Laporan Praktikum Mikrobiologi
Laporan Praktikum Mikrobiologi
ACARA VIII
UJI CEMARAN MIKROBA: ANGKA LEMPENG TOTAL (ALT) DAN ANGKA
KAPANG KHAMIR (AKK)
Disusun oleh :
NIM : 118114030
Kelompok :B1
PJ Laporan :
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
YOGYAKARTA
2012
ACARA VIII
A. TUJUAN
1. Menghitung jumlah mikroba aerob mesofil yang terdapat dalam
produk makanan.
2. Menguji bahwa produk makanan yang diuji tidak boleh mengandung
mikroba melebihi batas yang ditetapkan karena berbahaya (toksik)
bagi kesehatan.
B. DASAR TEORI
Khamir yang lebih besar daripada kebanyakan bakteri timbul apabila
organism hidup sebagai parasit atau pathogen dalam jaringan, sedangkan
dalam bentuk kapang apabila organism tersebut merupakan saprofit dalam
tanah atau dalam medium laboratorium (Tortora, 2010).
Khamir itu bersifat fakultatif; artinya, mereka dapat hidup baik dalam
keadaan aerobik maupun keadaan anaerobik.Kapang adalah mikroorganisme
aerobic sejati. Cendawan dapat hidup dalam kisaran suhu yang luas, dengan
suhu optimum kebanyakan spesies saprofitik dari 22 sampai 30C; spesies
patogenik mempunyai suhu optimum lebih tinggi, biasanya 30-37C.
Beberapa cendawan akan tumbuh pada atau mendekati 0C dan dengan
demikian dapat menyebabkan kerusakan pada daging atau sayur-sayuran
dalam penyimpanan dingin. Cendawan mampu memanfaatkan berbagai bahan
untuk gizinya.Sekalipun demikian, mereka itu heterotrof (Pelczar, 2008).
Pertumbuhan bakteri dapat diukur dengan beberapa cara, yaitu dengan
menghitung jumah sel dan dengan mngukur massa total populasi, yang
biasanya sebanding dengan jumlah sel. Jumlah populasi biasanya dihitung
sebagai jumlah sel dalam 1 ml cairan per 1 mg materi padat. Dengan membuat
seri pengenceran, kita dapat memperkirakan jumlah bakteri dalam sampel
(Radji, 2010).
Untuk pengujian dilakukan dengan cara :
1. Uji Angka Kapang/ Khamir Total (AKK)
Pada pengujian ini akan diketahui seberapa besar cemaran kapang/
khamir pada sediaan. Caranya dengan menghitung koloni kapang/ khamir
pada serial pengenceran sampel sediaan. Hasil pengujian akan dibandingkan
dengan standar uji cemaran mikroba SNI 19-2897-1992 (Soediono, 2007).
2. Uji Angka Lempeng Total (ALT)
Pada pengujian ini akan diketahui seberapa besar cemaran bakteri pada
sediaan. Caranya dengan menghitung koloni bakteri pada serial pengenceran
sampel sediaan. Setiap sediaan menyaratkan batas angka bakteri dan kapang/
khamir tertentu yang masih dianggap aman untuk dikonsumsi, yaitu < 104
koloni per ml untuk kapang/ khamir dan 106 koloni per ml untuk bakteri.
Hasil pengujian ini akan dibandingkan dengan standar uji cemaran mikroba
SNI 19-2897-1992 (Soediono, 2007).
Dalam perhitungan jumlah mikroba, sel-sel hidup dan mati juga
dipergitungkan. Suatu sel yang hidup dapat diartikan sebagai satu sel yang
mampu membelah diri dan dapat menghasilkan individu yang baru. Cara yang
digunakan untuk menghitung sel-sel yang hidup adalah dengan menentukan
jumlah sel-sel dalam sampel yang mampu membentuk koloni pada media agar
yang sesuai. Oleh karena itu, perhitungan jumlah koloni sel-sel hidup ini
sering dinamakan Plate Count atau perhitungan koloni (colony count).
Ada 2 cara melakukan suatu plate count, yaitu :
Metode Sebaran
Metode Taburan (Brooks,2004).
C. SKEMA KERJA
1. UJI ANGKA LEMPENG TOTAL (ALT)
Alat dan Bahan
a. Media Plate Count Agar (PCA)
b. Buffered Pepton Water (BPW)
c. Sampel uji makanan (jajan pasar dan makanan dalam kemasan pabrik)
d. Pipet volume
e. Colony counter (alat hitung koloni)
f. Cawan mortir steril
g. Gelas arloji steril
h. Sendok steril
Cara Kerja
Dibandingkan hasil angka ALT yang diperoleh dengan literatur
tentang persyaratan ALT pada makanan yang ditetapkan
berdasarkan SNI
(metodepour plate)
Saat pengamatan, dicatat jumlah koloni jamur yang
tumbuh.Koloni khamir dibedakan dari kapang karena bentuknya
bulat kecil-kecil putih hampir menyerupai bakteri.Koloni kapang
biasanya buram dan berbulu, koloni khamir berwarna putih dan
licin (berbau asam). Lempeng agar yang diamati adalah lempeng
di mana terdapat 10-150 koloni kapang/khamir
Definisi :
Dasar Persiapan :
3. Wadah pencampur dari gelas atau logam yang tahan suhu autoklaf
4. Timbangan
A. Persiapan Sampel :
1. Penanganan Wadah atau Kemasan :
Disiapkan peralatan untuk penyiapan sampel yang sudah steril atau
dapat disterilkan
pengujian berlangsung.
Wadah botol
Wadah kaleng
2. Homogenisasi Sampel
Makanan bentuk cairan
Catatan :
Makanan beku
Bila (2) dan (3) terjadi maka sebaiknya pemeriksaan diulangi karena
koloni dalam keadaan semacam ini agak sukar dihitung.
Brooks, G.F., 2004, Jawetz, Melnick, & Adelbergs Medical Microbiology, 23rd
edition, The McGraw-Hill, USA, pp. 170, 173.
Pelczar, M. J., dkk., 2008, Dasar-dasar Mikrobiologi, UI Press, Jakarta, pp. 198.
Radji, M., 2010, Buku Ajar Mikrobiologi, EGC, Jakarta, pp. 56, 68.