Sesi 3 Pengukuranfrekuensipenyakit
Sesi 3 Pengukuranfrekuensipenyakit
EPIDEMIOLOGI K3
UKURAN-UKURAN FREKUENSI PENYAKIT
1 PENDAHULUAN
1.1 Definisi Epidemiologi
Last (1988)
Epidemiologi adalah studi distribusi dan determinan kesehatan yang
terkait keadaan atau peristiwa dalam populasi tertentu, dan aplikasi studi
ini untuk mengendalikan masalah kesehatan
Distribusi Epidemiologi peduli dengan frekuensi dan pola peristiwa
kesehatan dalam suatu populasi
biasanya 0,5 0,8
Kadang-kadang 0,2 0,6
jarang 0,01 0,2
Ukuran-ukuran frekuensi peristiwa kesehatan
o Tipe kuantitas matematis
o Tipe ukuran yang digunakan dalam epidemiologi
8
DR.. RobianaModjo, SKM, MKes S1-Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sesi: Ukuran Fekuensi..
2.2 Rasio
Nilai yang didapat dengan pembagian suatu kuantitas dengan
kuantitas yang lain.
Kuantitas numerator (pembilang) boleh berbeda dari kuantitas
denominator (penyebut) atau denominator mungkin tidak
memuat numerator
Contoh: a
b
2.3 Proporsi
o Suatu fraksi atau tipe rasio yang unsur numerator adalah bagian dari
denominator.
o Bila dikalikan dengan 100, biasanya disebut suatu persentase.
o Contoh: 28/56 = 0,5; 0,5 x 100% = 50%
- Ada 28 kasus dari 56 orang. Berarti proporsi kasusnya 50%.
2.4 Rate
Tipe spesifik dari rasio yang digunakan mengkuantifikasi proses
dinamik seperti pertumbuhan dan kecepatan.
Pernyataan numeris dari frekuensi suatu peristiwa.
Dihitung dengan cara pembagian antara jumlah individu yang
mengalami peristiwa (numerator) dengan jumlah total
(keseluruhan) yang mungkin dapat (kapabel) mengalami peristiwa
(denominator atau populasi berisiko) dan perkalian dengan suatu
konstanta (tetapan).
Format umum dari rate adalah
Rate Numerator x
Denomin ator F
Keterangan:
Numerator dalah jumlah orang atau individu yang mengalami
peristiwa.
Denominator adalah jumlah populasi berisiko (jumlah total orang
atau keseluruhan individu yang mungkin mengalami
peristiwa).
9
DR.. RobianaModjo, SKM, MKes S1-Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sesi: Ukuran Fekuensi..
10
DR.. RobianaModjo, SKM, MKes S1-Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sesi: Ukuran Fekuensi..
11
DR.. RobianaModjo, SKM, MKes S1-Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sesi: Ukuran Fekuensi..
Gambar 1
A 7
B 7
C * 2
D 7
E 3
F 2
G 5
Keterangan
Periode sehat
Periode sakit
* Meninggal
Dari gambar 1:
a. Berapa Insidens Kumulatif (IK) selama 7 tahun waktu pengamatan?
b. Jawab:
Kasus baru
IK
Populasi berisiko pada awal pengamatan
12
DR.. RobianaModjo, SKM, MKes S1-Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sesi: Ukuran Fekuensi..
A 7
B 7
C * 2
D 7
E 3
F 2
G 5
Keterangan
Periode sehat
Periode sakit
* Meninggal
13
DR.. RobianaModjo, SKM, MKes S1-Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sesi: Ukuran Fekuensi..
Dari Gambar 1:
a. Berapa nilai Densitas Insidens (DI) = Insidens orang waktu (PTI) =
Incidence Rate (IR)
b. Jawab:
Hitung jumlah orang-waktu terlebih dulu
33 orang tahun
Instantaneous incidence density = instantaneous incidence rate =
person-time incidence rate
o Kejadian segera dari kasus baru pada suatu titik atau segera dalam
waktu T, per unit waktu di antara populasi berisiko selama waktu T
o Ukuran teoritis jumlah kasus yang terjadi per satuan populasi-waktu
(orang-tahun berisiko).
o Mengukur kejadian penyakit pada satu titik waktu t (ditentukan secara
matematik sebagai limit, seperti t 0
o Probabilitas seseorang yang sehat pada waktu t akan mengalami
sakit dalam interval t t dibagi t
o Juga disebut force of morbidity, hazard rate
o Tidak ada periode rujukan (tidak ada seperti rate 2-tahun)
o Mempunyai dimensi yang invers waktu (misal: 0,001/tahun)
o Mempunyai nilai nol dan infiniti (~)
14
DR.. RobianaModjo, SKM, MKes S1-Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sesi: Ukuran Fekuensi..
Latihan menghitung Incidence Rate
Populasi 1
D = permulaan sakit
D
0 25 50 75 100
Tahun
Hitung Incidence Rate pada populasi 1
Populasi 2
D D = permulaan sakit
0 25 50 75 100 Tahun
Densitas Insidens = Insidens orang waktu = Incidence Rate = 9,1 kasus /
100 orang tahun.
Unit (satuan) orang-tahun dalam contoh di atas adalah 1 x 100 x
orang-tahun = 4 x 25 orang- tahun.
Angka ini dari orang-waktu dapat diakumulasi dengan observasi 100
orang selama 1 tahun, 25 orang selama 4 tahun, 10 orang selama 10
tahun.
15
DR.. RobianaModjo, SKM, MKes S1-Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sesi: Ukuran Fekuensi..
Prevalens titik Jumlah kasus yang ada pada satu titik dalam waktu T
Total jumlah orang pada waktu T
16
DR.. RobianaModjo, SKM, MKes S1-Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sesi: Ukuran Fekuensi..
A 7
B 7
C * 2
D 7
E 3
F 2
G 5
Keterangan
Periode sehat
Periode sakit
* Meninggal
Jawaban : Jawaban :
PT pada T = 2 0/7 PT pada T = 5 2/6
PT pada T = 3 2/7 PT pada T = 6 2/5
PT pada T = 4 2/6 PT pada T = 7 2/5
o Prevalens periode
probabilitas seorang individu berada dalam keadaan sakit kapan
saja selama suatu periode waktu.
Prevalens Periode Jumlah kasus yang ada selama suatu periode waktu
Jumlah orang selama periode
17
DR.RobianaModjo, SKM, MKes S1-Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sesi: Ukuran Fekuensi..
A 7
B 7
C * 2
D 7
E 3
F 2
G 5
Keterangan
Periode sehat
Periode sakit
* Meninggal
PP 2 0,29
7
o Dari gambar 1
A, B,C,D, E, F, G. individu yang diamati (ada 7 orang)
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. tahun yang diamati (ada 7 tahun
pengamatan)
Jumlah kasus baru selama 7 tahun pengamatan ada 3 kasus
Rata-rata lama sakit = (3+5+2)/3 tahun = 3,3 tahun
1
DR.RobianaModjo, SKM, MKes S1-Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sesi: Ukuran Fekuensi..
Orang waktu (Person Time)
Jumlah waktu seseorang yang memberikan kontribusi
masa sehat sejak awal pengamatan.
- Untuk A masa sehat 7 tahun
- Untuk B masa sehat 7 tahun
- Untuk C masa sehat 2 tahun
- Untuk D masa sehat 7 tahun
- Untuk E masa sehat 3 tahun
- Untuk F masa sehat 2 tahun
- Untuk G masa sehat 5 tahun
Total orang tahun = (7+7+2+7+3+2+5) orang- tahun = 33
orang tahun.
1
DR.RobianaModjo, SKM, MKes S1-Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sesi: Ukuran Fekuensi..
1
DR.RobianaModjo, SKM, MKes S1-Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sesi: Ukuran Fekuensi..
Dinamik Prevalens
Kasus Lama
Sembuh
atau meninggal
Bekas-bekas kasus
Contoh:
Pada tahun 2004, ada 200 kasus baru tuberkulosis paru-paru yang
dilaporkan di suatu wilayah. Pada tahun yang sama ada 15 kematian
yang terjadi pada penderita tuberkulosis paru-paru, maka DTCR =
15/200 75 kematian per 1000 kasus baru.
1
DR.RobianaModjo, SKM, MKes S1-Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sesi: Ukuran Fekuensi..
PM
grup2
1
DR.RobianaModjo, SKM, MKes S1-Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sesi: Ukuran Fekuensi..
1
DR.RobianaModjo, SKM, MKes S1-Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sesi: Ukuran Fekuensi..
Contoh: kaitan antara merokok dan angka insiden stroke dalam
suatu kohort.
Kategori Jumlah Orang-tahun Tingkat insidens
observasi (lebih stroke per 100.000
Merokok kasus stroke
dari 8 tahun) orang tahun)
17,7
Rasio odds (Odds Ratio = OR)
o Nama lain: Odds relative; rasio kros-produk.
o Rasio dua odds yang digunakan dalam studi kasus-kontrol
untuk mengestimasi rasio rate atau rasio risiko.
o odds untuk satu kelompok dibagi dengan odds untuk kelompok
yang lain
o Mempunyai interpretasi yang sama seperti risiko relatif
Odds suatu kejadian
Rasio probabilitas bahwa kejadian terjadi terhadap probabilitas
kejadian tidak terjadi.
Odds suatu peristiwa P
1 P
P = Probabilitas suatu kejadian terjadi
1
DR.RobianaModjo, SKM, MKes S1-Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sesi: Ukuran Fekuensi..
+ A b a+b a/(a+b) a
a b a
1 a b
a b
- C d c+d c/(c+d) c
c d c
1 c d
c d
Total a+c b+d a+b+c+d
a
OR a c a
pemajan/ kasus
a c
1
a c
kasus kontrol a axd
OR c OR
Pemajan
+ a b pemajan
b bxc sakit
d
- c d
b
OR b d b
pemajan/ kontrol
b d
1
b d
1
DR.RobianaModjo, SKM, MKes S1-Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sesi: Ukuran Fekuensi..
Odds Ratio (OR) = Relative Odds = Cross Product Ratio
Odds Ratio (OR) = Relative Odds
Odds Ratio Odds pemajan untuk kasus
Odds pemajan untuk kontrol
Odds Ratio a axd
c
b bxc
d
Odds Ratio axd 650 x 350 4,8
bxc 950 x 50
Perokok mempunyai risiko menjadi kasus 4,8 kali dari yang bukan
perokok.
Interpretasinya : odds perokok menjadi kasus 4,8 kali lebih besar dari
odds bukan perokok.
Prevalence Odds Ratio (POR) = Cross Product Ratio bila
data-data didasarkan pada kasus-kasus prevalens
1
DR.RobianaModjo, SKM, MKes S1-Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sesi: Ukuran Fekuensi..
Incidence Odds Ratio (POR) = Cross Product Ratio bila
data didasarkan pada kasus-kasus insidens
10 /1000 0,01
Faktor Sakit Tidak sakit Total
Perokok 20 (a) 980 (b) 1000
Bukan perokok 10 (c) 990 (d) 1000
Total 30 1970 2000
- Pada penyakit yang jarang terjadi,nilai Odds Ratio hampir sama
dengan nilai Relative Risk (Risk Ratio). Nilai Prevalence Odds Ratio
hampir sama dengan nilai Prevalence Proportion Ratio.
- Pada penyakit yang umum terjadi, nilai Odds Ratio lebih ekstrim dari
pada Risk Ratio.
1
DR.RobianaModjo, SKM, MKes S1-Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sesi: Ukuran Fekuensi..
Bermanfaat untuk penilaian prioritas untuk aksi kesehatan
masyarakat (Public Health Action).
Insidens terpaj an
o Ukuran Dampak
- Fraksi atributabel = Fraksi Etiologik = Etiological Fraction (EF) =
Attributable Fraction = AF
- Dinyatakan sebagai pembagian risk difference dengan rate
kejadian pada populasi yang terpajan.
- Proporsi penyakit yang akan dieliminasi jika tidak ada pemajan
pada populasi yang tertentu
AF Insidens Insidens
populasi tidak terpajan
Insidens populasi
- Fraksi atributabel dalam kelompok terpajan (AFE) = Attributable
Fraction in Exposed
1
DR.RobianaModjo, SKM, MKes S1-Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sesi: Ukuran Fekuensi..
Insidens
populasi
Insidens Insidens
tidak terpajan terpajan
PFE
Insidens
tidak terpajan
- Population Attributable Risk Percent (PARP) attributable
fraction (population) atau etiologic fraction (population)
Artinya proporsi kasus baru yang dapat dicegah jika pada
semua orang yang tidak terpajan.
Rumus PAR% :
PAR% Insidens Insidens x 100%
populasi tidak terpaj an
Insidens populasi
1
DR.RobianaModjo, SKM, MKes S1-Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sesi: Ukuran Fekuensi..
20 x 100 % 33,3%
20 40
Contoh 4 : Pada tanggal 1 Juni 2004 ada 120 orang menderita (kasus) TBC
paru-paru di suatu wilayah yang diperkirakan ada 200.000
1
DR.RobianaModjo, SKM, MKes S1-Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sesi: Ukuran Fekuensi..
Contoh soal: Kaitan antara merokok dan agka insidens stroke dalam suatu
kohort
1
DR.RobianaModjo, SKM, MKes S1-Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sesi: Ukuran Fekuensi..
30,2
PAR% = 41,4 %
Artinya : bahwa 41,4% kasu baru dapat dicegah jika semua individu tidak
terpajan.
1
DR.RobianaModjo, SKM, MKes S1-Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sesi: Ukuran Fekuensi..
1. Linier y b0 b1 X1 b2 X 2 b3 X 3 ...... bk X k
Interpretasi b1
1
DR.RobianaModjo, SKM, MKes S1-Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sesi: Ukuran Fekuensi..
Ringkasan:
Risk Difference (RD)
1
DR.RobianaModjo, SKM, MKes S1-Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sesi: Ukuran Fekuensi..
Contoh 6 : Kaitan antara kadar kolesterol dan angka insidens penyakit jantung koroner dalam suatu
kohort (Data hipotetis)
1. RR IE 50 2,5
IE IE 20
Insidens Terpajan (Exposed)
I InsidensTidak Terpajan (non exposed)
E
Jawaban no 2-3:
RD I E I E (50 20) kasus /100 .000 orang tahun
RD 30 kasus /100.000 orang tahun (2)
IE I
E
AR% x 100 %
IE
50 20
AR% x 100%
50
(3)
AR% 60%
Jawaban no 4-5:
PAR I P I E (36,4 20) kasus /100 .000 orang tahun (4)
IP I
E
PAR % x 100 %
IP
1
DR.RobianaModjo, SKM, MKes S1-Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sesi: Ukuran Fekuensi..
PFE I IE
E
I E
PFE I IE 20 50
E
(6)
I E
20
PFE1,5
Jawaban no 7:
PFP I IP
E
IE
(7)
PFP I IP 20 36,4
E
I 20
E
PFP pc (1 RR)
p (1 RR) RR
c
IE IE IE IE 1 RR 1
AFE 1
I I I RR RR
E E E
PFE I IE I I 1 RR
E
E E
IE IE IE
IP I ERP IP I I
E E E
AFP 1
IP IP IP IP IP
1
DR.RobianaModjo, SKM, MKes S1-Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sesi: Ukuran Fekuensi..
o Cara 2
1. Kalikan AR dengan prevalens faktor risiko dengan (RR-1)
P x RR 1
o Cara 3
1. Hitung Population Attributable Risk (PAR)
I I
Pop E
1
DR.RobianaModjo, SKM, MKes S1-Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sesi: Ukuran Fekuensi..
Ringkasan Ukuran
Tipe
Kuantitas
Matematis
Tanpa Dengan
denominator denominator
Tipe
Kuantitas
Matematis
RR % Crude
OR AR% Spesific
IDR PAR% Adjusted
1
DR.RobianaModjo, SKM, MKes S1-Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sesi: Ukuran Fekuensi..
Ukuran
dalam
epidemiologi
Ukuran
frekuensi
Penyakit
1
DR.RobianaModjo, SKM, MKes S1-Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sesi: Ukuran Fekuensi..
Ukuran
Rasio
RD = Risk Difference
AR = Attributable Risk
ER = Excess Risk
PAR = Population Attributable Risk
Ukuran PF = Prevented Fraction
Efek
/dampak
Perbedaan Fraksi
efek Efek
RD AR% PAR% PF
AR
ER
1
Gambar2Juml1
PPrevalenstitievP0Pe,2
7
DR.RobianaModjo, SKM, MKes S1-Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sesi: Ukuran Fekuensi..
Bahan Rujukan:
1. Page RM, Cole GE, Timmreck TC. Basic Epidemiological Methods and
Biostatistics. A Practical Guidebook. John and Barlett Publisher. Boston,
London.1995.
2. CDC. Principles of Epidemiology 2nd . An Introduction to Applied
Epidemiology and Biostatistics. 1992
3. Szklo M, Nieto FH. Epidemiology Beyond the Basics. AN Aspen
Publication.Gaithersburg. Maryland. 2000
4. Lilienfeld DE, Stolley PD. Foundations of Epidemiology. 3rd . New York,
NY: Oxford University Oress; 1994
5. Gordis L. Epidemiology. Philadelphia. WB Saunders 1996.
6. Rothman KJ, Greenland S. Modern Epidemiology. 2nd . Philadelphia.
Lippincott-Raven Publishers; 1998.