NIM : 1501111385
Ada yang mengatakan bahwa negara memang perlu diancam, karena jika
ancaman tersebut tidak ada maka bagian dari fungsi dasar negara (menurut
Hobbes) akan hilang. Ancaman-ancaman tersebut tidak mudah untuk dipahami
dan diantisipasi karena ancaman-ancaman di lingkungan internasional merupakan
ancaman ganda dan pengetahuan tentang hal tersebut dibatasi. Sangat banyak
pilihan dalam mengantisipasi ancaman-ancaman yang timbul, semuanya
tergantung pada negara masing-masing dalam mengalokasikan ancaman-ancaman
tersebut pada keamanan nasional mereka.
Ancaman juga dapat berasal dari sektor militer dan biasanya ancaman ini
juga memiliki resiko yang tinggi. Tidak heran pencegahan ancaman militer hingga
saat ini menjadi prioritas utama setiap negara, begitupun dengan Indonesia.
Karena pencapaian apapun yang diraih oleh negara manapun, baik dibidang
ekonomi, politik, teknologi bisa terganggu dengan adanya suatu ancaman militer,
sehingga dapat juga mencapai level peperangan yang tentunya akan
menghancurkan semua pencapaian tersebut. Untuk itu Indonesia yang notabene
negara kepulauan dengan luas wilayah; daratan 1.922.570 2 dan perairan
3.257.483 2 harus mampu menangkal ancaman militer dengan strategi yang
sesuai dengan keadaan geografis Indonesia.
Strategi yang tepat menurut saya yang menjadi dasar untuk menangkal
ancaman yang sumbernya dari dalam maupun luar Indonesia yaitu memperkuat
lembaga-lembaga militer di Indonesia, TNI dan POLRI dan lembaga-lembaga
pendukung lainnya. Dimana kedua elemen inilah yang berfungsi secara aktif
menangkal ancaman-ancaman pada negara. Penguatan lembaga-lembaga militer
dan pertahanan negara ini dirasa menjadi strategi paling ampuh menurut saya. Hal
tersebut dapat diupayakan dengan menghasilkan tentara-tentara yang ahli di setiap
bidangnya. Terkhusus pada mereka yang memiliki keahlian pada bidang strategi.
Elemen penting lainnya yang harus diperkuat dan dikembangkan adalah alusista-
alusista AD, AU, dan AL Indonesia. Sebaiknya alusista Indonesia dapat
menunjang semua kebutuhan, mengingat wilayah Indonesia yang sangat luas.
Tidak hanya itu dengan dihasilkannya sumber daya manusia yang unggul,
diharapkan Indonesia dapat menghasilkan alusista-alusista secara mandiri.
Strategi yang tepat menurut saya apabila Indonesia dapat menghasilkan semua
kebutuhan militer sendiri. Sehingga Indonesia tidak hanya dapat bergantung pada
negara-negara lain seperti Rusia untuk memenuhi kebutuhan alusistanya.
Indonesia harus dapat memanfaatkan semua sumber daya yang ada. Apabila
strategi penguatan militer Indonesia dengan pengembangan alusista secara
mandiri dapat terwujud, secara otomatis ancaman-ancaman disektor militer yang
selama ini membayangi Indonesia dapat berkurang bahkan juga dapat
menghilang. Jadi sebenarnya, ancaman dari dalam maupun dari luar Indonesia
dapat secara otomatis dibendung apabila semua elemen militer kita telah diperkuat
dan didukung dengan baik dan benar. Belum lama ini, untuk memperingati hari
ulang tahun TNI pada 5 Oktober 2017, TNI mengambil tema yang sangat menarik
Bersama Rakyat TNI kuat. Tema ini juga merupakan suatu strategi untuk
memperkuat militer Indonesia, dimana TNI dapat kuat jika bersinergi dengan
masyarakat.
Untuk ancaman sosial biasanya berasal dari dalam negara itu sendiri.
Strateginya adalah dengan mengarahkan perbedaan bahasa, agama dan kultur
masyarakat Indonesia itu kearah positif. Mengingat isu SARA merupakan isu
sensitif yang tentunya menjadi ancaman yang penting untuk diperhatikan. Melalui
Bhinekka Tunggal Ika, ancaman sosial di Indonesia dapat diatasi dengan cermat.
Dengan kebhinekkaan tersebut, pemerintah Indonesia tidak dapat mendiskriminasi
dan membedakan masyarakat berdasarkan tingkatan sosialnya. Karena hal ini
merupakan pemicu utama terjadinya ancaman sosial dalam sebuah negara yang
nantinya menjadi ancaman politik dalam pemerintahan. Kemudian,
pemberantasan terorisme dan gerakan-gerakan separatis. Dimana ketika muncul
indikasi adanya gerakan-gerakan yang nantinya dapat mengganggu dan merusak
sistem, semua itu dapat dicegah dengan pemberantasan dini. Doktrinasi berbagai
hal menyangkut ideologi ini dapat dicegah dengan ditingkatkannya rasa
patriotisme masyarakat pada Indonesia. Sehingga rasa cinta tanah air dapat
tumbuh didalam hati setiap masyarakat. Dengan itu, masyarakat dapat menyeleksi
hal-hal apa saja yang mengacu pada perpecahan. Karena kehidupan masyarakat
Indonesia didasarkan pada agama yang mereka yakini dan juga penerapan norma-
norma dalam kehidupan sehari-hari.
Ancaman ekonomi adalah ancaman yang sangat sulit untuk diatasi dalam
kaitannya dengan keamanan nasional. Karena keberhasilan ekonomi suatu negara
itu ditentukan oleh banyak faktor. Kelemahan dalam bidang ekonomi bisa
dijadikan sebagai jalan bagi negara lain untuk mengontrol jalannya pemerintahan
melalui bantuan ekonomi. Jika negara tidak dapat memperkuat aspek struktural
dalam perekonomiannya, maka tidak dapat dipungkiri bahwa ada peluang untuk
hancurnya negara tersebut. Maka dari itu dibutuhkan strategi yang tepat untuk
menjadi dasar penangkalan ancaman ekonomi ini. Strategi Indonesia untuk
melawan ancaman ekonomi adalah dengan mengutamakan industri dalam negeri.
Kekayaan sumber daya yang dimiliki Indonesia harus dimanfaatkan dengan tepat
dan cermat. Sehingga pasar dalam negeri didominasi oleh produk sendiri. Tidak
seperti sekarang dimana produk-produk luar menguasai pasar Indonesia. Dengan
kemandirian Indonesia dalam sektor industri ini, Indonesia akan di segani oleh
negara-negara lain. Negara yang memiliki kemajuan dibidang ekonomi biasanya
dapat mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung pasar dalam
negeri, negara lain. Jadi Indonesia harus dapat mengontrol perekonomiannya
sendiri tanpa campur tangan negara lain. Hubungan antara ekonomi dan
kemampuan kemiliteran saling berkaitan. Kemampuan militer suatu negara bukan
hanya terletak pada persediaan dari strategi peralatan tetapi juga pada barang yang
dihasilkan suatu industri yang mampu mendukung pasukan bersenjata. Untuk
kekuatan utama, artinya sebuah perusahaan industri mampu mengahasilkan
beraneka macam senjata masa kini.