Anda di halaman 1dari 5

A.

Pengertian Kesetimbangan
Kesetimbangan uap-cair adalah kondisi dimana liquid dan gasnya berada pada
kesetimbangan satu sama lain, kondisi dimana kecepatan evaporasi sama dengan kecepatan
kondensasi pada level molekuler. Suatu substansi yang berada pada kesetimbangan uap-cair
umumnya disebut fluida jenuh. Untuk spesies kimia murni, hal ini sama dengan kondisi
spesies pada titik didihnya

Kesetimbangan memberikan pengertian bahwa suatu keadaan dimana tidak terjadi


perubahan sifat makroskopis dari sistem terhadap waktu. Untuk material tersebut dengan
waktu, keadaan setimbang sebenarnya tidak pernah tercapai. Semakin dekat keadaan sistem
dengan titik kesetimbangan maka semakin kecil gaya penggerak proses, semakin kecil pula
laju proses dan ahkirnya sama dengan 0 bila titik kesetimbangan sudah tercapai. Jadi titik
kesetimbangan hanya bisa tercapai secara teoritis dalam waktu yang tak terhingga.
Seperti pada kesetimbangan umumnya, kesetimbangan uap-cair dapat ditentukan
ketika ada variabel yang tetap (konstan) pada suatu waktu tertentu. Saat kesetimbangan
model ini, kecepatan antara molekul-molekul campuran yang membentuk fase uap sama
dengan kecepatan molekul-molekulnya membentuk cairan kembali. Data kesetimbangan uap
cair merupakan data termodinamika yang diperlukan dalam perancangan dan pengoperasian
kolom-kolom distilasi. Pada prakteknya didalam pekerjaan ilmiah suatu kesetimbangan
dianggap tercapai bila tidak ada lagi perubahan sifat/keadaan seperti yang ditunjukkan oleh
praktek sama dengan sifat yang dihitung berdasarkan metoda yang menggunakan anggapan
kesetimbangan.

Kesetimbangan kimia, suatu keadaan sewaktu konsentrasi reaktan dan produk tidak
berubah terhadap waktu.
Kesetimbangan hidrostatik, suatu keadaan dalam suatu sistem sewaktu suatu kompresi
karena gravitasi diimbangi oleh suatu gaya gradien tekanan.

Kesetimbangan uap cair merupakan kondisi ketika tidak terjadi perubahan secara
makroskopik antara fasa uap dan cair. Data kesetimbangan uap cair merupakan data
termodinamika yang diperlukan dalam perancangan dan pengoperasian kolom distilasi.
Dalam percobaan ini akan dilakukan pengukuran data kesetimbangan uap cair dari sistem
biner etanol-air, kemudian data yang diperoleh dibandingkan dengan model termodinamika.

Cir-ciri Keadaan Setimbang


Ciri-ciri keadaan suatu reaksi bolak-balik dikatan setimbang sebagai berikut.

Terjadi dalam wadah tertutup, pada suhu dan tekanan tetap.


Reaksinya berlangsung terus-menerus (dinamis) dalam dua arah yang berlawanan.
Laju reaksi ke reaktan sama dengan laju reaksi ke produk.
Konsentrasi produk dan reaktan tetap.
Terjadi secara mikroskopis pada tingkat partikel zat.

Kesetimbangan kimia adalah suatu keadaan dimana tidak ada perubahan yang teramati
selama bertambahnya waktu reaksi. Jika suatu reaksi kimia telah mencapai keadaaan
setimbangnya maka konsentrasi reaktan dan produk menjadi konstan, sehingga tidak ada
perubahan yang teramati dalam system. Meskipun demikian aktivitas molekul tetpa
berjalan, molekul-molekul reaktan berubah menjadi produk terus menerus sambil molekul-
molekul produk berubah menjadi reaktan kembali dengan kecepatan yang sama.

Manfaat kosntanta kesetimbangan yaitu umumnya kesetimbangan dapat membantu kita


dalam memprakirakan kearah mana campuran reaksi dapat berjalan untuk mencapai
kestimbangan dan untuk menghitung konsentrasi reaktan-reaktan dan produk-produk saat
keadaan kesetimbangan telah tercapai.

Sistem kesetimbangan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kesetimbangan homogenya dan
heterogen. Kesetimbangan homogenya merupakan kesetimbangan yang anggota sistemnya
mempunyai fase yang sama, sehingga sistem yang terbentuk hanya satu fase saja.
Kesetimbangan heterogen merupakan kesetimbangan yang anggota sistemnya mempunyai
lebih dari satu fase, sehingga system yang terbentuk pun mempunyai dari satu fase. Jika
sejumlah zat terlarut dibiarkan berhubungan dengan sejumlah terbatas pelarut, pelarutan
terjadi secara terus menerus. Hal ini berlaku karena adanya proses pengendapan, yaitu
kembalinya spesies (atom, ion dan molekul) kedalam keadaan tak larut. Pada waktu
pelarutan dan pengendapan terjadi dengan laju atau kecepatan sama, kuantitas terlarut
yang larut dalam sejumlah pelarut tetap sama pada setiap waktu. Proses ini adalah satu
kesetimbangan dinamis dan larutannya dinamakan larutan jenuh. Konsentrasi larutan jenuh
dikenal sebagai kelarutan zat terlarut dalam pelarut tertentu .

Sifat kesetimbangan diantara padatan ion yang sedikit larut dan ion-ionnya dalam larutan
berair, dikenal dengan kesetimbangan kelarutan. Kelarutan zat terlarut diketahui dari
konsentrasi dalam larutan jenuhnya, biasanya dinyatakan dalam banyaknya mol zat terlarut
per liter larutan jenuh. Seperti halnya kesetimbangan asam-basa, akan diketahui bahwa
kesetimbangan kelarutan sangat dipengaruhi oleh kehadiran ion senama. Kesetimbangan
kelarutan dari zat-zat terlarut tertentu juga dipengaruhi secara serentak oleh reaksi asam-
basa. Inilah sebabnya, mengapa beberapa zat terlarut yang tidak larut dalam air mudah larut
dalam larutan asam. Masih ada pula faktor lain yang dapat meningkatkan kelarutan zat
terlarut, ialah pembentukan ion kompleks.

Kesetimbangan kimia adalah kesetimbangan dinamis, karena dalam sistem terjadi


perubahan zat pereaksi menjadi hasil reaksi, dan sebaliknya.

Dalam kimia terdapat hubungan antara konstanta kesetimbangan dengan persamaan reaksi
yang disebut Hukum Kesetimbangan. Konstanta kesetimbangan konsentrasi adalah hasil
perkalian antara zat hasil reaksi dibagi dengan perkalian konsentrasi zat pereaksi, dan
masing-masing dipangkatkan dengan koefisien reaksinya.

Rumus tetapan kesetimbangan yang menggambarkan kesetimbangan antara senyawa ion


yang sedikit larut dengan ion-ionnya dalam larutan berair dinamakan tetapan hasil kali
kelarutan, disingkat Ksp. Ksp yaitu hasil kali konsentrasi tiap ion yang dipangkatkan dengan
koefisiennya masing-masing.

Nilai Ksp berguna untuk menentukan keadaan senyawa ion dalam larutan, apakah belum
jenuh, tepat jenuh, atau lewat jenuh, yaitu dengan membandingkan hasil kali ion dengan
hasil kali kelarutan, kriterianya adalah sebagai berikut :

1. Apabila hasil kali ion-ion yang dipangkatkan dengan koefisiennya masing-masing kurang
dari nilai Ksp maka larutan belum jenuh dan tidak terjadi endapan.
2. Apabila hasil kali ion-ion yang dipangkatkan koefisiennya masing-masing sama dengan
nilai Ksp maka kelarutannya tepat jenuhnamun tidak terjadi endapan.

3. Apabila hasil kali ion-ion yang dipangkatkan koefisiennya lebih dari nilai Ksp, maka larutan
disebut lewat jenuh dan terbentuk endapan.

Ksp senyawa dapat ditentukan dari percobaan laboratorium dengan mengukur kelarutan
sampai keadaan tepat jenuh. Dalam keadaan itu, kemampuan pelarut telah maksimum
untuk melarutkan atau mengionkan zat terlarut. Kelebihan zat terlarut walaupun sedikit
akan menjadi endapan. Larutan tepat jenuh dapat dibuat memasukkan zat kedalam pelarut
sehingga lewat jenuh. Endapan disaring dan ditimbang untuk menghitung massa yang
terlarut.

Larutan jenuh didefinisikan sebagai larutan yang mengandung zat terlarut dalam jumlah
yang diperlukan untuk adanya kesetimbangan antara zat terlarut yang larut dan yang tak
larut. Pembentukan larutan jenuh dapat dipercepat dengan pengadukan yang kuat dari zat
terlarut yang berlebih. Banyaknya zat terlarut yang melarut dalam pelarut yang banyaknya
tertentu, untuk menghasilkan suatu larutan jenuh disebut kelarutan zat terlarut. Lazimnya
kelarutan dinyatakan dalam gram zat terlarut per 100 cm3 atau 100 gram pelarut pada
temperatur yang sudah ditentukan (Brady, 1999).

Suatu larutan tak jenuh kalah pekat (lebih encer) dari pada larutan jenuh. Dan suatu larutan
lewat jenuh lebih pekat dibandingkan dengan larutan jenuh. Suatu larutan lewat jenuh
biasanya dibuat dengan membuat larutan jenuh pada temperatur yang lebih tinggi. Zat
terlarut haruslah lebih banyak larut dalam dalam pelarut panas dari pada dalam pelarut
dingin. Jika tersisa zat terlarut yang belum larut, sisa itu disingkirkan. Larutan panas itu
kemudian didinginkan dengan hati-hati untuk menghindari pengkristalan

Menurut prinsip Le Chatelier, sistem pada keadaan setimbang menanggapi peningkatan


salah satu preaksinya dengan cara menggeser kesetimbangan dimana arah pereaksi
tersebut dikonsumsi. Kelarutan senyawa ion yang sedikit larut semakin rendah kelarutannya
dengan kehadiran senyawa lain yang memberikan ion senama. Pengaruh ion senama yang
ditambahkan dalam larutan jenuh adalah menurunkan kelarutan, sedangkan pengaruh ion
tak senama yang lebih dikenal dengan istilah pengaruh garam, cenderung meningkatkan
kelarutan. [6]

Hubungan hasil kali kelarutan berlaku dengan cukup tepat untuk maksud analisis kuantitatif,
hanya untuk larutan jenuh elektrolit yang sedikit dapat larut dan dengan sedikit
penambahan garam lain. Dengan hadirnya garam dalam konsentrasi yang sedang,
konsentrasi ion dan kuat larutan akan bertambah. Pada umumnya ini akan mengecilkan
koefisien aktifitas kedua ion akibatnya konsentrasi ion dan kelarutan harus bertambah agar
hasil kali kelarutan konstan. Efek ini, yang paling kentara bila elektrolit tambahan itu tidak
bersekutu ion dengan garam yang sedikit dapat larut, dapat disebut efek garam

Untuk garam yang sedikit larut (kelarutannya kurang dari 0,01 mol/dm3), adalah suatu fakta
eksperimen bahwa perkalian konsentrasi-konsentrasi molekuler total ion-ion adalah
konstan pada temperatur konstan. Hasil kali ini disebut hasil kali kelarutan

Untuk garam yang sangat larut (misalnya CaCl), konsentrasi ion dalam larutan air yang
jenuh sangat tinggi sehingga larutan menjadi sangat tidak ideal. Ada banyak pengabungan
ion ion dalam larutan yang menghasilkan pasangan sementara ion dengan muatan yang
berlawanan dan juga dalam kelompok yang lebih besar. Oleh karena itulah kita membatasi
perhatian kita pada pasangan garam larut dan tidak larut.

Anda mungkin juga menyukai