Anda di halaman 1dari 9

PADANG 10 juni 2017

Lampiran ; 1 ( Satu Berkas )

Perihal ; Melaporkan adanya DUGAAN Persekongkolan Tindak Pidanan Korupsi/KKN Ria yang
dilakukan pada Pembangunan Gedung CONVENTION HALL SUMBAR dengan pagu dana
Rp 18 Milyar yang konstruksinya dikerjakan asal jadi oleh PT HARI PUTRA UTAMA. Dan
gedung tersebut juga tidak memiliki izin IMB dan Hamdal dikuatirkan gedung tersebut
ambruk dan tidak bertahan lama, hal demikian disetujui oleh PU Sarana Prasarana
Jalan Tarkim SUMBAR (Foto terlampir)

- KPA Rida Kaliansi pada tahun 2016 dan tahun 2017 diambil alih oleh Tonny sebagai
KPA lanjutan.

-Ir Zulmahdi selaku PPTK gedung tersebut yang berani menentang APARAT penegak
hukum. Bila turun kelapangan mengadakan pemeriksaan dan masalah izin IMB serta
Hamdal tidak menjadi masalah, akan kami urus.

Kepada Yth

Bapak Pimpinan KPK dan Bapak Pimpinan Tastifikor

Penyidik Pelaku Korupsi Indonesia

Di

JAKARTA

Dengan Hormat,

Kami dari LSM IGW ( Institutional Government Watch) wilayah Sumbar, Mendoakan Bapak
Pimpinan KPK beserta unsur jajarannya, semoga dalam menjalankan aktifitasnya sehari-hari selalu
dalam keadaan sehat walafiat dan dilindungi oleh Allah SWT, Aamiin.

Dalam rangka peran aktif kami, mendukung KPK memberantas Korupsi di Indonesia, kami
LSM IGW Wilayah Sumbar, terus berupaya mewujudkan keberhasilan KPK dengan cara memberikan
masukan tentang pelaku korupsi di Sumbar dan melaporkannya. Hal ini kami lakukan berdasarkan
peraturan Pemerintah no 17 tahun 2000, tentang tata cara pelaksanaan peran serta Masyarakat dan
pemberian penghargaan dalam pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi.

Tujuan dari peraturan ini adalah untuk mengikis habis perilaku jahat penyelenggara Negara yang
menguras keuangan Negara, dalam rangka memperkaya diri sendiri maupun golongan atau kelompok.
Hal ini sangat bertentangan dengan UU No.28 tahun 1999, tentang penyelenggaraan Negara yang
bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

0leh karena itu, perihal yang akan kami laporkan kepada Bapak Pimpinan Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) beserta jajarannya, kami harap Bahwa berat DUGAAN Telah terjadi PEMUFAKATAN
JAHAT PT HARI UTAMA dengan PPTK dan konsultan Proyek CV.MUTIARA KARYA KONSULTAN PRIMA
dengan no Kontrak ; 609/05/PBL/KPA-KONSTRUKSI/DPJRT/Sumbar. Dengan tanggal kontrak 04 April
2016, Kemampuan Teknis Konsultan yang bertanggung jawab sangat diragukan, karena ada unsur
untuk mencari keuntungan besar dalam memperkaya diri sendiri dan kelompok yang berniat jahat
merugikan keuangan Negara, harus di habiskan sebelum terlambat.

abdengan PPK Proyek Pengamanan pantai, untuk mencari keuntungan besar dalam memperkaya
diri sendiri dan kelompok yang sangat merugikan uang Negara. Harus di habiskan sebelum terlambat.

Untuk itu kami dari LSM IGW (Institutional Government Watch) Wilayah Sumbar, sangat
berharap laporan kami ini ditindak lanjuti oleh Tim KPK dengan SEGERA, diDUGA Kontraktor dan
PPK Proyek, ada unsur kesengajaan berniat jahat, tentang Proyek yang dikerjakan untuk mencari
keuntungan Pribadi, antara lain:

1. Berdasarkan investigasi kami dari LSM IGW (Institutional Government Watch) yang
mengawasi kinerja aparatur Negara Wilayah Sumbar, Bahwa Proyek Pembangunan Gedung
CONVENTION HALL SUMBAR yang dibangun di atas bukit terjal tampa ada izin IMB dan AMDALNYA,
diduga telah melakukan pelanggaran hukum KONSTRUKSI pasal 33. hal demikian ini diungkapkan oleh
ketua LPJK Sumatra Barat Profesor DR.Zaidir dan juga sebagai Pakar KONSTRUKSI BETON Tamatan ITB,
karena setiap melakukan Pembangunan Gedung harus ada pengkajian AMDAL terlebih dahulu, bila ini
tidak dilakukan, dikuatirkan gedung tersebut akan terjadi suatu kesalahan teknis, roboh siapa yang
harus bertanggung jawab, apa lagi di Sumbar tersebut merupakan kawasan zona rawan Gempa
terutama Gedung yang harus di bangun sesuai dengan KONSTRUKSI Gedung tahan Gempa, apa lagi
menunggu korban berjatuhan tegasnya. Pelaku yang demikian ini harus diseret kemeja hijau. Untuk
mempertanggung jawabkan teknisnya, dengan tiang Beton yang keropos dan berlubang-lubang
tersebut.

2. Sedangkan menurut kepala Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Kota Padang Ir Afrijal. BR yang
dihubungi LSM IGW dan mempertanyakan tentang Gedung CONVENTION HALL Sumbar yang
dibangun empat lantai, dipantai Bukit Lampu dengan menghabiskan dana kurang lebih 18 Milyar
APBD Propinsi Sumatra Barat. Kita dari Dinas Tata Ruang Kota Padang tidak pernah mengeluarkan izin
IMBnya, karena tempat Gedung Hall tersebut termasuk dikawasan zona garis merah rawan Gempa,
maka kami tidak pernah memberikan respon untuk tempat tersebut diberi izin pembangunan Gedung,
dengan tetap saja membangun yang menghabiskan dana cukup besar, kita tidak ikut campur tangan
dengan pemerintah Propinsi, dengan terjadi sorotan masyarakat sekitar pantai bahwa gedung di
bangun oleh Tarkim Propinsi Sumbar di kawasan pantai yang memiliki ketinggian yang cukup terjal,
sama saja Pemerintah Propinsi menghambur-hamburkan uang rakyat yang tidak jelas kegunaan
Gedung dibangun di kawasan hutan Bungus.

3. PPTK Proyek Gedung CONVENTION HALL sewaktu dihubungi tim IGW yang dimintak
penjelasannya, keberadaan Gedung yang dibangun tidak memiliki izin IMB dan AMDALnya dan siapa
yang mempertanggung jawabkannya. Bila ada suatu kesalahanyang tidak sesuai dengan teknisnya,
seperti tiang Betonnya berlubang-lubang dan hasilnya terlihat jelas, sedangkan KONSTRUKSI Beton
tidak sejajar dengan tiang Beton secara aturan siapa yang bertangung jawab, tentu Konsultan
pengawas dan PPTK Katanya Ir Zulmadi dan bila ada pemeriksaan dari Aparat penegak hukum saya
siap untuk melayani mereka dan saya juga ditugaskan?, tentang ada pelanggaran semua akan terlihat,
bukan saya saja yang harus mempertanggung jawabkannya.

4. Kabid Tarkim Tata Ruang Propinsi Sumbar yang baru dilantik Ir Tonny yang dihubungi oleh
IGW menjelaskan, bahwa gedung tersebut konstruksi secara keseluruhan semua itu di tangan Bapak Ir
Rida, saya hanya meneruskan, tentang masalah tidak adanya izin IMB dan AMDAL Gedung
CONVENTION HALL yang dibangun, semua itu sudah terlanjur, siapa yang memulainya Dialah
mempertanggung jawabkannya, namun kita akan berupaya mencari solusinya dan masalah ini bisa
kita selesaikan secara interen dan tidak sampai ke Aparat penegak hukum,tegasnya.

5. Menurut Profesor. DR. Ir Zaidir kalau kita kaji secara teknis, tentang konstruksi Gedung
Convention Hall itu tidak bisa digunakan untuk orang banyak. Kalau ini tetap diteruskan,bila terjadi
Gempa berkekuatan 6,5 skala sudah bisa dipastikan akan ambruk, dan akan memakan korban orang
disekitarnya. Sementara dana yang telah dialokasikan senilai 18 Milyar akan Mubazir. Lebih baik dikaji
ulang untuk mencari solusi dan dana untuk kelanjutan bisa untuk yang lainnya. Ini sudah merupakan
kesalahan teknis,siapa yang memulai dia yang menanggung Resikonya.

Berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan oleh LSM IGW Pelaku Konstruksi yang tidak
melakukan pengkajian secara aturan, jelas sudah merupakan pelanggaran pasal 109 dan pasal 140
tentang izin Amdal pasal 36.

-pasal 109 ditegaskan.

Setiap orang yang melakukan usaha/atas kejahatan tampa memiliki izin lingkungan sebagaimana
dimaksud pasal 36 ayat(1) dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1(satu) tahun dan
paling ;ama 3 (tiga) tahun dan denda paling sedikit Rp 1.000.000.000,- (satu Milyar Rupiah) dan paling
banyak Rp 3.000.000.000,-(tiga milyar rupiah)

Pasal 110

Setiap orang yang menyusun Amdal tampa memiliki Sertfikasi kopetensi penyusun, Amdal
sebagaimana dimaksud dalam pasal 69 ayat 1 hanya dipidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan
denda paling banyak Rp 3.000.000.000,-( tiga milyar Rupiah)

Dengan adanya DUGAAN korupsi di Proyek Gedung CONVENTION HALL Sumbar dan dinas
PU Tarkim Sumbar sudah bisa dimasukkan ke UU Tindak Pidana KORUPSI,dengan Persekongkolan dan
KOROPERASI menyalah gunakan jabatan dan kewenangan.

Pasal 3 UU No. 31 Tahun 1999 jo UU No.20 Tahun 2001 Setiap orang yang sengaja
menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu KOROPORASI, menyalahgunakan kewenangan.
Kesempatan yang dapat merugikan keuangan Negara, atau perekonomian Negara, dipidana dan
pidana penjara seumur hidup atau dipenjara paling singkat 1(satu) tahun dan paling lama 20 tahun
(Dua Puluh Tahun Penjara) dan denda paling banyak Rp 1.000.000.000.-(satu milyar rupiah)

Sesuai dengan rumusan korupsi

. Pada pasal 7 ayat (1) huruf a UU No.20 Tahun 2001 berasal dari pasal 378 ayat (1) KUHP yang
ditunjuk dalam pasal 1 ayat(1) huruf c UU No.3 Tahun 1971, dan pasal 7 UU No.31 Tahun 1999
sebagai tindak pidana korupsi, yang kemudian dirumuskan ulang pada UU No.20 Tahun 2001.

Tentu dengan adanya laporan kami dari LSM IGW, mengawasi kinerja aparatur Negara Wilayah
Sumbar, Terus berupaya mewujudkan keberhasilan KPK memberantas KORUPSI di Indonesia. Tapi
sangat kita sesali sampai saat in, tidak ada proses hukum yang dilakukan 0leh aparat penegakkan
hukum di Sumbar yang di DUGAdi PETIESKAN.
Demikian laporan kami ini, bila ada laporan kami dari LSM IGW Wilayah Sumbar yang mungkin
data masih tidak lengkap, yang mungkin tidak ada laporan yang disampaikan, tentu batasan kami dan
wewenang kami memiliki batasan secara Hukum, untuk itu kami terlebih dahulu mohon Maaf. dan
kami ucapkan terima kasih.

HORMAT KAMI

Tim Investigasi Lembaga IGW

Perwakilan Wilayah Sumbar

ARIF RAHMAN.SH.

Ketua Umum Dew Perwakilan Sumbar

Tembusan disampaikan

Kepada Yth

1. Bapak Presiden RI

2. Bapak Kejagung RI

3. Bapak Kapolri

4. Bapak Pimpinan Tastifikor Indonesia

5. Bapak Mentri PU-PERA

6. Bapak Pimpinan Komisi III DPR RI

7. Bapak Gubenur Sumbar

8. Bapak Kapolda Sumbar

9. Bapak Kajati Sumbar

10. Bapak Ketua DPRD Sumbar

11. Bapak Bupati Pessel

12. Bapak Kajari Pessel

13. Bapak Kapolres Pessel


14. Bapak Pimpinan Redaksi Media se-Sumbar

15. Arsip

-TAMBALAN PADA RETAKAN TIANG

-RETAKAN PADA TIANG

-SAMBUNGAN YANG TIDAK SIMETRIS


TIANG BETON KEROPOS DAN BERLUBANG

Anda mungkin juga menyukai