Anda di halaman 1dari 11

Dewi Saraswati 13.60.

0147

ANALISIS OPSI

1. PENGERTIAN OPSI
Opsi adalah suatu perjanjian / kontrak antara penjual opsi (seller atau writer) dengan
pembeli opsi (buyer), dimana penjual opsi menjamin adanya hak (bukan suatu kewajiban) dari
pembeli opsi untuk membeli atau menjual saham tertentu pada waktu dan harga yang telah
ditetapkan. Pihak pihak yang terlibat dalam opsi adalah para investor dengan investor yang
lainnya dan tidak melibatkan perusahaan penerbit sekuritas saham (emiten) yang dijadikan
opsi. Opsi diterbitkan oleh investor untuk dijual kepada investor lainnya, sehingga perusahaan
yang merupakan emiten dari saham yang dijadikan patokan tersebut tidak mempunyai
kepentingan dalam transaksi opsi tersebut. Emiten saham bersangkutan tidak
bertanggungjawab terhadap pembuatan, penghentian atau pelaksanaan kontrak opsi. Dalam
prakteknya, jenis sekuritas yang bisa dijadikan patokan dalam opsi tidak hanya saham saja,
tetapi bisa berbentuk yang lainnya seperti indeks pasar.
Berdasarkan bentuk hak yang terjadi, opsi bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu opsi
beli (call option) dan opsi jual (put option). Call option adalah opsi yang memberikan hak
kepada pemegangnya untuk membeli saham dalam jumlah tertentu pada waktu dan harga yang
telah ditentukan. Investor yang membeli call option akan berharap harga saham akan naik, dan
akan meraih keuntungan dari kenaikan harga saham tersebut. Dengan membeli opsi, investor
dapat melkukan spekulasi terhadap kenaikan harga saham tanpa harus mempunyai saham
tersebut dan berharap bisa memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham tersebut di masa
datang. Artinya, jika tiba waktu jatuh tempo dan harga saham di pasar naik di atas harga yang
disepakati dalam kontrak opsi, maka investor telah memiliki call option, akan bisa membeli
saham tersebut dengan harga yang lebih murah dibanding harga pasar (sebesar harga yang
disepakati dalam kontrak opsi).
Bentuk sekuritas derivative lainnya, yaitu put opstion adalah opsi yanhg memberikan
hak kepada pemiliknya untuk menjual saham tertentu pada jumlah, waktu dan harga yang telah
ditentukan. Jika kontrak put option dilaksanakan, maka pemegang opsi akan mempunyai hak
untuk menjual saham yang telah ditentukan kepada penjual opsi, pada waktu, jumlah dan harga
yang telah ditentukan pula. Oleh karena itu, investor yang membeli put option mempunyai
harapan yang berkebalikan dengan pemilik call option. Pemegang call option akan berharap
agar harga pasar saham pada saat jatuh tempo berada di bawah harga yang disepakati dalam
kontrak opsi. Jika harga pasar saham di bawah harga yang disepakati dlama kontrak, berarti
pemilik call option akan bisa menjual saham tersebut kepada penjual call optiojn dengan harga
yang lebih tinggi dari harga pasar saham bersangkutan.

1.1. Terminologi Opsi


Untuk lebih memahami sekuritas opsi, terlebih dahulu perlu mengetahui beberapa
terminologi penting yang berhubungan dengan sekuritas opsi. Istilah penting yang terkait
dengan sekuritas opsi, antara lain sebagai berikut:
1. Exercise (strike) price, yaitu harga per lembar saham yang dijadikan patokan
pada saat jatuh tempo. Untuk call option, exercise price berarti harga yang harus
dibayar (dibeli) pemilik opsi beli pada saat jatuh tempo. Sedangkan bagi
pemegang put option, exercise price berarti harga yang akan diterima oleh pemilik
put option dari penjual put option.
2. Expiration date, yaitu batas waktu di mana opsi tersebut dapat dilaksanakn. Ada
dua model expiration date yang bisa diterapkan, yaitu model Amerika dan model
Eropa. Opsi dengan gaya Amerika dapat dilaksanakan kapan saja sampai dengan
batas waktu yang telah ditentukan (expiration date). Sedangkan opsi gaya eropa
dilaksanakn hanya pada saat expiration date.
3. Premi opsi, adalah harga yang dibayarkan oleh pembeli opsi kepada penjual opsi.

1.2. Mekanisme Perdagangan Opsi


Pembahasan mekanisme perdagangan opsi dalam bab ini lebih menggambarkan
mekanisme perdagangan opsi di Amerika. Seperti pada halnya sekuritas lainnya, sekuritas
opsi bisa diperdagangkan pada bursa efek ataupun pada bursa pararel (over-the-counter
market). Pada perdagangan opsi, ada sejenis lembaga kliring opsi ( Option Clearing
Corporation/OLC) yang berfungsi sebagai perantara antara broker yang mewakili pembeli
dengan pihak yang menjual opsi. Lembaga kliring opsi tersebut bertugas untuk
memastikan bahwa masing masing pihak memenuhi kewajibannya.
Dalam mekanisme perdagangan opsi, pihak penjual call option melalui broker yang
ditunjuk menyerahkan sejmlah saham yang dijadikan patokan kepada OCC, dan pembeli
opsi yang akan melaksanakan call option membeli saham tersebut dari OCC, sehingga
transaksi pelaksanaan opsi dilakukan dengan menggunakan perantara OCC, di mana OCC
menjadi pembeli untuk semua penjual dan sekaligus menjadi penjual untuk setiap pembeli.
Oleh karena itu, OCC dapat menjamin bahwa semua hak dapat terpenuhi sesuai dengan
yang ditetapkan dalam kontrak opsi.
Selanjutnya, investor yang akan melaksanakan opsi yang akan menghubungi broker
mereka, dan broker tersebut akan menghubungi OCC untuk melaksanakan opsi tersebut.
Kemudian OCC secara random akan memilih broker yang menjual opsi tersebut dan
menunjuk mereka untuk melaksanakan kewajibannya. Dalm proses tersebut, penjual opsi
tidak boleh melaksanakan transaksi yangsebaliknya untuk menghindari kewajiban,
sehingga penjual call option yang menerima penugasan dari OCC harus menjual saham
yang sudah disepakati, dan untuk penjual put option harus membeli saham tersebut.

2. OPSI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA


Bursa Efek Indonesia (BEI) memulai perdagangan kontrak opsi saham (KOS) pada
tanggal 6 Oktober 2004. Instrument perdagangan ini melengkapi produk BEI selain saham,
waran, bukti right, dan obligasi yang Selma ini telah tersedia. Dengan menambah KOS, BEI
mengharapkan untuk meningkatkan daya Tarik investor untuk berinvestasi. Investasi pada
KOS ditujukan pada para pemodal atau investor baik investor perorangan maupun investor
institusi. KOS merupakan sekuritas yang juga dapat diperjualbelikan antar investor.
BEI mendefinisikan opsi saham sebgai hak yang dimiliki oleh pihak untuk membeli
dana tau menjual kepada pihak lain atas sejumlah saham pada harga dan dalam waktu tertentu..
jadi yang diperjualbelikan pada KOS adalah hak jual atau hak beli atas underlying asset yang
berupa saham induk atau saham acuan. Tidak semua saham yang tercatat di BEI menjadi saham
induk KOS. Akan tetapi, saham induk yang dipilih adalah saham yang memiliki tingkat
frekuensi perdagangan dan fluktuasi harga yang tinggi, serta mempunyai nilai kapitalisasi pasar
yang besar.
Saat ini ada empat saham perusahaan tercatat yang menjadu saham induk. Keempat
saham induk untuk perdagangan KOS di BEI adalah:
PT Astra International Tbk (ASII)
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)
PT HM. Sampoerna (HMSP)
Selain Bapepam, ada empat pihak pelaku utama perdagangan KOS, yaitu PT BEI, PT
KPEI, anggota bursa KOS dan investor. Fungsi BEI adalah memfaisilitasi perdagangan KOS
yang teratur dan efisien. PT KPEI (Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia) mel;aksanakan
fungsi kliring, penjaminan, dan penyelesaian perdagangan KOS. Sedangkan investor ingin
berdagang KOS dapat menghubungi anggota bursa dan mengikuti prosedur perdagnagan yang
berlaku. Saat ini terdapat lebih dari 40 negara bursa KOS.

Untuk bertransaksi KOS, investor seharusnya memahami minimal beberapa istilah


dasar opsi. Exercise (strike) price adalah ahrga yang pemegang opsi akan membayar untuk
membeli atau akan menerima dari menjual per lembar saham induk jika opsi dilaksanakn atau
saham induk ditebus. Strike price ini telah disepakati ketika terjadi perdagangan antara pembeli
dan penjual kontrak opsi.

Agar mekanisme perdagangan KOS dapat terlaksana secara teratur dan efisien, BEI
menetapkan tujuh strike price untuk masing masing call option dan put option pada setiap
saham induk. Harga penutupan saham induk pada hari sebelumnya digunakan sebagai dasar
penentuan strike prie dalam perdagangan KOS.

Expiration date adalah tanggal terakhir opsi dapat dilaksanakan. Setelah wajtu jatuh
tempo lewat, opsi tidak dapat dilaksanakan. Seluruh put option dan call option di BEI dirancang
dengan bulan masa berlaku. Masa berlaku opsi saham yang diperdagangkan di BEI adalah 1
bulan, 2 bulan, atau 3 bulan. Jatuh tempo atau hari berakhirnya setiap seri KOS pada setiap
bulan adalah hari bursa terakhir pada bulan bersangkutan.

Option premium adalah harga yang dibayarkan oleh pembeli opsi kepada penjual opsi
baik call option maupun put option. Premium opsi ditetapkan atas dasar per saham. Sedangkan
besarnya ontrak opsi saaham di BEI adalah 10.000 lembar saham per kontrak opsi. Premium
ini dihasilkan dari proses tawar menawar pembeli dan penjual opsi dalam mesin perdagangan
KOS yang diberi nama JOTS (Jakarta Option Trading System)

Baik pembeli opsi (taker) maupun penjual opsi (writer) adalah para investor. Call
option dan put option diciptakan oleh investor yang menjual suatu KOS. Seperti jenis sekuritas
lainnya di bursa efek, call option dan put option diperjualbelikan di BEI dengan
mempertemukan order beli dan order jual antar para investor.

Pembeli (taker) dan penjual (writer) opsi saham mempunyai harapan yang berlawanan
mempunyai kinerja saham induk dan karenanya juga kinerja opsi. Untuk put option, pembeli
memperkirakan harga saham akan turun, sebaliknya penjual memperkirakan harga saham akan
naik. Sedangkan call option, pembeli memperkirakan harga saham akan naik, sebaliknya
penjual memperkirakan harga saham akan turun.

3. KARAKTERISTIK KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN OPSI


Sebagaimana halnya sekuritas lainnya, sekuritas opsi juga bisa memberikan
keuntungan atau kerugian yang harus diperhatikan investor dalam pengambilan keputusan
investasinya. Pemahaman karakteristik keuntungan dan kerugian opsi akan menjadi lebih
mudah jika mengamati nilai opsi tersebut pada saat opsi dilakukan.
Pembeli call option. Karakteristik keuntungan dan kerugian call option sedikit berbeda
dengan karakteristik keuntungan dan kerugian yang akan diperoleh investor jika membeli
saham. Kerugian investor yang membeli call option bersifat terbatas seharga premi opsi,
sedangkan jika membeli saham, kerugian yang bisa diderita investor bersifat tidak terbatas,
sebesar selisih penurunan harga saham yang bersangkutan.
Penjual call option. Profil keuntungan (kerugian) penjual call option adalah kebalikan
dari profil keuntungan (kerugian) pembeli call option. Oleh karena itu profil keuntungan
penjual call option pada saat expiration date besarnya akan sama dengan kerugian yang diderita
oleh pembeli call option. Profil keuntungan (kerugian) dari penjual call option.
Pembeli put option. Keuntungan maksimum yang bisa diperoleh pembeli put option
bila harga saham turun sampai dengan angka nol, sedangkan kerugian maksimalnya adalah
sebesar premi put option. Untuk investor yang melakukan short selling akan mengalami
keuntungan yang sama besarnya dengan penurnan (kenaikan) harga sagam yang terjadi.
Penjual put option. Keuntungan dan kerugian penjual put option, seperti halnya
penjual call option, juga merupakan sisi kebalikan dari keuntungan dan kerugian pembeli put
option. Keuntungan maksimum yang bisa doiperoleh penjual put option adalah harga premi
opsi, sedangkan kerugian maksimumnya terjadi pada saat harga saham turun mencapai angka
nol. Kerugian maksimum penjual put option adalah sebesar strike price dikurangi dengan harga
premi opsi.
Dari penjelasan tentang keempat posisi dasar dalam perdagangan opsi, dapat
disimpulkan bahwa pembelian call option atau penjualan put option akan memberikan
keuntungan bagi investor jika harga saham yang dijadikan patokan mengalami kenaikan.
Pembelian call option akan memberikan keuntungan potensial yang sifatnya tidak terbatas,
tetapi dengan kerugian maksimum hanya sebesar premi opsi. Sedangkan penjualan put option
akan memberikan keuntungan terbatas sebesar premi opsi dengan kerugian maksimum ketika
harga saham turun menjadi nol.
Sebalinya pembelian put dan penjualan call option akan memberikan keuntungan bagi
investor bila harga saham yang dijadikan patokan mengalami penurunan. Pembelian put option
akan memberikan keuntungan maksimum ketika harga saham turun menjadi nol dan ekrugian
yang mungkin dialami terbatas sampai dengan premi opsi. Sedangkan penjualan call akan
memberikan keuntungan maksimum sebesar premi opsi tetapi kerugian yang mungkin dialami
tidak terbatas tergantung dari kenaikan harga saham yang terjadi di pasar.

3.1. Pengaruh Nilai Waktu Uang dan Dividen


Penjelasan karakteristik keuntungan dan kerugian opus dari sudut pandang investor,
belum memperhitungkan adanya konsep nilai waktu uang. Pembeli opsi harus membayar
kepada penjual opsi sebesar harga premi opsi pada saat opsi tersebut dibeli. Dalam situasi
seperti ini dikatakan terjadi biaya kesempatan, karena pembeli opsi kehilangan kesempatan
untuk memperoleh pendapatan lainnya, seandainya uang untuk membayar premi opsi
tersebut diinvestasikan pada jenis investasi lainnya. Di sisi lainnya, pihak penjual opsi juga
sebenarnya menanggung biaya kesempatan, karena mempunyai kesempatan untuk
memperoleh pemdapatan yang berasal dari penjualan opsi tersebut oleh investor lainnya.
Oleh karena itu, jika factor time value of money diperhitungkan, keempat profil
keuntungan (kerugian) bisa berubah. Harga saham yang merupakan titik impas untuk
pembeli dan penjual opsi tidak akan sama dengan yang etrlihat pada grafik.. demikian pula
titik impas bagi pembeli akan menjadi lebih tinggi dari penjual opsi.
Di samping itu, penjelasamn yang juga tidak memasukkan adanya kemungkinan
bahwa saham yang dijadikan patokan tersebut akan memberikan sejumlah dividen, sehingga
idealnya kita juga perlu memasukkan adanya tambahan pendapatan dari reinvestasi dividen
tersebut. Tetapi untuk mempermudah penjelasan mengenai opsi, maka penjelasan ospi
dalam bab ini akan mengabaikkan factor tersebut.

4. STRATEGI PERDAGANGAN OPSI


Berdasarkan pengetahuan tentang kerakteristik keuntungan dan kerugian opsi, investor
akan dapat menggunakan opsi untuk melindungi portofolio terhadap risiko penurunan harga
pasar (hedging), dan untuk melakukan spekulasi terhadap pergerakan harga sagam. Investor
yang mempunyai ekspektasi bahwa harga saham akan mengalami kenaikan akan membeli call
option dan atau menjual put option. Sebaliknya, jika investor berharap bahwa harga saham
akan turun maka investor akan membeli put option dana tau menjual call option. Dengan
demikian, dalam prakteknya, investor bisa saja melakukan berbagai strategi perdagangan opsi
dengan menerapkan kombinasi beberapa transaksi pembelian atau menjual opsi pada saat
bersamaan agar bisa memperoleh keuntungan yang lebih besar, dana tau meminimalkan
kerugian yang harus dihadapinya.
Dalam kenyataanya, ada banyak strategi perdagangan opsi yang bisa dilakukan
investor, tetapi strategi strategi tersebut pada dasarnya bisa dikelompollan menjadi lima, yaitu
strategi naked, hedge, straddle, kombinasi dan spread.Naked strategy adalah strategi yang
hanya memilih satu posisi dari empat posisi dasar di atas, sedangkan ketiga strategi lainnya
menerapkan kombinasi keempat posisi tersebut untuk menyeimbangkan keuntungan dan
kerugian.

4.1. Naked Strategy


Naked strategy adalah strategi perdagangan opsi yang memilih satu dari empat posisi
di atas, yaitu sebagai pembeli call, penjual call, pembeli put atau penjual put option. Disebut
dengan naked strategy karena strategi tersebut tidka melakukan tindakan yang berlawanan
atau mengambil posisi lain yang dapat mengurangi kerugian dengan cara memiliki saham
yang dijadikan patokan. Pilihan posisi yang akan diambil investor akan tergantung dari
estimasi mengenai kondisi pasar di masa datang.

4.2. Hedge Strategy


Hedge strategy berbeda dengan naked strategy kkarena pada hedge strategy investor
selain mengambil satu posisi dalam perdagangan opsi, juga mengambil posisi yang lain
dalam perdagangan saham yang akan dijadikan patokan dalam opsi tersebut. Tujuan strategi
ini adalah untuk mengurangi kerugian jika terjadi pergerakan harga tidak sesuai dengan
yang diharapkan. Ada dua jenis hedge strategy yang umum dikenal yaitu : 1) covered call
writing strategy dan 2) protective put buying strategy.
Covered call writing strategy. Strategi ini dimaksudkan untuk melindungi portofolio
yang dimiliki terhadap penurunan harga saham dengan cara menjual call option terhadap
saham yang telah dimiliki dalam portofolio. Jika harga saham mengalami penurunan, maka
investor akan mengalami kerugian, tetapi masih mempunyai kesempatan untuk
mendapatkan keuntungan dari investasi kembali pendapatan yang diperoleh dari penjualan
call option.
Protective put buying strategy. Strategi ini dilakukan oleh investor yang ingin
melindungi portofolio yang dimiliki terhadap risiko penurunan nilai pasar dengan cara
membeli put option terhadap saham yang ada dalm portofolio tersebut.
Hal penting yang perlu diperhatikan dalam strategi protective put buying adalah strike
price yang ditentukan dalam put option. Semakin tinggi strike price, maka semakin tinggi
harga minimum yang bisa didapatkan investor untuk setiap lembar saham yang dimiliki.
Tetapi hal ini bukan tanpa biaya, karena semakin tinggi strike price akan semakin tinggi
pula harga opsi. Bagi investor institutional yang ingin menerapkan protectiove put buying
tentu memerlukan dana yang mahal karena baisanya investor institusional memiliki saham
relative beragam. Untuk melindungi portofolio terhadap penurunan harga, maka investor
harus membeli put option untuk setiap saham yang dimiliki dan ini tentu saja akan
membutuhlan biaya yang tidak sedikit. Investor institusional dapat mengurangi biaya
tersebut dengan cara hanya membeli put option terhadap saham saham yang mempunyai
korelasi dengan pasar yang sangat kuat saja.
4.3. Straddle Strategy
Straddle strategy dilakukan dengan cara membeli atau menjual, baik berupa call option
maupun put option yang mempunyai saham patokan, expiration date, dan strike price yang
sama. Penerapan strategi ini akan melibatkan dua opsi yang memiliki karakteristik sama,
tetapi di antara kedua opsi tersebut salah satunya adalah call option dan yang lainnya put
option. Strategi ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu strategi long straddle dan short
straddle. Pada long straddle investor akan membeli put and call option, sedangkan pada
short straddle investor akan menjual kedua opsi tersebut.
Strategi long straddle. Tidak seperti naked strategy yang memperoleh keuntungan
jika pergerakan harga saham yang dijadikan patokan sesuai dengan yang diharapkan,
strategi saham yang memadai, baik untuk kenaikan harga maupun pernurunan harga.
Strategi short straddle. Strategi ini dilakukan oleh investor yang mempunyai estimasi
bahwa pergerakan harga saham tidak terlalu besar atau harga saham relative tidak berubah.

4.4. Strategi Kombinasi


Strategi kombinasi sama seperti strategi straddle, yaitu mengkombinasikan call dan put
option dengan patokan saham yang sama, tetapi strike price dana tau expiration date masing
masing opsi tersebut berbeda. Seperti halnya strategi straddle, strategi kombinasi juga bisa
dilakukan dengan cara membeli atau menjual kedua jenis opsi secara bersama sama.

4.5. Spread Strategy


Pada strategi spread, investor membeli satu seri dalam suatu jenis option dan secara
simultan menjual seri lain dalam kelas option yang sama. Dengan kata lain strategi spread
merupakan strategi di mana pembelian sebuah kelas opsi dibiayai secara keseluruhan oleh
hasil penjualan opsi yang lain. Opsi dikatakan dalam suatu kelas jika sekelompok opsi
mempunyai patokan saham yang sama. Suatu kelas opsi akan terdiri dari berbagai seri opsi.
Satu seri dalam suatu kelas opsi akan terdiri dari opsi opsi yang mempunyai strike price
dan expiration date yang sama.

5. PENILAIAN OPSI
Penilaian terhadap sebuah opsi perlu dilakukan untuk mengestimasi nilai intrinsik suatu
opsi, dan selanjutnya juga akan berguna untuk menentukan harga sebuah opsi. Dalam penilaian
opsi, terkadang menemui situasi dimana harga premi opsi melebihi nilai intrinsiknya.
Kelebihan itu disebut dengan nilai waktu atau premi waktu.
5.1. Nilai Intrinsik dan Premi Waktu
Nilai inrinsik sebuah opsi adalah nilai ekonomis jika opsi tersebut dlaksanakan. Nilai
intrinsic juga sering disebut sebagai nilai ekonomis. Jika tidak ada nilai ekonomis yang
positif dari suatu opsin maka nilai intrinsic opsi tersebut adalah nol. Dengan demikian, call
option akan mempunyai nilai intrinsic yang positif jika harga saham lebih besar dari strike
price. Besarnya nilai intrinsic tergantung dari selisih antara harga saham yang sebenarnya
dengan harga strike price. Tetapi, jika ternyata harga strike price lebih besar dari harga
saham, maka nilai intrinsic dari call option adalah nol.

5.2. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Harga Opsi


Harga sebuah opsi akan dipengaruhi oileh enam factor antara lain:
1. Harga saham yang dijadikan patokan
2. Strike price yang ditetapkan
3. Expiration date dari opsi
4. Volatilitas harga saham yang diharapkan selama umur opsi
5. Tingkat suku bunga jangka pendek selama umur opsi
6. Dividen yang diharapkan diberikan oleh saham yang dijadikan patokan dalam opsi
selama umur opsi tersebut.

ANALISIS KONTRAK BERJANGKA (FUTURES)

1. PENGERTIAN FUTURES
Kontrak futures merupakan perjanjian antara pembeli dan penjual yang berisi hal hal
berikut ini:
1. Pembeli futures setuju untuk membeli sesuatu dari penjual futures, dalam jumlah
tertentu, dengan harga tertentu, dan pada batas waktu yang ditentukan dalam
kontrak.
2. Penjual futures setuju un tuk menjual suatu komoditi atau asset tertentu kepada
pembeli futures, dalam jumlah tertentu, dengan harga tertentu, dan pada batas
waktu yang ditentukan dalam kontrak.

Dari pengertian di atas, kontrak futures bisa didefinisikan juga sebagai suatu
kesepakatan kontrak tertulis antara dua pihak untuk melakukan dan menerima penyerahan
sejumlah asset/komoditi dalam jumlah, harga, dan batas waktu tertentu. Dalam perkembangan
perdagangan futures, asset atau komoditi yang bisa diperjualbelikan tidak hanya terbatas pada
komoditi pertanian atu pertambangan saja, tetapi juga sudah mencakup asset finansial.

Dalam kontrak futures, ada beberapa terminlogi penting yang perlu diperhatikan antara
lain sebagai berikut:

1. Seuatu (komoditi/asset) yang disetujui kedua pihak untuk dipertukarkan disebut


dengan underlying asset.
2. Tanggal yang ditetapkan untuk melakukan transaksi disebut dengan settlement
date atau delivery date.
3. Harga yang telah disepakati oleh kedua belah pihak yang berkepentingan untuk
melakukan transaksi disebut dengan futures price.
4. Pihak yang menyetujui kontrak untuk membeli asset yang menjadi patokan di
kemudian hari disebut sebagai pemilik (owner) kontrak futures, atau dikatakan
mengambil posisi long futures atau long position
5. pihak yang menyetujui kontrak untuk menjual asset patokan tersebut di kemudian
hari disebut sebagai penjual (seller) kontrak futures, atau disebut juga berada pada
posisi short futures atau short position.

2. SEJARAH DAN PRINSIP PRINSIP DALAM KONTRAK FUTURES


Latar belakang munculnya perdagangan futures pada dasarnya bisa dijelaskan dar teori
evolusi pasar. Bentuk perdagangan pertama kali dilakukan dengan system berter (pertukarang
langsung). Barter akan terjadi jika ada dua pihak yang memiliki kepentingan dan minat yang
sama untuk melakukan pertukaran barang. System perdagangan seperti ini seringkali menemui
kegagalan akibat tidak adanya dukungan informasi dan transportasi yang memungkinkan
pertemuan kepentingan pihak pihak yang ingin melakukan barter.
Perkembangan lebih lanjut, seiring dengan kemajuan teknologi produksi dan
transportasi yang memungkinkan manusia untuk memproduksi produk secara massal dan
selanjutnya menukarkan produk tersebut dengan produk lainnya, mengakibatkan munculnya
pusat pusat perdagangan sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli.
Seringkali, akibat kendala komunikasi dan transportasi yang belum memadai di antara
pembeli dan penjual, menyebabkan munculnya hambatan hambatan dalam perdagangan. Hal
ini tentu saja bisa merugikan pihak pembeli maupun penjual. Barang yang terlalu lama
disimpan atau tidak laku akan bisa menyebabkan produk yang dijual membusuk ataupun
herganya menjadi sangat rendah. Kondisi seperti ini dahulu memunculkan inisiatif di Eropa
untuk menemukan suatu mekanisme perdagangan komoditi pertanian yang bisa mengatasi
masalah tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut, mselanjutnya menemukan suatu
mekanisme perdagangan dengan menggunakan instrument yang disebut kontrak forward.
Dalam kontrak forward ini, dua belah pihak penjual dan pembeli bernegosiasi dan
menandatangani kontrak tertulis yang berisi kesanggupan kedua belah pihak untuk
memperjualbelikan suatu komoditi dalam jumlah dan kualitas tertentu, pada tingkat harga
tertentu di kemudian hari. Mekanisme ini ditujukan untuk mengurangi risiko ketidakpastian
harga komoditi di masa datang. Tapi, permasalahan yang muncul selanjutnya adalah seringnya
ditemui kesulitan untuj menjual kembali komoditi tersebut pada pihak yang benar benar akan
menggunakan komoditi setelah pelunasan kontrak (banyak pembeli kontrak forward yang tidak
menggunakan komoditi tersebut untuk keperluan sendiri). Di samping itu, belum adanya
standarisasi spesifikasi asset (karena spesifikasi merupakan produk negosiasi) selanjutnya akan
memunculkan masalah likuiditas dari kontrak forward itu sendiri.
Selanjutnya, untuk mengatasi masalah tersebutm kontrak forward ini banyak
diperjualbelikan di pasar yang terorganisir sebagai bentuk sekuritas berharga yang bisa
diperjualbelikan, yang sudah memuat spesifikasi komoditi yang sudah terstandarisasi dan
terjamin mutunya. Bentuk perdagangan kontrak forward yang sudah memenuhi standar yang
ditetapkan melalui mekanisme pasar yang terorganisir ini selanjutnya menimbulkan bentuk
sekuritas derivative baru yang disebut sebagai kontrak futures.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam beberapa hal kontrak forward
dan kontrak futures memiliki kesamaan, meskipun bisa ditarik dua perbedaan yang mendasar.
Perbedaan pertama adalah bahwa kontrak forward merupakan kontrak yang dinegosiasikan
oleh kedua belah pihak (terkadang melibatkan perantara bank investasi), dan diperjualbelikan
di pasar non-reguler. Sedangkan, kontrak futures merupakan kontrak yang dilakukan oleh dua
pihak (juga melibatkan broker dan lembaga kliring) yang memuat spesifikasi yang
terstandarisir pada pasar regular yang terorganisir.
Perbedaan kedua terkait dengan bagaimana memperlakukan perubahan harga dan arus
kas yang terjadi. Pada kontrak forward, nilai dan arus kas ditentukan pada tanggal
penyerahan/pelunasan kontrak. Nilai ini bisa negative atau positif tergantung dari selisih harga
pasar komoditi tersebut pada saat jatuh tempo dengan harga komoditi yang disepakati dalam
kontrak forward. Sedangkan, pada kontrak futures, nilai futures dan arus kas diseusaikan setiap
hari sesuai dengan perubahan harga pasar komoditi yang terjadi setiap harinya. Perlakuan
seperti ini diistilahakan marked-to-market .

Pihak Pembeli Market Maker Pihak Penjual


(long position) (bank investasi) (short position)

Kontrak Forward

3. MEKANISME DAN FUNGSI BURSA KONTRAK FUTURES


Perdagangan kontrak futures merupakan perkembangan dari system perdagangan
kontrak forward. Perdagangan kontrak futures merupakan hail perkembangan dari system
perdagangan kontrak forward yang terstandarisasi dan dilakukan pada pasar yang terorganisir.
Standarisasi ini pada awalnya bertujuan untuk meningkatkan likuiditas kontrak forward
sehingga pemegang kontrak forward menjual kembali kontrak tersebut dengan mudah.
Beberapa spesifikasi yang distandarisir dalam kontrak futures adalah jumlah, kualitas, waktu
penyerahan, tempat penyerahan, serta syarat syarat pembayaran dan prosedur dalam
penyerahan komoditi yang menjadi asset patokan dalam kontrak. Dengan demikian, komponen
yang akan dinegosiasikan dalam transaksi kontrak futures antara penjual dan pembeli adalah
komponen harga. Kemudahan tersebut akan membuat likuiditas jual/beli kontrak berjangka
menjadi semakin tinggi.
Harga dari suatu kontrak futures ditetapkan melalui persaingan terbuka antarpelaku
pasar/anggota bursa melalui du acara. Pertama, penetapan harga dilakukan dengan system
lelang terbuka di lantai bursa; cara kedua, dengan melalui system perdagangan elektronik
dengan menggunakan computer.
Semua aktivitas dalam transaski kontrak futures yang sudah terstandarisir dilakukan
dalam bursa yang teroganisir, dengan bantuan sebuah lembaga kliring. Dengan demikian,
perdagangan dalam bursa kontrak futures akan berfungsi sebagai berikut:
1. Transfer risiko (risk transfer). Bursa konyrak futures bisa dijadikan sarana oleh
para hedger (pihak yang melakukan hedging) untuk mengendalikan risikop harga
yang melekat pada komoditas yang menjadi patokan kepada pihak speculator yang
melakukan perhitungan risiko untuk mendapatkan keuntungan.
2. Pembentukan harga (price discovery). Bursa kontrak futures bisa dijadikan sarana
pembentukan harga pasar yang transparan dan terbuka karena dibentuk melalui
proses persaingan harga yang terbuka. Harga yang terbentuk nantinya juga sudah
akan mencerminakn kekuatan Tarik menarik antara permintaan dan penawaran
dari komoditi yang menjadi asset patokan.
3. Stabilitas keuangan (financial stability). Para hedger yang melakukan lindung
nilai (hedging) terhadap asset yang dijadikan patokan akan lebih mudah
menentukn tingkat keuntungan yang diharapkannya, karena dalam perdagangan
di bursa kontrak futures, kepastian pencapaian nilai dari asset yabg akan dijual
sudah dilindungi nilainya.
4. Pengawasan mutu (quality control). Spesifikasi tentang mutu asset patokan yang
tercantum secara spesifik dalam kontrak futures akan bisa dijadikan acuan untuk
menjamin kesesuaian mutu asset secara fisik dengan spesifikasi mutu yang
tercantum dalam kontrak futures.
5. Pengumpulan informasi yang efisien (efficient information gathering). Dengan
adanya bursa terorganisir, maka informasi antar pelaku padar yang ingin
bertransaksi akan bisa dilakukan dengan efisien (cept, mudah, dan sekaligus
murah)

4. MANFAAT KONTRAK FUTURES


Perkembangan transaksi futures yang sangat pesat menunjukkan betapa sekuritas
derivative itu sudah menjelma menjadi alternative investasi yang cukup menarik dan banyak
diilih investor. Pada dasanya ada dua motivasi utama dari para investor yang melakukan
investasi dalam bentuk transaksi kontrak futures, yang terkait dengan manfaat yang ditawarkan
oleh sekuritas ini, yaitu: pertama, sebagai sarana untuk melakukan lindung nilai (hedging)
terhadap risiko perubahan harga di masa depan; dan kedua, juga sebagai ajang melakukan
spekulasi untuk memperoleh keuntungan.

4.1. Futures sebagai Lindung Nilai


Salah satu manfaat utama yang bisa diberikan kontrak futures adalah untuk melindungi
nilai (hedging) asset yang dijadikan patokan dari ancaman risiko ketidakpastian peruabhana
harga di masa dpean. Manfaat ini juga sejalan dengan motivasi awal yang melatarbelakangi
munculnya instrument kontrak futures ini.
Piahk yang melakukan transaksi dalam kontrak futures untuk tujuan lindung nilai
disebut juga para hedger. Para hedger ini bisa melakukan kegiatan perdagangan komoditi
secar fisik dan juga memanfaatkan kontrak futures untuk mengurangi risiko perubahan
harga di masa depan. Para hedger ini biasanya terdiri dari para produsen, maupun para
pedagang komoditi.
Dalam penggunaan futures sebagai lindung nilai, investor harus emngambil psosisi
yang ebrlawanan dengan posisis investor ebrsangkutan pada perdagangan asset secara fisik.
Oleh karena itu, ada dua alternative posisi hedging yang bisa dilakukan investor adalah
sebagai berikut:
1. Short hedge (menjual futures). Investor yang mengambil posisi ini mempunyai
komoditi atau asset yang menjadi underlying dalam kontrak futures yang
dijualnya secara fisik. Dengan menjual futures maka investor akan terlindung dari
risiko penuruannan harga yang mungkin akan terjadi di masa depan. Alternatif
posisi ini biasanya dilakukan oleh ppara petani yang bertujuan untuk mendapatkan
kepastian harga sesuai dengan yang diharapkannya.
2. Long hedge (membeli futures). Pada posisi ini investor tidak memiliki komoditi
atau asset yang menjadi undelying pad kontrak futures yang akan dibelinya. Hal
ini dilakukan investor yang berkeinginan untuk memiliki komoditia atau asset
tersebut di amsa datang, sehingga dengan cara membeli kontrak futures terhadap
komoditi atau asset tersebut, maka investor dapat terlindung dari risiko kenaikan
harga di masa yang akan datang. Pihak yang biasanya melakukan alternative
posisi hedging seperti ini adalah para eksportir atau pemakai bahan baku untuk
menjaga kontinuitas persedianaanya.

4.2. Futures sebagai Sarana Spekulasi


Manfaat utama lain yang bisa diperoleh dari transaksi kontyrak futures adlaah sebagai
ajang spekulasi untuk memperoleh keuntungan dari perubahan harga yang terajdi. Pihak
pihak yang melakuakn transaksi kontrak futures untuk tujuan spekulasi sering disebut juga
sebagai para speculator. Para speculator ini secara sukarela menanamkan modalnya dalam
yransaksi kontrak futures yang berisiko untuk memeproleh keuntungan secara cepat. Bagi
seornag speculator salah satu car tercepat untuk memeproleh keuntungan adalah dengan
cara membeli sata harga rendag dan menjual ketika harga tinggi. Peran para speculator ini
tidka selamanya terkesan negative, justru seblaiknya dengan adanya para speculator pasar
menjadi lebih likuid. Dalam kenyataannya, para speculator ini memang hanya mengerjar
return dari pergerakan harga di masa depan saja,s ehingga mereka jarang melakukan transasi
pada perdagangn komoditi atau asset yang menjadi underlying.

5. KAS DALAM KONTRAK FUTURES


Pada saat seorang investor sudha mengambil suatu posisis pad kontrak futures, maka
investor harus menyimpan sejumlah dana minimum per kontrak yang telah ditentukan pada
lembaga kliring. Jumlah dana minimum tersebut disebut dengan margin awal. Masing masing
broker bebas untuk menentukan margin awal yang diisyaratka, di ata batas minimum yang telah
ditetapkan lembaga kliring. Margin awal itu kemudian akan dimasukkan dalam rekneing, dan
saldo dalam rerkening itu akan menunjukkan ekuitas yang dimiliki investor. Psosis ekuitas
investor akan berubah seusaiu dengan fluktuasi harga kontrak futures.
Selanjutnya, pada akhir hari perdagangan akan ditentukan settlement price untuk
kontrak future. Harga settlement tersebut berbeda dengan harga penutupan yang telah banyak
dikenal orang sebagai harga akhir sekuritas pada saat perdagangan terakhir pada hari tersebut.
Harga settlement adalah nilai yang dianggap representative untuk akhir hari perdagangan.
Sebuah komite dalam lembaga kliring, disebut dengan pit committee, akan melihat semua
perdagangan pada menit menit terakhirdan mengidentifikasiakn rata rata harga yang terjadi.
Elmbaga kliring kemudian menggunakan harga settlement tersebut untuk menentukan posisi
investor, sehingga keuntungan atau kerugian akibat harga tersebut akan dengan cepat
direfleksikan dalam rekening ekuitas investor.

6. PENILAIAN FUTURES
Salah satu hal utama yang eprlu dipahami dalam kontrak futures adalah bagaimana
menentukan harga futures. Dlama penentuan harga futures ini, perlu memperhatikan strategi
yang dipakai oleh pihak pihak yang melakukan transaksi kontrak futures ada tiga komponen
utama yang perlu diperhatikan dalam penentuan harrga futures yang wajar dalam psosi
ekulibrium,s ebagai ebrikut:
1. Harga asset yabg menjadi patokan (underlying asset) di pasar;
2. Yield yang bisa diperoleh sampai dengan settlement date. Yield ini biasanya
dihitung dalam persentase, yang menunjukkan tingkat return hrapan dari kontrak
futures pada saat settlement date.
3. Tingkat suku bunga untuk meminjam atau menabung dana sampai dengan
settlement date. Dalam periode pemegangan kontrak futures, ada kemungkinan
bahwa pihak pihak yang terlibat dalam transaksi kontrak futures meminjam
sejumlah dana untuk memenuhi margin minimal yang hars dipertahankan yang
telah melewati batas minimum, atau menabung kelebihan dana yang diperolehnya
dari maintenance margin.

DAFTAR PUSTAKA

Tandelilin, E. 2010. Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi. 1-th edition. Kanisius-
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai