Kemudian
pada genap bulannya Woramanami melahirkan seorang anak namanya
Sikowai. Sejak itu ,Asari bekerja keras membuka ladang. Dipacul dan
diratakannya tanah.Postur tubuh Asari besar dan tinggi. Ia mempunyai
tenaga yang kuat. Ia juga rajin bekerja dan tidak mengenal lelah.
Makin hari Sikowai makin besar dan dewasa .Ia menjadi anak
yang patuh kepada kedua orang tua . Setiap hari ia membantu ayahnya di
ladang. Pagi itu udara amat cerah, Asari tidak pergi ke ladang . Ia pergi
mencari ikan di sungai . Sementara itu, Sikowai menggantikan pekerjaan
ayahnya ke ladang. Pada siang itu, ketika Sikowai sedang menongkok
sagu, tiba tiba ia mendapat kabar baahwa ayahnya mendapatkan bia
garu yang besar di hulu Sungai Papuma .Bia Garu itu bernama Royam.
Pada suatu hari Si Fabobi mengajak beberapa teman laki laki dan
perempuan untuk mendaki bukit. Dalam waktu yang tak lama , si Fibobi
sampai di bukit, didekat gua tempat tinggal Arong Manamumpi mereka
menari nari dan bernyanyi dengan girang. Arong Manamumpi merasa
terganggu lalu terbangun dari tidurnya dan naik ke atas bukit. Arong
Manamumpi megetahui bahwa sura ramai itu adalah anak muda yang
sedang menari nari dan bernyanyi. Lalu ia menghentakan kakinya dan
Bukit itu runtuh . Si Fibobi dan temannya tertimbun runtuhan bukit.
Pada malam hari orang tua dengan membawa suluh mereka berkumpul
di sebuah halaman rumah . Setelah berunding dan sepakat para orang tua
membawa suluh pergi berjalan ke bukit . Mereka melihat reruntuhan
tanah.