Anda di halaman 1dari 7

ANALISA METODE KONSTRUKSI BOX JACKING PADA

PEMBANGUNAN STRUKTUR UNDERPASS


ALVIAN NOVITASARI
Pendidikan Teknik Bangunan, Universitas Sebelas Maret Surakarta
e-mail : alviannovitasari@gmail.com

ABSTRAK
Underpass adalah jalan melintang di bawah jalan lain atau persilangan tidak sebidang
dengan terowongan di bawah muka tanah. Di perlukan konstruksi yang tepat dalam
pembuatan jalan underpass tersebut. Metode box tunnel atau box underpass atau box jacking
dipakai pada proyek underpass pada umumnya.

Proyek pembangunan, terutama jalan terowongan atau underpass merupakan bukan


hal yang baru, apa yang berubah dan merupakan hal yang baru ialah dimensi dari proyek
tersebut, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Seiring dengan perubahan tersebut
munculah persaingan yang ketat, hal ini yang mendorong para pengusaha mencari dan
menggunakan cara, metode serta teknik yang baik, sehingga penggunaan seumber daya benar-
benar efektif dan efisien.

Metode konstruksi jacking box adalah metode pembangunan jalan underpass dengan
cara didorong. Metode ini dilakukan dari salah satu sisi box underpass untuk meletakkan unit
alat jack. (Anthony Lynn, 2006) Metode jacking adalah struktur unit box pracetak didorong ke
dalam tanah dengan sistem hidraulik untuk mendorong box underpass masuk tegak lurus ke
dalam pada jalur yang telah direncanakan. Kelebihan dari metode ini adalah pembangunan
konstruksi underpass dapat dilaksanakan tanpa menganggu lalu lintas pada ruas jalan
eksisting diatasnya.

Kata kunci : Underpass, Metode Konstruksi Jacking Box

1. PENDAHULUAN

Seiring berkembangnya jaman, perkembangan dalam bidang infrastruktur pun


meningkat. Salah satunya adalah kebutuhan infrastruktur jalan. Semakin meningkatnya
jumlah kendaraan bermotor berakibat pada kepadatan jalan sehingga meningkatkan
kebutuhan pengaturan ruas jalan arus lalu lintas. Selain itu kebutuhan mobilitas yang tinggi
terkadang juga mengaharuskan melakukan pembangunan jalur kendaraan baru yang tidak
jarang pelaksanaannya berlokasi sama dengan infrastruktur jalan yang telah ada. Salah satu

1
infrastruktur yang menjadi solusi pada kasus seperti ini adalah pembangunan struktur
underpass. Struktur underpass memungkinkan pada satu titik dapat digunakan untuk dua
konstruksi jalan yang menyilang dengan perbedaan level ketinggian.

Oleh karna itu pembangunan underpass memerlukan metode dan teknologi khusus
sehingga pembangunan dapat berjalan efektif dan efisien. Metode yang paling efektif dan
efisien yang sering digunakan dalam pembangunan underpass adalah metode jacking box.
Dengan menggunkan metode ini pembangunan struktur underpass dapat dilakukan tanpa
merusak jalan eksisting yang ada serta tidak mengganggu lalu lintas yang berjalan.

2. STUDI LITERATUR
a. Manajemen Konstruksi
Manajemen konstruksi adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari segala
aspek-aspek manajerial dan teknologi industry konstruksi. Manajemen juga bisa
dikatakan sebagai metode untuk mencapai suatu hasil dalam bentuk bangunan atau
infrastruktur yang dibatasi oleh waktu dengan menggunakan sumber daya yang ada
secara efektif dengan tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan
dan pengawasan. (Victor Michael Tyson Lempoy, 2013)
b. Infrastruktur
Infrastruktur adalah keseluruhan elemen yang dapat berguna untuk
berfungsinya perekonomian dengan memfasilitasi sirkulasi barang, manusia dan ide.
Setiap usaha untuk meningkatkan dan mendiversivikasi produksi, memperluas
perdagangan, menyebarkan penduduk, mengurangi kemisikinan, serta memperbaiki
kondisi lingkungan dengan membutuhkan prasarana infrastruktur. (Meiningtyas Dwi
Hidayatika, 2007).
Menurut Macmillan Dictionary of Modern Economics (1996), infrastruktur
merupakan elemen structural ekonom yang memfasilitasi arus barang dan jasa.
Sedangkan The Routledge Dictionary of Economics (1995) memberikan pengertian
yang lebih luas yaitu bahwa infrastruktur juga merupakan pelayan utama dari suatu
Negara yang membantu kegiatan ekonomi dan kegiatan masyarakat sehingga dapat
berlangsung melalui penyediaan transportasi dan fasilitas pendukung lainnya. Banyak
definisi dari bacaan mengenai infrastruktur menunjukkan adanya beberapa kesamaan
unsur (Slootweg dan Verhoef, 1999), seperti:
1) Infrastruktur adalah suatu sistem yang besar.
2) Infrastruktur memiliki dimensi teknologi yang kuat.

2
3) Infrastruktur terdiri dari komponen fisik yang tidak dapat dipindah-pindah.
4) Infrastruktur memberikan jasa yang penting dan sulit tergantikan.

c. Jalan
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi seluruh bagian jalan,
termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu
lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah
permukaan tanah atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan
kabel dan jalan lori. (Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006)
Jalan raya adalah jalur-jalur tanah di atas permukaan bumi yang dibuat oleh
manusia dengan bentuk, ukuran-ukuran dan jenis konstruksinya sehingga dapat
digunakan untuk menyalurkan lalu lintas hewan, manusia dan kendaraan yang dapat
mengangkut barang dari suatu tempat menuju tempat lainnya dengan mudah dan cepat.
(Clarkson H.Oglesby, 1999)
Bangunan pelengkap jalan adalah bangunan yang tidak dapat dipisahkan dari
jalan, Antara lain : jembatan, lintas atas (overpass), lintas bawah (underpass), tempat
parker, gorong-gorong, tembok penahan tanah dan saluran air jalan. Sedangkan yang
termasuk perlengkapan jalan antara lain : rambu-rambu lalu lintas, tanda-tanda jalan
(marka), pagar pengaman lalu lintas, pagar Daerah Milik Jalan (DMJ) dan patok-patok
DMJ, patok hectometer, patok kilometer, lampu penerangan jalan, lampu pengatur lalu
lintas (traffic light).

d. Underpass
Underpass adalah sebuah tembusan di bawah permukaan tanah yang memiliki
panjang kurang dari 0,1 mil. Jika tembusan bawah tanah memiliki panjang 0,1 mil atau
lebih maka disebut terowongan. (tekniksipil.com, metode konstruksi jalan underpass,
2013)
Underpass merupakan banngunan terowongan yang termasuk sebagai sarana
transportasi barang dan manusia. Menurut Asiyanto dalam hand outnya, setelah
perencana menetapkan penampang dalam terowongan yang dikehendaki (inside cross-
section), maka segera diikuti dengan keputusan material yang digunakan umumnya
adalah kayu dan besi. Terkadang suatu terowongan melalui berbagai jenis tanah. Untuk
tanah yang stabil diperlukan penyangga yang lebih sedikit/kecil dibanding untuk tanah
yang kurang stabil, karena berbeda beban yang harus dipikul oleh penyangga tersebut.

3
e. Metode Konstruksi
Metode konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan pelaksanaan konstruksi
yang mengikuti prosedur serta telah dirancang sesuai dengan pengetahuan atau standar
yang telah diuji cobakan. Cara atau metode tersebut tidak terlepas dari penggunaan
teknologi sebagai pendukung dan mempercepat proses pembuatan suatu bangunan,
agar kegiatan pembangunan dapat berjalan sebagai mana mestinya sesuai dengan yang
diharapkan dan lebih ekonomis dalam biaya pemakaian bahan. Metode konstruksi
merupakan suatu aspek inovasi teknologi yang dibutuhkan atau disyaratkan dalam
persyaratan kontrak.
Metode konstruksi yang dipilih harus disesuaikan dengan berbagai kondisi
lingkungan proyek. Metode konstruksi dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya.
Sedangkan industry konstruksi dalam garis besarnya dapat dibagi-bagi menjadi empat
bagian berdasarkan jenis-jenis pekerjaan dan rancangan yang berbeda-beda yaitu :
1) Bangunan Pemukiman dan Perumahan
2) Bangunan gedung bertingkat
3) Bangunan sarana prasarana berat, msialnya PLTA, Pelabuhan Udara, laut dan
jalan
4) Bangunan industri
Proyek konstruksi dimulai sejak timbulnya prakarsa dari pemiliknya untuk
membangun, dimana dalam proses berikutnya akan melibatkan dan sekaligus
dipengaruhi oleh perilaku berbagai unsur seperti : konsultan, kontraktor dan termasuk
pemiliknya sendiri. (Dipohusodo, 1996)
Pelaksanaan suatu proyek pada dasarnya adalah proses merubah sumber daya dan
dana tertentu secara terorganisir menjadi suatu hasil pembangunan yang baik sesuai
dengan tujuan dan target awal, keseluruhannya harus dilaksanakan dalam jangka waktu
tertentu.
Proyek dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam
jangka waktu yang terbatas dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan
untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah digariskan dengan jelas. (Suharto,
1997)

4
f. Metode Jacking Box
Jacking box adalah sebuah metode konstruksi yang memudahkan insinyur untuk
membuat ruang bawah tanah dengan cara tidak mengganggu infrastruktur dan mengurang
dampak kerusakan terhadap lingkungan dan manusia (Dodi, Dwi,2014) Metode jacking
adalah metode dimana struktur box tunnel pracetak didorong ke dalam tanah dengan sistem
hidraulik untuk mendorong box tunnel underpass masuk tegak lurus ke dalam pada jalur
yang telah direncanakan.

Box tunnel yaitu sebuah panel terowongan dengan dimensi tertentu sebagai tempat
lewatnya kendaraan pada underpass. Sistem jacking box yaitu struktur dibangun dengan
mendorong box tunnel ke dalam tanah dengan sistem hidraulik atau metode jacking untuk
mendorong box tunnel masuk tegak lurus ke dalam tanah pada jalur yang telah
direncanakan. Tahapan yang dilakukan saat pendorongan unit pracetak :

1) Penempatan unit hydraulic jack.


2) Pemasangan central hydraulic jack dan sistem penyambungan ke semua hydraulic
jack terpasang.
3) Pemasangan blower untuk memasok udara segar.
4) Pemasangan jembatan sementara di antara segmen-segmen unit pracetak untuk
akses kerja alat berat.
5) Penempatan blok-blok beton di antara jacking abutment dan setiap unit hydraulic
jack.

Keuntungan penggunaan metode jacking box adalah :

1) Metode konstruksi yang non-intrusif.


2) Gangguan terhadap infrastruktur di permukaan kecil.
3) Arus lalu lintas dapat dipertahankan selama masa konstruksi.
4) Kualitas tinggi dengan bebas perawatan stuktur.

Kekurangan dari metode jacking box adalah :

1) Sulitnya jika diterapkan pada tanah yang lunak.


2) Adanya pekerjaan tambahan yaitu pembongkaran kembali perlengkapan unit
hydraulic jack serta pengecoran bekas alat jacking.

5
3. PEMBAHASAN
Dalam kegiatan pelaksanaan pendorongan metode jacking box didahului dengan
persiapan sebagai berikut :
a. Penempatan unit hydraulic jack dengan posisinya yang terletak pada segmen 1 terdapat
12 unit jack dengan kapasitas 460 ton/unit atau total 5520 ton untuk segmen 2 terpasang
8 unit jack dengan kapasitas 200 ton/unit atau total 1600 ton dan 3 unit jack long stroke
dengan kapasitas 250 ton/unit atau total 750 ton yang ditempatkan pada segmen 1.
b. Pemasangan central hydraulic pump dan penyambungan hydraulic hose dari hydraulic
pump dengan hydraulic jack tersebut.
c. Pemasangan jembatan sementara di antara segmen-segmen unit pracetak box underpass
untuk akses /jalan kerja alat-alat berat dan para pekerjanya yang lalu lalang di dalamnya
(4 unit excavator dan truck pengangkut tanah).
d. Penempatan block-block beton di antara jacking abutment dan setiap unit hydraulic
jack pada segmen 2 yang dibatasi oleh transfer beam.

Proses pendorongan dimulai dari segmen 2 didorong maju menggunakan hydraulic


jack yang bertumpu pada segmen 1. Gerakan majunya dibatasi sejauh 25 cm saja dari
maksimum 30 cm sesuai dengan kemampuan masing-masing jack pada segmen 2.

Setelah segmen 2 terdorong, proses pendorongan dilanjutkan pada segmen 1.


Segmen 1 didorong maju sejauh 8 cm dari maksimumnya 10 cm. setelah melakukan
pendorongan pada segmen 2, maka hydraulic jack dengan tipe long stroke digunakan untuk
menahan beban horizontal antara box underpass dengan block beton. Kemampuan stroke
maksimum dari hydraulic jack jenis ini adalah 300 mm. Setelah proses pendrongan
dilakukan maka kegiatan selanjutnya yaitu pemasangan katrol rantai pada transfer beam,
setelah katrol terpasang transfer beam ditarik melalui katrol rantai tersebut hingga pada
posisi yang direncakan. Sesudah penarikan transfer beam maka berikutnya adalah
penempatan block beton yang dibantu dengan alat berat yaitu forklift.

Kedua tahap proses pendorongan di atas merupakan siklus tipikal dari gerakan maju
unit pracetak. Namun pada kenyataannya, kecepatan maju unit pracetak bisa bervariasi
tergantung dari penggalian dan kereta api yang melintas. Penggalian dimulai mendahului
proses pendorongan pada saat cutting wall mulai menyentuh tanah di depannya. Pada saat
excavator menggali tanah di depannya dengan kemiringan tertentu untuk menjaga stabilitas

6
lereng. Dari hasil penggalian tanah, maka terdapat tumpukan tanah di dalam box underpass
sehingga tanah hasil galian tersebut dipindahkan dengan excavator dan dimuat ke dalam
dump truck untuk kemudian diangkut keluar area proyek atau box underpass.

4. KESIMPULAN
a. Metode jacking yaitu proses pendorongan box underpass ke dalam tanah pada jalur
yang sudah direncanakan dengan alat hydraullic.
b. Keunggulan dari metode ini yaitu tidak mengganggu aktivitas jalan kereta api yang
berada di atasnya dan hanya memerlukan jumlah tenaga kerja yang sedikit.
c. Kelemahan dari metode ini yaitu sangat bergantung pada pekerjaan galian dan
penyetelan lebih lama jika diaplikasikan pada tanah lunak (box underpass akan lebih
mudah turun).
d. Metode jacking dapat diterapkan pada area proyek yang sempit dan tanah lunak
maupun keras.
5. REFERNSI
Handoko, Dodi. Dinariana, Dwi. 2013. Analisa Kajian Kinerja Jacking Box pada
Underpass Jalan Kereta Api Padalarang. Universitas Bina Nusantara, Jakarta.
tekniksipil.blogspot.co.id. 2010. Metode Konstruksi Jalan Underpass. Diakses pada tanggal
17 September 2017.
pu.go.id. 2013. Konstruksi Underpass Dengan Box Jacking Dinilai Efisien. Diakses pada
tanggal 17 September 2017.
library.binus.ac.id. 2013. Metode Jacking Box. Diakses pada tanggal 17 September 2017.

Anda mungkin juga menyukai