Anda di halaman 1dari 4

9. Sebutkan dan jelaskan gangguan-gangguan yang dapat terjadi pada penglihatan!

Miopi (rabun jauh) adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda pada titik yang
jauh karena lensa mata tidak mampu untuk memfokuskan cahaya (bayangan benda) yang
masuk tepat pada retina (selaput jala) atau titik fokus cahaya jatuh di depan retina.

Hipermetropi (rabun dekat) adalah ketidakmampuan lensa mata untuk memfokuskan


cahaya tepat pada retina atau titik fokus cahaya (bayangan benda) jatuh di belakang retina
sehingga tidak mampu untuk melihat benda-benda yang dekat.

Presbiopi (rabun senja) adalah gangguan pada otot-otot pengerak lensa mata sehingga
lensa mata kehilangan daya akomodasinya sehingga tidak mammpu untuk memfokuskan
cahaya (bayangan benda) yang masuk tepat pada retina.

Astigmatisme (mata silindris) adalah gangguan mata yang mengakibatkan penglihatan


cenderung kabur. Hal ini dikarenakan bagian kornea mata tidak rata sehingga sinar yang
datang tidak sejajar yang mengakibatkan lensa mata kesulitan untuk memfokuskan
cahaya (bayangan benda) tepat pada retina.
Buta warna adalah kelainan pada penglihatan yang tidak dapat atau sulit membedakan
warna tertentu yaitu merah, biru dan hijau. Buta warna bersifat menurun atau genetik.

Katarak atau Bular Mata merupakan gangguan penglihatan karena lensa mata keruh
(mengalami pengapuran) sehingga menghalangi masuknya cahaya pada selaput jala
(retina).
Glaukoma
A. Definisi

Glaukoma adalah meningkatnya tekanan di dalam mata (tekanan intraokular),


baik akibat produksi cairan mata yang berlebihan, maupun akibat terhalangnya
saluran pembuangan cairan tersebut. Tekanan ini dapat merusak serabut saraf retina
atau jaringan saraf yang melapisi bagian belakang mata dan saraf optikus yang
menghubungkan mata ke otak.

B. Etiologi

Disebabkan karena blokade aliran aqueous sehingga Tekanan Intra Okular (TIO)
meningkat.

C. Patomekanisme

Mekanisme terjadinya penutupan sudut antara lain karena block pupil, iris yang
mendatar, diinduksi oleh lensa, dan berbagi kausa yang dapat ditemukan di belakang
lensa (retrolentikular). Penutupan sudut akut terjadi saat iris bombe (penonjolan iris)
terbentuk dan mengakibatkan oklusi sudut bilik mata depan oleh iris perifer. Hal ini
mengakibatkan blockade aliran keluar aqueous humor meningkatkan TIO dengan
cepat sehingga menimbulkan gejala.

D. Manifestasi Klinis

Penurunan visus mendadak (biasanya visus <6/60)


Mata merah, berair dan fotofobia
Nyeri yang luar biasa, mual, dan muntah
Injeksi silier dan konjungtiva hiperemis
Edema epitel kornea dan kornea keruh
Pupil dilatasi, oval dan tidak reaktif
Peningkatan TIO (>50 mmHg)
Mata kontralateral menunjukkan sudut bilik mata depan dangkal (pada
pemeriksaan gonikoskopi).

E. Penatalaksanaan

1. Penatlaksanaan Awal
Posisi supinasi untuk membiarkan lensa tertarik oleh gravitasi menuju posterior
Asetozolamid 500 mg IV dan dapat ditambahkan dosis oral 500 mg oral,
alternatif: Mannitol 20% 1-2 gr/kgBB
Analgetik dan Antiemetik (Simptom)
Berikan satu tetes apraclonidin 1%, timolol 0,5%, prednisolon
1%/dektametason 0,1%.
2. Tatalaksana Lanjutan
Pilokarpin 2% 4 kali sehari
Steroid topikal (prednisolon1%/deksametason 0,1%) 4 kali sehari
Timolol 0,5% 2 kali sehari, apraclonidine 1% 3 kali sehari, atau asetozalamid
250 mg 4 kali sehari
.

Anda mungkin juga menyukai