Disusun Oleh :
Masyithah Zerlina 17180102
Luthfiana Rihadatul Aisy 17180100
Hafidzah Diina Hakiki 17180093
Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis kami dengan judul teknologi
pemupukan air kolam dengan pupuk cair pengganti urea untuk menghasilkan
phytoplankon jelly yang berguna untuk makanan tambahan ikan adalah benar
dan merupakan karya asli/orisinil dari pengembangan kami sendiri dan bukan
merupakan jiplakan/hasil karya orang lain,belum pernah disertakan dilomba
serupa,dan belum pernah dipublikasikan melalui media apapun. Kami
bertanggung jawab penuh atas segala bentuk konsekuensi hukum dan
didiskualifikasi akibat adanya tuntutan dari pihak lain dan pelanggaran atas
pernyataan ini.
Demikian surat ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dapat di pergunakan
sebagaimana semestinya.
Bogor, 9 November 2017
ttd
Masyithah Zerlina ,
i
LEMBAR PENGESAHAN
ii
KATA PENGANTAR
Bismilllahirrahmanirrahim.
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam yang telah mengutus seorang Rasul
yang terakhir dentgan membawa petunjuk dan agama yang haq serta kitab al-
Quran yang diturunkan kepadanya, shalawat serta salam kami curahkan kepada
junjungan nabi shalallahu alaihi wasallam.
Atas pertolongan serta izin Allah, Alhamdulilah kami dapat menyelesaikan
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, yang berjudul Pemanfaatan Phytoplankton
Sebagai Pakan Ternak Lele dalam Rangka Efektifitas dan Upaya Pelestarian
Lingkungan ( Implementasi Surat Ali Imran ; 190 191) Karya tulis ini
ditujukan dalam rangka mengikuti lomba pada kegiatan UNDIP MUSLIM
FESTIVAL 2017 yang diselenggarakan oleh Keluarga Mahasiswa Islam
Universitas Diponegoro Semarang.
Karya tulis ini bertujuan untuk memberi informasi bagaimana memanfaatkan
teknologi sederhana dan pemanfaatan phytoplankton sebagai pakan ternak lele
sebagai model pelaksanaan tadabbur ayat Allah dalam surat Ali Imran ayat 190
191.
Harapan kami, dengan dibuatnya karya tulis ini masyarakat dapat
mengaplikasikan dan mengembangkannya dalam pengembangan peternakan lele.
Dijadikan langkah awal sehingga menciptakan kehidupan masyarakat sejahtera
dan mandiri dan yang tak kalah pentingnya adalah semakin meningkatnya
keimanan dan ketakwaan terhadap Allah swt melalui tadabbur dan pembuktian
firman firman Nya melalui ilmu pengetahuan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Iqbal Palawa, ibu Enny Noviani,
dan ibu Dewi Ratna sebagai guru pembimbing dan mengarahkan kami, serta pihak
yang telah membantu kami dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
iii
ABSTRAK
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR GAMBAR
Sumber gambar :
(1). http://www.google.com/gambar-proses-phytoplankon
vi
BAB I. PENDAHULUAN
1
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2
Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen. menurut Davis (1951)
phytoplankton merupakan sebuah mikroorganisme nabati dengan hidup di dalam
air dan melayang-layang, yang mana hasil gerakannya mengikuti arus air atau ikut
air bergerak. Dalam struktur piramida makanan, phytoplankton sangatlah penting
karena menempati posisi sebagai produksi primer. Phytoplankton yang berperan
sebagai produsen, peranan produsen dalam suatu ekosistem adalah sebagai
pengubah energi cahaya matahari menjadi energi kimia melalui proses fotosintesis
(Odum, 1996: 376). Energi kimia disini merupakan senyawa organik karbon yang
bemanfaat bagi organisme heterotrof yang hidup di ekosistem tersebut. Maka,
produktivitas perairan sangat ditentukan dengan adanya phytoplankon. Suatu
perairan cenderung memiliki produktivitas primer tinggi apabila ketersediaan
phytoplankonnya tinggi (Nontji, 1984 dalam Nahib, 2007: 73). Keberadaan
phytoplankon disuatu perairan sangat dipengaruhi oleh faktor biologi, fisik dan
kimiawi lingkungan diperairan tersebut (Fachrul, 2007: 91). Beberapa faktor fisik
dan kimiawi lingkungan yang mempengaruhi keberadaan phytoplankon
diantaranya intesitas cahaya, kedalaman perairan, unsur hara (Fachrul, 2007: 90-
91). Plankton adalah makhluk (tumbuhan atau hewan) yang hidupnya mengapung,
mengambang, atau melayang di dalam air yang kemampuan renangnya (kalaupun
ada) sangat terbatas hingga selalu terbawa hanyut oleh arus.
Phytoplankton (dari phyton Yunani, atau tumbuhan), autotrophic, prokariotik atau
eukariotik alga yang hidup dekat permukaan air di mana ada cahaya yang cukup
untuk dukungan fotosintesis. Di antara kelompok-kelompok lebih penting adalah
diatom, cyanobacteria, dinoflagellates dan coccolithophores (Sunarto. 2010).
Phytoplankton menurut Davis (1951) adalah mikroorganisme nabati yang hidup
melayang-layang di dalam air, relatif tidak mempunyai daya gerak sehingga
keberadaanya dipengaruhi oleh gerakan air serta mampu berfotosintesis (Samawi,
2002).
Phytoplankton disebut juga plankton nabati, adalah tumbuhan yang hidupnya
mengapung atau melayang dilaut. Ukurannya sangat kecil sehingga tidak dapat
dilihat oleh mata telanjang. Umumnya Phytoplankton berukuran 2 200m (1 m
= 0,001mm). Meskipun ukurannya sangat halus namun bila mereka tumbuh
sangat lebat dan padat bisa menyebabkan perubahan pada warna air kolam/laut
yang bisa terlihat. Phytoplankton umumnya berupa individu bersel tunggal, tetapi
juga ada yang berbentuk rantai. Phytoplankton merupakan organisme autotroph
utama dalam kehidupan di laut. Melalui proses fotosisntesis yang dilakukannya,
Phytoplankton mampu menjadi sumber energi bagi seluruh biota laut lewat
mekanisme rantai makanan. Walaupun memiliki ukuran yang kecil namun
memiliki jumlah yang tinggi sehingga mampu menjadi pondasi dalam piramida
makanan di laut ( Sunarto, 2010).
3
(1) .
Sumber: http://www.google.com/gambar-proses-phytoplankon
4
A. Cahaya
Bagi hewan laut, cahaya mempunyai pengaruh terbesar secara tidak langsung,
yakni sebagai sumber energi untuk proses fotosintesis tumbuh-tumbuhan yang
menjadi tumpuan hidup mereka karena menjadi sumber makanan. Cahaya juga
merupakan faktor penting dalam hubungannya dengan perpindahan populasi
hewan laut. Laju pertumbuhan phytoplankon sangat tergantung pada ketersediaan
cahaya di dalam perairan. Hubungan antara cahaya dan perpindahan hewan laut
ini banyak dipelajari, terutama pada plankton hewan (Romimohtarto dan Juwana,
1999). Menurut Heyman dan Lundgren (1988), laju pertumbuhan maksimum
phytoplankon akan mengalami penurunan bila perairan berada pada kondisi
ketersediaan cahaya yang rendah.
(2).
Sumber:dokumentasi pribadi
(3)
Sumber: dokumentasi pribadi
B. Suhu
Suhu air dapat mempengaruhi sifat fisika kimia perairan maupun biologi, antara
lain kenaikan suhu dapat menurunkan kandungan oksigen serta menaikkan daya
toksit yang ada dalam suatu perairan. Suhu air mempengaruhi kandungan oksigen
terlarut dalam air, semakin tinggi suhu maka semakin kurang kandungan oksigen
terlarut. Perkembangan plankton optimal terjadi dalam kisaran suhu antara 25oc
30oc (Mujib, 2010).
C. Kekeruhan/kecerahan
Kekeruhan sangat mempengaruhi perkembangan plankton, apabila kekeruhan
tinggi maka cahaya matahari tidak dapat menembus perairan dan menyebabkan
phytoplankon tidak dapat melakukan proses fotosintesis (Mujib, 2010).
D. Pergerakan Air
Arus berpengaruh besar terhadap distribusi organisme perairan dan juga
meningkatkan terjadinya difusi oksigen dalam perairan. Arus juga membantu
5
penyebab plankton dari satu tempat ke tempat lainnya dan membantu menyuplai
bahan makanan yang dibutuhkan plankton (Mujib, 2010).
2. Faktor kimia : oksigen terlarut, ph, salinitas, nutrisi
A. Derajat Keasaman (ph)
Derajat keasaman (ph) berpengaruh sangat besar terhadap tumbuh-tumbuhan dan
hewan air sehingga sering digunakan sebagai petunjuk untuk menyatakan baik
atau tidaknya kondisi air sebagai media hidup. Apabila derajat keasaman tinggi
apakah itu asam atau basa menyebabkan proses fisiologis pada plankton
terganggu (Mujib, 2010).
B. Oksigen Terlarut
Oksigen terlarut diperlukan oleh tumbuhan air, plankton dan fauna air untuk
bernapas serta diperlukan oleh bakteri untuk dekomposisi. Dengan adanya proses
dekomposisi yang dilakukan oleh bakteri menyebabkan keadaan unsur hara tetap
tersedia di perairan. Hal ini snagat menunjang pertumbuhan air, plankton dan
perifiton (Mujib, 2010).
C. Salinitas
Salinitas berperanan penting dalam kehidupan organisme, misalnya distribusi
biota akuatik. Menyatakan bahwa pada daerah pesisir pantai merupakan perairan
dinamis, yang menyebabkan variasi salinitas tidak begitu besar. Organisme yang
hidup cenderung mempunyai toleransi terhadap perubahan salinitas sampai
dengan 15 (Nybakken 1992).
D. Nutrisi
Nutrisi sangat berperan penting untuk pertumbuhan plankton, nutrisi yang paling
penting dalam hal ini adalah protein, magnesium, kalium, zat besi, zinc, nitrat
(NO3) dan phosphat ( PO4 ). Phytoplankton mengkonsumsi nitrogen dalam
banyak bentuk, seperti nitrogen dari nitrat, ammonia, urea, asam amino. Tetapi
phytoplankton lebih cendrung mengkonsumsi nitrat dan ammonia. Nitrat lebih
banyak didapati di dasar yang banyak mengandung unsur organik ketimbang dari
air laut, nitrat juga bisa diperoleh dari siklus nitrogen. Nitrogen dari nitrat adalah
salah satu unsur penting untuk pertumbuhan blue green alga dan phytoplankton
lainnya (Mujib, 2010).
Apakah yang dikandung oleh phytoplankon sehingga dapat bermanfaat bagi
kehidupan? Unsur nitrogen (N) dan fosfor (P) merupakan unsur hara (nutrisi)
yang diperlukan oleh flora (tumbuhan laut) untuk pertumbuhan dan
perkembangan hidupnya. Unsur-unsur tersebut ada dalam bentuk nitrat (NO3) dan
fosfat (PO4). Unsur-unsur kimia ini bersama-sama dengan unsur-unsur lainnya
seperti belerang (S), kalium (K) dan karbon (C). Disebut juga unsur hara
(nutrien).
Sesuai dengan apa yang telah Allah swt firmankan pada surat Ali Imran Ayat 190
191 bahwa tiada sia sia pada penciptaan Nya, para peternak lele dapat
6
memanfaatkan kandungan nutrisi phytoplankton untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi dalam proses pertumbuhan ikan lele.
Melalui teknologi sederhana,para peternak lele dapat membuat pupuk cair yang
dapat membantu proses menghasilkan phytoplankton. Peternak ikan dapat
memanfaatkan bahan-bahan yang ada seperti kuning telur, bekas kulit perasan
lemon, buah mengkudu, garam, dan air. Setelah di pelajari kandungan apa saja
yang dibutuhkan oleh phytoplankton dalam proses pertumbuhan melalui sumber
buku yang ada , bahan-bahan tersebut lah yang paling tinggi kandungan nya dan
relatif lebih rendah harganya. Seperti telur mengandung zat protein, vitamin B12,
asam amino yang mengandung C, H, O, zat besi, dan zinc sebagai pengganti sel
yang rusak (regenerasi), pembentuk jaringan-jaringan baru, dan.pertumbuhan sel.
Kulit perasan buah lemon mengandung vitamin c, vitamin B1, protein, lemak,
karbohidrat, mineral, fosfor, zat besi, asam askorbat sebagai katalisator dalam
proses fotosintesis. Buah mengkudu mengandung zat protein,vitamin,dan mineral
penting seperti selenium yang berfungsi sebagai antioksidan yang sangat
baik,mengandung senyawa seperti xeronine, plant sterois, alizarin, lycine, sosium,
caprylic acid, arginine, proxeronine, antra quinines, trace elemens, phenylalanine,
magnesium , Pseudomonas aeruginosa, staphylococcus aureus, protens morganii,
escherichia coli dan bacillus subtilis (zat anti bakteri), S . typhi, S . flexnerii,
Salmonella montivideo, staphylococcus aureus, dan S . pradysenteriae (zat yang
mengontrol bakteri phantogen), garam mengandung unsur sodium,chlor (NaCl)
(mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh), yodium, phosphor, kalium, cobalt,
kalsium, magnesium, mangaan, tembaga, berfungsi sebagai membantu dalam
proses pembentuk protein phytoplankon dan sebagai sumber energy,
sulfur/belerang (pembentuk protein), natrium sebagai pembentuk garam di dalam
tubuh dan sebagai penghantar impuls dalam serabut syaraf dan tekanan osmosis
pada sel yang menjaga keseimbangan cairan sel, air hujan mengandung zat
nitrogen, memegang peranan kritis dalam siklus organic dalam menghasilkan asam-
asam amino yang membuat protein, oksigen terlarut : mengetahui gerakan masssa
air serta merupakan indikator yang peka bagi proses-proses kimia dan biologi.
Bahan-bahan tersebut pun mudah didapatkan di lingkungan masyarakat dan juga
harga nya tidak terlalu mahal. Dengan memanfaatkan bahan bahan tersebut
ditambah dengan sinar matahari dapat mempercepat proses pertumbuhan
phytoplankon yang dapat dimanfaatkan sebagai makanan tambahan ikan lele.
Dengan begitu, peternak tidak mengeluarkan biaya untuk pakan ikan lele yang
terlalu banyak. Proses pertumbuhan ikan lele juga lebih cepat.dan menjaga
kestabilan makanan yang dibutuhkan ikan lele
7
BAB III. METODOLOGI PENULISAN
pertumbuhannya .
8
Teknologi rekayasa pakan dengan menggunakan bahan organik dibantu dengan
proses fotosintesis untuk menghasilkan phytoplankon yang dimana akan
digunakan untuk pakan ikan lele. Dengan begitu,sangat membantu peternak
memberi pakan dalam budidaya ikan lele.
9
BAB IV. PEMBAHASAN
10
rekayasa pakan ternak lele yang memanfaatkan phytoplankton. Sehingga menjadi
solusi terhadap mahalnya pakan ternak lele sintetis (kimiawi).
Dari literatur yang telah kami baca dan kemudian kami uji coba pada lab alam
yang dimiliki pesantren Al Minhaj Shahabah Bogor, dengan memanfaatkan
beberapa bahan-bahan organik, tim penulis berhasil merekayasa pembuatan pupuk
cair untuk menumbuhkan phytoplankon yang akan digunakan sebagai pakan ikan
lele.
Melalui karya tulis ini kami mencoba menjabarkan teknis pembuatan pakan ternak
lele dengan memanfaatkan phytoplankton
Berikut adalah cara membuat pupuk cair untuk menghasilkan phytoplankon
dengan fotosintesis:
I. Bahan:
1. Kuning telur
2. Buah mengkudu
3. Buah lemon
4. Garam
5. Air hujan
6. Air murni
II. Alat
1. Kolam / wadah
2. Aerator sirkulasi air
11
(4) (5)
12
penggunaan pakan sintetik yang harganya relatif mahal dan penggunaannya lebih
banyak,dan mengganti pakan alami untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ikan lele.
Selain itu, peternak dapat melestarikan lingkungan dengan memanfaatkan bahan
dari alam.
Seperti yang di jelaskan dalam Al Quran surat Al-Araf ayat 56 - 58, Alloh telah
memerintahkan umatnya untuk menjaga alam,langit,dan bumi.
Artinya : Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi sesudah (Allah)
memperbaikinya dan berdoalah kepadanya rasa takut (tidak akan diterima) dan
harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-
orang yang berbuat baik. Dan dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa
berita gembira sebelum kedatangan rahma Nya (hujan) hingga apabila angin itu
telah membawa awan mendung, kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu
kami turunkan hujan di daerah itu. Maka kami keluarkan dengan sebab hujan itu
berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah kami membangkitkan orang-orang
yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. Dan tanah yang
baik, tanam-tanamannya tumbuh dengan seizin Allah, dan tanah yang tidak subur,
tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah kami mengulangi
tanda-tanda kebesaran (Kami)bagi orang-orang yang bersyukur. (QS Al Araf :
56-58)
Dengan adanya ayat tersebut dan dengan memanfaatkan rekayasa teknologi
phytoplankon sebagai pakan ikan lele, kita telah berupaya memanfaatkan bahan-
bahan dari alam serta sinar matahari untuk membuat pupuk cair untuk
menghasilkan phytoplankon yang akan digunakan sebagai pakan ternak ikan lele,
dengan kata lain, dengan beralihnya pakan kimiawi ke pakan alami dengan
memanfaatkan phytoplankton kita telah mematuhi larangan Allah swt untuk tidak
berbuat kerusakan di muka bumi.
Kelas : pisces, yaitu bangsa ikan yang mempunyai insang untuk bernapas.
Ordo : ostariophysi, yaitu ikan yang di dalam rongga perut sebelah atasnya
memiliki tulang sebagai alat perlengkapan keseimbangan yang disebut tulang
weber (weberian oscicle)
13
Ikan lele bersifat nokturnal, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam
hari. Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat
gelap. Di alam, ikan lele memijah pada musim penghujan. Walaupun biasanya
lele lebih kecil daripada gurami umumnya,namun ada beberapa jenis lele yang
bisa mencapai panjang 1-1,5 m dan beratnya bisa mencapai lebih dari
2 kg,contohnya lele Wels dari Amerika. Ikan lele memerlukan asupan pakan
untuk memenuhi kebutuhan proses pertumbuhannya.Pakan merupakan faktor
penting dalam budidaya ikan lele. Tanpa pakan, pertumbuhan tidak akan terjadi.
Pakan untuk lele dapat berupa pakan alami ataupun pakan buatan. Pakan alami
merupakan pakan hidup yang bersal dari alam, dapat berupa tumbuhan atau
hewan yang merupakan pakan asli lele tersebut. Sedangkan pakan buatan
merupakan pakan yang dibuat dari berbagai macam bahan makanan. Jenis pakan
untuk ikan ada bermacam-macam, tergantung jenis ikan dan umurnya. Untuk lele,
saat berupa burayak mula-mula makan zooplankton (plankton hewan) dan setelah
dewasa lele makan hewan yang lebih besar.
14
KESIMPULAN DAN PENUTUP
Sebagai makhluk terbaik yang telah Allah swt ciptakan dimuka bumi, manusia
dibekali akal dan pikiran. Namun Allah swt tetap memberikan manusia buku
pedoman hidup, yakni Al Quran.
Banyak sekali masalah kehidupan yang timbul. Bagi para peternak lele, mahalnya
pakan sintetis kimiawi menjadi salah satu permasalahan yang sering timbul.
Padahal jika saja kita sedikit mentadabburi apa yang telah Allah firmankan
melalui ayat ayat Nya, maka sangat banyak solusi yang telah Allah berikan
kepada kita hamba Nya.
Pemanfaat phytoplankton sebagai pakan ternak lele melalui proses perekayasaan
sederhana dengan memanfaatkan bahan bahan alam yang mudah didapat serta
murah, adalah salah satu bukti bahwa mentadabburi ayat ayat Allah swt akan
sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Teknologi sederhana namun tepat
guna ini telah banyak membantu para peternak lele di Indonesia menjadi lebih
sejahtera dengan murahnya pakan ternak nya namun memberikan hasil panen
yang sangat maksimal disebabkan kandungan phytoplankton yang sangat lengkap
untuk memenuhi kebutuhan pakan lele.
Melalui karya tulis ini tim penulis mengajak pembaca untuk kembali kepada Al
Quran sebagai dasar solusi dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan.
15
DAFTAR PUSTAKA
1. https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/hidrologi/kandungan-zat-kimia-pada-
air-hujan
2. [1]( Richtel, M. (May 1, 2007), "Recruiting Plankton to Fight Global
Warming", New York).
3. [2] " (Thurman, H. V. (1997). Introductory Oceanography. New Jersey,
USA: Prentice Hall College. ISBN 0132620723
http://www.google.com/gambar-proses-phytoplankon
4. http://www.nangimam.com/2014/01/kandungan-gizi-dan-manfaat-buah-
mengkudu.html
5. https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/hidrologi/kandungan-zat-kimia-pada-
air-hujan
6. https://nihrawi.wordpress.com/plankton/
7. ^ Genus "Clarias" pada FishBase. Eds. Ranier Froese and Daniel Pauly.
Aug 2007 version
8. Nontji, Anugrah. 2002. Laut Nusantara. Jakarta: Djambatan.
9. Romimohtarto, Kasijan, Sri Juana. 2005. Biologi Laut Tentang Biota Laut.
Jakarta: Djambatan
10. Mujib, Abd. Saddam. 2010. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Plankton
11. [online]. http://wwwsciencelettero7.blogspot.com.
12. Sidiq. 2008. Fungsi planton [online]. http://my.opera.com.diakses.
13. Sunarto. 2010. Karakteristik Biologi dan Peranan Plankton Bagi
Ekosistem
14. http://nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/budidaya/03-
Booklet%20Telur.pdf
15. Menghasilkan Pakan Alami untuk Ikan Hias - Ir. Yusuf Bachtiar & Tim
Lentera - Google Buku
16. Budidaya Ikan Lele (ed. Revisis) Oleh Dra. Ny. S. Rachmatun Suyanto
17. Bangun, A. P.,DR, MHA dan Saworno, B. Khasiat dan Manfaat
Mengkudu. Jakarta: Agromedia Pustaka, 2002.
18. https://www.webkesehatan.com/kandungan-manfaat-lemon/
16
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
2. Anggota
Nama : Luthfiana Rihadatul Aisy
Tempat, tanggal lahir : Bekasi, 12 mei 2002
Jenis kelamin : Perempuan
Jenjang pendidikan : SMA
Umur : 15 tahun
Agama : Islam
NIS :
No. HP : 085742869869
Email : luthfiana146@gmail.com
Alamat : JL.Pemali 1 no.1 Mejasem Barat. Kab.Tegal
Kewarganegaraan : WNI
17
Golongan Darah : O
Hobby : Menulis dan Olahraga bola basket
Cita-cita : Diplomat negara
Motto hidup : Lakukan segala sesuatu hanya untuk memohon ridho Allah
Prestasi: 1. Juara 1 Jakarta Taekwondo Festival tingkat Internasional
2. Juara 2 UPI Taekwondo Challenge tingkat Nasional
18