PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perwasitan di permainan bola basket?
2. Bagaimana perwasitan di permainan bola voly ?
3. Bagaimana perwasitan di permainan sepak bola ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2. Memeriksa dan mengesahkan semua perlengkapan alat pertandingan
3. Menetapkan jam permainan yang resmi
4. Melarang pemain menggunakan acecoris yang membahayakan
5. Berhak menghentikan permainan bila keadaan menghendaki
6. Secara mutlak berhak memutuskan dalam permainan
7. Memeriksa dan mengesahkan angka dalam daftar angka tiap akhir
babak
3
6. Berdedikasi tinggi.
7. Anggota satu perkumpulan bolavoli.
8. Berstatus amatir.
Perlengkapan Wasit
Pakaian Seragam :
Celana putih/hitam
Kaos putih polos atau hitam garis-garis putih pakai krah
Sepatu karet putih
Komposisi Wasit
Wasit 1 (referee)
Wasit 2 (umpire)
Wasit pencatat (scorer)
4 atau 2 orang hakim garis (linesmen)
Tugas Wasit
1. Memimpin pertandingan agar berjalan lancar.
2. Meningkatkan: keterampilan, kemampuan dan pengetahuan tentang
perwasitan bolavoli.
3. Menyebarluaskan peraturan pertandingan di masyarakat.
4. Meningkatkan mutu perwasitan di masyarakat khususnya di Indonesia
pada umumnya.
4
Prosedur Mewasiti
Wasit 1 dan 2 yang diperbolehkan meniup peluit selama pertandingan.
Wasit 1 memberi tanda memulai permainan (service).
Wasit 1 dan 2 : tanda bola mati setelah yakin ada pelanggarannya,tanda
bola mati bertujuan untuk menunjukkan menyetujui ataumenolak
permohonan regu.
Wasit 1 : memberi peringatan, menjatuhkan hukuman.
Begitu wasit meniup peluit sudah harus dapat menunjukkan: Sifat
kesalahan dan isyarat tangan yang resmi.
Sebelum pertandingan :
Memeriksa sarana/prasarana pertandingan.
Melakukan tos.
Mengawali pemanasan.
Selama pertandingan:
Mempunyai wewenang menentukan kesalahan: kesalahan
pukulanservis, posisi regu, block, sentuhan pada net, menyentuh bola, di
atasnet beserta pita horizontalnya, simultan/bersamaan.
Jangan membiarkan suatu perdebatan atas pengajuan kapten.
Jika kapten tidak sepaham dalam penafsiran, dicatat di lembar
scoresheet, wasit 1 harus memberi pencatatan protes di akhir
pertandingan.
5
Sesudah pertandingan.
Menandatangani score sheet.
Langsung menuju ke ruang wasit.
Tugas Wasit 2
1. Mengawasi posisi pemain selamaset itu berlangsung, pemindahan tempat
waktu set penentuan.
2. Mengawasi tindak tanduk anggota masing-masing regu yang duduk di
bangku cadangan, kalau ada sesuatu harus dilaporkan ke wasit 1.
3. Mencegah pemain cadangan melakukan pemanasan di area pertandingan.
4. Mengawasi jumlah time out dan pergantian pemain.
5. Menolak penghentian yang tidak layak; mengabulkan permohonanyang
sah serta mengawasi waktunya.
6. Menunjukkan kesalahan lain tanpa meniup peluit, tetapi tidak
bolehmenekan wasit
7. Menentukan diperlukan atau tidak pengeringan permukaan lapangan.
C. Perwasitan Sepakbola
Wasit adalah orang yang mempunyai wewenang dalam mengambil
keputusan dalam suatu pertandingan. Tugas utama dari seorang wasit adalah
memimpin jalannya pertandingan supaya pertandingan berjalan sesuai dengan
peraturan yang sudah di tetapkan dan di tentukan sebelumnya.
Dalam pertandingan sepakbola, jumlah wasit sepakbola berjumlah 4
(empat) orang wasit. Dengan rincian 1 (satu) wasit utama, 2 (dua) garis dan 1
(satu) wasit cadangan. Keempat wasit tersebut memiliki tugas, tanggung jawab
dan wewenang yang berbeda. Untuk lebih jelasnya simak uraian tentang
perwasitan sepakbola berikut ini.
6
5. Memiliki kekuasaan yang tak terbatas untuk menghentikan
permainan terhadap setiap pelanggaran
6. Mengeluarkan setiap pemain dari lapangan permainan yang menurut
pendapatnya bersalah karena berbuat kasar
7. Memberi isyarat untuk memulai permainan setelah setiap
penghentian
8. Menentukan bola yang digunakan sesuai dengan peraturan
2. Hakim garis
Tugas dari kedua hakim gari sepakbola adalah:
1. Membantu tugas wasit dengan berpegang teguh pada peraturan-
peraturan yang berlaku
2. Memberi isyarat pada wasit dalam hal-hal sebagai berikut
3. Menentukan arah bola (Throw In, cornerKick, Goalkick
4. Menentukan seorang pemain apakah terkena off-side atau tidak
5. Memberikan pendapatnya mengenai permasalahan jika di minta oleh
wasit
Hakim Garis
3. Wasit cadangan
1. Mengganti wasit atau hakim garis bila ada yang berhalangan
2. Mengurusi pergantian pemain
3. Memberi isyarat pada wasit bila pertandingan telah selesai
4. Melarang official regu masuk ke dalam lapangan
7
Bunyi peluit dari wasit ada 2 (dua) macam:
1. Bunyi peluit 2 (dua) kali yaitu pendek di ikuti panjang. Di
gunakan sebagai isyarat berikut:
1. Agar pemain memasuki lapangan permainan
2. Permainan pada babak pertama selesai
3. Permainan pada babak kedua selesai
2. Bunyi peluit panjang 1 (satu) kali, di gunakan sebagai isyarat
berikut:
1. Permainan dapat di mulai
2. Penghentian permainan untuk sementara, karena kejadian
kejadian dalam permainan. Di antaranya:
1. Terjadi pelanggaran atas peraturan permainan
2. Bola keluar lapangan permainan
3. Terjadi bola masuk ke gawang
4. Ada pemain yang terluka berat
5. Karena situasi (cuaca hujan, penonton)
2. Gerakan Tangan
8
Pada permulaan permainan wasit mengangkat salah satu tangan ke
arah hakim garis dan kepada para pemain sebagai isyarat yang
bersangkutan siap karena pertandingan akan di mulai.
b. Isyarat Hakim Garis
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Wasit sebagai pemimpin petandingan olahraga harus memiliki sifat
kepemimpinan. Wasit dituntut agar berwibawa, disegani, dan ditakuti oleh semua
pemain dan official. Seorang wasit harus pandai, cerdik, dan tidak memihak pada
salah satu tim atau pemain tertentu. wasit adalah seorang pemimpin yang mampu
mempengaruhi orang yang dipimpinnya agar mau berusaha untuk memperlancar
pertandingan Akan tetapi faktor-faktor eksternal disetiap pertandingan mempengaruhi
psokologis seorang wasit sehingga keputusan yang diambil kadang tidak tepat dan
berakibat buruk. Wasit dituntut untuk memiliki kemampuan intelegensia yang baik,
kemauan berprestasi, kematangan diri, teliti, sehingga dapat menganalisa suatu
kejadian dalam suatu pertandingan dan tepat dalam mengambil keputusan.
Disamping percaya diri, seorang wasit harus berperilaku tegas, adil,
idealisme, tanggung jawab, egaliter, tidak egois, dan bermartabat. Dengan sifat dan
karakter tersebut, maka wasit akan mampu memimpin suatu pertandingan dengan
baik.
DAFTAR PUSTAKA
Moh. Gilang. 2007. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesahatan Untuk SMA XII.
Moh. Zein. 2009. Sepakbola Indonesia Bermain dalam Aturan. PSSI
http://zainimarigaanakgayo.blogspot.co.id/2015/12/makalah-perwasitan.html
http://www.gurumapel.com/2016/09/penjaskes-xii-wasit-sepakbola.html
http://www.gurumapel.com/2016/09/perwasitanbola-basket-a.html
http://www.olahragakesehatanjasmani.com/2014/10/perwasitan-dalam-bola-
voly.html
10