KONSTANTA KESETIMBANGAN
Abid Alghifari
NPM. 19031010197
Alza Nadilla S
NPM. 19031010198
Grup J / Session IX
E-mail : 19031010197@student.upnjatim.ac.id
Abstrak
Tujuan dilakukannya percobaan konstanta kesetimbangan reaksi cair – cair, yaitu untuk menentukan
konstanta kesetimbangan reaksi cair-cair, selain itu untuk menentukan arah kesetimbangan zat menurut
percobaan ini, dan untuk mengetahui reaksi reaksi kimia yang terjadi pada percobaan konstanta
kesetimbangan ini. Metode yang dilakukan. Pertama dengan menentukan berat masing masing reaktan
dengan piknometer dan ditimbang. Kedua menyiapkan larutan yang telah diberikan dalam 50 ml yang
tertutup rapat untuk mencegah terjadinya penguapan, dan disimpan selama seminggu dan kadang
kadang dikocok. Ketiga setelah seminggu, tercapainya kesetimbangan, masing masing larutan di titrasi
dengan 0,5N NaOH dengan indikator PP. Titrasi 5 ml 3N HCl dengan 0,5 N NaOH , menggunakan
indikator pp untuk mencari berat air dalam 5 ml 3N HCl dengan cara mengurangi berat 5 ml HCl 3N
dikurangi berat HCl dari hasil titrasi. Setelah metode yang diberikan dilakukan, dipeloreh volume rata
rata dari titrasi larutan a, b, c, d, e, dan f berturut turut adalah 11,66667 ml; 12,33333 ml; 22,6 ml; 13
ml; 18 ml; dan 19,33333 ml. Hasil nilai kesetimbangan cair-cair pada larutan b, c, d, e, dan f berturut
turut sebesar 0,0025; 0,0406; 0,0040; 0,0344; dan 0,0304. Dari percobaan konstanta kesetimbangan
tersebut bias diambil kesimpulan, dalam suatu kesetimbangan pengaruh katalisator adalah untuk
mempercepat terjadinya suatu reaksi sehingga reaksi maju dan reaksi baliknya sama sama bertambah
kuat. Selain itu, reaksi kesetimbangan antara etil asetat dengan air dihasilkan dari asam asetat dengan
etanol dan berlaku sebaliknya, karena merupakan reaksi bolak balik.
KONSTANTA KESETIMBANGAN 1
LABORATORIUM PENGANTAR TEKNIK KIMIA II
KONSTANTA KESETIMBANGAN 2
LABORATORIUM PENGANTAR TEKNIK KIMIA II
KONSTANTA KESETIMBANGAN 3
LABORATORIUM PENGANTAR TEKNIK KIMIA II
enzim dalam reaksi esterifikasi adalah kedalam botol harus ditutup rapat rapat
pada metabolisme lemak. Salah satu untuk mencegah terjadi penguapan )
enzim yang sering digunakan dalam jangan lupa memberi tanda masing.
reaksi esterifikasi adalah lipase, yang Setelah botol-botol ditutup dibiarkan
memiliki kemampuan untuk selama sekurang-kurangnya 48 jam atau
mengarahkan pembentukan senyawa sebaiknya 1 minggu , dan kadang-
tertentu. Pada penggunaan katalis asam kadang dikocok . Disini tidak
padat, katalis harus memiliki sifat diperlukan termostat karena perubahan
hidrofobik, sehingga air yang terbentuk suhu tidak/ sedikit mempengaruhi
dalam reaksi esterifikasi tidak ikut keadaan setimbangnya. Setelah itu,
masuk ke dalam katalis (Setyaningsih, tentukkan berat yang telah diberikan
2017). dari masing-masing reaktan dengan
menggunakan botol timbang atau
METODOLOGI menggunakan piknometer dan
Bahan yang digunakan berupa aquadest, ditimbang. Setelah larutan tercapai
etanol, asam asetat, etil asetat, kesetimbangan (± 1 minggu), masing-
phenolph, asam klorida, dan natrium masing larutan, titrasi dengan 0,5N
hidroksida. Sedangkan alat yang NaOH dengan indikator PP. Titrasi 5 ml
digunakan adalah beaker glass, corong 3N HCl dengan 0,5 N NaOH ,
kaca, Erlenmeyer, labu ukur, kaca arloji, menggunakan indikator pp untuk
buret, statif dan klem, pipet tetes, neraca mencari berat air dalam 5 ml 3N HCl
analitik, spatula, gelas ukur, dan dengan cara mengurangi berat 5 ml HCl
piknometer 3N dikurangi berat HCl dari hasil titrasi.
Konstanta kesetimbangan dilakukan Rangkaian alat yang digunakan terdiri
dengan cara menyiapkan larutan larutan dari statif, klem, erlenmeyer, dan buret.
5 ml 3N HCl + 5 ml air ; 5 ml 3N HCl +
5 ml etil acetat; 5 ml 3N HCl + 4 ml etil
acetat + 1 ml air; 5 ml 3N HCl + 2 ml
etil acetat + 3 ml air; 5 ml 3N HCl + 4
ml etil acetat + 1 ml etanol; 5 ml 3N HCl
+ 4 ml etil acetat + 1 ml asam asetat ;
dan 5 ml 3N HCl + 4 ml etil etanolt + 1
ml asam asetat dalam 50 ml yang
tertutup , ( setelah larutan dimasukkan Gambar 1. Rangkaian alat
KONSTANTA KESETIMBANGAN 4
LABORATORIUM PENGANTAR TEKNIK KIMIA II
KONSTANTA KESETIMBANGAN 5
LABORATORIUM PENGANTAR TEKNIK KIMIA II
Dari tabel 2 dapat dihitung harga koefisiennya kecil. Faktor selain itu
volume rata rata dari titrasi larutan a volume, apabila volume zat atau larutan
hingga larutan f. Campuran larutan a, 5 diperbesar maka kesetimbangannya
ml 3N HCl + 5 ml air; larutan b, 5 ml 3N akan bergeser kejumlah koefisien zat
HCl + 5 ml etil acetat; larutan c, 5 ml 3N yang besar.
HCl + 4 ml etil acetat + 1 ml air; larutan
d 5 ml 3N HCl + 2 ml etil acetat + 3 ml KESIMPULAN
air; larutan e 5 ml 3N HCl + 4 ml etil Nilai konstanta kesetimbangan (Kc)
acetat + 1 ml etanol; larutan f 5 ml 3N reaksi cair-cair untuk larutan b, c, d, e,
HCl + 4 ml etil acetat + 1 ml asam asetat dan f secara berturut turut adalah
; dan larutan f, 5 ml 3N HCl + 4 ml etil 0,0025; 0,0406; 0,0040; 0,0344; dan
etanolt + 1 ml asam asetat. 0,0304. Selanjutnya dalam suatu
Tabel 3. Perhitungan Nilai Kc kesetimbangan pengaruh katalisator
No. Larutan Kc adalah untuk mempercepat terjadinya
1 Larutan (a) - suatu reaksi sehingga reaksi maju dan
2 Larutan (b) 0,0025
3 Larutan (c) 0,0406 reaksi baliknya sama sama bertambah
4 Larutan (d) 0,0040 kuat. Selain itu, reaksi kesetimbangan
5 Larutan (e) 0,0344
6 Larutan (f) 0,0304 antara etil asetat dengan air dihasilkan
Nilai Kc yang berbeda beda tiap dari asam asetat dengan etanol dan
larutannya dan menjauhi nilai Kc yang berlaku sebaliknya, karena merupakan
seharusnya. Hal ini disebabkan jumlah reaksi bolak balik.
reaktan lebih besar dari pada produk
sehingga kesetimbangan akan
cenderung bergeser kearah kiri atau
reaktan yang menyebabkan nilai Kc<1.
Berdasarkan percobaan yang dilakukan
nilai Kc tidak sesuai dengan teori hal ini
disebabkan faktor konsentrasi, apabila
konsentrasi salah satu pereaksi
diperbesar maka kesetimbangan akan
bergeser kearah produk. Faktor
selanjutnya yaitu tekanan, apabila
tekanan yang diperbesar maka
kesetimbangan bergeser kearah yang
KONSTANTA KESETIMBANGAN 6
LABORATORIUM PENGANTAR TEKNIK KIMIA II
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, E, 2009, ‘PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN REAKSI
KESETIMBANGAN KIMIA’, Jurnal Pengembangan Media Pembelajaran, vol.
1, hh. 72-80.
Hermawan, 2016, PEMODELAN KESETIMBANGAN CAIR-CAIR, UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG, Semarang.
Monita, 2016, ‘IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MISKONSEPSI SISWA
MENGGUNAKAN THREE-TIER MULTIPLE CHOICE DIAGNOSTIC
INSTRUMENT PADA KONSEP KESETIMBANGAN KIMIA’, Jurnal Inovasi
Pendidikan Sains, vol. 7, no. 1, hh. 27-38.
Rosenberg, 1992, KIMIA DASAR, Erlangga, Jakarta.
Setyaningsih, W, 2017, ‘PENGARUH KONSENTRASI KATALIS DAN
REUSABILITY KATALIS PADA SINTESIS TRIASETIN DENGAN
KATALISATOR LEWATIT’, Jurnal Pengaruh Konsentrasi Katalis dan
Reusability Katalis pada Sintesis Triasetin, vol. 23, no. 1, hh. 56-62 .
Surdia, 1983, KIMIA FISIKA Jilid 1 Edisi 2, Erlangga, Jakarta.
KONSTANTA KESETIMBANGAN 7
LABORATORIUM TEKNIK KIMIA Nama : ABID ALGHIFARI
FAKULTAS TEKNIK NPM/Semester : 19031010197 / II
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR Romb./Group : IX / J
NPM/Teman Praktek : 19031010198 / ALZA
Praktikum : KIMIA FISIKA NADILLA S
Percobaan : KONSTANTA KESETIMBANGAN
Tanggal : 17 APRIL 2020
Pembimbing : IR. LUCKY INDRATI UTAMI, MT LAPORAN SEMENTARA
KONSTANTA KESETIMBANGAN
I. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Pengamatan terhadap Densitas Bahan
No. Bahan Densitas (g/ml)
1 Asam klorida 1,256
5 Aquadest 1,00
No. Larutan Kc
1 Larutan (a) -
2 Larutan (b) 0,0025
3 Larutan (c) 0,0406
4 Larutan (d) 0,0040
5 Larutan (e) 0,0344
6 Larutan (f) 0,0304
III. Perhitungan
1. Pembuatan Larutan
a. Asam klorida 1 N 100 ml
% 𝑥 𝑥 10
𝑁= 𝐵𝐸
37 𝑥 1,256 𝑥 10
=
36,5
= 12,732 𝑁
N1 x V1 = N2 x V2
1 N x 100ml = 12,732 N x V2
V2 = 7,854 ml
Jadi 7,854 ml HCl diencerkan dengan aquadest hingga volumenya 100ml
b. Natrium hidroksida 0,5 N 250 ml
𝑚 1000
𝑁= 𝑥
𝐵𝐸 𝑣
𝑚 1000
0,5 = 𝑥
40 250
m = 5 gram
Jadi 5 gr NaOH dilarutkan dengan aquadest hingga volumenya 250ml
c. Indikator PP
30ml etanol, 20ml aquadest, 0,5 gram PP dilarutkan hingga homogen
4. Perhitungan titrasi
10+12+13
V1 rata – rata = = 11,66667 𝑚𝑙
3
11+12,5+13,5
V2 rata – rata = = 13,33333 𝑚𝑙
3
23,5+22,7+21,6
V3 rata – rata = = 22,6 𝑚𝑙
3
13+13+14
V4 rata – rata = = 13 𝑚𝑙
3
17+19+18
V5 rata – rata = = 18 𝑚𝑙
3
19+19+20
V6 rata – rata = = 19,33333 𝑚𝑙
3
5. Perhitungan Kc
A. Larutan A (HCl 1N) / larutan blanko
mol blanko = mol Naoh
= 0,5 mol/l x 11,66667x 10-3 l
= 0,0058 mol
HCl
CH3COOH(aq) + C2H5OH(aq) ⇌ CH3COOC2H5(aq) + H2O(l)
m : 0,0699 0,0171 - -
r : 0,0003 0,0003 0,0003 0,0003
s : 0,0696 0,0168 0,0003 0,0003
[CH3 COOC2 H5 ]
Kc =
[CH3 COOH] [C2 H5 OH]
0,0003
0,01
= 0,0696 0,0168
0,01 0,01
= 0,0025
HCl
CH3COOH(aq) + C2H5OH(aq) ⇌ CH3COOC2H5(aq) + H2O(l)
m = 0,05254 0,0343 - -
r = 0,0055 0,0055 0,0055 0,0055
s = 0,0470 0,0288 0,0055 0,0055
[CH3 COOC2 H5 ]
Kc =
[CH3 COOH] [C2 H5 OH]
0,0055
( )
0,01
= 0,0470 0,0288
( 0,01 )( 0,01 )
= 0,0406
HCl
CH3COOH(aq) + C2H5OH(aq) ⇌ CH3COOC2H5(aq) + H2O(l)
m = 0,0349 0,05145 - -
r = 0,0007 0,0007 0,0007 0,0007
s = 0,0342 0,0507 0,0007 0,0007
[CH3 COOC2 H5 ]
Kc =
[CH3 COOH] [C2 H5 OH]
0,0007
( )
0,01
= 0,0342 0,0507
( )( )
0,01 0,01
= 0,0040
HCl
CH3COOH(aq) + C2H5OH(aq) ⇌ CH3COOC2H5(aq) + H2O(l)
m = 0,0174 0,0686 - -
r = 0,0032 0,0032 0,0032 0,0032
s = 0,0142 0,0654 0,0032 0,0032
[CH3 COOC2 H5 ]
Kc =
[CH3 COOH] [C2 H5 OH]
0,0032
( )
0,01
= 0,0142 0,0654
( )( )
0,01 0,01
= 0,0344
HCl
CH3COOC2H5(aq) + H2O(l) ⇌ CH3COOH(aq) + C2H5OH(aq)
m = 0,051193 - - -
r = 0,0038 0,0038 0,0038 0,0038
s = 0,047393 0,0038 0,0038 0,0038
[CH3 COOH] [C2 H5 OH]
Kc =
[CH3 COOC2 H5 ]
0,0038 0,0038
( )( )
0,01 0,01
= 0,047393
( 0,01 )
= 0,0304