1.1 Pendahuluan
Pihak-pihak yang membutuhkan laporan keuangan meliputi: (A) Pemegang
Saham, investor, dan analis surat berharga, (B) Manajer, (C) Pegawai, (D) Debitur dan
pemasok lainnya, (E) Pelanggan, (F) Badan pemerintah yang membuat peraturan.
Pihak-pihak ini membutuhkan informasi laporan keuangan sebagai fasilitator
untuk membuat keputusan, memantau manajemen atau menginterprestasikan kontrak
atau perjanjian termasuk ketentuan yang berdasarkan informasi tersebut.
B. Manajer
Salah satu sumber yang membutuhkan informasi laporan keuangan adalah
manajaer yang disebabakan adanya kontrak yang meliputi ketentuan yang berbasiskan
variabel-variabel laporan keuangan. Salah satu contoh yaitu adanya dorongan untuk
membuat kontrak manajer.
Ketika melakukan perjanjian antara perusahaan dengan pihak lain, manajemen
mungkin meliputi syarat-syarat kontrak yang berbasiskan pada variabel-variabel
laporan keuangan.
C. Pegawai
Pegawai memberikan kepentingan yang berlanjutan dan menguntungkan bagi
operasional perusahaan; laporan keuangan merupakan sumber informasi yang
berharga untuk memprediksi keuntungan dan solvabilitas pada saat ini dan masa yang
akan datang. Pegawai dapat juga meminta laporan keuangan untuk memonitor
kelangsung rencana pensiun.
Di beberapa kasus, pekerja memiliki kepentingan lebih untuk membuat
kontrak antara pekerja dengan perusahaan yang berbasiskan pada variabel yang
terdapat dalam laporan keuangan.
E. Pelanggan
Hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya dapat diperpanjang
selama beberapa tahun. Dalam beberapa kasus, hubungan ini dapat membentuk
kewajiban yang sah yang diwujudkan dengan jaminan atau keuntungan yang lain.
Pelanggan memiliki kepentingan untuk memonitor kelangsungan hidup
keuangan perusahaan dimana mereka mempunyai hubungan dalam jangka panjang.
Kepentingan ini tampaknya akan meningkat ketika terdapat indikasi perusahaan akan
bangkrut. Laporan keuangan perusahaan merupakan salah satu sumber dari informasi
bagi pelanggan dan pemasok yang dapat digunakan kesimpulan mengenai
kelangsungan hidup perusahaan.
B. Analisis Umum
Laporan keuangan berguna untuk menyampaikan kejadian-kejadian ekonomi
perusahaan yang sangat dibutuhkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Supaya
dapat menganalisis serangkaian data yang abstrak, maka analis harus memahami hal-hal
yang mempengaruhi laporan keuangan dan bagaimana cara untuk memperoleh informasi
yang mengenai beberapa faktor-faktor yang mempengaruhinya tersebut.
1. Lingkungan Bisnis
Analis harus: (a) memahami keadaan ekonomi, peraturan, iklim politik dan
budaya dimana perusahasan tersebut beroperasi, (b) analis harus mempertimbangkan
perkembangan industri perusahaan dan para pesaingnya ketika melakukan penilaian
kinerja keuangan. Pandangan tersebut memerlukan ilmu mengenai strategi bisnis,
kebijakan manajemen, sistem informasi, kemampuan produksi, hubungan dengan
pegawai, jaringan distribusi, dan jalur pemasaran, meskipun faktor-faktor tersebut
berada di luar lingkup dari laporan keuangan. Seorang analis harus mengembangkan
pandangan/ilmunya yang menyeluruh ketika menganalisis laporan keuangan yaitu risiko
akibat pemberian penilaiannya serta dari pengambilan keputusan yang salah oleh para
pemakai laporan keuangan akibat pemberian penilaian analisis yang keliru.
2. Sumber-sumber Data
Analis harus mengalokasikan dan menggunakan berbagai macam data terkini
dan masa lalu untuk melengkapi data keuangan yang disediakan oleh perusahaan. Data
dapat diperoleh dalam berbagai macam bentuk, berisikan berbagai manfaat, dan
memiliki berbagai nilai. Lebih tepatnya informasi selalu berubah-ubah. Seorang analisis
perlu untuk melihat internet untuk memperoleh bukti mengenai perubahan informasi.
Informasi baik dalam bentuk angka maupun verbal, memiliki berbagai macam tingkat
objektif dan subyektif.
C. Tujuan-Tujuan Analisis
7 kelompok pemakai laporan keuangan yaitu:
1. Penanam Modal (Investor)
Penanam modal pada dasarnya adalah para pengambil resiko. Sebagai pemilik
bisnis, kekayaan mereka meningkat ketika perusahaan tersebut memperoleh banyak
keuntungan, dan menurun ketika perusahaan mulai mengalami penurunan keuntungan.
Mereka merupakan pemilik perusahaan yang sah dan perusahaan berkewajiban
melindungi kepentingannya. Tujuan dari penanam modal adalah untuk meningkatkan
nilai sahamnya ke tingkat resiko yang dapat diterima. Maka mereka membutuhkan para
anlisis untuk menganalisis laporan keuangan untuk membantu mereka dalam mencapai
tujuannya ini.
Pasar saham adalah tempat dimana para investor dapat membeli saham baru
langsung dari perusahaan yang menerbitkannya (pasar dimana saham diperjual belikan
pertama kali) adalah pasar primer. Sebagian besar investor tidak membeli saham secara
langsung dari perusahaan yang menerbitkan, mereka membeli saham dari pemilik saham
lainnya yang disebut sebagai pasar sekunder.
2. Pemberi Pinjaman (Kreditor)
Para kreditor menganalisis laporan keuangan untuk menilai kemampuan
pembayaran perusahaan untuk mengembalikan pinjaman secara cepat dan tepat. Mereka
memberikan baik pinjaman jangka pendek maupun jangka panjang. Pinjaman jangka
pendek digunakan untuk membiayai segala kegiatan operasional perusahaan, Kreditor
juga menganalisis laporan keuangan untuk menentukan kemampuan perusahaan untuk
membayar pinjaman dan melakukan analisa terhadap sejarah umur kredit, pinjaman
yang telah dilakukan dan proyeksi aliran kas.
3. Manajer Perusahaan
Manajer adalah seorang pebisnis yang professional yang mengoperasikan
perusahaan untuk memberikan keuntungan bagi pemilik perusahaan. Sebagai pegawai
perusahaan, manajer memiliki tugas untuk memaksimumkan harga saham perusahaan
melalui produktivitas dan bersikap bijaksana dalam menggunakan asset perusahaan.
Manajer menggunakan laporan keuangan untuk mengendalikan dan merencanakan
aktivitas perusahaan. Laporan keuangan membantu manajer dalam menformulasikan
strategi bisnis, penawaran produk, dan untuk memprakasai pemasaran.
Manajer mengawasi penggunaan sumber daya perusahaan dan berusaha untuk
mencari cara dalam meningkatkan kekayaan perusahaan dengan menggunakan data
laporan keuangan. Data perusahaan juga membantu manajer dalam mengidentifikasi,
menjelaskan, dan memperbaiki perbedaan antara kinerja keuangan dengan anggaraan
yang direncanakan.
Manajer memiliki tugas sebagai fiduciary duty atau berkewajiban untuk
melindungi kepentingan investor di perusahaan. Seperti halnya penanam modal, manajer
juga berusaha untuk meningkatkan kesejahteraannya. Investor dan manajer memiliki
perjanjian untuk melindungi kepentingan mereka masing-masing di perusahaan.
Laporan keuangan dapat digunakan sebagai perjanjian kontrak.
4. Spesialis Merger dan Akuisisi
Spesialis merger dan akusisi berusaha untuk meningkatkan nilai pemegang
saham melalui penggabungan perusahaan. Mereka memiliki keuntungan melalui
bayaran yang mereka terima untuk jasa yang telah mereka berikan. Spesialis melakukan
penelitian bagi perusahaan yang hampir bangkrut, dimana perusahaan memiliki nilai
kekayaan yang melebihi nilai pasarnya. Dengan kata lain, mereka berusaha untuk
menemukan perbedaan nilai antara satu atau dua kelompok bisnis yang nantinya akan
digabungkan.
Laporan keuangan membantu dalam hal menganalis sehingga dapat digunakan
untuk menentukan apakah penggabungan perusahaan yang dilakukan adalah suatu
tindakan yang benar atau salah. Para spesialis merger dan akuisisi sering membuat
banyak sekali penyesuaian dalam menganalisis laporan keuangan ketika melakukan
penilaian suatu perusahaan. Mereka membuat perbaikan atas akun yang didasarkan pada
nilai pasar, hal ini mengindikasikan adanya keterbatasan dalam pengungkapan laporan
keuangan padahal mereka menbutuhkan tambahan informasi dalam melakukan
penilaian.
5. Auditor Internal dan Eksternal
Auditor internal bertugas menilai kegiatan operasional perusahaan dan auditor
eksternal bertugas memberikan opini mengenai keakuratan laporan keuangan sebuah
perusahaan. Auditor diperkerjakan oleh perusahaan dengan tujuan untuk memastikan
adanya kesesuaian dengan kebijakan perusahaan, menilai kinerja dan
merekomendasikan peningkatan operasional perusahaan. Baik auditor internal maupun
eksternal bertugas menganalisa laporan keuangan.
Tidak hanya auditor yang mengevaluasi laporan keuangan tetapi hasil opini
mereka juga mempengaruhi pertimbangan analis lainnya. Manajer membuat keputusan
berdasarkan hasil laporan auditor internal dan para stakeholder bergantung pada laporan
auditor independen. Hasil audit yang buruk akan mengakibatkan keputusan yang salah
dan memakan banyak biaya.
Maka laporan keuangan harus menunjukkan kenyataan yang semestinya sebab
jika tidak demikian akan berakibat pada kecurangan dalam pelaporan keuangan dan
audit gagal untuk mendeteksi kecurangannya dimana kenyataannya perusahaan dapat
menjadi bangkrut. Sumber daya yang berharga dapat dihambur-hamburkan oleh
perusahaan yang tidak produktif.
6. Regulator/Badan Pengatur
Beberapa badan pemerintahan menganalisa laporan keuangan sebagai bagian
dari tugasnya sebagai badan pengatur. Sebagai contoh, The Securities and Exchange
Commission (SEC) merupakan badan hukum administrasi surat berharga AS. Badan ini
bertugas untuk memastikan bahwa investor dan kreditor menerima pengungkapan secara
adil dan penuh mengenai kegiatan aktivitas perusahaan.
The Internal Revenue Service (IRS) juga menggunakan informasi keuangan.
Badan ini menganalisa kesesuaian perhitungan pajak yang dibayar oleh wajib pajak
dengan peraturan pajak. Sebagai contoh, IRS meneliti apakah pajak yang dibayar oleh
wajib pajak telah sesuai dengan kekayaan yang dimilikinya seperti yang dicantumkan
dalam laporan keuangan.
Para analis Pemerintahan juga membantu mengatur industri-industri tertentu.
Bank pemerintah sebagai contoh, bergantung pada informasi laporan keuangan untuk
memastikan lembaga-lembaga keuangan memiliki dana yang cukup dan investasi dari
nasabah terlindungi. Bank pemerintah tersebut adalah The Federal Reserve System.
7. Perserikatan Pekerja
Pekerja menganalisa laporan keuangan untuk meningkatkan posisi mereka tawar
menawar dengan pihak manajemen. Perserikatan pekerja dapat melihat catatan
pendapatan, bonus manajemen yang besar dan kompensasi yang tinggi pada perusahaan
dengan tujuan untuk menyesuaikan permintaan gaji yang mereka minta. Laporan
keuangan merupakan alat untuk mengukur produktivitas pekerja, seperti berapa jumlah
aliran kas operasi yang dihasilkan oleh pekerja, yang juga merupakan alat tawar
menawar bagi perusahaan dalam bernegosiasi dengan pekerja.
Pekerja menganalisis keuntungan yang akurat dan tepat waktu dari laporan
keuangan. Laporan yang benar dan sesuai dalam menggambarkan kinerja perusahaan
adalah merupakan tujuan dari laporan keuangan, membuat pengungkapan tersebut
menjadi masuk diakal adalah tugas dari para analisis laporan keuangan.
Bab II
Ketersediaan Informasi Laporan Keuangan (Foster)
A. Pendahuluan
Pelaporan keuangan merupakan bagian yang lebih luas dari seperangkat pengungkapan
yang mempunyai lingkup dari respon kualitatif atas pertanyaan pemegang saham pada rapat
tahunan sampai komunikasi yang tertulis.
Keputusan dari badan regulasi juga dapat member efek dalam informasi aktivitas
produksi dari informasi nonperusahaan.
Prinsip dari GAAP dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Biaya penulisan kebijakan baru yang dibebankan pada tahun pertama dari pada
diamortisasi pada saat akhir kebijakan.
2. Asumsi tingkat bunga.
Laporan keuangan dibutuhkan tetapi tidak cukup guna membentuk opini seputar kinerja dan
kekayaan perusahaan. Para analis memanfaatkan banyak informasi seputar perusahaan,
pesaing, industry, dan perekonomian ketika membuat keputusan dan rekomendasi.
A. Pendahuluan
Analisis laporan keuangan meliputi studi hubungan dalam satu set laporan keuangan
pada suatu titik waktu dan dengan tren dalam hubungan dari waktu ke waktu. G. Haileman
Brewin dan tiga perusahaan AS lainnya menyeduh perusahaan akan digunakan untuk
menggambarkan teknik ini. Banyak pernyataan komparatif latihan keuangan dari jenis
yang disajikan dalam bab ini accses basis data daripada laporan tahunan perusahaan
diperiksa.
TEKNIK CROSS-SECTIONAL
Teknik yang digunakan dalam satu periode, di mana terdapat banyak perusahaan. Ada 2 macam
teknik cross-sectional pada laporan keuangan, antara lain:
1. Common Size Statement
Pengembangan common size statement timbul dari masalah-masalah dalam
membandingkan laporan keuangan dari perusahaan yang berbeda skala ekonominya.
Salah satu cara untuk mengendalikan perbedaan skala ekonomi perusahaan adalah
dengan mengungkapkan :
komponen-komponen neraca dalam persentase terhadap total aktiva (hutang +
modal)
komponen-komponen laba rugi dalam persentase terhadap total pendapatan
Common Size sangat bagus digunakan untuk membantu menganalisis laporan keuangan,
karena disajikan dalam bentuk persentase (%) bukan angka.
2. Analisis Laporan Keuangan
Terdapat tujuh kategori dan rasio, di mana setiap ketegori dapat menggambarkan secara
lengkap kondisi keuangan suatu perusahaan. Tujuh kategori dan rasio tersebut, meliputi:
a. Posisi Kas
Kas dan surat berharga sangat penting bagi perusahaan, serta dapat digunakan
untuk mebiayai pengeluaran operasional dan membiayai kewajiban jangka
pendek yang telah jatuh tempo. Rasio-rasio tersebut antara lain :
Aktiva Lancar
Current Ratio =
Utang Lancar
Semakin tinggi kedua rasio tersebut, maka semakin tinggi pula posisi
likuidasi suatu perusahaan. Hal tersebut berarti ketika jatuh tempo,
perusahaan semakin mampu untuk melunasi kewajiban jangka
pendeknya.
Dalam current ratio termasuk pula :
Persediaan
Biaya dibayar di muka
c. Modal Kerja (Working Capital) atau Arus Kas (Cash Flow)
Sebagian besar perusahaan tidak secara langsung melaporkan informasi
mengenai arus kas dalam setiap laporannya. Informasi arus kas dapat diperoleh
melalui penyesuaian laporan pendapatan bersih untuk pos-pos non-kas dalam
perhitungannya. Apabila semakin naik ratio, maka semakin naik arus kas suatu
perusahaan. Rasio dalam modal kerja atau arus kas, antara lain:
Modal kerja untuk ratio penjualan (Working capital to sales ratio)
d. Struktur Modal
Rasio dalam struktur modal menyediakan suatu pandangan bagi perusahaan
dalam memperluas modal non-ekuitas yang digunakan untuk membiayai atau
membeli aktiva dalam perusahaan. Beberapa rasio yang terdapat dalam struktur
modal, yaitu :
Long-term liability to equity ratio
Laba Operasi
Time interest earned ratio =
Kas yang dihasilkan
Pendapatan Bunga + Beban Bunga
Arus Kas dari Operasi
Kas yang dihasilkan =
f. Profitabilitas (Kemampuan Memperoleh Laba)
Profitabilitas biasanya digunakan untuk
Pendapatan mengukur
Bunga kemampuan
+ Beban Bunga perusahaan
dalam memperoleh laba, yang dirumuskan sebagai berikut :
Laba Bersih
NetEquity
Return On Profit (ROE)
Margin =
Penjualan Neto
Laba Setelah Pajak
ROE =
Return On Equity (ROE) dapat digunakan sebagai ukuran efisiensi dari
Modal Sendiri
modal sendiri terhadap segala operasional perusahaan.
Return On Investment (ROI)
Penjualan Neto
Rasio
Rasio Perputaran
perputaran aktivaTotal Aktivauntuk
digunakan = mengidentifikasi berapa banyak
Penjualan Kredit
Rasiorasio
Dalam Perputaran Piutang
perputaran Usaha
piutang = penjualan yang dihitung yakni
usaha,
Piutang
hanya penjualan kredit. Namun, dalam Usahakasus
banyak Rata-rata
total piutang yang
digunakan dari penjualan melalui kas atau kredit tidak menghasilkan
laporan tahunan yang bisa digunakan. Untuk memperoleh estimasi dari
rata-rata periode penjualan kredit, harus dilakukan dengan membagi 365
hari dari rasio perputaran piutang usaha.
Rasio Perputaran Persediaan
TEKNIK TIME-SERIES
Teknik ini biasanya hanya digunakan untuk satu perusahaan dengan banyak periode. Ada 2 cara
dalam teknik time-series, yaitu :
1. Trend Laporan Keuangan
Penyusunan trend laporan keuangan melibatkan pemilihan satu tahun sebagai suatu
tahun dasar, di mana menunjukkan adanya perubahan trend dari tahun ke tahun
dibandingkan dengan nilai di tahun dasar.
2. Analisis Ratio Keuangan
Para analis dapat menganalisis laporan keuangan dengan menggunakan teknik time-
series pada rasio keuangan yang dapat meramalkan kemungkinan suatu tren yang umum
berdasarkan pada rasio lancar empat tahun yang lalu. Mengukur Keragaman
Pendekatan yang digunakan untuk melihat sejauh mana variasi-variasi ukuran,
menghitung keragaman rasio keuangan dan variabel-variabel lain dari waktu ke waktu.
Variabel pasar modal yang sering digunakan yaitu Rasio Pembayaran Deviden
(Devidend Payout Rasio).
Pembagian Deviden
Devidend Payout Rasio =
Pendapatan Bersih
BAB III
LAPORAN KEUANGAN
(BERGEVIN)
Analisis laporan keuangan meliputi studi mengenai hubungan antara isi laporan
keuangan pada waktu tertentu dengan perubahan hubungan tersebut dari waktu ke waktu.
Menurut Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) mengungkapkan ada empat laporan
keuangan secara spesifik, yaitu :
1. neraca
2. laporan pendapatan
3. laporan perubahan modal
4. laporan arus kas
Biasanya para analisis menggunakan informasi yang terkandung dalam laporan keuangan,
informasi tersebut antara lain : posisi keuangan, kegiatan operasional, ownership interest dan
aliran kas sebagai sumber utama dalam pembuatan keputusan ekonomi
4. Antarhubungan
Sebuah neraca dapat melaporkan jumlah kas pada waktu tertentu. Laporan arus kas
melaporkan bagaimana perubahan keuangan dan menjelaskan pada awal keseimbangan
kas sampai pada jumlah akhir kas. Selain itu, laporan arus kas juga menjelaskan kas
historis.
5. Pengungkapan Tambahan Laporan Keuangan
Dalam laporan keuangan biasanya terdapat pengungkapan tambahan laporan keuangan.
Contoh :
Catatan atas laporan keuangan yang digunakan untuk memperluas dan
menjelaskan pengungkapan numerik yang terkandung dalam keempat jenis laporan
keuangan. Informasi pelengkap ini, biasanya tidak secara langsung menjadi bagian
dalam laporan keuangan dasar. Namun, seringkali muncul dalam presentasi laporan
keuangan.
LAPORAN PENDAPATAN
Laporan pendapatan juga biasanya disebut dengan laporan laba, laporan kegiatan operasi dan
laporan laba rugi. Laporan pendapatan melaporkan laba (rugi) bagi perusahaan.
1. Komponen Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi terdiri dari empat komponen, antara lain :
Pendapatan
kenaikan asset atau penyelesaian kewajiban yang merupakan hasil dari
pengiriman barang dan penyewaan jasa.
Beban
Biaya dalam melakukan bisnis.
Keuntungan atau kerugian
Keuntungan menyerupai pendapatan, kecuali keuntungan timbul dari
transaksi incidental.
Kerugian biaya yang terjadi dari transaksi incidental.
Laba per lembar saham
Pengungkapan pendapatan yang dibagi rata dan melaporkan mengenai jumlah
pendapatan yang didapat tiap lembar saham selama periode pelaporan.
2. Persetujuan Pengungkapan
Ada dua metode yang digunakan dalam persetujuan pengungkapan, yaitu : Format
Multi-Step dan Single-Step.
3. Pengungkapan Line Item
NERACA
1. Aktiva
sumber pendapatan yang dikendalikan oleh perusahaan sebagai hasil dari transaksi masa
lampau. Aktiva dibedakan menjadi :
Aktiva Lancar
aktiva lancar biasanya dapat menjadi kas dalam waktu satu tahun atau satu
lingkaran operasi.
Aktiva Jangka Panjang
Aktiva jangka panjang ini memproduksi kas secara tidak langsung. Kategori
utama dari aktiva jangka panjang yaitu investasi keuangan (properti, bangunan
dan peralatan) dan aktiva tidak berwujud.
2. Aktiva Lancar
likuiditas atau sumber lain yang setara dengan kas untuk menentukan urutan
pengungkapan aktiva lancar.
Kas harus dilaporkan pertama kali karena kas tersebut tersedia untuk
membayar kewajiban (obligasi) perusahaan yang jatuh tempo.
Piutang usaha mewakili pengumpulan tagihan pelanggan yang belum
terbayar.
Persediaan melaporkan biaya historis dari produk yang tidak terjual pada
akhir periode pelaporan.
Beban dibayar dimuka mewakili pembayaran yang akan dilakukan di masa
yang akan datang. Contoh : asuransi.
3. Properti, Bangunan dan Peralatan
Menunjukkan produktivitas perusahaan sebagai sumber untuk jangka waktu yang lama.
Nilai dari aset ini dijual untuk membiayai proses produksi (biaya produksi).
Akumulasi dari biaya ini dialokasikan dengan mengurangi nilai aset pada neraca pada
pembukuan, carrying dan net.
4. Aktiva Tidak Berwujud
Dalam menghasilkan pendapatan, secara fisik perusahaan mengontrol hak untuk aktiva
tidak berwujud ini. Contoh aktiva tidak berwujud : hak paten, hak cipta, hak monopoli,
hak sewa, merek dagang, dll.
5. Kewajiban
pengorbanan manfaat ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan yang berasal dari
kewajiban berjalan entitas tertentu untuk menyediakan jasa kepada entitas lainnya di
masa depan sebagai hasil dari kejadian masa lalu.
6. Kewajiban Lancar
Contoh : obligasi ke pemasok, karyawan dan pemilik lahan
Di mana kewajiban tersebut, membutuhkan pembayaran kas dalam setahun ke depan.
7. Kewajiban Jangka Panjang
obligasi yang akan dibayar di luar periode pelaporan. Contoh : hutang obligasi, hutang
wesel dan hutang hipotek
8. Ekuitas Pemegang Saham
Menunjukkan tuntutan kepemilikan terhadap aktiva perusahaan. Neraca mengungkapan
modal disetor dan laba ditahan. Selain itu, modal disetor dan laba ditahan juga
diungkapkan dalam laporan ekuitas pemegang saham.