Anda di halaman 1dari 17

Time Value Of Money Dan Discounting Dalam Analisa Benefit Cost

BAB VIII
TIME VALUE OF MONEY DAN DISCOUNTING DALAM
ANALISA BENEFIT COST

A. Pendahuluan
Dengan mempelajari dan mendiskusikan bab ini, mahasiswa
pembelajar dapat memiliki kemampuan baik pengetahuan, sikap
maupun ketrampilan dasar di bidang pekerjaan bangunan sipil, dan
untuk menerapkan prinsip dasar-dasar manajemen dan evaluasi
proyek dalam merencanakan perhitungan yang memenuhi ekonomis
dan ketepatan dalam pekerjaan bangunan teknik sipil.
Manfaat dari bab ini adalah supaya mahasiswa mendapat
pengetahuan tentang time value of money dan discounting dalam
analisa benefit cost dan relevansi dari materi ini sebagai dasar untuk
materi berikutnya dan dilapangan nanti.
Tujuan Standar Kompentensi dalam bahasan bab ini adalah
Mahasiswa dapat memahami tentang manajemen konstruksi dalam
perencanaan pembangunan proyek, sedangkan kompetensi dasar
adalah mahasiswa dapat menjelasakan dan merencanakan
perhitungan tentang time value of money dan discounting dalam
analisa benefit cost. dan indikatonya adalah mahasiswa dapat
menjelaskan time preferensi; menjelaskan annuity (uniform series)
atau semacam angsuran; dapat merencanakan perhitungan konversi
antara at present (P)/At Future (F)/dan Annuity (A); dapat
merencanakan perhitungan besarnya bunga; dapat merencanakan
perhitungan annuity yang dibayar pada awal tahun/periode (Annuity
Due); dapat merencanakan perhitungan annuity yang dibayar setelah
periode pertama (Dengan Deverred Annuity).
Dalam materi ini merupakan pengetahuan dasar dari konsep
manajemen proyek untuk pekerjaan pada bangunan sipil khususnya
pada dasar-dasar manajemen dan evaluasi proyek, sehingga untuk
pemakaiannya harus didampingi buku-buku standar dan spesifikasi
teknik yang berlaku. Urutan dari bahasan ini terdiri dari Time Value
Of Money dan Discounting dalam Analisa Benefit Cost: Time
Preferensi, Annuity (Uniform Series) atau Semacam Angsuran,
Konversi Antara At Present (P)/At Future (F)/dan Annuity (A),
Mencari Besarnya Bunga, Annuity Yang Dibayar Pada Awal
Tahun/Periode (Annuity Due), Annuity Yang Dibayar Setelah
175
Time Value Of Money Dan Discounting Dalam Analisa Benefit Cost

Periode Pertama (Dengan Deverred Annuity ). Dianjurkan kepada


mahasiswa supaya memahami tentang rencana anggaran biaya
sebelum mempelajari materi ini.

176
Time Value Of Money Dan Discounting Dalam Analisa Benefit Cost

B. Materi
8.1. Time Preferensi
Yang merupakan inti dari evaluasi suatu proyek ialah
menentukan apakah sampai berapa jauhkah proyek memberikan
benefit yang lebih besar daripada biayanya kepada yang
mengadakannya. Atau dengan perkataan lain apakah proyek
tersebut membawah benefit bersih dari segi si penyelenggaranya.
Untuk menentukan ada tidaknya serta tingkat benefit bersih itu
perlu kita bandingkan arus benefit dai proyek tersebut dengan arus
biayanya. Tetapi dari sejak semula timbul pertanyaan
bagaimanakah cara membandingkan biaya yang harus dikeluarkan
pada saat ini (investasi) dengan benefit yang baru akan diterima
beberapa tahun kemudian? (Kadariah, Karlina, Gray, 1999:21)
Time preferensi merupakan suatu preferensi waktu (skala
waktu) yang menyatakan bahwa sejumlah sumber yang tersedia
pada saat ini untuk dinikmati lebih disenangi orang daripada
sejumlah yang sama, tetapi baru tersedia dalam beberapa tahun
yang akan datang (misalkan baru tersedia untuk dua tahun
mendatang) (Pudjosumarto, Muljadi, 2008:20)
Cost-Benefit Analysis, Participant’s, IBRD dalam
Pudjosumarto, Muljadi, (2008:20), menjelaskan pemikiran tersebut
secara ekonomi didasarkan atas alasan-alasan sebagai berkut:
a) Alasan inflasi, yaitu bahwa dengan adanya tingkat inflasi akan
dapat menurunkan nilai uang.
b) Alasan dikonsumsi, yaitu bahwa dengan uang yang sama,
apabila dikonsumsikan akan memberikan tingkat keninkmatan
yang lebih, dibandingkan dengan jika dikonsumsikan di masa
yang akan dating.
c) Alasan risiko penyimpangan, yaitu bahwa dengan adanya risiko
yang tidak diketahui di waktu yang akan dating, maka praktis
nilai uang di masa yang akan dating memerlukan jumlah yang
lebih besar.
Tentang nilai dari sesuatu uang ini manganut prinsip; “A
bird in hand is worth two in the bush”.

177
Time Value Of Money Dan Discounting Dalam Analisa Benefit Cost

8.2. Annuity (Uniform Series) atau Semacam Angsuran


Pudjosumarto, Muljadi, 2008:21, menjelaskan annuity
adalah jumlah yang dibayar atau jumlah yang diterima secara
berturut-turut dari suatu periode yang ada. Mengenai annuity ini
mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
a) Jumlah angsurannya sama (equai payments)
b) Jarak periode angsuran sama (equal period between payments)
c) Angsuran perta pada akhir periode pertama.

8.3. Konversi Antara At Present (P), At Future (F), dan Annuity (A)
Pudjosumarto, Muljadi, 2008:21-3, menjelaskan bahwa di
dalam hal ini akan dijelaskan berturu-turut mengenai:
a). Compounding Factor, (F/P)in
Compounding Factor ini adalah untuk mencari nilai F jika
telah diketahui P dan n. Di mana (n) merupakan
lamanya/periode investasi proyek. Di dalam hal ini berarti akan
menghitung nilai di waktu yang akan dating, jika telah diketahui
sejumlah uang disaat sekarang ini (at present), dan untuk suatu
atau beberapa periode tertentu.
Secara sederhana dapat diambilcontoh, sebagai berikut: Ali
meminjam uang sebanyak Rp 4.00,- selama 4 tahun, dengan
tingkat bunga yang berlaku 18% setiap tahun. Berapa uang yang
harus dikembalikan pada 4 tahun yang akan datang?.
Dengan demikian telah diketahui mengenai; P = Rp 4.000; i
= 18%/tahun; n = 4; dan dicari F.
Pemecahannya dapat diambil langkah-langkah berikut:
- Dengan perhitungan secara matematis
F = P ( 1 + i )n
= 4.000 ( 1 + 0,18)4
= Rp 7.755,-
- Dengan menggunakan rumus analisa proyek
Digunakan rumus yang ada, yaitu F = P (F/P)in
Dengan demikian akan dicari dengan (F/P)184 yang hasilnya
didapat dari table = 1,938778. (Angka ini dicari dari daftar
bunga 18%, kolon 1, dan pada n = 4 ).
Jadi, hasilnya adalah F = P (F/P)184
178
Time Value Of Money Dan Discounting Dalam Analisa Benefit Cost

(F/P)184 = 1,938778
F = 4.000 * 1,938778
= Rp 7.755,- (dibulatkan)
Cara ini akan memudahkan untuk proyek yang mempunyai n
yang banyak.

b). Compounding Factor for 1 per Annum, (F/A) in


(F/A) in ini aalah untuk mencari F, jika telah diketahui A, i
dan n. Di mana i ini menunjukkan tingkat bunga yang berlaku.
Di dalam hal ini berarti akan menghitung nilai di waktu yang
akan dating, jika telah diketahui sejumlah uang tertentu yang
akan dipinjamkan atau ditanamkan pada setiap akhir tahun
selama umur proyek.
Untuk mudahnya akan diberikan suatu contoh sebagai
berikut : Misalkan perusahan “Indah” harus membayar
honorarium (atau fee) kepada konsultan sebanyak Rp 1.000,-
setiap akhir tahun selama 5 tahun, secara berturut-turut. Jumlah
fee tersebut tidak dibayarkan pada akhir setiap tahun, tetapi
dibayarkan pada akhir tahun ke lima sekaligus, dengan telah
memperhitungkan tingkat bunga yang berlaku sebesar 15% per
tahun untuk setiap pembayaran yang ditahan. Dengan demikian,
berapa jumlah yang harus dibayar perusahaan tersebut pada
akhir tahun kelima ?.
Dalam contoh ini juga telah diketahui : A (annuity) = Rp
1.000,- i = 15%/tahun; dan n = 5; ditanya nialai F.
Dengan menggunakan rumus analisa proyek F = A (F/A) in.
Dari daftar bunga 15% kolom 2 dan pada n = 5, maka (F/A)155
adalah sebesar = 6,742381. Dengan demikian hasil tersebut
adalah :
F = A (F/A) 155
= 1.000 * 6,742381 = Rp 6.742,381

c). Sinking Fund Factor, (A/F ) in


Sinking Fund ini bertujuan untuk mencari A, jika telah
diketahui F, i dan n. Di mana yang dimaksud dengan A di sini
sebetulnya adalah annuity. Di dalam hal ini berarti akan
menghitung jumlah uang yang harus dicadangkan atau jumlah
uang yang harus ditanam pada setiap akhir tahun dengan
179
Time Value Of Money Dan Discounting Dalam Analisa Benefit Cost

memperhatikan bunga, agar investasi yang dicadangkan


berjumlah F di masa yang akan dating.
Sinking Fund ini dapat diambil contoh sebagai berikut:
Misalkan Rusman ingin mengumpulkan uang sebesar Rp
1.000.000, untuk membeli mobil bila ia telah pensiun. Menurut
edaran yang telah diberikan kepadanya, bahwa dia akan pensiun
setelah 4 tahun lagi dari sekarang. Yang menjadi persoalan,
berapa jumlah yang harus dikumpulkan pada setiap akhir tahun,
jika diketahui tingkat bungan 12% per tahun ?.
Seperti penjelasan diatas, maka yang telah diketahui adalah
F = Rp 1.000.000; i = 4; dan berapa nilai A?
Dengan menggunakan rumus analisa proyek A = F (A/F)in.
Dari daftar bunga 12% kolom 3 dan pada n = 4, maka (F/A)124
adalah sebesar = 0,209234. Dengan demikian hasil tersebut
adalah :
A = F ( A/F )124
= 1.000.000 * 0,209234
= Rp 209.234,-

d). Discount Factor, ( P/F ) in


Discount Factor ini dimaksudkan untuk mencari nilai P, jika
telah diketahui F, i dan n. Di dalam hal ini berarti akan
menghitung sejumlah uang di saat sekarang (at present),
biladiketahui sejumlah nilai tertentu di masa yang akan dating,
dengan memperhatikan suatu periode tertentu.
Untuk membahas ini diambil contoh sebagai berikut:
Misalkan saja Budi telah diketahui oleh ayahnya, bahwa pada
waktu lulus sarjana 4 tahun yang akan datang, dia berhak
menerima uang sebesar Rp 300.000, dari sebuah Yayasan
Sosial. Oleh karena Budi pada saat sekarang sangat
memerlukan uang tersebut, maka akan diambil meskipun harus
diperhitungkan bunganya sebesar 16% setiap tahun. Budi
menayakan kepada ayahnya, berapa uang yang akan
diterimanya sekarang ?
Seperti penjelasan diatas, maka yang telah diketahui adalah
F = Rp 3.00.000; i = 5; dan berapa nilai P?
Dengan menggunakan rumus analisa proyek P = F (P/F)in.
Selanjutnya dengan mencari daftar bunga 16% kolom ke 4 dan

180
Time Value Of Money Dan Discounting Dalam Analisa Benefit Cost

pada n = 4, maka (F/A)164 adalah sebesar = 0,552291. Dengan


demikian hasil tersebut adalah:
P = F ( P/F )164
= 3.00.000 * 0,552291
= Rp 165.687,-

e). Present Worth / Value of an Annuity Factor, ( P/A )in


Rumus ( P/A )in ini dimaksudkan untuk mencari nilai P, jika
telah diketahui A, i dan n. Di dalam hal ini berarti akan mencari
nilai sekarang (present value) dari penjumlahan tetap sebesar 1
(satu) yang dibayar atau diterima pada setiap akhir tahun.
Contoh untuk kasus ini adalah sebagai berikut: Misalkan
Anton harus membayar uang asuransi sebanyak Rp 50.000,
setiap akhir tahun secara berturut-turut selama 5 tahun, Dan
Anton telah setuju bahwa dia akan membayar jumlah
keseluruhan bunga sebesar 15% / tahun. Dengan demikian,
berapa jumlah uang yang akan disediakan oleh Anton sekarang?
Dalam hal ini telah diketahui adalah A = Rp 50.000, i =
15% pertahun; n = 5; dan berapa nilai P ?
Dengan menggunakan rumus analisa proyek P = A (P/A)in.
Selanjutnya dengan mencari daftar bunga 15% kolom ke 5 dan
pada n = 5, maka (F/A)155 adalah sebesar = 3,352155. Dengan
demikian hasil tersebut adalah:
P = A ( P/A )155
= 50.000 * 3,352155 = Rp 167.608,-

f). Capital Recovery Factor, ( A / P )in


Capital Recovery ini dimaksudkan untuk mencari nilai A,
jika telah diketahui P, i dan n. Di mana yang dimaksud dengan
A ini adalah Annuitas. Di dalam hal ini berarti akan menghitung
sejumlah tetap yang harus dibayar pada setiap akhir tahun untuk
mengembalikan suatu pinjaman termasuk nilai pokok maupun
bunganya.
Yang perlu diperhatikan, bahwa dalam menghitungnya
selalu dikenakan terhadap nilai pinjaman yang belum
dikembalikan (masih berlaku) sebelum angsuran tehun terakhir
(selama tahun tersebut).

181
Time Value Of Money Dan Discounting Dalam Analisa Benefit Cost

Untuk mmbahas hal ini diambil contoh sebagai berikut:


Misalnya Agus menyerahkan uang kepada Bank “Extra” untuk
pendidikan anaknya selama 6 tahun, sebesar Rp 80.000. Jika
Bank tersebut memperhitungkan bunga sebesar 12% per tahun,
berapa jumlah yang sama yang dapat diterima anaknya pada
setiap akhir tahunnya?.
Untuk itu yang telah diketahui adalah : P = Rp 80.000; i =
12% per tahun; dan n = 6; dan berapa nilai A?
Dengan menggunakan rumus analisa proyek, yaitu :
A = P(A/P)in.
Di mana, jika dilihat dalam daftar bunga 12% kolom 6, pada n
= 6, maka diperoleh nilai ( A / P )126 = 0,243226.
Dengan demikian hasil tersebut adalah :
A = P ( A / P )126
= 80.000 * 0,243226
= Rp 19.458,-

Keterangan:
Mengenai point (b) dan (c) jarang digunakan dalam analisa benefit
cost. Untuk point (e) dipakai dalam analisa benefit costs, bilamana
arus benefit atau biaya tahunan dianggap tetap selama masa
beberapa tahun yang diperkirakan atau n. Sedangkan point (e) ini
sering dipakai untuk menghitung beban pelunasan hutang dalam
rangka analisa financial terhadap proyek, meskipun dadi sudut
social agak kurang relevant untuk analisa benefit costs.

8.4. Mencari Besarnya Bunga


Sebetulnya, kalau sudah diketahui P, F dan n, maka dapat
dicari besarnya i. Untuk memberigambaran mengenai hal ini bias
dilihat contoh berikut: Misalnya saja Sri pada saat ini (sekarang)
meminjam uang dari Bank sebanyak Rp 100.000. Dan jikalau Bank
menetapkan pembayaran uang selama 3 tahun dan menjadi sebesar
Rp 150.000. Ditanyakan berapa sebetulnya bunganya ?. Untuk
menjawab pertanyaan ini, maka kita menggunakan rumus analisa
proyek yaitu: Caranya dapat dihitung dengan mencari kembali dari
rumus F = P ( F / P ) in lihat penjelasan sebelumnya. Perhitungannya
adalah sebagai berikut :
F = P ( F / P )in
182
Time Value Of Money Dan Discounting Dalam Analisa Benefit Cost

Angka F dan P dimasukan dalam rumus tersebur diperoleh angka :


Rp 150.000 = Rp 100.00 * ( F / P )in , atau

Rp 150.000
( F / P )in = ------------------- = 1,50
Rp100.000
Selanjut dicari pada setiap tingkat bunga (dalam daftar bunga)
kolon 1 (mengenai compounding factor) baris ke n = 3 yang
mendekati angka 1,50. Dan ternyat yang mendekat angka tersebut
adalah dua tingkat bunga (i) sebagai berikut:
i = 14%  ( F / P )in = 1,481544.
i = 15%  ( F / P )in = 1,520875
Sehingga besarnya tingkat bunga dapat dicari dengan cara
interpolasi, sebagi berikut :
1,500000 - 1,481544
Bunga (i) = 14% + --------------------------------- * 1 %
1,520875 - 1,481544
= 14,47%
Catatan : Di dalam analisa proyek, interpolasi ini dapat dirumuskan
sebagai berikut :
( F / P )in - ( F / P )i n (bawah)
i = i + ----------------------------------------- * 1 %
(yang dicari) (tingkat bawah)
(F / P)in (atas) - ( F / P )in (bawah)
selisih i atas dgn i bawah

8.5. Annuity Yang Dibayar Pada Awal Tahun/Periode (Annuity


Due)

183
Time Value Of Money Dan Discounting Dalam Analisa Benefit Cost

Di dalam hal ini pembayaran periode pertama dihitung


tersendiri dari selebihnya dihitung dengan memperhatikan discount
rate. Artinya pada pembayaran nlai tahun kedua didiscount dengan
1 / ( 1 + i ). Dalam hal ini dianggap bahwa annuity awal tahun
berikutnya terjadi pada akhir tahun sebelumnya. Untuk hal ini dapat
diambil contoh sebagai berikut :
Misalnya seseorang akan menerima annuity sebesar Rp
20.000 selama 6 tahun, yang dimulai pada awal tahun pertama.
Sekarang bias ditanyakan, berapa besarnya nilai saat ini (present
value) dari annuity tersebut, bilamana telah diketahui besarnya
bunga adalah 14% setahun.
Dari contoh di atas telah diketahui: A = Rp 20.000; n = 6; i = 14%
pertahun dan yang dicari adalah P ?.
Rumus yang digunakan adalah : P = A + A (P/A)in
Dengan demikian, bila dikerjakan dengan rumus tersebut akan
diperoleh:
P = A + A (P/A) 146. Dan bila dicari dalam daftar bunga 14%
kolom 5, n = 6 diperoleh nilai = 3,888668.
Sehingga:
P = 20.000 + 20.000 * (3,888668) = Rp 97.773

8.6. Annuity Yang Dibayar Setelah Periode Pertama (Dengan


Deverred Annuity )
Deffered annuity ini sering digunakan dalam pembayaran
hutang dengan pemberian periode kelonggaran (grace periodea).
Untuk memperoleh gambaran masalah ini dapat diikuti contih
berikut:
Misalkan suatu Negara (Indonesia), pada tanggal 1 Januari
1981 memperoleh kredit sebesar Rp 500.000, dan tingkat bunga
yang ditetapkan adalah 12%. Dengan demikian, maka:
(a) Apabila hutang tersebut dibayar sekaligus pada akhir tahun ke
20 (pada 1 Januari tahun 2000), maka pmecahannya sebagai
berikut:
F = P ( F / P ) 1220 , ini dapat dicari pada kolom 1 pada tingkat
bunga 12% dan n = 20, memberikan angka sebesar 9,64293

184
Time Value Of Money Dan Discounting Dalam Analisa Benefit Cost

(ingat cara mencarinya seperti compounding factor pada point


a, halaman sebelunya)
Dengan demikian, hasilnya akan diperoleh :
F = 500.000 * (9,646293) = Rp 4.823.147,-
Artinya, bahwa pembayaran hutang yang sekaligus pada akhir
tahun ke 20 (tanggal 1 Januari tahun 2000) adalah sebesar Rp
4.823.147,-
(b) apabila annuity dibayar selama 8 tahun, mulai akhir tahun
pertama (1 Januari 1982). Pemecahannya menjadi sebagai
berikut:
Yang telah diketahui adalah P = Rp 500.000, i = 12%, n = 8,
dan yang dicari adalah A ?.
Untuk membahas kasus ini dapat dipakai rumus A = P ( A / P ) in
. Ingat kembali bahwa untuk mencapai ( F / P )128 ini dapat
dicari pada daftar bunga kolom 6, i = 12% dan n ke 8, seperti
halnya yang terdahulu, yang mana di dalam hal ini diperoleh
angka sebesar 0,201303. Untuk mudahnya ingat rumus
sebelumnya (point f).
Dengan demikian, besarnya Annuity itu adalah :
A = 500.000 * ( 0,201303 ) = Rp. 100.652,-
Sebelumnya angsuran sbesar Rp 100.652, ini dibayar setiap
akhir tahun, mulai akhir tahun pertama (1 Januari 1982) sampai
dengan akhir tahun ke delapan (1 Januari 1989).
(c) Apabila annuity tersebut dibayar selama 8 tahun, mulai akhir
tahun ke sepuluh (1 Januari 1991). Langkah pemecahannya
akan menjadi, sebagai berikut :
Untuk mencari besarnya hutang pada akhir tahun kesepuluh (1
Januari 1991) atau merupakan awal tahun kesebelas) adalah: F
= P ( F / P )in . Dimana ( F / P ) 1012 , dapat dicari dengan cara
seperti pada point a. Dengan melihat daftar bunga 12% kolom 1
pada n = 10, ( F / P )1012 dapat diperoleh nilai sebesar 3,105848.
Dengan demikian, maka besarnya F kesepuluh yang dicari
adalah:
F = 500.000 * (3,105848 ) = Rp 1.552.924,-
Berarti, nilai Rp 1.552.924, tersebut merupakan present value
pada akhir tahun ke sebelas yang akan diangsur selama 8
(delapan) tahun, dan berikutnya, untuk mencari nilai A dapat
digunakan rumus seperti pada point f, yaitu A = P ( A / P ) in .

185
Time Value Of Money Dan Discounting Dalam Analisa Benefit Cost

Kalau dilihat pada daftar bunga 12% kolom 6 dan n = 8, maka


( A / P )128 menunjukkan anagka sebesar 0,201303.
Jadi seperti biasa, besarnya A adalah:
A = 1.552.924 * (0,201303) = Rp 312.608,-

Tugas:
1. Rencanakan perhitungan tentang konversi antara at present (P),
at future (F), dan annuity (A), yang terdiri dari:
a). Compounding Factor, (F/P)in
b). Compounding Factor for 1 per Annum, (F/A) in

186
Time Value Of Money Dan Discounting Dalam Analisa Benefit Cost

c). Sinking Fund Factor, (A/F ) in


e). Present Worth / Value of an Annuity Factor, ( P/A )in
f). Capital Recovery Factor, ( A / P )in
2. Rencanakan perhitungan tentang encari besarnya bunga
3. Rencanakan perhitungan tentang annuity yang dibayar pada
awal tahun/periode (annuity due)
4. Rencanakan perhitungan tentang annuity yang dibayar setelah
periode pertama (dengan deverred annuity )

Catatan:
Untuk data-data yang menunjang perhitungan tersebut, anda tentukan
sendiri (data-data tersebut tidak boleh sama dengan lainnya)

C. Penutup
1. Rangkuman
Yang merupakan inti dari evaluasi suatu proyek ialah menentukan
apakah sampai berapa jauhkah proyek memberikan benefit yang lebih
besar daripada biayanya kepada yang mengadakannya. Atau dengan
187
Time Value Of Money Dan Discounting Dalam Analisa Benefit Cost

perkataan lain apakah proyek tersebut membawah benefit bersih dari


segi si penyelenggaranya. Untuk menentukan ada tidaknya serta
tingkat benefit bersih itu perlu kita bandingkan arus benefit dai
proyek tersebut dengan arus biayanya.
Time preferensi merupakan suatu preferensi waktu (skala waktu)
yang menyatakan bahwa sejumlah sumber yang tersedia pada saat ini
untuk dinikmati lebih disenangi orang daripada sejumlah yang sama,
tetapi baru tersedia dalam beberapa tahun yang akan datang
(misalkan baru tersedia untuk dua tahun mendatang)
Cost-Benefit Analysis, Participant’s, secara ekonomi didasarkan atas
alasan-alasan sebagai berkut:
d) Alasan inflasi, yaitu bahwa dengan adanya tingkat inflasi akan
dapat menurunkan nilai uang.
e) Alasan dikonsumsi, yaitu bahwa dengan uang yang sama,
apabila dikonsumsikan akan memberikan tingkat keninkmatan
yang lebih, dibandingkan dengan jika dikonsumsikan di masa
yang akan dating.
f) Alasan risiko penyimpangan, yaitu bahwa dengan adanya risiko
yang tidak diketahui di waktu yang akan dating, maka praktis
nilai uang di masa yang akan dating memerlukan jumlah yang
lebih besar.
Annuity adalah jumlah yang dibayar atau jumlah yang diterima
secara berturut-turut dari suatu periode yang ada. Menegenai annuity
ini mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: a) jumlah angsurannya
sama (equai payments), b) jarak periode angsuran sama (equal period
between payments), dan c) angsuran perta pada akhir periode
pertama.
Konversi Antara At Present (P), At Future (F), dan Annuity (A)
adalah: a). Compounding Factor, (F/P)in; b). Compounding Factor
for 1 per Annum, (F/A) in; c). Sinking Fund Factor, (A/F ) in; d).
Discount Factor, ( P/F ) in; e). Present Worth / Value of an Annuity
Factor, ( P/A )in; dan f). Capital Recovery Factor, ( A / P )in.
Untuk point (b) dan (c) jarang digunakan dalam analisa benefit cost.
Untuk point (e) dipakai dalam analisa benefit costs, bilamana arus
benefit atau biaya tahunan dianggap tetap selama masa beberapa
tahun yang diperkirakan atau n. Sedangkan point (e) ini sering
dipakai untuk menghitung beban pelunasan hutang dalam rangka
analisa financial terhadap proyek, meskipun dadi sudut social agak
kurang relevant untuk analisa benefit costs.

188
Time Value Of Money Dan Discounting Dalam Analisa Benefit Cost

Annuity Yang Dibayar Pada Awal Tahun/Periode (Annuity Due),


dalam hal ini pembayaran periode pertama dihitung tersendiri dari
selebihnya dihitung dengan memperhatikan discount rate. Artinya
pada pembayaran nlai tahun kedua didiscount dengan 1/(1+i). Dalam
hal ini dianggap bahwa annuity awal tahun berikutnya terjadi pada
akhir tahun sebelumnya. Untuk hal ini dapat diambil contoh sebagai
berikut :
Misalnya seseorang akan menerima annuity sebesar Rp 20.000
selama 6 tahun, yang dimulai pada awal tahun pertama. Sekarang
bias ditanyakan, berapa besarnya nilai saat ini (present value) dari
annuity tersebut, bilamana telah diketahui besarnya bunga adalah
14% setahun.
Dari contoh di atas telah diketahui: A = Rp 20.000; n = 6; i = 14%
pertahun dan yang dicari adalah P ?.
Rumus yang digunakan adalah : P = A + A (P/A)in
Dengan demikian, bila dikerjakan dengan rumus tersebut akan
diperoleh :
P = A + A (P/A)146. Dan bila dicari dalam daftar bunga 14% kolom
5, n = 6 diperoleh nilai = 3,888668.
Sehingga :
P = 20.000 + 20.000 * (3,888668) = Rp 97.773
Deffered annuity ini sering digunakan dalam pembayaran hutang
dengan pemberian periode kelonggaran (grace periodea).
Untuk memperoleh gambaran masalah ini dapat diikuti contih
berikut:
Misalkan suatu Negara (Indonesia), pada tanggal 1 Januari 1981
memperoleh kredit sebesar Rp 500.000, dan tingkat bunga yang
ditetapkan adalah 12%. Dengan demikian, maka :
(a) Apabila hutang tersebut dibayar sekaligus pada akhir tahun ke 20
(pada 1 Januari tahun 2000), maka pmecahannya sebagai berikut:
F = P ( F / P )1220 , ini dapat dicari pada kolom 1 pada tingkat
bunga 12% dan n = 20, memberikan angka sebesar 9,64293 (ingat
cara mencarinya seperti compounding factor pada point a,
halaman sebelunya)
Dengan demikian, hasilnya akan diperoleh :
F = 500.000 * (9,646293) = Rp 4.823.147,-
Artinya, bahwa pembayaran hutang yang sekaligus pada akhir
tahun ke 20 (tanggal 1 Januari tahun 2000) adalah sebesar Rp
4.823.147,-

189
Time Value Of Money Dan Discounting Dalam Analisa Benefit Cost

(b) apabila annuity dibayar selama 8 tahun, mulai akhir tahun


pertama (1 Januari 1982). Pemecahannya menjadi sebagai
berikut:
Yang telah diketahui adalah P = Rp 500.000, i = 12%, n = 8,
dan yang dicari adalah A ?.
Untuk membahas kasus ini dapat dipakai rumus A = P ( A / P ) in .
Ingat kembali bahwa untuk mencapai ( F / P ) 128 ini dapat dicari
pada daftar bunga kolom 6, i = 12% dan n ke 8, seperti halnya
yang terdahulu, yang mana di dalam hal ini diperoleh angka
sebesar 0,201303. Untuk mudahnya ingat rumus sebelumnya
(point f).
Dengan demikian, besarnya Annuity itu adalah :
A = 500.000 * ( 0,201303 ) = Rp. 100.652,-
Sebelumnya angsuran sbesar Rp 100.652, ini dibayar setiap akhir
tahun, mulai akhir tahun pertama (1 Januari 1982) sampai dengan
akhir tahun ke delapan ( 1 Januari 1989 )
(c) Apabila annuity tersebut dibayar selama 8 tahun, mulai akhir
tahun ke sepuluh (1 Januari 1991). Langkah pemecahannya akan
menjadi, sebagai berikut :
Untuk mencari besarnya hutang pada akhir tahun kesepuluh (1
Januari 1991) atau merupakan awal tahun kesebelas) adalah: F =
P ( F / P )in . Dimana ( F / P ) 1012 , dapat dicari dengan cara seperti
pada point a. Dengan melihat daftar bunga 12% kolom 1 pada n =
10, ( F / P )1012 dapat diperoleh nilai sebesar 3,105848. Dengan
demikian, maka besarnya F kesepuluh yang dicari adalah:
F = 500.000 * (3,105848 ) = Rp 1.552.924,-
Berarti, nilai Rp 1.552.924, tersebut merupakan present value
pada akhir tahun ke sebelas yang akan diangsur selama 8
(delapan) tahun, dan berikutnya, untuk mencari nilai A dapat
digunakan rumus seperti pada point f, yaitu A = P ( A / P ) in .
Kalau dilihat pada daftar bunga 12% kolom 6 dan n = 8, maka (
A / P )128 menunjukkan anagka sebesar 0,201303.
Jadi seperti biasa, besarnya A adalah:
A = 1.552.924 * (0,201303) = Rp 312.608,-
2. Tes Formatif
Selesaikan soal-soal dibawah ini:
1. Suatu pryek harus membayar royalitie (retrebusi) kepada
pemerintah daerah sebesar Rp. 25.000, setiap akhir tahun selama 5
tahun secara berturut-turut. Telah diadakan perjajian, bahwa jumlah
190
Time Value Of Money Dan Discounting Dalam Analisa Benefit Cost

retrebusi tersebut tidak dibayarkan pada setiap akhir tahun,


melainkan dibayar sekaligus pada akhir tahun ke 5.
Pertanyaan : Dengan tingkat bunga sebesar 15% setahun untuk
setiap pembayaran yang ditahan, berapakah jumlah yang harus
dibayarkan pada akhir tahun ke 5 ?.
2. Pemerintah daerah meminjam uang sebanyak Rp 500.000, pada
waktu sekarang ini (at present worth). Sesudah 9 bulan (at future
worth) diharuskan membayar kemabli sebanyak Rp 1.000.000,-
Pertanyaan : Berapa sebetulnya tingginya tingkat bunga yang
dibebenkan ?.
3. Selesaikan masing-masing soal di bawah ini :

Jumlah Tingkat Periode Coumpound Future


Investasi Bunga Interest Value
(Rp) (%) Factor (Rp)
a. 25.000 10/tahun 10 tahun ………….. ……….
b. 75.000 7/tahun 2 tahun ………….. ……….
c. 26.000 ……/tahun 7 tahun 1,714 44.564
d. 7.000 6/tahun …. tahun ……….. 10.000

3. Tindak Lanjut
Diharapkan mahasiswa dapat memahami materi dalam bab ini untuk
keberhasilan dalam proses belajar mengajar dan sebagai dasar
pekerjaan di lapangan.

191

Anda mungkin juga menyukai