Anda di halaman 1dari 16

A.

PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Manusia merupakan wadah yang paling tepat dan sempurna untuk
mentajalilkan nama-namaNya, karena mereka yang selalu melaksanakan dua tugas
pokok, yaitu tugas ibadah untuk mendekatkan diri kapada Allah dan tugas sosial
sebagai pengapdian terhadap sesama. Ketika tugas ibadah dan tugas sosial ini terlepas
dari manusia, Allah akan menempatkan manusia ke tempat yang sangat hina (neraka),
mereka menjadi manusia yang tak berarti, manusia lagi sesat, lebih keji, dan lebih
kejam daripada binatang, dan ketika itu tidak aka nada yang namanya kebaikan,
kesejahteraan, dan kedamaian, baik buat dirinya maupun buat masyarakat.
Manusia juga tidak bisa lepas dari yang namanya penyakit hati. yang pertama
penyakit yang bertentangan dengan kemuliaan hati contohnya riya dan syirik,
sedangkan yang kedua yang kedua yaitu penyakit yang bertentangan dengan sikap
untuk berprilaku sebagaimana asma-asma Allah dan mengikuti Rasullulah, contohnya
yaitu amarah yang tidak pada tempatnya. Dalam makalah ini kami akan membahas
tentang manusia, hati, dan penyakitnya.
2. Rumusan masalah
a. `Bagaimana di pandang dari segi tasawuf ?
b. Bagaimana macam-macam jenis hati manusia?
c. Bagaimana macam penyakit hati?

3. Tujuan
a. Mengetahui manusia dari segi tasawuf.
b. Mengetahui macam macam jenis hati.
c. Mengetahui macam penyakit hati

1
B. PEMBAHASAN
1. Manusia dalam Perspektif Tasawuf
Manusia dalam perspektif tasawuf, manusia dipandang sebagai cermin tuhan
dalam arti bahwa manusia merupakan wadah yang paling tepat dan sempurna untuk
mentajalilkan nama-namaNya, karena mereka yang selalu melaksanakan dua tugas
pokok, yaitu tugas ibadah untuk mendekatkan diri kapada Allah dan tugas sosial
sebagai pengapdian terhadap sesama.
Manusia secara fitrah sebenarnya lebih mencerminkan dan mengandung
kebaikan-kebaikan.
sesungguhnya kami telah menciptakan mausia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
Kemudian Kami kembalikan dia ketempat yang serendah-rendahnya (neraka. Kecuali
orang-orang yang beriman dan mengajarkan amal shaleh; maka bagi mereka pahala
yang tiada terputus.. (Q.S At Tin: 4-6)
Di dalam ayat disebutkan manusia adalah makhluk unggulan karena peran
gandanya. Masih banyak orang berasumsi bahwa aktifitas tasawuf hanya terbatas
pada dzikir-dzikir, shala, puasa, dan ibadah ritual lainnya (hasblu minallah),
sementara sisi ibadah sosial (hablu minannas) diabaikan.
Prinsip keseimbangan inilah yang dikenal dalam bahasa Al Qur-an sebagai
adil sebagaimana tertuang dalam perintah Allah
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi
kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan
permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil
pelajaran. (Q.S Al Nahl: 90)
Adil inilah syaratnya adalah keseimbangan disamping keselarasan.
Keseimbangan dalam wacana tidaklah sama dengan keseimbangan dalam hitungan
matematik yang menuntut pembagian sama rata antara dua belah pihak.1
Berhasil meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat sekaligus merupakan
dambaan setiap manusia, itulah kiranya manusia tak henti-hentinya memanjatkan doa
rabbana atina fi al-dunya hasanah wa fi al-akhirat hasanah waqina adzaba al-nar
(Ya Tuhan kami, berikanlah kami kebahagiaan di dunia dan akhirat serta jagalah kami
dari api (neraka)).

1
H.M. Amin syukur, tasawuf konstektual solusi problem manusia modern (yogyakarta: Pustaka
Pelajar ) hlm 191

2
Ketika tugas ibadah dan tugas sosial ini terlepas dari manusia, Allah akan
menempatkan manusia ke tempat yang sangat hina (neraka), mereka menjadi manusia
yang tak berarti, manusia lagi sesat, lebih keji, dan lebih kejam daripada binatang, dan
ketika itu tidak aka nada yang namanya kebaikan, kesejahteraan, dan kedamaian, baik
buat dirinya maupun buat masyarakat. Allah Swt berfirman:
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan
dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk
memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka
mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat
Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka
itulah orang-orang yang lalai.
Di sinilah kemudian wacana-wacana tentang kesempurnaan manusia dalam
tasawuf memperoleh tempat yang cukup strategis. Karena mereka yang selalu
melaksanakan tugas ibadah sebagai bentuk aplikasi pengkhidmatan kepada Allah dan
tugas sosial sebagai bentuk pengabdian kepada sesama.2
2. Macam- Macam Hati Dalam Tasawuf

Dari Al Imamibnu Qayyim Al Jauziyah para sahabat radhiallahuanhu telah


membagi hati manusia menjadi empat macam. Sebagaimana hal ini shahih dari
Hudzaifah Ibnul Yaman radhiallahuanhu secara mauquf.

Hati manusia ada empat macam: pertama qolbun ajrad ( hati yang murni),
padanya ada lentera yang bersinar itulah hati seorang mukmin. Kedua qolbun aghlaf (
hati yang tertutup ), itulah hatinya orang kafir. Ketiga qolbun mankus ( hati yang
terbalik ), itulah hati orang munafik. Dia mengetahui namun kemudian ia
mengingkari, sebelumnya dia melihat kebenaran namun kemudian ia kembali buta.
Keempat qolbun kamaduhu ma datan ( hati yang memiliki dua unsur ) yaitu unsur
keimanan dan unsur kemunafikan, mana yang menang itulah yang mendominasi
atasnya.

2
Badrus samsi, kesempurnaan manusia dalam persfektif tasawuf, online (http:
kajianpemikiran.com/2013/08/17/kesempurnaan-manusia-dalam-perspektif-tasawuf-bagian-1) diakses
pada 24 Februari 2016, pukul 06.30 wib

3
a. Qolbun Ajrad (Hati Yang Murni)
Adapun hati yang murni yaitu hati yang terlepas dan selamat dari selain Allah
swt dan rosul-Nya saw, maka hati itu telah terlepas dan selamat dari apa-apa selain
kebenaran ( selamat dari kesesatan dan penyimpangan ). Padanya ada lentera yang
menerangi, itulah lentera keimanan. Disebut kemurnian menuju keselamatan dari
berbagai syubuhat (kerancuan-kerancuan), kebatilan, dan syahwat yang jahat. Juga di
dalam hati tersebut terdapat lentera yang bercahaya terang dengan cahaya ilmu dan
keimanan.

b. Qolbun Aghlaf (Hati Yang Tertutup)


Disebut hati yang tertutup sebagai hati yang dimiliki orang kafir, karena hati
orang kafir masuk ke dalam tutupan. Maka tidak akan sampai kepadanya cahaya ilmu
dan keimanan. Sebagaimana Allah menceritakan tentang orang-orang Yahudi,
dan mereka berkata: hati kami tertutup. Tetapi sebenarnya Allah telah melaknat
mereka , maka sedikit sekali mereka yang beriman. (Al-Baqarah: 88)
Ghulf adalah jamak dari aghlaf, mana aghlf adalah yang masuk ke dalam tutupannya,
maka hati yang ghulf artinya hati yang masuk dalam tutupannya.
Dan tutupan ini disebut juga dengan al akinnah yang allah SWT telah letakkan
di atas hati-hati mereka sebagai hukuman akibat mereka yang menolak kebenaran dan
sombong dari menerima kebenaran. Maka menjadilah hukuman itu sebagai penutup
atas hatinya dan sebagai penutup atas pendengarannya, dan sebagai penutup atas
penglihatannya. Inilah tabir penutup yang tidak terlihat oleh mata kita. Sebagaimana
firman Allah taala:

dan apabila kamu membaca Al-Quran niscaya Kami adakan antara kamu dan orang-
orang yang tidak beriman kepada kehiduapan akhirat, suatu dindingan yang tertutup.
Dan kami adakan tutupan di atas hati mereka dan jembatan di telinga mereka, agar
mereka tidak dapat memahaminya. Dan apabila kamu menyebut Tuhanmu saja dalam
Al-Quran niscaya mereka berpaling ke belakang karena bencinya. (Al Isro: 45-46) .
Apabila disebutkan perkara memurnikan tauhid dan mengikuti Rosulullah
SAW maka orang-orang yang memiliki hati ini akan berpaling ke belakang.

c. Qolbun Mankus (Hati Yang Terbalik)

4
Disebut hati yang terbalik pada orang-orang munafik sebagaimana firman
Allah taala:
maka mengapa kamu terpecah menjadi dua golangan dalam menghadapi orang-
orang munafik, padahal Allah telah membalikkan mereka kepada kekafiran,
disebabkan usaha mereka sendiri? (An Nisa:88).
Allah SWT telah membalikkan mereka dan mengembalikan mereka kepada
kebatilan yang dahulu mereka pernah didalamnya. Itu semua disebabkan upaya
mereka dan amalan mereka yang batil. Ini adalah hati yang paling jelek dan paling
keji, karena dia menyakini yang batil itu sebagai kebenaran dan berloyalitas kepada
pengikutnya, dan menganggap kebenaran sebagai sesuatu yang batil kemudian
memusuhi orang-orang yang mengikuti kebenaran.

d. Kolbun Tamaduhu Ma Datan ( Hati Yang Memiliki Dua Unsur)


Disebut hati yang padanya memiliki dua unsur kepada hati yang keimanannya
belum mantab dan lenteranya belum bersinar dimana dia belum bisa memurnikan diri
untuk kebenaran yang Allah Taala utus dengannya Rosul-Nya bahkan dalam hati itu
hanya ada sebagian unsur keimanan dan ada pula unsur menyelisihinya. Terkadang
dia lebih dekat kepada kekufuran daripada keimanan dan terkadang dia lebih dekat
kepada keimanan daripada kekufuran dan hukum itu kembali kepada mana yang lebih
mendominasi.3

3. Penyakit Hati
Penyakit hati ada dua macam, yang pertama penyakit yang bertentangan
dengan kemuliaan hati contohnya riya dan syirik, sedangkan yang kedua yang kedua
yaitu penyakit yang bertentangan dengan sikap untuk berprilaku sebagaimana asma-
asma Allah dan mengikuti Rasullulah, contohnya yaitu amarah yang tidak pada
tempatnya.4
Makalah ini akan membahas tentang masalah penyakit hati, tetapi disini kami
hanya membahas penyakit-penyakit pokoknya saja karena penyakit hati dan jiwa
sangat banyak sekali.

3
Empat macam hati-hati manusia, online
(http://googleweblight.com/?lite_url=https://sunniy.wordpress.com/2012/05/21/empat-macam-macam-
hati-manusia.) diakses 24 februari 2016 pukul 04.40 wib
4
Said hawwa, Al-Mustakhlash fi Tazkiyatil Anfus,(solo: PT Era Adicitra Intermedia) hal 200

5
a. Kekafiran, Kemunafikan, Kemaksiatan, dan Bidah
Kekafiran, seperti memmpunyai keyakinan sebagaimana orang-orang kafir
atau meyakini sesuatu yang bertentangan dengan dua syahadat, baik secara sadar
maupun tidak sadar. Di masa sekarang ini, banyak orang yang dihinggapi sesutau
yang dapat membuatnya menjadi kafir, namun dia tidak merasa. Sering terjadi, keluar
dari mulut seseorang kata-kata yang tidak sesuai dengan syahadat, tetapi mereka tidak
sadar. Terkadang semua itu keluar di saat bergurau maupun ketika dalam keadaan
serius.
Kemunafikan, apabila terdapat keraguan dan kegundahan dalam hati mengenai
akidah dan tidak mantap keimananya maka dia harus segera berdzikir kepada Allah.
Orang yang gundah hati ketika akhirnya menerima dan mantap dengan ke imananya
kepada Allah dan bersama orang-orang maka dia dapat keluar dari kegundahan hati
tersebut sebagai orang yang shiddiq. Sedangkan apabila selalu bersama dengan orang
yang buruk dan rusak makadia akan keluar dari kegundahan hati itu sebagai orang
yang zindiq.
seseorang harus jeli dengan prilaku maksiat baik yang zahir maupun yang
batin, baik besar maupun yang kecil. Yang harus di waspadai adalah kemaksiatan
yang samar dan tidak terasa, seperti kemaksiatan hati dan lisan. Sebagaimana
terkadang seseorang terjerumus dalam situasi ghibah dan namimah tetapi tidak
menyadari kalau dia telah melakukanya.
Orang yang berbuat maksiat mengetahui kalau dia dalam kemaksiatan,
sedangkan oaring yang berbuat bidah, dia meyakini bahwa yang melakukanya adalah
suatu kebenaran5. Bidah yang paling berbahaya, adalh bidah dalam keyakinan dan
bidah-bidah amal perbuatan yang disepakati oleh para imam mujtahid mengenai
kebidahanya.
Bidah dalam keyakinan terdapat banyak sekali macamnya. Disebabkan hal ini
pulalah banyak orang yang menyimpang dari ahlul sunnah wal jamaah . hal ini
dapat dilihat dalam bidah-bidah yang berupa munculnya kelompok kelompok
tertentu.
b. Syirik dan riya

5
ibid., hal 203

6
Penyakit paling kronis yang menjadi mala petaka bagi kehidupan manusia
adalah syirik. Karena syirik berarti memberikan hak ketuhanan kepada sesuatu yang
tidak berhak dan mempersembahkan peribadatan kepada pihak yang tidak tepat .
syirik telah memporak-porandakan dan memecah belah hati manusia, dimana hati
yangterkena syirik tidak lagi menghadap pada satu arah dalam ibadah dan
penyembahan serta tidak lagi bertolak dari pandangan menyeluruh dan sumber yang
satu dalam kehidupan.
Seorang muslim yang berpaham tauhid akan terlepas dari semua hal itu,
namun terkadang dia dihinggapi syirik khafi yang berupa riya. Sehingga melakukan
amal ibadah seperti menyembah kepada seseorang atau masyarakat. Sesuatu yang
menjadi harapan terbesar bagi seorang mukmin asdalah keselamatan dirinya disisi
allah terdapat nash-nash shahih yang menyebutkan kehancuran seseorang yang
berbuat riya, yang tidak mempersembahkan amal ibadahnya hanya untuk Allah.
c. Dengki
Dengki adalah mengharap hilangnya kenikmatan dari orang yang didengki.
Sifat dengki, dalam kondisi tertentu merupakan dosa besar. Denki merupaan buah dari
iri hati, dan iri hati merupakan buah dari amarah. Kedengkian mempunyai banyak
cabang tercela yang tidak terhitung. Rasulullah saw. Bersabda,



Artinya Kedengkian memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu
bakar.6

Penyebab kedengkian adalah permusuhan serta kebencian. Sesungguhnya


orang yang disakiti oleh orng lain karena suatu sebab dan berselisih denganya karena
suatu alasan, hal tersebut dapat membuat hatinya menjadi marah sehingga tertanam
rasa dengki dan iri dalam diri tersebut, sehingga rasa dengki tersebut membuat orang
ingin mencari pelampiasan dan balas dendam.
Dengki merupakan penyakit berat yang menjangkiti hati. Ilmu yang
bermanfaat untuk mengobati penyakit dengki yaitu ketika kita mengetahui secara
benar bahwa kedengkian merupakan suatu yang berbahaya terhadap dirimu,
sedangkan terhaap orang yang didengki tidak kerugian apapun, dan ketika kita
mengetahui hal ini dengan benar deengan benar lalu sehingga ngkau tidak jadi musuh

6
Di riwayatkan oleh Abu Dawud dari Abu Hurairah dan Ibnu Majah dari Anas

7
atas diri sendiri dan tidak menjadi sahabat dari musuhmu niscaya kita akan dapat
meninggalkan kedengkian ini.

d. Ujub
Sifat ujub dapat memunculkan rasa ridha terhadap diri sendiri, dan sikap ridha
terhadap diri sendiri akan memunculkan banyak kekurangan dan penyakit, seperti
ghufur, meremehkan orang lain. Sikap ridha terhadap diri sendiri sebagai pangkal
dari segala petaka. Pangkal semua kemaksiatan, kelalaia, dan syahwat adalah ridha
terhadap diri sendiri.7 Ujub merupakan perbuatan tercela yang disebutkan dalam Al-
Quran surat Al-Kahfi ayat 104 yang artinya yaitu orang-oang yang yang telah sia-sia
perbuatanya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka
berbuat sebaik-baiknya.8
Begitulah. Terkadang seseorang takjub terhadap apa yang dilakukanya padahal
dia keliru, sebagaimana juga mereka takjub terhadap yang dilakukanya dan dia benar
mengenai hal tersebut. Ujub terjadi karena seseorang merasa memiliki kesempurnaan.
Orang ujub, ketika memberikan sesuatu kepada orang lain menganggap pemberian itu
sangat besar dan mengungkit ungkitnya.
e. Kesombongan
Kesombongan terdiri atas kesombongan batin dan kesombongan zahir.
Kesombongan batin adalah perangai dalam jiwa, sedangkan kesombongan zahir
adalah amal perbuatan yang bersumber dari anggota tubuh. Pada dasarnya
kesombongan adalah perangai dalam jiwa yang berupa perasaan puas melihat diri
sendiri saat membandingkanya dengan orang-orang yangdisombongi.
Kesombongan merupakan hal yang membinasakan. Tidak ada seorangpun
yang terlepas sepenuhnya dari sifat sombong ini. Menghilangkan kesombongnya
hukumnya adalah fardhu ain. Pengobatan prilaku sombong dapat dilakukan dengan
cara ilmiah dan alamiah. Contoh pengobatan ilmiah adalah seseorang hendaknya
mengenali dirinya sendiri dan mengenali tuhanya. Hal itu insyaallah dapat
menghilangkan kesombongan. Selanjutnya dengan cara alamiah, dengan cara
berprilaku tawadhu kepada Allah lewat perbuatan dan berlaku tawadhu kepada semua

7
Said hawwa, Al-Mustakhlash fi Tazkiyatil Anfus,(solo: PT Era Adicitra Intermedia) hal 248
8
Departemen Agama RI., Al-Quran dan terjemahnya, proyek pengadaan kitab suci Al-Quraan,
jakarta, 1979, hal 459

8
mahluk dengan jalan mengikuti ahlak orang-orang yang rendah hati dari kalangan
orang-orang saleh.

f. Kekikiran
Kikir merupakan penyakit yang menghalangi kekerabatan, hidup
bermasyarakat, dan saling tolong menolong. Kekikiran selalu hadir di sepanjang
waktu untuk berusaha menghalang-halanginya berlaku dermawan. Penyebab
kekikiran adalah cinta harta, dan orang menjadi cinta harta karena dua sebab, yang
pertama karena ia mencintai syahwat yang hanya bisa dipenuhi dengan harta disertai
panjangnya angan-angan. Dan yang kedua, karena ia memang sudah memang cinta
pada harta.
Cara mengobati setiap penyakit adalah dengan memberikan lawan dari
penyebabnya. Cinta syahwat di obati dengan sifat qonaah atas sesuatu yang sedikit
dan bersabar. Panjang angan-angan di obati dengan mengingat mati. Obat kekikiran
adalah dengan ilmu dan amal. Ilmu yang dimaksud berupa pengetahuan terhadap
keburukan kebakhilan dan manfaat kedermawanan.
g. Ghurur
Ghurur adalah kebodohan karena kebodohan berarti meyakini dan melihat
sesuatu yang berbeda dengan faktanya dan itulah hakikat dari ghurur. Tetapi tidak
semua kebodohan adalah ghurur. Ghurur disebabkan oleh faktor tertentu hingga
membuatnya bersikap demikian. Ghurur adalah ketundukan jiwa pada keinginan hawa
nafsu dan condong kepadanya karena alasan yang tidak jelas dan tipuan setan.
h. Kemarahan yang Tidak pada Tempatnya
Setiap orang tidak bisa lepas dari marah. Marah tempatnya adalah jantung.
Marah terjadi karena darah yang ada di jantung mendidih menuntut pelampiasan dan
pembalasan. Adapun secara kebiasa, bisa jadi seseorang cepat marah karena bergaul
dengan orang-orang yang suka marah dan menuruti amarahnya. Diantara tanda-tanda
kemarahan yang tampak adalah perubahan warna, gemetar keras pada anggota badan,
keluarnya tindakan yang tidak teratur, kekacauan gerakan dan perkataan, tampak busa
dalam mulut, mata memerah, hidung kembang kempis, dan perubahan raut wajah.
Hendaklah seseorang sadar bahwa pada hakikatnya ketika marah berarti ia
tidak terima saat sesuatu berjalan sesuai dengan kehendak Allah dan tidaki sesuai
dengan kehendaknya.
i. CINTA DUNIA
9
Kehidupan di dunia hanyalah sebatas persinggahan. Manusia tidak akan
selamanya berada di dunia. Namun seiring dengan bergulirnya waktu yang panjang
terkadang membuat mereka lupa pada Sang pelakon peran dunia. Rasulullah SAW
bersabda sebagai berikut ini.
Kalau begitu, bergembiralah dan berharaplah memperoleh sesuatu yang
melapangkan diri kalian. Demi Allah, bukan kemiskinan yang aku khawatirkan akan
menimpa diri kalian. Akan tetapi, aku kahwatir jika dunia ini dibentangkan untuk kalian
sebagaimana ia dibentangkan untuk orang-orang sebelum kalian sehingga kalian berlomba
sebagaimana mereka berlomba, dan akhirnya kalian hancur sebagaimana mereka hancur.9
Cinta dunia adalah segala sesuatu yang membuat siapapun lalai kepada
Allah, misalnya, Jika seseorang mencintai sesuatu, maka dia akan diperbudak oleh apa yang
dicintainya. Jika seseorang telah cinta dunia, maka akan datang berbagai penyakit hati
kepadanya. Ada yang menjadi sombong, dengki, serakah dan cenderung melelahkan diri
sendiri untuk memikirkan yang tidak ada. Makin cinta pada dunia maka makin serakahlah
dia. Bahkan, bisa berbuat keji untuk mendapatkan dunia yang diinginkannya. Di dalam
pikirannya selalu dunia, pontang-panting siang malam mengejar dunia untuk kepentingan
dirinya. 10
Pada kehidupan dunia ini, kita dihadapkan pada berbagai macam cobaan termasuk
diantaranya cobaan kenikmatan dunia. Memang suatu hal yang cukup manusiawi jika
manusia memiliki kecenderungan atau rasa suka terhadap hal-hal duniawi. Allah berfirman
dalam surah Ali-Imran ayat 14 sebagai berikut.

Artinya: Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang
diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda
pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan
di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik surga (Ali-Imran: 14)

9
Hadits riwayat Muslim (2961) dan al-Bukhari (6425), dan Ibnu Abi ad-Dunya dalam kitab tentang Zuhud hal.
73
10
Dewi yana, 2009.,Cinta Dunia , (online) (https://jalandakwahbersama.wordpress.com)

10
Namun kemudian Allah menegaskan bahwa semua kenikmatan tersebut tidak ada apa-apanya
dibandingkan dengan kenikmatan di sisi-Nya, yaitu kenikmatan yang kekal abadi, bukan
kenikmatan yang tak ubahnya seperti fatamorgana seperti kenikmatan dunia ini, yaitu dalam
surah Ali Imran ayat 85 sebagai berikut.

Artinya :
kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.
(Ali-Imran:85)
Berikut ini adalah ciri-ciri orang yang cinta dunia
1. Tujuan hidupnya hanyalah untuk mencari kesenangan dunia (harta, tahta, wanita,
popularitas) dengan segala macam cara yang tidak memperdulikan halal dan haram.
2. Gara-gara sibuk urusan dunia sampai lupa dan lalai beribadaha kepada Allah.
3. Berani mengorbankan agama dan imannya demi mendapatkan kenikmatan dunia.
4. Suka bermewah-mewah, bermegah-megah dan bangga dengan dunia yang dimilikinya
dan kurang bersyukur.
5. Suka menumpuk-numpuk harta dan enggan menginfaqkannya untuk membantu fakir
miskin dan orang yang perlu bantuan.
6. Ukuran kesuksesan baginya hanya dunia dan beragama baginya hanyalah sebagai
status.
7. Takut mati.11
Segala sesuatu dalam kehidupan dunia ini tidak ada artinya. Harta, gelar,
pangkat, jabatan, dan popularitas tidak akan ada artinya jika tidak digunakan di
jalan Allah. Hal yang berarti dalam hidup ini hanyalah amal-amal kita. Oleh sebab itu,
jangan pernah kecukupan atau kekurangan dunia karena sesungguhnya ini meracuni
hati kita. Jika kita berkecukupan, jangan sampai kecukupan itu menjadikan kita
sombong dan jika kita kekurangan, maka jangan sampai kekurangan itu membuat kita
jadi kurang mensyukuri nikmat Allah. Ketahuilah bahwasanya barangsiapa dilalaikan
oleh harta bendanya, maka dia akan merugi, terlebih lagi bila lalai dari dzikrullah, ia
hanya akan seperti mayat, karena bila hati sepi dari dzikir ia akan dihuni dan disetir
oleh setan sesuai kehendaknya. Jika seorang manusia telah dikuasai hatinya oleh iblis,

11
Islampos, 2014, Mereka adalah Orang yang Cinta Dunia, (online) (https://www.islampos.com/)

11
maka akan menjadi lemah, iblis akan membolak-balikan hatinya bagaikan seorang
anak kecil mempermainkan bola. Karena orang yang mabuk karena cinta dunia tidak
akan sadar kecuali setelah berada di dalam kubur. Yahya bin Muadz berkata, Dunia
itu araknya setan, barangsiapa mabuk karenanya, ia tidak akan segera sadar, kecuali
setelah berada di tengah kumpulan orang mati dalam keadaan menyesal di antara
orang-orang yang merugi.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Barzah, Rasulullah SAW
bersabda Tidak akan bergeser kedua kaki anak Adam pada hari kiamat sebelum
ditanya tentang 4 perkara : Tentang umurnya untuk apa ia habiskan, masa mudanya
untuk apa ia gunakan, hartanya dari mana diperoleh dan kemana dibelanjakan, dan
ilmunya, apa yang diamalkannya. (HR. Tirmidzi).
Dunia dengan segala pesonanya memang sangat menggoda dan mempesona
dan kadang kesuksesan seseorang memang diukur dari status sosialnya di
masyarakat, namun hal tersebut jangan sampai membuat kita terjebak dan
terperangkap cinta dunia. Ingatlah kita hanya hidup sementara di dunia ini, semua
harta dunia yang kita banggakan, tidak akan kita bawa mati, hanya amal ibadah dan
amal kebaikanlah yang akan menemani kita hingga sampai hari kita dibangkitkan
nanti. Jadikanlah dunia hanya sebagai ladang akhirat kita, tempat kita mempersiapkan
bekal untuk akhirat nanti. Ingatlah selalu bahwa kelak kita akan dimintai
pertanggungjawaban atas apa yang sudah kita lakukan selama kita hidup di dunia ini.
Allah SWT berfirman mengingatkan hamba-hamba Nya agar tidak tertipu dan
terpedaya oleh kehidupan dunia, yaitu dalam surah Lukman ayat 33 sebagai berikut.12

Artinya :
Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari dimana
seorang bapak tidak bisa menolong anaknya dan seorang anak juga tidak bisa
menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar. Maka

12
Syaikh Muhammad Amin Al-Kurdi, Jalan ke Surga, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), hal. 87

12
janganlah sekali-kali kehidupan dunia menipumu, dan jangan pula kmau tertipu oleh
setan dalam menaati Allah(QS.Lukman [31]:33)
Akibat buruk yang ditimbulkan dari cinta atau rakus pada dunia antara lain.
1. Kikir
Orang bijak Aceh sering mengingatkan: Asai ka tumbon ka meu ariet. Asai ka kaya,
ka kriet maksudnya orang kaya identik dengan sifat pelit kerena tertipu oleh nafsu serakah
yang selalu membisikkin bahwa harta akan berkurang jika diberikan kepada orang lain.
2. Tidak Pernah Puas
Nafsu pada dunia membangkitkan seseorang untuk selalu mencari kekayaan dan tidak
pernah puas, hingga ia jatuh ke jurang nista dan mati dalam keadaan lupa kepada Allah.
3. Cinta Hidup Mewah
Orang yang cinta dunia tidak bisa dipisahkan dari gaya hidup glamor, seakan ia tidak
akan pernah mati dan berpisah dengan hartanya. Agama dan ilmu pengetahuan dilupakan
karena keduanya dianggap memberi keuntungan sama sekali kepada dirinya. Berzina, mabuk,
dan dugem dianggap hal biasa yang harus dinikmati dalam hidup ini.
4. Menderita Penyakit Jiwa
Orang yang cinta dunia sebenarnya sedang mengalami sakit jiwa. Dalam salah satu
hadits Rasulullah SAW bersabda. Barangsiapa yang dunia ini menjadi paling besar cita-
citanya maka dia tidak mendapatkan rahmat dari Allah sedikitpun. Dan Allah akan
memasukkan dalam hatinya empat perkara (empat penyakit), yaitu kesusahan yang tidak
putus-putus selamanya, kesibukan yang tidak ada kosongnya, merasa kekurangan yang tidak
pernah merasa cukup, dan angan-angan yang tidak ada akhirnya (HR. Ath-Thabrani)
5. Buta Mata Hati
Allah akan membutakan mata hati orang yang mencintai dunia menurut ukuran
kecintaannya. Orang buta hati tidak bisa melihat kebenaran dan tidak akan terketuk hatinya
saat ada yang memberi peringatan, bahkan tidak takut sama sekali akan neraka dan huru-hara
kiamat.13
Berdasar sabda Rasulullah SAW obat dari penyakit cinta dunia tidak lain adalah
kezuhudan kita kepada dunia, yang mana Rasulullah saw telah mengajarkan kita ummatnya
untuk berlaku zuhud. Rasulullah saw bersabda. Zuhudlah di dunia maka ALLAH akan
mencintai kalian, dan zuhudlah atas apa-apa yang ada di sebagian manusia, maka kamu
akan dicintai oleh mereka (HR.ibnu majah dalam kitab zuhud ).

13
Peutrang, 2013, Akibat Buruk Cinta Dunia, (online)(http://peutrang.blogspot.co.id/)

13
Cara menghindari cinta dunia antara lain adalah dengan menunjukkan cinta kita
kepada Sang pencipta yang kemudian tertanam di lubuk hati. Berusaha memenuhi
keinginanNya seperti shalat, infaq, shaum yang dilakukan dengan penuh kecintaan. Saat
adzan berkumandang, secepatnya memenuhi panggilan untuk shalat. Menanggalkan semua
pekerjaan demi memenuhi sebuah panggilan. Kita harus menjadikan cinta dunia sebagai
wadah untuk memenuhi perintah-Nya, sebagai jalan mendekatkan diri pada sang Khalik.
Selanjutnya, kita harus yakin bahwa apa yang kita cintai dan miliki akan binasa. Harta,
kedudukan, jabatan, orangtua, keluarga semua akan sirna dan binasa. Cukuplah cinta abadi
hanya untuk Allah. Takutlah kehilangan kedudukan di sisi Allah. Jadikan cinta kepada
sesuatu sebagai jalan mendekat pada-Nya. Semoga Allah memelihara hati-hati kita agar tidak
silau oleh keindahan dunia.14

C. KESIMPULAN
Manusia dalam perspektif tasawuf, manusia dipandang sebagai cermin tuhan
dalam arti bahwa manusia merupakan wadah yang paling tepat dan sempurna untuk
mentajalilkan nama-namaNya, karena mereka yang selalu melaksanakan dua tugas
pokok, yaitu tugas ibadah untuk mendekatkan diri kapada Allah dan tugas sosial
sebagai pengapdian terhadap sesama.
Hati manusia ada empat macam: pertama qolbun ajrad ( hati yang murni),
padanya ada lentera yang bersinar itulah hati seorang mukmin. Kedua qolbun aghlaf (
hati yang tertutup ), itulah hatinya orang kafir. Ketiga qolbun mankus ( hati yang
terbalik ), itulah hati orang munafik. Dia mengetahui namun kemudian ia
mengingkari, sebelumnya dia melihat kebenaran namun kemudian ia kembali buta.
Keempat qolbun kamaduhu ma datan ( hati yang memiliki dua unsur ) yaitu unsur
keimanan dan unsur kemunafikan, mana yang menang itulah yang mendominasi
atasnya.

Penyakit hati ada dua macam, yang pertama penyakit yang bertentangan
dengan kemuliaan hati contohnya riya dan syirik, sedangkan yang kedua yang

14
KH Abdullah Gymnastiar, 2012, Mengatasi Cinta Dunia, (online)(http://metrohatinews.blogspot.co.id/).

14
kedua yaitu penyakit yang bertentangan dengan sikap untuk berprilaku sebagaimana
asma-asma Allah dan mengikuti Rasullulah, contohnya yaitu amarah yang tidak
pada tempatnya. Penyakit hati harus bisa dikendalikan, sebab penyakit hati dapat
merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Daftar Pustaka
15
Al-Kindi, Syaikh Muhammad Amin. 2005. Jalan ke Surga. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Gymnastiar, KH Abdullah. 2012. Mengatasi Cinta Dunia.
(online)(http://metrohatinews.blogspot.co.id/). Diakses pada 26 Februari 2016

Islampos. 2014. Mereka adalah Orang yang Cinta Dunia.


(online)(https://www.islampos.com/)Diakses pada 25 Februari 2016

Yana, Dewi. 2009. Cinta Dunia (online)(https://jalandakwahbersama.wordpress.com).


Diakses pada 25 Februari 2016
Syukur, Amin H.M. 2012. tasawuf konstektual solusi problem manusia modern. yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Syamsi, badrus. 2013. Kesempurnaan manusia dalam perspektif tasawuf.
(online)(http: kajianpemikiran.com/2013/08/17/kesempurnaan-manusia-dalam-
perspektif-tasawuf-bagian-1) diakses pada 24 Februari 2016

Empat macam hati-hati manusia, (online)


(http://googleweblight.com/?lite_url=https://sunniy.wordpress.com/2012/05/21/empat
-macam-macam-hati-manusia.) diakses 24 februari 2016
Said hawwa,2014, Al-Mustakhlash fi Tazkiyatil Anfus, solo: PT Era Adicitra Intermedia
Departemen Agama RI., Al-Quran dan terjemahnya, proyek pengadaan kitab suci Al-
Quraan, jakarta, 1979

16

Anda mungkin juga menyukai