Rental Office Pa 5 PDF
Rental Office Pa 5 PDF
RENTAL OFFICE
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Arus globalisasi secara signifikan mempengaruhi persaingan usaha masyarakat yang pada akhirnya
mengakibatkan perubahan dalam berbagai hal. Salah satunya adalah peningkatan kegiatan perkantoran
sebagai aktifitas pendukung usaha. Peningkatan tersebut memicu lahirnya diversifikasi usaha sebagai
upaya pemenuhan tuntutan penghasilan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan individu. Difersifikasi
usaha ini menuntut adanya wadah yang dapat menampung kegiatan tersebut, yang semakin lama
semakin meningkat secara signifikan. Peningkatan kebutuhan ruang usaha ini merupakan salah satu latar
belakang tumbuhnya kantor sewa ( Rental office ).
Didalam kota terdapat kegiatan yang meliputi perdagangan, jasa pendidikan, kesehatan, perkantoran dan
pemerintahan. Urutan ini lebih ditekankan pada perubahan mengenai pola struktur kegiatan perkantoran. Sesuai
dengan sifat dari suatu sifat kota yang memiliki kepadatan cukup tinggi, serta harga jual tanah yang cukup tinggi pula
mengakibatkan pusat kota terkonsentrasi pada area yang cukup sempit. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa
kegiatan perkantoran merupakan sebagian besar sumber nafkah masyarakat kota pada umumnya, dimana
berpengaruh terhadap pola pergerakkan penduduk dan tata ruang kota secara keseluruhan. Guna menanggulangi
kebutuhan akan sarana perkantoran yang memadai pada pusat kota, maka dengan seiring perjalanan waktu dan
perkembangan jaman suatu kota sudah memerlukan kantor sewa dengan segala fasilitasnya yang disesuaikan
dengan kebutuhan perkantoran tersebut.
PERMASALAHAN
meningkatkan laju pembangunan serta
pertumbuhan ekonomi kota Banda Aceh
Masalah umum
Menciptakan tata ruang kota yang serasi, menarik,
Belum adanya sarana dan prasarana modern yang mendukung
dengan memperhatikan keserasian lingkungan.
pengembangan ekonomi serta banyak pelanggaran yaang terjadi dalam
Menciptakan suatu wadah yang menyediakan
masyarakat yang tidak ikut serta dalam tata ruang kota sehingga daya
suatu sarana perkantoran yang memiliki fasilitas
tarik kota yang semakin berkurang.
yang mampu mewadahi dan menunjang semua
kegiatan perkantoran.
Masalah khusus
Mampu mengintegrasikan kebutuhan fungsional
1. Perancangan kantor vertical memerlukan perencanaan sirkulasi dan
dan non fisik dalam suatu tampilan design
utilitas yang terintegerasi
arsitektural yang memanfaatkan perkembangan
2. Sistem struktur dan konstruksi yang cocok untuk bangunan dengan
teknologi.
massa tinggi
3. Pengolahan massa bangunan dengan tidak merusak lingkungan
sekitar.
4. penerapan konsep ke dalam desain bangunan
LINGKUP PERENCANAAN
Lingkup perancangan meliputi konsep perencanaan dan perancangan Rental Office dan juga fasilitas-fasilitas pendukungnya. Tema
yang dipilih akan menjadi batasan dalam merancang agar sesuai dengan konsep konsep yang telah ditetapkan.
Latar Belakang
Identifikasi Masalah
Lingkup Perencanaan
Pengumpulan Data
Konsep Perancangan
Pengembangan Rancangan
Desain
kantor (office): gedung tempat tulis menulis atau mengurus sesuatu pekerjaan (Kamus Umum Bhs. Indonesia, W.J.S.
Poerwadarminta, Depdikbud, 1976)
Sewa (rental): adalah : pemakaian sesuatu dengan membayar uang, biasanya untuk jangka waktu tertentu. (Kamus
Umum Bhs. Indonesia, W.J.S. Poerwadarminta, Depdikbud, 1976)
Kantor sewa : suatu bangunan yang mewadahi transaksi bisnis dengan pelayanan secara profesional. Ruang-ruang
dalamnya terdiri dari ruang-ruang dengan fungsi yang sama, yaitu fungsi kantor dengan status pemakai sebagai
penyewa atas ruang yang digunakannya. (Menurut Hunt, W.D. dalam Meyer, 1983 )
FUNGSI
1. Untuk memberikan peluang perkembangan ekonomi di masa depan, baik untuk pihak domestik maupun asing.
2. Untuk mewadahi kebutuhan aktifitas usaha ekonomi, khususnya di bidang perkantoran.
3. Untuk memberikan fasilitas untuk kegiatan perkantoran yang dilakukan penyewa, dengan meyediakan ruang
perkantoran administrasi yang dilakukan si penyewa, serta dalam sebuah perkantoran sewa juga terdapat
sarana lain yang dibutuhkan guna menunjung kegiatan perkantoran didalamnya.
FAKTOR EKONOMI
1. analisis kebutuhan kantor 2. Pemodalan dan pengembalian modal
Meliputi : Pemodalan meliputi biaya-biaya :
- Perkiraan kebutuhan ruang kantor disesuaikan dengan jumlah - Harga tanah keseluruhan
penduduk di suatu wilayah. Makin besar jumlah penduduk di - Harga konstruksi / harga keseluruhan bangunan
suatu wilayah, makin besar kebutuhan ruang kantor di wilayah - Biaya praoperasi meliputi legal fee and
tersebut. documentation, commitment fee, sales promotion, office
overhead, loan interest during construction.
- perkiraan daya serap kantor sewa yang dibangun. Dengan - Working capital (biaya operasi perusahaan)
melihat kapasitas tenaga kerja di suatu wil;ayah, dapat - Contigency (biaya-biaya tak terduga)
diperkirakan daya serap kantor sewa yang dibangun terhadap Pengembalian modal dengan cara :
tenaga kerja yang ada. Idealnya, daya serap yang direncanakan - Pemasaran
lebih kecil daripada jumlah tenaga kerja yang ada sehingga - Pengembangan
proses seleksi tenaga kerja dapat terjadi. Dari angka daya serap
tersebut, dapat dihitung persentase pekerja yang berada dalam 3. Penyewaan kantor sewa
suatu kantor sewa terhadap jumlah seluruh angkatan kerja yang Dalam perhitungan sewa ruang kantor dikenal istilah istilah
ada di kota tersebut. sebagai berikut :
a. Service floor area, meliputi area area yang tidak termasuk
disewakan, tetapi merupakan layanan untuk penyewa seperti
elevator, tangga, AC central, Fire Tower Court.
c. Gross area system adalah sistem sewa dengan memperhitungkan semua bagian bangunan (ruang ruang yang ada) termasuk
lobby, lift, lavatory dan ruang penunjang lainnya.
d. Net area system, adalah sistem sewa dengan memperhitungkan luas ruang yang benar benar hanya digunakan oleh penyewa.
Da;lam hal ini, lavatory, ruang lift, dan penunjang tidak termasuk yang disewakan.
e. Semi gross system adalah sistem sewa dengan memperhitungkan semua ruang yang digunakan oleh penyewa ditambah dengan
beberapa ruang fasilitas, tetapi tidak termasuk ruang transportasi, tangga darurat, dan fasilitas umum lainnya.
FAKTOR KONSTRUKSI
perancangan yang efisien dari segi pembiayaan
Penataan ruang yang efisien dengan pengertian memaksimalkan ruang sewa
Efektif dalam arti bangunan yang dirancang harus sesuai dengan fungsi yang diwadahi
Penataan jalur sirkulasi dan fasilitas harus merata
2 hal penting yang perlu diperhatikan terkait dengan konstruksi kantor sewa adalah :
1. Teknologi
2. Modul ruang sewa
klasifikasi modul ini dapat dibagi menjadi small space, medium space, dan large space berdasarkan beberapa pertimbangan, di
antaranya :
- Efisiensi dan efektivitas penataan ruang. Ruang ruang dalam kantor sewa memerlukan penataan secara
efisien, tetapi tetap efektif untuk mewadahi fungsi fungsi di dalam nya dengan tujuan memaksimalkan luasan
ruang sewa.
- Tipe lantai yang disewakan dapat dipilih menggunakan sistem rentable floor area, gross area system, net area
system, atau semi gross system
- Jenis kegiatan yang ada akan mempengaruhi kebutuhan ruang yang meliputi dimensi dan karakter ruang serta
fasilitas yang perlu direncanakan.
- Faktor kebutuhan / ekonomi. Faktor inni didapatkan berdasarkan analisis kebutuhan dan ekonomi konsumen
sasaran yang direncanakan.
b. Medium space, merupakan modul ruang sewa yang mempunyai kriteria : 5. Klasifikasi kantor sewa berdasarkan pembagian layout denah
- Kapasitas memadai untuk grup kerja a. cellular system (sel)
- Luas area minimal 40 m2 dan maksimal 150 m2 b. group space system (kelompok ruang)
c. landscape/open plan system (ruang terbuka)
c. Large space, memiliki kriteria :
- Kapasitas memadai untuk banyak grup keerja 6. klasifikasi kantor sewa berdasarkan kedalaman ruang
- Luas area di atas 150 m2 a. shallow space
konfigurasi kantor sewa dapat digolongkan sebagai shallow space apabila
ruang ruang nya dirancang dengan kedalaman kurang dari 8 m dengan
2. klasifikasi kantor sewa berdasarkan peruntukkannya bentuk sirkulasi single zone place yang disusun secara linier.
a. Kantor sewa fungsi tunggal
merupakan kantor sewa yang di dalamnya hanya memiliki 1 fungsi b. medium depth space
apabila ruang ruang sewanya dirancang dengan kedalaman:
b. Kantor sewa fungsi majemuk 8-10 m pada jalur sirkulasi single zone place
merupakan kantor sewa yang di dalamnya memiliki beberapa fungsi 14-22 m pada konfigurasi double zone place
sehingga lebih variatif.
c. deep space
pada kategori ini ruang ruang dirancang dengan kedalaman 11-19 m.
3. Klasifikasi kantor sewa berdasarkan jumlah penyewanya
a. Penyewa bangunan tunggal d. very deep space
adalah bangunan kantor sewa yang hanya disewakan kepada satu penyewa apabila kedalaman ruang nya lebih dari 20 m.
dalam jangka waktu tertentu.
7. Klasifikasi kantor sewa berdasarkan tipikal jalur pencapaian
b. Penyewa lantai tunggal a. tipe koridor terbuka
adalah kantor sewa yang setiap lantai hanya ditempati oleh satu penyewa b. tipe menara
saja.
Rental office atau diindonesiakan jadinya "Kantor Sewa". bangunan komersial jenis ini adalah bangunan yang dibangun untuk disewakan, baik
disewakan / dirental secara keseluruhan, ataupun sebagiannya saja.
Bangunan rental office umumnya dibangun dengan tipologi bangunan "high rise building", dengan kata lain bangunan berlantai banyak. contoh paling
populer adalah Twin Towers Petronas di KL, Malaysia juga Wisma Dharmala di Jakarta, Indonesia.
Untuk mendesain bangunan rental office, kita perlu tau ruang-ruang apa aja seeh yang dibutuhin, yang biasanya ada di bangunan tersebut. naah, di
bawah ini adalah ruang-ruang yang boleh dikatakan selalu ada di bangunan rental office :
1. Lobby
2. Receptionist
3. Concierce
4. Ruang Penitipan Anak berikut Ruang Bermain
5. Commercial Area, berupa :
- Restaurant
- Magazine Shop
- Fitness Area
- Bank
- ATM
- Etc
6. Rental Floor/ Lantai Sewa
7. Ruang Pengelola
8. Ruang Security
9. Service Area
10. Parkir Area/ Floor
Di atas merupakan ruang-ruang yang biasa ada di bangunan rental office, ruang-ruang lain boleh ditambahkan tentunya dengan melihat dan
mempertimbangkan hal-hal penting lainnya.]
http://kimsnote.blogspot.com/2009/04/mendesain-bangunan-komersial-rental.html
Bentuk citra yang muncul berupa abstraksi dari dua bidang setebal
Nama Objek : Menara Palma, Jakarta 6 m yang pada suatu kemiringan, mendekati satu dengan dengan
Lokasi : Jl. Rasuna Said, Jakarta
yang lainnya. Tetapi tidak bersentuhan sehingga tampak seperti
Pemilik : PT. Wanamitra Permai
Arsitek : Budiman Hendropurnomo, Dicky Hendrasto huruf A secara asimetris. Bentuk seperti huruf A ini sebenarnya
Luas Tapak : 4720 m2
berkaitan dengan kondisi lahannya yang sempit.
Total luas bangunan : 28,700 m2 (24 tingkat).
Fungsi bangunan : Rental Office
Tema bangunan : Arsitektur Modern
Untuk memudahkan mencapai unit perkantoran, maka Untuk transportasi di dalam gedung tersedia 8 lift
Menara Karya dibagi menjadi dua zone, yaitu lantai low penumpang yang dibagi 4 unit lift untuk low zone
zone dari lantai 3 sampai lantai 17 dan lantai high zone dari lantai ground floor (GF) ke lantai
dari lantai 18 sampai lantai 29. Untuk masing-masing 17. Kemudian 4 unit lift untuk high zone dari
lantainya, dibagi menjadi delapan tipe ukuran yang lantai 18 sampai lantai 29. Dua lift parkir dari GF
bervariatif, di low zone tersedia mulai dari ukuran 1,280- ke besmen dan satu service lift yang bergerak
1,400m dan di high zone mulai dari ukuran 1,150- dari lantai besmen sampai lantai 29. Masih
http://buildingindonesia.biz/2010/10/31/menara-karya-disain-futuristik-dengan-ciri-khas-sky-diamond-dan-full-laminated-glass/
http://adesignideas.blogspot.com/2009/07/office-tower-menara-karyajakartaindones.html
Arsitektur Post Modern adalah Arsitektur yang berkembang setelah era Arsitektur Modern dimana aliran arsitektur yang baru ini
mempunyai tujuan menolak , menyempurnakan , dan mengkoreksi terhadap kesalahan yang telah terjadi pada Arsitektur Modern di masa
yang sebelumnya .
Pemunculan post modern tidak bisa dipisahkan dari aspek yang berlaku sebelumnya yakni arsitektur modern. Arsitektur modern yang sudah
berjalan selama lebih kurang setengah abad mulai mencapai titik kejenuhan. Konsep-konsep yang terlalu logis dan rasional serta kurangnya
memperhatikan nilai-nilai sosial, lingkungan dan emosi yang ada dalam masyarakat mendapat berbagai kritik dan tanggapan artinya arsitektur
modern lebih cenderung untuk memperhatikan bagaimana caranya manusia harus hidup dan kurangnya perhatian terhadap kehidupan manusia
yang sebenarnya (bersifat sepihak). Karya-karyanya pun sangat kaku, membosankan dan tidak memiliki identitas, karena mempunyai langgam
yang sama pada hampir semua jenis bangunan di berbagai tempat.
Kelompok arsitek baru kemudian bertekad untuk menetapkan suatu dasar filsafat dan format baru yang lebih luas bagi desain. Dalam usahanya
untuk suatu perbendaharaan arsitektur yang baru, maka para arsitek yang baru ini berpaling pada sumber-sumber yang beragam sifatnya dahulu
dihindari, seperti Rennisance-Itali, Barok-Jerman, Las Vegas dan lainnya.
Pada tanggal 15 Juli 1972, blok-blok perumahan di Pruitt Igoe dan peninggalan arsitektur modern diruntuhkan. Ada yang menganggap tanggal
tersebut resmi sebagai matinya arsitektur modern.
Dalam beberapa waktu, perdebatan para kalangan arsitek telah disadari oleh masyarakat sehingga para arsitek baru mulai mencoba mengadakan
komunikasi di antara bangunan, masyarakat dan lingkungan. Kemudian kelompok baru mulai mengemukakan pandangan-pandangannya yakni
sadar berpilih-pilih tentang tata hubung antara bentuk dan isi dan sangat peka terhadap preseden sejarah dan kebudayaan.
Kelompok ini kemudian menyebutkan dirinya sebagai arsitek post modern atau dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai pasca modern yang
mulai menonjolkan karya nyatanya pada tahun 1966-an. Sebenarnya gejala pasca modern ini sudah ditunjukkan pada pertengahan 1950-an yaitu
pada karya Le Corbusier sebuah Gereja di Ronchamp yang sangat menyimpang dari gaya internasional. Pasca modern dimulai akhir 1950-an
secara sedikit demi sedikit, baik secara terang-terangan maupun tersamar. Bermula dari penggunaan bentuk-bentuk lama, elemen-elemen
tradisional, historis dipadu dengan penyederhanaan elemen-elemen modern. Komposisi unsur-unsur bangunan menyampaikan makna tertentu
yang dapat dibaca. Demikian percobaan-percobaan dilakukan terus menerus dan diharapkan ada suatu timbal balik dari arsitek, pemakai
masyarakat awam, dan lingkungan alam.
Untuk lebih memperjelas pengertian arsitektur post modern, Charles Jencks memberikan daftar ciriciri
sebagai berikut:
http://alloy-architect.blogspot.com/2010/04/arsitektur-post-modern.html
http://leoniassetica.blogspot.com/2010/01/arsitektur-post-modern.html
Menara Petronas berdiri setinggi 452 menghubungkan kedua menara pada lantai 41 dan
meter atau 1483 kaki dihitung sampai 42. Jembatan ini adalah tujuan kunjungan turis yang
paling atas. Bentuk lantainya berupa datang ke Menara PETRONAS dengan jumlah tiket
dua buah persegi yang berpotongan yang terbatas (sekitar 1200 buah). Selain itu,
membentuk bintang berujung delapan jembatan ini juga digunakan untuk evakuasi apabila
dan pada tiap titik perpotongannya terjadi keadaan darurat di sebuah menara sehingga
Desain Cesar pelli ini memilih gaya Sebagaimana bangunan tinggi lain, Menara
postmodern khas untuk menciptakan PETRONAS pun bisa bergoyang bila diterpa angin
ikon abad ke-21 untuk Kuala Lumpur sehingga pembangunan jembatan pun tidak dipasang
dengan motif yang lazim digunakan secara kaku pada kedua menara.
Penjabaran prinsi-prinsip green architecture beserta langkah-langkah mendesain green 3. Karakteristik pengendali matahari (sun shading dan
building menurut: Brenda dan Robert Vale, 1991, Green Architecture Design fo Sustainable sifat permukaan)
Future: Variabel sun shading terdiri dari kategori sun shading
internal dan eksternal; sedangkan variabel sifat
1. Conserving Energy (Hemat Energi) permukaan terdiri dari kategori kapasitif, reflektif dan
transmitif.
Cara mendesain bangunan agar hemat energi, antara lain:
- Banguanan dibuat memanjang dan tipis untuk memaksimalkan pencahayaan dan 4. Karakteristik dinding (material)
menghemat energi listrik. 5. Karakteristik atap (tipe dan material)
- Memanfaatkan energi matahari yang terpancar dalam bentuk energi thermal sebagai
sumber listrik dengan menggunakan alat Photovoltaic yang diletakkan di atas atap.
- Memasang lampu listrik hanya pada bagian yang intensitasnya rendah.
- Menggunakan Sunscreen pada jendela yang secara otomatis dapat mengatur intensitas GREEN
cahaya dan energi panas yang berlebihan masuk ke dalam ruangan.
- Mengecat interior bangunan dengan warna cerah tapi tidak menyilaukan, yang bertujuan
untuk meningkatkan intensitas cahaya.
- Bangunan tidak menggunkan pemanas buatan, semua pemanas dihasilkan oleh penghuni Green roof Solar Panel
dan cahaya matahari yang masuk melalui lubang ventilasi.
-Meminimalkan penggunaan energi untuk alat pendingin (AC) dan lift.
http://www.greenroofs.com/projects/pview.php?id=846
http://inhabitat.com/amazing-green-roof-art-school-in-singapore/