I. TUJUAN
1. Mengetahui pengukuran daya dan factor daya arus bolak-balik dengan berbagai jenis
beban
2. Mengetahu iprinsip kerja alat ukur wattmeter 1 phasa, cos phi meter, ampermeter,
voltmeter, dan LCR meter
Gambar 1.1 Rangkaian arus bolak balik I dengan impedansi Z dan tegangan V
Hubungan antar daya aktif, daya reaktif, dan daya semu dikenal dengan istilah segitiga
daya.Berikut gambar segitiga daya
Impedansi Z dalam hal ini dapat terdiri dari berbagai jenis beban resistif, induktif,
kapasitif ataupun kombinasi dari ketiga jenis beban sehingga sebuah impedansi Z yang memiliki
karakteristik gabungan dari karakteristik berbagai jenis beban yang menyusunnya.
Yang dimaksud dengan karakteristik beban adalah jenis daya yang di serapnya, sifat arus
dan tegangannya yang bila di gabungkan dengan jenis beban yang berbeda dapat terbentuk
karakteristik yang lebih baik maupun lebihburuk (jikadi lihat dari sudut pandang yang berbeda-
beda).
Pada pengukuran daya, ada juga yang dikenal dengan factor daya, yaitu perbandingan
antara daya aktif (Watt) dengan daya semu (VA), atau cosines sudut antara daya aktif dan daya
semu.
Cos = /
Pada perhitungan daya semu sesuai persamaan (1) di atas, nilai arus berupa operasi
matematika konjugasi, di tandakan dengan lambang (J).
Persamaan tersebut menyatakan bahwa sudut yang terbentuk antara tegangan dan arus
merupakan pengurangan antara sudut yang dibentuk oleh tegangan dengan sudut yang dibentuk
oleh arus tersebut .Ilustrasinya sebagai berikut.
Gambar 1.3 Ilustrasi selisih dari beda sudut tegangan dan sudut arus.
S=VI*
= V 1 .I 2
S=VI 1 - 2
Pada praktikum ini, untuk pengukuran nilai arus, tegangan, daya, serta factor daya
digunakan alat ukur analog, yang mana rangkaian di dalamnya terdiri dari kumparan tetap dan
kumparan berputar. Nilai besaran listrik hasil pengukuran di tunjukkan oleh jarum penunjuk.
Sedangkan untuk menghitung besar tahanan pada lampu pijar digunakan alat ukur digital
LCR meter.
4.1.1. Prosedur Percobaan Rangkaian AC Beban Motor Induksi 1 Phasa / Lampu Pijar
A. Mengukur tegangan, arus, daya dan faktor daya beban motor induksi.
1. Susunlah rangkaian percobaan seperti Gambar 1.4 di atas.
2. Pasang beban motor induksi 1 phasa / Lampu Pijar yang disediakan.
3. Masukan sumber AC kemudian aktifkan MCB pada posisi ON
4. Ukur dan catat besar V, I, P dan Cos phi pada Tabel 1.1 (lakukan
3 kali pemgukuran).
4. Apa pengaruh V, I dan P dari perubahan beban (motor induksi, resistor, kapasitor dan
beban paralel) terhadap cos phi ?
5. Gambar grafik cos phi vs I untuk masingmasing beban ?
6. Jelaskan prinsip kerja Wattmeter ?
7. Bagaimanakah cos phi yang diinginkan para pelanggan PLN (rumah tangga dan industri)
dan cos phi yang diinginkan PLN ?
8. Bagaimanakah cara untuk mencapai optimasi antara masing masing pihak tersebut
diatas ?
9. Terangkan apa yang anda ketahui tentang kapasitor bank ?
10. Terangkan apa yang dimaksud dengan daya reaktif ?
11. Buat kesimpulan dari percobaan ini ?
Table data hasil pengukuran:
1. Tabel 1.1 pengukuran besaran listrik rangkaian AC beban motor induksi 1 phasa (lampu
pijar 100watt)
Jenis Impedansi
Perhitungan Kesalahan
Tegangan Arus Cos Rangkaian Daya
No Rumus Alat Ukur
(V) (A) Phi (W)
XL XC R Z ( watt ) ( watt )
(H) (F ) ( ) ()
Ind Cap Res
1 220V 0.4 0.5 110 0.7 2
2 220V 0.4 0.5 110 0.72
3 220V 0.4 0.5 110 0.72
Rata rata
2. Tabel 1.2 Pengukuran besaran listrik rangkaian AC Beban Resistor
Jenis Impedansi
Perhitungan Kesalahan
Tegangan Arus Cos Rangkaian Daya
No XC Rumus AlatUkur
(V) (A) Phi (W)
XL R Z ( watt ) ( watt )
(F
(H) (k ) ()
Ind Cap Res )
1 220 0 0.97 20 3.63
2 220 0 0.97 20 3.63
3 220 0 0.97 20 3.63
Rata rata
3. Table 1.3 Pengukuran besaran listrik rangkaian AC beban kapasitor
Jenis Impedansi
Perhitungan Kesalahan
Tegangan Arus Cos Rangkaian Daya
No Rumus AlatUkur
(V) (A) Phi (W) XL XC R Z ( watt ) ( watt )
(H) (F ) ( ) ()
Ind Cap Res
1 220 0.05 0.98 100 6.7
2 220 0.05 1 100 2.7
3 220 0.05 0.99 100 2.3
Rata rata
4. Tabel 1.4 Pengukuran besaran listrik rangkaian AC Beban Paralel
Ditanya Z,XL
Jawab, Z = V/I = 220 / 0.1 =314 ohm
XL = 2.F.L = 2x3,14x50x0,504x10-3=0,158 hendry
Cosphi
1
0,8
0,6 (0.7,0.5)
0,4
0,2
Cosphi (0.3,0.96)
1
0,8
0,6
0,4
0,2
Cosphi
(
1 0.1,0,98 )
0,8
0,6
0,4
0,2
0,1 0,2 0,4 0,6 0,8 1 Arus
Resistor
6. Fluks magnet kumparan arus yang memotong piringan logam akan menginduksikan
arus pusar I yang berada dalam medan magnet yang dibangkitkan kumparan potensial
Fluks magnet kumparan potensial yang memotong piringan logam akan
menginduksikan arus pusat I yang berada dalam medan magnet yang dibangkitkan
kumparan arus. Interaksi fluks magnet dan dan arus-arus pusar ini akan menghasilkan
torsi, sehingga piringan logam berputar
7. Bertolak belakang Karena Pelanggan ingin cosphi satu atau mendekati satu karena
pelanggan ingin memakai daya nyata tapi kenyataan daya terpasang adalah daya
semu,sedangkan pln diuntungkan dari segi bisnis karena cosphi pln tidak pernah hamper
mendekati satu.
8. Pelanggan yang besar disarankan untuk memakai capasitor bank untuk efektif
pemakaian beban mereka.
9. Peralatan atau beban kapasitif yang dapat menaikan tegangan sumber dan menperbaiki
cosphi rangkaian sehingga dapat mengekfektifkan pemakaian beban.
10. Daya yang tidak dapat di pakai yang hanya beban yang bolak balik dari pembangkit
kedistribusi dan kembali lagi kepembangkit.
I. TUJUAN
1. Mengetahui konsep penggunaan dan fungsi insulator tester sebagai pengukuran
tahanan isolator.
2. Mengetahui prinsip kerja dan keselamatan kerja insulator tester.
Insulasi yang kurang baik menjadi salah satu penyebab utama terbakarnya sebuah
motor selain masalah elektrik dan mekanik. Sebuah motor akan mengalami
penurunan tingkat insulasi karena usia pakai. Jika insulasi motor telah mencapai
dibawah nilai insulasi maka motor listrik sudah saatnya dilakukan perbaikan atau
diganti.
C.PRINSIP KERJA INSULATOR TESTER
Prinsip kerja insulator tester yaitu mengalirkan arus DC tegangan tinggi sebesar
250 VDC, 500 VDC, 1000 VDC dari salah satu probe (warna merah) pada ujung
kumparan motor. Sedangkan pada salah satunya (warna hitam) di hubungkan ke body
motor.
Setelah kedua probe terhubung, insulator tester akan mengalirkan arus DC dengan
nominal yang telah dipilih dan insulator tester akan menampilkan nilai dari insulasi
pada motor AC yang diukur.
Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum saat penggunaan insulator tester
adalah sebagai berikut:
1. Memastikan alat yang diukur tidak terhubung dengan rangkaian unit lainnya.
2. Selalu gunakan alat keselamatan kerja.
3. Hubungkan kabel merah dari insulator tester ke ujung salah satu lilitan motor,
sedangkan kabel hitam kebody motor.
4. Set tegangan kerja tester pada 250 VDC atau 500 VDC atau 1000 VDC, dan tekan
tombol start pada tester. Perhatikan dan catat nilai yang terbaca oleh insulator
tester.
5. Dilarang memegang atu menyentuh unit yang diukur pada saat enegize tanpa
menggunakan safety gear.
V. PERCOBAAN
a. Pengukuran insulasi coil-body
1. Buatlah rangkaian seperti gambar berikut untuk pengukuran nilai insulasi
kumparan motor terhadap body.
2. Seting tegangan kerja insulator tester pada 250 VDC.
3. Jalankan dan amati nilai yang terbaca dari insulator tester, catat hasilnya dan
matikan.
4. Seting tegangan kerja insulator tester pada 500 VDC.
5. Jalankan dan amati nilai yang terbaca dari insulator tester, catat hasilnya dan
matikan.
1 Coil A To Body ~ ~ ~
2 Coil B To Body ~ ~ ~
3 Coil C To Body ~ ~ ~
I. TUJUAN
Listrikarus searah atau DC adalah listrik yang kuat arus maupun tegangannya
tetap sepanjang waktu apabila komponen rangkaian tidak berubah nilai. Persamaan
kuat arus maupun beda potensial pada listrik DC adalah seperti berikut
V=K
I=K
Dengan
V = tegangan (volt)
I = arus (ampere)
K = konstanta
1. Amperameter DC
2. Voltmeter DC
3. Beban (Resistor)
4. Sumber tegangan DC
5. Kabel-kabel penghubung
IV. RANGKAIAN PERCOBAAN
Ampermeter DC
C1 c2
R
1 V1
DC V3
MCB Power
Sumber AC R
Suppl
y 2 V2
n
Arus Perhitungan Name plate Kesalahan
No D Tegangan (A) rumus daya
Tpleransi 10% pengukuran
c (v) (watt)
(watt) (watt)
b
R1 R2 R1+R2 R1 R2 R1+R2 R1 + R2 R1 + R2
e
1
b
4 6 9 0,35
a
2 n
5.5 4.5 9 0,35
3 5r 3 8 0,35
e
Rata rata
s
2. Rangkaian DC Beban Resistor Paralel
Amperemeter DC
C1 c2
A1 A2
DC V
Sumber AC MCB Power 3
Supply R R
1 2
R1 R2 R1+R2 R1 R2 R1+R2 R1 + R2 R1 + R2
1 O,5 0,5 3
Rata rata
V. PERTANYAAN DAN TUGAS
1. Hitunglah daya listrik pada rangkaian beban resistor seri dan parallel?
2. Apa maksud % toleransi pada name plate resistor?
3. Apa pengaruh arus dan tegangan terhadap beban resistor yang dirangkai secara
seri dan parallel?
4. Apa pengaruh arus dan tegangan terhadap besar daya pada beban resistor seri dan
parallel?
5. Buatlah perubahan grafik arus dan tegangan terhadap perubahan resistor dirangkai
secara seri dan parallel?
6. Mengapa didalam rangkaian peralatan elektronika membutuhkan sumber DC
dengan kombinasi tegangan dan kombinasi arus yang berbeda?
7. Buatlah kesimpulan dari percobaan ini?
Name Kesalahan
Tegangan Perhitungan plate pengukuran
NO (V) Arus Rumus Daya toleransi (Watt)
(A) (Watt) 10 %
R1 R2 R1+R2 R1 R2 R1+R2 R1+R2 R1+R2
1 4v 6v 9v 0,35 1.4 2,1 3.15 0,315 0,012
2 5.5v 4.5v 9v 0,35 1.92 1.57 3.15 0,315 0,012
3 5v 3v 8v 0,35 1.75 1.05 2.8 0,280 0,012
Rata-rata 0,303 0,012
Hubungan seri R1 dan R2
kesalahan pengukuran
RI = 13
R2 = 13
Jawab : nilai ketidak tepatan pada resistor yang dinyatakan dalam persen contohnya
ialah suatu resistor berdasarkan kode warna yang berukuran 1000 ohm dengan toleransi
10% berarti resisitor ini dalam kondisi baik jika ukuranya di antara 1000 ohm -10%nya
samapai 1000 ohm + 10%nya ( 1000-100 = 900 s/d 1000+100=1100ohm) resistor
tersebut dinyatakan baik apabila nilainya tidak kurang dari 900ohm dan tidak lebih dari
1100ohm.pada komponen elektronik, tentunya tidak dapat dibuat benar2 sempurna. jadi
pasti ada ketidaksempurnaan dalam pembuatannya. nah, itulah yang disebut toleransi.
jadi misalnya lagi ada resistor 100ohm, toleransi 5 %, berarti resistensinya antara 95-
105ohm (100ohm*+/-5%). tidak pas 100ohm.
3. Apa pengaruh arus dan tegangan terhadap beban resistor yang dirangkai secara seri
dan parallel ?
Jawab : Pada rangkaian seri nilai arus listrik yang mengalir pada masing masing resistor
adalah sama dan nilai tegangan pada masing masing resistor berbeda tergantung dari nilai
hambatan masing masing resistor tersebut, sedangkan pada Rangkaian paralel yang sama
yaitu nilai tegangan di setiap resistor dan nilai arus listrik yang mengalir berbeda pada
setiap resistor tersebut.
4. Apa pengaruh harus dan tegangan terhadap besar daya pada beban resistor seri dan
parallel ?
Jawab : Beban resistor dengan nilai yang sama , maka pada beban resistor seri arus dan
tegangan akan turun dan pada beban parallel arus dan tegangan naik atau besar
5. Buatlah grafik perubahan arus dan tegangan terhadap perubahan beban resistor dirangkai
secara seri dan parallel ?
Jawab :
Besarnya VR adalah drop tegangan dari masing-masing resistor
I total adalah penjumlahan arus yang mengalir dari masing masing resistor.
I. TUJUAN
IV.RANGKAIAN PERCOBAAN
Lihat pada petunjuk pemasangan alat Earth Tester Model 4102 Kyoritsu atau sesuai
dengan petunjuk asisten.
V.PROSEDUR PERCOBAAN
1. Periksa kondisi kabel grounding BC yang akan diukur.Bila kotor bersihkan dahulu
permukaan kabel tersebut dengan lap bersih/kertas amplas,agar jepitan kabel prode dapat
menyentuh langsung bagian permukaan tembaga yang sudah bersih dan untuk mencegah
terjadinya kesalahan pembcaan pada alat ukur .
2. Periksa kondisi dan perlengkapan penunjang alat ukur digital earth resistance digital
3. Earth Tester mempunyai tiga kabel diantaranya adalah kabel merah, kunimg ,hijau.
4. Silahkan hubungkan kabel Earth Tester dengan warna sudah ditentukan pada alat ukur.
5. Hubungkan kabel merah serta kuning ketanah dengan masing-masing jarak kurang lebih
5-10 meter dari pentanahan atau grounding.
6. Hubungkan juga kabel hijau ke grounding yang sudah terpasang.
7. Lakukan pengukuran grounding (tahanan pentanahan) dengan memutar knob alat ukur
pada posisi 200 ohm dan 2000 ohm tergantung dari kondisi tanah pada area setempat
yang akan di ukur.
8. Lakukan pengukuran tahanan pentanahan seuai dengan jarak yang di tentukan asisiten.
9. Catat hasil pengukuran yang didapat pada lembar data peercoban yang disediakan.