LOGO
MOLARITAS
Sistem konsentrasi ini didasarkan atas volume dimana
volume dari larutan adalah sebagai kuantitas yang
diukur
Molaritas = jumlah mol per liter larutan
n g
M
V BM x V
Dimana n = jumlah mol dalam larutan
V = volume larutan
g = gram zat terlarut
BM = berat molekul larutan
www.themegallery.com
LOGO
Formalitas atau konsentrasi
Analitik
Untuk senyawa yang mengalami penguraian atau
pembentukan kompleks ketika dilarutkan dalam suatu
larutan.
nf g
F
V BR x V
F formalitas
n f jumlah dari berat rumus larutan
V volume larutan dalam liter
g gram larutan
BR berat rumus
STANDARISASI
Standarisasi adalah suatu proses dimana
konsentrasi larutan ditentukan secara akurat
Larutan Standar dipersiapkan dengan
melarutkan suatu zat terlarut yang diinginkan
dan menimbang secara akurat dalam suatu
larutan yang volumenya diukur secara akurat
Larutan Standar : larutan yg konsentrasinya
telah ditetapkan secara akurat.
Standar Primer yaitu suatu zat yang tersedia dalam
komposisi kimia yang jelas dan murni, dimana
larutan standar primer hanya bereaksi pada kondisi
titrasi dan tidak ada reaksi sampingan.
Standar Sekunder : larutan yang distandarisasi
dengan titrasi menggunakan standar primer, dimana
larutan tersebut bereaksi dengan sejumlah standar
primer.
Umumnya standar primer yang digunakan dalam
titrasi volumetri adalah :
a ) Asam : C 6 H 4 (COOK )(COOH ), KHphtalat , C 6 H 5 COOH , HCl , H 2 SO4 , SO2 ( NH 2 )OH , K asam iodat KHIO3
b) Basa : Na 2 CO3 , MgO, Na 2 B4 O7
c) Oksidator : K 2 Cr2 O7 , ( NH 4 ) Ce( NO3 ) 6 , KBrO3 , KIO3 , KH ( IO3 ) 2 , I 2
d ) Re duktor : Na 2 C 2 O4 , Fe( N 2 H 4 N 2 H 6 ) ( SO4 ) 2 4 H 2 OFe, K 4 Fe(CN ) 6
e) Lain lain : NaCl , KCl
Karakteristik Standar Primer
Harus tersedia dalam keadaan murni atau dalam
tingkat kemurnian yang diketahui. Secara umum
jumlah larutan pengotor max 0,01 0,02%.
Substansi harus stabil, mudah dikeringkan dan tidak
higroskopis sehingga tidak menyerap air pada saat
penimbangan.
Yang diharapkan adalah standar primer mempunyai
berat ekivalen yang cukup tinggi agar dapat
meminimalkan konsekuensi galat pada saat
penimbangan
www.themegallery.com
Company name
PRESENTASE KEMURNIAN
aA tT produk
pada titik ekivalen t x mmol A a x mmol T
dimana V adalah volume dalam mL dan molaritas (mmol / mL) dari titran
a
x V (mL) x M (mmol / mL) x BM A (mg / mmol )
% A t x 100
berat sampel (mg )
BERAT EKIVALEN dan SISTEM
NORMALITAS KONSENTRASI
Ekivalen didefinisikan banyaknya suatu zat yg memberikan atau
bereaksi dengan satu mol H+ (asam basa), 1 mol elektron
(redoks) atau 1 mol kation bervalensi satu (pengendapan dan
pembentukan kompleks)
Normalitas : banyaknya ekivalen zat terlarut per liter larutan
BM
BE
n
n jumlah mol H yang dilengkapi oleh satu mol asam atau yang direaksikan
dengan satu mol basa
eq g
N eq
V BE
g
N
BE x V
N nM
Pada titik ekivalen, ekivalen titran sama dengan ekivalen analit
www.themegallery.com
www.themegallery.com
LOGO
TITRASI ASAM BASA
LOGO
LOGO
HOAc +
H + -OAc
H2 O + +
H H3 O+
HOAc + H O +
H O +- OAc
2 3
KURVA TITRASI
Terdiri dari plot pH atau pOH vs mililiter titran
Kurva titrasi ini penting untuk memilih
indikator yang sesuai
1. Titrasi Asam kuat Basa Kuat
Asam dan Basa kuat akan terurai sempurna
dalam larutan
Contoh :
Sebanyak 30 ml HCl 0,1 M dititrasi dengan
NaOH 0,1 M. Hitung pH pada awal titrasi
dan setelah penambahan 10 ml; 30 ml; 60
ml NaOH
Company Logo
www.themegallery.com
pH 1,0
H O
3
2 mmol
40 ml
0,05 mmol
ml
pH 2 log 5 1,301
Company Logo
www.themegallery.com
mmol H 3 O OH 2 H 2 O
awal 3,00 3,00
berubah 3,00 3,00
Kesetimbangan
H O OH K
3
w 1,0 x 10 14
Kesetimbangan 2 H 2 O H 3 O OH
H O
3
2
1,0 x 10 14
H O
3
10 7
pH 7
Company Logo
www.themegallery.com
mmol H 3 O OH 2 H 2 O
awal 3,00 6,00
berubah 3,00 3,00
kesetimbangan 3
Konsentrasi OH :
OH
3,00 mmol
90 ml
3,33 x 10 2 M
Company Logo
www.themegallery.com
Kurva Titrasinya
pH
ml NaOH
Company Logo
TITRASI ASAM LEMAH BASA KUAT
1. Sebanyak 30 ml larutan asam lemah 0,1 M, Ka =
1 x 10-5, dititrasi dengan NaOH 0,1 M. Hitung pH
pada awal titrasi dan setelah penambahan 10 ml
dan 30 ml titran.
a. pH awal HB H 2 O H 3 O B
dimana H 3 O B dan HB 0,1 H 3O 0,1
Ka
H O B
3
1,0 x 10 5
HB
H O
3
2
10 5 H O 2
10 6
3
0,1
H O 10
3
3
pH 3,00
LOGO
b. pH setelah penambahan 10 ml NaOH
mmol HB OH B H 2 O
awal 3,00 1,00
berubah 1,00 1,00 1,00
kesetimbangan 2,00 1,00
HB H 2 O H 3 O B
pH pKa log
B
HB
1,00
40,00
pH 5,00 log
2,00
40,00
pH 4,699
LOGO
c. pH pada titik ekivalen
mmol HB OH B H 2O
awal 3,00 3,00
berubah 3,00 3,00 3,00
kesetimbangan 3,00
Kb
HB OH , HB
OH
B
Kb
OH 2
1,00 x 10 9
3,00
60,00
OH 5 x 10
2 11
OH 50 x 10 7,1 x 10
12 6
pH 14 5,15 8,85
LOGO
K = Ka/Kw
pH
ml NaOH
Semakin lemah asam maka semakin kecil nilai K dan semakin kecil
perubahan pada titik ekivalen
LOGO
INDIKATOR ASAM BASA
Perubahan pH yang besar yang terjadi
pada titrasi dapat digunakan untuk
menentukan kapan titik ekivalen dicapai.
Banyak senyawa asam dan basa organik
lemah yang bentuk tak terurainya dan
bentuk ioniknya memiliki warna berbeda.
Pemilihan indikator yang sesuai
didasarkan pada perubahan warna yang
terjadi di sekitar titik ekivalen titrasi
Untuk asam lemah, pH pada titik
ekivalen di atas 7 sehingga indikator
fenolftalein lazim digunakan
Untuk basa lemah, yang memiliki pH di
bawah 7, indikator yang dapat
digunakan adalah metil merah (4,2
6,2)
Untuk asam dan basa kuat, indikator
yang dipilih : metil merah, fenolftalein,
bromtimol biru
Indikator Asam Basa
indikator Perubahan warna Rentang pH
dg kenaikan pH
Bromfenol Kuning ke biru 3,0 4,6
biru
Metil Merah ke kuning 4,2 6,2
merah
Bromtimol Kuning biru 6,0 7,6
biru
fenolftalei Tidak berwarna 8,0 9,6
n ke merah
KELAYAKAN TITRASI ASAM
BASA
Reaksi kimia yang cocok digunakan
dalam titrasi adalah reaksinya harus
berjalan sempurna pada titik ekivalen
Derajat kesempurnaan reaksi
menentukan ketajaman bagian vertikal
pada kurva titrasi
Semakin besar tetapan
kesetimbangan, semakin sempurna
reaksinya, semakin besar perubahan
pH pada titik ekivalen.
LARUTAN PENYANGGA / BUFFER
OH
1,00 mmol
100 ml
0,0100 M
pOH 2,00
pH 14 2,00 12,00
Perubahan pH yang terjadi sebesar 12,00 7,00 5,00
pH pKa log
A
HA
11
pH 7,00 log
9
pH 7,09
Perubahan pH yang terjadi : 7,09 7,00 0,09
HOAc
5,00 4,74 log
OAc
HOAc
log
OAc
0,26
HOAc
OAc
1,82
HOAc
sehingga berarti harus ada garam 1,82 kali asam
www.themegallery.com Company Logo
b. Karena jumlah asam < garam maka perubahan pH yang besar
akan terjadi jika ditambahkan basa. Jika mmol asam mula mula =
x, dan mmol garam mula mula adalah 1,82 x.
Maka saat ditambahkan 1 mmol OH- :
x - 1,00 = mmol asam sisa
1,82x + 1,00 = mmol garam asam
pH pKa log
OAc
HOAc
1,82 x 1,00
5,10 4,74 log
x 1,00
1,82 x 1,00
log 0,36
x 1,00
1,82 x 1,00
2,291
x 1,00
1,82 x 1,00 2,291x 2,291
0,471x 3,391
3,391
x 7,19
0,471
Konsentrasi asam 0,0719 mmol / ml dan konsentrasi garam 0,131 mmol / ml