Anda di halaman 1dari 30

TUGAS RINGKASAN MATERI KULIAH

AKUNTANSI LANJUTAN KEUANGAN

Nama Anggota Kelompok :


1. Angela Hadryana (082114011)
2. Fransisca Novieta Afsari Dewi (082114080)
3. Della Pramita (082114119)
4. Yulianti (082114123)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2011
BAB I
PERMINTAAN AKAN LAPORAN KEUANGAN
(FOSTER)

1.1 Pendahuluan
Pihak-pihak yang membutuhkan laporan keuangan meliputi: (A) Pemegang
Saham, investor, dan analis surat berharga, (B) Manajer, (C) Pegawai, (D) Debitur dan
pemasok lainnya, (E) Pelanggan, (F) Badan pemerintah yang membuat peraturan.
Pihak-pihak ini membutuhkan informasi laporan keuangan sebagai fasilitator
untuk membuat keputusan, memantau manajemen atau menginterprestasikan kontrak
atau perjanjian termasuk ketentuan yang berdasarkan informasi tersebut.

1.2 Kelompok-Kelompok Yang Membutuhkan Informasi Laporan Keuangan


A. Pemegang Saham, Investor dan Analis Surat Berharga
Pemegang saham dan investor lainnya meruapakan kelompok terutama yang
menerima laporan keuangan perusahaan. Keputusan yang dibuat oleh kelompok ini
tidak hanya berupa keputusan untuk membeli saham, mempertahankan atau menjual,
tetapi juga menyangkut ketepatan waktu dalam membeli atau menjual saham-saham
tersebut. Umumnya keputusan tersebut berfokus pada investasi atau melindungi
kepentingan pemegang saham di perusahaan kadang kala meliputi kedua-duanya.
Fokus pada investasi, menekankan pada pemilihan saham yang dapat dimiliki
pribadi yang merupakan kekonsitenan dari investor terhadap resiko, pengembalian,
deviden, likuiditas dan sebagainya. Informasi ini dibutuhkan untuk membuat pilihan
dapat bermacam-macam. Sebagai contoh, pemilih berkeinginan untuk mendeteksi
kesalahan harga dalam surat harga sebagai dasar analisis pendekatan dasar. Yang
bertentangan dengan analisis pendekatan teknik.
Analisis dengan pendekatan dasar mengamati industri perusahaan dan
informasi ekonomi; laporan keuangan memainkan peranan utama dalam pendekatan
ini. Sebaliknya pendekatan teknik menganalisis tujuan untuk mendeteksi kesalahan
harga surat berharga dengan mengamati trend harga surat berharga, volume surat
berharga yang diperjual belikan dan variabel lainnya; informasi laporan keuangan
umumnya tidak dianalisis.
Analis membuat keputusan untuk pemegang saham dan investor yang dapat
dikerjakan oleh kelompok mereka sendiri atau dengan perantara seperti analis surat
berharga dan konsultan investor. Perantara ini dapat juga bertindak sebagai penekan
kelompok manajemen dan dewan lainnya (sebagai contoh badan pembuat peraturan)
yang mempengaruhi ketepatan dan isi informasi yang akan disediakan untuk
kelompok luar perusahaan.

B. Manajer
Salah satu sumber yang membutuhkan informasi laporan keuangan adalah
manajaer yang disebabakan adanya kontrak yang meliputi ketentuan yang berbasiskan
variabel-variabel laporan keuangan. Salah satu contoh yaitu adanya dorongan untuk
membuat kontrak manajer.
Ketika melakukan perjanjian antara perusahaan dengan pihak lain, manajemen
mungkin meliputi syarat-syarat kontrak yang berbasiskan pada variabel-variabel
laporan keuangan.

C. Pegawai
Pegawai memberikan kepentingan yang berlanjutan dan menguntungkan bagi
operasional perusahaan; laporan keuangan merupakan sumber informasi yang
berharga untuk memprediksi keuntungan dan solvabilitas pada saat ini dan masa yang
akan datang. Pegawai dapat juga meminta laporan keuangan untuk memonitor
kelangsung rencana pensiun.
Di beberapa kasus, pekerja memiliki kepentingan lebih untuk membuat
kontrak antara pekerja dengan perusahaan yang berbasiskan pada variabel yang
terdapat dalam laporan keuangan.

D. Debitor dan Kreditor


Pada awal tahap hubungan pinjaman, umumnya laporan keuangan merupakan
hal yang terpenting. Sesungguhnya, banyak bank yang memiliki standar prosedur
pengevalusian yang menetapkan bahwa informasi yang berhubungan dengan
likuiditas, leverage, profitabilitas dan sebagainya harus dipertimbangkan ketika
menetapkan jumlah pinjaman yang akan diberikan, suku bunga dan jaminan yang
diminta. Jika keputusan untuk meminjam telah ditetapkan maka syarat-syarat
pinjaman dalam kontrak harus ditetapkan oleh karena itu variabel-varibel dalam
laporan keuangan merupakan faktor yang penting dalam menetapkan hubungan yang
terus berkelanjutan.
Kreditor dalam perjanjian ini jelas memiliki keinginan yang tidak hanya
berupa permintaan akan laporan keuangan tetapi juga memantau metode akuntansi
yang digunakan oleh kreditor untuk menghitung laba bersih sebelum pajak.

E. Pelanggan
Hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya dapat diperpanjang
selama beberapa tahun. Dalam beberapa kasus, hubungan ini dapat membentuk
kewajiban yang sah yang diwujudkan dengan jaminan atau keuntungan yang lain.
Pelanggan memiliki kepentingan untuk memonitor kelangsungan hidup
keuangan perusahaan dimana mereka mempunyai hubungan dalam jangka panjang.
Kepentingan ini tampaknya akan meningkat ketika terdapat indikasi perusahaan akan
bangkrut. Laporan keuangan perusahaan merupakan salah satu sumber dari informasi
bagi pelanggan dan pemasok yang dapat digunakan kesimpulan mengenai
kelangsungan hidup perusahaan.

F. Pemerintah dan Badan Regulator


Permintaan untuk informasi laporan keuangan oleh pemerintah/badan
regulator akan timbul dalam berbagai area pemerintahan, antara lain:
Meningkatkan pendapatan seperti: untuk pajak penghasilan, pajak
penjualan, atau pengumpulan pajak pertambahan nilai.
Perjanjian pemerintahan seperti: untuk pembayaran ganti rugi pemasok
yang dibayarkan dengan dasar penambahan biaya atau untuk memonitor
apakah perjanjian perusahaan dalam bisnis pemerintahan mendatang akan
menghasilkan keuntungan yang lebih.
Penentuan harga seperti: memutuskan harga dari utilitas elektrik yang
bisa didapat.
Intervensi peraturan seperti: menentukan apakah untuk memberikan
bantuan dana dari pemerintah kepada perusahaan yang mengalami kesulitan
keuangan.
Informasi laporan keuangan bukanlah satu-satunya masukan dalam membuat
keputusan. Faktor politik juga dapat berpengaruh jika tidak terlalu penting dalam
beberapa kasus; seperti kebijakan dalam pesta demokrasi dan pemilihan dalam area
yang banyak pengganguran jika perusahaan yang yang mengalami kesulitan menjadi
bangkrut dapat menjadi faktor yang kritis.

G. Kelompok kelompok lainnya


Bermacam-macam kelompok seperti sarjana, organisasi perlindungan
lingkungan dan kelompok yang menegosiasi pinjaman memerlukan informasi laporan
keuangan. Banyak perusahaan berusaha untuk merespon beberapa permintaan yang
datang dari kelompok ini.

1.3 Konflik-Konflik diantara Berbagai Kelompok


Tindakan yang diambil oleh satu atau beberapa kelompok yang telah disebutkan di
atas dapat menghasilkan pendistribusian kembali kekayaan diantara kelompok-kelompok
tersebut.
Sebagai contoh:
Kekayaan pemegang saham, mungkin akan menurun, tetapi kekayaan manajer
akan meningkat ketika perusahaan melakukan sejumlah pengakusisian pada harga
yang lebih tinggi. Perusahaan besar seringkali membayar gaji yang tinggi kepada
pihak manajemen.
Kekayaan pemegang saham mungkin akan meningkat jika memperoleh deviden
yang besar yang menurunkan aset yang tersedia sebagai jaminan kepada kreditor.
Kekayaan pemegang saham mungkin meningkat ketika badan pengatur
menetapkan suku bunga yang lebih tinggi sehingga akibatnya pelanggan
membayar jumlah tagihan yang lebih tinggi.
Karena adanya perbedaan konflik-konflik tersebut yang mengakibatkan adanya 2
faktor yang menyebabkan meningkatnya permintaan akan informasi laporan keuangan,
yaitu:
1. Setiap kelompok tidak memiliki peringkat yang sama terhadap laporan keuangan
atau ketepatan dari pengungkapan ini.
2. Laporan keuangan dapat memainkan peranan yang penting sebagai alat untuk
memonitor potensi pendistribusian kembali kekayaan diantara kelompok-
kelompok tersebut.
Dengan adanya konflik yang terus berkelanjutan maka kepentingan dari setiap
kelompok akan mengambil tindakan yang akan tidak menguntungkan bagi kelompok
lainnya. Sebagai contoh, konflik kelompok pertama yang berusaha mencari cara untuk
membuat kepentingan yang sesuai.

1.4 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Akan Laporan Keuangan


Permintaan akan informasi laporan keuangan diperoleh dari perbaikan dalam
pembuatan keputusan atau pengendalian yang muncul dengan adanya kebutuhan akan ini.
Faktor-faktor yang dapat dipertimbangkan seperti sebuah perbaikan yang diharapkan
terjadi termasuk (A) kemampuan informasi dalam mengurangi ketidakpastian dan (B)
ketersediaan sumber-sumber informasi yang kompeten.
A. Kemampuan informasi dalam mengurangi ketidakpastian.
Sebuah elemen penting dalam keputusan adalah ketidakpastian. Mungkin
terdapat ketidakpastian di sepanjang kemampuan menghasilkan laba masa depan
sebuah perusahaan, kualitas dari manajemen ini, atau kemampuan dari pemasok untuk
menyelesaikan kewajiban dibawah perjanjian garansi.
Ketidakpastian timbul dari sumber-sumber dimana laporan keuangan
menyediakan sedikit pengetahuan. Area utama dari ketidakpastian dalam memulai
hubungan kerja sama terhadap teknologi baru yang digunakan dan penerimaan pasar
terhadap produk yang belum dikembangkan, terlebih lagi informasi laporan keuangan
perusahaan menyediakan sedikit pengetahuan dalam area ini. Kualitas dan kerja sama
manajemen adalah krirtik variabel dalam persekutuan dan usaha bersama.
B. Ketersediaan sumber-sumber informasi yang kompeten.
Sumber lain yang termasuk (1) Perusahaan yang berorientasi pada pembagian
deviden dan laporan produksi, (2) Industri yang berorientasi pada kontrak perjanjian
terbaru dengan perusahaan gabungan, (3) Ekonomi yang berorientasi mengeluarkan
pemberitahuan akan kebutuhan dana. Terdapat beberapa alasan bahwa laporan
keuangan masih bagus dibandingkan sumber-sumber yang ada:
1. Informasi laporan keuangan lebih langsung berkaitan dengan berbagai
kepentingan.
2. Informasi laporan keuangan sebagai sumber informasi yang dapat
diandalkan atau dapat dipercaya.
3. Informasi laporan keuangan adalah sumber informasi yang murah.
4. Informasi laporan keuangan dihasilkan tepat waktu.
Pengeluaran laporan keuangan tahunan dan sementara merupakan salah satu
tujuan dimana pemegang saham dapat mengawasi kegiatan atau perilaku manajemen.
Walaupun terdapat alat-alat pengamanan lain yang tersedia.

1.5 Beberapa Komentar Umum


1. Banyak penelitian yang melaporkan bahwa hasil dari wawancara atau pengajuan
pertanyaan dari satu atau lebih responden adalah salah satu dari bagian kebutuhan
permintaan informasi laporan keuangan.
2. Pengungkapan laporan keuangan yang berbeda-beda muncul ketika terdapat
perbedaan dalam isi (atau waktu) saat informasi itu dihasilkan bagi pihak yang
berkepentingan.
3. Salah satu cara untuk menambah reliabilitas informasi dalam laporan keuangan dan
untuk mengurangi terjadinya konflik kepentingan diantara para manajer, pemegang
saham dan pemberi pinjaman adalah dengan menyewa jasa auditor eksternal.
4. Dengan banyaknya pilihan yang dihadapi manajemen atas tingkat reliabilitas laporan
keuangan akan sangat berpengaruh terhadap reputasi manajemen.
BAB I
PENDAHULUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
(BERGEVIN)

Analisis Laporan Keuangan adalah seni dan ilmu yang menganalisis/menguji


komponen-komponen yang berada di laporan keuangan. Bentuk opini dari masyarakat
mengenai kegiatan operasional perusahaan di masa lalu dan masa akan datang adalah
berdasarkan hasil analisis mereka.
A. Tujuan
Tujuan dari mempelajari analisis laporan keuangan adalah menolong kita
mengembangkan kemampuan kita untuk mengevaluasi laporan keuangan informasi beserta
informasi yang terdapat di dalamnya.

B. Analisis Umum
Laporan keuangan berguna untuk menyampaikan kejadian-kejadian ekonomi
perusahaan yang sangat dibutuhkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Supaya
dapat menganalisis serangkaian data yang abstrak, maka analis harus memahami hal-hal
yang mempengaruhi laporan keuangan dan bagaimana cara untuk memperoleh informasi
yang mengenai beberapa faktor-faktor yang mempengaruhinya tersebut.
1. Lingkungan Bisnis
Analis harus: (a) memahami keadaan ekonomi, peraturan, iklim politik dan
budaya dimana perusahasan tersebut beroperasi, (b) analis harus mempertimbangkan
perkembangan industri perusahaan dan para pesaingnya ketika melakukan penilaian
kinerja keuangan. Pandangan tersebut memerlukan ilmu mengenai strategi bisnis,
kebijakan manajemen, sistem informasi, kemampuan produksi, hubungan dengan
pegawai, jaringan distribusi, dan jalur pemasaran, meskipun faktor-faktor tersebut
berada di luar lingkup dari laporan keuangan. Seorang analis harus mengembangkan
pandangan/ilmunya yang menyeluruh ketika menganalisis laporan keuangan yaitu risiko
akibat pemberian penilaiannya serta dari pengambilan keputusan yang salah oleh para
pemakai laporan keuangan akibat pemberian penilaian analisis yang keliru.
2. Sumber-sumber Data
Analis harus mengalokasikan dan menggunakan berbagai macam data terkini
dan masa lalu untuk melengkapi data keuangan yang disediakan oleh perusahaan. Data
dapat diperoleh dalam berbagai macam bentuk, berisikan berbagai manfaat, dan
memiliki berbagai nilai. Lebih tepatnya informasi selalu berubah-ubah. Seorang analisis
perlu untuk melihat internet untuk memperoleh bukti mengenai perubahan informasi.
Informasi baik dalam bentuk angka maupun verbal, memiliki berbagai macam tingkat
objektif dan subyektif.

C. Tujuan-Tujuan Analisis
7 kelompok pemakai laporan keuangan yaitu:
1. Penanam Modal (Investor)
Penanam modal pada dasarnya adalah para pengambil resiko. Sebagai pemilik
bisnis, kekayaan mereka meningkat ketika perusahaan tersebut memperoleh banyak
keuntungan, dan menurun ketika perusahaan mulai mengalami penurunan keuntungan.
Mereka merupakan pemilik perusahaan yang sah dan perusahaan berkewajiban
melindungi kepentingannya. Tujuan dari penanam modal adalah untuk meningkatkan
nilai sahamnya ke tingkat resiko yang dapat diterima. Maka mereka membutuhkan para
anlisis untuk menganalisis laporan keuangan untuk membantu mereka dalam mencapai
tujuannya ini.
Pasar saham adalah tempat dimana para investor dapat membeli saham baru
langsung dari perusahaan yang menerbitkannya (pasar dimana saham diperjual belikan
pertama kali) adalah pasar primer. Sebagian besar investor tidak membeli saham secara
langsung dari perusahaan yang menerbitkan, mereka membeli saham dari pemilik saham
lainnya yang disebut sebagai pasar sekunder.
2. Pemberi Pinjaman (Kreditor)
Para kreditor menganalisis laporan keuangan untuk menilai kemampuan
pembayaran perusahaan untuk mengembalikan pinjaman secara cepat dan tepat. Mereka
memberikan baik pinjaman jangka pendek maupun jangka panjang. Pinjaman jangka
pendek digunakan untuk membiayai segala kegiatan operasional perusahaan, Kreditor
juga menganalisis laporan keuangan untuk menentukan kemampuan perusahaan untuk
membayar pinjaman dan melakukan analisa terhadap sejarah umur kredit, pinjaman
yang telah dilakukan dan proyeksi aliran kas.
3. Manajer Perusahaan
Manajer adalah seorang pebisnis yang professional yang mengoperasikan
perusahaan untuk memberikan keuntungan bagi pemilik perusahaan. Sebagai pegawai
perusahaan, manajer memiliki tugas untuk memaksimumkan harga saham perusahaan
melalui produktivitas dan bersikap bijaksana dalam menggunakan asset perusahaan.
Manajer menggunakan laporan keuangan untuk mengendalikan dan merencanakan
aktivitas perusahaan. Laporan keuangan membantu manajer dalam menformulasikan
strategi bisnis, penawaran produk, dan untuk memprakasai pemasaran.
Manajer mengawasi penggunaan sumber daya perusahaan dan berusaha untuk
mencari cara dalam meningkatkan kekayaan perusahaan dengan menggunakan data
laporan keuangan. Data perusahaan juga membantu manajer dalam mengidentifikasi,
menjelaskan, dan memperbaiki perbedaan antara kinerja keuangan dengan anggaraan
yang direncanakan.
Manajer memiliki tugas sebagai fiduciary duty atau berkewajiban untuk
melindungi kepentingan investor di perusahaan. Seperti halnya penanam modal, manajer
juga berusaha untuk meningkatkan kesejahteraannya. Investor dan manajer memiliki
perjanjian untuk melindungi kepentingan mereka masing-masing di perusahaan.
Laporan keuangan dapat digunakan sebagai perjanjian kontrak.
4. Spesialis Merger dan Akuisisi
Spesialis merger dan akusisi berusaha untuk meningkatkan nilai pemegang
saham melalui penggabungan perusahaan. Mereka memiliki keuntungan melalui
bayaran yang mereka terima untuk jasa yang telah mereka berikan. Spesialis melakukan
penelitian bagi perusahaan yang hampir bangkrut, dimana perusahaan memiliki nilai
kekayaan yang melebihi nilai pasarnya. Dengan kata lain, mereka berusaha untuk
menemukan perbedaan nilai antara satu atau dua kelompok bisnis yang nantinya akan
digabungkan.
Laporan keuangan membantu dalam hal menganalis sehingga dapat digunakan
untuk menentukan apakah penggabungan perusahaan yang dilakukan adalah suatu
tindakan yang benar atau salah. Para spesialis merger dan akuisisi sering membuat
banyak sekali penyesuaian dalam menganalisis laporan keuangan ketika melakukan
penilaian suatu perusahaan. Mereka membuat perbaikan atas akun yang didasarkan pada
nilai pasar, hal ini mengindikasikan adanya keterbatasan dalam pengungkapan laporan
keuangan padahal mereka menbutuhkan tambahan informasi dalam melakukan
penilaian.
5. Auditor Internal dan Eksternal
Auditor internal bertugas menilai kegiatan operasional perusahaan dan auditor
eksternal bertugas memberikan opini mengenai keakuratan laporan keuangan sebuah
perusahaan. Auditor diperkerjakan oleh perusahaan dengan tujuan untuk memastikan
adanya kesesuaian dengan kebijakan perusahaan, menilai kinerja dan
merekomendasikan peningkatan operasional perusahaan. Baik auditor internal maupun
eksternal bertugas menganalisa laporan keuangan.
Tidak hanya auditor yang mengevaluasi laporan keuangan tetapi hasil opini
mereka juga mempengaruhi pertimbangan analis lainnya. Manajer membuat keputusan
berdasarkan hasil laporan auditor internal dan para stakeholder bergantung pada laporan
auditor independen. Hasil audit yang buruk akan mengakibatkan keputusan yang salah
dan memakan banyak biaya.
Maka laporan keuangan harus menunjukkan kenyataan yang semestinya sebab
jika tidak demikian akan berakibat pada kecurangan dalam pelaporan keuangan dan
audit gagal untuk mendeteksi kecurangannya dimana kenyataannya perusahaan dapat
menjadi bangkrut. Sumber daya yang berharga dapat dihambur-hamburkan oleh
perusahaan yang tidak produktif.
6. Regulator/Badan Pengatur
Beberapa badan pemerintahan menganalisa laporan keuangan sebagai bagian
dari tugasnya sebagai badan pengatur. Sebagai contoh, The Securities and Exchange
Commission (SEC) merupakan badan hukum administrasi surat berharga AS. Badan ini
bertugas untuk memastikan bahwa investor dan kreditor menerima pengungkapan secara
adil dan penuh mengenai kegiatan aktivitas perusahaan.
The Internal Revenue Service (IRS) juga menggunakan informasi keuangan.
Badan ini menganalisa kesesuaian perhitungan pajak yang dibayar oleh wajib pajak
dengan peraturan pajak. Sebagai contoh, IRS meneliti apakah pajak yang dibayar oleh
wajib pajak telah sesuai dengan kekayaan yang dimilikinya seperti yang dicantumkan
dalam laporan keuangan.
Para analis Pemerintahan juga membantu mengatur industri-industri tertentu.
Bank pemerintah sebagai contoh, bergantung pada informasi laporan keuangan untuk
memastikan lembaga-lembaga keuangan memiliki dana yang cukup dan investasi dari
nasabah terlindungi. Bank pemerintah tersebut adalah The Federal Reserve System.
7. Perserikatan Pekerja
Pekerja menganalisa laporan keuangan untuk meningkatkan posisi mereka tawar
menawar dengan pihak manajemen. Perserikatan pekerja dapat melihat catatan
pendapatan, bonus manajemen yang besar dan kompensasi yang tinggi pada perusahaan
dengan tujuan untuk menyesuaikan permintaan gaji yang mereka minta. Laporan
keuangan merupakan alat untuk mengukur produktivitas pekerja, seperti berapa jumlah
aliran kas operasi yang dihasilkan oleh pekerja, yang juga merupakan alat tawar
menawar bagi perusahaan dalam bernegosiasi dengan pekerja.
Pekerja menganalisis keuntungan yang akurat dan tepat waktu dari laporan
keuangan. Laporan yang benar dan sesuai dalam menggambarkan kinerja perusahaan
adalah merupakan tujuan dari laporan keuangan, membuat pengungkapan tersebut
menjadi masuk diakal adalah tugas dari para analisis laporan keuangan.

D. Standar-Standar dalam Pelaporan


Analis harus memahami Prinsip Akuntansi Berterima Umum (GAAP) supaya dapat
menginterprestasikan laporan keuangan.
1. Persekutuan yang saling berkerja sama
Prinsip-prinsip dalam laporan keuangan menghasilkan dasar yang dapat
digunakan dalam pengukuran, penilaian dan perbandingan pada aktivitas ekonomi.
Standar-standar ini memastikan konsistennya laporan keuangan selama sepanjang waktu
tertentu yang dapat digunakan sebagai alat perbandingan antar perusahaan.
Perdagangan, ekonomi, peraturan, budaya, sosial, politik dan budaya merupakan faktor-
faktor yang mempengaruhi perkembangan standar tersebut.
Kerja sama yang berhubungan antara sektor publik dan swasta menghasilkan
standar yang sah yaitu GAAP. Badan pemerintah SEC memiliki otorisasi yang sah untuk
membuat standar tersebut, tetapi umumnya tugas tersebut diserahkan kepada organisasi
swasta yaitu The Financial Standars Board (FASB). SEC meninjau GAAP sebagai
bagian dari tanggung jawabnya sebagai badan pengatur. SEC seringkali berpengaruh
terhadap FASB sebagai badan yang berhak untuk mengeluarkan standar pelaporan
keuangan.
Standar pelaporan mempengaruhi keuntungan dan posisi keuangan dari
perusahaan, akibatnya banyak prinsip-prinsip yang cukup kontroversial (saling
bertentangan). Walaupun terjadi ketidakpuasan, kerjasama antara perusahaan publik dan
swasta pun berhasil, hal ini merupakan bagian dari terciptanya standar pelaporan yang
lengkap dan tepat waktu.
2. Standar-Standar Pelaporan Keuangan
Standar FASB memiliki otoritas terhadap laporan keuangan , catatan-catatan
dan standar kelengkapan pengungkapan laporan keuangan dalam suatu perusahaan.
FASB yang menyusun GAAP melalui Standar Pelaporan Keuangan (SAK). FASB juga
menerjemahkan standar tersebut, mengeluarkan majalah keuangan dan menyediakan
pelatihan-pelatihan bisnis. Standar pelaporan keuangan mempengaruhi standar FASB.
3. Dimensi Internasional
GAAP telah mampu mengubah dan dapat mengatasi kekurangan dari analisis
laporan keuangan yang berbeda-beda di seluruh dunia. Analis harus dapat membedakan
antara perbedaan keadaan ekonomi suatu negara dengan negara yang lain yang hasilnya
menghasilkan perbedaan dalam metode pengungkapan. Perusahaan multinasional harus
memastikan berbagai macam interprestasi dari GAAP. Perusahaan publik melaporkan
keuangannya berdasarkan standar dimana saham tersebut didaftar. Perdagangan tumbuh
secara cepat dalam persaingan global dan pelaporan keuangan harus dilaporkan sejalan
dengan pertumbuhan perusahaan multinasional. Hal ini berarti harus ada dukungan dari
Akuntansi Internasional.
Contoh 1.1. Perbedaan antara dua model pelaporan keuangan
Karakteristik Model Anglo-Amerika Model Eropa
Basis ekonomi Berbasiskan pasar Dipengaruhi oleh pemerintah
Sumber Bursa saham Bank
Hukum Hukum yang Umum Hukum Romawi
4. Komite Standar (IASC)
Tujuan dari komite ini adalah menyelaraskan standar-standar pelaporan
keuangan. Tidak seperti FASB dan dewan membuat standar lainnya, IASC tidak
menggunakan GAAP. Beberapa Negara yang menerima IASC dan perusahaan pun
membutuhkannya untuk memakainya. IASC memiliki pengaruh yang besar dalam
standar akuntansi di negara berkembang. Bukan mustahil kalau nantinya komite ini akan
menggantikan FASB.
Kontribusi terbesar yang diberikan oleh IASC adalah usaha untuk mengurangi
standar pelaporan diantara negara-negara. Komite ini memiliki standar yang lebih
sebanding dalam laporan keuangan, meningkatkan kemampuan untuk membandingkan
dalam analisis laporan keuangan dan lebih efisien dalam mengalokasikan sumber daya
ekonomi.

E. Hambatan-Hambatan Dalam Pengungkapan Laporan Keuangan


Beberapa perbedaan dan penyimpangan diantara berbagai data disebabkan oleh :
1. Bagian Pemeliharaan Modal
Dua karakteristik yang berkualitas dalam pelaporan mempengaruhi laporan
keuangan. Analis menyatakan informasi yang relevan membantu mereka untuk dapat
memperkirakan masa depan dan menyediakan umpan balik mengenai masa lalu. Mereka
juga menginginkan informasi yang realibel dimana berisikan data yang tidak bias dan
dapat diuji kebenarannya. Dua kualitas ini selalu bertentangan satu sama lain; sebagai
akibatnya, GAAP tidak selalu efektif dalam memperoleh relevan dan realibel dalam
setiap laporan keuangan.
Informasi yang relevan dan dapat dipercaya sangat bergantung pada sistem
pelaporan keuangan dalam pemeliharaan modal. Laporan keuangan yang berbasis dalam
tipe spesifik asumsi investasi disebut dengan pemeliharaan modal. Konsep penghitungan
ini harus mengenai berapa jumlah investasi yang dapat ditutupi oleh pendapatan
sebelum laba yang harus dihasilkan.
Pengukuran dalam sistem pelaporan keuangan harus dapat menyeleksi berbagai
aspek multidimensional dalam berbagai kejadian ekonomi. Para anlisis harus selalu
menyadari jika terjadi ketidaklengkapan data dan berusaha memperluas sumber
informasinya sebagai kompensasi dari keterbatasan laporan keuangan.
2. Informasi yang Kompleks
Lima hambatan dalam menganalisis laporan keuangan yaitu:
1. Istilah-istilah yang tidak konsisten
Istilah dan format dalam laporan keuangan sangat beragam diantara para
analis dan perusahaan. Ketidakkonsistenan ini sangat membingungkan dan
menghambat dalam menganalisis laporan keuangan. Sebagai contoh, orang yang
memiliki perusahaan bisa disebut sebagai pemegang saham, pemilik saham,
penanam modal atau pemilik. Demikian halnya dengan aktiva tetap; asset jangka
panjang, gedung dan peralatan, aset yang berwujud, sumber daya modal, aset yang
produktif, tanah, bangunan, mesin, sumber daya ekonomi jangka panjang.
2. Volume data
Menjadi perhatian bagi analis junior. Pertama, analis mungkin
meragukan jika informasi yang cukup dapat tersedia selama melakukan analisis
laporan keuangan. Permasalahan yang sebenarnya adalah terlalu banyak data.
Analisis harus menyaring mana data yang mengandung informasi yang relevan dan
realibel. Perusahaan yang sedang dianalisa, menyerahkan laporan keuangannya ke
SEC, media masa, dan pemerintah.
3. Transaksi yang rumit
Analis juga menghadapi transaksi-transaksi yang sulit yaitu
pengungkapan yang mencerminkan kegiatan bisnis. Perdagangan menjadi lebih
rumit dengan demikian pula dengan pengungkapan laporan keuangan. Seperti Gaji
dan Upah. Upah tidak sulit untuk diungkapkan dimana perusahaan membayar
pekerja berdasarkan jam kerja. Tetapi di di beberapa perusahaan khususnya di
perusahaan besar, ada tambahan gaji pegawai yang berupa kesempatan untuk
membeli saham di perusahaan tersebut. Pelaporan saham yang berdasarkan
kompensasi lebih sulit jika dibandingkan gaji berdasarkan jam kerja.
4. Sumber Informasi
Sumber informasi bisa bermacam-macam, beberapa baik dan beberapa
buruk. Informasi yang menyesatkan, tidak tepat waktu dan salah jumlahnya yang
jumlahnya sangat besar. Informasi yang salah akan menyesatkan dalam proses
analisis karenanya analis harus mengabaikannya. Sumber informasi tersebut pada
umumnya terjadi banyak penyimpangan. Sebagai contoh, manajemen melaporkan
laporan keuangan dan membuat pengungkapan yang lainnya, akibatnya walaupun
laporan tersebut telah diaudit tetapi tingkat keobjektifannya menjadi berkurang.
5. Keterbatasan dalam Laporan Keuangan
Laporan keuangan memiliki keterbatasan dalam pengungkapannya.
Banyak hal sulit untuk diukur. Sebagai contoh, sumber daya manusia tidak
dilaporkan dalam laporan keuangan sebagai aset. Perusahaan tidak dapat membeli
manusia, mereka hanya dapat menggaji mereka untuk jasa yang telah diberikan
kepada perusahaan. Manusia melakukan pekerjaan dan mereka bisa menghasilkan
pendapatan bagi perusahaan dan aliran kas. Manajemen yang berkualitas, modal
intelektual, moral pegawai, reputasi dan posisi yang strategis tidaklah dilaporkan
dalam laporan keuangan.

Bab II
Ketersediaan Informasi Laporan Keuangan (Foster)

A. Pendahuluan
Pelaporan keuangan merupakan bagian yang lebih luas dari seperangkat pengungkapan
yang mempunyai lingkup dari respon kualitatif atas pertanyaan pemegang saham pada rapat
tahunan sampai komunikasi yang tertulis.

B. Tekanan Regulasi dan Penyampaian Informasi Pelaporan Keuangan


Informasi dalam laporan keuangan adalah fitur bersama yang dibutuhkan di berbagai
Negara dimana keberadaan sektor publik sangat berpengaruh dalam menentukan berbagai
peraturan yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan bagi pihak yang
berkepentingan.
Ilustrasi bagaimana operasi tekanan regulasi dibandingkan dengan detail khusus saat ini
sedanga dijalankan pda peraturan-peraturan khusus.
a. Rerangka kerja lembaga di Amerika Serikat
Yang etrdiri dari empat level dan keempal level tersebut mempengaruhi keputusan
pelaporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan. Rerangka yang terdapat di Amerika
Serikat adalah gambaran terbaik sebuah usaha bersama lembaga-lembaga sektor publik
pada level satu dan dua dan sector swasta pada level tiga dan empat.
b. Pengaruh tekanan regulasi
Pengaruh tekanan regulasi adalah sulitnya untuk memisahkan diri dari berbagai faktor
lain yeng juga berpengaruh terhadap pengambilan keputusan manajer atas
pengungkapan laporan keuangan.
FASB atau SEC mengungkapkan:
1. Perintah SEC untuk mengungkapkan biaya penggantian.
2. Perintah FASB untuk pengungkapan Constant Dollar and Current Cost.
3. Perintah SEC untuk reserve recognition accounting, untuk penyelidikan
perusahaan minyak dan gas.

Keputusan dari badan regulasi juga dapat member efek dalam informasi aktivitas
produksi dari informasi nonperusahaan.
Prinsip dari GAAP dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Biaya penulisan kebijakan baru yang dibebankan pada tahun pertama dari pada
diamortisasi pada saat akhir kebijakan.
2. Asumsi tingkat bunga.

A. Bukti Pendukung atau Perintah Pengungkapan NonRegulasi


Beberapa bukti yang mendukung atas beberapa faktor perintah regulasi yang
memperngaruhi kelengkapan laporan keuangan:
1. Laporan keuangan yang dibuat untuk publik harus baik sebelum informasi dari
tekanan regulasi utama mempengaruhi pelaporan keuangan.
2. Laporan keuangan merupakan bukti dari entitas bukan berada dibawah pengadilan
atau hukum SEC.
3. Beberapa perusahaan mengeluarkan laporan keuangan dalam frekuensi interval waktu
yang melebihi mandate dari badan regulasi.
4. Beberapa perusahaan mengeluarkan laporan keuangan dengan informasi yang lebih
banyak dari perintah badan regulasi.

B. Tekanan Pasar dan Kelengkapan atau Penambahan Informasi Laporan Keuangan


Ada tiga tekanan pasar yang mempengaruhi kepuasan dan waktu pengungkapan laporan
keuangan.
1. Tekanan Pasar Modal
Perusahaan berkompetensi atau bersaing dengan beberapa pasar modal dalam beberapa
dimensi, yaitu: instrument penawaran, bukti dan instrument penawaran, distribusi atas
pengembalian dari masing-masing instrument.
Dua sifat penting pasar modal:
Ketidakpastian tentang kualitas suatu produk
Biaya dianggap tidak memuaskan
Mekanisme untuk mencegah kesalahan penyajian laporan keuangan:
Reputasi dalam suatu perusahaan
Reputasi manajemen
Keterangan pihak ketiga
Hukuman yang sah
2. Kekuatan Pasar Tanaga Kerja
Terdapat tiga mekanisme untuk memonitor manajemen, memesukkan laporan keuangan
dan keterangan pihak ketiga itu untuk dilihat oleh pasar tenaga kerja eksternal menaik
dan dapat dipercaya untuk menarik kesimpulan dari laporan keuangan tentang kualitas
manajemen. Kualitas manajemen yang tinggi mempunyai dorongan untuk menambah
ekstra monitor badan.
3. Badan Hukum yang Mengawasi Kekuatan Pasar
Kemampuan untuk mengawasi keuangan, investasi, dan mengoperasikan keputusan
perusahaan, bagian eksternal yaitu: pengambilan ahli dan wakil pertandingan.

C. Kumpulan Biaya dengan Pengungkapannya


1. Mengumpulkan dan memproses biaya
2. Biaya penuntutan
3. Political cost
4. Biaya persaingan yang tidak menguntungkan
5. Keterbatasan perilaku manajer
Bab II
Manajemen Informasi
(Bergevin)

Laporan keuangan dibutuhkan tetapi tidak cukup guna membentuk opini seputar kinerja dan
kekayaan perusahaan. Para analis memanfaatkan banyak informasi seputar perusahaan,
pesaing, industry, dan perekonomian ketika membuat keputusan dan rekomendasi.

I. Kerangka Untuk Pengelolaan Informasi


a. Karakteristik Informasi
Analisis yang terampil menggunakan sumber yang baik dan menghasilkan informasi
yang menggunakan dan menolak menggunakan sumber yang tidak relevan. Peramalan
yang berhasil dan penilaian operasi masa lalu tergantung pada data yang valid yang
berisi karakter informasi umum. Informasi yang dapat dipercaya mengungkapkan
akurasi kejadian.
Seorang analis harus mengevaluasi setiap sumber informasi yang dibutuhkan dalam
suatu analisis.
b. Pengklasifikasian Data
Piramida informasi adalah suatu alat pengkategorian data. Piramida berisi 3 baris dari
informasi.
1. Fondasai
2. Pusat
3. Puncak
Bagian tengah piramida membatasi data pada kepentingan industrinya. Kondisi spesifik,
karakteristik, dan kejadian suatu kelompok perusahaan diidentifikasi pada tahap riset
ini. Puncak piramida informasi mewakili informasi yang spesifik di perushaan.
c. Berinteraksi dengan Ahli pembuat Keputusan
Analisis dasar membantu analis mendefinisikan industrinya dan kepentingan
perusahaan. Analis menggunakan sumber yang ada untuk mendapatkan data yang
relevan dan dapat dipercaya.
d. Model Pemrosesan Informasi
Model keputusan analisis laporan keuangan merupakan model sistematik untuk
pemanfaatan informasi guna membuat keputusan. Dalam siklus pertama model
( dinyatakan oleh garis lurus), yaitu input, proses,dan output.
Umpan balik yang cepat mendorong model riset FSA yaitu dengan langkah menilai
umpan balik, mencari perbaikan, meningkatkan input, memperbaiki analisis, dan
memperbaiki output.

II. Sumber Informasi


a. Kondisi ekonomi
Faktor ekonomi yang harus diperhatikan yaitu level harga umum, tingkat penganggaran,
tahap siklus bisnis, suku bunga, dan nilai tukar mata uang.
b. Pertimbangan industri
Perusahaan di dalam industry menawarkan produk yang sama, pasar umum, dan
memperdagangkan dengan pelanggan. Pengetahuan industry menyediakan konteks
sejarah, membangun kondisi operasi, dan menawarkan alat pengukur data untuk
keuntungan perusahaan. Setiap industry memiliki lingkaran hidup yang tumbuh dari
awal melalui pertumbuhan, matang, dan akhirnya menurun.
c. Pengungkapan perusahaan
Memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham adalah tujuan utama dari tiap
keuntungan perusahaan. Perusahaan-perusahaan menambah nilai bagi konsumennya
melalui berbagai macam strategi termasuk prioritas produk, perbedaan barang produksi,
harga barang dan distribusi laporan keuangan menyatakan hasil dari strategi-strategi ini.
d. Pengamanan dan pengubahan lemari arsip komisi
Undang-undang sebab akibat dan aturan yang telah disusun meminta perusahaan dagang
public untuk membuat laporan dengan SEC. bagian-bagain laporan itu ialah form 10-K,
form 10-Q, form 8-K, laporan proksi, form S-1, form S-4.
e. Informasi yang terbaru
f. Seorang analis harus up to date dengan secara terus menerus mengawasi pertukaran
informasi dalam kegiatan-kegiatan perusahaan. Pengabaian sumber-sumber informasi
ini dapat menurunkan kualitas analisa dan membawa keputusan yang buruk. Langkah
pertama dalam melaporkan peristiwa-peristiwa adalah membaca Koran-koran
keuangan, menemukan dan menambahkan perspektif ekonomi, industry, peristiwa
perusahaan secara mingguan dan bulanan.

III. Kemajuan Teknologi


A. Keuntungan
Materi elektronik yang dikonsumsi jumlahnya lebih banyak, meyakinkan, bermutu dan
mampu menyesuaikan diri daripada research print. Kombinasi kecepatan dan kekuatan
ini membuat on-line data yang sangat berharga untuk penelitian laporan keuangan.
Analis bisa mendapatkan analisa yang sangat akurat dengan informasi waktu rill atau
data yang lebih dahulu atau data yang kurang relevan.
B. Kerugian
Data yang tidak divet berkesempatan membuat salah memberikan informasi ke pembaca
daripada sumber yang direview secara ketat. Analis yang menggunakan sumber yang
tidak diviet beresiko mengkontaminasi analisis mereka dan besar kemungkinan
membuat keputusan ekonomi yang buruk.
BAB III
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
(FOSTER)

A. Pendahuluan

Analisis laporan keuangan meliputi studi hubungan dalam satu set laporan keuangan
pada suatu titik waktu dan dengan tren dalam hubungan dari waktu ke waktu. G. Haileman
Brewin dan tiga perusahaan AS lainnya menyeduh perusahaan akan digunakan untuk
menggambarkan teknik ini. Banyak pernyataan komparatif latihan keuangan dari jenis
yang disajikan dalam bab ini accses basis data daripada laporan tahunan perusahaan
diperiksa.

TEKNIK CROSS-SECTIONAL
Teknik yang digunakan dalam satu periode, di mana terdapat banyak perusahaan. Ada 2 macam
teknik cross-sectional pada laporan keuangan, antara lain:
1. Common Size Statement
Pengembangan common size statement timbul dari masalah-masalah dalam
membandingkan laporan keuangan dari perusahaan yang berbeda skala ekonominya.
Salah satu cara untuk mengendalikan perbedaan skala ekonomi perusahaan adalah
dengan mengungkapkan :
komponen-komponen neraca dalam persentase terhadap total aktiva (hutang +
modal)
komponen-komponen laba rugi dalam persentase terhadap total pendapatan
Common Size sangat bagus digunakan untuk membantu menganalisis laporan keuangan,
karena disajikan dalam bentuk persentase (%) bukan angka.
2. Analisis Laporan Keuangan
Terdapat tujuh kategori dan rasio, di mana setiap ketegori dapat menggambarkan secara
lengkap kondisi keuangan suatu perusahaan. Tujuh kategori dan rasio tersebut, meliputi:
a. Posisi Kas
Kas dan surat berharga sangat penting bagi perusahaan, serta dapat digunakan
untuk mebiayai pengeluaran operasional dan membiayai kewajiban jangka
pendek yang telah jatuh tempo. Rasio-rasio tersebut antara lain :

Digunakan untuk utang

Kas + Surat Berharga

Cash rasio Cash Ratio


adalah =
kemampuan melunasi utang yang segera harus
dipenuhi dengan kas yangUtang Lancar
tersedia. Misalnya : Setiap utang lancar Rp
1,00 dijamin atas kas dan surat berharga sebesar Rp ..,00
Yang dihasilkan dari penjualan

Kas + Surat Berharga


Cash Ratio =
Yang bisa dibeli
Penjualan
Kas + Surat Berharga
Cash
Semakin tinggi Ratio
rasio = semakin banyak pula sumber daya kas yang
berarti
Total Aktiva
tersedia dalam suatu perusahaan.
b. Likuiditas
Kemampuan suatu perusahaan untuk melunasi utang dan jatuh temponya dalam
jangka pendek.
Quick Ratio

Kas + Surat Berharga Jangka Pendek + Piutang Usaha


Quick Ratio
Quick = juga sering disebut Quick Assets.
ratio
Piutang usaha yang ada dalam
Utangquick ratio antara lain :
Lancar
Piutang dagang
Piutang wesel
Current Ratio

Aktiva Lancar
Current Ratio =
Utang Lancar
Semakin tinggi kedua rasio tersebut, maka semakin tinggi pula posisi
likuidasi suatu perusahaan. Hal tersebut berarti ketika jatuh tempo,
perusahaan semakin mampu untuk melunasi kewajiban jangka
pendeknya.
Dalam current ratio termasuk pula :
Persediaan
Biaya dibayar di muka
c. Modal Kerja (Working Capital) atau Arus Kas (Cash Flow)
Sebagian besar perusahaan tidak secara langsung melaporkan informasi
mengenai arus kas dalam setiap laporannya. Informasi arus kas dapat diperoleh
melalui penyesuaian laporan pendapatan bersih untuk pos-pos non-kas dalam
perhitungannya. Apabila semakin naik ratio, maka semakin naik arus kas suatu
perusahaan. Rasio dalam modal kerja atau arus kas, antara lain:
Modal kerja untuk ratio penjualan (Working capital to sales ratio)

Modal Kerja dari Operasi*


Working Capital
*Modal toAktiva
kerja = Sales Ratio
lancar = Utang lancar
Modal kerja untuk ratio total aset Penjualan
(Working capital to total assets ratio)

Modal Kerja dari Operasi


Working
UntukCapital to Total
mengetahui Assetsbesar
seberapa Ratio =
penjualan yang dihasilkan
Total Aktiva Rata-rata
Arus Kas dari Operasi
Working Capital
Untuk mengetahui = dihasilkan
aktiva yang
Penjualan
Arus Kas dari Operasi
Working Capital =
Total Aktiva Rata-rata

d. Struktur Modal
Rasio dalam struktur modal menyediakan suatu pandangan bagi perusahaan
dalam memperluas modal non-ekuitas yang digunakan untuk membiayai atau
membeli aktiva dalam perusahaan. Beberapa rasio yang terdapat dalam struktur
modal, yaitu :
Long-term liability to equity ratio

Utang Jangka Panjang


Long-term
Debt to equityliability
ratio to equity ratio =
Total Modal Sendiri
Total Utang
Debt to equity
Semakin ratio =ini, semakin tinggi pula proporsi aktiva dalam
tinggi rasio
Totalatau
perusahaan yang dibiayai Modal Sendiri
didanai dari modal non-shareholder (non-
pemegangsaham).
e. Debt Service Coverage (Kemampuan Perusahaan untuk Membayar
Bunga Pinjaman)
Kemampuan perusahaan untuk membayar bungan pinjaman, dilihat dari semakin
naik pendapatan operasi maka semakin mampu untuk membayar utangnya.
Time interest earned ratio

Laba Operasi
Time interest earned ratio =
Kas yang dihasilkan
Pendapatan Bunga + Beban Bunga
Arus Kas dari Operasi
Kas yang dihasilkan =
f. Profitabilitas (Kemampuan Memperoleh Laba)
Profitabilitas biasanya digunakan untuk
Pendapatan mengukur
Bunga kemampuan
+ Beban Bunga perusahaan
dalam memperoleh laba, yang dirumuskan sebagai berikut :

Gross Profit Margin

Penjualan Neto Harga Pokok


Gross Profit Margin =
atau
Penjualan Neto
Laba Operasi
Gross Profit
Gross profit margin Margin =seberapa banyak laba bersih yang
menunjukkan
Penjualan Neto
diperoleh dari pendapatan yang diterima.
Net Profit Margin

Laba Bersih
NetEquity
Return On Profit (ROE)
Margin =
Penjualan Neto
Laba Setelah Pajak
ROE =
Return On Equity (ROE) dapat digunakan sebagai ukuran efisiensi dari
Modal Sendiri
modal sendiri terhadap segala operasional perusahaan.
Return On Investment (ROI)

Laba Setelah Pajak


ROI =
Return On Investment (ROI) dapat digunakan sebagai ukuran efisiensi
Total Aktiva
dari total aktiva dari segala operasional perusahaan.
g. Perputaran (Turnover)
Perputaran (turnover) dapat digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan
aset. Dalam menentukan efisiensi dari aktiva yang digunakan, terdapat berbagai
macam aspek yang harus diperhatikan. Penentuan efisiensi ini biasanya
menggunakan ratio perputaran dari beberapa data yang diteliti, antara lain :

Rasio Perputaran Total Aktiva

Penjualan Neto
Rasio
Rasio Perputaran
perputaran aktivaTotal Aktivauntuk
digunakan = mengidentifikasi berapa banyak

waktu penjualan (tahunan) yang dapatTotaldigunakan


Aktiva untuk menutup total

aset yang telah digunakan.


Rasio Perputaran Piutang Usaha

Penjualan Kredit
Rasiorasio
Dalam Perputaran Piutang
perputaran Usaha
piutang = penjualan yang dihitung yakni
usaha,
Piutang
hanya penjualan kredit. Namun, dalam Usahakasus
banyak Rata-rata
total piutang yang
digunakan dari penjualan melalui kas atau kredit tidak menghasilkan
laporan tahunan yang bisa digunakan. Untuk memperoleh estimasi dari
rata-rata periode penjualan kredit, harus dilakukan dengan membagi 365
hari dari rasio perputaran piutang usaha.
Rasio Perputaran Persediaan

Harga Pokok Penjualan


Rasio Perputaran Persediaan =
Pada rasio perputaran persediaan, besarnya
Rata-rata rasio tergantung oleh
Persediaan
penilaian persediaan.

TEKNIK TIME-SERIES
Teknik ini biasanya hanya digunakan untuk satu perusahaan dengan banyak periode. Ada 2 cara
dalam teknik time-series, yaitu :
1. Trend Laporan Keuangan
Penyusunan trend laporan keuangan melibatkan pemilihan satu tahun sebagai suatu
tahun dasar, di mana menunjukkan adanya perubahan trend dari tahun ke tahun
dibandingkan dengan nilai di tahun dasar.
2. Analisis Ratio Keuangan
Para analis dapat menganalisis laporan keuangan dengan menggunakan teknik time-
series pada rasio keuangan yang dapat meramalkan kemungkinan suatu tren yang umum
berdasarkan pada rasio lancar empat tahun yang lalu. Mengukur Keragaman
Pendekatan yang digunakan untuk melihat sejauh mana variasi-variasi ukuran,
menghitung keragaman rasio keuangan dan variabel-variabel lain dari waktu ke waktu.

Nilai Maksimum Nilai Minimum


Rumus : =
Nilai Tengah Rasio Keuangan

MENGKOMBINASIKAN LAPORAN KEUANGAN DAN INFORMASI LAPORAN


NON-KEUANGAN
1. Informasi Pasar Produk
Informasi tentang keadaan produk di pasar dapat memberikan pandangan mengenai
pergeseran pangsa di pasar, informasi ini berguna bagi para analisis. Selain itu,
informasi pasar produk juga penting dalam analisis keuangan perusahaan.
Contoh : Industri Penginapan
Hunian Kamar merupakan kunci bagi industri penginapan
2. Informasi Pasar Modal
Informasi pasar modal dapat digunakan untuk mengakses seluruh informasi, hal itu
dilakukan dengan mengamati perubahan-perubahan di dalam hubungan antara laba
sekarang dan masa depan. Rasio Price-to-Earning (PE) yang sering digunakan dalam
analisis ini.

Kapitalisasi Pasar atas Pembagian Ekuitas


Rasio Price to Earning (PE) =
Laba Bersih yang Tersedia Bagi Umum

Variabel pasar modal yang sering digunakan yaitu Rasio Pembayaran Deviden
(Devidend Payout Rasio).

Pembagian Deviden
Devidend Payout Rasio =
Pendapatan Bersih
BAB III
LAPORAN KEUANGAN
(BERGEVIN)

Analisis laporan keuangan meliputi studi mengenai hubungan antara isi laporan
keuangan pada waktu tertentu dengan perubahan hubungan tersebut dari waktu ke waktu.
Menurut Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) mengungkapkan ada empat laporan
keuangan secara spesifik, yaitu :
1. neraca
2. laporan pendapatan
3. laporan perubahan modal
4. laporan arus kas
Biasanya para analisis menggunakan informasi yang terkandung dalam laporan keuangan,
informasi tersebut antara lain : posisi keuangan, kegiatan operasional, ownership interest dan
aliran kas sebagai sumber utama dalam pembuatan keputusan ekonomi

KONSEP LAPORAN KEUANGAN


Laporan keuangan dapat dilihat dari beberapa segi, antara lain :
1. Tujuan
Lewat informasi dalam laporan keuangan, para analisis ingin : memahami aliran kas,
mengetahui komposisi sumber daya perusahaan, membedakan antara tuntutan kreditur
dan pemilik atas sumber daya perusahaan tersebut serta mengevaluasi perubahan
kekayaan dari waktu ke waktu. Melalui informasi tersebut, perusahaan ingin
meningkatkan kemakmuran para pemegang saham yaitu dengan meningkatkan harga
saham.
2. Asumsi
Asumsi entitas ekonomi mempunyai arti bahwa perusahaan tidak terikat, terpisah dan
tersendiri dari pemiliknya. Laporan keuangan dipengaruhi oleh empat asumsi, yaitu :
Periodisitas, kelangsungan usaha, unit moneter dan stable dollar.
3. Prinsip
Transaksi akan dicatat pada harga historisnya. Harga historis ini cenderung digunakan
sebagai dasar atas pembuatan laporan keuangan.

4. Antarhubungan
Sebuah neraca dapat melaporkan jumlah kas pada waktu tertentu. Laporan arus kas
melaporkan bagaimana perubahan keuangan dan menjelaskan pada awal keseimbangan
kas sampai pada jumlah akhir kas. Selain itu, laporan arus kas juga menjelaskan kas
historis.
5. Pengungkapan Tambahan Laporan Keuangan
Dalam laporan keuangan biasanya terdapat pengungkapan tambahan laporan keuangan.
Contoh :
Catatan atas laporan keuangan yang digunakan untuk memperluas dan
menjelaskan pengungkapan numerik yang terkandung dalam keempat jenis laporan
keuangan. Informasi pelengkap ini, biasanya tidak secara langsung menjadi bagian
dalam laporan keuangan dasar. Namun, seringkali muncul dalam presentasi laporan
keuangan.

LAPORAN PENDAPATAN
Laporan pendapatan juga biasanya disebut dengan laporan laba, laporan kegiatan operasi dan
laporan laba rugi. Laporan pendapatan melaporkan laba (rugi) bagi perusahaan.
1. Komponen Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi terdiri dari empat komponen, antara lain :
Pendapatan
kenaikan asset atau penyelesaian kewajiban yang merupakan hasil dari
pengiriman barang dan penyewaan jasa.
Beban
Biaya dalam melakukan bisnis.
Keuntungan atau kerugian
Keuntungan menyerupai pendapatan, kecuali keuntungan timbul dari
transaksi incidental.
Kerugian biaya yang terjadi dari transaksi incidental.
Laba per lembar saham
Pengungkapan pendapatan yang dibagi rata dan melaporkan mengenai jumlah
pendapatan yang didapat tiap lembar saham selama periode pelaporan.
2. Persetujuan Pengungkapan
Ada dua metode yang digunakan dalam persetujuan pengungkapan, yaitu : Format
Multi-Step dan Single-Step.
3. Pengungkapan Line Item

LAPORAN LABA DITAHAN


1. Modal Disetor
melaporkan investasi pemilik dalam suatu bisnis. Modal disetor dibuktikan dari saham
beredar. Pembagian utama saham dibedakan menjadi dua, yaitu :
saham biasa
saham preferen
pemegang saham preferen biasanya menerima deviden lebih dahulu sebelum
pemegang saham biasa. Namun, hal tersebut tidak menguntungkan bagi
pemegang saham biasa ketika perusahaan sedang untung.
Harga penjualan saham berbeda dari nilai pari saham, perbedaan jumlah ini disebut
additional paid in capital in excess of par.
2. Laba Ditahan
Jumlah kumulatif dari pendapatan yang disimpan perusahaan selama perusahaan
beroperasi bertahun-tahun. Laba ditahan merupakan laba yang tidak berwujud. Laba
ditahan ini biasanya meringkas jumlah total dari pendapatan yang diinvestasikan ke
dalam sumber perusahaan.

NERACA
1. Aktiva
sumber pendapatan yang dikendalikan oleh perusahaan sebagai hasil dari transaksi masa
lampau. Aktiva dibedakan menjadi :
Aktiva Lancar
aktiva lancar biasanya dapat menjadi kas dalam waktu satu tahun atau satu
lingkaran operasi.
Aktiva Jangka Panjang
Aktiva jangka panjang ini memproduksi kas secara tidak langsung. Kategori
utama dari aktiva jangka panjang yaitu investasi keuangan (properti, bangunan
dan peralatan) dan aktiva tidak berwujud.
2. Aktiva Lancar
likuiditas atau sumber lain yang setara dengan kas untuk menentukan urutan
pengungkapan aktiva lancar.
Kas harus dilaporkan pertama kali karena kas tersebut tersedia untuk
membayar kewajiban (obligasi) perusahaan yang jatuh tempo.
Piutang usaha mewakili pengumpulan tagihan pelanggan yang belum
terbayar.
Persediaan melaporkan biaya historis dari produk yang tidak terjual pada
akhir periode pelaporan.
Beban dibayar dimuka mewakili pembayaran yang akan dilakukan di masa
yang akan datang. Contoh : asuransi.
3. Properti, Bangunan dan Peralatan
Menunjukkan produktivitas perusahaan sebagai sumber untuk jangka waktu yang lama.
Nilai dari aset ini dijual untuk membiayai proses produksi (biaya produksi).
Akumulasi dari biaya ini dialokasikan dengan mengurangi nilai aset pada neraca pada
pembukuan, carrying dan net.
4. Aktiva Tidak Berwujud
Dalam menghasilkan pendapatan, secara fisik perusahaan mengontrol hak untuk aktiva
tidak berwujud ini. Contoh aktiva tidak berwujud : hak paten, hak cipta, hak monopoli,
hak sewa, merek dagang, dll.
5. Kewajiban
pengorbanan manfaat ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan yang berasal dari
kewajiban berjalan entitas tertentu untuk menyediakan jasa kepada entitas lainnya di
masa depan sebagai hasil dari kejadian masa lalu.
6. Kewajiban Lancar
Contoh : obligasi ke pemasok, karyawan dan pemilik lahan
Di mana kewajiban tersebut, membutuhkan pembayaran kas dalam setahun ke depan.
7. Kewajiban Jangka Panjang
obligasi yang akan dibayar di luar periode pelaporan. Contoh : hutang obligasi, hutang
wesel dan hutang hipotek
8. Ekuitas Pemegang Saham
Menunjukkan tuntutan kepemilikan terhadap aktiva perusahaan. Neraca mengungkapan
modal disetor dan laba ditahan. Selain itu, modal disetor dan laba ditahan juga
diungkapkan dalam laporan ekuitas pemegang saham.

LAPORAN ARUS KAS


Laporan arus kas, terdiri dari tiga jenis aliran kas yaitu :
1. Aliran Kas dari Aktiva Operasi
laporan keuangan bersih digunakan oleh aktivitas perusahaan dan dilaporkan dalam dua
metode yaitu :
Metode langsung
melaporkan kas yang diperoleh dari penjualan barang atau jasa dan dibayar
kepada pemasok untuk persediaan, kepada karyawan untuk jasa, dan pihak lain
yang mempunyai tuntutan terhadap perusahaan.
Metode tidak langsung
Mengumpulkan pendapatan bersih berdasarkan akumulasi untuk aliran kas
operasi dengan melaporkan barang-barang non-kas dan perubahan neraca
sekarang.
2. Aliran Kas dari Kegiatan Investasi
laporan keuangan ini memberikan informasi kepada pengguna laporan keuangan
mengenai dana yang digunakan untuk mengakuisisi atau mendapatkan aset untuk jangka
panjang.
3. Aliran Kas dari Kegiatan Pendanaan
laporan keuangan yang berisi informasi tentang kas dari investor dan kas yang
dikembalikan kepada investor.
Contoh : kewajiban jangka dan ekuitas pemegang saham digunakan untuk laporan kas
yang dihasilkan dari aktivitas keuangan sesuai dengan kemampuannya.

Anda mungkin juga menyukai