Isi Tutorial Gypsum
Isi Tutorial Gypsum
PENDAHULUAN
maupun kedokteran gigi. Dalam bidang kedokteran gigi, penggunaan gipsum ini
sangat meluas, dan juga salah satu bahan yang sering digunakan. Penggunaan bahan
tersebut dapat digunakan dalam membuat model untuk gigi tiruan, yang terdapat
campuran plaster didalam kandungannya, plaster jenis lain yang dikenal sebagai
stone gigi, diaduk dengan air,dituang ke dalam cetakan, dan dibiarkan mengeras,
cetakan plaster yang mengeras tersebut berfungsi sebagai mold untuk membentuk
model positif, atau model plaster. Pada model inilah gigi tiruan dibuat tanpa
Selain itu, ada juga produksi gypsum sintesis yang merupakan terobosan
produk baru yang bernilai ekonomi. Sebagai wallboard, gypsum yang diproduksi
secara benar ternyata memiliki kualitas lebih baik daripada gypsum yang diperoleh
sintesis. Seringnya pemakaian bahan gipsum ini dalam bidang kedokteran gigi
mamapu menghasilkan detail halus dari bahan cetak. Dan ada juga kerugiannya,
1
gypsum memiliki bahan radioaktif yag tidak baik untuk kesehatan tubuh. Untuk
dapat menghindarkan kita dari bahan radioaktif tersebut saat sedang proses
menggunakan gypsum.
3. Apa saja macam, sifat, & fungsi dari masing-masing tipe gypsum ?
model kerja ?
1.3 Tujuan
3. Mahasiswa mampu memahami tahap tahap dan cara manipulasi yang baik
dan benar.
manipulasi gips.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Gypsum
merupakan produk samping dari beerapa proses kimia. Secara kimiawi, gypsum yang
dihasilkan untuk tujuan kedokteran gigi adalah kalsium sulfat dihidrat. Gypsum pada
kedokteran gigi digunakan untuk membuat model studi dari rongga mulut serta
Gips adalah kalsium sulfat dihidrat, (CaSO4 . 2H2O). Saat mengeras, dimana
suhunya cukup tinggi untuk menghilangkan kadar airnya, gips berubah menjadi
kalsium sulfat hemihidrat, ((CaSO4)2 . H2O), dan pada temperatur lebih tinggi.
Gypsum sendiri dapat dibagi menjadi dua jenis secara umum sebelum
diklasifikasikan yaitu : Plaster dan stone gigi. Kandungan utama plaster dan stone
gigi adalah kalsium sulfat hemihidrat ((CaSO4)2 . H2O) bergantung pada metode
pengapuran bentuk hemihidrat yang berbeda dapat diperoleh. Bentuk ini disebut -
156).
membuat gigi tiruan. Misalnya, campuran plaster of Paris dan air ditempatkan dalam
sendok cetak dan ditekan pada jaringan rahang. Plaster dibiarkan mengeras dan
3
kemudian cetakan dikeluarkan. Dokter gigi sekarang memiliki bentuk negative dari
Bila jenis plaster lain yang dikenal dengan stone gigi, yang sekarang diaduk
dengan air sekarang diaduk dengan air kemudian dituang kedalam cetakan model
negative yang tadi lalu dibiarkan sampai mengeras. Lalu cetakan plaster yang
mengeras tersebut menjadi mold untuk menjadi model positif atau model master.
Pada model inilah gigi tiruan dibuat tanpa kehadiran pasien. ( Kenneth J. Anusavice,
2004 : 155).
2. Restorasi.
3. Piranti orthodonti.
5. Plaster of Paris
bahan kimia.
6. Dental stone
4
b) Sebagai binder bagi bahan investment yang sesuai untuk penuangan alloy
7. Investment Gips untuk Prosedur Inlay Casting, bahan ini digunakan untuk
memperoleh mold dalam proses casting, pada pembuatan inlay, crown dan
bridge.
8. Investment Gips untuk Chrom Cobalt Base Alloy, bahan ini digunakan sebagai
bahan tanam dalam prosedur casting pada pembuatan metal prothesa, partial
rumus kimia (CaSO4 . 2H2O) . Prosentase komposisi kimia dalam kalsium sulfat
dihidrate yaitu:
2. Gypsum cetak sama seperti di atas dengan bahan tambahan seperti natrium
5
3. Hexagonal calcium sulphate, bila terdapat, akan mengalami hydrasi dengan
cepat.
dengan air (dikenal dengan gypsum gosong atau dead burnt plaster).
5. Adanya impurity lain, baik yang didapati dari bahan baku gypsum maupun
Contoh
Contoh
kalsium sulfat hemihidrat. Digunakan dari bahan bangunan mirip adukan semen dan
6
didapat dari pemanasan 150C. Setelah pengeringan, plaster tetap sangat lembut dan
mudah dimanipulasi dengan alat logam maupun ampelas. Cocok sebagai finishing,
bukan bahan materi. Karena waktu setting cepat, dibutuhkan retardans untuk
memperlambat. Gypsum tipe I saat ini jarang digunakan dalam kedokteran gigi, lebih
banyak diganti dengan hidrokoloid atau bahan elastomer. Gypsum tipe I biasa nya
digunakan untuk mencetak rahang tak bergigi dan memiliki kekuatan kompresi 580 +
290 psi.
7
2.3.1.2 Plaster Model ( type II )
sebagai model studi pembangunan mengartikulasikan batu gips. Pada dasarnya bahan
gypsum tipe II sama dengan tipe I namun lebih kuat. Setting time 3 menit dan
mudah dimanipulasi. Gypsum tipe II memliki harga paling murah diantara gypsum
yang lain. Biasanya berwarna putih alami, jadi terlihat kontras dengan stone yang
Gambar 3. Bahan Plaster model Gambar 4. Gypsum type II, Extra White,
Modelling
8
2.3.1.3 Dental Stone ( type III )
kalsium sulfat hemihidrat dan merupakan hasil pengapuran gypsum. Gypsum tipe III
lebih kuat dari tipe II karena memerlukan air lebih sedikit serta ideal untuk
pembuatan model dari full atau partial denture, model ortodonsi dan lain lain. Secara
tradisional, gypsum tipe III berwarana kuning atau putih dan memiliki kekuatan
kompresi minimal 1 jam 20,7 Mpa (3000 psi), tetapi tidak melebihi 34,5 Mpa
(5000psi). Bahan ini ditujukan untuk pengecoran dalam membentuk gigi tiruan
9
2.3.1.4 Dental stone, high strength low expansion ( type IV )
bagi bahan stone untuk pembuatan die adalah kekuatan, kekerasan, dan ekspansi
pengerasan minimal. Digunakan sebagai die stone untuk pembuatan model restorasi.
Gypsum tipe IV memiliki kekuatan kompresi 5000 psi atau 19amper 2x lebih kuat
10
Gambar 10. Extra-hard gypsum Type IV for orthodontic models
merupakan produk gypsum yang paling tinggi daya kompresi dan kekuatannya.
Biasanya digunakan sebagai casting atau pembentukan positif logam, juga digunakan
untuk crown, brides, dies, maupun cetak parsial. Gypsum ini berwarna biru atau
hijau serta paling banyak membutuhkan biaya dibandingkan semua produk gips. Ini
merupakan produk gypsum yang dibuat akhir akhir ini dan memiliki kekuatan
kolpresi yang lebih tinggi dibandingkan stone gigi type IV, kekuatan kompresi type
menurunkan lebih jauh rasio W:P. Ekspansi pengerasan ditingkatkan dari maksimal
0,10% - 0,30%.
11
2.3.2 Klasifikasi berdasarkan Proses Terbentuknya
molekul air dengan rumus kimia (CaSO4 . 2H2O), dimana jenis batuannya adalah
Gipsit
laut dan air kawah yang banyak yang mengandung sulfat dengan menambahkan
unsure kalsium ke dalamnya dan sumber lainnya adalah gypsum sebagai produk
Bahan dasar gypsum adalah mineral gypsum kalsium sulfat dihidrat (CaSO4 .
2H2O). Apabila dipanaskan, (CaSO4 . 2H2O) akan kehilangan 1,5 grammol H2O
yang kemudian akan menjadi kalsium sulfat hemihidrat ((CaSO4)2 . H2O) , yakni
produk gypsum yang digunakan dalam bidang kedokteran gigi. Berikut dibawah ini
12
(2 CaSO4 . 2 H2O) + pemanasan ((CaSO4) 2 . H2O) + (3 H2O)
Calcium Calcium
Sulfate Sulfate
Dehydrate Hemihydrate
kalsium sulfat hemihidrat dicampur dengan air, maka akan terjadi reaksi kimia :
kalsium sulfat hemihidrat bereaksi dengan 1,5 gmol air (H2O), maka akah dihasilkan
1gmol kalsium sulfat dihidrat dan panas yang dikeluarkan sebesar 3900 kalori.
Kelarutannya dalam air 2,1 gr tiapm liter air pada suhu 40o C ; 1,8 gr tiap liter
air pada suhu 0o C ; 1,9 gr tiap liter pada suhu 70o - 90o C
dehydrate.
batuan, gipsit alabaster, satin spar dan selenit. Gipsum juga dapat diklasifikasikan
13
belerang, terbentuk sekitar fumarol vulkanik, efflorescence pada tanah atau gua-gua
kapur, tuduh kubah garam, penudung oksida besi (gossan) pada endapan pirit di
Warna : putih, kuning, abu-abu, merah jingga, hitam bila tak murni
Konduktivitasnya rendah
Butiran Gypsum
14
2.4.3 Viskositas
Perbandingan dari dental stone high strength diaduk dengan tangan dan
dengan vacuum
Material
Viskositas (cp)
Dental stone high strength
A 27.000
B 29.000
C 50.000
D 54.000
E 101.000
15
2.4.4 Compressive Strength
kekuatan yang diperoleh bila kelebihan air yang dibutuhkan untuk hidrasi hemihidrat
tertinggal dalam contoh bahan uji. Besarnya Kekuatan kompresi dari beberapa
produk gypsum yang paling rendah ialah 12 MPa dan yang paling tinggi 38 MPa
atau sekitar 7000psi. Berikut data kekuatan kompresi dari macam-macam gypsum :
3. Stone type III memiliki kekuatan kompresi minimal 1 jam 20,7 Mpa atau
sekitar 3000 psi, tetapi tidak melebihi 34,5 Mpa atau sekitar 5000psi
4. Type IV memiliki kekuatan kompresi 34,5 Mpa atau sekitar 5000 psi
5. Ini merupakan produk gypsum yang dibuat akhir akhir ini, dan memiliki
kekuatan kompresi yang lebih tinggi dibandingkan stone gigi type IV,
Jika air yang digunakan lebih banyak, maka compressive strength nya turun. Berikut
ialah compressive strength dari 3 tipe gypsum yang berbeda 1 jam setelah
pengerasan :
16
2.4.5 Surface Hardness and Abrasion Resistance
abrasi) sangat penting diperhatikan agar tidak banyak atau bahkan tidak ada
kehilangan bentuk pada model selama proses manipulasi untuk mempelajari oklusi
yang berkontribusi terhadap kekuatan dan daya tahan abrasi produk akhir ialah
0,00%-0,30%. Pada dental stone 0,00%-0,20%, dental stone high strength 0,00%-
0,10%, dan pada dental stone high strength high expansion adalah 0,10%-0,30%.
yang kental dan cara pengadukan yang cepat bisa meningkatkan jumlah setting
expansion, sedangkan campuran yang lebih encer atau cair dan cara pengadukan
17
Tabel perubahan dimensi yang terjadi selama proses pengerasan gypsum. (sumber :
A.R. Docking)
1. Sifat mekanis baik, artinya harus kuat sehingga tidak mudah rusak atau
tergores selama proses pembuatan piranti restorasi atau saat ukir malam, dll.
18
2.6 Manipulasi gypsum
Plaster atau gips hendaknya dicampur dengan air atau larutan PE dengan
perbandingan 100gr dengan 50 sampai 60ml. Harus dijaga agar tidak terbentuk
Untuk lebih detailnya, manipulasi dipengaruhi oleh hal hal sebagai berikut :
2.6.1 Pemilihan
Untuk proses awal, harus dilakukan pemilihan gips berdasarkan aplikasi yang
akan dibuat. Sebagai contoh dental plaster dipilih karena rendahnya kebutuhan fisik
dan biaya yang digunakan dalam proses manipulasi. Namun ada kalanya kita
memilih dental stone karena dibutuhkan kekuatan dan akurasi yang bagus dalam
working castnya. Di beberapa instansi, sebuah kombinasi yang terdiri dari satu atau
lebih produk gypsum sangat cocok karena dapat mengurangi pengeluaran biaya.
Banyaknya air dan hemihidrat harus diukur secara akurat dari beratnya. Rasio
air terhadap bubuk hemihidrat biasanya tercermin dalam rasio W/P atau hasil bagi
yang diperoleh bila berat (atau volume) dari air dibagi dengan berat bubuk.
W/P adalah 0,6, bila 100gr stone gigi dicampur dengan 60 ml air. Perbandingan W/P
adalah faktor penting dalam menentukan sifat fisik dan kimia dari produk gypsum
akhir. Misalnya, semakin tinggi perbandingan W/P, semakin lama waktu pengerasan
dan semakin lemah produk gypsum. Meskipun perbandingan W/P bervariasi untuk
19
untuk merek plaster atau stone tertentu, berikut ini adalah beberapa kisaran umum
yang dianjurkan: Plaster tipe II 0,45-0,50. Stone tipe III 0,28-0,30 dan stone tipe IV
0,22-0,24
2.6.3 Temperatur
Temperatur air yang ideal adalah sama dengan suhu ruangan (25oC). Karena
apabila suhu air kurang 100 F akan mempercepat setting sedangkan bila suhu air
lebih 100 F akan memperlambat setting, dan jika suhu air mencapai 212 F maka gips
merata dalam adukan dengan hasil pembentukan lebih banyak nukleus kristalisasi.
pengerasan awal.
yang terentang sampai jarum tidak lagi menembus sampai dasar adukan
20
Vicat dan Gillmore awal terjadi bersamaan,sementara pada keadaan lain
sampai hanya meninggalkan sedikit jejas yang masih dapat diamati pada
dari campuran bertambah, bahan tidak lagi mengalir dan mulai megeruh. Saat mulai
mengeruh berarti campuran telah mencapai initial setting. Atau bisa dilihat pada awal
campuran dimana bahan menjadi kaku tetapi tidak keras dan tidak dapat dibentuk
serta terjadi ekspansi termis atau adanya panas. Pada umumnya, initial setting terjadi
Reaksi setting :
Final setting dicapai saat bahan dapat dengan aman dibentuk, tetapi memiliki
kekuatan dan resistensi yang minimal. Saat final setting reaksi kimia selesai dan
21
Aman untuk dimanipulasi
kelarutannya ditingkatkan, maka kejenuhan dari kalsium sulfat akan lebih besar.
2.7 Manipulasi
Model study ini biasa nya digunakan untuk cetakan gigi tiruan
22
2.7.2 Tahapan Pembuatan Model Stone atau Die
2. Bahan cetak harus menempel pada sendok cetak sehingga hasil cetakan dapat
kurangnya 3mm.
7 menit.
5. Setelah cetakan dikeluarkan dari mulut, cetakan harus segera dicuci di bawah
1. Air dimasukkan terlebih dahulu ke dalam rubber atau plastic bowl kurang
gelembung udara
23
2.8 Faktor yang Mempengaruhi Manipulasi Gypsum
porositas pada hasil akhir dari gips. Sehingga terlebih dulu menuangkan air ke dalam
2.8.2 Penyimpanan
Gips dapat menyerap air dari lingkungan. Kelembaban dan tempat yang delat
dengan sumber air akan berpengaruh buruk pada powdernya. Hal ini akan
tertutup.
2.8.3 Kebersihan
diatas waktu setting gips akan lebih cepat karena pengadukan. Bowl, spatula, dan
vibrator harus segera dibersihkan segera sebelum setelah menipulasi, sehingga tidak
kelarutannya ditingkatkan, maka kejenuhan dari kalsium sulfat akan lebih besar.
24
Kecepatan deposisi kristalin juga ditingkatkan. Beberapa Metode untuk
1. Ketidakmurnian
2. Kehalusan
nucleus gypsum lebih banyak, karena itu kecepatan kristalisasi terjadi lebih
cepat.
3. Rasio w/p
Perbandingan air dan bubuk yang tepat akan sangat menentukan proses
25
semakin sedikit jumlah nukleus pada unit volume. Akibatnya, waktu
pengerasan diperpanjang.
4. Pengadukan (spatulation)
5. Temperatur
dan mungkin bervariasi dari satu plester (atau stone) dengan yang lainnya,
sedikit perubahan terjadi antara 0oC (32oF) dan 50oC (120oF) tetapi bila
(212oF), tidak ada reaksi yang terjadi. Pada temperatur yang lebih tinggi,
26
aselerator, sedangkan bahan kimia yang berfungsi untuk memperlambat
Aselerator
Retarders
27
kristal gypsum yang ada. Jenis retarder lain terdiri dari garam yang
Contoh akselerator :
Contoh retarder :
28
kekuatan kompresi suatu model plaster yang digambarkan terhadap waktu ketika aselerator dan
retarder ditambahkan pada plaster, Peningkatan kekuatan merupakan ukuran kecepatan pengerasan
29
BAB III
KESIMPULAN
1. Gypsum adalah hasil tambang mineral yang didapat dari berbagai belahan
dunia. Bahan ini merupakan produk samping dari beberapa proses kimia.
dalam bidang kedokteran gigi adalah kalsium sulfat dihidrat (CaSO4 . 2 H2O)
murni.
evaporasi air laut diikuti oleh anhidrit dan halit, ketika salinitas makin
antara batuan-batuan sedimen seperti batu gamping, serpih merah, batu pasir,
lempung, dan garam batu, serta sering pula berbentuk lapisan endapan dalam
30
waktu pengerasan. Sedangkan beberapa faktor yang mempengaruhi reaksi
hemihidrat, semakin cepat adukan mengeras, rasio w/p: semakin banyak air
yang digunakan untuk pengadukan, semakin sedikit jumlah nucleus pada unit
volume. Lalu perlambatan dan percepatan: metode yang paling efektif dan
stone gigi.
31
DAFTAR PUSTAKA
32