Universitas Indonesia
Depok
2016
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang diberikan
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis berupa makalah PBL-2 yang berjudul
Penurunan Permukaan Tanah Di DKI Jakarta dengan tepat waktu. Banyak rintangan yang
telah penulis lalui untuk menyelesaikan makalah ini, tetapi tetap tidak menyurutkan niat yang
sudah bulat untuk menyelesaikannya.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memperdalam wawasan penulis tentang
masalah penurunan permukaan tanah yang terjadi di DKI Jakarta dan untuk memenuhi tugas
mata kuliah MPKT-B. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih terhadap pihak-pihak yang
membantu dalam penulisan makalah ini, yaitu Bapak Ir. Nusyirwan Radjab, M.M. selaku
fasilitator kelas MPKT B-28. Atas bimbingannya, penulis ucapak terima kasih.
Demikian makalah PBL-2 ini penulis susun, dengan harapan, bermanfaat bagi semua
pihak dan dapat mengurangi dampak dari permasalahan yang dibicarakan dalam makalah ini.
Apabila ada kesalahan, mohon dimaklumi karena kemampuan penulis yang terbatas. Oleh
karena itu, dengan segala kekurangan, penulis mengharapkan saran dan kritik dari para
pembaca makalah PBL-2 ini untuk menghasilkan karya yang lebih baik. Akhir kata, penulis
ucapkan terima kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN......................................................................................................1
Latar Belakang...........................................................................................................1
Rumusan Masalah......................................................................................................1
Tujuan.........................................................................................................................2
Manfaat......................................................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN.......................................................................................................3
Pengertian...................................................................................................................3
Karakteristik Tanah di DKI Jakarta............................................................................3
Faktor Penyebab Penurunan Permukaan Tanah.........................................................4
Dampak Penuruna Permukaan Tanah.........................................................................5
Cara Mengatasi Penurunan Permukaan Tanah...........................................................5
Upaya Pemerintah Dalam Upaya Penyelesaian.........................................................6
BAB III : KESIMPULAN........................................................................................................7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
DKI Jakarta adalah ibukota negara Indonesia. Perkembangan DKI Jakarta yang
ditandai dengan pembangunan yang semakin pesat. Pembangunan di DKI Jakarta
didukung oleh beberapa faktor selain menjadi pusat pemerintahan, DKI Jakarta juga
merupakan pusat kegiatan ekonomi sejak dahulu. Hal inilah yang menyebabkan
penduduk Indonesia dari berbagai daerah melakukan urbanisasi ke DKI Jakarta untuk
memperbaiki kualitas hidup mereka. Perkembangan yang terjadi di DKI Jakarta ini
tentunya berdampak pada perubahan kondisi fisik kota Jakarta. Salah satu dampak yang
ditimbulkan adalah permasalahan penurunan permukaan tanah (land subsidence)
terutama di daerah Jakarta Utara.
Jakarta Utara adalah salah satu kota metropolitan yang letaknya berbatasan
dengan Laut Jawa di bagian utara. Jakarta Utara merupakan kota di DKI Jakarta yang
mengalami penurunan permukaan tanah paling parah yaitu di wilayah Pademangan,
Ancol, Penjaringan, Cengkareng, Tanjung Priok, Cilincing, dan Pulogadung. Data dari
Dinas Perindustrian dan Energi menunjukkan, di daerah-daerah tersebut telah terjadi
penurunan lebih dari 100 cm. Penurunan permukaan tanah tersebut dipengaruhi oleh
letak geografis dan pengaruh konsolidasi. Penurunan tanah ini jika dibiarkan secara
terus menerus akan mengakibatkan kerugian baik material maupun korban jiwa.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas mengenai faktor penyebab
terjadinya penurunan permukaan tanah, dampak yang ditimbulkan, cara mengatasi
penurunan permukaan tanah dan penggunaan teknologinya, serta usaha yang dilakukan
pemerintah dan upaya penyelesaian dari permasalahan penurunan permukaan tanah di
DKI Jakarta ini.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penurunan permukaan tanah (land subsidence)?
2. Apa faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan permukaan tanah?
3. Apa dampak yang ditimbulkan dari penurunan permukaan tanah?
4. Bagaimana cara menanggulangi masalah penurunan permukaan tanah?
5. Apa upaya yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan masalah penurunan
permukaan tanah di DKI Jakarta?
Tujuan
1. Mengetahui penyebab terjadinya penurunan permukaan tanah di DKI Jakarta
2. Mengetahui dampak yang ditimbulkan dari penurunan permukaan tanah
1
3. Mengetahui cara menanggulangi masalah penurunan permukaan tanah dan
teknologi yang digunakan
Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan tentang
penurunan permukaan tanah yang terjadi di DKI Jakarta sehingga kita dapat
mengetahui penyebab dan dampak dari penurunan permukaan tanah serta mengetahui
bagaimana cara menanggulangi masalah ini untuk menjadikan DKI Jakarta yang lebih
baik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian
Penurunan permukaan tanah (land subsidence) adalah fenomena deformasi
permukaan bumi secara vertikal. Penurunan permukaan tanah juga dapat didefinisikan
sebagai peristiwa turunnya permukaan tanah akibat terjadinya perubahan volume pada
lapisan-lapisan batuan di bawahnya. Penurunan permukaan tanah ini dapat berlangsung
dalam waktu yang lama, sehingga jika ini terjadi terus menerus, daerah-daerah yang
mengalami penurunan tanah akan mengalami dampak dari penurunan tanah itu sendiri,
sedangkan penurunan tanah itu sendiri tidak merata di setiap daerah. Penurunan tanah
khususnya di wilayah DKI Jakarta ini terbesar didominasi di Jakarta bagian utara.
Setiap tahunnya terjadi penurunan 5-10 cm, yang berakibat 40% dari Jakarta saat ini
berada dibawah permukaan laut.
3
kimia batuan, pengendapan batuan, dan pergerakan kerak bumi atau lempeng
tektonik. Selain faktor-faktor tersebut, penurunan permukaan tanah juga dapat
disebabkan oleh aktivitas vulkanik. Namun, DKI Jakarta tidak terpengaruh secara
langsung karena jauh dari daerah vulkanik.
b) Faktor Buatan
Tidak hanya disebabkan oleh aktivitas geologis bumi, penurunan permukaan
tanah juga dapat disebabkan oleh aktivitas manusia. Faktor-faktor tersebut adalah
pengambilan bahan cair yaitu air tanah dan beban bangunan (settlement).
Pengambilan bahan cair (air tanah) dilakukan secara besar-besaran yang
menyebabkan kekosongan pori-pori tanah sehingga tekanan, hidrostatis dii bawah
permukaan tanah berkurang sebesar hilangnya air tanah.
Penurunan tanah yang disebabkan oleh beban bangunan dibagi menjadi dua;
penurunan sementara dan penurunan konsolidasi. Penurunan sementara adalah
akibat dari deformasi elastik tanah kering, basah, dan jenuh air tanpa adanya
perubahan kadar air. Sedangkan, penurunan konsolidasi maksudnya adalah
perubahan volume tanah jenuh air karena keluarnya pori-pori tanah.
4
Seperti yang kita ketahui, pembangunan pesat di Jakarta menyebabkan
permukiman semakin padat dan kurangya kawasan terbuka. Dengan adanya
penurunan tanah ini, kerusakan sangat mungkin terjadi pada gedung-gedung dan
infrastruktur lain yang berada di atas permukaan tanah, bahkan dapat mengarah
pada meledaknya pipa gas di daerah tersebut karena tekanan yang ditimbulkan
oleh penurunan permukaan tanah.
c) Kerugian ekonomi
Tidak hanya kerugian ekonomi langsung (direct losses) seperti kerusakan
infrastruktur dan kehilangan harta benda, penurunan permukaan tanah juga
menyebabkan kerugian ekonomi tidak langsung (indirect losses) seperti
berkurangnya pendapatan, hilangnya mata pencaharian, guncangan bisnis, dan
menurunnya pertumbuhan ekonomi.
d) Menurunnya tingkat kesehatan dan sanitasi
Masalah kesehatan dan sanitasi muncul karena bercampurnya air bersih dan air
kotor yang berada di permukiman warga akibat banjir dan rob. Lalu, air tersebut
digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti mandi, mencuci, dan bahan
konsumsi. Maka, tingkat kesehatan dan sanitasi di daerah tersebut semakin
menurun.
5
InSAR atau Interferometric Synthetic Aperture Radar merupakan teknologi
penginderaan jauh yang menggunakan citra hasil radar. InSAR memiliki dua
tahapan, yaitu pembentukan citra radar dan pembentukan citra interferogram
untuk melihat bentuk permukaan topografi
6
BAB III
KESIMPULAN
Penurunan permukaan tanah adalah bentuk deformasi vertikal terhadap tanah yang
disebabkan oleh unsur geologis dan juga aktivitas manusia. Penurunan tanah
memberikan banyak dampak negatif mulai dari perubahan kondisi fisik kota, kerugian
ekonomi, sampai masalah kesehatan yang dapat mengganggu kelangsungan hidup
masyarakat. Solusi dari permasalahan ini dapat dilakukan melalui perbaikan struktur
bangunan, pengembangan regulasi akan eksploitasi air tanah, dan pemantauan
penurunan permukaan tanah yang dilakukan dengan pengembangan TIK seperti GPS
dan InSAR.
7
DAFTAR PUSTAKA