Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH SUMBANGAN ASTRONOMI

PADA TIAP PERIODE

Disusun oleh:

Maria Goreti Yamlean (2015-84-203-017)

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUSAMUS

MERAUKE

2016

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan

Makalah Sejarah Fisika ini tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,

oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu

penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu, baik dalam penyajian materi maupun penyusunan makalah ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati segala usaha kita. Amin.

Merauke, 11 Oktober 2016

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.ii

DAFTAR ISI...iii

BAB I PENDAHULUAN.1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.2

1.3 Tujuan2

BAB II PEMBAHASAN...3

1. Periode I ( Pra Sains ... sampai dengan 1550 M ).....3

2. Periode II ( Awal Sains 1550-1800 M )....7

3. Periode III ( Fisika Klasik 1800 M -1890 (1900 M )12

4. Periode IV (1890M Sekarang)....15


5. Mengenal Kehidupan Galileo Galilei.26

BAB III PENUTUP...31

1. Kesimpulan..31

DAFTAR PUSTAKA....32

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Astronomi, erat sekali hubungannya dengan perkara keseharian kita.
Secara etimologi astronomi berarti "ilmu bintang" adalah ilmu yang melibatkan
pengamatan dan penjelasan kejadian yang terjadi di luar Bumi dan atmosfernya.
Ilmu ini mempelajari asal-usul, evolusi, sifat fisik dan kimiawi benda-benda yang
bisa dilihat di langit (dan di luar Bumi), juga proses yang melibatkan mereka.
Astronomi merupakan cabang pengetahuan eksakta yang tertua.
Ikhwan As Shafa memberikan definisi astronomi di dalam bukunya Rasaa-
iluikhwan As Shafa, adalah ilmu untuk mengetahui tata surya, menghitung banyak
bintang (buruj), jarak, besar dan gerakannya, serta mengetahui segala sesuatu
yang berhubungan dengan pengetahuan ini.
Thasy Kubra memberikan definisinya di dalam bukunya Miftaahus
Saadah, adalah ilmu untuk mengetahui ihwal benda-benda angkasa yang tinggi
dan yang rendah, lengkap dengan bentuk, letak, ukuran serta jaraknya.
Di dalam khazanah islam, astronomi dikenal dengan nama ilmu falak yang
berarti orbit at au lintasan benda-benda langit. Ilmu falak adalah ilmu pengetahuan
yang mempelajari lintasan benda-benda langit khususnya bumi, bulan, dan
matahari pada orbitnya masing-masing dengan tujuan untuk mengetahui posisi
benda langit antara satu sama lainnya, agar dapat diketahui waktu-waktu
dipermukaan bumi. Ilmu falak ini sangat berpengaruh sekali terhadap pelaksanaan
ibadah dalam agama islam, seperti waktu shalat, puasa ramadhan, arah qiblat,dan
sebagainya.
Ilmu astronomi (ilmu falak) berbeda dengan ilmu astrologi. Adapun
astrologi adalah ilmu yang mempelajari benda-benda langit dengan tujuan untuk
mengetahui pengaruh benda-benda langit itu terhadap kehidupan (nasib)
seseorang di bumi.Astrologi lebih dikenal dengan ilmu nujum.

1
2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah perkembangan Astronomi pada setiap periode?
2. Bagaimanakah perkembangan sejarah fisika menurut Galileo?

3. Tujuan
Adapun tujuan yang terdapat dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui bagaimana perkembangan astronomi pada tiap periode.
2. Megetahui bagaimana perkembangan sejarah fisika menurut Galileo.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Astronomi Tiap Periode


1. Periode 1 (Zaman Purbakala 1500M)
Perkembangan Astronomi sebenarnya sudah terdeteksi sekitar
1000 SM tepatnya zaman sumeria dan babilonia. Mereka mengamati
berbagai keteraturan dan mampu meramalkan gerhana bulan, dan
peredaran planet. Bangsa mesir sudah menemukan bahwa satu tahun
terdiri dari 365 hari. Akan tetapi, pada zaman sumeria belum menemukan
pengetahuannya dalam bentuk gambaran. Gambaran mengenai alam
semesta memang ada namun masih bersifat spekulatif belaka. Mereka
beranggapan bahwa bumi dan langit berbentuk cakram datar yang saling
tumpang tindih.
Ciri-ciri periode Pertama:
1. Belum ada penelitian yang sistematis.
2. Bersifat spekulatif.
3. Pergerakan benda-benda langit dianggap memiliki kekuatan magis.
Pada periode pertama ini dikumpulkan berbagai fakta fisis yang
dipakai untuk membuat perumusan empirik. Untuk pengkajian lebih dalam
kita akan membahas tokoh tokoh penting yang sangat berperan dalam
perkembangan astronomi pada periode satu ini.
1. Anaximander (610-546 SM)
Seorang filusuf Yunani yang dikenal sebagai Bapak Ilmu Astronomi. Ia
menganggap bentuk Bumi sebagai silinder dan angkasa berputar tiap hari
mengelilinginya.

2. Anaxagoras (500-478 SM)


Mengajarkan bahwa Matahari sebuah batu panas dan bulan tidak memancarkan
cahaya sendiri tapi mendapat penerangan dari Matahari. Dia juga menerangkan
mengenai Gerhana Matahari.

3
3. Aristoteles (348-322 SM)
Ia adalah murid Plato, dan dianggap sebagai bapak filsafat dan ilmuan
sepanjang sejarah. Bumi menurutnya adalah pusat jagat raya (geosentris).
Sedangkan dilangit (alam semesta bagian atas) terdapat planet-planet, bintang,
matahari, dan bulan yang gerak alamiah mereka adalah melingkar sempurna,
continue dan tak terbatas.

4. Erastostenes (276-196 SM)


Ia bukan orang Yunani tetapi orang Mesir. Pemikiran Erastostenes terpenting
adalah mengenai keliling lingkaran bumi. Erastostenes melakukan pengukurn
keliling bumi dari dua kota : Alexandria (mesir dan Syene yang berjarak + 787
km. pada musuim panas di Alexandia sinar matahari jatuh tegak lurus pada tengah
hari, sedangkan di Syene sinar matahari, membentuk sudut 7.2o. dari data ini
Erastostenes menghitung bahwa keliling bumi + 46.250 km. pengukurannya
didasarkan pada asumsi bahwa bumi berbentuk bulat, tidak datar. Erastostenes
berhasil mengukur jarak bumi matahari dan jarak bulan bumi.

5. Thales
Pengamatan fenomena langit sebenarnya telah dilakukan sejak zaman kuno
oleh orang-orang China, Mesopotamia, dan Mesir. Tetapi astronomi sebagai ilmu,
baru berkembang di Yunani pada abad ke-6 SM. Penelitian tentang astronomi di
Yunani diawali oleh Thales. Ia mengemukakan sebuah pendapat bahwa Bumi itu
berbentuk bulat, setelah itu Aristoteles mengeluarkan terobosan yang penting dua
abad kemudian yang menyatakan bahwa Bumi itu bulat budar dengan dukungan
dari beberapa buku ilmiah.

6. Phytagoras (560 480 SM)


Ia berpendapat bahwa jagat raya bersifat harmonic (cosmos) atau tidak kacau
(chaos) dalam hal keharmonisan alam, mazhab phytagorean merujuk pada
teorinya bahwa keharmonisan alam memiliki kesesuaian dengan harmoni pada
music. Menurutnya suara music ditentukan oleh pengaturan interval dari panjang
pendeknya senar. Konsep keharmonisan konsep ini kemudian dijadikan prinsip

4
umum untuk menjelaskan gagasan tentang keharmonisan jagat raya dan semua
gerakan planet menyuarakan suara harmoni yang mewakili perbedaan notasi
music. Teori ini yang kemudian disebut harmoni of the spheres berpengaruh luas,
bahkan Johanes Kepler pada permulaan spekulasinya menganggap bahwa
perbedaan gerakan antar planet ditentukan oleh perbedaan oktaf yang ada pada
skala musik.

7. Aristarchus (310-230 SM)


Ia merupakan orang pertama yang berbeda pandangan tentang pusat jagat raya.
Menurutnya bukan bumi sebagai titik pusat, tetapi mataharilah sebagai titik pusat
(helio sentris). Dia memperbaiki teori cosmogonic Philolaus dan menyatakan
bahwa pusat api tidak ada. Dengan matahari sebagai pusat dan bumi serta planet-
planet lain mengelilinginya. Teori ini merupakan pengantar kepada teori
Heliosentris cosmogonic 2000 tahun kemudian.
Teori ini sebenarnya tidak memperoleh kemajuan bagi pemikiran bangsa Yunani
dan hilang hampir 200 tahun, karena pengaruh ajaran Aristoteles dengan
hipotesanya mengenai teori Geosentris yang sangat diyakini orang pada saat itu
dan tidak sesuai dengan keyakinan agama yang berkembang saat itu yang lebih
sejalan pola pikirnya terhadap pola geosentris.

8. Archimedes (287-212 SM)


Ia adalah sosok ilmuan yang telah memberikan kontribusi yang besar bagi
peradaban. Seperti penemuan skrup air, yakni alat untuk menarik air dari tempat
yang rendah ke tempat yang tinggi dimana air akan mengikuti putaran skrup ke
atas, sampai pada pengamatan benda-benda angkasa deng observasi yang akurat.
Bahkan Chasles mencatat bahwa karya Integral Archimedes memberikan
sumbangan besar bagi kepler dan Newton dalam penentuan hokum-hukumnya
secara matematis.
Dia telah mengenal teori gravitasi. Menyokong teori Aristarkus, bahwa bumi
berputar setiap hari mengelilingi sumbunya dan berputar mengelilingi matahari
tiap tahunnya dengan lintasan berbetuk lingkaran. Matahari dan bintang-bintang

5
tetap diam, sedangkan pada planet bergerak berbentuk lingkaran dengan matahari
sebagai pusatnya.

9. Hipparchus (abad ke-2 SM)


Pola pemikirannya menjadi pijakan bagi Ptolemy khususnya mengenai
perkiraan equnox (situasi siang dan malam sama panjang)

Dia menunjukkan bahwa Vernal Equinox (titik musim panas) bergerak


sepanjang lingkaran ekliptika dengan kecepatan 36 detik busur dalam
setahun, sedangkan di zaman modern sekarang ini 50 detik. Akibat
perputarn Equinox, Bumi berputar pola mngenai sumbunya. Bidang yang
melalui lintasan Matahari dan melalui keliling Bumi, disebut ekliptika.
Dia telah menemukan trigonometri dan memberikan tabel dari sudut-sudut
sinusnya. Dia mengukur lamanya tahun tropik yaitu 365 hari 5 jam 54
menit. Untuk mendapatkan harga ini, Hipparcus menggunakan observasi
Aristarchus. Harga yang didapat sekarang, yang berbeda 5 menit 14 detik.
Dia meyakini teori cosmogonic geosentris.
Selain itu, Ia membuat sebuah katalog 850 bintang dengan teliti yang dibagi
kedalam enam kelompok kecerlangan atau magnitudo; bintang paling cemerlang
dengan magnitudo 1 dan yang paling lemah (yang tampak dengan mata telanjang)
dengan magnitudo 6. Suatu sistem magnitudo yang disesuaikan masih digunakan
dewasa ini. Hipparkus menemukan bahwa posisi bumi agak goyah di antariksa,
suatu efek yang disebut Presesi.

10. Ptolomeus (abad ke-2 SM)


Ia adalah pengumpul data astronomis yang teliti. Ia mengembangkan sebentuk
sistem tata surya yang membela gerakan melingkar dengan bumi sebagai
pusatnya. Seorang ilmuwan Yunani yang menyusun gambaran baku mengenai
Alam semesta yang dipakai oleh para ahli astronomi hingga jaman Renaissance.
Menurut Ptolomeus, Matahari, Bulan, dan planet-planet beredar mengelilingi
Bumi dengan suatu sistem yang rumit. Ptolemy mengajukan dua komponen gerak.
Yang pertama, gerak dalam orbit lingkaran yang seragam dengan periode satu

6
tahun pada titik yang disebut deferent. Gerak yang kedua disebut epycycle, gerak
seragam dalam lintasan lingkaran dan berpusat pada deferent.
Teori ini akhirnya ditentang dan dibuktikan kesalahannya oleh pandangan
Copernicus. Ptolomeus menulis ensiklopedi besar astronomi Yunani yang disebut
Almagest.

11. Nicolaus Copernicus (1473-1543 M)


Sosok ilmuan yang dengan berani mematahkan paradigma geosentris yang
sudah bertahan ratusan tahun sebelumya dengan mengungkapkan bahwa bukan
bumi sebagai pusat edar melainkan matahari (heliosentris)
Teorinya didukung oleh pengamatan Galileo dan dibenarkan oleh perhitungan
Johannes Kepler. Tiga belas abad lebih konsep Geosentris diterima masyakat
dunia. Pada tahun 1512 dibukalah sejarah baru oleh Copernicus yang
mengemukakan bahwa Planet dan Bintang bergerak mengelilingi Matahari
dengan orbit Melingkar. Sejak pernyataannya inilah konep heliosentris mulai
diterima oleh dunia.

2. Periode II (sekitar 1550 1800 M)


Perkembangan ilmu astronomi pada periode II terjadi sangat pesat. Banyak
sumbangan-sumbangan yang telah diberikan oleh para ahli dalam perkembangan
astronomi. Selain itu, pada periode II ini terjadi perubahan sarana pengamatan
yaitu dari pengamatan benda langit yang menggunakan mata telanjang menjadi
pengamatan yang menggunakan teleskop. Tokoh-tokoh yang berperan penting
dalam perkembangan astronomi pada periode II adalah sebagai berikut:

1. Tycho Brahe (1546-1601)


Ia memberikan sumbangsih bagi perkembangan astronomi luar biasa besarnya.
Dia bukan hanya merancang dan membangun instumentasi yang revolusioner,
tetapi juga melakukan pengamatan yang berulang-ulang. Sejumlah orbit planet
yang bersifat anomali, yang sebelumnya belum pernah tercatat, oleh Thyco
kemudian ditampilan secara komplit, tanpa bantuan thyco ini, kepler tidak

7
mungkin bisa menemukan bahwa planet-planet bergerak di dalam orbit berbentuk
elips. Ia juga tercatat sebagai astronom pertama yang membuat koreksi terhadap
pembiasan oleh atmosfer. Brahe adalah seorang astronom. Selama 20 tahun, ia
hanya membuat observasi planet-planet secara sistematis, membuat daftar dari
bintang, pengumpulan data Astronomi yang lain hanya dengan ketelitian yang
mungkin tanpa teleskop.

Dia mengintroduksikan koordinat Astronomi modern, menentukan


deklinasi, tinggi bintang dan sebagainya.
Di Prague, ia menyelesaikan tabel gerak planet dengan bantuan asistennya
Johannes Kepler (1571-1630). Setelah kematian Brahe, Kepler menelaah
data yang ditinggalkan Brahe dan menemukan bahwa orbit planet tidak
sirkular melainkan eliptik. Kepler kemudian mengeluarkan tiga hukum
gerak orbit yang dikenal sampai saat ini.

2. Rene Descartes (1596-1650)


Ia berpendapat bahwa jagat raya tersusun atas materi-materi yang berputar,
yang ia sebut vortex. Menurutnya sebuah benda memiliki kecenderungan untuk
diam atau bergerak beraturan dalam garis lurus. Akibatnya lintasan alamiah
sebuah planet merupakan sebuah garis lurus bukan merupakan lingkaran seperti
pendapat Galileo. Sebuah planet tidak akan menyimpang tiba-tiba kecuali ada
pengaruh lain yang memaksanya berbelok dari lintasan. Alamiahnya. Inilah
tekanan vortex yang menahan sebuah planet dalam lintsan orbitnya. Ia
menyatakan bahwa alam semesta secara keseluruhan dibangun oleh materi dan
gerak, dari sinilah kemudian Descartes dianggap telah melucuti jagat raya hingga
tinggal materi dan gerak.

3. Johannes Kepler (1571-1630)


Kontribusdi kepler pada perkembangan astronomi adalah mengenai 3
hukumnya yang ia nyatakan berdasarkan data yang diperoleh dari Thyco Brahe
yang telah melakukan penelitian dan pencatatan sebelumnya, tiga hukum itu
adalah :

8
1) Lintasan dari tiap-tiap planet adalah ellips dengan matahari sebagai titik
fokusnya.
2) Garis yang menghubungkan planet dengan matahari akan melukiskan luas
yang sama pada saat-saat waktu yang sama.
3) Kuadrat periode planet-planet itu sebanding dengan pangkat tiga jarak rata-
ratanya ke matahari.
Walaupun telah mengeluarkan ketika hukumnya, Kepler masih belum dapat
menjawab mengapa planet-planet dapat bergerak? dan kenapa planet-planet yang
sebelah luar pergerakannya lebih lambat? Akhirnya pertanyaan-pertanyaan kepler
ini dapat dijawab oleh Newton dengan hukum gravitasi umumnya.
Hukum Kepler tentang gerakan planet adalah sumbangannya yang terbesar
bagi ilmu pengetahuan. Hukum ini berdampak besar terhadap pemikiran ilmiah
dan kelak menyediakan landasan bagi karya Sir Isaac Newton mengenai gaya
tarik bumi. Namun, Kepler juga memberikan banyak sumbangan lain kepada ilmu
pengetahuan. Dia menemukan bintang baru (supernova), menganalisis cara kerja
mata manusia, meningkatkan kemampuan teleskop, dan beberapa sumbangan
dalam bidang optik. Dia mempublikasikan data akurat mengenai kedudukan
bintang dan planet yang sangat berharga bagi para pelaut. Dia memberikan
sumbangan kepada matematika, termasuk cara penghitungan yang lebih cepat dan
cara menentukan volume banyak benda padat.

4. Galileo Galilei (1564-1642)


Pada tahun 1609 Galileo merakit teropong dengan mengembangkan teknologi
rancangan Hans Lippershey yang diperkenalkan setahun sebalumya ia
mengarahkan teopong kelangit malam. Dalam tempo beberapa jam longsorlah
paradigma-paradigma yang paling disayangi atau diyakini saat itu. Seperti :
1) Ia melihat permukaan bulan ternyata tidak mulus dan bulat sempurna.
Pengamatan ini bertentangan dengan kepercayaan Yunani kuno yang menegaskan
kesempurnaan benda langit. Pada permukaan bulan kelihatan bergunung-gunung
dan berlembah-lembah seperti di bumi. Ia juga melihat noktah-noktah pada
permukaan matahari;

9
2) Ia melihat ada 4 planet kecil yang sekarang disebut bulan yang mengitari
jupiter. Pengamatan ini adalah bukti telak bahwa tidak semua benda langit
mengitari bumi;
3) Ia melihat fase-fase venus sebagaimana bulan. Bentuk venus kelihatan
berubah antara sabit sampai purnama secara teratur.
4) Ia mengamati bintang melalui teropong, ternyta bintang itu tidak lebih
besar, melainkan tetap berupa bintik kecil. Ini menunjukan bahwa bintang-
bintang memang jauh sekali dari bumi. Juga bima sakti terlihat dengan
teropong bukan sebagai bentangan kabut malar, melainkan ribuan bintang
yang belum pernah dlihat oleh mata manusia.

5. Sir Isaac Newton (1642-1727)


Ia adalah orang yang berhasil merumuskan hukum gravtasi universal yang
sangat berperan untuk memahami perilaku pergerakan planet-planet yang
diformulasikan berdasarkan data-data yang diperoleh dari ilmuan-ilmuan
sebelumnya termasuk kepler.

6. George comte de Buffon (1701-1788)


George comte dari Perancis, mempostulatkan teori dualistik dan katastrofi
yang menyatakan bahwa tabrakan komet dengan permukaan matahari
menyebabkan materi matahari terlontar dan membentuk planet pada jarak yang
berbeda. Kelemahannya Buffon tidak bisa menjelaskan asal komet. Ia hanya
mengasumsikan bahwa komet jauh lebih masif dari kenyataannya.

7. Edmond Halley (1656-1742)


Seorang ahli astronomi Inggris yang di tahun 1705 memperhitungkan bahwa
komet yang terlihat dalam tahun-tahun 1531, 1607 dan 1682 sesungguhnya adalah
benda yang sama yang bergerak dalam satu garis edar tiap 75 atau 76 tahun
mengedari matahari. Komet tersebut kini dikenal sebagai Komet Halley. Dalam
tahun 1720, Halley menjadi ahli astronomi kerajaan yang kedua, Di Greenwich ia
membuat studi yang memakan waktu lama mengenai gerakan bulan.

10
8. Games Bradley (1693-1762)
Seorang ahli astronomi Inggris yang menemukan penyimpangan yang disebut
Aberasi Sinar Cahaya di tahun 1728, yaitu bukti langsung pertama yang dapat
diamati bahwa Bumi beredar mengelilingi Matahari. Dari besarnya penyimpangan
ia menghitung kecepatan cahaya sebesar 295.000 km/dt. Hanya sedikit lebih kecil
dari nilai sebenarnya (299.792,4574 km/dt, US National Bureau of Standards).

9. Immanuel Kant (1724-1804)


Seorang filsuf Jerman yang pada tahun 1755 mengajukan cikal-bakal teori
modern tentang tata surya. Kant percaya bahwa planet-planet tumbuh dari sebuah
cakram materi di sekeliling Matahari, sebuah gagasan yang kemudian
dikembangkan oleh Marquis de Laplace. Kant juga berpendapat bahwa nebula
suram yang terlihat di antariksa adalah galaksi tersendiri seperti galaksi Bima
Sakti kita. Pendapat tersebut kini telah terbukti kebenarannya.

10. Sir William Herschel (1738-1822)


Seorang ahli astronomi Inggris, lahir di Jerman, yang menemukan planet
Uranus pada tanggal 17 Maret 1781 beserta dua satelitnya dan juga dua satelit
Saturnus. Herscel membuat survey lengkap langit utara dan menemukan banyak
bintang ganda dan nebula. Untuk menangani pekerjaan ini, ia membangun sebuah
reflektor 122 cm, terbesar di dunia saat itu. Survey langit Herschel itu meyakinkan
bahwa galaksi kita berupa sistem bintang berbentuk lensa, dengan kita di dekat
pusat. Pandangan ini diterima hingga jaman Harlow Shapley.

11. Charles Messier (1730-1817)


Seorang ahli astronomi Prancis yang menyusun sebuah daftar berisi lebih dari 100
kelompok bintang dan nebula. Hingga sekarang, banyak diantara objek ini yang
masih disebut dengan nomor Messier atau M, seperti M1, nebula Kepiting, dan
M31, galaksi Andromeda.

11
12. Laplace, Pierre Simon, Marquis de (1749-1827)
Seorang ahli matematika Prancis yang mengembangkan teori asal mula tata
surya yang digagas oleh Immanuel Kant. Di tahun 1796, Laplace melukiskan
bagaimana cincin-cincin materi yang terlempar dari Matahari dapat memadat
menjadi planet-planet. Perincian teori tersebut telah ditinjau kembali, tetapi pada
pokoknya tidak berbeda dengan teori-teori modern mengenai awal-mula
terjadinya tata surya.

3. Periode III (1800M 1890M)


Pada periode ini diformulasikan konsep-konsep fisika yang mendasar yang
sekarang kita kenal dengan sebutan Fisika Klasik Tokoh-tokoh astronomi pada
periode tiga dan kontribusinya dalam perkembangan astronomi adalah:

1. William Hyde Wollaston


Pada 1802,Ia mencatat keberadaan sejumlah garis-garis gelap dalam spectrum
matahari.

2. Urbain Jean Joseph Leverrier (1811-1877)


Seorang ahli matematika Prancis yang memperhitungkan keberadaan planet
Neptunus. Saat memeriksa gerakan Uranus, ia menemukan bahwa gerakannya
dipengaruhi oleh sebuah planet tak dikenal. Perhitungan Leverrier memungkinkan
penemuan Neptunus oleh Johann Galle.

3. Johann Gottfried Galle (1812-1910)


Seorang ahli astronomi Jerman yang menemukan planet Neptunus. Dengan
menggunakan perhitungan Urbain Leverrier, Galle menemukan Neptunus pada
malam hari, di tanggal 23 September 1846, dari Observatorium Berlin bersama
dengan Louis dArrest, seorang mahasiswa Astronomi, tidak seberapa jauh dari
posisi yang semula diperhitungkan. Walaupun Galle merupakan orang pertama
yang berhasil mengobservasi Neptunus secara visual, namun yang dipandang

12
sebagai penemu sebenarnya adalah John Couch Adams (yang membuat kalkulasi
awal) dan Le Verrier.

4. Joseph von Fraunhofer (1814)


Sebelumnya garis-garis gelap dalam spektrum matahari telah ditemukan
keberadaannya oleh William Hyde Wollaston. Pada tahun 1814, Fraunhofer
menciptakan spektroskop dan secara mandiri menemukan kembali garis-garis
tersebut, memulai sebuah studi sistematik dan melakukan pengukuran seksama
terhadap panjang gelombang garis-garis ini. Dia mencatat dan memetakan
sejumlah garis-garis gelap dalam spektrum matahari jika cahayanya dilewatkan
pada suatu prisma. Secara keseluruhan, dia memetakan lebih dari 570 garis, dan
menandai fitur-fitur utama dengan huruf A hingga K, dan garis-garis yang lebih
lemah dengan huruf lainnya. Garis-garis ini kemudian disebut sebagai garis-garis
Fraunhofer.
Fraunhofer juga menemukan bahwa bintang-bintang lain juga memiliki
spektrum seperti Matahari, tetapi dengan pola garis-garis gelap yang berbeda.

5. Kirchhoff dan Bunsen


Menemukan bahwa seperangkat garis-garis gelap dalam spektrum matahari
berhubungan dengan suatu element kimia yang berada di lapisan atas matahari.
Beberapa dari garis yang teramati juga merupakan serapan oleh molekul-molekul
oksigen di atmosfer bumi.

6. John Ludwig Emil Dreyer (1852-1926)


Seorang ahli astronomi Denmark yang menghimpun sebuah katalog utama
yang memuat hampir 8000 kelompok bintang dan Nebula. Katalog yang
disusunnya disebut Katalog Umum Baru (the New General Catalogue, NGC).

7. Angelo Secchi (1867)


Merupakan seorang astronom Yesuit, melakukan penyelidikan terhadap 4000
spektrum bintang hasil pengamatan yang dilakukannya menggunakan prisma
obyektif. Hanya dengan menggunakan mata, Secchi menggolongkan bintang-

13
bintang tersebut ke dalam tiga kelas. Bintang dengan garis-garis serapan sangat
kuat dari atom hidrogen digolongkan sebagai tipe I berwarna putih, bintang
dengan garis-garis serapan sangat kuat dari ion logam digolongkan sebagai tipe II
berwarna kuning, dan bintang dengan pita-pita serapan lebar digolongkan sebagai
tipe III berwarna merah. Setahun kemudian Secchi memasukkan beberapa bintang
yang memiliki garis-garis serapan dengan pola yang aneh, jarang ada, mirip tetapi
tidak terlalu sama dengan pola tipe III, dan menggolongkannya sebagai tipe IV.

8. James Jeans (1877-1946)


Astronomi Inggris, J. Jeans mengemukakan Tata Surya merupakan hasil interaksi
antara bintang dan matahari. Perbedaan ide yang ia munculkan dengan ide
ChamberlinMoulton terletak pada absennya prominensa. Menurut Jeans dalam
interaksi antara matahari dengan bintang yang melewatinya, pasang surut yang
ditimbulkan pada matahari sangat besar sehingga ada materi yang terlepas dalam
bentuk filamen. Filamen ini tidak stabil dan pecah menjadi gumpalan-gumpalan
yang kemudian membentuk proto planet. Akibat pengaruh gravitasi dari bintang
proto planet memiliki momentum sudut yang cukup untuk masuk ke dalam orbit
di sekitar matahari. Pada akhirnya, efek pasang surut matahari pada proto planet
saat pertama kali melewati perihelion memberikan kemungkinan bagi proses
pembentukan planet untuk membentuk satelit.

9. Edward Charles Pickering (1886)


Pemakaian fotografi dalam astronomi membuka kesempatan lebih luas dalam
mempelajari spektrum bintang. Edward Charles memulai penyelidikan spektrum
bintang secara fotografi dengan prisma obyektif di Observatorium Harvard,
Amerika Serikat. Berdasarkan pekerjaan awal Secchi, para astronom di Harvard
mengklasifikasikan bintang berdasarkan kuat garis-garis serapan pada deret
Balmer dari hidrogen netral, memperluas penggolongan dan menamakan kembali
penggolongan dengan huruf A, B, C dan seterusnya hingga P, dimana bintang
kelas A memiliki garis serapan atom hidrogen paling kuat, B terkuat berikutnya
dan seterusnya.

14
10. Chamberlin (1890)
Chamberlin menawarkan solusi untuk teori nebula Laplace. Ia menawarkan
adanya satu akumulasi yang membentuk planet atau inti planet (objek kecil
terkondensasi di luar materi nebula) yang kemudian dikenal sebagai planetesimal.
Menurut Chamberlin, planetesimal akan bergabung membentuk proto planet.
Namun karena adanya perbedaan kecepatan partikel dalam dan partikel luar,
dimana partikel dalam bergerak lebih cepat dari partikel luar, maka objek yang
terbentuk akan memiliki spin retrograde.

4. Periode IV (1890M Sekarang)


Pada periode ini, Pada akhir abad ke 19 ditemukan beberapa fenomena yang
tidak bisa dijelaskan melalui fisika klasik. Hal ini menuntut pengembangan
konsep fisika yang lebih mendasar lagi yang sekarang disebut Fisika Modern. para
ahli astronomi melakukan pengamatan di observatorium dengan menggunakan
teleskop untuk mengamati objek langit. Setelah ditemukannya kanal di planet
Mars, para ahli astronomi terobsesi untuk meneliti planet mars. Selain itu, pada
peiode ini diyakini bahwa ada anggota tata surya ke-9 setelah neptunus. Pada
periode ini juga, para ahli astronomi yakin bahwa alam semesta ini tetap.
Kemudian terjadi revolusi dalam bidang astronomi yang dilakukan oleh Hubble
yang mengatakan bahwa alam semesta ini mengembang dan ditemukannya
galaksi lain di luar galaksi kita. Tokoh-tokoh pada periode ini adalah:

1. Giovanni Schiaparelli (1835-1910)


Seorang ahli astronomi Italia yang pertama kali melaporkan adanya canali di
permukaan planet Mars ketika planet tersebut mendekat di tahun 1877. Dalam
bahasa italia, canali berarti selat, namun ketika diterjemahkan ke dalam bahasa
inggris menjadi terusan atau saluran air, sehingga menimbulkan implikasi adanya
bangunan buatan di planet Mars. Selain itu, ia juga menunjukkan bahwa hujan
meteor mengikuti garis edar sama seperti komet. Dari sana, ia menduga bahwa
hujan meteor sebenarnya adalah puing sebuah komet.

15
2. Percival Lowell (1855-1916)
Selain di Italia demam Mars juga terjadi di Amerika. Salah seorang ahli
astronomi yang terobsesi untuk meneliti planet Mars adalah Percival Lowell. Hal
ini terbukti dengan didirikannya observatorium Lowell yang didirikan dengan
tujuan untuk memetakan canal di planet Mars. Dari hasil pengamatannya, dia
memetakan saluran-saluran di Mars dan percaya tentang adanya kehidupan di
planet tersebut. Kemudian dia menerbitkan peta kanal di planet Mars, lengkap
dengan globe mars. Akan tetapi, para astronom lainnya yang juga sama-sama
meneliti planet Mars, tidak menemukan adanya saluran-saluran di planet Mars.
Bahkan pada abad ke 20, ketika berbagai wahana antariksa dikirim ke planet
Mars, kanal-kanal yang digambarkan Lowell tidak ada. Selain meneliti tentang
planet Mars, Lowell juga mempercayai adanya planet lain setelah Neptunus yang
belum ditemukan. Ia mulai mencarinya di langit dengan bantuan gambar foto.
Namun sayang, ia gagal menemukannya.

3. Annie Jump Cannon (1863-1941)


Dia merupakan ahli astronomi dari Amerika. Tahun 1920-an, ia bekerja sama
dengan Observatorium Harvard telah mengklasifikasikan bintang berdasarkan
spektrumnya. Berdasarkan klasifikasi tersebut, bintang dibagi menjadi 7 kelas
utama yang dinyatakan dengan huruf O, B, A, F, G, K, dan M. Untuk mengingat
klasifikasi ini, biasanya digunakan kalimat Oh Be A Fine Girl Kiss Me.
Klasifikasi tersebut juga menunjukkan urutan suhu, warna dan komposisi
kimianya. Bintang-bintang kelas O, B, dan A seringkali disebut sebagai kelas
awal, sementara K dan M disebut sebagai kelas akhir. Klasifikasi bintang yang
dikembangkan oleh Annie Jump Cannon ini diadopsi secara internasional pada
tahun 1910.

4. Henrietta Leavitt (1868-1921)


Seorang ahli astronomi Amerika yang melakukan penelitian mengenai awan
Magellan. Dari penelitiannya, diperoleh hubungan antara periode dengan
luminositas. Dengan mengukur waktu variasi cahaya sebuah Cepheid, para

16
astronom dapat memperoleh kecemerlangan sebenarnya, dengan demikian
jaraknya dari bintang dan planet lain dapat dihitung.

5. Albert Einstein (1879-1955)


Pada tahun 1917 Einstein memperkenalkan teori relativitas umum yang
menghasilkan model alam semesta berdasarkan teorinya tersebut. Dia
menyebutkan bahwa ruang dipengaruhi gravitasi. Teorinya tersebut
menggambarkan bahwa alam semesta berkembang. Namun, ia menyatakan bahwa
hal tersebut tidak wajar sehingga memperbaharui teorinya dan menyatakan bahwa
alam semesta tetap dan tidak bergerak. Setelah ditemukannya bukti bahwa alam
semesta ini mengembang oleh Hubble, Einstein menyadari dan mengatakan
bahwa revisinya tentang teori alam semesta yang dibuatnya sendiri merupakan
kekeliruan terbesar dalam hidupnya.

6. Harlow Shapley (1885-1972)


Seorang ahli astronomi Amerika yang pertama kali menghitung ukuran
sebenarnya dari galaksi milky way dengan menggunakan teknik pengukuran yang
ditemukan oleh Henrietta Leavitt, dan menunjukkan bahwa Matahari tidak
terletak di pusatnya. Dengan mengukur jaraknya dari kecerlangan bintang, ia
memperkirakan bahwa galaksi kita kira-kira berdiameter 100.000 tahun cahaya
dan bahwa Matahari terletak kira-kira 30.000 tahun cahaya dari pusatnya. Ia juga
membuat taksiran jarak awan Magellan besar dengan awan Magellan kecil dengan
cara membandingkan periode Cepheid di awan Magellan tersebut dengan Cepheid
di Milky way. Namun, pada awal tahun 1950 disadari bahwa perhitungannya
kurang tepat, karena dalam perhitungannya ia melibatkan Cepheid-cepheid dari
tipe yang berbeda.

7. Edwin Hubble (1889-1953)


Seorang ahli astronomi Amerika yang bekerja di observatorium Mount Wilson
California. Ia membuat banyak rekaman gambar astronomi dengan menggunakan
teleskop Hooker berdiameter 250 cm. Kemudian, ia menunjukkan bahwa terdapat
galaksi lain di luar galaksi Milky way. Selanjutnya ia mengelompokkan galaksi-

17
galaksi yang ia temukan menurut bentuknya yang spiral atau eliptik. Selain itu,
ketika Hubble mengamati sejumlah bintang melalui teleskop raksasanya di
Observatorium Mount Wilson, dia menemukan bahwa cahaya bintang-bintang itu
bergeser ke arah ujung merah spectrum, Pergeseran itu berkaitan langsung dengan
jarak bintang-bintang dari bumi. Penemuan ini mengguncangkan teori model alam
semesta yang dipercaya saat itu.
Menurut aturan fisika yang diketahui, spektrum berkas cahaya yang mendekati
titik observasi cenderung ke arah ungu, sementara spektrum berkas cahaya yang
menjauhi titik observasi cenderung ke arah merah. Pengamatan Hubble
menunjukkan bahwa menurut hukum ini, benda-benda luar angkasa menjauh dari
kita. Tidak lama kemudian, Hubble membuat penemuan penting lagi, yaitu bahwa
bintang-bintang tidak hanya menjauh dari bumi, tetapi juga menjauhi satu sama
lain. Satu-satunya kesimpulan yang bisa diturunkan dari alam semesta di mana
segala sesuatunya saling menjauh adalah bahwa alam semesta dengan konstan
mengembang.
Pendapatnya ini menjadi bukti kuat kebenaran teori big bang. Jika alam
semesta mengembang semakin besar sejalan dengan waktu, berarti jika mundur ke
masa lalu berarti alam semesta semakin keci dan akan mengerut kemudian
bertemu pada satu titik. Kesimpulan yang harus diturunkan dari model ini adalah
bahwa pada suatu saat, semua materi di alam semesta ini terpadatkan dalam massa
satu titik yang mempunyai volume nol karena gaya gravitasinya yang sangat
besar. Alam semesta kita muncul dari hasil ledakan massa yang mempunyai
volume nol ini. Ledakan ini mendapat sebutan big bang dan keberadaannya telah
berulang-ulang ditegaskan dengan bukti pengamatan.
Untuk menunjang penelitiannya mengenai alam semesta, Hubble meyakinkan
pengelola observatorium untuk memasang teleskop yang lebih besar. Instrumen
pada desain teleskop Hale yang bediameter 500 cm ditentukan oleh Hubble
sendiri. Tetapi belum juga selesai untuk melakukan penelitiannya, ia meninggal
pada tanggal 28 September 1953 di San Marino.untuk mengenang jasanya yang
sangat besar dalam bidang astronomi, teleskop terbaik yang pernah dibangun di
luar angkasa dan masih beroperasi sampai sekarang diberi nama Teleskop ruang
angkasa Hubble (HST).

18
8. Georges Lemaitre (1894-1966)
Seorang ahli astronomi Belgia yang pertama kali menyadari arti dari
perhitungan Friedman. Berdasarkan perhitungan ini, pada tahun 1927 ia
mencetuskan teori Ledakan Besar kosmologi yang menyatakan bahwa alam
semesta dimulai dengan suatu ledakan besar dahulu kala dan bahwa sejak itu
kepingannya masih terus beterbangan. Lemaitre mendasarkan teorinya pada
pengamatan Edwin Hubble mengenai alam semesta yang mengembang.

9. George Gamow (1904-1968)


Dia adalah seorang ahli astronomi Amerika yang merupakan pendukung teori
Big Bang. Pada tahun 1948, dengan mengembangkan perhitungan yang
sebelumnya telah diungkapkan oleh George Lemaitre, Gamow menghasilkan
gagasan baru mengenai Dentuman Besar. Jika alam semesta terbentuk dalam
sebuah ledakan besar yang tiba-tiba, maka harus ada sejumlah tertentu radiasi
yang ditinggalkan dari ledakan tersebut. Radiasi ini harus bisa dideteksi, dan harus
sama di seluruh alam semesta.
Bukti ini pada akhirnya diketemukan pada tahun 1965, oleh dua peneliti
bernama Arno Penziaz dan Robert Wilson. Keduanya menemukan gelombang ini
tanpa sengaja. Radiasi yang disebut radiasi latar kosmis tersebut tidak terlihat
memancar dari satu sumber tertentu, akan tetapi meliputi keseluruhan ruang
angkasa. Demikianlah, diketahui bahwa radiasi ini adalah sisa radiasi peninggalan
dari tahapan awal peristiwa Big Bang.

10. G. P. Kuiper (1905-1973)


Dia adalah seorang astronom dari Belanda. Tahun 1950, dia menjadi astronom
perintis yang mengemukakan Hipotesis Kondensasi. Hipotesis ini menjelaskan
bahwa tata surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk
cakram raksasa. Kemudian, tahun 1951 ia pun memberikan usulan lain mengenai
sistem tata surya. Usulan tersebut berdasarkan argumentasi bahwa semestinya
materi-materi dari piringan nebula pembentuk tata surya berkurang secara gradual
ke arah tepi piringan. Usulan ini kemudian diperkuat oleh analisis dinamika
komet-komet periode pendek yang menunjukkan bahwa komet-komet berasal dari

19
sarang komet yang terletak di luar orbit Neptunus. Kawasan sarang komet
yang diduga berisi sekitar 35.000 objek batuan mengandung es itu kini dikenal
sebagai sabuk Kuiper.

11. Clyde Tombaugh (1906-1997)


Ahli astronomi Amerika yang pada bulan Februari 1930 menemukan Pluto
dengan mempergunakan gambar-foto yang diambil di observatorium Lowell.
Setelah penemuan Pluto, Tombaugh melanjutkan survey foto sekeliling langit
untuk mencari planet lain yang mungkin ada, tetapi tidak berhasil menemukan
apapun. Pluto sempat dianggap sebagai planet kesembilan di tata surya hingga
status keplanetannya dicabut oleh IAU pada Agustus 2006.

12. Carl von Weizsacker (1912-.)


Seorang astronom Jerman yang dalam tahun 1945 menggagas dasar teori-teori
modern mengenai asal mula tata surya. Ia membayangkan bahwa planet terbentuk
dari kumpulan partikel-partikel debu yang berasal dari sebuah cakram yang terdiri
dari materi yang mengelilingi Matahari saat masih muda. Teorinya ini merupakan
perubahan dari teori sebelumnya yang digagas oleh Kant dan Laplace.

13. Sir Fred Hoyle (1915 - )


Dia adalah seorang ahli astronomi dari Inggris. Dia dikenal dunia karena
pendapatnya yang menentang teori Dentuman Besar (Big Bang). Sekitar
pertengahan abad ke-20, Hoyle mengemukakan suatu teori yang disebut Steady
State (keadaan tetap) yang mirip dengan teori alam semesta tetap di abad ke-19.
Dengan menerima bukti-bukti yang menyatakan bahwa jagat raya selalu
mengembang, dia berpendapat bahwa alam semesta tidak terbatas baik dalam
dimensi maupun waktu. Menurut teorinya itu, ketika jagat raya mengembang,
materi baru muncul dengan sendirinya dalam jumlah yang tepat sehingga alam
semesta tetap berada dalam keadaan stabil. Dengan suatu tujuan jelas
mendukung dogma materi sudah ada sejak waktu tak terbatas, yang merupakan
basis filsafat materialis, teori ini mutlak bertentangan dengan teori Dentuman
Besar.

20
Perkembangan ilmu astronomi pada masa-masa selanjutnya memberikan
bukti-bukti baru yang semakin membenarkan teori Dentuman Besar. Hal inilah
yang kemudian memaksa Hoyle mengakui kesalahannya. Ditambah dengan
adanya kejadian dimana Dennis Sciama yang selama bertahun-tahun menemani
Hoyle dalam mempertahankan teori Steady State mengakui bahwa pertempuran
telah usai dan bahwa teori keadaan-stabil harus ditinggalkan. Sir Fred Hoyle yang
akhirnya harus menerima teori Big Bang, mengatakan dengan tegas bahwa alam
semesta ini berasal dari sebuah ledakan.

14. Alexander Friedman


Pada tahun 1922, dia menunjukkan ketidakstatisan struktur alam semesta
melalui perhitungannya. Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa impuls yang
sangat kecil pun mungkin cukup untuk menyebabkan struktur keseluruhan
mengembang atau mengerut menurut Teori Relativitas Einstein. Penemuan
perhitungan Alexandra Friedman ini merupakan permulaan dirintisnya teori
pembentukan alam semesta dari sebuah ledakan (Teori Big Bang).

15. Marteen Schmidt (1929-.)


Seorang ahli astronomi Amerika yang menemukan jarak-jarak kuasar dalam
alam semesta. Di tahun 1963 ia mula-mula mengukur pergeseran merah dari
kuasar C 273 yang ternyata begitu besar sehingga menurut hukum Hubble ia
seharusnya terletak jauh diluar galaksi kita.

16. Carl Sagan (1934-1996)


Seorang ilmuwan Amerika yang dikenal karena penelitiannya mengenai
kemungkinan adanya bentuk kehidupan diluar planet Bumi. Ia terlibat sebagai
peneliti dalam berbagai misi wahana tak berawak yang diluncurkan oleh NASA,
diantaranya adalah misi Mariner ke planet Venus dan Viking ke planet Mars. Ia
banyak berkontribusi pada sebagian besar misi luar angkasa tak berawak yang
bertugas mengeksplorasi tata surya. Ia pernah mengajukan suatu gagasan tentang
pencantuman pesan universal yang tidak dapat dihapus pada suatu pesawat luar
angkasa yang beranjak meninggalkan tata surya dan dapat dipahami oleh makhluk

21
cerdas luar angkasa yang (mungkin) akan menemukannya. Pesan pertama yang
pernah dikirim ke luar angkasa berupa plakat emas berukir yang dipasang di
satelit luar angkasa, Pioneer 10. Ia terus memperbaiki rancangannya dan terlibat
cukup intens pada rancangan pesan Voyager Golden Record yang dikirim
bersama satelit luar angkasa Voyager.

17. William Wilson Morgan, Phillip C. Keenan, dan Edith Kellman


Pada tahun 1943, William Wilson Morgan, Phillip C. Keenan dan Edith
Kellman dari Observatorium Yerkes memberikan sistem klasifikasi bintang
berdasarkan ketajaman garis-garis spektrum yang sensitif pada gravitasi
permukaan bintang. Gravitasi permukaan berhubungan dengan luminositas yang
merupakan fungsi dari radius bintang. Sistem pengklasifikasian bintang ini
kemudian disebut sebagai Klasifikasi Yerkes atau klasifikasi MKK yang berasal
dari inisial para pengembangnya.

18. Antony Hewish


Pada bulan Juli 1967, Antony Hewish dan Jocelyn Bell meneliti kedipan
quasar. Kemudian, pada bulan November 1967 mereka mendapat sinyal yang tak
biasa yang berulang setiap 1,3 detik (scruff). Lalu Januari 1968, Hewish
mengumumkan penemuan sumber radio di langit berasal dari bintang neotron
yang berotasi sangat cepat. Dan Digunakan istilah pulsar (pulsaring radio
source, sumber radio yang berdenyut) oleh jurnalis Daily Telegraph.

19. Wheeler
Seorang fisikawan Amerika yang pertama kali menggunakan istilah lubang
hitam pada tahun 1968. Sebelumnya, Pada tahun 1783 John Mitchell
berpendapat: Bila bumi memiliki kecepatan lepas 11 km/s, tentu ada
planet/bintang lain mempunyai gravitasi lebih besar. Mitchell memperkirakan di
kosmis terdapat suatu bintang dengan massa 500 kali massa matahari yang
mampu mencegah lepasnya cahaya dari permukaannya sendiri.
Adapun Wheeler memberi nama demikian karena singularitas ini tak bisa
dilihat. Dan penyebabnya tidak lain karena cahaya tak bisa lepas dari kungkungan

22
gravitasi singularitas yang maha dahsyat ini. Daerah di sekitar singularitas atau
lazimnya disebut sebagai Horizon Peristiwa (radiusnya dihitung dengan rumus
jari-jari Schwarzschild R = 2GM/c2 dengan G = 6,67 x 10-11 Nm2kg-2, M = massa
lubang hitam (kg), c = cepat rambat cahaya) menjadi gelap. Itulah sebabnya,
wilayah ini disebut sebagai lubang hitam. Black hole atau lubang hitam baru-baru
ini diduga menarik susunan ruang dan waktu di sekitarnya sambil berputar,
menciptakan gelombang dimana materi kosmis berselancar di atasnya, demikian
diungkapkan para astronom.
Karena black hole menarik segala sesuatu termasuk cahaya, maka mereka
tidak bisa terlihat. Namun para astronom telah sejak lama mempelajari fenomena-
fenomena yang tampak di sekitar black hole, dan menemukan apa yang mereka
sebut sebagai piringan tambahan suatu bundaran materi yang biasanya berisi
materi-materi yang dihisap dari bintang-bintang di dekatnya, yang merupakan
sumber makanan black hole.
Black Hole (Lubang Hitam) ini terbentuk ketika sebuah bintang yang telah
menghabiskan seluruh bahan bakarnya, sehingga jari-jarinya mengecil dan
volume menyusut, dan akhirnya berubah menjadi sebuah lubang hitam dengan
kerapatan tak hingga dan volume nol serta medan magnet yang amat kuat. Kita
tidak mampu melihat lubang hitam dengan teropong terkuat sekalipun, sebab
tarikan gravitasi lubang hitam tersebut sedemikian kuatnya sehingga cahaya tidak
mampu melepaskan diri darinya. Namun, bintang yang runtuh seperti itu dapat
diketahui dari dampak yang ditimbulkannya di wilayah sekelilingnya.

20. Kentaro Osada


Pada malam 29 Agustus 1975, ia menemukan bintang yang terang (Cygni
1975) yang merupakan nova yang paling terang pada abad ke-20.
Kemudian, pada abad ke-19 ini juga ditemukan kabut kepiting yang
merupakan sisa ledakan bintang yang terang (supernova) pada 900 tahun yang
lalu.
Dan untuk pertama kalinya para ilmuwan berhasil merekam ledakan sebuah
supernova. Ledakan bintang, atau supernova, adalah salah satu kejadian paling

23
spektakuler yang terjadi di alam semesta, yang menghasilkan jumlah energi yang
sama dengan triliunan bom nuklir yang diledakkan pada saat bersamaan.
Biasanya, ledakan terjadi ketika sebuah inti panas pada bintang berukuran
sangat besar dengan massa setidaknya delapan kali massa matahari habis
dan bintang tersebut mati dan berubah menjadi bintang neutron. Ledakan
supernova memancarkan cahaya yang sangat cemerlang sehingga dapat terlihat
dari galaksi lain.
Namun demikian, sejauh ini para astronom masih belum berhasil merekam
cahaya yang terpancar dalam ledakan supernova. Ledakan tersebut biasanya baru
berhasil direkam beberapa jam, atau bahkan hari, sesudah terjadinya ledakan.
Baru-baru ini, para astronom telah berhasil merekam ledakan bintang yang
spektakuler tersebut pada saat kejadian. Pada 9 Januari 2008, saat menggunakan
teleskop antariksa Sinar-X Swift untuk mengamati sebuah objek di galaksi spiral
NGC 2770, berjarak sekitar 90 juta tahun cahaya di rasi Lynx, Alicia Soderberg
dari Princeton University, New Jersey, AS, beserta koleganya, Edo Berger dari
Carnegie Observatory, California, mendeteksi semburan sinar-X yang sangat
cemerlang yang dilepaskan oleh sebuah ledakan supernova.
Mereka menyimpulkan bahwa semburan sinar itu datang dari gelombang kejut
(shockwave) ledakan bintang yang menembus lapisan gas luar bintang tersebut.
Observasi awal itu kemudian dilanjutkan dengan pemantauan oleh sejumlah
teleskop tercanggih di dunia. Pengamatan selama 30 hari setelah ledakan
supernova yang dinamai SN 2008D tersebut memungkinkan Soderberg dan
koleganya untuk menentukan besarnya energi yang dilepaskan oleh semburan
sinar-X yang petama, yang akan sangat membantu para teoretikus untuk
memahami fenomena supernova secara lebih rinci.
Kesempatan untuk menangkap pancaran sinar-X dari kematian bintang
akan membantu para astronom untuk menentukan sifat-sifat bintang masif,
pembentukan bintang neutron dan lubang hitam, serta dampak ledakan supernova
terhadap lingkungan sekitarnya. Para astronom juga dapat menentukan pola sinar-
X yang harus dicari, dan dengan demikian terbuka kesempatan untuk menemukan
ledakan supernova lain di masa mendatang.

24
Potensi penemuan sejumlah besar supernova pada saat meledak juga akan
membuka jalan bagi kajian yang selama ini dianggap hampir mustahil.
Menentukan waktu terjadinya ledakan akan memungkinkan pencarian terhadap
neutrino dan semburan gelombang gravitasional yang diprediksi akan menyertai
keruntuhan inti bintang dan kelahiran sebuah bintang neutron.

21. George Smoot


Pada tahun 1989, George Smoot dan tim NASA-nya meluncurkan sebuah
satelit ke luar angkasa. Sebuah instrumen sensitif yang disebut Cosmic
Background Emission Explorer (COBE) di dalam satelit itu hanya memerlukan
delapan menit untuk mendeteksi dan menegaskan tingkat radiasi yang dilaporkan
Penzias dan Wilson. Hasil ini secara pasti menunjukkan keberadaan bentuk rapat
dan panas sisa dari ledakan yang menghasilkan alam semesta. Kebanyakan
ilmuwan mengakui bahwa COBE telah berhasil menangkap sisa-sisa Dentuman
Besar.
Ada lagi bukti-bukti yang muncul untuk Dentuman Besar. Salah satunya
berhubungan dengan jumlah relatif hidrogen dan helium di alam semesta.
Pengamatan menunjukkan bahwa campuran kedua unsur ini di alam semesta
sesuai dengan perhitungan teoretis dari apa yang seharusnya tersisa setelah
Dentuman Besar. Bukti itu memberikan tusukan lagi ke jantung teori keadaan-
stabil karena jika jagat raya sudah ada selamanya dan tidak mempunyai
permulaan, semua hidrogennya telah terbakar menjadi helium.
Dihadapkan pada bukti seperti itu, Dentuman Besar memperoleh persetujuan
dunia ilmiah nyaris sepenuhnya. Dalam sebuah artikel edisi Oktober 1994,
Scientific American menyatakan bahwa model Dentuman Besar adalah satu-
satunya yang dapat menjelaskan pengembangan terus menerus alam semesta dan
hasil-hasil pengamatan lainnya.

25
5. Mengenal Kehidupan Galileo Galilei

Ilmuwan Itali besar ini mungkin lebih bertanggung jawab terhadap


perkembangan metode ilmiah dari siapa pun juga. Galileo lahir di Pisa,
tahun 1564. Selagi muda belajar di Universitas Pisa tetapi mandek karena
urusan keuangan. Meski begitu tahun 1589 dia mampu dapat posisi
pengajar di universitas itu. Beberapa tahun kemudian dia bergabung
dengan Universitas Padua dan menetap di sana hingga tahun 1610. Dalam
masa inilah dia menciptakan tumpukan penemuan-penemuan ilmiah.
Sumbangan penting pertamanya di bidang mekanika. Aristoteles
mengajarkan, benda yang lebih berat jatuh lebih cepat ketimbang benda
yang lebih enteng, dan bergenerasi-generasi kaum cerdik pandai menelan
pendapat filosof Yunani yang besar pengaruh ini. Tetapi, Galileo
memutuskan mencoba dulu benar-tidaknya, dan lewat serentetan
eksperimen diaberkesimpulan bahwa Aristoteles keliru. Yang benar
adalah, baik benda berat maupun enteng jatuh pada kecepatan yang sama
kecuali sampai batas mereka berkurang kecepatannya akibat pergeseran
udara. (Kebetulan, kebiasaan Galileo melakukan percobaan melempar
benda dari menara Pisa tampaknya tanpa sadar).

26
Mengetahui hal ini, Galileo mengambil langkah-langkah lebih
lanjut. Dengan hati-hati dia mengukur jarak jatuhnya benda pada saat yang
ditentukan dan mendapat bukti bahwa jarak yang dilalui oleh benda yang
jatuh adalah berbanding seimbang dengan jumlah detik kwadrat jatuhnya
benda. Penemuan ini (yang berarti penyeragaman percepatan) memiliki
arti pentingtersendiri. Bahkan lebih penting lagi Galileo berkemampuan
menghimpun hasil penemuannya dengan formula matematik. Penggunaan
yang luas formula matematik dan metode matematik merupakan sifat
penting dari ilmu pengetahuan modern Sumbangan besar Galileo lainnya
ialah penemuannya mengenai hukum kelembaman. Sebelumnya, orang
percaya bahwa benda bergerak dengan sendirinya cenderung menjadi
makin pelan dan sepenuhnya berhenti kalau saja tidak ada tenaga yang
menambah kekuatan agar terus bergerak. Tetapi percobaan-percobaan
Galileo membuktikan bahwa anggapan itu keliru. Bilamana kekuatan
melambat seperti misalnya pergeseran, dapat dihilangkan, benda bergerak
cenderung tetap bergerak tanpa batas. Ini merupakan prinsip penting yang
telah berulang kali ditegaskan oleh Newton dan digabungkan dengan
sistemnya sendiri sebagai hukum gerak pertama salah satu prinsip vital
dalam ilmu pengetahuan. Penemuan Galileo yang paling masyhur adalah
di bidang astronomi. Teori perbintangan di awal tahun 1600-an berada
dalam situasi yang tak menentu. Terjadi selisih pendapat antara penganut
teori Copernicus yang matahari-sentris dan penganut teori yang lebih
lama, yang bumi-sentris.
Sekitar tahun 1609 Galileo menyatakan kepercayaannya bahwa
Copernicus berada di pihak yang benar, tetapi waktu itu dia tidak tahu cara
membuktikannya. Di tahun 1609, Galileo dengar kabar bahwa teleskop
diketemukan orang di Negeri Belanda. Meskipun Galileo hanya
mendengar samar-samar saja mengenai peralatan itu, tetapi berkat
kegeniusannya dia mampu menciptakan sendiri teleskop. Dengan alat baru
ini dia mengalihkan perhatiannya ke langit dan hanya dalam setahun dia
sudah berhasil membikin serentetan penemuan besar.

27
Dilihatnya bulan itu tidaklah rata melainkan benjol-benjol, penuh
kawah dan gunung-gunung.Benda-benda langit, kesimpulannya, tidaklah
rata serta licin melainkan tak beraturan seperti halnya wajah bumi.
Ditatapnya Bima Sakti dan tampak olehnya bahwa dia itu
bukanlahsemacam kabut samasekali melainkan terdiri dari sejumlah besar
bintang-bintang yang dengan mata telanjang memang seperti teraduk dan
membaur satu sama lain. Kemudian diincarnya planet-planet dan
tampaklah olehnya Saturnus bagaikan dilingkari gelang. Teleskopnya
melirik Yupiter dan tahulah dia ada empat buah bulan berputar-putar
mengelilingi planet itu. Di sini terang-benderanglah baginya bahwa benda-
benda angkasa dapat berputar mengitari sebuah planit selain bumi.
Keasyikannya menjadi-jadi: ditatapnya sang surya dan tampak olehnya
ada bintik-bintik dalam wajahnya. Memang ada orang lain sebelumnya
yang juga melihat bintik-bintik ini, tetapi Galileo menerbitkan hasil
penemuannya dengan cara yang lebih efektif dan menempatkan masalah
bintik-bintik matahari itu menjadiperhatian dunia ilmu pengetahuan.
Selanjutnya, penelitiannya beralih ke planit Venus yang memiliki jangka
serupa benar dengan jangka bulan. Ini merupakan bagian dari bukti
penting yang mengukuhkan teori Copernicus bahwa bumi dan semua
planit lainnya berputar mengelilingi matahari.
Penemuan teleskop dan serentetan penemuan ini melempar Galileo
ke atas tangga kemasyhuran. Sementara itu, dukungannya terhadap teori
Copernicus menyebabkan dia berhadapan dengan kalangan gereja yang
menentangnya habis-habisan. Pertentangan gereja ini mencapai puncaknya
di tahun 1616: dia diperintahkan menahan diri dari menyebarkan hipotesa
Copernicus. Galileo merasa tergencet dengan pembatasan ini selama
bertahun-tahun. Baru sesudah Paus meninggal tahun 1623, dia digantikan
oleh orang yang mengagumi Galileo.
Tahun berikutnya, Paus baru ini Urban VIII memberi pertanda
walau samar-samar bahwa larangan buat Galileo tidak lagi dipaksakan.
Enam tahun berikutnya Galileo menghabiskan waktu menyusun karya
ilmiahnya yang penting Dialog Tentang Dua Sistem Penting Dunia. Buku

28
ini merupakan peragaan hebat hal-hal yang menyangkut dukungan
terhadap teori Copernicus dan buku ini diterbitkan tahun 1632 dengan ijin
sensor khusus dari gereja. Meskipun begitu, penguasa-penguasa gereja
menanggapi dengan sikap berang tatkala buku terbit dan Galileo langsung
diseret ke muka Pengadilan Agama di Roma dengan tuduhan melanggar
larangan tahun 1616.
Tetapi jelas, banyak pembesar-pembesar gereja tidak senang
dengan keputusan menghukum seorang sarjana kenamaan. Bahkan
dibawah hukum gereja saat itu, kasus Galileo dipertanyakan dan dia cuma
dijatuhi hukuman enteng. Galileo tidak dijebloskan ke dalam bui tetapi
sekedar kena tahanan rumah di rumahnya sendiri yang cukup enak di
sebuah villa di Arcetri. Teorinya dia tidak boleh terima tamu, tetapi
nyatanya aturan itu tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya. Hukuman
lain terhadapnya hanyalah suatu permintaarn agar dia secara terbuka
mencabut kembali pendapatnya bahwa bumi berputar mengelilingi
matahari. Ilmuwan berumur 69 tahun ini melaksanakannya di depan
pengadilan terbuka. (Ada ceritera masyhur yang tidak tentu benarnya
bahwa sehabis Galileo menarik lagi pendapatnya dia menunduk ke bumi
dan berbisik pelan, Tengok, dia masih terus bergerak!). Di kota Arcetri
dia meneruskan kerja tulisnya di bidang mekanika. Galileo meninggal
tahun 1642.
Sumbangan besar Galileo terhadap kemajuan ilmu pengetahuan
sudah lama dikenal. Arti penting peranannya terletak pada penemuan-
penemuan ilmiah seperti hukum kelembaman, penemuan teleskopnya,
pengamatan bidang astronominya dan kegeniusannya membuktikan
hipotesa Copernicus. Dan yang lebih penting adalah peranannya dalam hal
pengembangan metodologi ilmu pengetahuan. Umumnya para filosof alam
mendasarkan pendapatnya pada pikiran-pikiran Aristoteles serta membuat
penyelidikan secara kualitatif dan fenomena yang terkategori. Sebaliknya,
Galileo menetapkan fenomena dan melakukan pengamatan atas dasar
kuantitatif. Penekanan yang cermat terhadap perhitungan secara kuantitatif

29
sejak itu menjadi dasar penyelidikan ilmu pengetahuan di masa-masa
berikutnya.
Galileo mungkin lebih punya tanggung jawab daripada orang mana
pun untuk penyelidikan ilmiah dengan sikap empiris. Dialah, dan
bukannya yang lain, yang pertama kali menekankan arti penting peragaan
percobaan-percobaan, dia menolak pendapat bahwa masalah-masalah
ilmiah dapat diputuskan bersama dengan kekuasaan, apakah kekuasaan itu
namanya Gereja atau kaidah dalil Aristoteles. Dia juga menolak keras
bersandar pada skema-skema yang menggunakan alasan ruwet dan
bukannya bersandar pada dasar percobaan yang mantap. Cerdik
cendikiawan abad tengah memperbincangkan bertele-tele apa yang harus
terjadi dan mengapa sesuatu hal terjadi, tetapi Galileo bersikeras pada arti
penting melakukan percobaan untuk memastikan apa sesungguhnya yang
terjadi. Pandangan ilmiahnya jelas gamblang tidak berbau mistik, dan
dalam hubungan ini dia bahkan lebih modern ketimbang para penerusnya,
seperti misalnya Newton.
Galileo, dapat dianggap orang yang taat beragama. Lepas dari
hukuman yang dijatuhkan terhadap dirinya dan pengakuannya, dia tidak
menolak baik agama maupun gereja. Yang ditolaknya hanyalah percobaan
pembesar-pembesar gereja untuk menekan usaha penyelidikan ilmu
pengetahuannya. Generasi berikutnya amat beralasan mengagumi Gahleo
sebagai lambang pemberontak terhadap dogma dan terhadap kekuasaan
otoriter yang mencoba membelenggu kemerdekaan berfikir. Arti
pentingnya yang lebih menonjol lagi adalah peranan yang dimainkannya
dalam hal meletakkan dasar-dasar metode ilmu pengetahuan modern.

30
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas, dapat di simpulkan bahwa:
a. Perkembangan Astronomi sebenarnya sudah terdeteksi sekitar 1000
SM tepatnya zaman sumeria dan babilonia. Mereka mengamati
berbagai keteraturan dan mampu meramalkan gerhana bulan, dan
peredaran planet. Bangsa mesir sudah menemukan bahwa satu tahun
terdiri dari 365 hari. Akan tetapi, pada zaman sumeria belum
menemukan pengetahuannya dalam bentuk gambaran. Gambaran
mengenai alam semesta memang ada namun masih bersifat spekulatif
belaka. Mereka beranggapan bahwa bumi dan langit berbentuk cakram
datar yang saling tumpang tindih.
b. Perkembangan ilmu astronomi pada periode II terjadi sangat pesat.
Banyak sumbangan-sumbangan yang telah diberikan oleh para ahli
dalam perkembangan astronomi. Selain itu, pada periode II ini terjadi
perubahan sarana pengamatan yaitu dari pengamatan benda langit yang
menggunakan mata telanjang menjadi pengamatan yang menggunakan
teleskop.
c. Pada periode III ini diformulasikan konsep-konsep fisika yang
mendasar yang sekarang kita kenal dengan sebutan Fisika Klasik
d. Pada periode IV, akhir abad ke 19 ditemukan beberapa fenomena yang
tidak bisa dijelaskan melalui fisika klasik. Hal ini menuntut
pengembangan konsep fisika yang lebih mendasar lagi yang sekarang
disebut Fisika Modern. para ahli astronomi melakukan pengamatan di
observatorium dengan menggunakan teleskop untuk mengamati objek
langit.

31
DAFTAR PUSTAKA

http://fisikauntuksurga.wordpress.com/2011/10/09/sejarah-fisika-astronomi/
(diunduh pada tanggal 06 September 2013)

http://delibrarian.blogspot.com/2011/03/perkembangan-astronomi-pada-abad.html
(diunduh pada tanggal 06 September 2013)

http://nary-junary.blogspot.com/2013/04/perkembangan-sains-kebumian-dan.html
(diunduh pada tanggal 06 September 2013)
http://indahanggungalura.blogspot.co.id/2014/04/sejarah-perkembangan-
astronomi.html

32

Anda mungkin juga menyukai