis, pertandingan sepak bola antar kelas, ajang pencarian 20
bakat dll
5. Kontravensi merupakan usaha merintangi atau menggagalkan tercapainya 30
tujuan pihak lain. Kontaravensi dapat dilakukan melalui beberapa cara
seperti gangguan, fitnah, provokasi dan intimidasi. Kontarvensi dapat
muncul bersamaan dalam konflik sosial.
Macam-macam kontravensi ada 5 yaitu:
a. Kontravensi umum
b. Kontravensi sederhana
c. Kontravensi insentif
d. Kontravensi intensif
e. Kontravensi taktis

2. Penilaian Sikap

Jurnal Perkembangan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial


Nama Sekolah : SMPN 1 Geger
Kelas/Semester : VII A/1
Tahun pelajaran : 2016/2017
Guru : ROBIUL SETIAWAN, S.Pd, M.Pd

Nama Butir
No. Waktu Catatan Perilaku Ket.
Peserta didik Sikap
1.

2.

3.

4.

3. Penilaian Keterampilan
a. Lembar penilaian untuk kegiatan presentasi tentang interaksi sosial disosiatif

Relevansi Kelengkapan Kebahasaan Jumlah


No. Nama Siswa
(1-4) (1-4) (1-4) skor
1.
2.
3.
Keterangan :

1 = Kurang Nilai =
X 100
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat baik

Kriteria nilai :
A = 80-100 = Baik sekali
B = 70-79 = Baik
C = 60-69 = Cukup
D = <60 = Kurang

2. Penilaian Pembelajaran Remidial dan Pengayaan


a) Teknik Penilaian Remidial:
Peserta didik diberikan Remidial dengan pembelajaran materi.
Pengertian proses asosiatif dan proses disosiatif.
Materi dipelajari kembali, kemudian di evaluasi, hasilnya dinilai Guru.
b) Teknik Penilaian Pengayaan
Peserta didik diberikan pengayaan dan pembelajaran materi
Macam-macam bentuk asosiatif dan disosiatif..
Siswa mengerjakan tugas dengan membuat tabel tentang bentuk asosiatif dan disosiatif
dalam interaksi sosial disertakan dengan contoh dan dampak yang ditimbulkan dalam
masyarakat. Dikumpulkan pada pertemuan berikutnya untuk dinilai dan dibahas oleh
guru.

Mengetahui, Madiun, 22 Oktober 2016


Kepala SMP Negeri 1 Geger Guru Mata Pelajaran

AGUS SUCIPTO, S.Pd, M.Pd ROBIUL SETIAWAN, S.Pd, M.Pd


NIP. 19690917 199702 1 002 NIP. 19841122 200902 1 006
Lampiran 1 : Materi Ajar

Bentuk Bentuk Interaksi Sosial

a. Proses Disosiatif
Proses disosiatif adalah interaksi sosial yang mengarah pada perpecahan. Proses disosiatif
menjadi 3 bentuk sebagai berikut :

1) Persaingan atau Kompetisi


Merupakan proses sosial yang dilakukan individu atau kelompok untuk saling bersaing
dalam bidang-bidang kehidupan tertentu. Persaingan atau kompetisi diidentifikasi sebagai
bentuk perjuangan untuk memperoleh tujuan tertentu yang sifatnya terbatas. Persaingan
atau kompetensi juga dilakukan untuk mempertahankan suatu keadaan. Persaingan atau
kompetisi dapa terjadi dalam bentuk bidang, misalnya ekonomi, sosial, budaya, dan politik.
Persaingan atau kompetisi dalam masyarakat dapat menimbulkan dampak positif dan
dampak negatif. Dampak Positif sbb :
a. Mendorong masyarakat bersaing secara sehat.
b. Merealisasi keinginan dan kepentingan untuk mencapai tujuan yang bersifat terbatas.
c. Menjadi sarana seleksi dan penilaian untuk memperoleh kedudukan serta peran sosial
berdasarkan prestasi.
Dampak negatif adalah disorganisasi sosial. disorganisasi sosial merupakan proses
melemahnya ikatan sosial dalam masyarakat. Ikatan sosial tersebut memudar atau melemah
karena terjadi perubahan dalam masyarakat sebagai akibat persaingan. Disorganisasi sosial
mendorong terjadinya perpecahan dalam masyarakat.

2) Kontravensi (Contravention)
Merupakan usaha merintangi atau menggagalkan tercapainya tujuan pihak lain.
Kontaravensi dapat dilakukan melalui beberapa cara seperti gangguan, fitnah, provokasi
dan intimidasi. Kontarvensi dapat muncul bersamaan dalam konflik sosial. jika konflik
terjadi secara terbuka, kontravensi berlangsung secara sendiri. Bentuk-bentuk kontravensi
menurut Leopold Von Wiese dan Howard Backer terdapat 7 bentuk;
a. Kontravensi umum, berupa penolakan, keengganan, perlawanan, perbuatan
menghalang-halangi, protes, gangguan, perbuatan kekerasan, dan mengacu rencana pada
pihak lain.
b. Kontarvensi sederhana, berupa menyampaikan cercaan, memberikan beban kepada
orang lain, dan menyangkal pernyataan orang lain dimuka umum.
c. Kontravensi umum,berupa penolakan, keengganan, perlawanan, perbuatan menghalang-
halangi, protes, gangguan, perbuatan kekerasan, dan mengacu rencana pihak lain.
d. Kontravensi sederhana, berupa penyampaian cercaan, memberikan beban kepada orang
lain, dan menyangkal pernyataan orang lain dimuka umum.
e. Kontravensi intensif, berupa penghasilan, penyebaran desas-desus, mengeewakan pihak
lain, dan memfitnah.
f. Kontravensi rahasia, berupa pembacaan rahasia orang lain, melakukan aksi
pengkhianatan, dan pemberontakan.
g. Kontavensi taktis, berupa melakukan tindakan yang menggangu pihak lain, memaksa
pihak lain melakukan suatu tindakan seperti melakukan intimidasi dan provokasi.

3) Konflik atau Pertentangan


Konflik atau pertentangan selalu terjadi dalam kehidupan masyarakat. Meskipun demikian
konflik atau pertentangan dapat dihindari dengan mengembangkan sikap toleransi. Konflik
atau pertentangan dapat diartikan sebagai bentuk proses sosial yang terjadi ketika
seseorang/kelompok dengan sadar atau tidak sadar menentang pihak lain. Konflik
dilakukan untuk mencapai keinginan dan tujuan. Secara umum faktor penyebab konflik
sebagai berikut :
a. Perbedaan antar individu, dapat terlihat pada prinsip hidup, pendirian, atau perwatakan.
b. Perbedaan kebudayaan, mengarah pada proses etnosentris yang memiu konflik sosial.
c. Perbedaan kepentingan antarindividu/kelompok yang berkaitan dengan ideologi dan
tujuan.
d. Situasi yang saling bertolak belakang atau kesenjangan. Kesenjangan sosial muncul
akibat ketidakmerataan sektor ekonomi dan pembedaan golongan masyarakat.
e. Adanya perubahan sosial. Konflik secara hebat akan memicu terjadinya perubahan
secara radikal. Jika konflik disertai kekerasan akan terjadi perubahan secara tiba-tiba.
Konflik sosial dalam masyarakat dapat berdampak ataupun negatif. Dampak positif konflik
sosial sebagai berikut :
a. Meningkatnya solidaritas kelompok.
b. Mendorong kekuatan pribadi atau kelompok masyarakat untuk menghadapi berbagai
situasi konflik.
c. Munculnya perubahan norma karena dianggap sudah tidak dapat mengatur
perkembangan masyarakat kompleks.
Sementara itu, dampak negatif konflik sosial sebagai berikut :
a. Meningkatnya keresahan masyarakat akibat kondisi yang tidak aman.
b. Menimbulkan perpecahan antarindividu atau antar kelompok.
c. Menyebabkan hancurnya harta benda dan jatuhnya korban jiwa.
d. Menyebabkan rusaknya sarana dan prasarana umum.
e. Menyebakan lesunya kondisi perekonomian di suatu wilayah.
Selain dilihat dari sifatnya, bentuk interaksi sosial dapat dilihat dari pelakunya. Berdasarkan
pelakunya bentuk interaksi sosial meliputi interaksi sosial antara individu dan individu,
individu dan kelompok. Pembahasan mengenai bentuk interaksi sosial tersebut sebagai
berikut:

1. Interaksi Sosial Antara Individu dan Individu


Interaksi sosial anatara individu dan individu yaitu individu menyampaikan pesan kepada
individu lain. Subjek interaksi adalah individu dan objek interaksi juga individu. Subjek
berperan sebagai komunikator yaitu penyampai informasi kepada objek. Objek dalam
interaksi sosial berperan sebagai komunikan yaitu penerima pesan dan menanggapi pesan
tersebut. Kondisi tersebut mendorong kedua belah pihak melaksanakan proses
transaksional. Sebagai contoh, seorang ibu menasehati anaknya. Ibu berperan sebagai
komunikator dan anaknya berperan sebagai komunikan.

2. Interaksi Antara Individu dan Kelompok


Interaksi antara individu dan kelompok yaitu individu berperan sebagai subjek dan
kelompok berperan sebagai objek. Dalam interaksi ini terjadi hubungan saling
memengaruhi antara individu dan kelompok. Seagai contoh, seorang pelajar kelas VII
mempresentasikan hasil tugasnya di depan kelas. Selanjutnya, teman-teman satu kelas
dapat memberikan respon atau tanggapan.

3. Interaksi Antara Kelompok dan Individu.


Interaksi antara kelompok dan individu yaitu kelompok berperan sebagai subjek dan
individu berperan sebagai objek. Sebagai contoh, beberapa polisi menginterogasi seorang
pelaku kejahatan.

4. Interaksi Antara Kelompok dan Kelompok


Interaksi antara kelompok dan kelompok yaitu kelompok berperan sebagai subjek dan
kelompok lain berperan sebagai objek. Contoh interaksi antar kelompok lain berperan
sebagai objek. Contoh interaksi antar kelompok adalah pertandingan tim sepak bola antar
sekolah.
Penilaian Sikap
Jurnal Perkembangan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
Nama Sekolah : SMPN 1 Geger
Kelas/Semester : VII A/1
Tahun pelajaran : 2016/2017
Guru : ROBIUL SETIAWAN, S.Pd, M.Pd

Nama Butir
No. Waktu Catatan Perilaku Ket.
Peserta didik Sikap
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.
PENILAIAN KETERAMPILAN

Relevansi Kelengkapan Kebahasaan Jumlah


No. Nama Siswa
(1-4) (1-4) (1-4) skor
1. ADELA
2. AGESTA
3. ANDITA
4. ARIN
5. AULIA S.
6. AULIYA F.
7. DANAR
8. DIENA
9. DIVYA
10. DJAMHUR
11. ERVINA
12. HERNANDA
13. HILMI
14. IZZATUN
15. JULIANDA
16. MELIA
17. NUR AIDA
18. NYIMAS
19. PUTRI H
20. QUANTA
21. RICHO
22. RITA
23. SAFIRA
24. SAKTI
25. SUPRIHATININGSIH
26. WAHYU A.
27. WIDIYA
28. WIRANGGA
29. YAFI S.
30. YOSHUA
31. YUDHO
32. YUSI ILMA

Anda mungkin juga menyukai