MAKALAH
METODE KERJA KONTRUKSI PADA PROYEK JALAN TOL
DI SUSUN OLEH :
REVILDO MUNDUNG
18 206 009
FAKULTAS TEKNIK
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
JALAN
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,
termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu
lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah
permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api,
jalan lori, dan jalan kabel;
Jalan umum adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum;
Jalan khusus adalah jalan yang dibangun oleh instansi, badan usaha, perseorangan,
atau kelompok masyarakat untuk kepentingan sendiri;
Jalan tol adalah jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan jalan dan
sebagai jalan nasional yang penggunanya diwajibkan membayar tol;
Sistem jaringan jalan terdiri atas sistem jaringan jalan primer dan sistem
jaringan jalan sekunder.
Sistem jaringan jalan primer sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk
pengembangan semua wilayah di tingkat nasional, dengan menghubungkan semua
simpul jasa distribusi yang berwujud pusat-pusat kegiatan.
Sistem jaringan jalan sekunder sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk
masyarakat di dalam kawasan perkotaan.
Jalan Kolektor I adalah jalan kolektor primer yang menghubungkan antar ibukota
propinsi.
Jalan Kolektor II adalah jalan kolektor primer yang menghubungkan ibukota
propinsi dengan ibukota kabupaten/kota.
Jalan Kolektor III adalah jalan kolektor primer yang menghubungkan antar
ibukota kabupaten/kota.
1. Penjelasan Umum
Pelaksanaan pekerjaan dilapangan dilakukan sepenuhnya oleh kontraktor
pelaksana yang telah ditunjuk dan diawasi langsung konsultan pengawas dan
Departemen Pekerjaan Umum. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan berdasarkan atas
gambar-gambar kerja dan spesifikasi tekhnik umum dan khusus yang telah
tercantum dalam dokumen kontrak, rencana kerja & syarat-syarat (RKS) dan
mengikuti perintah atau petunjuk dari konsultan, sehingga hasil yang dicapai akan
sempurna dan sesuai dengan keinginan pemilik proyek
2. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Galian
1. Timbunan Biasa
Pada timbunan biasa ini material atau tanah yang biasa digunakan
berasal dari hasil galian badan jalan yang telah memenuhi syarat.
2. Timbunan Pilihan
Pada pekerjaan timbunan ini tanah yang digunakan berasal dari luar
yang biasa disebut borrowpitt. Tanah ini digunakan apabila nilai CBR tanah
dari timbunan kurang dari 6%.
Teknik Pelaksanaan Jalan dan Jembatan | 8
Lapisan perkerasan yang terletak antara lapis pondasi atas dan tanah
dasar dinamakan lapis pondasi bawah yang berfungsi sebagai :
1. Split 5/7
2. Split 3/5
3. Split 2/3
4. Abu Batu
Peralatan
Pengawasan Pekerjaan
BAB 4
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,
termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu
lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah
permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api,
jalan lori, dan jalan kabel;
Jalan umum adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum;
Jalan khusus adalah jalan yang dibangun oleh instansi, badan usaha, perseorangan,
atau kelompok masyarakat untuk kepentingan sendiri;
Jalan tol adalah jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan jalan dan
sebagai jalan nasional yang penggunanya diwajibkan membayar tol;
Sistem jaringan jalan terdiri atas sistem jaringan jalan primer dan sistem
jaringan jalan sekunder.
Sistem jaringan jalan primer sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk
pengembangan semua wilayah di tingkat nasional, dengan menghubungkan semua
simpul jasa distribusi yang berwujud pusat-pusat kegiatan.
Sistem jaringan jalan sekunder sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk
masyarakat di dalam kawasan perkotaan.
4.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
1. Spesifikasi Umum Bidang Jalan dan Jembatan, Direktorat Jenderal Bina Marga
Departemen Pekerjaan Umum, Desember 2005;
2. Panduan Pengawasan Pelaksanaan Jembatan Bridge Management System, Direktorat
Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum, Tahun 1993;
3. Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi, Kazuto Nakazawa dkk, PT Pradnya Paramita, Th
2000;
4. Foundation Design and Construction, MJ Tomlinson, Fourth Edition, the Pitman Press
London, 1983;
5. Principles of Foundation Engineering, Braja M.Das, PWS Publishing Company Boston,
Second Edition, 1990;
6. Bahan Publikasi, PC Pile, PT. Wijaya Karya Beton;
7. Ground Anchors and Anchored Systems, Geotechnical Engineering Circular No.4,
Publication FHWA, June 1999;
8. Load Cell Test Pada Pondasi Bored Pile Jembatan Suramadu, SKS Pembinaan Teknik
Pembangunan Jembatan Suramadu Core Team-Manajemen Konstruksi Tahap II;
9. Test Daya Dukung Tiang Pancang Dengan Metode Beban Dinamis (DLT), Pile Foundation
Diagnostic Services;
10. Modul Pelatihan Supervisi Pelaksanaan Pekerjaan Jembatan, Pembinaan Manajemen
Kebinamargaan , Direktorat Jenderal Bina Marga, May 2006;
11. Modul Pelaksanaan Konstruksi Jembatan, Jafung Teknik Jalan dan Jembatan Pusat
Pendidikan dan Latihan Departemen Pekerjaan Umum, Tahun 2006.