Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MPKT-B PBL-2

PENURUNAN PERMUKAAN TANAH DI DKI JAKARTA

Disusun oleh Home Group-5 :


Irene Abigail Wisyamukti (1606907833) / Teknik Kimia
Puteri Kartika Santoso (1606907852) / Teknik Kimia
Mohamad Irfan Wibisono (1606907921) / Teknik Kimia
Nadia Salsabila (1606907934) / Teknik Kimia
Maharani Kusumowidjojo (1606908086) / Arsitektur
Muhammad Luthfi Fikri / Arsitektur
Thalia Sabrina Atmanagara / Arsitektur

Universitas Indonesia
Depok
2016
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang diberikan
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis berupa makalah PBL-2 yang berjudul
Penurunan Permukaan Tanah Di DKI Jakarta dengan tepat waktu. Banyak rintangan yang
telah penulis lalui untuk menyelesaikan makalah ini, tetapi tetap tidak menyurutkan niat yang
sudah bulat untuk menyelesaikannya.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memperdalam wawasan penulis tentang
masalah penurunan permukaan tanah yang terjadi di DKI Jakarta dan untuk memenuhi tugas
mata kuliah MPKT-B. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih terhadap pihak-pihak yang
membantu dalam penulisan makalah ini, yaitu Bapak Ir. Nusyirwan Radjab, M.M. selaku
fasilitator kelas MPKT B-28. Atas bimbingannya, penulis ucapak terima kasih.
Demikian makalah PBL-2 ini penulis susun, dengan harapan, bermanfaat bagi semua
pihak dan dapat mengurangi dampak dari permasalahan yang dibicarakan dalam makalah ini.
Apabila ada kesalahan, mohon dimaklumi karena kemampuan penulis yang terbatas. Oleh
karena itu, dengan segala kekurangan, penulis mengharapkan saran dan kritik dari para
pembaca makalah PBL-2 ini untuk menghasilkan karya yang lebih baik. Akhir kata, penulis
ucapkan terima kasih.

Depok, 20 Desember 2016

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN......................................................................................................1
Latar Belakang...........................................................................................................1
Rumusan Masalah......................................................................................................1
Tujuan.........................................................................................................................2
Manfaat......................................................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN.......................................................................................................3
Pengertian...................................................................................................................3
Karakteristik Tanah di DKI Jakarta............................................................................3
Faktor Penyebab Penurunan Permukaan Tanah.........................................................4
Dampak Penuruna Permukaan Tanah.........................................................................5
Cara Mengatasi Penurunan Permukaan Tanah...........................................................5
Upaya Pemerintah Dalam Upaya Penyelesaian.........................................................6
BAB III : KESIMPULAN........................................................................................................7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
DKI Jakarta adalah ibukota negara Indonesia. Perkembangan DKI Jakarta yang
ditandai dengan pembangunan yang semakin pesat. Pembangunan di DKI Jakarta
didukung oleh beberapa faktor selain menjadi pusat pemerintahan, DKI Jakarta juga
merupakan pusat kegiatan ekonomi sejak dahulu. Hal inilah yang menyebabkan
penduduk Indonesia dari berbagai daerah melakukan urbanisasi ke DKI Jakarta untuk
memperbaiki kualitas hidup mereka. Perkembangan yang terjadi di DKI Jakarta ini
tentunya berdampak pada perubahan kondisi fisik kota Jakarta. Salah satu dampak yang
ditimbulkan adalah permasalahan penurunan permukaan tanah (land subsidence)
terutama di daerah Jakarta Utara.
Jakarta Utara adalah salah satu kota metropolitan yang letaknya berbatasan
dengan Laut Jawa di bagian utara. Jakarta Utara merupakan kota di DKI Jakarta yang
mengalami penurunan permukaan tanah paling parah yaitu di wilayah Pademangan,
Ancol, Penjaringan, Cengkareng, Tanjung Priok, Cilincing, dan Pulogadung. Data dari
Dinas Perindustrian dan Energi menunjukkan, di daerah-daerah tersebut telah terjadi
penurunan lebih dari 100 cm. Penurunan permukaan tanah tersebut dipengaruhi oleh
letak geografis dan pengaruh konsolidasi. Penurunan tanah ini jika dibiarkan secara
terus menerus akan mengakibatkan kerugian baik material maupun korban jiwa.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas mengenai faktor penyebab
terjadinya penurunan permukaan tanah, dampak yang ditimbulkan, cara mengatasi
penurunan permukaan tanah dan penggunaan teknologinya, serta usaha yang dilakukan
pemerintah dan upaya penyelesaian dari permasalahan penurunan permukaan tanah di
DKI Jakarta ini.

Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penurunan permukaan tanah (land subsidence)?
2. Apa faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan permukaan tanah?
3. Apa dampak yang ditimbulkan dari penurunan permukaan tanah?
4. Bagaimana cara menanggulangi masalah penurunan permukaan tanah?
5. Apa upaya yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan masalah penurunan
permukaan tanah di DKI Jakarta?

Tujuan
1. Mengetahui penyebab terjadinya penurunan permukaan tanah di DKI Jakarta
2. Mengetahui dampak yang ditimbulkan dari penurunan permukaan tanah

1
3. Mengetahui cara menanggulangi masalah penurunan permukaan tanah dan
teknologi yang digunakan

Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan tentang
penurunan permukaan tanah yang terjadi di DKI Jakarta sehingga kita dapat
mengetahui penyebab dan dampak dari penurunan permukaan tanah serta mengetahui
bagaimana cara menanggulangi masalah ini untuk menjadikan DKI Jakarta yang lebih
baik.

2
BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian
Penurunan permukaan tanah (land subsidence) adalah fenomena deformasi
permukaan bumi secara vertikal. Penurunan permukaan tanah juga dapat didefinisikan
sebagai peristiwa turunnya permukaan tanah akibat terjadinya perubahan volume pada
lapisan-lapisan batuan di bawahnya. Penurunan permukaan tanah ini dapat berlangsung
dalam waktu yang lama, sehingga jika ini terjadi terus menerus, daerah-daerah yang
mengalami penurunan tanah akan mengalami dampak dari penurunan tanah itu sendiri,
sedangkan penurunan tanah itu sendiri tidak merata di setiap daerah. Penurunan tanah
khususnya di wilayah DKI Jakarta ini terbesar didominasi di Jakarta bagian utara.
Setiap tahunnya terjadi penurunan 5-10 cm, yang berakibat 40% dari Jakarta saat ini
berada dibawah permukaan laut.

Karakteristik Tanah DKI Jakarta


Karakteristik tanah di wilayah Jakarta Utara yaitu tanah urugan di atas tanah
dasar yang lunak berupa marine clay. Urugan di atas marine clay ini dilakukan sesuai
dengan kebutuhan dan ketersediaan tanah timbunan agar masyarakat bisa beraktivitas
diatasnya. Ada yang menggunakan pasir koral, pasir laut, tanah merah, ataupun puing-
puing.
Semakin ke Utara, lapisan marine clay ini semakin tebal, lapisan ini terletak di
atas lapisan lahar atas (cemented silty sand. Kedalaman permukaan lapisan lahar atas ini
semakin ke Utara semakin dalam; sekitar 12 m di Selatan Jakarta, dan sekitar 18 m di
Utara Jakarta. Karena lapisan lahar ini adalah produk letusan gunung berapi, maka
semakin jauh dari sumbernya terjadi inter fingering.
Jakarta memiliki permukaan datar dengan ketinggian antara 0-15 mdpl dengan
lebar 7-40 km, meliputi tanggul pematang pantai, daerah rawa, dan dataran delta, yang
dikenal sebagai Dataran Rendah Jakarta. Kurang lebih 40% dari wilayah Provinsi DKI
Jakarta memiliki ketinggian di bawah permukaan laut. Hal ini ditambah dengan 13
sungai yang mengaliri Jakarta menyebablan kecenderungan untuk semakin rentannya
wilayah Jakarta untuk tergenang air dan banjir pada musin hujan.

Faktor Penyebab Penurunan Permukaan Tanah


a) Faktor Alami
Faktor alami yang menyebabkan penurunan permukaan tanah adalah siklus
geologi yang terdiri dari pelapukan batuan yang dipengaruhi oleh sifat fisika dan

3
kimia batuan, pengendapan batuan, dan pergerakan kerak bumi atau lempeng
tektonik. Selain faktor-faktor tersebut, penurunan permukaan tanah juga dapat
disebabkan oleh aktivitas vulkanik. Namun, DKI Jakarta tidak terpengaruh secara
langsung karena jauh dari daerah vulkanik.

b) Faktor Buatan
Tidak hanya disebabkan oleh aktivitas geologis bumi, penurunan permukaan
tanah juga dapat disebabkan oleh aktivitas manusia. Faktor-faktor tersebut adalah
pengambilan bahan cair yaitu air tanah dan beban bangunan (settlement).
Pengambilan bahan cair (air tanah) dilakukan secara besar-besaran yang
menyebabkan kekosongan pori-pori tanah sehingga tekanan, hidrostatis dii bawah
permukaan tanah berkurang sebesar hilangnya air tanah.
Penurunan tanah yang disebabkan oleh beban bangunan dibagi menjadi dua;
penurunan sementara dan penurunan konsolidasi. Penurunan sementara adalah
akibat dari deformasi elastik tanah kering, basah, dan jenuh air tanpa adanya
perubahan kadar air. Sedangkan, penurunan konsolidasi maksudnya adalah
perubahan volume tanah jenuh air karena keluarnya pori-pori tanah.

Dari faktor-faktor yang disebutkan di atas, penurunan permukaan tanah di DKI


Jakarta sebagian besar disebabkan oleh eksploitasi air tanah yang berlebihan dan beban
bangunan yang terlalu berat. Berdasarkan data Departemen ESDM tahun 2007, jumlah
air tanah terekstraksi mencapai titik tertinggi pada tahun 1995 dan jumlah sumur pompa
terus meningkat pada tahun-tahun berikutnya tetapi jumlah air terekstraksi terus
menurun. Selain itu, DKI Jakarta yang semakin padat akan bangunan membuat tanah di
Jakarta terutama Jakarta Utara tidak kuat menahan beban bangunan tesebut. Kondisi ini
diperburuk dengan kecenderungan meningkatnya muka air laut sampai hampir di
sebagian besar kota-kota dunia akibat pemanasan global (global warming). Penurunan
daratan ini dapat dijadikan salah satu indikator tentang Jakarta sedang menuju
tenggelam.

Dampak Penurunan Permukaan Tanah


a) Memperparah banjir dan rob (tidal flooding) di Jakarta Utara
Banjir pasang laut yang melanda kawasan Tanjung Priok merupakan peristiwa
yang sering terjadi ketika air laut pasang. Banjir dan rob yang sering terjadi ini
mengganggu aktivitas warga terutama yang tinggal di wilayah Kelurahan
Tanjung Priok dan Kelurahan Papanggo.
b) Kerusakan infrastruktur yang berada di atas permukaan tanah

4
Seperti yang kita ketahui, pembangunan pesat di Jakarta menyebabkan
permukiman semakin padat dan kurangya kawasan terbuka. Dengan adanya
penurunan tanah ini, kerusakan sangat mungkin terjadi pada gedung-gedung dan
infrastruktur lain yang berada di atas permukaan tanah, bahkan dapat mengarah
pada meledaknya pipa gas di daerah tersebut karena tekanan yang ditimbulkan
oleh penurunan permukaan tanah.
c) Kerugian ekonomi
Tidak hanya kerugian ekonomi langsung (direct losses) seperti kerusakan
infrastruktur dan kehilangan harta benda, penurunan permukaan tanah juga
menyebabkan kerugian ekonomi tidak langsung (indirect losses) seperti
berkurangnya pendapatan, hilangnya mata pencaharian, guncangan bisnis, dan
menurunnya pertumbuhan ekonomi.
d) Menurunnya tingkat kesehatan dan sanitasi
Masalah kesehatan dan sanitasi muncul karena bercampurnya air bersih dan air
kotor yang berada di permukiman warga akibat banjir dan rob. Lalu, air tersebut
digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti mandi, mencuci, dan bahan
konsumsi. Maka, tingkat kesehatan dan sanitasi di daerah tersebut semakin
menurun.

Cara Mengatasi Penurunan Permukaan Tanah


Untuk mengatasi dan menanggulangi permasalahan penurunan tanah di Jakarta,
beberapa cara yang dapat dilakukan adalah yang pertama mengurangi pemakaian air
tanah, melarang eksploitasi air tanah, dan menggunakannya secara efisien. Kita juga
dapat menggantinya dengan menggunakan air PDAM. Selain itu, kita juga dapat
menggunakan metode penampungan air hujan. Cara berikutnya yang memungkinkan
untuk dilakukan adalah dengan melakukan pemerataan pembangunan. Jadi,
pembangunan tidak hanya terpusat di Jakarta tetapi di wilayah lain juga.
Selain menggunakan cara-cara di atas, ada beberapa teknologi yang dapat
digunakan untuk memantau penurunan permukaan tanah di DKI Jakarta untuk
membantu upaya mengatasi penurunan tanah di Jakarta, yaitu :
a) GPS (Global Positioning System)
GPS adalah sistem satelit navigasi untuk menentukan posisi yang berbasiskan
satelit. GPS yang dipakai ini bukan seperti GPS biasanya, melainkan memakai
perangkat receiver yang berbentuk seperti tripod lalu dipasang di wilayah yang
akan dipantau. GPS ini memiliki 3 segment yaitu, GPS Space Segment, Control
Segment, dan User Segment.
b) Teknologi InSAR

5
InSAR atau Interferometric Synthetic Aperture Radar merupakan teknologi
penginderaan jauh yang menggunakan citra hasil radar. InSAR memiliki dua
tahapan, yaitu pembentukan citra radar dan pembentukan citra interferogram
untuk melihat bentuk permukaan topografi

Usaha Pemerintah Dalam Upaya Penyelesaian


a) Usaha Perbaikan
Penanaman kembali daerah yang gundul
Memperbaiki efisiensi penggunaan air bawah tanah
b) Usaha Pembangunan
Membuat kolam penampungan air hujan
Membatasi peringkat pembangunan bangunan
Peninggian area daratan

6
BAB III
KESIMPULAN

Penurunan permukaan tanah adalah bentuk deformasi vertikal terhadap tanah yang
disebabkan oleh unsur geologis dan juga aktivitas manusia. Penurunan tanah
memberikan banyak dampak negatif mulai dari perubahan kondisi fisik kota, kerugian
ekonomi, sampai masalah kesehatan yang dapat mengganggu kelangsungan hidup
masyarakat. Solusi dari permasalahan ini dapat dilakukan melalui perbaikan struktur
bangunan, pengembangan regulasi akan eksploitasi air tanah, dan pemantauan
penurunan permukaan tanah yang dilakukan dengan pengembangan TIK seperti GPS
dan InSAR.

7
DAFTAR PUSTAKA

http://en.ncicd.com/2013/08/post-2-2/ (diakses pada 13 Desember 2016)


http://jakartapedia.bpadjakarta.net/index.php/Penurunan_Tanah_DKI_Jakarta (diakses
pada 20 Desember 2016)
https://irawanfirmansyah.wordpress.com/2011/07/08/kondisi-tanah-di-jakarta/ (diakses
pada 19 Desember 2016)

Anda mungkin juga menyukai