Anda di halaman 1dari 2

1.1.

1 Infeksi Spasium Retrofaring


1. Letak
Spasium retrofaring berada diantara fascia bukal pharyngeal (menutupi
posterior faring dan esfagus) dan fascia alar (divisi dari lapisan dalam fascia
servical dalam), dan menempati spasium posterior faring dan esophagus. Yang
terdiri dari dasar kepala sampai tingkatan keempat toracal vertebra, dimana
diatasnya terdapat layer fuse.

Gambar 2. Perbandingan Retropharyngeal Space Normal dan Abnormal


2. Perjalanan Masuk Infeksi
Infeksi dapat secara langsung masuk kedalam spasium ini, seperti pada
perforasi oleh trauma dari posterior dinding faring dan esophagus, atau secara
langsung melalui lateral pharyngeal space.
3. Gambaran Klinis dan Gambaran Radiografis
Gambaran klinis yang sering ditemukan pada infeksi ini meliputi
demam tinggi, nyeri torak yang parah, dysphagia, dan keterbatasan pergerakan
leher. Pada kasus kasus yang ekstrim dijumpai kesulitan bernafas, stridor atau
tachypnea. Sedangkan gambaran radiografis dari lateral leher menunjukkan
pelebaran jaringan lunak retrofaring, CT-scan dapat digunakan untuk
pendekatan diagnosis yang lebih realibel karena dalamnya letak spasium
tersebut.
4. Penyebaran dan Komplikasi
Komplikasi dapat terjadi karena perkembangan edema supraglottic
dengan obstruksi airway, aspirasi pneumonia karena rupture abses yang dapat
menyebabkan kegagalan saluran pernafasan akut, dan mediastinitis akut yang
memicu empyema dan pericardial effusions. Infeksi di spasia retrofaringeal
dapat menyebar ke mediastinum secara langsung atau melalui danger space
yang menyebabkan mediastinitis. Klinisi harus ingat bahwa resiko aspirasi
selama intubasi atau insisi intraoral menyebabkan cedera pada dinding
faringeal dan menyebabkan rupture abses, jadi prosedur yang hati-hati dan
bijaksana adalah penting. Aspirasi jarum mendahului insisi intraoral dan
drainase merupakan tindakan efektif dalam mengurangi resiko masuknya pus
ke dalam rongga dada selama prosedur.

Dapus

Anda mungkin juga menyukai