Batuan Beku PDF
Batuan Beku PDF
BATUAN BEKU
Pada proses pembekuan magma, terjadi beberapa perubahan seperti penurunan suhu,
perubahan viskositas, kristalisasi yang sesuai dengan tahapannya, keluarnya gas dari
magma dan perubahan tekanan gas.
b. Mingling magma
Proses terbentuknya hybrid rocks (campuran batuan) dapat pula terbentuk dari hasil
pemisahan sebagian magma yang mengkristal.
Urutan terbentuknya kristal
Awal terjadi mineral anhidrous (tanpa OH-) karena terbentuk pada T tinggi,
disebut pyrogenetic.
Selanjutnya T menurun, terbentuklah komponen gas dan mineral yang
mengandung gugus hidroksil, disebut hydratogenetic.
unvin
Nepheline
Leucite
MeIlinite
Magnesium
Ilmenite
Pyroksen
Hydratogenetic
Kuarsa
Ortoklas
Seluruh amphibol
Garnet
Aegirit
Sodolite
Concrinite
Analcime
Gambar II 1. Penamaan batuan beku (non-potassic) (Cox et a.1979, dalam Wilson 1991)
Potassic Normal
leucitophyte phonolite
K-trachyte trachyte
K-rhyolite rhyolite
tristanite benmoreite
latite trachyandesite
leucitite nephelinite
leucite basanite basanite
leucite tephrite taplirite
absarokite ~i basalt
shosonite
Tabel II 1. Kesamaan antara batuan nonnal dengan batuan yang memiliki nilai K yang
tinggi (Wilson, 1991)
Secara umum, magma seri subalkali dapat dibagi ke dalam seri alumina tinggi atau kalk
alkali dan toleiit rendah K, Anggota dari seri basalt ini secara berturut-turut yaitu subalkali
dan subalkali rendah K. Dua seri ini dapat dipisahkan berdasarkan diagram AFM (Gambar
11.3), dengan trend yang besar maka toleiitik kaya akan besi pada awal pemisahannya,
sedangkan seri kalk alkali trendnya memotong diagram karena penumpukan besi pada saat
kristalisasi pertama oksida Fe-Ti. Perbedaan kimia yang utama dari seri toleiitik dengan kalk
alkali adalah kandungan Al2O3, basalt kalk alkali dan andesit mengandung 16-29%,
sedangkan toleiitiknya hanya mengandung 1216% Al2O3. Basalt kalk alkali dibagi lagi
menjadi basalt kalk alkali rendah K, sedang, dan tinggi berdasarkan pada diagram
perbandingan K2O dengan SiO2 di atas.
Batuan-batuan dari seri magma alkali dibagi ke dalam jenis sodik, potasik, dan K-tinggi pada
pengeplotan K2O dengan Na2O. Anggota dari seri Ktinggi mengandung sedikit silika dengan
variasi nama absarokite, leusit basalt, leusit basanit, dan leusit. Semuanya terdeferansiasi
untuk membentuk seri magma yang kaya K-tinggi pada beberapa kasus.
Plate margin Within plate
Tectonic setting
Convergent Divergent Iiitra-oceanic Intra-continental
(destructive) constructive
volcanic feature Island arc, mid oceanic oceanic islands continental rift
active ridges, back-arc zone, continental
continental spreading centres flood basalt
margin provinces
characteristic tholeiitic tholeiitic tholeiitic tholeiitic
calc-alkaline - - -
magma series
alkaline - alkaline alkaline
c. Ukuran Kristal
Macam - macam ukuran kristal batuan beku:
>3cm : very coarse grain -> PLUTONIC
(deep seated intrusion)
5 mm - 3 cm : coarse grain -> PLUTONIC
1 mm - 5 mm : medium grain -> PLUTONIC
< 1 mm : fine grained -> VOLCANIC ROCK
(0,5 -1) mm : fine grained -> HYPABYSSAL
(0,01-0,2) mm : microcrystaline
< 0,01 mm : cryptocrystaline
Ditinjau dari ukuran butir mineral, tektur dapat dibedakan menjadi :
1. Mikrokristalin
Kristal-kristalnya dapat dibedakan dengan menggunakan mikroskop.
2. Kriptokristalin
Kristal-kristalnya sangat halus, sulit dibedakan dengan mikroskop ( < 0,01
mm)
3. Equigranular
Kristal-kristalnya berukuran relatif seragam/sama besar.
4. Inequigranular
Kristal-kristalnya berukuran tidak seragam/sama (terdapat fenokris dan masa
dasar)
d. Bentuk Kristal
Bentuk-bentuk individu kristal :
1. Euhedral/idiomorf
Kristal-kristal mempunyai bentuk lengkap/baik, dan dibatasi oleh bidang batas
yang jelas.
2. Subhedral/hypidiomorf
Kristal-kristal mempunyai bentuk kurang baik dan dibatasi oleh bidang batas yang
tidak jelas.
Tekstur Antiperthitic
Kristal-kristal piroksen tertanam secara acak dalam kristal plagioklas. Disamping
macam-macam tekstur diatas, dalam batuan beku juga ditemukan beberapa tekstur
khusus, antara lain :
b. Tekstur Ophitic
Kristal-kristal plagioklas tertanam secara acak dalam kristal Nang
lebih besar olivin atau piroksen. Dijumpai pada gabro (b) dari basalt
c. Tekstur Sub-ophitic
Kristal-kristal plagioklas dan kristal olivin atau piroksen, tumbuh bersama, Seperti tekstur
ophitik, tetapi ukuran kirstal relatif sama Dijumpai pada diabas
f. Felsofirik
Bila masa dasar terdiri atas intergrowth kuarsa dengan feldspar. g. Poikilitik
Adanya inklusi-inklusi mineral secara random dalam suatu mineral besar.
h. Hyalopilitik
Mikrolit-mikrolit plagioklas dijumpai bersama-sama dengan mikrokristalin piroksen dengan
arah yang random dalam masa dasar gelas.
i. Pilotasitik
B. Ekstrusive
Umumnya bagian bawah tempat lava mengalir berbentuk tidak teratur seperti hasil
erosi
Kontaknya dapat paralel terhadap perlapisan / foliasi dari batuan yg lebih tua
(concordance)/ bersudut (discordance)
2. LACCOLITH
Bersifat concordance
Bentuknya seperti jamur, diameter sekitar 1-8 km, ketebalan maks 1000 meter
Terbentuk di dalam sedimen yang tidak terganggu di tempat yang dangkal.
Lacolite terbentuk sewaktu magma bergerak ke atas menembus lapisan yang
mendatar di dalam kerak bumi yang bersifat lebih tahan/resistance hingga magma
tersebar secara lateral membentuk kubah di dalam lapisan yang berada di
atasnya. Jika berjumpa lapisan yang ketahanannya rendah untuk menyebar,
maka lacolith berkembang menjadi sill
Sebagian besar lacolith berkomposisi silisic atau intermediate
Contoh : lacolith diUtah (USA)
3. LOPOLITHS
Berbentuk lenticular yang besar, bagian tengahnya melesak, umumnya
concordance suatu masa intrusi berbentuk cerobong asap / cekungan
Sebagian besar dijumpai di daerah terlipat / sedikit terlipat
Tebal: 1 - dari lebarnya
6. BATHOLITHS
Suatu tubuh pluton intrusif yang besar dengan dinding yang terjal tanpa dasar
yang dikenal
Umumnya berkomposisi silisik
Berukuran 100 - ribuan km2
Struktur batuan beku adalah bentuk batuan beku dalam skala yang besar. Seperti lava
bantal yang terbentuk di lingkungan air (taut), lava bongkah, struktur aliran dan lain-lainnya.
Suatu bentuk dari struktur batuan sangat erat sekali dengan waktu terbentuknya.
a. Struktur Bantal.
Struktur bantal (pillow structure) adalah struktur yang dinyatakan pada batuan ekstrusi
tertentu, yang dicirikan oleh masa yang berbentuk bantal. Dimana ukuran dari bentuk lava
ini pada umumnya antara 30 60 cm. Biasanya jarak antara bantal berdekatan dan terisi
oleh bahan-bahan yang berkomposisi sama dengan bantal tersebut, dan juga oleh
sedimensedimen klastik. Karena adanya sedimen-sedimen klastik ini maka struktur bantal
dapat dianggap terbentuk dalam air dan umumnya terbentuk di Taut dalam.
b. Struktur Vesikular.
Di dalam lava banyak terkandung gas-gas yang segera dilepaskan setelah tekanan
menurun, ini disebabkan perjalanan magma ke permukaan bumf. Keluamya gas-gas dari
lava akan menghasilkan lubang-lubang yang berbentuk bulat, clip, silinder ataupun tidak
beraturan. Terak (scoria) adalah lava yang sebagian besar terdiri dari lubang-lubang yang
tidak beraturan, hal ini disebabkan lava tersebut sebagian besar mengandung gas-gas
sehingga sewaktu lava tersebut membeku membentuk rongga-rongga yang dulu
ditempati oleh gas.
Biasanya pada dasar dari aliran lava terdapat gelembung-gelembung berbentuk silinder
yang tegak lures aliran lava. Hal ini disebabkan gas-gas yang dilepaskan dari batuan
sedimen yang berada di bawahnya karma proses pemanasan dari lava itu.
c. Struktur Aliran.
Lava yang disemburkan tidak ada yang dalam keadaan homogen. Dalam perjalanannya
menuju ke permukaan selalu terjadi perubahan seperti komposisi, kadar gas, kekentalan,
derajat kristalisasi. Ketidak homogenan lava menyebabkan terbentuknya struktur aliran,
hal ini dicer -minkan dengan adanya goresan berupa garis-garis yang sejajar, perbedaan
wawa dan tekstur.
Struktur aliran jugs dijumpai pada batuan dimana perlapisan-perlapisan digambarkan
dengan perbedaan-perbedaan dalam komposisi atau tekstur mineralnya. Struktur aliran
dapat pula berbentuk sangat halus dan disebut tekstur aliran. Dan untuk dapat melihatnya
d. Struktur Kekar.
Kekar adalah bidang-bidang pemisah yang terdapat dalam semua jenis batuan. Kekar
biasanya disebabkan oleh proses pendinginan, tetapi ada pula retakan-retakan yang
disebabkan oleh gerakan-gerakan dalam bumi yang
berlaku sesudah batuan itu membeku. Kenampakan di lapangan menunjukkan bahwa
kekar-kekar itu tersusun dalam sistem tertentu yang berpotongan sate dengan yang
lainnya.
Retakan-retakan ada yang memotong sejajar dengan permukaan bumi, dan
menghasilkan struktur periapisan, sedangkan yang tegak lurus dengan permukaan bumi
akan menghasilkan struktur bpngkah. Periapisan ini pada umumnya akan makin tipis
pada bagian yang mendekati permukaan bumi. Retakan-retakan dapat pula membentuk
kolom-kolom yang dikenal dengan struktur kekar meniang (columnar jointing). Struktur ini
disebabkan karena adanya pendinginan dan penyusutan yang merata dalam magma
dan dicirikan oleh perkembangan empat, lima atau enam sisi prisma, kemungkinan juga
dipotong oleh retakan yang melintang. Bentuk seperti tiang ini umumnya terdapat pada
batuan basal, tetapi kadang-kadang juga terdapat pada batuan beku jenis lainnya.
Kolomkolom ini berkembang tegak lurus pada permukaan pendinginan, sehingga pada
sil atau lava aliran tersebut akan berdiri vertikal sedangkan pada dike kurang lebih akan
horizontal.
TIFF VOLICANIK
Andesit
Tekstur : porfiritik, pilotasitik, fenokris plagioklas dan mineral-mineral mafik ;olivine, augit,
hipersten, hornblende dan biotit,
andesit olivin (olivine andesite) andesit basaltik (basaltic andesite)Transisi basalt
tholeiitik, komposisi mineralogi penciri ; olivin dan labradorit
TIPE PLUTONIK :
Diorit
Tekstur : tekstur granitik (hypidiomorfic granular), poikilitik dan kadang porfiritik, fenokris
plagioklas ; andesin atau oligoklas dan mineral-mineral mafik utama ; hornblende dan biotit
diorit porfir (diorite porphyries)tekstur porfiritik dengan fenokris zoning plagioklas,
hornblende, biotit, kadang-kadang quartz dalam masa
dasar anhedral- granular.
mafic diorit (meladiorites, LUGS) CI tipikal diorit, tetapi mengandung hornblende dan
plagioklas ; andesit atau oligoklas, Komposisi Si02 (45 % )
hornblendite
diorit dengan kendungan hornblende tinggi
Syenit
Tekstur : tekstur granitik (hypidiomorfic granular), poikilitik dan kadang porfiritik KF >
2/3 Ftot,'Qz < 5 %, fenokris plagioklas ; andesin atau oligoklas dan mineral-mineral
mafik utama ; hornblende dan biotit, aegerin-augit, aegerin spene, apatit, zircon
alkali syenit (porfir)
KF tinggi =< 95 % Ftot, Qz < 5 %, orthoklas, mikroklin, albit atau oligoklas, micro-
perhite Qz, Foid , minor.
alkali lime syenit
high sodic plagioclase (5 - 30) % modal feldspar mineral mafik; hornblende, biotit,
diopsidik augit.
Gambar 11.8. Diagram Fase dari batuan beku asam (lewat jenuh silika)
Gambar II. 9. Klasifikasi batuan beku basal tetrahedon (Yoder & Tilley, 1962)
A. Subhedral granular texture in granodiorite. Diam. 3 mm. Benton Range, Mono County,
California. Euhedral and subhedral crystals of green hornblende and brown biotite, the
.latter containing inclusions of apatite and secondary sphene. Subhedral crystals of
plagiodase, and more poorly formed crystals of partially altered onhoclase (stippled),
with clear, anhedral, interstitial patches of quartz.
A. Intergranular texture in picrite basalt, Kilauea, Hawaii. Diam. 2.5 mm. Corroded
phenocrysts of olivine rimmed with magnetite and hematite in an intergranular matrix
composed of laths of labrodorite and interstitial grains of augite and pigeonite.
B. Intersertal texture in tholeiltic diabase, Northumberland, England. Diam. 2 mm. Augite
and labradorite occur in ophitic intergrowth; between them are irregular pools of dark-
brown glass.
C. Hyaloophitic texture in basalt, Pedregal, Mexico. Diam. 2 mm. Olivine, green diopsidic
augite, and laths of labradorite lie in a matrix of dark, iron-rich glass.
A. Tholeiitic diabase. West Rock, New Haven, Connecticut. Diam. 2 mm. Colorless
pigeonite, marginally altered to serpentine; fresh ophitic plates of pale-brown augite;
laths of labradorite; granules of opaque minerals; and interstitial chloride material. Not
shown in this section, but found elsewhere in the sill from which this specimen came,
are a little interstitial biotite and mici;o-pegmatite. \
B. Alkali olivine diabase, Pigeon Point, Minnesota. Diam. 3 mm. Laths of calcic
labradorite; olivine; ophitic, purplish augite; opaque minerals; reddish-brown biotite; and
chlorite.
C. Tholeiitic diabase, Pwllheli, North Wales. Diam. 3 mm. A single plate of subcalcic
augite (2V == 40) ophitically encloses calcic plagioclase, which is almost entirely
altered to calcite and prehnite and heavily stippled with granular leucoxene. The opaque
grains close to the edge of the section are composed ofexsolution intergrowths
ofilmenite and magnetite; near the center are two round patches of talc and serpentine
after olivine; near the lower edge is an area of calcite.
A. Spililic diabase, Weilburg, Lahn, Germany. Diam. 2 mm. Cloudy laths of oligoclase in
an intersertal matrix composed of chlorite, calcite, granular ilmenite, and leucoxene.
B. Amygdaloidal basalt. Coast Ranges, California. Diam. 2mm. Laths of cloudy
oligoclase and a few of albite, with relic granules of augite, in a matrix of chlorite,
calcite, ilmenite, and leucoxene. Amygdules filled by calcite and chlorite.
Variolitic basalt, Mount Tamalpais, California. Diam. 2 mm. Specimen from a pillow sill.
Subradiating laths of albite and slender prisms of augite, in a groundmass of calcite,
chlorite, and leucoxene. Amygdules of calcite and chlorite.
A. Gabbro, Volpersdorf, Saxony. Diam. 3 mm. Labradorite and diallage are the chief
primary minerals; the latter shows kelyphitic fringes of tremolite. The remainder consists
of serpentine and talc.
A. Olivine norite, Aberdeen, Scotland. Diam. 3 mm. All the visible hypersthene is
optically continuous; it encloses grains of olivine and is intergrown ophit-ically with
calcic labradorite. Iron ore and biotite are accessory constituents.
B. Ferrogabbro, Iron Mine Hill, Rhode Island. Composed of labradorite, iron-rich olivine,
and opaque oxides containing specks of green spine'. The opaque grains are
exsolution intergrowths of magnetite and ilmenite.
C. Quartz norite, Sudbury, Ontario. Diam. 3 mm. Around the large hypersthene crystals
are reaction rims of green homblende and brown biotite. Biotite also envelops
accessory iron oxides. The rest of the rock is composed ofsubhedral laths of
labradorite and anhedral quartz. Elsewhere, but not shown here, bluish-green
arfvedsonite forms fringes around some of the homblende.
A. Monzonite, Monzoni, Tyrol, diam. 2.5 mm. Euhedral laths of andesine; anhedral,
turbid sodic orthoclase, and a little interstitial quartz. Diopsidic augite, partly bordered by
green hornblende and brown biotite. Accessory minerals are opaque oxides, apatite,
and sphene.
B. Quartz-bearing hornblende monzonite, Pine Nut Range, Nevada. Diam. 2.5 mm.
Euhedral crystals of andesine, large anhedra of altered orthoclase, and smaller ones of
quartz. Dark constituents are hornblende, sphene, and opaque oxides. Accessory
needles of apatite.
C. Granite (adamellite), Shap Fell, Westmorland, England. Diam. 2.5 mm. Euhedral,
altered crystals of oligoclase; anhedral quartz and slightly altered orthoclase. The
Hakes of biotite show alteration to chlorite with liberation of secondary sphene.
Accessory constituents are primary sphene, apatite, Huor-ite (near center), and allanite
(near bottom).
A. Biotite granite, Conway, New Hampshire. Diam. 3 mm. The feldspars are
micropenhite and altered oligoclase; quartz is anhedral. Dark minerals are biotite,
allanite, and a little magnetite. Two crystals of apatite near center.
B. Hornblende-biotite granodiorite, Yosemite, California. Diam. 3 mm. Approximately
half the rock consists of normally zoned plagioclase (Anso-zo), and a quarter of quartz.
The remainder is composed ofperthite, hornblende, and biotite, with accessory
magnetite.
C. Basic inclusion in granodiorite from the same locality. Diam. 3 mm. Richer in
hornblende, biotite, plagioclase, sphene, and apatite, but poorer in quartz and potassic
feldspar than the enclosing rock.
A. Tonalite, Adamello, Italy. Diam. 2.5 mm. Subhedral and euhedral zoned crystals of
andesine-oligoclase, locally rimmed with orthoclase; anhedral patches of quartz; green
homblende and brown biotite; allanite partly fringed with epidote (lower right); accessory
magnetite, apatite, and sphene.
Gambar II. 37. Granite-Gabbro Reaction Series, Lake Manapouri, New Zealand
A. Granite, diam. 3 mm. Composed mainly of microcline-perthite, quartz, albite, and biotite.
The dark clot is a gabbro relic now composed of biotite, sphene-rimmed opaque oxide,
and acicular apatite.