DISUSUN OLEH :
PT Istana Cipta Sembada merupakan salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia yang
bergerak di bidang seafood (pengolahan dan pemasaran udang, pengolahan dan pemasaran ikan
teri), dan Food Distribution.
Saat ini PT Istana Cipta Sembada telah mempunyai empat wilayah proses produksi, yaitu :
1. Wilayah A
Merupakan wilayah proses potong kepala (PK)
2. Wilayah B
Merupakan wilayah proses kupas, pisah warna (PW), sortasi, penimbangan, dan susun
udang di atas inner
3. Wilayah C
Merupakan wilayah proses inkubasi dan Value Added
4. Wilayah D
Merupakan wilayah packing/pewadahan
Kolam Outlet
Secara umum sumber limbah dan proses pembuangan limbah PT Istana Cipta Sembada
dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1. Limbah berasal dari wilayah A dan wilayah B
Limbah wilayah ini langsung diangkut menuju IPAL untuk diolah sebelum dibuang ke
saluran air di luar area pabrik
2. Limbah berasal dari wilayah C
Limbah unit value added ini dibuang langsung ke halaman pabrik tanpa proses
pengolahan terlebih dulu
3. Limbah berasal dari wilayah D
Limbah unit packing / pengemasan langsung dibuang ke sungai irigasi/saluran air di
luar area pabrik
Tujuan
Memberikan pedoman dalam pengambilan sampel sehingga sample yang akan
dianalisa mewakili air limbah yang ada.
Definisi dan/atau singkatan
N/A
Data teknis
N/A
Referensi dan/atau dokumen pendukung
N/A
Tindakan keselamatan dan kesehatan kerja
o Operator wajib menggunakan peralatan safety (masker dan sepatu boat)
o Gayung/botol sampel harus dilengkapi dengan tali/bertangkai
o Segera cuci tangan/bagian badan lain yang terkena percikan sampel dengan
air
Peralatan dan bahan kimia
Siapkan botol tertutup berwarna gelap, bersih, kering dengan volume 500 ml
Cara kerja
a) Siapkan botol tertutup berwarna gelap, bersih, dan kering
b) Beri label botol sesuai dengan tempat dan jenis sampel yang diambil
c) Tentukan titik pengambilan sampel, dengan ketentuan sebagai berikut:
- Apabila area yang diambil luas dan dalam, maka diambil pada
kedalaman 1 meter dan 0,5 meter dari dinding tangki
- Apabila areanya sempit dan dangkal, maka diambil titik yang
pencampurannya merata/homogen
- Apabila tersedia sampling valve, maka titik pengambilan sampel ada
pada sampling valve tersebut
d) Bilas botol sampel dengan sampel yang akan diambil
e) Isi botol dengan sampel sampai penuh dan segera tutup rapat
f) Bawa segera sampel ke laboratorium dan lakukan analisa
Tindakan perbaikan dan pencegahan
Air bekas cucian botol sampel dibuang lagi ke area pengambilan sampel.
b. Pengujian MLSS/SS
Ruang lingkup
Instruksi kerja ini diaplikasikan untuk mengukur konsentrasi padatan yang
tersuspensi pada air yang dipergunakan di produksi kertas (air proses) dan air
limbah dengan konsentrasi dibawah 825 mg/L. Jika konsentrasi 825 mg/L
harus dilakukan pengenceran terlebih dahulu sehingga konsentrasinya di bawah
batas tersebut.
Tujuan
Sebagai pedoman untuk mengukur konsentrasi padatan yang tersuspensi pada
air proses dan air limbah.
Definisi dan/atau singkatan
MLSS : Mix Liquor Suspended Solid
SS : Suspended Solid
Data teknis
N/A
Referensi dan/atau dokumen pendukung
DR/2000 Spectrophotometer Handbook
Tindakan keselamatan dan kesehatan kerja
o Dianjurkan menggunakan kacamata pelindung untuk menghindari percikan
saat melakukan pengocokan
o Sesudah melakukan analisa, cuci tangan sampai bersih
Peralatan dan bahan kimia
Spectrophotometer HACH-DR/2000
Kuvet 25 ml
Pipet volume 25 ml
Gelas ukur 50 ml
Tissue
Safety bulk
Aquadest
Cara kerja
a) Persiapan sampel
1. Ambil aquadest sebanyak 25 ml sebagai blangko dan 25 ml sampel
dengan menggunakan pipet yang telah dipasang safety bulk
2. Masukkan ke dalam kuvet yang berbeda untuk mengukur MLSS/SS
3. Bersihkan sisi-sisi kuvet dengan menggunakan tissue
b) Prosedur pengujian
1. Tekan power spectrophotometer, tunggu selama 15 detik
2. Tekan angka 630 kemudian tekan read enter
3. Setting panjang gelombang dengan memutar pengatur panjang
gelombang sampai menunjukkan 810 nm, kemudian tekan read enter
4. Masukkan kuvet yang berisi blangko, kemudian tekan zero
5. Blangko yang diambil dan diganti dengan kuvet yang berisi sampel yang
akan diuji lalu tekan read enter
6. Catat angka yang muncul pada display
7. Matikan alat dengan menekan tombol power
8. Bersihkan alau\t-alat yang telah digunakan dan letakkan sesuai dengan
tempatnya.
Tindakan perbaikan dan pencegahan
o Hindarkan spectrophotometer dari tumpahan air
o Apabila terjadi abnormal pada alat pengujian, segera hubungi Instrument &
Electric untuk dicari permasalahannya dan dilakukan perbaikan
o Jika kuvet sudah kusam, bersihkan dengan menggunakan asam pekat agar
bersih kembali dan pembacaan spectrophotometer terjaga akurasinya.
Menurut SNI 6989.59 : 2008 tentang Metoda Pengambilan Contoh Air Limbah, Metode grab
sampling adalah metode pengambilan sampel air limbah yang diambil sesaat pada satu lokasi
tertentu. Alat pengambil contoh harus memenuhi persayaratan sebagai berikut:
terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi sifat contoh
mudah dicuci dari bekas contoh sebelumnya
contoh mudah dipindahkan ke dalam botol penampung tanpa ada sisa bahan tersuspensi
di dalamnya
mudah dan aman di bawa
kapasitas alat tergantung dari tujuan pengujian.
Wadah yang digunakan untuk menyimpan contoh harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
a) terbuat dari bahan gelas atau plastik poli etilen (PE) atau poli propilen (PP) atau teflon
(Poli Tetra Fluoro Etilen, PTFE);
b) dapat ditutup dengan kuat dan rapat;
c) bersih dan bebas kontaminan;
d) tidak mudah pecah;
e) tidak berinteraksi dengan contoh.
5. KUALITAS LIMBAH
Berdasarkan data debit limbah yang masuk IPAL, maka dapat dianalisa kualitas effluen
air limbah PT. Istana Cipta Sembada dibandingkan dengan standar baku mutu limbah cair.
Kualitas sampel diambil dari outlet pengolahan IPAL dengan pertimbangan apabila kualitas
outletnya telah memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan maka tidak perlu mempersoalkan
kualkitas inlet yang masuk pada unit pengolahan. Berikut hasil perbandingan kualitas effluent
perusahaan dengan baku mutu peraturan yang berlaku.
a. pH
Pengukuran pH menjadi faktor penentu dalam proses biologis, yaitu proses
anaerobik dan activated sludge atau lumpur aktif. Hal ini dikarenakan pH
mempengaruhi kinerja bakteri yang berperan dalam degredasi materi organik, baik
dalam proses secara anaerob maupun proses lumpur aktif
pH air limbah yang dihasilkan berada pada rentang standar baku mutu yang
ditetapkan, yaitu 6-9. pH netral disebabkan sebagian besar bahan penolong yang
digunakan dalam proses pengolahan udang berupa air dan es tanpa penambahan zat
kimia selain chlorin yang dapat mempengaruhi kondisi limbah menjadi asam/basa
secara dominan. Oleh karena itu tidak diperlukan pengolahan khusus untuk
menetralkan pH.
b. BOD5
Pengujian BOD5 dilakukan oleh Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
(BAPEDAL) Banyuwangi. Pengambilan sampel dilakukan setiap bulan sekali,
sehingga data yang diperoleh adalah data bulanan.
Nilai BOD5 pada efluen masih memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan,
yaitu di bawah nilai 100. Hal ini menunjukkan bahwa proses pengolahan limbah di
IPAL berjalan optimal. Perbedaan mencolok nilai BOD antara Juli dan Agustus
disebabkan perbedaan debit limbah dan jumlah produksi udang sehingga
mempengaruhi efisiensi unit-unit IPAL.
c. COD
COD hasil dari unit pengolahan limbah menunjukkan nilai yang fluktuatif tiap
bulannya. Analisa COD hanya membutuhkan waktu 3 jam sedangkan analisa BOD5
memerlukan waktu 5 hari.
Unit pengolahan limbah PT. Istana Cipta Sembada berjalan optimal dibuktikan
dengan kualitas COD efluen masih memenuhi baku mutu yang berlaku, yaitu di bawah
200. Pengukuran COD dapat digunakan untuk memperkirakan nilai BOD5 karena untuk
mengontrol proses pengolahan air limbah. Diperlukan hasil analisa yang cepat.
d. TSS
Pengukuran TSS IPAL PT. Istana Cipta Sembada menentukan apakah dalam
unit pengolahan dperlukan treatment khusus mengingat dalam unit IPAL tidak
disediakan grit chamber.
Konsentrasi Minyak dan Lemak Efluen IPAL PT. Istana Cipta Sembada
Bulan Minyak dan Baku Mutu*
Lemak (mg/L)
Juni 42 30
Juli - 30
Agustus 56,6 30
Sumber : Data Sekunder PT. Istana Cipta Sembada, 2004
Ket : *SK Gubernur Jawa Timur No. 45 Tahun 2002
(-) tidak diukur
Kadar minyak dan lemak efluen menunjukkan nilai di atas baku mutu yang telah
ditetapkan. Kadar minyak dan lemak tinggi disebabkan tidak adanya unit khusus pada
IPAL yang berfungsi sebagai penangkap minyak dan lemak. Selain itu, minyak dan
lemak yang mengambang setiap hari pada bak ekualisasi dan unit aerob tidak segera
diambil oleh karyawan harian limbah sehingga memungkinakan masuk unit proses lain.
= (CM)j x Vm x f
di mana :
f = faktor konversi
= (CA)j x DA/Pb x f
di mana :
= BPM x Pb/H
= (CA)j x Dp x f
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa semua parameter yang dianalisa pada IPAL PT.
Istana Cipta Sembada masih memenuhi standar baku mutu beban pencemaran maksimum yang
diijinkan.
DAFTAR PUSTAKA
Vinidya, Dian. 2006. Sistem Pengolahan Limbah Cair PT. Istana Cipta Sembada,
Banyuwangi. Laporan Kerja Praktek. Semarang : Universitas Diponegoro.