Kelompok 4
Disusun oleh :
Acim 151210087
5 Akuntansi S1 Karyawan A
STIE KESATUAN
Jl. Rangga Gading No.1 Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat 16123
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan perbankan yang semakin pesat saat ini menimbulkan persaingan bank
semakin ketat, persaingan ini mengakibatkan pasar perbankan semakin dinamis sehingga
menuntut bank-bank untuk berusaha lebih efektif dan efisien.
Kelangsungan hidup suatu perusahaan atau bank, baik yang BUMN, BUMD maupun
BUMS sangat dipengaruhi oleh tata kelola perusahaan tersebut. Tata kelola perusahaan yang
kurang baik dapat menimbulkan penyimpangan di kalangan pengelola perusahaan, direksi
atau manajemen yang dilakukan oleh pemegang saham maupun karyawan. Penyimpangan
terjadi karena adanya kepentingan pribadi tingkat atas dalam mengelola perusahaan yang
memudahkan terjadinya penyalahgunaan kekuasaan.
Maraknya ketidakstabilan dunia bisnis menggambarkan lemahnya penerapan Good
Corporate Goverance (yang selanjutnya disingkat GCG) sehingga menimbulkan masalah
yang menjadi sorotan para bankir, pemegang saham, stakeholder dan khususnya pihak
pemerintah seperti terjadinya kasus pembobolan L/C pada Bank BNI, ekspor pasir dan
minyak ke beberapa Negara Afrika yang ternyata fiktif, kasus tersebut menggambarkan
direksi dan komisaris tidak bertanggungjawab dengan mengabaikan prinsip responsibility dan
accountability. Pada Bank Lippo Tbk terjadi kasus penemuan tiga buah laporan keuangan
tahun 2002 yang telah dinyatakan audited, tetapi di antara ketiga laporan tersebut terdapat
perbedaan, peristiwa ini setidaknya telah melanggar prinsip transparansi dan akuntabilitas dari
para pemimpin perusahaan termasuk auditor internal (http://apauditing.blogspot.com).
Kasus pelanggaran prinsip GCG tidak hanya terjadi pada BNI dan Bank Lippo tetapi
juga terjadi pada Bank Danamon dengan kasus Head Teller dan kasus fraud. Skandal kasus-
kasus di atas terutama di dunia perbankan masih banyak terjadi hal ini karena lemahnya
sistem pengendalian intern yang dilakukan auditor internal dalam perusahaan dan pengelolaan
manajemen perusahaan yang kurang baik dari tingkat pelaksanaan audit internal, manajemen,
komite, maupun direksi perusahaan yang dapat merugikan berbagai pihak yang
berkepentingan terhadap Bank dan menghambat perwujudan Good Corporate Governance.
Dari data Bank Indonesia (BI) tahun 2008 mengungkapkan bahwa 69% bank dalam
negeri masih melanggar aturan tata kelola perusahaan yang baik (GCG), pelanggaran yang
sering terjadi terutama pada masalah dewan komisaris yang mencapai 53% kasus.
Berikut gambaran Good Governance di Negara ASEAN mengenai lemahnya
pemahaman terhadap penerapan prinsip-prinsip GCG oleh pelaku bisnis, yaitu :
Grafik 1.1
Grafik Perkembangan Corruption Persception Index (CPI) Indonesia di antara
Negara-negara ASEAN
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis dapat menarik rumusan
masalah, sebagai berikut :
Sesuai dengan masalah di atas, maksud dari penelitian ini adalah untuk
memperoleh pengetahuan yang lebih luas dalam pelaksanaan Good Corporate
Governance pada Bank Danamon
Adapun tujuan dari penelitian adalah:
Adapun kegunaan yang di dapat dari penyusunan penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung bagi :
1 Akademis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
tentang Good Corporate Governance yang selama ini penulis peroleh dari artikel
majalah, jurnal maupun topik-topik yang ada pada dunia usaha di Indonesia dan untuk
mengetahui sejauh mana penerapan prinsip- prinsip GCG telah diterapkan di
Indonesia khususnya pada instansi perbankan.
2 Praktis
Bagi perusahaan penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai masukan atau
memberikan gambaran perusahaan akan perlunya sistem Good Corporate
Governance dan sebagai bahan pertimbangan, jika perlu dipakai untuk
mengadakan perbaikan agar dapat meningkatkan nilai perusahaan.
Bab II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Umum
1989 Menjadi perusahaan publik melalui penawaran saham di Bursa Efek Jakarta
2000 Legal merger dengan 8 bank yang diambil alih Pemerintah (Bank Taken Over)
2003 Akuisisi mayoritas saham Pemerintah oleh Asia Financial (Indonesia) Pte. Ltd
Kerja sama Program Literasi dan Edukasi Keuangan serta Perbankan dengan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui sosialisasi Si MObil LitErasi Keuangan
(SiMOLEK)
2015 Kerja sama dengan International Islamic Trade Finance Corporation (IITFC)
dalam Syariah Joint Trade Financing.
Peresmian kantor pusat baru Menara Bank Danamon dan peluncuran Laku
Pandai, Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif
yang dijalankan di lima kota
Peluncuran Danamon Red Match Soccer Camp, program anyar bagian dari
program Red Match bersama Manchester United
3.2 Struktur Organisasi Dan Kepengurusan
Rapat Umum
Pemegang Saham
Pengawas Komisaris
Syariah
Direksi.
2. Direktur Utama
b. Memimpin dan mengelola perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan dan
4. Dewan Komisaris
secara independen.
kepada Direksi.
Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi
Risiko dan unit kerja manajemen risiko guna memberikan rekomendasi kepada
Dewan Komisaris.
pemegang Saham
kepada direksi.
7. Komite Audit
perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit
kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh
yang berlaku.
Komite Tata Kelola bertugas memenuhi dan menjalankan fungsi serta tanggung
dari waktu ke waktu atau jika diminta oleh Dewan Komisaris melalui Ketua
Komite.
Dewan Komisaris
Dewan Direksi
3.3.1 VISI
Kita Peduli dan Membantu Jutaan Orang untuk Mencapai Kesejahteraan. Danamon
berkeyakinan bahwa keberadaannya adalah untuk mewujudkan kepeduliannya kepada nasabah,
karyawan, serta masyarakat luas dan membantu kesemuanya itu bertumbuh kembang mencapai
kesejahteraan yang lebih baik.
3.3.2 MISI
Danamon berupaya untuk mewujudkan visinya melalui tiga misinya, yaitu: Danamon
bertekad untuk menjadi Lembaga Keuangan Terkemuka di Indonesia yang keberadaannya
diperhitungkan.
Suatu organisasi yang berpusat pada nasabah, yang melayani semua segmen dengan menawarkan
nilai yang unik untuk masing-masing segmen, berdasarkan keunggulan penjualan dan pelayanan,
serta didukung oleh teknologi kelas dunia.
Aspirasi kami adalah menjadi perusahaan pilihan untuk berkarya dan yang dihormati oleh
nasabah, karyawan, pemegang saham, regulator dan komunitas di mana kami berada.
Danamon berinvestasi untuk membangun budaya yang kondusif untuk mencapai tujuan-
tujuannya.
Danamon membangun kolaborasi dengan para pemangku kepentingannya, baik di dalam
maupun di luar lingkungannya, untuk menciptakan kontribusi yang bermanfaat bagi
penerimanya, di tempat-tempat yang paling membutuhkan.
Budaya Perusahaan merupakan nilai-nilai yang menjadi panduan, tatanan, dan kendali atas
tingkah laku karyawan, anggota Direksi dan Dewan Komisaris Danamon dalam menjalankan
tugas dan kewajibannya untuk mencapai tujuan sesuai dengan visi dan misi Perusahaan.
Peduli : Memberikan perhatian yang tulus terhadap kebaikan dan kemajuan bersama
akan mendorong kita untuk selalu menjadi yang terbaik.
Jujur : Senantiasa memegang kebenaran kepada diri sendiri dan orang lain tanpa ada
yang disembunyikan.
Mengupayakan Yang Terbaik : Senantiasa berani mencari cara yang lebih baik dalam
bekerja untuk meraih hasil yang terbaik dengan memperhitungkan risiko yang ada dan
tanpa mengorbankan ketangguhan perusahaan.
Kerjasama : Menjadikan kemajemukan di antara kita sebagai kekuatan sebuah tim untuk
meraih tujuan bersama.
Profesionalisme Yang Disiplin : Menjalankan tanggung jawab dengan menjunjung
tinggi standar dan etika profesi melalui insan yang disiplin, pemikiran yang disiplin dan
tindakan yang disiplin.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk berdiri sejak 1956 merupakan lembaga keuangan
terpandang di Indonesia yang fokus pada nasabah, melayani tiap segmen usaha, serta
menawarkan pelayanan dan penjualan produk yang didukung teknologi teranyar. Guna
mendukung bisnis utamanya, Danamon memiliki sejumlah anak-anak perusahaan seperti PT
Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) yang bergerak di bidang pembiayaan
kendaraan bermotor dan PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance) perusahaan asuransi
umum.
Produk dan layanan utama yang ditawarkan oleh Adira Finance termasuk
pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja, pembiayaan multiguna dan kegiatan
usaha pembiayaan lainnya berdasarkan persetujuan OJK, serta pembiayaan sewa operasi
(operating lease) dan/atau kegiatan berbasis fee sepanjang tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan. Adira Finance juga menyediakan
pembiayaan berbasis syariah.
Selain itu, Danamon sebagai Entitas Utama dalam Konglomerasi Keuangan Danamon
Grup juga merumuskan Kebijakan Tata Kelola Terintegrasi yang menjadi pedoman dalam
penerapan tata kelola yang baik untuk seluruh entitas dalam Danamon Grup (Danamon dan
Perusahaan Anak).
Penyusunan dan penerbitan Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Danamon adalah salah satu
upaya nyata Danamon dalam memenuhi peraturan yang berlaku dan aspek transparansi penerapan
tata kelola Danamon tahun 2015, kepada para pemangku kepentingan. Laporan Pelaksanaan Tata
Kelola Danamon mencakup seluruh aspek pelaksanaan tata kelola di Danamon dan disusun
dengan mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), ASEAN CG
Scorecard, dan best practices pelaksanaan tata kelola yang berlaku secara universal
Bab IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Sebagai salah satu lembaga keuangan terbesar di Indonesia, dengan jaringan tersebar di
wilayah Aceh hingga Papua, PT Bank Danamon Indonesia Tbk atau Danamon terlihat konsisten
mengimplemtasikan tata kelola perusahaan atau Good Corporate Governance (GCG).
Danamon menempatkan GCG sebagai landasan dalam pencapaian nilai-nilai ekonomi dalam
jangka panjang bagi kepentingan pemegang saham, para pemangku kepentingan, dan masyarakat
secara keseluruhan.
Konsistensi Danamon dalam penerapan GCG tersebut, sempat mendapatkan apresiasi dari
dunia internasional melalui penghargaan ASEAN Corporate Governance Award 2015 lalu. Ia
menjadi salah satu dari 50 emiten terbaik di Asia Tenggara dan 3 emiten terbaik di Indonesia
dalam penerapan tata kelola perusahaan atau GCG yang diselenggarakan oleh ASEAN Capital
Market Forum (ACMF).
Danamon menyadari berbagai tantangan yang berada di hadapan, untuk itu Perseroan terus
melakukan transformasi model usahanya guna meningkatkan produktivitas dan kinerja yang
berkelanjutan. Danamon percaya, inisiatif dan pendekatannya akan meningkatkan tingkat
kesiapan bank untuk tumbuh pada waktu yang tepat.
Seiring dengan hal tersebut, Danamon juga melakukan transformasi bisnis serta
menyeimbangkan fokusnya ke segmen-segmen yang diyakini akan menghadirkan tingkat
pertumbuhan yang baik bagi Perseroan, dengan terus mempertimbangkan setiap aspek risiko dan
menjalankan praktik tata kelola yang baik secara disiplin.
Danamon meyakini, GCG merupakan alat untuk menjaga kelangsungan bisnis, menjaga
kepercayaan nasabah atau masyarakat pada umumnya, serta para stakeholder, dalam rangka
menumbuhkan integritas Perusahaan.
Secara komperehensif, Danamon juga mengulas program tanggung jawab sosial perusahaan.
Program-program tersebut terkait dengan lingkungan hidup, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3), pengembangan sosial dan kemasyarakatan, serta tanggungjawab sosial terhadap masyarakat
atau nasabah.
Daftar Pustaka
https://www.google.co.id/www.danamon.co.id
https://www.google.co.id/www.danamon.co.id/Pedoman-Tata-Kelola-Perusahaan/Pedoman-
Good-Corporate-Governance.
https://www.google.co.id/www.danamon.co.id/laporan-manjemen-bankdanamon
https://www.google.co.id/www.danamon.co.id/laporan-keuangan