Anda di halaman 1dari 5

TEORI KEPERAWATAN MENURUT DOROTHEA

OREM
Tugas ini dibuat guna memenuhi tugas Pengantar Ilmu Keperawatan yang diampu
oleh Gipta Galih

Disusun oleh :
1. Mika Agustiana
2. Narwestu Elia P
3. Nopia Seriani
4. Riska Wulansari
5. Sukeni
6. Tiffany Sisiadewi
7. Tria Maria Ulfa
8. Veronica Dwi Hanggi N
9. Yohana Saputra
10. Yuni Handayani

Program Studi S1 Keperawatan Transfer


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran

2014
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Keperawatan merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang

profesional, bersifat holistik dan komprehensif yang ditunjukkan kepada

individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat baik dalam keadaan sehat

maupun sakit. Pelayanan keperawatan yang diberikan oleh seorang perawat

sangat mempengaruhi mutu asuhan keperawatan yang akan diterima oleh

pasien. Oleh karena itu perlu adanya pemahaman khusus mengenai proses

keperawatan itu sendiri serta pemahaman mengenai komunikasi terapeutik

dalam melaksanakan asuhan keperawatan.

Perawat perlu mengembangkan ilmu serta praktik keperawatan salah

satunya melalui penggunaan model konseptual keperawatan. Dan salah satu

model konseptual model keperawatan itu adalah selfcare oleh Dorothea Orem.

Fokus utama dari teori orem ini adalah kemampuan seseorang untuk merawat

diri sendiri sehingga tercapai kemandirian untuk mempertahankan kesehatan.

Orem dalam teori sistem keperawatannya menggarisbawahi tentang

bagaimana kebutuhan self-care klien dapat dipenuhi oleh perawat, klien atau

kedua-duanya. Sistem keperawatan dirancang oleh perawat berdasarkan

kebutuhan self-care dan kemampuan klien dalam menampilkan aktivitas self-

care. Apabila ada self-care deficit, yaitu defisit antara apa yang bisa dilakukan

(self-care agency) dan apa yang perlu dilakukan untuk mempertahankan

fungsi optimum (self-care demand), disinilah keperawatan diperlukan.


Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien yang

mengacu pada teori Self Care berprinsip pada usaha menolong atau membantu

pasien individu yang tidak mampu untuk terlibat dalam tindakan self-

care yang memerlukan kemandirian dan ambulasi yang terkontrol serta

pergerakan manipulatif atau penatalaksanaan medis untuk menahan diri dari

aktivitas-aktivitas, perawat dan klien melakukan tidakan care atau tindakan

lain yang bersifat manipulatif atau ambulasi di mana baik klien maupun

perawat mempunyai peran yang besar dalam pelaksanaan tindakan perawatan,

seseorang mampu melaksanakan atau bisa dan harus belajar untuk melakukan

tindakan self-care terapeutik yang diperlukan yang berorientasi secara

eksternal atau internal tapi tidak bisa melakukannya tanpa bantuan.

Hasil akhir dari tindakan keperawatan menurut Orem adalah adanya peran

perawat sebagai pendidik atau konsultan dalam meningkatkan kemampuan

klien sebagai self-care agentsehingga diharapkan kemandirian pasien

berangsur-angsur dapaat terwujud.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan teori selfcare, selfcare deficit, teori nursing

system?

2. Bagaimana cara mengaplikasikan self care dalam proses keperawatan?

C. Tujuan

Dapat memahami dan melaksanakan proses keperawatan dengan baik

melalui model konseptual teori orem yang menitik beratkan pada self care

(perawatan diri) secara mandiri guna mempertahankan status kesehatan klien


serta dapat berkomunikasi dengan baik dengan pasien dalam melaksanakan

proses keperawatan.
BAB II

PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai