Anda di halaman 1dari 9

Beberapa bulan setelah menikah, Woramanami hamil.

Kemudian
pada genap bulannya Woramanami melahirkan seorang anak namanya
Sikowai. Sejak itu ,Asari bekerja keras membuka ladang. Dipacul dan
diratakannya tanah.Postur tubuh Asari besar dan tinggi. Ia mempunyai
tenaga yang kuat. Ia juga rajin bekerja dan tidak mengenal lelah.

Makin hari Sikowai makin besar dan dewasa .Ia menjadi anak
yang patuh kepada kedua orang tua . Setiap hari ia membantu ayahnya di
ladang. Pagi itu udara amat cerah, Asari tidak pergi ke ladang . Ia pergi
mencari ikan di sungai . Sementara itu, Sikowai menggantikan pekerjaan
ayahnya ke ladang. Pada siang itu, ketika Sikowai sedang menongkok
sagu, tiba tiba ia mendapat kabar baahwa ayahnya mendapatkan bia
garu yang besar di hulu Sungai Papuma .Bia Garu itu bernama Royam.

Sikowai segera memotong bia garu itu,kemudian itu ibu


memasaknya,, tiba tiba ayahnya melarang ibu memasaknya karena
takut biia garu itu beracun .Ternyata bia garu itu beracun , ibu Sikowai
terlanjur memasaknya dan asapnya sudah menyebar kemana mana.
Tak lama kemudian banyak warga masuk ke gua untuk meminta daging
bia garu yang sedang di bakar, dengan lahap warga menyantap lahap
daging bia garu. Namun setelah memakanya mereka mulai merasakan
pusing kepalanya, kemudian mereka meninggal.

Bergelimpangan mayat didekat gua, ada seorang bayi laki laki


bernama Wowoi .Pada sore hari kebetulan lewat seorang gadis bernama
Windei ia hendak pergi ke sungai .Windei sangat terkejut melihat mayat
bergelimpangan didekat gua. Dengan ragu ragu Windei menuju ke anak
bayi itu , Windei membatalkan pergi ke sungai.Windei sangat
menyayangi bayi .
Pada suatu hari Windei mengajak Wowoi berburu ke hutan, berada
di tengah hutan tiba tiba napsu birahi Windei muncul . Ia mengajak
Wowoi melakukan perbuatan tak bermoral.Namu, Wowoi menolak
ajakan Windei itu.Wowoi lalu duduk sejenak ia bedoa kepada Tuhan
meminta petunjuk untuk menentukan sikapnya . Tuhan ternyata
melarang Wowoi menuruti ajakan Windei . Kemudian atas kekuasaan
Tuhan, seketika Wowoi berubah menjadi Burung Cendrawasih dan
segera mengepakan sayapnya meninggalkan Windei.

Cerita Asal Usul Burung Cendrawasih tergolong legenda


karena di dalamnya terdapat peristiwa yang luar biasa dipercayai oleh
masyarakat pada waktu itu. Dalam cerita Asal Usul Burung
Cendrawasih terdapat ajaran yang di petik adalah anak yang baik
selalu mematuhi larangan Tuhan.

(MB SING DI PRINT SING NOMER 2 KARO 3 YAAA KABEH


2. SUNGAI MARUWAI

Pada zaman dahulu di sebelah utara Danau Sentani terdapat sederetan


gunung. Dideretan gunung itu tinggal seseorang pemuda yang bernama
Maruwai bersama orang tuannya.

Maruwai adalah seseorang lelaki yang bertubuh tinggi dan kekar. Ia


mempunyai sebilah keris yang terbuat dari tulang kasuri .Pada masa itu,
ketika musim kemarau berkepanjangan, Maruwai disuruh orang tuannya
mencari air . Maruwai melangkahkan kaki meninggalkan tempat tinggalnya .
Sepanjang perjalanan tanah yang di laluinya retak ratak karena kekeringan.

Setelah lama berjalan Maruwai melihat gumpalan awan hitam


mengelilingi gunung. Ia ingin lekas sampai kesana. Maruwai masuk ke dalam
hutan . Ia tidak peduli dalam hutan itu penuh semak dan duri. Ia berjalan
dengan penuh semangat dan yakin bahwa di gunung itu akan turun hujan.
Maruwai sampai di gunung . Setiba disana gumpalan awan telah pudar.
Cuaca berganti terang benderang.

Maruwai amat heran. Lalu ia menghampiri sebuah pondok milik


Bodofon yang secara kebetulan tidak jauh dari tempat itu.Dengan membawa
upih tempat air . Bodofon segera mengajak Maruwai menuju ke tebing,
tempat air terjun. Sebelum Maruwai mengambil air Bodofon mengajukan
persyaratan yang harus di penuhi Maruwai yaitu selama kamu membawa air
kamu dilarang meletakan tempat air itu seenak kamu

Maruwai melangkahkan kekinya meninggalkan Bodofon . Maruwai


melanjutkan perjalanannya . Ia melihat seekor babi hutan yang gemuk dan
berjalan di depannya .Ia tidak tahan lagi melihat babi hutan yang gemuk itu .
Ia lalu meletakan upih tempat air dan memanahnya. Babi hutan itu mati
terkena anak panah . Namun setelah melihat air dari dalam upih itu tumpah
dan mengalir menjadi sungai, ia amat menyesal . Ia merasa sangat berdosa
kepada Bodofon karena mengingkari janjinya. Sungai itu hingga sekarang
masih tetap mengalir dan diberi nama SUNGAI MARUWAI.

Cerita Sungai Maruwai tergolong legenda . Masyarakat sekitarnya


hingga sekarang masih mempercayai kebenaran itu . Disamping itu Sungai
Maruwai saat ini masih ada .Dalam cerita tersebut terdapat ajaran yang dapat
di petik adalah orang harus tahan cobaan, ujian sehingga tak menyesal di
kemudian hari.
3. PUTRI BUNGSU DARI DANAU

Dilembah Baliem terdapat sebuah danau yang sangat luas. Air


danau sangat jernih banyak ikannya,dan ikannya sangat jinak. Lembah
Baliem dihuni oleh seorang lelaki bernama Humpa. Ia hidup seorang diri
dan ia turunan dewa . Ia makan sehari hari adalah daun pakis dan ikan
yang diperolehnya dari danau . Humpa bosan dengan makanan sehari
hari dan ingin memakan makanan yang lain. Humpa merenung dan
terlintang pikirannya keinginan berkebun ia menebangi pohon yang
tumbuh di sekitar danau.

Pada suatu hari, Humpa terkejut karena tanah di sekitar danau


ditanami ubi jalar . Humpa penasaran . Ia ingin mengetahui siapa yang
menanami ubi jalar. Malam pun tiba Humpa bersembunyi dibalik
tumpukan rumput kering itu . Tiba tiba ia mendengar suara orang
bercakap cakap dan tertawa dari arah danau.Ia segera mengintip dan ia
melihat lima orang putri yang sangat cantik dan membawa seikat batang
ubi jalar dan menanamnya di kebun Humpa.

Humpa sangat tertarik dengan kelima putri terutama pada putri


bungsu karena menurutnya paling cantik . Pada kesempatan yang baik
Humpa segera menangkap putri bungsu . Keempat kakanya pergi ke
dalam danau. Sejak itu putri bungsu tinggal bersama Humpa, dalam hati
Humpa tumbuh rasa cinta kepada Putri Bungsu dan mengungkapkan
perasaan cinta kepada nya.

Putri Bungsu dengan berat hati menerima lamaran Humpa tetapi


dengan syarat meminta agar setelah mempunyai anak aku akan kembali
ke keluargaku . Humpa menikah dengan Putri Bungsu . Mereka hidup
bahagia dan pernikahannya membuahkan tiga seorang anak terdiri atas
satu laki laki dan dua perempuan . Ketika Putri Bungsu akan melahirkan
anak ke empat ia berpesan agar Humpa pergi berburu ke hutan elama
Sembilan hari. Pada hari ke Sembilan Humpa sampai dirumah Putri
Bungsu melahirkan anak laki laki yang sehat dan tampan . Setelah
melahirkan Putri Bungsu menagih janji kepada Humpa. Kemudian
Humpa rela melepaskan kepergian istrinya. Sejak itu Humpa tinggal
bersama keempat anaknya dan melanjutkan hidupnya ke Lembah
Baliem.

Cerita Putri Bungsu dari Danau tergolong mite. Didalam cerita


tersebut terdapat tokoh keturunan dewa, makhluk supernatural. Terdapat
ajaran orang yang rela berkorbaan demi kepentingan umum akan
selamat.
4. ARONG MANAMUMPI

Pada zaman dahulu ada seorang yang dadanya berbulu lebat. Ia


tinggal di sebuah gua di bukit yang terletak di utara kampung Mariaratu.
Masyarakat menamainya Arong Manamumpi.Para orang tua meyakini
bahwa Arong Manamumpi adalah sejenis makhluk halus untuk itu para
orang tua melarang anak anaknya mendaki bukit itu. Pekerjaan orang tua
adalah bertani mereka berangkat pagi dan pulang sore.

Pada suatu hari Si Fabobi mengajak beberapa teman laki laki dan
perempuan untuk mendaki bukit. Dalam waktu yang tak lama , si Fibobi
sampai di bukit, didekat gua tempat tinggal Arong Manamumpi mereka
menari nari dan bernyanyi dengan girang. Arong Manamumpi merasa
terganggu lalu terbangun dari tidurnya dan naik ke atas bukit. Arong
Manamumpi megetahui bahwa sura ramai itu adalah anak muda yang
sedang menari nari dan bernyanyi. Lalu ia menghentakan kakinya dan
Bukit itu runtuh . Si Fibobi dan temannya tertimbun runtuhan bukit.
Pada malam hari orang tua dengan membawa suluh mereka berkumpul
di sebuah halaman rumah . Setelah berunding dan sepakat para orang tua
membawa suluh pergi berjalan ke bukit . Mereka melihat reruntuhan
tanah.

Mereka menggali reruntuhan tanah itu dan mereka melihat sebuah


tifa dan daun daun penghias tubuh . Mereka kerja keras menggali tanah ,
namun mereka tidak meneruskan penggalian tanah karena timbunan
tanah karena terlalu tebal. Demikian akibat jika anak tidak menaati
nasihat orang tua.

Cerita Arong Manamumpi tergolong mite didalamnya terdapat


kejadian luar biasa pada waktu masyarakat mempercayai bahwa adanya
Arong Manamumpi di dalam gua di bukit tersebut.
5. MATAHARI TIDAK PERNAH BERTEMU BULAN

Apabila fajar akan menyingsing, bintang besar dan berkilauan


cahyanya terbit di sebelah timur. Bintang itu dalam bahasa Yapen
Selatan disebut Makiwa Samur. Sebaliknya jika matahari akan terbenam
Bintang pun di sebelah barat disebut bintang Siwerere Numur. Makiwa
Samur adalah anak laki laki Worai (matahari), Siwerere Numur anak
perempuan Sembai (bulan) setelah dewasa mereka menikah dan mereka
dikaruniani anak tujuh laki laki dan tujuh perempuan. Tujuh anak
perempuan adalah ketujuh bintang yang mengelompok jadi satu,
kelompok bintang lain adalah Mawini . Tujuh anak laki laki adalah
bintang yang terbagi atas tiga kelompok , pertama kelompok
Mambotaran `nelayan` kedua di sebut Mantawe `pemburu bintang` ke
tiga disebut Mananapi `pencuri. Mambotaran dan Mantawe sangat
menyayangi Mawini. Untuk mengantar daging Mambotaran menyuruh
Mananapi .

Setiap disuruh mengirim daging dan ikan Mananapi selalu


mengambil sebagian sehingga Mawani tidak semua menerima. Mawani
mencurigainya . Suatu hari Mawani datang ketempat Mombotaran
gating sekedar berkunjung . Namun Mombotaran membicarakan daging
dan ikan yang setiap hari dikirim . Setelah bercakap cakap seorang
Mawani izin pulang . Pada hari berikunya Mawani dating ke Mentawe ia
sekedar berkunjung namun Mentawe membicarakan masalah daging dan
ikan . Setelah bercakap cakap salah satu Manawi pulang dan
membicarakan kepada saudaranya .

Mambotaran dan Mentawe tidak terima jika Mananampi


mengambil sebagian daging dan ikan yang setiap hari ia kirim . Mereka
ingin membuat perhitungan kepada Mananapi. Pada suatu hari
Mambotaran dan Mentawe memanggil Mananapi , mereka memanjat
pohon kelapa. Buah kelapa yang mereka petik dijatuhkan ke muara
sungai .

Mananapi terjun ke sungai dan Mananapi tidak tahu bahwa di


sungai telah mereka taruhi ikan kowoboi . Mananapi lenyap dimakan
ikan.

Kedua orang tuanya mendengar bahwa Mananapi lenyap dimakan


ikan dan ibu marah kepada anak anaknya tapi bapak melarang agar tidak
memarahiya , perbedaan pendapat membuat mereka berpisah untuk
itulah matahari tidak pernah bertemu dengan bulan.

Cerita Matahari Tidak Pernah Bertemu Bulan tergolong


dongeng terdapat nilai yang dapat dipetik adalah ketidakrukunan akan
merusak keluarga.

Anda mungkin juga menyukai