Anda di halaman 1dari 17

PETA ELEKTRONIK

Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Navigasi
Perikanan semester ganjil

Disusun oleh :

Meissya Adila Luthfia 230110160087


Theresia Febrianty Rotuauli 230110160092
Omar Farouq 230110160105
Silvi Frasisca 230110160109
M. Rezal Tanjung 230110160121
M. Fajar Nur 230110160124
Arie Widianto 230110160141

Kelas :
Perikanan B / Kelompok 8

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan karena atas berkat dan rahmat-Nya lah kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Peta Elektronik untuk memenuhi
tugas mata kuliah Navigasi Perikanan. Pada kesempatan ini kami ingin
mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Navigasi Perikanan dan
teman-teman kami sekalian karena bantuannya dalam proses pengerjaan makalah
ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat berguna bagi semua pihak yang
membutuhkan.

Jatinangor, Oktober 2017

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Bab Halaman
KATA PENGANTAR ..................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................... iv
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang. ...................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ............................................................... 1
1.3 Tujuan dan Manfaat. .............................................................. 2
II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Definisi................................................................................... 3
2.2 Komponen/ Bagian alat ......................................................... 4
2.2.1 Karakteristik Peta Elektronik ................................................. 8
2.3 Prinsip Kerja .......................................................................... 9
2.4 Kegunaan ............................................................................... 10
2.5 Cara Kerja dan Pengoperasian alat ........................................ 10

III KESIMPULAN DAN SARAN


3.1 Kesimpulan ............................................................................ 12
3.2 Saran ...................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 13

iii
DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman


1 Peta elektronik .............................................................................. 3
2 Scanner ......................................................................................... 5
3 CD- ROM...................................................................................... 5
4 Digitizer ........................................................................................ 5
5 Plotter ........................................................................................... 5
6 Printer ........................................................................................... 6
7 CPU ............................................................................................... 6
8 VDU .............................................................................................. 6
9 Disk drive ...................................................................................... 6
10 Tape drive ..................................................................................... 7
11 Karakteristik Peta Elektronik ........................................................ 9

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka
berkembang pula alat-alat canggih yang dapat membantu kita dalam mengerti
perkembangan tersebut. Sebagai penduduk suatu negara, kita harus mampu
mengikuti perkembangan yang terjadi di negara kita maupun di negara lain.
Sehingga kita tidak akan tertinggal dalam hal perkembangan teknologi dengan
negara lain.
Bagi kota-kota besar masalah kemacetan merupakan keadaan yang tidak
dapat dihindari dapat memberikan dampak negatif yang mempengaruhi semua
sektor kehidupan. Solusi yang bisa digunakan untuk menghindari kemacetan adalah
dengan menyediakan informasi dan data jalan di suatu kota secara lengkap dan
akurat, diolah dengan memanfaatkan Teknologi Informasi (TI) hasilnya berupa
Peta Elektronik (Digital Mapping) berbasis web (web based) yang berguna untuk
memantau kemacetan dan menyajikan iniformasi yang berkaitan dengan keadaan
jalan raya di wilayah kota tersebut.
Peta elektronik (Digital Mapping) merupakan suatu komputerisasi sistem
informasi geografi dengan menyajikan peta dalam beberapa tema yang disesuaikan
dengan tujuan pembuatan peta. Peta elektronik bisa digunakan untuk
menggambarkan suatu kota dengan memberikan informasi mengenai letak suatu
lokasi tertentu seperti sekolah, rumah sakit, plaza, pasar, dan sebagainya.

1.2 Identifikasi Masalah


Adapun identifikasi masalah yang dikaji yaitu sebagai berikut :
1. Apa definisi dari peta elektronik ?
2. Apa sajakah komponen yang terdapat pada peta elektronik ?
3. Bagaimana prinsip kerja peta elektronik ?
4. Apa sajakah kegunaan dari peta elektronik ?
5. Bagaimana cara kerja dan pengoperasian dari peta elektronik ?

1
2

1.3 Tujuan dan Manfaat


Tujuan dan manfaat pembuatan makalah mengenai peta elektronik ini yaitu
untuk mengetahui definisi peta elektronik, komponen yang terdapat pada peta
elektronik, prinsip kerja peta elektronik, kegunaan peta elektronik serta cara kerja
dan pengoperasian dari peta elektronik.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Definisi
Peta elektronik adalah representasi fenomena geografik yang disimpan
untuk ditampilkan dan dianalisis oleh komputer. Setiap objek pada peta digital
disimpan sebagai sebuah atau sekumpulan koordinat. Sebagai contoh, 10 objek
berupa lokasi sebuah titik akan disimpan sebagai sebuah koordinat,
sedangkan objek berupa wilayah akan disimpan sebagai sekumpulan koordinat.

Gambar 1. Peta Elektronik


(Sumber: National Park 2017)
Beberapa kelebihan penggunaan peta digital dibandingkan dengan peta
analog (yang disimpan dalam bentuk kertas atau media cetakan lain), antara lain
dalam hal :
1. Peta digital kualitasnya tetap. Tidak seperti kertas yang dapat terlipat,
memuai atau sobek ketika disimpan, peta digital dapat dikembalikan ke
bentuk asalnya kapanpun tanpa ada penurunan kualitas.
2. Peta digital mudah disimpan dan dipindahkan dari satu media penyimpanan
yang satu ke media penyimpanan yang lain. Peta analog yang disimpan
dalam bentuk gulungan-gulungan kertas misalnya, memerlukan ruangan

3
4

yang lebih besar dibanding dengan jika peta tersebut disimpan sebagai peta
digital dalam sebuah CD-ROM atau DVD-ROM.
Peta digital lebih mudah diperbaharui. Penyuntingan untuk keperluan
perubahan data atau perubahan sistem koordinat misalnya, dapat lebih mudah
dilakukan menggunakan perangkat lunak tertentu.

2.2 Komponen/ Bagian alat


Berikut merupakan komponen yang ada pada peta elektronik yaitu:

Perangkat keras (Hardware)


Perangkat keras yaitu berupa komputer beserta instrumennya (perangkat
pendukungnya). Data yang terdapat dalam SIG diolah melalui perangkat keras.
Perangkat keras dalam SIG terbagi menjadi tiga kelompok yaitu:

a. Alat masukan (input) sebagai alat untuk memasukkan data ke dalam jaringan
komputer. Contoh: Scanner, digitizer, CD-ROM.

b. Alat pemrosesan, merupakan sistem dalam komputer yang berfungsi mengolah,


menganalisis dan menyimpan data yang masuk sesuai kebutuhan, contoh: CPU,
tape drive, disk drive.

c. Alat keluaran (ouput) yang berfungsi menayangkan informasi geografi sebagai


data dalam proses SIG, contoh: VDU, plotter, printer.

Data dasar geografi melalui unit masukan (digitizer, scanner, CD-ROM)


dimasukkan ke komputer. Data yang telah masuk akan diolah melalui CPU (pusat
pemrosesan data), dan CPU ini dihubungkan dengan:

a.Unit penyimpanan (disk drive, tape drive) untuk disimpan dalam disket.

b.Unit keluaran (printer, plotter) untuk dicetak menjadi data dalam bentuk peta.

c.VDU (layar monitor) untuk ditayangkan agar dapat dikontrol oleh para pemakai

dan programmer (pembuat program).

Alat-alat :

1. Scanner: alat untuk membaca tulisan pada sebuah kertas atau gambar.
5

Gambar 2..Scanner
(Sumber: Geografi 2011)
2. CD-ROM: alat untuk menyimpan program.

Gambar 3. CD-ROM
(Sumber: Geografi 2011)
3. Digitizer: alat pengubah data asli (gambar) menjadi data digital (angka).

Gambar 4..Digitizer
(Sumber: Geografi 2011)
4. Plotter: alat yang mencetak peta dalam ukuran relatif besar.

Gambar 5..Plotter
(Sumber: Geografi 2011)
6

5. Printer: alat yang mencetak data maupun peta dalam ukuran relatif kecil.

Gambar 6..Printer
(Sumber: Geografi 2011)
6. CPU: (Central Processing Unit) pusat pemrosesan data digital.

Gambar 7.CPU
(Sumber: Geografi 2011)
7. VDU: (Visual Display Unit) layar monitor untuk menayangkan hasil
pemrosesan.

Gambar 8.VDU
(Sumber: Geografi 2011)
8. Disk drive: bagian CPU untuk menghidupkan program.

Gambar 9. Disk drive


(Sumber: Geografi 2011)
9. Tape drive: bagian CPU untuk menyimpan program.
7

Gambar 10.Tape drive


(Sumber: Geografi 2011)
Perangkat lunak (software)
Perangkat lunak, merupakan sistem modul yang berfungsi untuk
memasukkan, menyimpan dan mengeluarkan data yang diperlukan. Perangkat
lunak yaitu alat atau media yang digunakan untuk konversi, penggambaran,
penyimpanan, pemanggilan, pemanipulasian dan analisis data untuk melengkapi
serta untuk penyajian informasi. Perangkat lunak yang digunakan bisaanya
mempunyai fasilitas database koordinat baik 2 dimensi maupun 3 dimensi yang
dilengkapi pula dengan hubungan antar muka system masukan dan system
keluaran. Masukan dapat diperoleh dari suatu sumber informasi atau dari sumber-
sumber yang berbeda-beda dan terdiri dari :
a. Hasil digitasi peta-peta topografi yang telah ada atau dari peta-peta ortofoto,
b. Survey digitasi langsung dari model orientasi absolute,
c. Survey lapangan
d. Laporan-laporan (atribut, karakteristik fungsional)
e. Laporan topologi yang ada serta berhubungan fungsional dan features
petanya
f. Laporan serta kesatuan grafis yang berhubungan dengan aplikasi kajian
Informasi kuantitatif hasil dari analisis data spasial berikut keberadaannya.
Intelegensi manusia (brainware)
Brainware merupakan kemampuan manusia dalam pengelolaan dan
pemanfaatan peta digital secara efektif. Bagaimanapun juga manusia merupakan
subjek (pelaku) yang mengendalikan seluruh sistem, sehingga sangat dituntut
kemampuan dan penguasaannya terhadap ilmu dan teknologi mutakhir. Selain itu
diperlukan pula kemampuan untuk memadukan pengelolaan dengan pemanfaatan
peta digital, agar peta digital dapat digunakan secara efektif dan efisien. Adanya
8

koordinasi dalam pengelolaan peta digital sangat diperlukan agar informasi yang
diperoleh tidak simpang siur, tetapi tepat dan akurat. Berikut ini disajikan skema
dari komponen-komponen dalam peta digital.
Tenaga Kerja
Tenaga kerja termasuk kedalam pengguna kelas pertama dan pengguna
kelas kedua
Pengguna kelas pertama :
Pemrograman aplikasi tertentu yang bertanggung jawab dalam penulisan
program-program aplikasi untuk eksplorasi basis data.
Pengguna kelas dua :
Pengguna akahir yang dapat mengakses dan memanggil kandungan basis
data dari suatu terminal computer atau stasiun kerja (workstation) untuk komunitas
penunjang tertentu.
Perangkat Intelegensia (Brainware)
Perangkat Intelegensia melibatkan para ahli komputer, geodesi, dan
pemrograman.
2.2.1 Karakteristik Peta elektronik
Peta digital, seperti juga peta analog, memiliki atribut-atribut peta seperti :
Skala
Pada peta digital, skala menggambarkan tingkat kedetilan objek ketika peta
tersebut dibuat. Sebagai contoh, pada peta skala 1:1.000 (1 cm di peta
mewakili 1.000 cm atau 10 meter di permukaan bumi), maka objek gedung
atau bangunan akan terlihat dengan jelas, sedangkan pada peta skala
1:100.000 (1 cm di peta mewakili 100.000 cm atau 1 km di permukaan
bumi), sebuah bangunan hanya akan terlihat sebagai sebuah titik.
Referensi geografik
Referensi geografik berupa parameter-parameter ellipsoida referensi dan
datum. Salah satu referensi yang umum digunakan (termasuk dalam 11
penentuan posisi menggunakan satelit GPS) adalah WGS 84 (World
Geodetic System), yang direvisi pada tahun 1984 dan akan berlaku sampai
tahun 2010.
9

Sistem proyeksi peta


Sistem proyeksi peta menentukan bagaimana objek-objek di permukaan
bumi (yang sebenarnya tidak datar) dipindahkan atau diproyeksikan pada
permukaan peta yang berupa bidang datar. Penggunaan sistem proyeksi peta
yang berbeda untuk sebuah daerah yang sama, akan memberikan
kenampakan yang berbeda.
Proyeksi Peta
Pada dasarnya bentuk bumi tidak datar tapi mendekati bulat maka untuk
menggambarkan sebagian muka bumi untuk kepentingan pembuatan peta,
perlu dilakukan langkah-langkah agar bentuk yang mendekati bulat tersebut
dapat didatarkan dan distorsinya dapat terkontrol, untuk itu dilakukan
proyeksi ke bidang datar. Penggunaan sistem proyeksi peta yang berbeda
untuk sebuah daerah yang sama akan memberkan kenampakan yang
berbeda.

Gambar 11. Karakteristik Peta Elektronik


(Sumber: National Park 2017)
2.3 Prinsip Kerja
Penggunaan prinsip pemetaan digital telah berkembang dalam beberapa
dekade terakhir berhubungan dengan Global Positioning System (GPS), teknologi
GPS adalah dasar di balik sistem navigasi pemetaan digital. Prinsip kerja dari peta
elektronik yaitu mengambil data dari gps. Peta elektronik sangat bergantung pada
sejumlah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu. Sebagian besar informasi
yang terdapat pada peta elektronik adalah puncak dari citra satelit serta informasi
permukaan jalan. Peta harus sering diperbarui untuk menyediakan pengguna
10

dengan refleksi lokasi yang paling akurat. Sementara ada spektrum yang luas dari
perusahaan spesialis pemetaan digital, premis dasar dalam hal ini adalah bahwa peta
digital akan menggambarkan jalan secara akurat karena mereka benar-benar
muncul untuk memberikan "pengalaman yang nyata".

2.4 Kegunaan
Menentukan arah keberdaan di mana kita berada. Seperti panduan Rute
untuk memberikan informasi visual kedalam layar monitor. Unit ini juga
dapat membantu dengan bantuan suara ke arah tempat lokasi yang dituju.
Jika dikapal diperlukan untuk menentukan posisi kapal.
Mengetahui kondisi cuaca serta arah angin
Pada Radar digunakan untuk melihat keadaan di sekitar kapal pada jarak
yang sudah ditentukan sebelumnya,
Pada AIS digunakan untuk mengidentifikasi kapal yang sedang mendekati
kapal kita,
Pada RDF untuk mencari arah gelombang radio dan dapat juga digunakan
sebagai penanda pada kapal penangkap ikan.

2.5 Cara kerja dan Pengoperasian alat


Secara teknis peta elektronik mengorganisasikan dan memanfaatkan data
dari peta digital yang tersimpan dalam basis data. Dalam SIG, dunia nyata
dijabarkan dalam peta digital yang menggambarkan posisi dari ruang (space) dan
klasifikasi, atibut data, dan hubungan antar item data. Kerincian dalam pembuatan
peta digital tergantung dari skala peta dan dasar acuan geografis yang disebut
sebagai peta dasar (Budiyanto 2002).
Proses mengkonversi peta analog menjadi peta digital dapat dilakukan
dengan beberapa metode.
a.Digitasi peta analog dengan digitizer
b.Scanning peta
c.Produksi peta digital
d.Masukan manual dari koordinat terkomputasi dan perhitungan
e.Transfer dari sumber data digital
11

Cara kerja pembuatannya adalah dengan mengkonversi fitur-fitur spasial


pada peta menjadi kumpulan koordinat (x, y). Proses digitasi dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu secara manual dengan alat digitizer dan digitasi on screen
menggunakan perangkat lunak (software). Perangkat lunak yang dapat digunakan
dalam digitasi misalnya AutoCAD, R2V, ArcView, dan lain-lain. Proses
pendigitasian peta terdiri dari beberapa tahapan yaitu penyiapan peta-peta yang
akan didigitasi, perekaman koordinat-koordinat peta (digitasi aktual), pengeditan
dan perbaikan data sebelum penyimpanan dalam bentuk peta basis data, dan
pemasukan data atribut yang beragam sesuai data spasial.

Pengolahan terhadap data atribut ditujukan untuk menelusuri, mengedit dan


menganalisis data atribut. Pengolahan dapat dilakukan sebelum atau sesudah
pengolahan data spasial. Fungsi-fungsi edit dan penelusuran data memungkinkan
untuk perbaikan dan evaluasi data yang sudah ada, analisis atribut sangat berguna
dan dapat meningkatkan efisiensi pengolahan data spasial, terutama untuk analisis
data spasial yang komplek. Fungsi pemasukan dan penambahan data atribut
merupakan operasi utama yang rutin dan banyak dipakai, seperti contoh operasi
berapa nilai suatu obyek akan dijawab operasi data atribut saja. Pengolahan data
spasial kadang tidak diperlukan lagi jika pengolahan data atribut telah dilakukan.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Peta elektronik adalah representasi fenomena geografik yang disimpan
untuk ditampilkan dan dianalisis oleh komputer dimana, setiap objek pada peta
elektronik disimpan sebagai sebuah atau sekumpulan koordinat. Komponen
penyusun peta elektronik dapat dibagi 3 yaitu: Hardware, Software, dan Brainware.
Prinsip kerja dari peta elektronik yaitu berhubungan dengan GPS. GPS adalah dasar
di balik sistem navigasi pemetaan digital atau peta elektronik. Peta elektronik
memiliki beberapa kegunaan diantaranya: Menentukan arah keberdaan di mana kita
berada, Menentukan cuaca serta arah angin, dan beberapa diantaranya berguna
sebagai alat bantu penggunaan navigasi elektronik lainnya seperti, RDF, AIS,
Radar. Cara kerja dan pengoperasian peta elektronik yaitu mengorganisasikan dan
memanfaatkan data dari peta digital yang tersimpan dalam basis data.

3.2 Saran
Adapun saran penyusun sehubungan dengan bahasan makalah ini, kepada
rekan-rekan mahasiswa agar lebih meningkatkan, menggali dan mengkaji lebih
dalam tentang Peta Elektronik.

12
DAFTAR PUSTAKA

Bos E.S. 1973. Cartographic Principles in Thematic Mapping. The Netherlands.


ITC Lecture Note: Enschede.
Budiyanto, Eko. 2002. Sistem Informasi Geografi dengan ArcView GIS. ANDI:
Yogyakarta.
Burrough, P. A. 1986. Principles of Geographical Information Systems for Land
Resources Assessment. Oxford University Press: Oxford.
Chrisman, Nicholas. 1997. Exploring Geographic Information System. John Wiley
& Sons, Inc: New York.
Connolly, Thomas dan Carolyn Begg. 2005. Database Systems : A Practical
Approach to Design, Implementation, and Management. 4th Edition.
Addison Wesley: Glasgow.
Eaglestone, B. dan Ridley, M. (2001). Web Database Systems. McGraw-Hill, New
York.
Heywood, Ian, Sarah Cornelius and Steve Carver.2002. Geographical Information
System, Second Edition. Prentice Hall: London
Prahasta, Eddy. 2004. Sistem Informasi Geografis Tutorial ArcView. Penerbit
Informatika: Bandung

13

Anda mungkin juga menyukai