Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Rinjani-Barujari-Ntb PDF
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Rinjani-Barujari-Ntb PDF
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................ ii
ii
BAB VII : PEMANTAUAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT ......... 61
A. Pemantauan ................................................... 61
B. Rencana Tindak Lanjut ................................................. 61
1. Jalur-Jalur Evakuasi.. 64
2. Lembar Komitmen. 67
3. Daftar Hadir dan Contact Person. 71
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2
pada saat tanggap darurat nantinya. Perencanaan kontinjensi
merupakan persyaratan bagi tanggap darurat yang cepat dan efektif,
tanpa perencanaan kontinjensi sebelumnya maka banyak waktu yang
bisa terbuang dalam beberapa hari pertama dalam menanggapi
tanggap darurat. Perencanaan kontinjensi akan membangun kapasitas
sebuah organisasi dan merupakan dasar bagi rencana operasi tanggap
darurat.
B. Tujuan
Dokumen Rencana Kontijensi disusun sebagai pedoman
penanganan bencana erupsi Gunung Rinjani (G. Baru Jari) pada saat
tanggap darurat bencana, agar penanganan tersebut dapat berjalan
cepat, tepat, terkoordinasi dan menyeluruh, serta sebagai dasar
memobilisasi sumber daya para pemangku kepentingan (stake holder)
pada saat tanggap darurat bencana.
Selain itu, rencana kontinjensi erupsi Gunung Rinjani (G.Baru
Jari) dapat menjadi pedoman bagi penyusunan rencana pembangunan
berbasis mitigasi bencana wilayah baik di tingkat provinsi maupun di
kabupaten/kota. Dengan demikian, perencanaan wilayah kedepan
harus mulai mempertimbangkan perencanaan/pendekatan mitigasi
bencana di daerah terdampak. Lebih jelasnya penilaian risiko dan
analisis kesenjangan sumber daya yang dilakukan dalam proses
perencanaan kontinjensi bisa memberikan masukan pada tahapan
input dan analisis dalam proses perencanaan wilayah, sehingga
perencanaan wilayah bisa mengakomodasikan berbagai keperluan
yang dibutuhkan ketika keadaan darurat, seperti penataan ruang yang
mempertimbangkan arah pergerakan (manusia dan barang) ketika
terjadi bencana, penguraian titik-titik kepadatan jika Kabupaten/Kota
memiliki risiko terhadap kejadian bencana, memperbanyak ruang-ruang
terbuka jika Kabupaten/Kota memiliki risiko terhadap kejadian bencana,
dan lain-lain. Adapun perencanaan kontinjensi haruslah
mempertimbangkan berbagai rencana dan kebijakan yang telah
diterbitkan.
C. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.
3. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional
Penanggulangan Bencana.
3
4. Peraturan Kepala BNPB Nomor 3 Tahun 2010 tentang Rencana
Nasional Penanggulangan Bencana.
5. Peraturan Kepala BNPB Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Aksi Nasional Pengurangan Resiko Bencana.
6. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun
2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain Sebagai
Bagian Dari Perangkat Daerah.
7. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pedoman Sistem Komando
Tanggap Darurat Bencana
8. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 8 Tahun
2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Tahun Anggaran 2015;
9. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 9 Tahun
2014 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana;
10. Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 14 Tahun 2009
tentang Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Barat;
11. Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 8 Tahun 2014
tentang Pengurangan Risiko Bencana;
12. Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 21 Tahun 2014
tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) Tahun Anggaran 2015.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Rencana Kontinjensi ini dirancang untuk
menghadapi kemungkinan terjadinya bencana erupsi Gunung Rinjani
(G. Baru Jari) yang secara kewilayahan masuk dalam 3 (tiga) wilayah
yaitu Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Utara dan
Kabupaten Lombok Tengah dengan cakupan kegiatan :
4
E. Tahapan Penyusunan Rencana Kontinjensi
Kegiatan penyusunan rencana kontinjensi ini dilakukan dengan
tahapan sebagai berikut :
1. Penyamaan persepsi terhadap semua pelaku penanggulangan
bencana erupsi Gunung Rinjani (G.Baru Jari) tentang pentingnya
rencana kontinjensi.
2. Pengumpulan data dan updating.
3. Pengumpulan data dilakukan pada semua sektor penanganan
bencana dan lintas adminstratif.
4. Verifikasi data.
5. Analisa data sumber daya yang ada dibandingkan proyeksi
kebutuhan penanganan bencana saat tanggap darurat.
6. Penyusunan rancangan awal rencana kontinjensi .
7. Penyusunan naskah, pembahasan dan perumusan dokumen
rencana kontinjensi yang disepakati.
8. Institution hearing/konsultasi institusi hasil rumusan rencana
kontinjensi.
9. Penyebaran/diseminasi dokumen rencana kontinjensi kepada semua
pelaku penanggulangan bencana (multi stake holder).
5
BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH
A. Karakteristik Wilayah
1. Wilayah Administrasi
Provinsi Nusa Tenggara Barat terdiri dari 8 Kabupaten, 2 Kota, 116
Kecamatan dan 1.117 Desa/Kelurahan. Kabupaten Sumbawa
memiliki kecamatan terbanyak yaitu 24 Kecamatan, sedangkan
Kabupaten Lombok Timur memiliki wilayah administrasi
desa/kelurahan terbanyak dengan 239 Desa dan 15 Kelurahan,
dengan jumlah Kecamatan sebanyak 20 Kecamatan. Kabupaten
Lombok Utara merupakan Kabupaten termuda yang merupakan
pemekaraan dari kabupaten induknya yaitu Kabupaten Lombok
Barat pada Tahun 2008. Kabupaten Lombok Utara memiliki 5
Kecamatan dan 33 Desa/Kelurahan.
2. Letak Geografis
Provinsi Nusa Tenggara Barat terdiri atas 2 (dua) Pulau besar yakni
Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa serta ratusan Pulau Pulau Kecil.
Dari 280 Pulau yang ada terdapat 32 Pulau yang telah berpenghuni.
Luas wilayah Provinsi NTB mencapai 20.153,15 Km. Terletak antara
155 46 119 5 Bujur Timur dan 8 10 - 9 5 Lintas Selatan.
Batas-batas wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah :
6
Sumber Peta : BPS Provinsi NTB
Peta : Wilayah Administrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat
3. Kondisi Topografi
Kelas kelerengan wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat terdiri atas :
Kelerengan 0 8 % seluas 35Ha (30%)
Kelerengan 8 15 % seluas 25 Ha (20%)
Kelerengan 15 25% seluas 15 Ha (20%)
7
Kelerengan 25 40 % seluas 10 Ha (20%)
Kelerengan lebih dari 40 % seluas 15 Ha (10%)
Kondisi topografi Provinsi Nusa Tenggara Barat dapat dibagi ke
dalam 3 (tiga) satuan ruang morfologi yaitu :
a. Morfologi Dataran
Daerah dengan morfologi dataran terdapat pada wilayah bagian
tengah dan bagian barat Pulau Lombok dengan ketinggian antara
10 mdpl, meliputi : Kabupaten Lombok Barat, Kota Mataram,
Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Lombok Tengah dan
Kabupaten Lombok Timur, serta pada wilayah bagian selatan
Pulau Sumbawa bagian Barat dan tengah serta bagian utara
Pulau Sumbawa sebelah timur, dengan ketinggian antara 15 mdpl,
meliputi : bagian dari Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten
Sumbawa, Kabupaten Dompu, Kabupaten Bima Dan Kota Bima.
b. Morfologi Bergelombang
Daerah bagian Utara dan bagian Selatan Pulau Lombok dengan
ketinggian antara 200 s/d 400 mdpl, meliputi : bagian dari
Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah,
Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Lombok Utara,
sedangkan daerah bagian barat dan bagian utara sebelah Barat
dan timur Pulau Sumbawa dengan ketinggian antara 200 s/d 400
mdpl meliputi : Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Sumbawa,
Kabupaten Dompu, Kabupaten Bima dan Kota Bima.
c. Morfologi Perbukitan
Daerah bagian Selatan Dan Utara Pulau Lombok dengan
ketinggian antara 500 s/d 3.200 mdpl, meliputi : bagian dari
Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah,
Kabupaten Lombok Timur, dan Kabupaten Lombok Utara,
sedangkan bagian Barat, bagian timur Pulau Sumbawa dengan
ketinggian antara 500 s/d 1500 mdpl, meliputi: bagian dari
Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten
Dompu, Kota Bima dan Kabupaten Bima.
8
Tabel : Tinggi Ibu Kota Kabupaten/Kota
Dari Permukaan Laut 2013
Ketinggian
No Kabupaten Ibu Kota
(mdpl)
1 Lombok Barat Gerung 15
2 Lombok Tengah Praya 107
3 Lombok Timur Selong 166
4 Sumbawa Sumbawa Besar 18
5 Dompu Dompu 30
6 Bima Bima 21
7 Sumbawa Barat Taliwang 11
8 Lombok Utara Tanjung 12
9 Kota Mataram Mataram 27
10 Kota Bima Raba 21
umber : BPS Prov. NTB
B. Kependudukan
9
C. Infrastruktur Dan Sarana
D. Perekonomian
10
1,82% sehingga total penduduk miskin sampai dengan bulan Maret
2011 sebanyak 894.770 orang atau 19,73%.
E. Sosial Budaya
11
BAB III
PENILAIAN RISIKO DAN PENENTUAN KEJADIAN
A. Penilaian Risiko
1. Skala probalitas
- Angka 5 pasti (hampir dipasti 80 % - 99 %).
- Angka 4 Kemungkinan besar (60% - 80 %, terjadi tahun depan,
atau sekali dalam 10 tahun mendatang).
- Angka 3 Kemungkian terjadi (40%-60 %, terjadi tahun depan, atau
sekali dalam 100 tahun).
- Angka 2 Kemungkinan Kecil (20 %-40%, terjadi tahun depan atau
sekali lebih dari 100 tahun).
- Angka 1 Kemungkinan sangat Kecil (hingga 20 %).
2. Dampak Kejadian yang menimbulkan
- Angka 5 sangat parah (80 % - 99 %, wilayah hancur dan lumpuh
total).
- Angka 4 parah (60% - 80 %, hancur).
- Angka 3 sedang (40%-60 %, Wilayah terkena rusak).
- Angka 2 ringan (20 %-40%, wilayah yang rusak ).
- Angka 1 sangat ringan (kurang dari 20 %, wilayah rusak).
12
Tabel
Penilaian Risiko
1. Gunung Berapi 4 4
2. Gempa Bumi 3 1
3. Banjir 3 1
1 1
4. Angin puting beliung
2 3
5. Tanah Longsor 3 2
6. Kekeringan 1 2
7. Konflik Sosial
Probabilitas
ERUPSI
4 GUNUNG API
TANAH
3 LONGSOR
KONFLIK
KEKERINGAN
2 SOSIAL
ANGIN
GEMPA BUMI
PUTING
1 BANJIR
BELIUNG
1 2 3 4 5
Dari matrik di atas dapat disimpulkan bahwa probabilitas dan dampak risiko
tinggi adalah Erupsi Gunung Api dengan hasil perhitungan asumsi matrik
kolom di warna merah. Dengan tingginya dampak resiko Erupsi Gunung
Api, maka rencana kontinjensi menetapkan bencana Erupsi Gunung Api
sebagai prioritas dalam penanggulangan bencana.
B. Penentuan Kejadian
Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu daerah yang masuk
dalam lingkaran cicin api dunia. Terdapat 3 Gunung berapi yang masih
aktif, yaitu, Gunung Rinjani (Gunung Barujari) yang dikenal dengan Gunung
13
Samalas berada di Pulau Lombok, Gunung Sangeang Api (Pulau
Sangeang) terletak di Kabupten Bima dan Gunung Api Tambora berada di
Pulau Sumbawa (Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima).
14
Dikhawatirkan kejadian erupsi Gunung Rinjani akan terulang
kembali. Peningkatan aktivitas vulkanik berupa gempa vulkanik dalam dan
vulkanik dangkal dikhawatirkan akan memicu peningkatan aktivitas vulkanik
yang lebih besar. Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah antisipasi
atau kesiapsiagaan untuk mengurangi risiko yang lebih besar yaitu jatuhnya
korban jiwa serta kerusakan harta benda.
15
BAB IV
PENGEMBANGAN SKENARIO
16
Gambar : Daerah Landaan Erupsi Gunung Rinjani (G.Barujari)
Bahaya Primer:
1. Piroklastik :bahan - bahan lepas yang dihasilkan oleh erupsi
eksplosif gunung api
Aliran piroklastik /Awan Panas:
17
Jatuhanpiroklastik : bervariasi ukuran bahan erupsinya dari abu
vulkanik ( diameter butir < 2 mm), lapilli ( diameter butir 2 mm
s/d 64 mm), Bom Vulkanik ( > 64 mm)
2. Lava: magma yang keluar di permukaan bumi, jadi batuan beku
melalui erupsi effusive contojenisini : Aliran lava, Kubah Lava dan
Guguran lava
3. Gas vulkanik,(CO2,CO,H2S,SO2, dll), contoh : G. Dieng
4. Keasaman air danau Kawah (pH).
BahayaSekunder :
- Lahar
4. AWAS ( Level IV )
* Penduduk mengungsi
* Pemda dan instansi terkait membantu pengungsian dan
melaksanakan tanggap darurat.
18
Gambar : Tingkat Kewaspadaan Pemda dan Masyarakat dengan
Status Gunungapi
20
SKENARIO DAMPAK BENCANA LETUSAN G. BARU JARI
KECAMATAN Radius Keadaan Pengungsi
Jiwa Terancam Meninggal Hilang Pindah Pengungsi
Luka Luka
DAN DESA Jumlah s/d Luka Berat Non-Rawatan
Ringan Sedang
Ju Ju
Jumla Jum Juml Jumla Juml
Jiwa (Km) % (%) (%) (%) (%) Jumlah (%) ml (%) ml (%) (%) Jumlah
h lah ah h ah
ah ah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
A. KECAMATAN
SUMBANG
Sembalun
Sembalun
1 6 s/d 7 20% 862 0% 0 0% 0 8% 69 92% 0% 0% 0% 99%
Lawang 4.308 792 2 0 2 788
Sembalun
2 6 s/d 7 20% 1.204 0% 0 0% 0 8% 96 92% 0% 0% 0% - 100%
Bumbung 6.021 1.108 4 0 1.103
Sembalun
3 6 s/d 7 20% 292 0% 0 0% 0 8% 23 92% 1% 0% 0% 98%
Timba Gading 1.461 269 3 1 1 264
4 6 s/d 7 20% 427 0% 0 0% 0 8% 34 92% 1% 1% 0% 98%
Sembalun 2.134 392 5 2 1 385
Suela
1 25% 1.544 0% 0 0% 0 9% 139 91% 0% 0% 0% - 100%
Bebidas 6.175 1.405 4 - 1.401
Wanasaba
1 25% 604 0% 0 0% 1 9% 54 91% 1% 0% 0% 98%
Karang Baru 2.417 549 5 2 1 540
Aik Mel
1 25% 1.084 0% 0 0% 1 9% 98 91% 0% 0% 0% 99%
Lenek Daya 4.337 985 4 0 2 979
Pringgasela
21
2 15% 945 0% 0 0% 0 8% 72 92% 0% 0% 0% - 100%
Jurit Baru 6.298 872 3 - 869
Sikur
Kembang
1 10% 142 0% 0 0% 0 9% 13 91% 1% 0% 0% 98%
Kuning 1.423 129 1 1 0 127
2 10% 582 0% 0 0% 0 10% 56 90% 0% 0% 0% - 100%
Tete Batu 5.821 525 2 - 523
3 10% 168 0% 0 0% 0 10% 17 90% 1% 0% 0% 98%
Jeruk Manis 1.680 151 2 1 0 148
Tete Batu
4 10% 431 0% 0 0% 0 11% 46 89% 0% 0% 0% 99%
Selatan 4.310 385 1 2 1 382
Montong
Gading
1 10% 733 0% 0 0% 0 12% 86 88% 0% 0% 0% - 100%
Perian 7.330 647 3 - 645
2 10% 417 0% 0 0% 0 12% 51 88% 0% 0% 0% 99%
Jenggik Utara 4.167 366 1 1 1 363
3 10% 657 0% 0 0% 0 13% 83 87% 0% 0% 0% - 99%
Pesanggrahan 6.566 573 2 2 569
Pringgajurang
4 15% 640 0% 0 0% 0 13% 84 87% 0% 0% 0% 99%
Utara 4.269 556 1 2 1 551
B.
KAB. LOMBOK
TENGAH
22
Kec. Kopang
23
2. Dampak Aspek Sarana dan Prasarana
Prosentase
No Jenis Kerusakan Kerusakan Keterangan
(%)
1. Prasarana jalan dan jembatan 45 Rusak Berat
2. Sekolah 35 Rusak Sedang
3. Fasilitas Kesehatan 35 Rusak Sedang
4. Kantor Pemerintahan 35 Rusak Sedang
Rusak Sedang
5. Instalasi Listrik 35
6. Telekomunikasi (BTS) 35 Rusak Sedang
7. Prasarana Sumber Daya Air 45 Rusak Berat
8. Rumah Ibadah 35 Rusak Sedang
9. Prasarana Pemukiman 45 Rusak Berat
Prasarana Ekonomi (Pasar, Toko, Rusak Sedang
Peternakan, Perikanan, Perkebunan,
10. Pertanian) 35
11. Penginapan 40 Rusak Sedang
Selain itu, Erupsi Gunung Rinjani memberikan dampak ikutan yaitu Abu
Vulkanik dapat diatas KRB III yakni hingga KRB I sejauh 8 kilometer. Hal
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Api Barujari / Rinjani Provinsi NTB 2016 24
ini diperkirakan akan mengancam fasilitas atau prasarana serta aset yang
berada di wilayah 3 Kabupaten. Berdasarkan inventarisasi fasilitas yang
diperkirakan terkena dampak ikutan bencana erupsi Gunung Rijani
adalah sebagai berikut:
Pasar/Pertokoan 50
Kebun 60
Sawah 85
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Api Barujari / Rinjani Provinsi NTB 2016 25
4. Dampak Aspek Pemerintahan di 3 Kabupaten
Hutan 80
Sawah 90
Perkebunan 100
Sumber Air Bersih 75
Lingkungan Pemukiman 80
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Api Barujari / Rinjani Provinsi NTB 2016 26
BAB V
KEBIJAKAN DAN STRATEGI TANGGAP DARURAT
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Api Barujari / Rinjani Provinsi NTB 2016 27
3. Memerintahkan seluruh Instansi/lembaga/masyarakat untuk
mengerahkan segala sumber daya dengan mempergunakan sarana
dan prasarana yang diperlukan, serta pelibatan semua elemen
masyarakat dan sumber daya lokal yang tersedia dalam
penanggulangan bencana.
4. Pendirian tenda darurat dan sanitasi di lokasi pengungsian yang
memenuhi syarat kesehatan, dan MCK terpisah antara laki-laki dan
perempuan di lokasi pengungsian.
5. Penyediaan Logistik dan fasilitas pengungsian bagi pengungsi, serta
pos-pos kesehatan, di setiap titik pengungsian, menyiapkan obat-
obatan, penyediaan darah, dokter dan paramedis.
6. Memastikan semua korban (dalam hal ini manusia), dapat segera di
tolong, bagi korban yang luka-luka diberikan pengobatan, sedangkan
yang meninggal dunia segera dimakamkan.
7. Pengawalan/pengamanan distribusi bantuan. pengawasan dan
monitoring penerimaan dan penyebaran bantuan.
8. Memastikan bantuan dapat sampai kedaerah pengungsian dengan
mengerahkan seluruh petugas, relawan dan armada angkutan .
9. Memastikan inventarisasi dan penyelamatan aset dokumen penting
Negara.
10. Publikasi informasi terkait letusan gunung api Barujari melalui media
cetak dan elektronik harus selalu berkonsultasi dengan narasumber
resmi seperti Pos Pemantau Gunungapi, BMKG, BPBD dan PVMBG.
11. Apabila intensitas dampak yang ditimbulkan semakin besar, maka
perlu dilakukan koordinasi dengan tingkat pusat.
12. Memastikan berjalannya Kegiatan Belajar Mengajar di sekolah-sekolah
yang masih aman digunakan dan di lokasi penampungan, atau
mendirikan sekolah darurat (tenda), menyediakan tenaga pengajar,
buku pelajaran, dan alat tulis.
13. Memastikan kegiatan keagamaan tetap terlaksana.
14. Memprioritaskan kelompok rentan lansia, anak-anak, pasien rumah
sakit, penyandang cacat, ibu hamil, orang stres.
15. Mengevaluasi seluruh pelaksanaan kegiatan yang sudah dilaksanakan
serta tindak lanjut yang direncanakan.
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Api Barujari / Rinjani Provinsi NTB 2016 28
BAB VI
PERENCANAAN KLASTER
1. Situasi
Gambaran umum situasi apabila terjadi erupsi Gunung Barujari diprediksikan
terjadi situasi panik terutama desa-desa yang dekat dengan kawah, adanya
korban awan panas asumsi yang meninggal 9 orang, hilang 3 orang, luka
ringan 67 orang, luka sedang 51 orang, luka berat 22 orang, sebanyak 18.249
jiwa harus melakukan evakuasi dari desa-desa terdampak menuju ke daerah-
daerah yang aman dalam waktu segera. Asumsi yang pindah 2.203 jiwa.
Semua infrastrukur serta aset yang ada di daerah terdampak akan porak-
poranda, baik karena hujan abu pekat maupun hujan pasir. Terganggunya
roda pemerintahan di desa dan kecamatan terdampak, beberapa jembatan
dan jalan terputus. Perlunya segera mengkoordinasikan berbagai pihak terkait
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Api Barujari / Rinjani Provinsi NTB 2016 29
dalam penanggulangan kedaruratan bencana. Berbagai bantuan datang dari
pihak-pihak dengan berbagai macam bentuk baik berupa obat-obatan,
sandang, pangan dll.
2. Sasaran
a. Terwujudnya koordinasi seluruh pemangku kepentingan tanggap darurat.
b. Terlaksananya aktivasi Pusdalops menjadi Pos Komando (Posko) utama
di BPBD Provinsi dan Pos Pedukung di masing masing BPBD
Kabupaten, serta Posko lapangan di setiap kecamatan terdampak, serta
mengaktifkan Media Center.
c. Terbentuknya pos di titik-titik kumpul sementara dan lokasi evakuasi.
d. Tergeraknya seluruh sumber daya yang ada untuk melakukan evakuasi
pengungsi.
e. Terkoordinirnya segala bentuk bantuan bencana untuk pengungsi.
f. Terinventarisirnya data pengungsi,kerugian dan korban yang ditimbulkan.
g. Terlaksananya operasi tanggap darurat dengan baik dan lancar.
3. Kegiatan
a. Membentuk Posko Induk di Provinsi, dan Posko Pendukung di 3
Kabupaten, serta Pos lapangan di setiap kecamatan terdampak dan Pos
Pengungsi di tempat pengungsian.
b. Mengerahkan Tim Reaksi Cepat (TRC)
c. Mengkoordinasikan kegiatan sektoral / klaster
d. Menerima dan menyampaikan informasi
e. Menyiapkan kebutuhan sarana dan prasarana komunikasi dan informasi,
serta mengaktifkan Media Center
f. Mengkoordinir penyaluran bantuan-bantuan dan logistic ke setiap lokasi
pengungsi dan lokasi evakuasi, serta keamanan.
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Api Barujari / Rinjani Provinsi NTB 2016 30
7 Menyiapkan kebutuhan sarana Bag. Humas, Selama tanggap
dan prasarana komunikasi dan Dinhubkominfo, Orari- darurat
informasi. Internet, telp, fax dll RAPI, SenKom
8. Mengkoordinir kebutuhan Bag. Kesra dan Bag. Selama tanggap
kebutuhan di lapangan dan Umum, darurat
keamanan Dinsosnakertrans
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Api Barujari / Rinjani Provinsi NTB 2016 31
3. Pengisian Peta dilokasi dan pengisian SKPD terkait (TNI, Polri, Dari Normal ke
data-data BPBD, SAR,) Waspada
4. Pembagian tugas dan fungsi masing- SKPD terkait dan 3 Dari Normal ke
masing Satker : pilar(Babinsa, Waspada, Siaga
- Menentukan titik kumpul Babinkamtibmas dan
- Menentukan koordinator Kades)
- Menentukan jalur evakusi
- Menentukan tempat pengungsian
- Menentukan dapur umum, Poskes dan
MCK
- Pendataan jumlah penduduk dan
ternak
- Pemasangan tanda-tanda bahaya
- Pengenalan tanda bahaya melalui
sirene, kentongan dll
- Menyusun rencana sosialisasi
5. Melaks brifing awal utk pelaksanaan SKPD terkait dipimpin Dari Normal ke
gladi simulasi oleh Bupati ttg Waspada
peningkatan status
6. Menutup aktifitas warga radius 6 Km PVMBG dan TNGR Dari Waspada
ke Siaga
7. Mendirikan Posko Utama di BPBD SKPD terkait (TNI, Dari Waspada
Provinsi, Tenda-tenda pengungsi, Polri, Orari, Rapi, ke Siaga
Dapur Umum, Poskes dan MCK di BPBD, PMI, Dinsos,
tempat yang sudah dintentukan. SAR, Tagana)
8. Menyusun Organisasi Posko SKPD terkait (TNI, Dari Waspada
Polri, Orari, Rapi, ke Siaga
BPBD, PMI, Dinsos,
SAR, Tagana)
9. Menyiapkan kebutuhan sarana dan TNI, Polri, Orari, Rapi, Dari Waspada
prasarana komunikasi dan informasi. Dishub ke Siaga
Internet, telp, fax, Pemasangan repiter.
Dll
14. Memantau secara terus menerus PVMBG dan pos mat Dari Siaga ke
aktifitas gunung api Awas
15. Melaporkan ke Komando Atas Piket Posko dan tiap Dari Siaga ke
perkembangan situasi setiap saat tiap satker Awas
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Api Barujari / Rinjani Provinsi NTB 2016 32
17. Memonitor dampak erupsi Gunung SKPD terkait (TNI, Saat terjadi
guna mengambil langkah selanjutnya Polri, Orari, Rapi, erupsi
BPBD, PMI, Dinsos,
SAR, Tagana)
18. Melaporkan ke Komando Atas SKPD terkait (TNI, Saat terjadi
perkembangan situasi saat terjadi Polri, Orari, Rapi, erupsi
erupsi BPBD, PMI, Dinsos,
SAR, Tagana)
19. Melaporkan jumlah korban : SKPD terkait (TNI, Sesudah terjadi
- Data kerugian baik pers maupun Polri, Orari, Rapi, bencana
materiil BPBD, PMI, Dinsos,
- penempatan kembali pengungsi ke SAR, Tagana)
rumah masing-masing
4. Kebutuhan
6 Jepitan kertas 24 - 24
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Api Barujari / Rinjani Provinsi NTB 2016 33
Kebutuha Ketersedia Kekurang
No Jenis Barang Anggaran
n an an
17 Card Reader 5 - 5 160.000 APBD II
USB Flash Disc 4
18 5 - 5 250.000 APBD II
GB
19 Pesawat Rig 12 - 12 -
20 HandyTalky 35 35 - ORARI/RAPI
Kendaraan roda 4
22 (1 van & 4 truk 10 10 - Bag umum
(pick up))
Kendaraan roda 2
23 14 14 - Bag umum
(trail & Win)
kendaraan roda Kendaraan Roda
4 4 = 5 unit x 30
11.550.000 liter x 14 hr
24 BBM Operasional 18.200 ltr - 18.200 ltr Roda 2 Kendaraan
3.640.000 Roda2 = 4 unit x
10 liter x 14 hari
25 Jas hujan 100 - 100 175.000 APBD II
26 Payung 100 - 100 75.000 APBD II
27 Akomodasi : - -
28 Snack 420 - 420 7.560.000 APBD I / APBN
110.116.000
5. Sumberdaya Personil
Kekuatan Posko, Personil 100 Orang :
a. SKPD (sesuai jadwal) 40 orang
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Api Barujari / Rinjani Provinsi NTB 2016 34
d. Bagian Humas 5 orang
e. Orari/RAPI /SenKom 24 orang
f. Dinas PSDA 1 orang
g. Bagian Kesra 10 orang
h. Sepuluh Kecamatan 20 orang
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Api Barujari / Rinjani Provinsi NTB 2016 35
B. Penutupan Aktifitas Bandara
(sumber: Wikipedia).
1. Situasi
Akibat dari dinaikkannya status Gunung Rinjani dari Waspada (Level Il) 6
km, menjadi Siaga (Level III) 3 km, yang terjadi di 3 (tiga) kabuten: kab.
Loteng, KLU dan Kab. Lotim dengan massa tanggap darurat selama 14
(empat belas) hari untuk mengambil langkah-langkah kesiapsiagaan,
sehingga semua penduduk yang ada di sekitar Gunung Rinjani radius 3 Km
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Api Barujari / Rinjani Provinsi NTB 2016 36
prioritas harus segera di evakuasi ketempat yang lebih aman. Sementara
desa-desa radius 6 Km segera diungsikan. Jumlah penduduk yang terancam
20.464 jiwa, asumsi meninggal 9 jiwa, asumsi hilang 3 jiwa, mengungsi
18.249 jiwa, Luka ringan 67 orang, Luka Sedang 51 orang, Luka Berat 22
orang, evakuasi mandiri asumsi 18.109 orang. Tim SAR Gabungan
melakukan mengevakuasi ketempat-tempat penampungan dan selain
mengevakuasi jiwa manusia juga ikut mendukung evakuasi ternak warga
karena jika ternak tersebut tidak di evakuasi maka warga tidak mau ikut
menggungsi.
2. Sasaran
a. Terselamatkan dan terevakuasinya masyarakat ke tempat yang lebih
aman.
b. Teridentifikasinya penduduk dari semua daerah terdampak.
c. Terkoordinasinya kegiatan evakuasi dan penyelamatan.
d. Terlaksananya kegiatan evakuasi dengan baik.
e. Terlaksananya dukungan evakuasi ternak milik warga ketempat yang
aman.
3. Tugas
Tugas pokok personil evakuasi :
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Api Barujari / Rinjani Provinsi NTB 2016 37
TUGAS SKPD/Instansi yang terlibat
dengan kondisi korban yang ditemukan 11. RAPI
6. Memberikan penatalaksanaan gawat darurat medis ( 12. DinsosDukCapil
pertolongan pertama) sesuai dengan kondisi korban yang 13. Dinas Sosial Kabupaten
ditemukan 14. Dinas Kesehatan
7. Memberikan rujukan atau tindak lanjut sesuai dengan
kondisi korban
8. Pendataan dan dokumentasi korban yang ditemukan
9. Menyesuaikan kegiatan dengan instansi penanggulangan
bencana lainnya
10. Pembagian area pencarian
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Api Barujari / Rinjani Provinsi NTB 2016 38
Air Mineral Liter 938 1000 -
35.
Minum
36. Eskavator Unit 3 3 -
Truk Angkut Unit 67 67 -
37.
Ternak
38. Heli Unit 2 2 -
TOTAL
D. Jalur Evakuasi
Untuk dapat mengevakuasi warga masyarakat yang berada disekitar G. Barujari
perlu ditetapkan jalur-jalur evakuasi, yang pada prinsipnya menjauh dari puncak
Gunung Barujari. Masyarakat yang akan dievakuasi adalah :
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Api Barujari / Rinjani Provinsi NTB 2016 39
E. Lokasi Pengungsian Dan Titik Kumpul
LAPANGAN - Lokasi
1 116,37380700
WAJE GESANG 8,58189400 pengungsian
-
2 SDN BUAL 116,37901100 Titik kumpul
8,56106900
LAPANGAN -
3 116,38031600 Titik kumpul
PASAR BUAL 8,54772700
-
4 SDN SEKEDEK 116,36384900 Titik kumpul
8,54415800
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Api Barujari / Rinjani Provinsi NTB 2016 40
BENANG -
6 116,34304000 Titik kumpul
STOKEL 8,53584300
KANTOR
-
7 KEPALA DESA 116,33206400 Titik kumpul
8,56100200
AIK BERIK
KANTOR
CAMAT -
8 116,32671700 Titik kumpul
BATUKLIANG 8,58854700
UTARA
SD-SMP - Lokasi
9 116,31202000
LANTAN 8,57301700 pengungsian
-
10 SDN PEMASIR 116,31920100 Titik kumpul
8,55320500
HORTIKULTURA -
11 116,31749200 Titik kumpul
PARK 8,54499800
SMPN 2
- Lokasi
12 BATUKELIANG 116,30592000
8,56760300 pengungsian
UTARA
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Api Barujari / Rinjani Provinsi NTB 2016 41
LOKASI PENGUNGSIAN DAN TITIK KUMPUL
ERUPSI GUNUNGAPI RINJANI (G. BARUJARI) Kab. Lombok Timur
PROVINSI NTB
LAPANGAN - Lokasi
1 116,42174400
RINJANI 8,58954300 pengungsian
SMPN 3 TETE -
2 116,41989300 Titik kumpul
BATU 8,56577800
- Lokasi
2 LAP SUELA 116,57525400
8,52341500 pengungsian
SDN 4 -
3 116,54774000 Titik kumpul
BEBIDAS 8,49563100
-
4 SDN 3 SAPIT 116,55297000 Titik kumpul
8,49210700
LAPANGAN
BOLA -
5 116,54278600 Titik kumpul
SEMBALUN 8,38903200
BUMBUNG
LAPANGAN
-
6 CAMAT 116,52634800 Titik kumpul
8,36000600
SEMBALUN
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Api Barujari / Rinjani Provinsi NTB 2016 42
LAPAGAN -
7 116,48944200 Titik kumpul
SAJANG 8,31851300
SDN 1 BILOK -
8 116,48351600 Titik kumpul
PETUNG 8,29798600
KANTOR
-
9 CAMAT 116,68812500 Titik kumpul
8,37901900
SAMBELIA
LAPANGAN - Lokasi
10 116,70646000
SAMBELIA 8,38811700 pengungsian
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Api Barujari / Rinjani Provinsi NTB 2016 43
1 Mesjid Besar Lenek
Lenek Daya 4.337
Kec. Pringgasela
Kantor Camat Pringgasela
1
Timba Nuh 1.996 (Pesanggrahan)
Kantor Camat Pringgasela
2
Jurit Baru 6.298 (Pesanggrahan)
Kantor Camat Pringgasela
3
Pengadangan Barat 3.657 (Pesanggrahan)
Kec. Sikur
1 Kantor Camat Sikur
Kembang Kuning 1.423
2 Kantor Camat Sikur
Tete Batu 5.821
3 Kantor Camat Sikur
Jeruk Manis 1.680
4 Kantor Camat Sikur
Tete Batu Selatan 4.310
Kec. Montong Gading
1 Kantor Camat Sikur
Perian 7.330
2 Kantor Camat Sikur
Jenggik Utara 4.167
3 Kantor Camat Sikur
Pesanggrahan 6.566
4 Kantor Camat Sikur
Pringgajurang Utara 4.269
B. KAB. LOMBOK TENGAH
Kec .Batu Keliang Utara
1 Karang Sideman 6.960 SMP 2 Batu Keliang Utara
2 Lantan 5.690 Kantor Camat Batu Keliang Utara
3 Aik Berik 8.058 Kantor Camat Batu Keliang Utara
4 Setiling 7.857 Lapangan Pasar Setiling
Kec. Kopang
1 Aik Bual 4.710 Kantor Camat Batu Keliang Utara
2 Waje Gesang 10.467 Lapangan Waje gesang
C. KAB. LOMBOK UTARA
1 Sambik Elen 1.500 Lapangan Sambik Elen
2 Loloan 2.250 Lapangan Sambik Elen
3 Senaru 325 Lapangan Senaru
4 Karang bajo 3.566 Lapangan Senaru
5 Bayan Beleq 2.750 Lapangan Senaru
Lapangan Santong
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Api Barujari / Rinjani Provinsi NTB 2016 44
F. Klaster Kesehatan
1. Situasi
Akibat meningkatnya aktivitas Gunung Rinjani menjadi Siaga (Level III)
masyarakat yang berada di sekitar radius 6 s/d 7 km menjadi panik
terlebih lagi dengan keluarnya abu vulkanik, dan luapan lumpur yang
melalui beberapa alirang sungai yang berhulu ke gunung rinjani, dari
peristiwa tersebut jumlah penduduk yang terancam di beberapa desa di
wilayah kabupaten Lombok timur,Lombok tengah dan Lombok utara
sebanyak 20.464 jiwa yang mengalami luka ringan 67 orang, luka sedang
51 orang, luka berat 22 orang, hilang 3 orang, meninggal 9 orang dan
jumlah penduduk yang di ungsikan 18.249 Jiwa pada pos-pos pengungsian
yang tersebar di 3 kabupaten dari peristiwa tersebut Pemerintah harus
segera mengambil tindakan karena akan menyebabkan timbulnya penyakit
gangguan pernapasan, penyakit iritasi mata, diare, penyakit kulit serta
gangguan psikologi pada pos pengungsian, maka Peran klaster kesehatan
sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk menangani masalah kesehatan
akibat dampak erupsi Gunung Baru Jari.
2. Sasaran
Tersedianya SDM bidang kesehatan untuk tanggap darurat bencana
Terbentuknya Pos Pelayanan Kesehatan di Titik Pengungsian
Terlaksananya pelayanan kesehatan bagi korban.
Terlaksananya pendistribusian masker bagi penduduk yang terdampak.
Terlaksananya pelayanan kesehatan bagi pengungsi.
Terlaksananya rujukan kesehatan secara optimal ke RSUD
R.Suedjono Selong, RSUD Praya RSUD Tanjung dan RSUP. Mataram.
Terlaksananya pengawasan kwalitas air bersih dan sanitasi
lingkungan.
Terlaksannya surveilans Ketat penyakit potensial Wabah dan upaya
penanggulangannya.
Terlaksananya Pemantauan dan Pelayanan Kes. Gizi pada Pos
Pengungsi.
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Api Barujari / Rinjani Provinsi NTB 2016 45
3. Tugas
Tabel : TugasKlaster Kesehatan
SKPD/Instansi
TUGAS
yang terlibat
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Api Barujari / Rinjani Provinsi NTB 2016 46
HRG
N
JENIS KEGIATAN Satuan KBTH PRSDN KSJGN HR /PKT JML
O
(Rp)
6. Label Triage Set 100 100 - 14
7. Rekam Medik Lbr 2.500 2.500 - 14
8. Standar Infus Bh 150 50 -100 14
9. Transfusi Set Set 100 -100 14
10 Set 50 100 +50 14
Minor Set/ Hecting Set
.
11 Oksigen Set Set 50 100 +50 14
.12 Tabung Oksigen Tbng 25 50 +50 14
.
13 Selang Oksigen Set 50 10 -40 14
.14 Plester Glg 100 100 - 14
.15 Masker kotak 36.000 15.000 - 21000 14
.16 Amubeck Bh 15 30 +15 14
.17 Spuit Jarum 5 cc Box 350 500 +150 14
.18 Hand scun Box 100 200 +100 14
.19 Kantong Mayat Bh 10 50 +40 14
. Jumlah I
HRG
NO JENIS KEGIATAN Satuan KBTH PRSDN KSJGN HR /PKT JML
(Rp)
4. Obat Obatan dan
Bahan -
1. Obat dan BHP Pkt 20 30 +10 14
2. Obat Spesialis Pkt 5 10 +5 14
3. Bidan Kit Pkt 20 30 +10 14
4. Individual Kit Pkt 250 500 -250 14
5. RH Kit Pkt 180 30 -150 14
6. Blok 1 Pkt 9 0 -9 14
7. Blok 2 Pkt 3 0 -3 14
8. Blok 3 Pkt 1 0 -1 14
Jumlah
5. Sarana Kesehatan
1. Ambulance Unit 18 20 - 14
2. Ambulance 14
Jenazah Unit 3 10 -
3. Brankar/ Bed set Bh 10 12 - 14
4. Bidai/ Spalk Unit 15 20 - 14
5. Neck Coler Bh 10 15 14
6. Mitela Bh 15 30 - 14
7. Tandu Spinal Bh 10 12 - 14
8. Genset Bh 5 10 - 14
0
6 Sarana Transportasi
Mobil Oprasional Unit 9 9 14
Spedamotor Unit 18 18 14
BBM Roda 4 Liter 1000 -1000 14
BBM Roda 2 Liter 500 -500 14
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Api Barujari / Rinjani Provinsi NTB 2016 47
HRG
NO JENIS KEGIATAN Satuan KBTH PRSDN KSJGN HR /PKT JML
(Rp)
B PELAYANAN
RUJUKAN
1. RSUD Unit 3 3 14
2. PUSKESMAS Unit 9 9 - 14
3. PUSTU Unit 10 10 - 14
4. POLINDES Unit 10 10 - 14
5. RSU TNI Unit 1 1 14
6. RS. SWASTA Unit 3 3 14
C KESLING
1. Vektor Control KIT 10 0 -10 14
JUMLAH
REKREASI THERAPI 14
D (TV+DVD) Set 9 0 -9
14
RADIO MEDIK
E KOMUNIKASI Bh 0 0 -
RADIO KOMUNIKASI 14
F HT. uNIT 45 18 37
KONSUMSI 14
G PETUGAS Pkt 8400 -8400
Jumlah TOTAL
1. Situasi
Dengan meningkatnya aktivitas Gunung Rinjani menjadi Siaga (Level III),
masyarakat yang berada di sekitar radius 6 s/d 7 km terdampak abu
vulkanik, dan luapan lumpur yang melalui beberapa aliran sungai yang
berhulu ke gunung Rinjani. Jumlah penduduk yang terancam di beberapa
desa di wilayah kabupaten Lombok Timur, Lombok Tengah dan Lombok
Utara sebanyak 20.464 jiwa yang mengalami luka ringan 67 orang, luka
sedang 51 orang, luka berat 22 orang, hilang 3 orang, meninggal 9 orang
dan jumlah penduduk yang di ungsikan 18.249 Jiwa pada pos-pos
pengungsian yang tersebar di 3 kabupaten dari peristiwa tersebut.
Penanganan pengungsi pada klaster pengungsian & perlindungan
merupakan pemberian bantuan keamanan dan perlindungan bagi
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Api Barujari / Rinjani Provinsi NTB 2016 48
pengungsi secara keseluruhan, bagaimana caranya menciptakan rasa aman
dan pengungsi merasa terlindungi baik secara fisik maupun mental.
2. Sasaran
Mewujudkan dan meningkatkan layanan pengungsian dan perlindungan
kepada pengungsi yang optimal dan menciptakan pengungsi yang sadar
dan optimis dalam menghadapi kehidupan yang lebih baik dimasa depan.
3. Tugas
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Api Barujari / Rinjani Provinsi NTB 2016 49
b. Untuk melaksanakan prioritas tersebut diperlukan suatu kondisi
lingkungan yang lebih teratur dan terkendali, maka diperlukan strategi ;
Pendirian shelter/tenda atau penampungan sementara.
Penitipan korban bencana di keluarga, handai tulan, kerabat
korban yang tidak terkena bencana.
Pemindahan kelokasi tertentu yang jauh dari lokasi bencana.
Di kembalikan ketempat asal.
d. Jenis shelter yang biasa didirikan di daerah2 bencana alam antara lain;
e. Temporary Shelter merupakan penampungan sementara yang
dipergunakan sampai dengan 14 hari sebelum korban bencana
menempati hunian sementara berupa ;
Tenda Pengungsi uk. 9m x 4m x 3m
Tenda keluarga uk. 4m x 3m x 3m
Tenda Dapur umum uk. 6m x 4m x 3m
Tenda Gulung/Terpal uk. 4m x 6m
Veltbed uk. 192cm x 65cm x 45cm
Dapur Umum Lapangan
Matras uk. 200cm x 120cm
Tikar uk. 240cm x 180cm
Mobile water closet
Genset dan lampu sorot
f. Semi Permanen shelter adalah disediakan untuk para korban yang
mengalami pengungsian lebih dari 14 hari perlengkapan sama
g. Permanen shelter adalah hunian sementara berupa gedung-gedung,
fasilitas umum yang dipersiapkan untuk menampung pengungsi
korban bencana alam perlengkapan sama.
5. Pengaturan Shelter
Shelter melibatkan orang banyak baik para korban bencana, pihak relawan,
petugas dan masyarakat umum maka diperlukan pengaturan melalui
pengorganisasian shelter;
Klaster merupakan pembagian dan penempatan pengungsi
berdasarkan kedekatan asal, kekerabatan dan pertimbangan sosial
cultural lainnya. Purposive pembagian dan penempatan pengungsi
oleh petugas berdasarkan tujuan yg ingin dicapai.
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Api Barujari / Rinjani Provinsi NTB 2016 50
Random pembagian dan penempatan secara acak apa adanya.
Family Group pembagian dan penempatan pengungsi dikelompokkan
untuk masing-masing keluarga inti.
Kepengurusan menggunakan prinsip dari, oleh dan untuk korban bencana
atau pengungsi seperti RT atau lingkungan. Pengendalian dilakukan ketika
mengelola shelter untuk ditata dan diatur kondisi layanan yang aman dan
efisen.
Kebutuhan anak terkait dengan hahk-hak anakpada intiny hak anak adalah
hak asasi manusia yang dimiliki semua anak dimanapun hak
kelangsungan atas hidupnya. Hak terlindungi dari pengaruh yang
berbahaya.kelompok remaja ini sering diabaikan ketika bantuan diberikan
karena orang sering berpikir bahwa remaja dapat megurus dirinya
sendiri,akibatnya dapat mengarah pada ekploitasi seperti pekerja gelap
dan ekploitasi seksual dan kenakalan remaja.
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Api Barujari / Rinjani Provinsi NTB 2016 51
menunjukkan daya juang tak berujung untuk kelangsungan hidup dirinya,
keluarga dan komunitas.
Permasalahan banyak lanjut usia tidak bias menikmati hari tuanya dengan
baik karena terjadinya sesuatu di luar diri dan kemampuannya. Ini dapat
terjadi karena terjadi situasi darurat seperti bencana alam.
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Api Barujari / Rinjani Provinsi NTB 2016 52
Penyelamatan dan evakuasi lanjut usia korban bencana ke tempat
penampungan sementara menekankan upaya penyelamatan dan
perlindungan
Pemulihan kondisi fisik berupa pemberian bantuan makanan dan lauk
pauk
Pemulihan kondisi psikologis lanjut usia.
Harga
KSN Satuan JUMLAH
NO JENIS KEBUTUHAN KBTHN SAT PRSDN HR
JNGN (Rp.)
(Rp.)
1. Rakor Internal
a. Rakor Internal 2 kali
b. Rakor Teknis di
Posko 2 kali
2. PERSONIL
a. KOREM 162 WB 20 Org - -
b. KODIM 50 Org - -
c. KODIM LOTIM 10 Org - -
d. TNI AL 30 Org - -
e. TNI AU 5 Org - -
f. POLDA NTB 25 Org - -
g. POLRES Dompu 15 Org - -
h. POLRES Bima 15 Org - -
i. POLRES Sumbawa 30 Org - -
j. POLRES LOTIM 10 Org - -
k. SAT BRIMOBDA 10 Org - -
l. POL PP PROV. 10 Org - -
TOTAL
H. Klaster Logistik
1. Situasi
Keadaan yang sangat kacau akibat kejadian erupsi Gunung Rinjani
diperkirakan akan menimbulkan kerugian bagi masyarakat. Tentunya
dirasakan sangat berat oleh para pengungsi. Oleh sebab itu, peran klaster
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Api Barujari / Rinjani Provinsi NTB 2016 53
logistik sangat penting untuk memenuhi kebutuhan korban, terutama
kebutuhan sandang, pangan dan papan.
2. Sasaran
a. Terlaksananya pendataan bagi seluruh pengungsi.
b. Tersedianya dapur umum selama 14 hari pengungsian.
c. Tersedianya kebutuhan makanan bagi pengungsi sebanyak 18.249 jiwa
yang tersebar di berbagai tempat pengungsian selama 14 hari.
d. Tersedianya air minum di titik-titik kumpul, sambil menunggu truk
jemputan menuju tempat pengungsian.
e. Tersedianya tenaga relawan untuk mengevakuasi para pengungsi.
3. Tugas
Tabel : Tugas Klaster Logistik
SKPD/Instansi yang
TUGAS
terlibat
1. Pengadaan barang: sandang, permakanan, 1. DinsosDukCapil
peralatan. 2. Dinas Sosial Kab
2. Bea Cukai (untuk barang yang dibawa dari luar 3. BPBD Provinsi
negeri/diimpor). 4. BPBD Kabupaten
3. Penyimpanan/Pergudangan. 5. Biro Kesra
4. Distribusi logistik. 6. Biro Umum
5. Keamanan logistik. 7. PMI
6. Pengelolaan informasi di bidang logistik. 8. Forum PRB
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Api Barujari / Rinjani Provinsi NTB 2016 54
bencana dengan tujuan sasaran menerima bantuan dengan tepat jumlah
dan jenis bantuan logistic serta peralatan yang harus disampaikan.
JUMLAH
NO JENIS ANALISIS KEBUTUHAN
KEBTUHAN
I. Klaster Pendidikan
1. Situasi
Penanganan pengungsi pada klaster pendidikan merupakan pemberian
bantuan pendidikan darurat bagi pengungsi secara keseluruhan, bagaimana
caranya para korban dapat merasa terbantu secara pendidikan (psikologi
dan traumatik) untuk pulih kembali setelah terkena bencana. Bangunan
sekolah tidak semua hancur, namun untuk sementara tidak dapat
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Api Barujari / Rinjani Provinsi NTB 2016 55
dipergunakan sebagai kegiatan belajar mengajar. Seluruh anak-anak yang
berada di zona bahaya ikut mengungsi bersama orang tuanya. Dari 18.249
jiwa pengungsi, jumlah anak sekolah yang ikut mengungsi diasumsikan
sebanyak 10.949 anak dengan rincian 2.372 siswa TK, 6.205 siswa SD dan
SMP dan 2.370 siswa SMU. Mengingat banyaknya siswa yang berada di
pengungsian yang tersebar di 3 kabupaten yaitu Lombok Tengah, Lombok
Utara dan Lombok Timur, maka diperlukan penanganan khusus untuk anak
selama masa tanggap darurat 14 hari. Anak sekolah yang mengungsi akan
dititipkan ke sekolah terdekat di lokasi pengungsian dan belajar seperti
situasi normal. Sementara selama berada di pengungsian mereka akan
didampingi oleh fasilitator/relawan untuk mengurangi dampak psikologis
pada anak-anak dan perlindungan anak, termasuk anak-anak yang memiliki
kebutuhan khusus (difabel).
2. Sasaran
Mewujudkan dan meningkatkan layanan pendidikan darurat kepada anak-
anak/siswa pengungsi secara optimal serta menciptakan pengungsi yang
sadar dan optimis dalam menghadapi kehidupan yang lebih baik dimasa
depan.
3. Tugas
Tabel : Tugas Klaster Pendidikan
SKPD/Instansi yang
TUGAS
terlibat
1. Dinas Dikpora Prov
1. Pelayanan belajar mengajar formal dan informal. 2. Dinas Dikpora Kab
2. Pendampingan psikososial 3. BPBD Prov.
3. Penyiapan sekolah darurat. 4. BPBD Kabupaten
4. Bimbingan dan penyuluhan bagi pengungsi dan 5. Dinas Tamben
anak dan dewasa. 6. BLHP
5. Kerohanian. 7. Kemenag Prov.
6. Pengelolaan informasi di bidang pendidikan 8. Kemenag Kab
7. Penyediaan Ruang belajar sementara ramah 9. LSM Konsepsi
anak 10. PMI
8. Pusat informasi dan promosi perlindungan anak 11. HIMPSI
12. Forum HIMPAUDI
13. FORUM PKBM
14. FORUM IGRA
15. IGTKI
16. Perguruan tinggi
17. Relawan
18. Forum PRB
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Api Barujari / Rinjani Provinsi NTB 2016 56
Tabel : Kebutuhan Klaster Pendidikan
Satuan
JENIS Harga JUMLAH
NO SAT KBTHN PRSDN KSNJNGN HR
KEBUTUHAN (Rp.)
(Rp.)
1 Masker pcs 153.286
2 Penyediaan stel 8577 - 8577
Seragam
3 Penyediaan Pkt 8577 - 8577
alat Tulis
8577 8577
4 Sepatu Pasang -
Ruang Belajar
Semantara
5 Ramah Anak Ruang 172 172
Pendamping
6 RBS Orang 342 342
Alat Permainan
7 Edukatif Paket 172 172
Konselor Orang 172 172
TOTAL
1. Situasi
Disimulasikan pada perubahan status Gunung Rinjani menjadi siaga (level
III), adanya kepanikan masyarakat untuk menuju ketempat pengungsian dan
hidup beberapa tempat pengungsian. Untuk evakuasi masyarakat,
diperlukan jalur-jalur evakuasi yang memadai serta kelancaran
pengangkutan masyarakat ketempat penampungan pengungsi, serta
kebutuhan dasar lainnya seperti air bersih/sanitasi di lokasi penampungan.
Diperkirakan tidak berfungsi adalah sarana prasarana rusak karena hujan
pasir, maupun hujan abu pekat antara lain jalan, fasilitas air bersih, jaringan
listrik, serta jaringan komunikasi.
2. Sasaran
a. Tersedianya peralatan peringatan dini gunung api (radio komunikasi,
TOA)
b. Tersedianya jalur penyelamatan (jalan dan jembatan)
c. Tersedianya sarana dan prasarana transportasi, salah satunya
pembuatan jembatan darurat di Kokoq Putik.
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Api Barujari / Rinjani Provinsi NTB 2016 57
d. Tersedianya areal pengungsian dengan sarana dan prasarana yang
memadai sekaligus pengelolaan terkait kebersihan (posko pengungsi:
air bersih, MCK, penerangan/listrik, jaringan komunikasi).
3. Tugas
Tabel : TugasKlaster Sarana dan Prasarana
TUGAS SKPD/Instansi yang terlibat
1. Mengoperasikan alat peringatan dini 1. Dishubkominfo, PVMBG
2. Penyediaan alat transportasi pengungsi 2. Dishubkominfo,
3. Penyediaan hunian sementara. 3. Dinas PU, BPBD, Dinas Sosial.
4. Penyediaan prasarana pengungsian 4. BPBD, Dinas Sosial, PDAM, PLN
5. Pembersihan puing-puing (debris clearance). 5. Dinas PU, TNI, POLRI
6. Perbaikan darurat/sementara fasilitas umum 6. Dinas PU, TNI, POLRI
(jembatan, jalan) dan property masyarakat 7. Dinas Kebersihan
7. Pengelolaan kebersihan huntara/ pengungsian 8. Dishubkominfo
(sampah domestic dan biologis) 9. PVMBG (Pos Pengamatan)
10. Dinas PU
11. Relawan
12. Swasta
Tabel :
Standar Minimal Pemenuhan Sarana dan prasarana Pengungsian
Jenis Satuan Kapasitas
Truck pengangkut pengungsi unit 30 orang, 5 kali angkut/truck/hari
BBM Truck pengangkut Setiap angkut 20 liter/ truk
pengungsi liter (100 liter/ truk/ hari)
Air bersih untuk 14 hari liter Kebutuhan 15 ltr/hari/org
Pompa portable unit 2 pompa/ lokasi pengungsian
Tenda pengungsian buah 1 tenda 70 orang
Truck pengangkut tenda buah 1 truck 15 tenda
Dapur Umum set 1 dapur umum untuk 500 jiwa
Bahan Bakar Memasak tabung 1 tabung 50 kg/ dapur/ hari
MCK (semi permanen) buah 1 MCK untuk 20 org
Mobil Tinja buah Truck tinja 5000lt
Alat berat unit Excavator
BBM alat berat liter 200ltr/hari
Tempat sampah/kontainer buah Kapasitas 3 m3
Generator buah Kapasitas 5000 wat
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Api Barujari / Rinjani Provinsi NTB 2016 58
5 Truck pengangkut Buah 17
tenda
6 Bahan Bakar (angkut Ltr 340
tenda)
7 Truck pengangkut Buah 6
sampah (2 bh/ kab)
8 BBM Truck pengangkut Ltr 4200
sampah
9 Dapur Umum Set 7
10 Truck dapur umum Buah 7
11 BBM truck dapur umum Ltr 210
12 Bahan Bakar Memasak Tabu 98
(50kg) ng
13 MCK (sebagian Unit 270
menggunakan MCK
Warga masy dan jg
MCK Fasum)
14 Alat berat (eskavator) Unit 6
2 unit/ kab
15 BBM alat berat 4 hari Ltr 4800
16 Tempat Unit 6
sampah/kontainer 2
unit/ kab
17 Generator/ 1 unit per Unit 9
lokasi pengungsian
18 BBM Genset 20 liter/ Liter 2520
unit/ malam
TOTAL
K. Klaster Ekonomi
Upaya menyikapi kejadian bencana erupsi Gunung Rinjani (G.Baru Jari) salah
satunya adalah terganggunya prekonomian masyarakat yang ada di Kabupaten
terdampak di Nusa Tenggara Barat antara lain : Kabupaten Lombok Utara,
Kabupaten Lombok Timuir dan Kabupaten Lombok Tengah. Klaster ekonomi
bertugas melaksanakan perencanaan, penyelenggaraan, serta evaluasi kegiatan
di bidang ekonomi pada saat terjadi bencana.
1. Situasi
Akibat dinaikkannya status gunung api Rinjani (G. Barujari) pemerintah
segera mengambil sikap, selain untuk penanganan pengungsi juga
memikirkan kesiapan keberlangsungan kehidupan akibat kejadian bencana
tersebut. Pengungsi membutuhkan perhatian yang komprehensif untuk
tidak menimbulkan dampak sosial lainnya, berbagai pendekatan yang
diberikan antara lain : pemberian stimulasi terhadap aktifitas ekonomi yang
berlangsung di tengah masyarakat/korban bencana setelah hilangnya mata
pencaharian akibat bencana tersebut dengan jumlah pengungsi sebanyak
18.249 jiwa.
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Api Barujari / Rinjani Provinsi NTB 2016 59
2. Sasaran
Mewujudkan keberlangsungan aktifitas ekonomi kepada pengungsi yang
optimal dan menciptakan pengungsi yang sadar dan optimis dalam
menghadapi kehidupan yang lebih baik di masa depan.
3. Tugas
Tabel : Tugas Klaster Ekonomi
TUGAS SKPD/Instansi yang terlibat Prov & Kab
1. Pemanfaatan fasilitas ekonomi 1. Bappeda
yang masih memadai. 2. Dinas koperasi
2. Penyediaan bantuan modal 3. Dinas Pertanian
kerja. 4. Dinas Kelautan & Perikanan
3. Operasi pasar. 5. Dinas Kehutanan
4. Pengelolaan informasi di bidang 6. Dinas Perkebunan
ekonomi. 7. Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi
8. Badan Ketahanan Pangan
9. Dinas Peternakan & Kesehatan Hewan
10. Dinas Perindustrian & Perdagangan
11. BPBD
12. POLRI
13. Bulog
2. Operasi pasar Kl 8 - 8
3. Bantuan modal Org 5000 - 5000
4. Bantuan Bibit tanaman Org 3000 - 3000
TOTAL
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Api Barujari / Rinjani Provinsi NTB 2016 60
BAB VII
PEMANTAUAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT
A. Pemantauan
1. Rencana Kontinjensi ini disusun bersama oleh Dinas/Intansi/Lembaga
Pemerintah dan Non-Pemerintah yang terkait dengan penanganan
bencana erupsi Gunung Api Rinjani di Provinsi Nusa Tenggara Barat
pada situasi dan kondisi bulan Oktober 2016.
2. Rencana Kontinjensi akan ditandatangani oleh Gubernur NTB, berupa
Peraturan Gubernur Provinsi NTB.
3. Apabila terjadi bencana yang sama dengan yang diasumsikan, maka
aktivasi dari Rencana Kontinjensi ini menjadi Rencana Operasional pada
saat terjadi bencana yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi
NTB, dengan masukan data dari kaji cepat di lapangan.
4. Pemantauan situasi dan perubahan kondisi dilakukan setiap 1 (satu)
tahun sekali untuk pemutakhiran data dan informasi.
5. Apabila hingga batas waktu yang diprediksi tidak terjadi bencana, maka
Rencana Kontinjensi ini akan diperpanjang masa berlakunya hingga bulan
Oktober Tahun 2017.
6. Koordinasi untuk penyusunan, pemantauan dan pemutakhiran Rencana
Kontinjensi dilakukan oleh BPBD Provinsi Nusa Tenggara Barat bersama
Dinas/Badan/Instansi terkait lainnya.
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Api Barujari / Rinjani Provinsi NTB 2016 61
C. Tabel Rencana Tindak Lanjut
Klaste Klast Klaste Klast Klast Klast Klaste
No Nama Kegiatan r er r er er er r Waktu
I II III IV V VI VII
1.
Ekspose hasil
rumusan di
hadapan Tentatif
Gubernur dan
Sekretaris Daerah
2. Penyempurnaan
Rencana Tentatif
Kontijensi
3. Legalisasi /
Formalisasi
Rencana Tentatif
Kontigensi oleh
Gubernur
5. Ekspose di
hadapan para Tentatif
pimpinan DPRD
6. Gladi Posko dan
Gladi Lapang Tentatif
7. Rapat koordinasi
dan evaluasi
Tentatif
Rencana
Kontinjensi
8. Kaji Ulang
Oktober
Rencana
2017
Kontinjensi
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Api Barujari / Rinjani Provinsi NTB 2016 62
BAB VIII
PENUTUP
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Api Barujari / Rinjani Provinsi NTB 2016 63
LAMPIRAN I
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Api Barujari / Rinjani Provinsi NTB 2016 64
PETA JALUR EVAKUASI GUNUNG RINJANI DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Api Barujari / Rinjani Provinsi NTB 2016 65
PETA JALUR EVAKUASI GUNUNG RINJANI DI KABUPATEN LOMBOK UTARA
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Api Barujari / Rinjani Provinsi NTB 2016 66
LAMPIRAN II
LEMBAR KOMITMEN
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Api Barujari / Rinjani Provinsi NTB 2016 67
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Api Barujari / Rinjani Provinsi NTB 2016 68
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Api Barujari / Rinjani Provinsi NTB 2016 69
Rencana Kontinjensi Erupsi Gunung Api Barujari / Rinjani Provinsi NTB 2016 70
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
DEPUTI BIDANG PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN
KawasanPusatMisiPemeliharaanPerdamaian
Gedung Ina-DRTG, Jl. Anyer, DesaTangkil, Sentul, Kab. Bogor, Prov. Jawa Barat 16180
Telp. 021-29618777 ; Fax. 021-29618776
Website : http://www.bnpb.go.id
GOL
PNS HP, Telp, Fax &
No. N a m a Jabatan&Instansi (II, E-mail
III,IV)
Kasi Penyelamatan
1 Khairil Anwar, SE dan Evakuasi IV/a 08175767998
BPBD Lombok Timur
Staf PK BPBD
2 Taufan Sapardi II/c 081918274737
Lombok Timur
Kasi Perlindungan
3 Baiq Husnawati Disosnaker Kab. IV/a 081805733339
Lombok Utara
Kasi Pencegahan
6 H. Darwis, S.Sos III/d 081907809915
BPBD Prov. NTB
8 BQ Cendana Humas
SekeretarisCamat
10 Suaidi, S.Sos IV/a 0878655337983
Bayan
PASITERDIM 1606
12 Turmuzi III/c 087862162068
Lombok Barat
Kasubid. Tanggap
14 Suharto Darurat BPBD IV/a 08175757527
Lombok Tengah
081805222953
42 Muslehudin Kades Aik Berik Loteng Muslehudinfamily@
gmail.com